laporan kebijakan mutu 2003 revisi 1

14
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Sabtu, 18 April 2015 Manajemen Lab. Mutu Pagan Dosen : Ir. Bogy Purbojo Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Laboratorium Pengolahan Pangan Kelompok 6 SJMP A / P1 Dessy Setiawanti J3E113024 Diajeng Priska Andini J3E113053

Upload: dessy-setiawanti

Post on 28-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kebijakan mutu

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum

Hari/tanggal: Sabtu, 18 April 2015Manajemen Lab. Mutu Pagan

Dosen

: Ir. Bogy Purbojo

Kebijakan Mutu dan Sasaran MutuLaboratorium Pengolahan PanganKelompok 6SJMP A / P1

Dessy Setiawanti

J3E113024

Diajeng Priska Andini

J3E113053

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015BAB I

PENDAHULUAN1.1 PendahuluanKebijakan Mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Kebijakan Mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan. (Hadi, A. 2007)

Di dalam Standar ISO 9001:2008 dijelaskan 5 syarat kebijakan mutu,, meliputi:

a. Sesuai dengan maksud organisasib. Memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan dan secara berkelanjutan menyempurnakan efektifitas SMM,c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan menelaah sasaran mutu,d. Dikomunikasikan dan dimengerti di dalam organisasie. Ditelaah untuk kesesuaian yang berkelanjutan.

Menurut kamus ISO, pengertian sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait mutu. Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu perusahaan / organisasi. Sasaran mutu secara umum didasarkan pada kebijakan mutu organisasi. Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan sasaran mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, namun bisa juga menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. (Hadi, A. 2000)Metode pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 harus mempunyai prinsip SMART yaitu :

a. Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas. Misal : Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal.

b. Measurable : target harus terukur. Misal : Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal mencapai minimal 90%.

c. Achievable : target yang ditentukan haruslah yang masuk akal dan bisa dicapai. Misal : Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan adalah 140 pcs / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 200 pcs / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.

d. Relevant : Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan atau sesuai dengan proses / fungsi terkait. Misal : Sasaran mutu untuk bagian Produksi lebih sesuai "Ketepatan waktu pembuatan rencana produksi" dari pada "Tidak ada kesalahan untuk pengujian".

e. Time Bound : target harus mempunyai batas waktu yang jelas, hal ini juga harus memperhatikan factor achievable diatas. Misal : Produk diluar spec tidak lebih dari 5 jenis / bulan.1.2 Tujuan

Tujuan dari kebijakan mutu dan sasaran mutu adalah meningkatkan kualitas suatu perusahaan atau organisasi. Memenuhi persyaratan administrasi ISO 17025.

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN2.1 Kebijakan Mutu Laboratorium Terpadu Diploma IPBLaboratorium Terpadu Diploma IPB memiliki kebijakan mengembangkan dan memberikan pelayanan pengujian laboratorium dengan mutu tinggi dan konsisten sesuai dengan ISO/IEC 17025-2005. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pengujianLaboratorium Kimia Terpadu Diploma IPB mengacu pada kebijakan sebagai berikut :

a. Manajemen Laboratorium Terpadu IPB memberikan pelayanan pengujian secara profesional dengan mengutamakan mutu dan kepuasan pelanggan serta menjamin bahwa setiap pengerjaan pengujian dilaksanakan dengan kejujuran teknis, teliti, akurat dan cepat serta efisien dalam penggunaan sumber daya. b. Laboratorium melaksanakan GLP (Good Laboratory Practices) dalam melakukan kegiatan pengujian.

c. Semua kegiatan pengujian di Laboratorium Terpadu IPB dilaksanakan berdasarkan sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025:2005, guna memberikan jaminan konsistensi serta kompetensi teknis pengujian dalam lingkup kegiatannya dan meningkatkan kemampuan teknis sumber daya secara berkesinambungan.

