laporan kasus dabscka tumor
DESCRIPTION
hematology and oncologyTRANSCRIPT
Laporan Kasus
Endovascular papillary angioendothelioma (Dabska tumor)
Yosef S Sugi, Ketut Suega. Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana-RSUP Sanglah Denpasar.
Pendahuluan
Dabska Tumor merupakan neoplasma vaskuler yang sangat langka yang
ditandai dengan adanya anastomosis pembuluh darah yang terdiri dari proyeksi
intraluminal dari sel endothelial. Neoplasma ini pertama kali dilaporkan pada tahun
1969 oleh Maria Dabska. Beliau melaporkan enam pasien anak-anak selama periode
empat belas tahun (1953-1967) di Maria Sklodowska-Curie Institute of Oncology di
kota Warsawa, Polandia. Tumor ini dianggap sebagai sebagai keganasan karena dua
dari enam pasiennya mengalami metastasis ke kelenjar getah bening.
Sedangkan pada tahun 1995, Enzinger dan Weiss mendefenisikan Dabska
Tumor sebagai “suatu low grade angiosarcoma yang terjadi di kulit atau subkutis dari
bayi atau anak-anak dan sangat jarang terjadi pada orang dewasa, walaupun
demikian telah dilaporkan bahwa terjadi juga pada orang dewasa.
Sebuah studi kasus terbaru oleh Fanburg-Smith et al melaporkan dua belas
pasien dengan Dabska Tumor dimana terdiri dari lima anak-anak dan tujuh orang
dewasa. Dan pada beberapa tahun ini dilaporkan kasus-kasus yang terjadi pada
orang dewasa dan kejadiannya bukan pada kulit maupun jaringan subkutis tetapi
terjadi pada beberapa jaringan lunak.
Kasus ini kami angkat karena insidennya yang sangat jarang terjadi dimana
sampai saat ini baru dilaporkan tiga puluh kasus yang terjadi di seluruh dunia dan
sampai saat ini belum ada yang melaporkan kejadian kasus ini yang berlokasi di regio
orofaring.
Kasus
Penderita seorang perempuan, umur 35 tahun, suku Bali datang dengan
keluhan benjolan pada pipi sebelah kiri sejak kurang lebih enam bulan yang lalu,
diawali dari bengkak di gusi kiri dan semakin cepat membesar sejak dua bulan
sebelum MRS. Benjolan membesar ke arah rongga mulut sehingga pasien menjadi
sulit makan dan minum sejak dua minggu sebelum MRS. Pasien juga mengeluh nyeri
pada benjolan tersebut. Sebelum terdapat benjolan pasien mengeluhkan sakit gigi
pada rahang kiri atas dan gusi bengkak. Pasien berobat ke dokter gigi tiga kali dan
dikatakan gigi tidak bermasalah akan tetapi benjolan semakin membesar ke pipi dan
rongga mulut. Pasien juga mengeluh hidung tersumbat pada kedua sisi. Riwayat
mimisan ada tetapi sedikit-sedikit dari hidung kiri dan berhenti sendiri. .Riwayat
sering pilek sebelumnya disangkal. Riwayat alergi obat disangkal. Riwayat darah
tinggi dan kencing manis disangkal. Keluhan keluar cairan telinga sebelumnya
disangkal. Riwayat keluhan yang sama pada anggota keluarga yang lain disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vital sign dalam batas normal. Pada
pemeriksaan THT didapatkan adanya massa di kavum nasi sampai ke tenggorokan
dan memenuhi orofaring. Pada pemeriksaan darah rutin dan kimia darah masih dalam
batas normal. Pada pemeriksaan Rongen Dada didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan CT Scan kepala irisan aksial dan koronal focus hidung dan sinus
paranasalis, tanpa dan dengan kontras didapatkan adanya massa sinonasal yang
meluas ke nasofaring, parafaring kiri, fossa cranii posterior dengan destruksi dinding
sinus paranasal kiri dan basis crania dengan limfadenopati (T4N1Mx) dan sinusitis
maksilaris kanan.
Kemudian dilakukan biopsi kavum nasi dekstra dan sinistra didapatkan suatu
gambaran Malignant endovascular papillary angioendotelioma (Dabska Tumor). Dan
pada pemeriksaan imunohistokimia didapatkan hasil yang positif pada pemeriksaam
CD34 dan VEGF tetapi negative pada pemeriksaan CD31.
