laporan kasus snh
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S A DENGAN STROKE NON
HAEMORHAGIC (SNH) DI POLI SARAF 157 RS. Dr. KARIADI SEMARANG
Disusun oleh :
Hasi Winarso
NIM 1.1.20360
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2005
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S A DENGAN STROKE NON
HAEMORHAGIC (SNH) DI POLI SARAF 157 RS. Dr. KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 3 Mei 2005 Praktikan : Hadi WinarsoJam : 09.00 WIB NIM : 1.1.20360Ruang : Poli SyarafNo. Reg. : 282193
Identitas
Nama pasien : Ny. S A
Umur : 72 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Randu Sari Semarang Selatan
MRS : 3 Mei 2005, Jam 09.00 WIB, diantar anak.
Tgl pengkajian : 3 Mei 2005, Jam 09.30 WIB
Penanggung jawab :
Nama : Tn. S
Umur : 30 tahun
Hubungan dg pasien : Anak
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : PNS
1.1 Riwayat keperawatan
1.1.1 Riwayat Perawatan sekarang
Sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu pasien setelah mandi tiba-tiba tidak sadarkan
diri, nyeri kepala (+), muntah (+), dibawa ke poli Syaraf dan dinyatakan terkena
stroke setelah dilakukan terapi obat pasien keadaannya sedikit membaik. Hari ini
pasien merasakan gejala sama seperti dulu.
1.1.2 Riwayat keperawatan yang lalu
Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol, DM dan jantung disangkal.
1.1.3 Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini
GENOGRAM
Keterangan :Laki- laki Pasien Meninggal
Perempuan Tinggal serumah
POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien sakit,
ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan
penyakitnya.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan
ringan serta minum 4 gelas/ hari. Namun saat sakit pasien sering muntah saat
setelah makan dan minum.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari tanpa dibantu orang lain,
saat sakit pasien mengalami kesulitan dalam BAB dan BAK karena kesulitan
berjalan BAK pasien dibantu oleh keluarga dengan frekuensi BAB 1x / hari dan
BAK 4 x / hari.
4. Pola aktivitas
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa yaitu memasak dan melakukan
kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya. Diwaktu sakit seperti saat ini
pasien tidak mampu melakukan kegiatan yang biasa ia kerjakan sebelum sakit.
5. Pola motorik dan kognitif
Sebelum sakit pasien selalu mengerjakan pekerjaan rumah tetapi setelah sakit
pasien tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut akhirnya dibantu anak-anaknya
dalam mengejakan pekerjaan tersebut
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan kepala
sakit.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh setelah menjalani perawatan di
poli saraf.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti bahwa saat periksa ke poli
saraf diantarkan anaknya.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan dan sudah menopaus serta suaminya sudah
meninggal jadi tidak bisa melakukan hubungan sexual
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
Begitu juga setelah sakit tetap mau menjalankan ibadah walaupun dengan
berbaring
1.2 Pemeriksaan fisik
Kesadaran : GCS = E4 –M5 –V6 = 15
Tek. Darah : 160/100
Nadi : 64x/ menit
Pernafasan : 24x/ menit
Suhu tubuh : 370 C
Kulit :
Turgor elastis, warna kulit kuning langsat, tidak ada hiperpigmentasi dan bersih.
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak ada lesi, rambut tumbuh uban
(+) lurus.
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak
aptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda
secara terbatas.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung tidak ada.
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada,
reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tremor ditemukan, tonsil tidak
membesar, tidak ada stomatitis dan 2 gigi Palsu, mulut tidak simetris.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
Otot leher tegang.
Dada :
▪ Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu bernafas simetris.
▪ Palpasi : tactil fremitus normal, ictus cordis ada di IC IV-V sinistra..
▪ Perkusi : terdengar suara tympani.
▪ Auskultasi : terdengar bunyi jantung I- II.
Perut :
Bentuk perut simetris, tidak ditemukan adanya massa, tidak ditemukan distensi
abdominal dan tidak ada pembesaran hepar dan bising usus normal.
Ekstrimitas :
Tidak ditemukan lesi pada ektrimitas atas maupun bawah dan tidak ada oedem.
1.3 Pemeriksaan diagnostik
Dianjurkan Foto serta program terapi
pasang pesarium
amoxyllin 4x500gr
infamet consent
Neurofam 1x1
capsul neuralgi
NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1.
2.
3.
03-5-2005
09.30 WIB
03-5-2005
09.40 WIB
02-5-2005
09.50 WIB
DS : Klien mengatakan takut
dengan penyakitnya
DO :
Kesadaran : GCS=E4–M5–
V6=15
Tek. Darah : 160/100
Nadi : 64x/ menit
Pernafasan : 24x/ menit
Suhu tubuh: 370 C
DS : pasien mengatakan sulit
untuk berjalan.
DO : pasien tampak kesulitan
untuk menggerakkan
kakinya, berjalan dengan
bantuan.
DS : Pasien bertanya bagaimana
penyakitnya dan efek dari
obat yang akan dikonsumsi.