d. Sistem manajemen Laboratorium Terpadu IPB dituangkan dalam panduan mutu, prosedur, dan instruksi kerja yang didokumentasikan, dimengerti dan dilaksanakan oleh semua personel yang profesional.e. Seuai dengan tugas dan tanggungjawabnya, semua personel memahami dan menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005.

f. Dalam melaksanakan kegiatan pengujian, semua personel mengacu pada sasaran yang ditetapkan dalam sasaran mutu Laboratorium Terpadu IPB.

g. Laboratorium berkomitmen menjalankan seluruh kegiatan sesuai dengan ISO/ IEC 17025:2005 dan secara berkelanjutan meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Bogor, 18 April 2025Ketua Laboratorium TerpaduIPBKsshZnDra.Kosasih Zainudin, M.Si

2.2 Sasaran Mutu Laboratorium Terpadu Diploma IPBLaboratorium Terpadu Kimia IPB (LT-DiPIPB) memberikan pelayanan yang mengutamakan mutu dan kepuasan customer serta menjamin bahwa pekerjaan pengujian dilaksanakan dengan kejujuran teknis, teliti, cepat dan akurat. Sasaran mutu yang akan dicapai adalah:a. Manager Mutu (Koordinator Laboratorium)

Tugas utama manajer mutu adalah menjalankan audit internal, mendapatkan akreditasi KAN dari ISO 90001:2000 dan mengukur kepuasan pelanggan.

Sasaran mutu menejer mutu, meliputi:

1. Melakukan audit internal setiap akhir tahun

2. Mendapatkan ISO 9001 setelah Desember 2015

3. Mencapai kepuasan pelanggan hingga 80% pada tahun 2015

b. QAU (Kepala Laboratorium)

Tugas utama QAU adalah menjamin keberlangsungan pelaksanaan laboratorium dari fasilitas, metode, personil, SOP, rekaman dan pelaksanaan inspeksi.

Sasaran mutu QAU, meliputi:

1. Melakukan monitoring sebanyak 1 minggu sekali.

2. Melengkapi IK dan SOP untuk fasilitas dan peralatan yang diperbaharui.

3. Membuat metode praktikum tervalidasi yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki.

4. Membuat program pelatihan untuk para karyawan setiap 2 tahun sekali.Bukti dari pelaksanaan kegiatan monitoring adalah lembar check sheet, laporan praktika yang telah dinilai dan disahkan oleh dosen penggungjawab praktikum serta rekaman daftar hadir pekerja maupun praktikan.

c. Devisi Teknis

Tugas utama devisi teknis adalah melengkapi fasilitas dan peralatan yang ada di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor.

Sasaran mutu devisi teknis, meliputi:

1. Melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana setiap sebulan sekali

2. Melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat penelitian yang terklaribasi pada tahun 2015 sebanyak 15 unit dengan pencapaian 20 unit.3. Membuat rencanaan pemeriksaan terhadap alat-alat penelitian yang terklaribasi pada tahun 2016 sebanyak 30 unit..4. Membuat laporan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

5. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada QAU.

Bukti telah dilaksanakannya sasaran mutu adalah berupa rekaman laporan hasil pemeriksaan.d. Devisi QSHE/MR

Tugas utama untuk divisi MR (Management Review) yaitu bertanggung jawab terhadap jalannya system mutu laboratorium di perusahaan, dimana untuk mengkoordinasikan semua jajaran manajemen perusahaan yang menjalankan system laboratorium sesuai dengan standar ISO 17025. Sasaran mutu divisi MR yaitu :

1. Melaporkan kinerja system manajemen mutu Laboratorium dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sebanyak 5 kali dalam setahun.2. Mengkoordinasikan dengan pihak luar dalam kaitannya system manajemen mutu laboratorium sebanyak 2 kali per 6 bulan.

3. Menjamin dan menjaga kesadaran segenap karyawan yang hubungannya dengan persyaratan-persyaratan pelanggan ditingkatkan 75% pada tahun 2015.

