laporan kasus close fracture right neck femur …

34
1 LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR (BASICAL TYPE) Oleh dr. A.A Gde Agung Anom Arie Wiradana Pembimbing Prof.Dr.dr. Putu Astawa Sp.OT(K), M.Kes PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU BEDAH UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2019

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

1

LAPORAN KASUS

CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR (BASICAL TYPE)

Oleh

dr. A.A Gde Agung Anom Arie Wiradana

Pembimbing

Prof.Dr.dr. Putu Astawa Sp.OT(K), M.Kes

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2019

Page 2: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kasus yang merupakan salah satu tugas dalam Program Pendidikan

Dokter Spesialis Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. Laporan Kasus ini membahas

tentang Close Fracture Right Neck Femur.

Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memperdalam wawasan tentang

Close Fracture Right Neck Femur serta melatih kemampuan membuat tulisan ilmiah dan

prasyarat dalam mengikuti pendidikan bedah lanjut II di Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana-Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada

1. dr. I Ketut Wiargitha, Sp.B(K) Trauma sebagai Ketua Program Studi Ilmu Bedah FK

Unud/RSUP Sanglah yang telah memberikan motivasinya.

2. Prof.Dr.dr. Putu Astawa Sp.OT(K), M.Kes sebagai pembimbing yang telah dengan tulus

memberikan saran dan masukan baik akademik maupun moril sampai laporan kasus ini

dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu dengan segala

keredahan hati penulis menerima saran dan kritik untuk perbaikan laporan kasus ini

Denpasar, 20 Juni 2019

A.A Gde Agung Anom Arie Wiradana

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................... i

Page 3: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

3

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

BAB II LAPORAN KASUS ................................................................................... 2

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10

3.1 Fraktur Femur ...................................................................................... . 10

3.2 Mekanisme terjadinya faktur ................................................................ 13

3.3 Klasifikasi muller .................................................................................. 14

3.4 Klasifikasi fraktur neck femur .............................................................. 17

3.5 Manifestasi klinis .................................................................................. 19

3.6 Diagnosis............................................................................................... 19

3.7 Penatalaksanaan ................................................................................... 22

3.8 Komplikasi................................................................................ ............ 23

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 27

BAB V PENUTUP.................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 25

Page 4: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

4

BAB I

PENDAHULUAN

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang. Fraktur dibagi atas dua, yaitu

fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup (simple) yaitu bila kulit yang tersisa

diatasnya masih intak (tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia

luar), sedangkan fraktur terbuka (compound) yaitu bila kulit yang melapisinya tidak

intak dimana sebagian besar fraktur jenis ini sangat rentan terhadap kontaminasi dan

infeksi.(1,2)

Fraktur collum (leher) femur adalah tempat yang paling sering terkena fraktur

pada wanita usia lanjut. Ada beberapa variasi insiden terhadap ras. Fraktur collum

femur lebih banyak pada populasi kulit putih di Eropa dan Amerika Utara. Insiden

meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sebagian besar pasien adalah wanita

berusia tujuh puluh dan delapan puluhan.(1,2)

Namun fraktur collum femur bukan semata-mata akibat penuaan. Fraktur collum

femur cenderung terjadi pada penderita osteopenia diatas rata-rata, banyak diantaranya

mengalami kelainan yang menyebabkan kehilangan jaringan tulang dan kelemahan

tulang, misalnya pada penderita osteomalasia, diabetes, stroke, dan alkoholisme.

Beberapa keadaan tadi juga menyebabkan meningkatnya kecenderungan jatuh. Selain

itu, orang lanjut usia juga memiliki otot yang lemah serta keseimbangan yang buruk

sehingga meningkatkan resiko jatuh.(1,2)

Page 5: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

5

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas

Nama : AAR

Jenis Kelamin : Perempuang

Tanggal Lahir : 31 Desember 1959

Umur : 60 tahun

CM : 19024432

Alamat : Puri Dencarik Bangli Kawan Bangli

MRS : 3/6/2019

Ruangan : Angsoka 306.1

2.2 Anamnesis

Keluhan Utama:

Nyeri pada pinggul kanan

Riwayat Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggul kanan setelah terjatuh 1 jam sebelum tiba di

rumah sakit. Tidak ada riwayat tidak sadar, tidak ada mual, dan tidak muntah muntah.

MOI : pasien pejalan kaki, terjatuh sendiri dengan posisi kaki kanan membentur tanah setelah

disambar oleh anjingnya.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Hipertensi (-), Diabetes mellitus (-)

2.3 Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital

TD : 120/70 mmHg

N : 84 x/ menit

Tx : 36,5 C

RR : 18 x / menit

Page 6: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

6

Status Generalis

Kepala : Normocephali

Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)

THT : Kesan tenang

Maksillofacial : Dalam batas normal

Thorax : Insp : simetris,

Palp : nyeri,krepitasi (-/-)

Perc : Sonor/sonor

Aus : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), Po: Ves +/+, rh -/-, wh -/-

Abdomen: Insp : distensi (-)

Aus : BU (+)

Palp : defans (-)

Per : timpani

Ekstremitas : hangat ~ sesuai status lokalis

Anogenital : Anus (+), Genital (+) normal

Status Lokalis

Regio Tungkai Bawah Kanan

Regio Panggul Kanan

L : Edema (+) di sekitar panggul, memar (- ), deformitas (+) rotasi eksternal, terdapat

pemendekan

F : Nyeri tekan (+) di sekitar panggul, arteri dorsalis pedis (+) teraba, CRT< 2”, SpO2 99%,

sensasi (+) normal

M : ROM aktif panggul tebatas karena nyeri

ROM aktif lutut terbatas karena nyeri

ROM aktif Ankle 25/45

ROM aktif MTP-IP 0/90

Page 7: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

7

Foto Klinis

Gambar 1. Regio cruris (S)

