laporan kasus rsud dr iskak
DESCRIPTION
LAPSUSTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS RSUD DR.ISKAK
TULUNGAGUNG
CEDERA KEPALA RINGAN dengan GCS 456
Sita Resmi Listya (140070100011022)Dewi Septindra (140070100011014)Hayyu Dwi Cahyani (140070100011016)Rr. Dinar Restiti (140070100011010)Winda Galuh Pertiwi (140070100011023)
Definisi
Cedera Kepala merupakan proses dimana terjadinya trauma langsung atau deselerasi
terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak atau otak
(at a glance ilmu bedah )
Causes of Head Injury
• Mayoritas kasus trauma kepala pada anak disebabkan karena jatuh namun beberapa kasus dapat menyebabkan trauma yang serius.
• Trauma kepala berat biasanya merupakan akibat dari kecelakaan lalu lintas.
• Beberapa kasus kematian anak yang bukan disebabkan karena kecelakaan, biasanya dikarenakan guncangan hebat pada bayi, terjatuh atau terbentur benda keras
(Oxford Handbook of Accident and Emergency Medicine )
CKR (Cedera Kepala Ringan)• GCS >13
• Tidak terdapat kelainan pada CT scan otak
• Tidak memerlukan tindakan operasi
• Lama dirawat di RS < 48 jam
Klasifikasi Cedera Otak
CKB (Cedera Kepala Berat)
• Bila dalam waktu 48 jam setelah trauma, nilai GCS < 9
• GCS 9-13• Ditemukan kelainan pada CT scan otak• Memerlukan tindakan operasi untuk lesi
intrakranial• Dirawat di RS setidaknya 48 jam
CKS (Cedera Kepala Sedang)
Pemeriksaan Penunjang
• Foto Ro Kepala. Foto Ro kepala/otak memiliki sensitivitas dan spesifitas yang rendah dalam mendeteksi perdarahan intrakranial. Pada era CT scan, foto Ro kepala mulai ditinggalkan.
• CT Scan Kepala. CT scan kepala merupakan standart baku untuk mendeteksi perdarahan intrakranial. Semua pasien GCS < 15 sebaiknya menjalani pemeriksaan CT scan sedangkan pada pasien dgn GCS 15.
• MRI Kepala. Kelainan yang tidak tampak pada Ct scan dapat dilihat oleh MRI. Namun dibutuhkan waktu pemeriksaan lebih lama
• PET dan SPECT. Positron Emission Tomography dan Single Photon Emission Computer Tomography, dapat memperlihatkan abnormalitas pada fase akut dan kronis meskipun CT Scan/MRI dan pemeriksaan neurologis tidak memperlihatkan kerusakan.
Indikasi untuk Rontgen Skull
- Hilang kesadaran atau amnesia
- Tanda- tanda neurologis
- Kebocoran LCS
- Curiga trauma tembus
- Intoksikasi alkohol
- Sulit menilai pasien
(at a glance ilmu bedah)
PENATALAKSANAAN
Jalan Nafas
Maksimalkan oksigenasi
dan ventilasi.
PernafasanMenghitung laju
pernafasan
Sirkulasi
Resusitasi cairan iv, yaitu cairan isotonik,
seperti RL/NS (20 ml/kgBB) jika pasien syok, tranfusi darah
10-15 ml/kgBB dipertimbangkan
Kontrol pemaparan/ lingkungan
Semua pakaian harus dilepas
sehingga semua luka dapat terlihat.
ObservasiObservasi penting
dilakukan pada jam-jam pertama sejak kejadian cedera.
Bila tdk ada masalah dilakukan perawatan
luka.
DENTOALVEOLAR TRAUMA
EKSTRUSI INSTRUSI LATERAL LUKSASI
AVULSI
LAPORAN KASUS
REKAM MEDIS PASIEN
IDENTITAS PASIEN ANAMNESA
Nama : Ahmad Azza
No. RM : 746988Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 15 - 11 - 2009
Cara masuk : Sendiri
Keluhan utama : Nyeri
Anamnesa :
Pasien datang dengan keadaantrauma post-terjatuh dari sepeda, pasien mengeluhkan ada nyeri kepaladan pusing dan terdapat perdarahanyang keluar dari hidung dan mulutpasien. Namun pasien tidakmengeluhkan adanya mual danmuntah.
Riwayat Alergi : Tidak ada
REKAM MEDIS PASIEN
• Airway : Paten
AIRWAY
• Frekuensi nafas :
20x/menit
BREATHING
• Nadi : Teraba = 100x/
menit
• Akral : Hangat
• Cyanosis : Tidak ada
CIRCULATION
• Sensoris : Ya
Motorik : Ya
Keadaan umum :
Compos mentis
DISABILITY
• Suhu axilla : 36 derajat
• Berat badan : 17 kg
SUHU TUBUH
KEADAAN KLINIS
1. Epistaxis (+)
2.GCS 456
3.Pusing (+)
4.Mual (-)
5.Muntah (-)
6.Pingsan (-)
7.Intraoral : terdapat perdarahan pada gusi rahangatas dan terdapat gigi sulung yang goyang.
Diagnosa Kerja
Cedera Kepala Ringan dengan GCS 456
Penatalaksanaan
1.Paracetamol 19 gram
2.Ranitidin 15 mgmencegah asam lambung berlebihan
3.ODR (Ondansentron ) 1.5 mg obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah
4.Santagesic 200 mg Untuk nyeri akut atau kronik berat
5.Rujuk untuk dilakukan foto Skul AP
6.Observasi 4-6 jam
TERIMA KASIH