Gambar 1. Rongen thoraks AP
Gambar 2. CT Scan kepala irisan aksial dan koronal focus hidung dan sinus
paranasalis, tanpa dan dengan kontras
Setelah diagnosis pasien tegak sebagai suatu gamabaran Dabska tumor
pengobatan yang terbaik adalah dilakukan eksisi yang luas dari tumor tersebut.
Namun pada pasien ini tidak dilakukan operasi karena lokasi tumor yang unoperable
sehingga dilakukan radioterapi sebanyak dua seri.
Pembahasan
Sejak pertama kali dilaporkan oleh Maria Dabska pada tahun 1969, kurang
lebih sepuluh laporan kasus telah diterbitkan dan semuanya tidak mempunyai
gambaran morfologi yang homogen sampai publikasi terbaru dari Fanburg-Smith et
al. Fanburg-Smith et al memberi nama tumor ini sebagai lesi papillary intralympatic
angioendotelioma dan melaporkan dua belas kasus.
Gambaran Klinik
Berdasarkan data yang ada, Dabska Tumor terjadi terutama pada bayi dan
anak-anak serta menunjukkan distribusi anatomi yang luas dengan predileksi pada
kulit. Tumor ini tumbuh perlahan-lahan dan berbentuk seperti plak yang berindurasi.
Pada kasus ini pasien merupakan seorang wanita dewasa muda yang berumur
35 tahun dan berlokasi di hidung. Awalnya pasien mengeluh gusi membengkak sejak
kurang lebih enam bulan SMRS dan kemudian bertambah besar sampai menutupi
rongga mulut.
Di di Jepang dilaporkan dua buah kasus yang terjadi di regio leher yaitu pada
seorang laki-laki lanjut usia berusia 67 tahun yaitu sebuah kasus Dabska Tumor di
lidah dan sebuah kasus lagi terjadi di leher pada seorang perempuan berusia 83 tahun.
Gambaran Patologi
Gambaran histologi dari tumor ini ditandai dengan proliferasi dari sel endotel
yang berbentuk seperti Hobnail-like menunjukkan gambaran berbentuk kubus dengan
sitoplasma yang sedikit, iregule, dan inti yang hiperkromatik. Pada tumor Dabska
yang klasik, sel-sel ini ditemukan dalam bentuk pembuluh darah yang well-formed
yang terdiri dari papilla yang khas, yang terdiri dari inti hialin dengan lapisan
hobnail endotel. Pembuluh darah ini sering dikelilingi oleh jaringan fibrosis yang
padat dan infiltrat dari limfosit yang prominen.
Pada kasus ini di beberapa focus tampak struktur jaringan tumor tersusun
dalam pembuluh limfe yang berdilatasi dengan dinding yang tipis dan ireguler,
membentuk struktur glomeloroid. Jaringan tumor tersebut terdiri dari sel endothelial
yang proliferative tersusun membentuk struktur papilomatik dengan stroma papil
terdiri dari jaringan ikat fibrous dengan bagian sentral mengandung bahan hialin. Sel-
sel pelapis struktur papil tersebut berbentuk bulat dengan bagian puncak epitel pelapis
membentuk struktur hobnail, sitoplasma tipis eosinofilik. Pada bagian sentral dari sel-
sel tumor tampak pula sel tumor dengan gambaran sel dengan vakuola jernih dan
tampak pula sebaran pigmen hemosiderin.
Table 3. Tampak jaringan tumor membentuk struktur papilomatik dengan sel-sel
berbentuk hobnail.
Gambar 4. Tampak jaringan tumor membentuk struktur glomeroloid dan sebaran
pigmen hemosiderin.
Gambar 5. Tampak tumor membentuk stuktur papiler dengan bahan hialin di sentral.
Dabska tumor mengekspresikan penanda endotel yang umum, seperti CD31,
CD34 dan vWF, serta penanda limfatik, seperti Vascular Endothel Growth Factor
Receptor - 3 (VEGFR-3) dan D2-40. Fenotipe ini, sebagaimana dihubungkan dengan
lymphangiectasia, menunjukkan bahwa tumor ini merupakan diferensiasi dari
endotel limfatik.
Pada kasus ini didapatkan hasil yang positif pada penanda endotel yaitu CD34
tetapi hasil yang negatif pada CD31. Sedangkan penanda limfatik didapatkan positif
pada VEGFR-3. Untuk pemeriksaan vWF dan D2-40 tidak dikerjakan karena alasan
biaya.