2.4 Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (2/06/2019)

DL

HGB 12,2

WBC 10,4

HCT 37,08

PLT 188,9

Page 8: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

8

Kimia

SGOT 21,5

SGPT 15,6

GDS 108

BUN 16,10

SC 0,8

K 2,46

Na 139

FH

PPT 13,9

APTT 34,5

INR 1,12

Pelvic X-Ray AP View

Page 9: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

9

Right Thigh X-Ray AP/ Lateral View

2.5 Diagnosa

CF Right Neck Femur (Basical Type) (S72.042A) (AO 31-B3)

2.6 Penatalaksanaan

Analgetik

Imobilisasi dengan skin traksi dengan beban 5 kg

P/ ORIF Cephalomedulary Nail (PFNA)

Hemiarthroplasty Bipolar

Page 10: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

10

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

7/6/2019 Nyeri paska

operasi

minimal

Tidak ada

demam

HD Stabil

Status Lokalis

Regio Cruris

(D)

L : Luka paska

operasi

tertutup kasa

steril,

rembesan (-)

F : pulsasi

arteri dorsalis

pedis kuat,

tidak ada

parestesi,

CRT<2 detik

M : ROM

terbatas

karena nyeri

Post

Hemiarthroplasty

Bipolar ec CF

Right Neck

Femur (Basical

Type)

Hipertensi st II

terkontrol

H-1

IVFD NaCl

0,9% 16 tpm

Ceftriaxone 1

gr @12 jam

IV

Ketorolac 30

mg @12 jam

IV

Cardiologi:

Amlodipin

1x10mg

Captopril

3x25mg

8/6/2019 Nyeri paska

operasi

minimal

Tidak ada

demam

HD Stabil

Status Lokalis

Regio Cruris

(D)

L : Luka paska

operasi

tertutup kasa

steril,

rembesan (-)

F : pulsasi

arteri dorsalis

Post

Hemiarthroplasty

Bipolar ec CF

Right Neck

Femur (Basical

Type)

Hipertensi st II

terkontrol

H-2

IVFD NaCl

0,9% 16 tpm

Ceftriaxone 1

gr @12 jam

IV

Ketorolac 30

mg @12 jam

IV

Cardiologi:

Amlodipin

1x10mg

Page 11: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

11

pedis kuat,

tidak ada

parestesi,

CRT<2 detik

M : ROM

terbatas

karena nyeri

Captopril

3x25mg

9/6/2019 Nyeri paska

operasi

minimal

Tidak ada

demam

Latihan

mobilisasi

dengan walker

HD Stabil

Status Lokalis

Regio Cruris

(D)

L : Luka paska

operasi

tertutup kasa

steril,

rembesan (-)

F : pulsasi

arteri dorsalis

pedis kuat,

tidak ada

parestesi,

CRT<2 detik

M : ROM

terbatas

karena nyeri

Post

Hemiarthroplasty

Bipolar ec CF

Right Neck

Femur (Basical

Type)

Hipertensi st II

terkontrol

H-3

Cefixime

2x200mg po

Paracetamol

4x500ng po

Cardiologi:

Amlodipin

1x10mg

Captopril

3x25mg

10/6/2019 Nyeri paska

operasi

minimal

Tidak ada

demam

Latihan

mobilisasi

dengan walker

HD Stabil

Status Lokalis

Regio Cruris

(D)

L : Luka paska

operasi

tertutup kasa

steril,

rembesan (-)

Post

Hemiarthroplasty

Bipolar ec CF

Right Neck

Femur (Basical

Type)

Hipertensi st II

terkontrol

H-4

Cefixime

2x200mg po

Paracetamol

4x500ng po

Cardiologi:

Amlodipin

1x10mg

Page 12: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

12

F : pulsasi

arteri dorsalis

pedis kuat,

tidak ada

parestesi,

CRT<2 detik

M : ROM

terbatas

karena nyeri

Captopril

3x25mg

Poliklinis

Foto Kontrol Post Op ( Pelvis)

Foto Kontrol Post Op (Femur A/P Lateral)

Page 13: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

13

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Fraktur Femur

3.1.1. Definisi

Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi

akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian), dan biasanya

lebih banyak dialami oleh laki-laki dewasa. Patah pada daerah ini dapat menimbulkan

perdarahan yang cukup banyak, dan dapat mengakibatkan penderita jatuh dalam

syok.1,5,7

3.1.2. Epidemiologi

Fraktur femur biasanya disebabkan oleh trauma akibat tekanan yang berlebihan

pada tulang melebihi kapasitas tulang tersebut. Secara epidemiologi, fraktur lebih sering

terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 3:1. Insiden fraktur

femur di USA diperkirakan 1 orang setiap 10.000 penduduk setiap tahunnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh unit pelaksana teknis terpadu

Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2006 di

Indonesia dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas,

249 kasus atau 14,7%-nya mengalami fraktur femur. 1,5,7

3.1.3. Anatomi dan Fisiologi

Femur adalah tulang terpanjang dan terkuat pada tubuh. Tulang femur

menghubungkan antara tubuh bagian panggul dan lutut. Kata “ femur” merupakan

bahasa latin untuk paha. Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum,

trochanter major dan minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga

berbentuk seperti bola dan berartikulasi dengan acetabulum dari tulang coxae

membentuk articulation coxae. Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut

fovea capitis, yaitu tempat perlekatan ligamentum dari caput. Sebagian suplai darah

untuk caput femoris dihantarkan sepanjang ligamen ini dan

memasuki tulang pada fovea.1,3,5,9

Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang femur, berjalan ke bawah,

belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang 125 derajat, pada wanita sedikit

Page 14: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

14

lebih kecil dengan sumbu panjang batang femur. Besarnya sudut ini perlu diingat

karena dapat berubah karena penyakit.1,3,5,9

Femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, meneruskan berat

tubuh dari os coxae ke tibia sewaktu kita berdiri. Caput femoris ke arah craniomedial

dan agak ke ventral sewaktu bersendi dengan acetabulum. Ujung proksimal femur terdiri

dari sebuah caput femoris dan dua trochanter (trochanter mayor dan trochanter minor).(1)

Gambar 1. Anatomi femur.(5)

Area intertrochanter dari femur adalah bagian distal dari collum femur dan

proksimal dari batang femur. Area ini terletak di antara trochanter mayor dan trochanter

minor. Caput femoris dan collum femoris membentuk sudut (1150-140

0) terhadap poros

panjang corpus femoris, sudut ini bervariasi dengan umur dan jenis kelamin. Corpus

femoris berbentuk lengkung, yakni cembung ke arah anterior. Ujung distal femur,

berakhir menjadi dua condylus, epicondylus medialis dan epicondylus lateralis yang

melengkung bagaikan ulir.(1)

Caput femoris mendapatkan aliran darah dari tiga sumber, yaitu pembuluh darah

intramedular di leher femur, cabang pembuluh darah servikal asendens dari anastomosis

arteri sirkumfleks media dan lateral yang melewati retinakulum sebelum memasuki

caput femoris, serta pembuluh darah dari ligamentum teres.(1)

Page 15: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

15

Gambar 2. Vaskularisasi femur.(5)

Pada saat terjadi fraktur, pembuluh darah intramedular dan pembuluh darah

retinakulum mengalami robekan bila terjadi pergeseran fragmen. Fraktur transervikal

adalah fraktur yang bersifat intrakapsuler yang mempunyai kapasitas yang sangat rendah

dalam penyembuhan karena adanya kerusakan pembuluh darah, periosteum yang rapuh,

serta hambatan dari cairan sinovial.(1,2)

Sendi panggul dan leher femur ini dibungkus oleh capsula yang di medial

melekat pada labrum acetabuli di lateral, ke depan melekat pada linea trochanterika

femoris dan ke belakang pada setengah permukaan posterior collum femur. Capsula ini

terdiri dari ligamentum iliofemoral, pubofemoral, dan ischiofemoral. Ligamentum

iliofemoral adalah sebuah ligamentum yang kuat dan berbentuk seperti huruf Y terbalik.

Dasarnya disebelah atas melekat ada spina iliaca anterior inferior, dibawah kedua lengan

Y melekat pada bagian atas dan bawah linea intertrochanterica. Ligamen ini berfungsi

untuk mencegah ekstensi berlebihan selama berdiri. Ligamentum pubofemoral

berbentuk segitiga. Dasar ligamentum melekat pada ramus superior ossis pubis, dan

apex melekat di bawah pada bagian bawah linea intertrochanterica. Ligamen ini

berfungsi untuk membatasi gerak ekstensi dan abduksi. Ligamentum ischiofemoral

berbentuk spiral dan melekat pada corpus ossis ischia dekat margo acetabuli dan di

bagian bawah melekat pada trochanter mayor. Ligamen ini membatasi gerak ekstensi.(1,2)

Page 16: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

16

Gambar 3. Anatomi ligamen pada femur.(5)

3.2 MEKANISME TERJADINYA FAKTUR

a. Low-energy trauma

Paling sering terjadi pada pasien dengan usia tua usia tujuh puluhan dan

delapan puluhan, dibagi menjadi :(1)

Direct

Jatuh ke trochanter mayor (valgus impaksi) atau rotasi eksternal yang

dipaksa pada ekstremitas bawah menjepit leher osteroporotik ke bibir posterior

acetabulum (yang mengakibatkan posterior kominusi).

Indirect

Tulang yang osteoporotik tidak mampu menahan perlekatan dari otot

sehingga tulang mengalami fraktur akibat tarikan dari otot.

b. High-energy trauma

Terjadi patah tulang leher femur pada pasien yang lebih muda dan lebih tua

akibat trauma yang keras, seperti kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari

ketinggian yang signifikan.(1)

c. Cyclic loading-stress fractures

Terjadi pada atlet, militer, penari balet, pasien dengan osteroporosis dan

osteopenia berada pada risiko tinggi.(1)

d. Insufficiency fractures

Pasien dengan osteoporosis dan osteopenia yang sangat berisiko.(1)

Fraktur biasanya disebabkan oleh jatuh biasa, walaupun demikian pada orang-

orang yang mengalami osteoporosis, energi lemah dapat menyebabkan fraktur. Pada

orang-orang yang lebih muda, penyebab fraktur umumnya karena jatuh dari ketinggian

Page 17: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

17

atau kecelakaan lalu lintas. Terkadang fraktur collum femur pada dewasa muda juga

diakibatkan oleh aktivitas berat seperti pada atlit dan anggota militer.(2)

3.3 KLASIFIKASI MULLER

Klasifikasi Muller pada tulang panjang diklasifikasikan menjadi tipe (jenis), grup