DO : pasien terus menyakan hal
itu.
kelemahan
anggota gerak
merasa tidak mampu
cemas
Terbatasnya pergerakan kaki
Otot kaki lemas
resiko injuri
Kurang informasi tentang
penyakitnya
Pengetahuan pasien yang
minim
Kecemasan b/d
kelemahan neurology
muskuler
Resiko injuri b/d
kelemahan anggota gerak
Kurangnya informasi
tentang stroke b/d
keterbatasan kognitif dan
aturan pengobatan.
DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN
No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD1.
2.
3.
03-5-2005
09.30 WIB
03-5-2005
09.40 WIB
03-5-2005
09.50 WIB
Kecemasan b/d
kelemahan
neurology
muskuler
Resiko injuri
b/d kelemahan
anggota gerak
Kurangnya
informasi
tentang stroke
b/d
keterbatasan
kognitif dan
aturan
pengobatan
Kecemasan berkurang
dengan tindakan 1x3 jam
dengan KH:
1. Pasien merasa tenang
2. Pasien tidak cemas
Mencegah terjadinya resiko
injuri setelah tindakan
keperawatan 1x3 jam dengan
KH:
Mempertahakan posisi
agar tidak jatuh
Berikan pendkes bahwa
stroke bisa disembuhkan
Monitor status neurology dan
periksa TTV pasien
Memonitor aktifitas pasien
Membantu pasien dalam
melakukan aktifitas pada
waktu tersebut
Kolaborasi:
Konsul dengan
ahli terapi fisik
untuk latihan aktif
Diskusikan tentang perilaku
koping, seperti pemakaian
alkohol, kebiasaan merokok,
pola makan, strategi relaksasi.
Dekati klien dengan penuh
ramah dan perhatian. Ambil
keuntungan dari kegiatan yang
dapat diajarkan.
Diskusikan etiologi individual
dari sakit kepala bila diketahui.
Sarankan klien untuk
mengekspresikan perasaannya
dan diskusi mengenai bagaimana
vertigo menggangu kerja dan
kesenangan hidup.
Bantu pasien dalam
mengidentifikasi faktor
presdiposisi
Identifikasi dan diskusikan
resiko timbulnya bahaya yang
tidak nyata dan terapi yang
bukan terapi medis.
Diskusikan tentang pentingnya
posisi/ letak tubuh yang normal.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD
1.
2.
3.
02-5-2005
20.00 WIB
02-5-2005
22.00 WIB
02-5-2005
05.00 WIB
1.
2.
- Pasang pengaman bad
- Anjurkan untuk beristirahat diruangan yang
tenang
- Berikan kompres hangat pada leher sesuai
dengan kebutuhan.
- Masase daerah leher jika pasien dapat
mentolelir sentuhan.
Diskusikan tentang perilaku koping, seperti
pemakaian alkohol, kebiasaan merokok, pola
makan, strategi relaksasi.
Dekati klien dengan penuh ramah dan
perhatian. Ambil keuntungan dari kegiatan yang
dapat diajarkan.
Sarankan klien untuk mengekspresikan
perasaannya dan diskusi mengenai bagaimana
vertigo menggangu kerja dan kesenangan
hidup.
Diskusikan etiologi individual dari sakit kepala
bila diketahui.
Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor
presdiposisi
Identifikasi dan diskusikan resiko timbulnya
bahaya yang tidak nyata dan terapi yang bukan
terapi medis.
Pasien merasa
aman tidak terjatuh
Pasien meransa
nyaman dan bisa
tidur
Pasien merasa
nyaman
Pasien dapat tidur
dengan nyenyak
Pasien mengatakan
tidak pernah
melakukan
kebiasaan itu
Pasien merasa
diperhatikan
Pasien dapat diajak
komunikatif
Pasien hanya
mendengarkan
Pasien membantu
dalam prediposisi
Pasien merasa lebih
tenang setelah tahu
penyakitnya
No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1.
2.
3.
02-5-2005
20.10 WIB
02-5-2005
04.00 WIB
02-5-2005
06.00 WIB
1
2
3
S: Pasien merasa aman tidak terjatuh
O: TTV: T: 110/80 mg Hg
N: 64 x/mnt
Rn: 20x/mnt
t: 370 C
A : masalah teratasi
P : monitor TTV dan KU
S: Pasien meras nyaman dan bisa tidur nyenyak
O: TTV T: 110/80 mg Hg
N: 64 x/mnt
Rn: 20x/mnt
t: 370 C
A: Masalah teratasi
P: Monitor TTV dan KU
S: Pasien mengatakan tidak pernah melakukan kebiasaan itu
Pasien merasa diperhatikan
Pasien dapat diajak komunikatif
Pasien merasa lebih tenang setelah tahu penyakitnya
O: Pasien hanya mendengarkan
Pasien membantu dalam prediposisi
TTV T: 110/70 mg Hg
N: 90 x/mnt
Rn: 20x/mnt
t: 370 C
A: Masalah teratasi
P: Monitor TTV dan KU
CATATAN PERKEMBANGAN