Diagnosis Banding
Hobnail hemangioma berbeda dari Dabska tumor dan retiform
hemangioendotelioma dalam bahwa Hobnail hemangioma terbatas pada dermis dan
menunjukkan gambaran bifasik yang khas, dengan bagian permukaan menunjukkan
dilatasi pembuluh darah yang dilapisi oleh sel endotel yang hobnail (kadang-kadang
dengan papil-papil intraluminal) dan bagian dalam terdapat celah seperti kapiler,
yang menginfiltrasi jaringan kolagen kulit. Pada umumnya sel-sel dari Hobnail
hemangioma tidak menunjukkan hiperkromatik dari inti dan fibrosis dari hyaline
tidak tampak.
Intraluminal papilomatik tidak spesifik untuk Dabska tumor dan mungkin
juga terdapat pada Angiosarkoma dan Epithelioid Hemangioendotelioma (EHE).
Kadang-kadang angiosarcoma maligna terdiri dari sel endotel yang hobnail; jenis ini
biasanya menunjukkan inti yang lebih besar dan aktifitas mitosis yang lebih sering.
Terapi dan Prognosis
Pada beberapa laporan kasus dilaporkan tumor ini muncul kembali secara
lokal dan jarang dapat menyebar ke kelenjar getah bening tanpa metastasis sistemik.
Namun demikian, ada satu laporan kasus yang melaporkan satu pasien meninggal
dengan metastasis. Jadi masalah bagaimana ganasnya tumor ini sebenarnya tetap
belum terpecahkan. Pada tumor ini disarankan untuk dilakukan eksisi luas pada lesi
yang menunjukkan gambaran morfologi yang sesuai.
Pada kasus ini tidak dilakukan eksisi luas karena lokasi tumor yang
unoperable yaitu terletak di orofaring dan meluas sampe ke basis kranii. Pada pasien
ini kemudian dilakukan radioterapi sebanyak dua seri dan perawatan paliatif.
Pasien dirawat selama kurang lebih dua bulan di rumah sakit dan mengalami
beberapa komplikasi seperti obstruksi saluran pencernaan atas dan juga infeksi paru-
paru. Kemudian pasien dilakukan gastrotomy dan perawatan paliatif.
Tabel 1. Perbedaan gambaran umum antara Dabksa Tumor, Ephithelioid
Hemangioma dan Angiosarkoma
Dabska dan retiform hemangioendotelioma
Epithelioid Hemangioma
(EHE)
Angiosarcoma
Defenisi Tumor Pembuluh darah yang bersifat intermediate malignancy, yang ditandai dengan gambaran sel endotel yang berbentuk “hobnail”, yang menunjukkan gambaran diferensiasi endotel limfatik.
Tumor pembuluh darah yang bersifat low-grade yang terdiri dari sel endotel yang berbentuk bland ephitelioid pada sebuah myxochondroid sampai matriks hialin.
Sarcoma yang ganas yang menunjukkan diferensiasi dari sel endothelial.
Insiden dan Lokasi
- Jarang - Kulit dan
subcutis kepala/leher dan ekstremitas
- Jarang- Kulit, jaringan
lunak, tulang, paru dan hati.
- Jarang- Tumor pada
jaringan cutaneus yang dihubungkan denga paparan sinar matahari dan terapi irradiasi.
- Tumor pada jaringan lunak yang lebih dalam yang faktor penyebabnya tidak diketahui dengan jelas.
- Tumor iatrogenic yang berhubngan dengan irradiasi,
thorotrast, lympdema, benda asing.
- Vynil chloride pada hepatic angiosarkoma.
Morbiditas dan Mortalitas
- Locally aggressive;
- Angka mortalitas yang rendah
- Mempunyai resiko metastasis yang lebih besar dibandingkan dengan hemangioendotelioma yang lain.
- Kekambuhan lokal terjadi pada 25% kasus.
- Kematian terjadi pada lebih dari 50% kasus.
Jenis Kelamin, ras dan umur
- Tidak ada perbedaan pada jenis kelamin dan ras
- Dabska sering terjadi pada bayi dan anak-anak
- Retiform hemangioendotelioma terjadi pada orang dewasa
- Tidak ada perbedaan pada jenis kelamin maupun ras.
- Orang dewasa, jarang pada anak-anak.
- Tidak ada perbedaan pada jenis kelamin dan ras.
- Dewasa dengan kerusakan akibat sinar matahari.
Gambaran klinik
Plak yang berbatas tidak tegas dan berbentuk violaceous
- Mungkin timbul dengan keluhan nyeri dan thrombosis vaskuler.