(kelompok), dan subgrup (subkelompok) yang nantinya akan menentukan berat derajat

fraktur yang terjadi sesuai dengan kompleksitas morfologi, sulitnya pengobatan dan

prognosisnya. Tipe mana? Grup mana? Subgrup mana? Ketiga pertanyaan merupakan

jawaban masing-masing untuk menentukan klasifikasi. A1 menunjukkan fraktur paling

sederhana dengan prognosis terbaik dan C3 paling sulit dengan prognosis terburuk. Saat

klasifikasi fraktur dilakukan, kita telah menentukan tingkat keparahannya dan dengan

demikian mendapatkan panduan untuk pengobatan. Subkelompok mewakili tiga variasi

karakteristik dalam kelompok.(3,4)

Gambar 4. Klasifikasi fraktur menurut morfologi karakteristik.(1)

Penetapan diagnosis fraktur selanjutnya menggunakan alpha-numeric code yang

menentukan diagnosis dengan pertanyaan where dan what, dimana pembacaan diagnosis

akan mengikuti urutan.(3)

Gambar 5. Penentuan diagnosis fraktur alpha-numerik code.(3)

Untuk pengkodean, format alfanumerik akan digunakan. Setiap tulang atau

daerah tulang diberi nomor dan tulangnya panjang masing-masing dibagi menjadi tiga

segmen. 3 jenis diberi label A, B dan C. Masing-masing tipe dibagi menjadi 3 kelompok

Page 18: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

18

: A1, A2, A3 / B1, B2, B3 / C1, C2, C3. Dengan demikian, ada 9 kelompok. Setiap

kelompok dibagi lagi menjadi 3 subkelompok, dilambangkan dengan angka .1, .2, .3.

Jadi, ada untuk setiap segmen 27 subkelompok.(3)

Pada pertanyaan where, dibagi menjadi tulang dan segmennya dengan kode

untuk tulang sebagai berikut : 1 humerus, 2 radius/ulna, 3 femur, 4 tibia/fibula. Dan kode

untuk segmen sebagai berikut : 1 proximal, 2 diafisis, 3 distal, 4 malleolus.(3)

Gambar 6. Segmen pada tulang panjang.(1)

Segmen proksimal dan distal tulang panjang digambarkan sebagai kotak, dimana

sisinya memiliki panjang yang sama dengan bagian terluas dari epifisis. Pengecualian :

proksimal humerus (11), proksimal femur (31), dan fraktur malleolus (44). Sebelum

fraktur ditentukan pada segmen, harus ditentukan terlebih dahulu pusat dari fraktur. Pada

simple fraktur, pusat fraktur sudah jelas. Dalam wedge fraktur, bagian tengahnya adalah

bagian paling luas dari irisan. Pada fraktur kompleks, pusat hanya bisa ditentukan

setelah reduksi. Fraktur apapun yang terkait dengan komponen displaced artikular

adalah fraktur artikular. Jika fraktur hanya terkait dengan undisplaced fissure yang

mencapai sendi, diklasifikasikan sebagai metafisis atau diafisis tergantung pada letak

pusat fraktur.(3)

Sedangkan pada pertanyaan what, Fraktur pada daerah neck femur atau

proksimal dibagi menjadi 31-A, 31-B dan 31-C, dimana masing-masing terbagi lagi

menjadi 3 jenis fraktur. Fraktur pada daerah proksimal didefinisikan sebagai garis

fraktur yang melintang melalui ujung bawah trochanter mayor.(4)

Page 19: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

19

Gambar 7. Pembagian fraktur.(4)

31-A Fraktur ekstraartikular, daerah trochanter

31-A1 Pertrochanter sederhana

31-A2 Pertrochanter multifragmen

31-A3 Intertrochanter

Gambar 8. Pembagian fraktur.(2)

31-B Fraktur ekstraartikular, neck

31-B1 Subcapital, dengan sedikit displacement

31-B2 Transcervical

31-B3 Subcapital, displaced, tidak diobati

Gambar 9. Pembagian fraktur.(2)

31-C Fraktur articular, head

31-C1 Split (Pipkun)

31-C2 Dengan depression

31-C3 Dengan neck femur

Contoh penentuan diagnosis, 32-B2.1 :(3)

3 2- B 2 .1

Femur Diafisis Fraktur wedge Bending wedge Subtrochanter

Page 20: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

20

3.4 KLASIFIKASI FRAKTUR NECK FEMUR

1. Klasifikasi Anatomi

Klasifikasi ini didasarkan pada lokasi anatomi dari fraktur neck femur :(3)

Subcapital (paling sering terjadi)

Transcervical

Basicervical

Gambar 10. Klasifikasi fraktur neck femur berdasarkan lokasi anatomi. (a)

Subcapital, (b) Transcervical, (c) Basicervical

2. Klasifikasi Pauwel

Pada kalsifikasi Pauwel, pengelompokkan didasarkan pada sudut fraktur

dari garis horizontal :(1)

Tipe I : < 30 derajat

Tipe II : 31-70 derajat

Tipe III : > 70 derajat

Gambar 11. Klasifikasi Pauwel

Besarnya gaya dengan sudut lebih besar akan mengarah kepada fraktur

yang lebih tidak stabil.(2)

Page 21: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

21

3. Klasifikasi Garden

Klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi Garden,

dimana klasifikasi ini dibuat berdasarkan pergeseran yang terlihat pada hasil

gambaran X-Ray sebelum dilakukan reduksi.(2)

Gambar 12. Klasifikasi Garden.(1)

Stage I : Fraktur inkomplit, termasuk fraktur abduksi dimana caput

femoris miring kea rah valgus yang berhubungan dengan collum femoris.

