laporan kegiatan inos
TRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN SUBKOMITE INFEKSI NOSOKOMIAL RS. KARYA HUSADA CIKAMPEK TAHUN 2010 - 2011
I. PENDAHULUAN
Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit ia merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak dapat langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama dirumah sakit. Ini berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya lebih besar. Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan rumah sakit atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh paien sendiri, yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah atau sebaliknya ia juga merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah. Terjadinya infeksi nasokomial dapat diketahui salah satunya yaitu berdasarkan parameter peningkatan angka leukosit pada pasien-pasien rawat inap yang meliputi pasien operasi mau pun non operasi serta antibiotik yang telah digunakan untuk pasienpasien tersebut, apakah telah sesuai dengan indikasi pasien tersebut. Untuk itu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu adanya program pemantauan dan evaluasi terhadap kejadian infeksi di ruang rawat inap dan menurunkan kejadian infeksi nosokomial di RS Karya Husada. II. TUJUAN 1. Tujuan Umum. Memberikan pelayanan pencegahan Infeksi Nosokomial Rumah Sakit yang optimal. 2. Tujuan Khusus. a.Adanya peningkatkan kualitas Pengendalian Infeksi Nosokomial. b.Mencegah terjadinya infeksi silang baik bagi pasien maupun petugas Rumah Sakit. c.Meningkatkan komunikasi antar unit kerja RS.
d.Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap. e.Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas. f. Terpenuhinya standar dan parameter pada Akreditasi Rumah Sakit.
III. SASARAN Sasaran program merupakan target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan yang menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu, yaitu : 1.Meningkatkan perilaku petugas terhadap upaya pencegahan infeksi nosokomial. 2.Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas RS. 3.Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di RS. 4.Meningkatkan kualitas pelayanan Pengendalian Infeksi Nosokomial.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Kegiatan Pokok
Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap. 2. Rincian Kegiatan a. Pengorganisasian a. Kegiatan Pengendalian Mutu Pelayanan Rumah Sakit Karya Husada dilakukan oleh Panitia Pengendali Mutu Rumah Sakit Karya Husada dengan keanggotaan dan tata kerja sebagaimana terlampir. b. Monitoring dan Evaluasi a. Monitoring dari kegiatan ini berupa pengamatan dari teknis pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan data dan melakukan analisa data. b. Pencatatan dilakukan pasien dilakukan semua pasien rawat inap. c. Pencatatan dilakukan oleh perawat yang ada di bangsal masing-masing. 1. Pasien operasi 2. Pasien non operasi 3. Peningkatan angka leukosit d. Pencatatan meliputi:
4. Antibiotik yang digunakan 5. Lamanya perawatan e. Petunjuk Pengisian i. Lembar pengisian inos dibagikan pada semua institusi yang terkait yaitu ruangan rawat inap. ii. Melakukan rekapitualisasi setiap bulan selama 3 bulan yang dilakukan oleh masing masing bangsal iii. Mencatat perkembangan pasien rawat inap mengenai peningkatan leukosit, jenis antibiotik yang diberikan serta lamanya perawatan iv. Penanggung jawab pengisian format sederhana adalah kepala ruangan rawat inap (laporan dibuat setiap mulai bulan januari sampai bulan maret). v. Laporan bulanan yang telah lengkap diterima oleh bagian subkomite naosokomial vi. Dilakukan analisa dan evaluasi
f.
Pembiayaan Pembiayaan kegiatan pengendalian mutu pelayanan yaitu bersumber dari Dana Operasional Rumah Sakit Karya Husada.
V. JADWAL PELAKSANAAN Pencatatan data dilakukan setiap hari Pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan (Januari Maret) Evaluasi setelah 3 bulan
VI. ANALISA DATA UJI STATISTIK
Pengolahan data dikerjakan dengan komputer menggunakan program SPSS versi 10. Chi-square test digunakan untuk membandingkan proporsi antara dua perlakuan. Untuk kebermaknaan digunakan Confidence Interval 95% dan nilai P 10.000 n 22 22 % 100 100
P
Steril Non Steril Total
12 12
-
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 2.
Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan non-operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 14 pasien)
Tindakan Non-operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 100 100 > 10.000 n 6 6 % 100 100
P
Steril Non Steril Total
8 8
-
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 3.
Sebaran nilai infeksi dan non infeksi pada Non-tindakan untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 104 pasien)
Non-Tindakan
Nilai Leukosit < 10.000 N % 48,5 51,5 100 > 10.000 n 10 28 38 % 26,3 73,7 100
P
Infeksi Non infeksi TotalTabel 4.
32 34 66
0,027*
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (N = 153 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 24,4 75,6 100 > 10.000 n 14 53 67 % 20,9 79,1 100
P
Ya Tidak Total
21 65 86
0,607
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 5.
Sekunder infeksi berdasarkan nilai leukosit (N = 153 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 2,3 97,7 100 > 10.000 n 3 64 67 % 4,5 95,5 100
P
Ya Tidak Total
2 84 86
0,458
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
RUANG ANAK UNTUK RUANG ANAK DATA YANG ADA HANYA DEMAM SAJA Tabel 1. Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (N = 326 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 51,0 49,0 100 > 10.000 n 96 87 183 % 52,5 47,5 100
P
Ya Tidak Total
73 70 143
0,800
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 1.