4. Menjamin system manajemen mutu laboratorium dengan baik dalam memuaskan pelanggan sesuai dengan ISO 17025.5. Meninjau kembali semua hasil pemeriksaan personel sesuai dengan system manajemen mutu laboratorium yang sesuai dengan ISO 17025.6. Menjamin system Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboatorium dengan zero accident. e. Divisi PurcashingTugas utama pada divisi purchasing adalah untuk melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap departemen, an agar operasional laboratorium dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan .Sasaran mutu divisi purchasing yaitu :

1. Melakukan pengiriman sample, barang dan document ke customer/pelanggan dalam 2x seminggu 2. Membuat laporan bulanan untuk pembelian kebutuhan alat yang terkalibrasi dan tervalidasi.3. Melakukan pembelian alat-alat, barang yang dibutuhkan dengan meningkatkan kualitas 80% dalam setahun. 4. Melakukan input biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman sampel yang dibebankan kepada personel administrasi.

5. Mengkoordinasikan setiap kegiatan pencatatan transaksi laboratorium dalam 1x dalam seminggu6. Mengontrol pembiayaan dengan memonitor biaya pemasukan dan biaya pengeluaran dalam 4x dalam sebulan.f. Devisi SDM1. Menghasilkan produk/layanan dengan mutu yang baik dan konsisten selaras dengan sasaran mutu.2. LT-IPB bertekad mengembangkan SMM ISO 9001:2008 dibidang pelayanan dengan dukungan dari seluruh personil organisasi, dengan pola kebersamaan yang saling asah dan asuh serta didasari oleh nilai-nilai dasar akhlak mulia yaitu: amanah, ibadah, credible dan accountable.3. Bersikap tanggap terhadap perubahan dalam sistem penyelenggaraan pelayanan laboratorium di perguruan tinggi dengan tetap mempertahankan konsistensi mutu produk atau layanan melalui SMM.4. Manajemen, semua personil dan analis sepakat untuk memenuhi standar mutu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, sebagai kontribusi untuk mendukung hubungan kerja yang sehat.5. Meningkatkan SDM melalui program pelatihan bagi semua personil dan analis, sehingga setiap pihak dapat melakukan tugas dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai.6. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga LSIH-UB dapat mendukung peningkatan pencapaian sasaran mutu UB.7. Meningkatkan mutu pelayanan kepada customer/ mahasiswa.

g. Devisi KeuanganTugas utama devisi keuangan adalah mengumpulkan semua data mengenai perputaran keuangan dan melakukan pembayaran terhadap tagihan peralatan dan fasilitas.

Sasaran mutu devisi keuangan, meliputi: 1. Membuat laporan keuangan setiap sebulan sekali 2. Melaporkan yang diperoleh kepada pimpinan perusahaan.

Bukti telah dilaksanakannya sasaran mutu oleh devisi keuangan dapat dilihat dengan cara melihat bukti rekaman menegenai laporan perputaran uang.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijakan Mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Kebijakan Mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan.Sebuah laboratorium harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk memastikan adanya perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan customer, termasuk prosedur untuk melindungi penyampaian hasil secara elektronik. Memiliki kebijakan dan prosedur untuk menghindari keterlibatan dalam setiap kegiatan yang akan mengurangi kepercayaan pada kompetensinya, ketidakberfihaknya, integritas pertimbangan dan operasionalnya.3.2 Saran

Sebaiknya dilakukan perbaikan dan evaluasi kebijakan mutu secara berkala yang telah diterapkan dan ditetapkan serta yang telah dilaksanakan. Sebaiknya ada komunikasi yang baik di dalam internal demi tercapainya tujuan yang tertulis dalam kebijakan mutu.DAFTAR PUSTAKA

Hadi, A. 2000.Sistem Manajemen Mutu Laboratorium. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, A. 2007.Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Heraldy, Eddy. 2003.Sistem Manajemen Muu Laboratorium. Surakarta :FMIPA UNSNasution, Z. Terdapat pada http://zulkiflinasution.blogspot.com/2013/02/apa-tugas-seorang-management.html [ diakses pada tanggal 20 April 2015]