Stage II : Fraktur komplit, namun tidak terdapat pergeseran.

Stage III : Fraktur komplit disertai pergeseran parsial.

Stage IV : Fraktur komplit dengan pergeseran keseluruhan.

Gambar 13. Gambaran radiologi pada klasifikasi Garden : (a) Stage I, (b) Stage

II, (c) Stage III, (d) Stage IV.(2)

Fraktur Garden I dan II dimana hanya terjadi sedikit pergeseran, memiliki

prognosis yang lebih baik untuk penyatuan dibandingkan dengan fraktur Garden

III dan IV. Hal ini tentunya memiliki pengaruh yang penting terhadap pilihan

terapi.(1,2)

Page 22: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

22

3.5 MANIFESTASI KLINIS FRAKTUR NECK FEMUR

Biasanya terdapat riwayat jatuh, yang diikuti nyeri pinggul. Pada fraktur

dengan pergeseran, tungkai pasien terletak pada rotasi eksternal dan terlihat

pemendekan bila dibandingkan dengan tungkai yang lain. Namun tidak semua fraktur

tampak demikian jelas. Pada fraktur impaksi, pasien mungkin masih dapat berjalan

dan pada pasien-pasien dengan kondisi yang sangat lemah atau memiliki cacat mental

mungkin tidak akan mengeluh, sekalipun mengalami fraktur bilateral.(1,2,5)

Fraktur neck femur pada dewasa muda biasanya disebabkan oleh kecelakaan

lalu lintas atau jatuh dari ketinggian, serta sering dikaitkan dengan cedera multipel.

Pada dewasa muda yang mengalami cedera berat, dengan atau tanpa keluhan nyeri

pinggul, harus selalu dilakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan fraktur neck

femur.(1,2)

Pasien yang fraktur akibat impaksi atau tekanan mungkin tidak memiliki

kelainan bentuk dan mampu menahan berat badan. Namun, mereka bisa menunjukkan

tanda deformitas minimal, seperti nyeri pada pangkal paha dan nyeri pada kompresi

aksial. Tanda lain yang bisa terjadi pada fraktur collum femoris, yaitu terbatasnya

range of motion serta terdapat nyeri tekan saat palpasi pangkal paha.(1,2)

Pada kasus dengan high-energy trauma harus dilakukan pemeriksaan sesuai

prosedur ATLS. Fraktur dengan low-energy trauma biasanya dapat terjadi pada

pasien usia tua. Mendapatkan keterangan yang akurat mengenai ada atau tidaknya

penurunan kesadaran, riwayat penyakit, mekanisme trauma dan aktivitas keseharian

sangat penting untuk menentukan pilihan terapi.(1,2)

3.6 DIAGNOSIS FRAKTUR NECK FEMUR

Diagnosis fraktur femur dapat ditegakkan dengan anamnesis yang lengkap

mengenai kejadian trauma meliputi waktu, tempat, dan mekanisme trauma,

pemeriksaan fisik yang lengkap dan menyeluruh, serta pencitraan menggunakan foto

polos sinar-x.

1. Look (Inspeksi)

Deformitas

Deformitas dapat timbul dari tulang itu sendiri atau penarikan dan

kekakuan jaringan lunak.

Page 23: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

23

Sikap Anggota Gerak

Kebanyakan fraktur terlihat jelas, namun fraktur satu tulang di lengan

atau tungkai atau fraktur tanpa pergeseran mungkin tidak nampak. Pada

gambar bawah ini merupakan contoh pengamatan sikap anggota gerak bawah

yang terlihat memendek disertai rotasi eksterna.

Gambar 14. Gambaran klinis fraktur collum femur.(6)

2. Feel (Palpasi)

Nyeri Tekan

Tanyakan pada pasien daerah mana yang terasa paling sakit.

Perhatikan ekspresi pasien sambil melakukan palpasi.

Krepitasi

Krepitasi tulang dari gerakan pada daerah fraktur dapat diraba.

Pemeriksaan kulit dan jaringan lunak di atasnya

Pada fraktur akut, terapi tergantung pada keadaan jaringan lunak yang

menutupinya. Adanya blister atau pembengkakan merupakan kontraindikasi

untuk operasi implan. Abrasi pada daerah terbuka yang lebih dari 8 jam sejak

cedera harus dianggap terinfeksi dan operasi harus ditunda sampai luka

sembuh sepenuhnya. Bebat dan elevasi menurunkan pembengkakan dan ahli

bedah harus menunggu untuk keadaan kulit yang optimal.

Neurovaskuler Distal

Kondisi neurovaskuler distal harus diperiksa karena fraktur apapun

dapat menyebabkan gangguan neurovaskular.

Page 24: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

24

3. Move (Gerakan)

Sebagai skrining cepat, gerakan aktif dari seluruh anggota gerak diuji pada

penilaian awal. Pasien dengan fraktur, mungkin merasa sulit untuk bergerak dan

fraktur harus dicurigai jika ada yang nyeri yang menimbulkan keterbatasan.

Manuver yang memprovokasi nyeri sebaiknya tidak dilakukan. Gerakan sendi

yang berdekatan harus diperiksa pada malunion untuk kasus kekakuan

pascatrauma.

4. Pengukuran

Pada fraktur dengan pergeseran atau dislokasi, hal ini nampak jelas. Pada

kasus malunion atau nonunion, penilaian pemendekan atau pemanjangan sangat

penting.