RUANG MAWAR Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 131
pasien)
Tindakan operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 81,8 18,2 100 > 10.000 n 47 7 54 % 87,0 13,0 100
P
Steril Non Steril Total
63 14 77
0,423
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 2.
Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan non-operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 10 pasien)
Tindakan Non-operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 100 100 > 10.000 n 3 4 7 % 42,9 57,1 100
P
Steril Non Steril Total
3 3
0,175
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statist
Tabel 3.
Sebaran nilai infeksi dan non infeksi pada Non-tindakan untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 55 pasien)
Non-Tindakan
Nilai Leukosit < 10.000 N % 50,0 50,0 100 > 10.000 n 14 17 31 % 45,2 54,8 100
P
Infeksi Non infeksi Total
12 12 24
0,721
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 4.
Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (TIDAK ADA)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % > 10.000 n %
P
Ya Tidak Total
-
-
-
-
-
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 5.
Sekunder infeksi berdasarkan nilai leukosit (N = 232 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 0,8 99,2 100 > 10.000 n 109 109 % 100 100
P
Ya Tidak Total
1 122 123
0,345
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 1.
RUANG MELATI Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 164 pasien)
Tindakan operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 100 100 > 10.000 n 147 147 % 100 100
P
Steril Non Steril Total
17 17
-
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 2.
Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan non-operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 123 pasien)
Tindakan Non-operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % > 10.000 n %
P
Steril Non Steril Total
43 43
100 100
1 79 80
0,8 99,2 100
0,462
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 3.
Sebaran nilai infeksi dan non infeksi pada Non-tindakan untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 45 pasien)
Non-Tindakan
Nilai Leukosit < 10.000 N % 4,5 95,5 100 > 10.000 n 2 21 23 % 8,7 91,3 100
P
Infeksi Non infeksi Total
1 21 22
0,577
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 4.
Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (N = 331 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 1,2 98,8 100 > 10.000 n 28 222 250 % 11,2 88,8 100
P
Ya Tidak Total
1 80 81
0,006*
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 5.
Sekunder infeksi berdasarkan nilai leukosit (N = 331 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 1,2 98,8 100 > 10.000 n 11 239 250 % 4,4 95,6
P
Ya Tidak Total
1 80 81
0,185
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 1.
RUANG PK-III Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 33 pasien)
Tindakan operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 27,8 72,2 100 > 10.000 n 8 7 15 % 53,3 46,7 100
P
Steril Non Steril Total
5 13 18
0,135
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 2.
Sebaran nilai steril dan non steril pada tindakan non-operasi untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 17 pasien)
Tindakan Non-operasi
Nilai Leukosit < 10.000 N % 22,2 77,8 100 > 10.000 n 1 7 8 % 12,5 87,5 100
P
Steril Non Steril Total
2 7 9
0,600
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 3.
Sebaran nilai infeksi dan non infeksi pada Non-tindakan untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 110 pasien)
Non-Tindakan
Nilai Leukosit < 10.000 N % 20,3 79,7 100 > 10.000 n 8 33 41 % 19,5 80,5 100
P
Infeksi Non infeksi Total
14 55 69
0,921
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 4.
Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (N = 158 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 55,3 44,7 100 > 10.000 n 39 25 64 % 60,9 39,1 100
P
Ya Tidak Total
52 42 94
0,483
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 5.
Sekunder infeksi berdasarkan nilai leukosit (N = 160 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 100 100 > 10.000 n 1 63 64 % 1,6 98,4 100
P
Ya Tidak Total
96 96
0,219
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
RUANG ANGGREK Tabel 1. Sebaran nilai infeksi dan non infeksi pada Non-tindakan untuk mengevaluasi infeksi Nosokomial berdasarkan nilai leukosit (N = 316 pasien)
Non-Tindakan
Nilai Leukosit < 10.000 N % 20,5 78,5 100 > 10.000 n 105 34 139 % 75,5 24,5 139
P
Infeksi Non infeksi Total
38 139 177
0,001*
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 2.
Kejadian demam berdasarkan nilai leukosit (N = 316 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 16,9 83,1 100 > 10.000 n 44 95 139 % 31,7 68,3 100
P
Ya Tidak Total
30 147 177
0,002*
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
Tabel 3.
Sekunder infeksi berdasarkan nilai leukosit (N = 316 pasien)
Demam
Nilai Leukosit < 10.000 N % 6,8 93,2 100 > 10.000 n 11 128 139 % 7,9 92,1 100
P
Ya Tidak Total
12 165 177
0,700
* Nilai p< 0,05 = berbeda bermakna secara statistik
GRAFIK
Grafik 1. Pasien yang dilakukan tindakan operasi dan non operasi dengan keadaan steril atau non steril berdasarkan masing-masing ruangan
Grafik 2. Pasien Non-Tindakan dengan keadaan infeksi atau non infensi berdasarkan masing-masing ruangan
VII.
PENUTUP
Program pemantauan dan evaluasi infeksi nosokomial yang berguna bagi peningkatan mutu dan kualitas dari rumah sakit sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang dibutuhkan juga perlu dukungan oleh sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan, keterampilan serta sikap profesional di bidangnya. Dalam pelaksanaanya upaya peningkatan mutu ini bukanlah hal yang mudah karena itu perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak yang mempunyai visi yang sama. Demikian program pemantauan dan evaluasi infeksi peningkatan mutu pelayanan ini dibuat, diharapkan dapat terlaksana sesuai program sehingga dapat meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Karya Husada
Subkomite Infeksi Nosokomial