- Lesi pada jaringan lunak biasanya tampak sebagai massa yang nonspesifik.
- Mungkin juga terdapat gambaran lesi litik pada tulang.
- Tumor kutaneus yang tampak seperti violaceous atau plak eritema atau nodul.
- Tumor pada jaringan lunak yang lebih dalam tampak sebagai massa yang hemoragik.
- Tulang, hati dan paru mungkin bersifat asimtomatik
Terapi dan Prognosis
- Resiko metastasis yang rendah
- Hampir semua pasien sembuh dengan eksisi yang luas
- Semua tumor jenis ini harus diterapi dengan eksisi yang luas.
- Adjuvant radiotherapy mungkin dikerjakan pada beberapa kasus yang selektif.
- Transplantasi hati telah sukses dikerjakan pada kasus hepatic EHE.
- Taxane bisa juga digunakan pada kasus kutaneus angiosarkoma yang berhubungan dengan kerusakan akibat sinar matahari.
- Semua jenis angiosarkoma mempunyai prognosis yang buruk.
Table 2. Perbedaan gambaran patologi antara Dabksa Tumor, Ephithelioid
Hemangioma dan Angiosarkoma
Gambaran Patologi
Dabska dan retiform hemangioendotelioma
Epithelioid Hemangioma (EHE)
Angiosarcoma
Gambaran Makroskopik
ill-defined violaceus plak yang meliputi kulit dan subkutis
- Mungkin dengan gambaran thrombosis pembuluh darah.
- Massa berwarna putih, kadang berkalsifikasi.
- Plak yang eritematous atau berbentuk nodul.
- Massa jaringan lunak yang hemoragik
Gambaran Mikroskopik
- Infiltrasi proliferative dari sel endotel yang berbentuk ‘hobail’, yang berbentuk kubus, sitoplasma yang sedikit, ireguler dan inti yang hiperkromatid.
- Lesi awal menunjukan ekpansi dan sumbatan dari pembuluh darah yang terkena, dengan melibatkan jaringan lunak sekitarnya.
- Matriks yang myxochondroid atau myxohyaline.
- Aktifitas mitosis yang jarang.
- Mungkin terdapat metastasis pada tulang.
- Sel epitelioid yang membentuk saluran vaskuler yang primitive.
- Mempunayi bentuk sleve-like dan sheet-like.
- Nekrosis, hemoragik, dan aktivitas mitosis.
- Infiltrasi yang difus pada jaringan sekitar oleh saluran pembuluh darah.
Imunohistokimia
- Keduanya positif terhadap CD31, CD34 dan FLI-1 dan biasanya negative for vWF.
- Keduanya menunjukkan gambaran yang positif terhadap penanda endotel limfatik (VEGFR-3, D2-40)
- Positif terhadap CD31, CD34, FLI-1 protein and vWF.
- Terdapat gambaran low-molecular-weight cytokeratin pada 25% kasus.
- Menunjukkan ekspresi yang positif terhadap CD31, CD34, FLI-1 protein dan vWF.
- D2-40 dan VEGFR-3 pada beberapa kasus (lymphagiosarkoma).
- Menunjukkan
ekspresi terhadap sitokeratin yang low-molecular-weigth pada 25% kasus,
Diagnosis Banding
- Hobnail hemangiomas
- Angiosarcoma dengan gambaran sel endotel yang “hobnail”.
- Angiosarcoma dan hemangioendotelioma dengan gambaran papilomatik intraluminal
- Epithelioid hemangioma
- Epithelioid angiosarcoma
- Primary atau metastasis karsinoma, khususnya karsinoma payudara ang bersifat lobular.
- Hemangioma, diffuse angiomatosis, atypical vascular proliferasi setelah irradiasi.
- Karsinoma. - EHE.- Spindle sel
karsinoma dan melanoma.
- Spindle sel sarcoma jenis yang lain.
Ringkasan
Telah dilaporkan kasus seorang wanita, 35 tahun, suku Bali dengan diagnosis
Dabska Tumor. Diagnosis Dabska Tumor ditegakkan berdasarkan gambaran
histopatologi dan imunohistokimia.
Dabska tumor merupakan suatu keganasan vaskuler yang sangat jarang
terjadi. Sampai saat ini kurang lebih baru dilaporkan tiga puluh kasus yang terjadi di
seluruh dunia dengan insiden tertinggi terjadi pada bayi dan anak-anak dengan
predileksi pada jaringan kulit dan subkutan.
Daftar Pustaka