Apparent leg length discrepancy dapat diukur dari xiphisternum ke

maleolus medial dengan menjaga tubuh dan kaki sejajar dengan alas dan tidak

membuat setiap upaya untuk menyamakan sisi panggul. Hal ini akan memberikan

perbedaan fungsional pada panjang kaki.

Gambar 15. Pengukuran Apparent leg length discrepancy.(6)

Gambar 16. True leg length dicrepency.(6)

Page 25: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

25

Raba spina iliaka anterior superior (SIAS) dan atur panggul agar sejajar

(garis yang menghubungkan kedua SIAS tegak lurus dengan alas). Lalu ukur

panjang kaki dari SIAS ke maleolus medial, maka akan didapatkan true length

measurement. Pastikan kaki berada dalam sikap dan posisi yang sama.

5. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan sinar-x pelvis posisi anteroposterior (AP) dan sinar-x proksimal

femur posisi AP dan lateral diindikasikan untuk kasus curiga fraktur collum

femur. Dua hal yang harus diketahui adalah apakah ada fraktur dan apakah

terjadi pergeseran. Pergeseran dinilai dari bentuk yang abnormal dari outline

tulang dan derajat ketidaksesuaian antara garis trabecula di caput femur,

collum femur, dan supra-asetabulum dari pelvis. Penilaian ini penting karena

fraktur terimpaksi atau fraktur yang tidak bergeser akan mengalami perbaikan

setelah fiksasi internal, sementara fraktur dengan pergeseran memiliki angka

nekrosis avaskular dan malunion yang tinggi.(1,2)

Magnetic resonance imaging (MRI). Saat ini merupakan pilihan pencitraan

untuk fraktur tanpa pergeseran atau fraktur yang tidak nampak di radiografi

biasa. Bone scan atau CT scan dilakukan pada pasien yang memiliki

kontraindikasi MRI.(1,2)

Gambar 17. MRI menunjukkan fraktur collum femur tanpa pergeseran.(1)

3.7 PENATALAKSANAAN

Dari semua penanganan kecelakaan, atasi syok merupakan langkah awal dan

fraktur dibidai sebelum dipindahkan. Bidai fraktur dengan metode Thomas-type splint

untuk mengurangi perdarahan dan rasa nyeri. Berikan antibiotik dan analgetik

Page 26: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

26

intravena. Pasien trauma harus menjalani evaluasi trauma secara lengkap dengan

memperhatikan primary survey.(6)

Tujuan penanganan fraktur :(2)

Recognize : Mengidentifikasi lokasi fraktur dan tipe fraktur.

Reduction : Untuk aposisi adekuat dan mengembalikan alignment tulang ke posisi

normal.

Retrain : Mempertahankan reduksi.

Rehabilitasi : Mengembalikan fungsi.

Optimasi pra operasi medis yang cepat : mortalitas dikurangkan dengan

operasi dalam waktu 48 jam fiksasi yang stabil dan mobilisasi dini.(7)

Pengobatan fraktur leher femur dapat berupa :(8)

a. Konservatif dengan indikasi yang sangat terbatas

b. Non-operatif :

Indikasi :

Fraktur nondisplaced pada pasien mampu memenuhi pembatasan weight bearing.

c. Terapi operatif :

Indikasi : Displaced fraktur dan nondisplaced

Fiksasi internal diindikasikan untuk Garden Tipe I, II, III pada pasien

muda, patah tulang yang tidak jelas, dan fraktur displaced pada pasien muda.(9)

Bentuk pengobatan bedah yang dipilih ditentukan terutama oleh lokasi

fraktur (femoralis leher vs intertrochanteric), displacement dan tingkat aktivitas

pasien. Kemungkinan untuk tidak reduksi adalah pada pasien dengan stress

fracture dengan kompresi pada leher femur dan fraktur leher femur pada pasien

yang tidak bisa berjalan atau komplikasi yang tinggi. Terapi operatif hampir

sering dilakukan pada orang tua karena :(9)

Perlu reduksi yang akurat dan stabil.

Diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah komplikasi.

Jenis-jenis operasi :(2,9)

a) Pemasangan Pin

Pemasangan pin haruslah dengan akurasi yang baik karena

pemasangan pin yang tidak akurat (percobaan pemasangan pin secara

multiple atau di bawah trochanter) telah diasosiasi dengan fraktur femoral

sukbtrochanter.

Page 27: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

27

b) Pemasangan Plate dan Screw

Fraktur leher femur sering dipasang dengan konfigurasi apex distal

screw atau apex proximal screw. Pemasangan screw secara distal sering

gagal berbanding dengan distal. Fiksasi dengan cannulated screw hanya

bisa dilakukan jika reduksi yang baik telah dilakukan. Setelah fraktur

direduksi, fraktur ditahan dengan menggunakan screw atau sliding screw

dan side plate yang menempel pada shaft femoralis. Sliding hip screw

(fixed-angle device) ditambah derotation screw diindikasikan untuk fraktur

cervical basal dan patah tulang berorientasi vertikal.

c) Arthroplasty

Dilakukan pada penderita usia tua di atas umur 55 tahun, berupa

:(2,8)

- Eksisi arthroplasty

- Hemiarthroplasty

Diindikasikan untuk pasien usia lanjut dengan fraktur displaced

risiko yang lebih rendah untuk dislokasi berbanding arthroplasty

pinggul total, terutama pada pasien tidak dapat memenuhi tindakan

pencegahan dislokasi (demensia, penyakit Parkinson). Prostesis

disemen memiliki mobilitas yang lebih baik dan kurang nyeri paha,

prostesis tidak disemen harus disediakan untuk pasien yang sangat

lemah dimana status pra cedera menunjukkan bahwa mobilitas tidak

mungkin dicapai setelah operasi.

