laporan kasus dira
DESCRIPTION
wiolwwklqlsTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
DIABETIC FOOTAndira Aulia Rahmah (209.121.0022)
Pembimbing Dr. Amukti, sp. B
Laboratorium Ilmu Penyakit BedahRSUD Kanjuruhan Kepanjen
2014
PENDAHULUA
NDiabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yg terjadi karena
kelainan insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Salah satu komplikasi tersering dari DM adalah diabetic foot ulcer,
kelainan ini adalah salah satu penyebab rawat inap & amputasi
ekstremitas bawah non-traumatik tersering pada penderita DM.
STATUS PASIEN
• No. Register : 344060• Nama : Ny. S• Usia : 69 thn• Alamat : Tumpang• Status : Menikah• Agama : Islam• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Tanggal pemeriksaan : 20 Maret 2014
ANAMNESA• Keluhan utama : Luka dan nyeri pada kaki kanan dan kiri• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan adanya luka di kaki kanan dan kiri. Luka muncul kurang lebih sudah tiga bulan yang lalu. Awalnya kaki hanya bengkak saja, kemudian diikuti keluarnya cairan dari sela-sela jari kaki. Cairan berwarna putih jernih dan lengket. Setelah beberapa hari kemudian pasien menggaruk daerah yang keluar air sehingga timbul luka. Luka awalnya hanya berdarah, tetapi lama-kelamaan luka mulai bernanah. Semakin hari luka semakin meluas ke bagian atas. Luka juga mulai terasa cekot-cekot sehingga sulit digerakkan. Pasien juga mengaku kakinya mulai terasa bebal atau mati rasa.
ANAMNESARiwayat Penyakit Dahulu• Riwayat Penyakit serupa sebelumnya : Disangkal• Riwayat Hipertensi : Disangkal• Riwayat DM : Disangkal• Riwayat alergi obat atau makanan : Disangkal• Riwayat penyakit sistemik lainnya : Disangka
Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat Penyakit serupa : Disangkal• Riwayat Hipertensi : Disangkal• Riwayat DM : Disangkal• Riwayat alergi obat atau makanan : Disangkal• Riwayat penyakit sistemik lainnya : Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
General Survey• Kesan umum : tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos mentisVital Sign• Tekanan Darah : 110/60 mmHG• Nadi : 78x/menit• Respiratory rate : 20x/menit• Suhu : tidak diperiksa
STATUS LOKALISEkstremitas Inferior
• LookKulit berwarna kemerahan, Ukuran luka bervariasi, tidak beraturan, ulkus (+), pus (+), edema (+), eritema (+), skuama tampak luka mengelupas
• FeelNyeri tekan setempat (+), krepitasi (-), suhu meningkat lokal, kapile refil>2 detik. AVN (+)
• Movegangguan aktif dan pasif tidak terhambat, berjalan terhambat, gangguan persarafan (+), gerakan dorsofleksi dan plantarfleksi (+) tidak terhambat.
RESUMEPerempuan luka di kaki kanan dan kiri, muncul kurang lebih
sudah tiga bulan yang lalu, bengkak, cairan dari sela-sela jari kaki, darah, nanah, cekot-cekot. Pasien juga mengaku kakinya mulai terasa bebal atau mati rasa.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan ektremitas inferior dekstra dan sinistra Kulit berwarna kemerahan, Ukuran luka bervariasi, tidak beraturan, ulkus (+), pus (+), edema (+), eritema (+), skuama tampak luka mengelupas, Nyeri tekan setempat (+), krepitasi (-), suhu meningkat lokal, kapile refil>2 detik. AVN (+) , gangguan aktif dan pasif tidak terhambat, berjalan terhambat, gangguan persarafan (+), gerakan dorsofleksi dan plantarfleksi (+) tidak terhambat.
DIAGNOSA
Foot diabetic derajat II
PLANING
PENEGAKAN DIAGNOSA– Laboratorium• Pemeriksaan gula darah (gula darah sewaktu dan gula
darah puasa)• Pemeriksaan kultur dan sensitifitas
– Foto rontgen• Rontgen AP dan Oblique
PLANING TERAPI • Non Operatif• Non Farmakologi– KIE tentang penyakit pasien pada pasien dan keluarga
pasien– Inform consent tindakan yang akan dilakukan– Perawatan luka minimal 1 x sehari– Mengatur pola makan/diet sesuai kebutuhan BB atau gizi
penderita• Farmakologi– obat OAD – Terapi simptomatik
• Operatif : Pro: Debridement
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Diabetic foot adalah kelainan pada tungkai bawah yang merupakan komplikasi kronik diabetes mellitus. Suatu penyakit pada penderita diabetes bagian kaki, dengan gejala dan tanda sebagai berikut 9: 1. Sering kesemutan/gringgingan (asmiptomatus).2. Jarak tampak menjadi lebih pendek (klaudilasio
intermil).3. Nyeri saat istirahat.4. Kerusakan jaringan (necrosis, ulkus).
FAKTOR RESIKO
1. berkurangnya sensasi rasa nyeri setempat (neuropati)
2. sirkulasi darah dan tungkai yang menurun dan kerusakan endotel pembuluh darah
3. berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
PATOFISIOLOGI
Secara praktis kaki diabetik dikategorikan menjadi 2 golongan :a. Kaki diabetik akibat
angiopati/iskemiab. Kaki diabetik akibat neuropati
PATOFISIOLOGI
Gambar 2. Predileksi paling sering terjadinya ulkus pada
kaki diabetik adalah bagian dorsal ibu jari dan bagian proksimal & dorsal plantar metatarsal. 4
KLASIFIKASI KAKI DIABETIK Menurut Wagner kaki diabetik dibagi menjadi :
Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan kalus ”claw”Derajat I : ulkus superfisial terbatas pada kulitDerajat II : ulkus dalam dan menembus tendon dan tulangDerajat III : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitisDerajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitisDerajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah
Berdasarkan pembagian diatas, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut :1. Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus
tidak ada2. Derajat I-IV : pengelolaan medik dan
tindakan bedah minor3.Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal
dilanjutkan dengan tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi bawah lutut
• Beberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki diabetik, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti: 1. Insisi : abses atau selullitis yang luas2. Eksisi : pada kaki diabetik derajat I dan II3. Debridement/nekrotomi : pada kaki diabetik
derajat II, III, IV dan V4. Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V5. Amputasi : pada kaki diabetik derajat V
PENANGGULANGAN KAKI DIABETIK
• Pencegahan kaki diabetes tidak terlepas dari pengendalian (pengontrolan) penyakit secara umum mencakup pengendalian kadar gula darah, status gizi, tekanan darah, kadar kolesterol, pola hidup sehat.
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN LOKAL PADA KAKI
• Inspeksi kaki tiap hari terhadap adanya lesi, perdarahan diantara jari-jari. Gunakan cermin untuk melihat telapak kaki dan tumit.
• Cuci kaki tiap hari dengan air sabun dan keringkan, terutama diantara jari.
• Gunakan cream atau lotion pelembab• Jangan gunakan larutan kimia/asam untuk membuang
kalus.• Potong kuku dengan hati-hati, • Hindari suhu ekstrem