- Arthroplasty total

Indikasi :

o Untuk pasien usia lanjut yang aktif dengaan fraktur displaced.

o Pilihan untuk pasien dengan pra hip arthropathy (OA dan RA).

o Jika pengobatan telah terlambat untuk beberapa minggu dan curiga

kerusakan acetabulum.

o Pasien dengan metastatic bone disease, seperti Paget’s disease.

o Hasil fungsional lebih baik daripada hemiarthroplasty.

o Tingkat dislokasi lebih tinggi dari hemiarthroplasty.

Page 28: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

28

3.8 KOMPLIKASI

a. Komplikasi Umum

Pasien yang berusia tua sangat rentan untuk menderita komplikasi umum

seperti thrombosis vena dalam, emboli paru, pneumonia dan ulkus dekubitus.

b. Nekrosis Avaskular

Nekrosis iskemik dari caput femoris terjadi pada sekitar 10 kasus dengan

fraktur pergeseran dan 10% pada fraktur tanpa pergeseran. Hampir tidak mungkin

untuk mendiagnosisnya pada saat fraktur baru terjadi. Perubahan pada sinar-x

mungkin tidak nampak hingga beberapa bulan bahkan tahun. Baik terjadi

penyatuan tulang maupun tidak, kolaps dari caput femoris akan menyebabkan

nyeri dan kehilangan fungsi yang progresif.

c. Non-union

Page 29: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

29

Lebih dari 10% kasus fraktur collum femur gagal menyatu, terutama pada

fraktur dengan pergeseran. Penyebabnya ada banyak, seperti asupan darah yang

buruk, reduksi yang tidak sempurna, fiksasi tidak sempurna, dan penyembuhan

yang lama.

d. Osteoarthritis

Nekrosis avaskular atau kolaps caput femur akan berujung pada

osteoartritis panggung. Jika terdapat kehilangan pergerakan sendi serta kerusakan

yang meluas, maka diperlukan total joint replacement.

Page 30: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

30

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien datang ke IGD RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri pada paha kanan

atas jika dibuat bergerak, setelah terjatuh saat menghidari anjing yang akan menerkam

nya 4 jam SMRS. Pasien terjatuh dalam posisi berbaring miring ke arah kanan. Pasien

merasakan daerah paha kanan atas terbentur terlebih dahulu saat jatuh. Kepala tidak

terbentur. Sesaat setelah jatuh,pasien sempat istirahat, karena keluhan tidak mereda

dan sulit berdiri, pasien dibawa ke RSUP Sanglah untuk tindakan lebih lanjut. PTA (-

), mual (-), muntah (-), sakit kepala (-), mimisan (-), keluar darah dari telinga (-),

bengkak di paha kanan atas (+).

Pada pasien tersebut mengalami kesulitan dan rasa nyeri hebat saat

menggerakan kaki kanannya terutama gerakan yang melibatkan pergerakan sendi

panggul. Selain itu pada pemeriksaan fisik didapatkan juga tampak adanya deformitas

shortening.

Fraktur adalah suatu kondisi terputusnya kontinuitas dari jaringan tulang yang

diakibatkan oleh trauma langsung atau tidak langsung maupun patologis. Pada pasien

tersebut termasuk fraktur traumatik karena terjadi trauma yang tiba-tiba mengenai

tulang dengan kekuatan yang besar dan tulang tidak mampu menahan trauma tersebut

sehingga terjadi patah. Selain itu, kasus ini termasuk dalam fraktur tertutup karena

tidak ada luka yang mengakbatkan tulang terpapar atau berhubungan dengan

lingkungan luar.

Gejala-gejala yang dirasakan pasien seperti nyeri pada daerah fraktur

dikarenakan adanya efek mekanis yang menyebabkan hilangnya kontinuitas jaringan,

sehingga timbulnya mobilitas yang bersifat patologis dan hilangnya fungsi tulang

sebagai organ penyangga. Sehingga menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat.

Page 31: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

31

Ketika terjadi kerusakan jaringan atau gangguan metabolisme jaringan yang

menimbulkan rangsang yang cukup maka akan menyebabkan rasa nyeri. Kemudian

akan dilepaskan senyawa-senyawa tubuh dari sel-sel yang rusak, yang disebut

mediator nyeri, yang menyebabkan perangsangan reseptor nyeri. Mediator nyeri

tersebut antara lain ion H+, ion K

+, histamin, asetilkolin, serotonin, bradikinin, dan

prostaglan, spasme otot yang menyertai merupakan pertahanan tubuh untuk

meminimalkan pergeseran fragmen tulang.

Selain itu pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas dan pemendekan, hal

itu terjadi pergeseran tulang atau fragmen pada ekstremitas dan pada fraktur tulang

panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya akibat kontraksi otot yang

melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering kali melingkupi fragmen

lainnya sampai 2,5 – 5 cm.

Berdasarkan gambaran foto polos pelvis AP dapat didentifikasi bahwa. derajat

displacement dari fragmen-fragmennya menandakan beratnya gangguan yang terjadi.

Pada undisplaced fracture dapat diasumsikan bahwa sirkulasi masih baik, pada

displaced fracture total, pembuluh darah ini ruptur dan tergantung dari adekuatnya

pembuluh darah foveal, iskemik dari caput femur dapat terjadi pada berbagai tingkat.

Pada kasus ini jika terjadi keterlambatan dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis

avaskular pada caput femur memiliki angka insiden tinggi.

Tingginya insidensi nekrosis avaskular pada fraktur femur diakibatkan garis

fraktur terletak di antara ujung permukaan articular dari caput femur dan regio

intertrochanterica. Caput femur mendapat suplai darah dari tiga sumber yaitu

pembuluh intramedula pada collum femur (arteri metafiseal inferior), pembuluh

servikal asendens pada retinakulum kapsular (arteri epifiseal lateralis), dan pembuluh

darah pada ligamentum kapitis femoris (arteri ligamentum teres). Pembuluh

Page 32: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

32

intramedula selalu terganggu oleh adanya fraktur, pembuluh retinakular juga dapat

terobek akibat adanya pergeseran dan pada manula pasokan yang tersisa pada

ligamentum teres sangat kecil bahkan sekitar 20% tidak ada.

Tingginya resiko nekrosis avaskular caput femur dalam penatalaksanaanya

berupa tindakan operatif yaitu pemasangan prostesis. Selain itu, disarankan pada

pasien dibawah 75 tahun untuk reduksi dan fiksasi fraktur collum femur dengan

menggunakan protesis, Hemiarthroplasty merupakan prosedur yang dipilih pada

pasien usia lanjut dengan displaced fraktur collum femur. Independent ambulator

berguna pada cemented hemiarthroplasty karena nyeri setelah operasi dan hilangnya

komponen sangat minimal pada prosedur ini. Hemiarthroplasty sering dilakukan pada

pasien degan posisi lateral dekubitus. Setelah insisi dibuat dan terlihat otot, caput

femoris diekstrasi dan collum femur dipotong untuk penempatan prostesisnya. Ada

berbagai macam prostestik yang dapat digunakan, dari yang unipolar (Austin-Moore

Protesis) sampai bipolar. Pada pasien ini digunakan prostesis unipolar yaitu AMP.

Pada kasus ini tindakan ini diharapkan dapat mengurangi keluhan nyeri yang

dirasakan pasien dan dapat mengembalikan fungsi sendi panggul secara normal

karena stabilisasi yang baik dari protesis ini.

Setelah pemasangan AMP perlu dilakukan physical therapy untuk

meningkatkan penyembuhan dan mencegah komplikasi serta untuk mengembalikan

fungsi sendi panggul.

Page 33: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

33

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Pasien perempuan 60 tahun, mengeluh nyeri pada paha atas didapatkan riwayat trauma.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas, shortening. Sedangkan pada pemeriksaan

foto polos pevis AP didapatkan gambaran fraktur intertrochanter femur dextra.

Penyebab terjadinya fraktur dapat disebabkan oleh adanya kekerasan yang terjadi secara

langsung, tidak langsung ataupun akibat tarikan otot. Manifestasi klinis dapat berupa

nyeri terus menerus dan bertambah berat sampai tulang dimobilisasi, deformitas,

pemendekan tulang, krepus dan pembengkokan tulang.

Proses penyembuhan tulang melalui beberapa fase dan bila tidak segera ditangani

memiliki risiko terkena komplikasi awal seperti syok, sindrom emboli lemak atau

sindroma kompartemen dan komplikasi juga dapat terjadi seperti malunion, delayed

union atau non union.

Untuk penatalaksanaan pada kasus tersebut dilakukan tindakan operatif yaitu ORIF yang

diikuti physical therapy dengan tujuan untuk mengembalikan sendi panggul ke fungsi

normal.

Page 34: LAPORAN KASUS CLOSE FRACTURE RIGHT NECK FEMUR …

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Egol, K dkk. Femoral Neck Fractures; Handbook of Fractures, 5th

Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 2015. Hal: 349.

2. Solomon, L dkk. Fractures of the Femoral Neck; Apley’s System of Orthopaedic and

Fractures, 9th

Ed. Arnold, 2010. Hal: 847.

3. Muller, Maurice E. 2006. Muller AO Classification of fractures Long Bones. AO

Publishing

4. Muller AO Classification of Fractures – Long Bones. AOTRAUMA.

5. Thompson, J. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy, 2nd

Ed. Elsevier Saunders, 2010.

Hal: 251-7.

6. Rex, C. Examination of Patient withBone and Joint Injuries; Clinical Assessment and

Examination in Orthopedics, 2nd

Ed. Jaypee Brothers Medical, 2012. Hal: 17-21.

7. Frassica, F dkk. Femoral Neck Fractures. 5-Minute Orthopaedic Consult, 2nd

Ed.Lippincott Williams & Wilkins, 2007.Hal: 127.

8. Miller MD, Thompson SR, Hart JA. Review of Orthopaedics 6th

Edition. Philadelphia;

Saunder Elsevier. 2012. p. 315-6.

9. Skinner, H. Femoral Neck Fractures. Current Essentials Orthopedics.McGraw-Hill, 2008.

Hal: 37.

10. Kaplan K, Miyamoto R, Levine BR, Egol KA, Zuckerman JD. Surgical management of

hip fractures: an evidence-based review of the literature. II: intertrochanteric fractures.

JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2008 Nov

1;16(11):665-73.

11. Court CM, Heckman JD, McQueen MM, Ricci WM, Tornetta P. Rockwood and Green’s :

Fractures in Adult. 8th

Ed. Wolters Kluwer. 2015.