laporan ipcn

8
LAPORAN PELATIHAN IPCN WISMA BIDAKARA RUMAH SAKIT HARAPAN KITA JAKARTA TGL 16-22 MARET 2014 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT

Upload: pradita

Post on 11-Nov-2015

463 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

LAPORAN IPCN

TRANSCRIPT

LAPORANPELATIHAN IPCNWISMA BIDAKARA RUMAH SAKIT HARAPAN KITA JAKARTATGL 16-22 MARET 2014

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKITRSPG CISARUA BOGOR 2014

LAPORAN PELATIHAN IPCNWISMA BIDAKARA RUMAH SAKIT HARAPAN KITA JAKARTA TGL 16-22 MARET 2014

1. PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGBahwa tidak bisa kita hindari lagi tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan rumah sakit saat ini menjadi tuntutan yang utama karena semakin lama masyarakat semakin mengetahui betapa pentingnya mendapatkan pelayanan yang berkualitas.Jika kita bicara kualitas maka akan muncul beberapa fariabel/indikator mutu antara lainnya adalah keselamatan pasien, yang didalamnya ada pencegahan dan pengendalian Infeksi di fasyankes (PPIRS/HAIs).Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) menjadi persyaratan operasional dan indikator yang paling mudah terlihat, sehingga dari berbagai badan akreditasi/komite mutu selalu mempersyaratkan nilai yang baik untuk PPI. Tentu saja ini bukan hal yang mudah karena PPI harus merubah prilaku/kebiasaan buruk mulai dari petugas terdepan sampaai ke petugas yang paling belakang, maka kami mengharapkan dukungan sekaligus memohon izin kepada direksi, untuk aksi perbaikan secara bertahap.

1.2. TUJUAN 1.2.1. TUJUAN UMUM1.2.1.1. Meningkatkan Keselamatan pasien1.2.1.2. Meningkatkan Kinerja Panitia PPIRS Rumah Sakit Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG)1.2.1.3. Memperbaiki prilaku/kebiasaan buruk yang ada di RSPG secara terus menerus dimonitor dan dievaluasi. 1.2.1.4. Memperbaiki mutu Pelayanan, melalui PPIRS1.2.2. TUJUAN KHUSUS1.2.2.1. Memiliki IPCN/Surveyor yang profesional, sehingga dapat bekerja sesuai dengan harapan, dapat memberi masukan dalam pelaksanaaan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit

2. DASAR HUKUM2.1. UU RI NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN2.2. UU RI NO 44 TAHUN 20092.3. SK Menkes No 270/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fas Yankes Lainnya 2.4. SK Menkes No 382/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes lainnya 2.5. SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 ttg SPM RS 2.6. SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 ttg KARS 2.7. SK Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite PPIRS & Tim PPIRS 2.8. Undang-undang RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan 2.9. Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. MATERI YANG DIDAPATKAN3.1. Pembuatan program PPI3.2. Kebijakan kemenkes dalam PPI3.3. Kewaspadaan Isolasi IPCN3.4. KLB3.5. Komunikasi Efektif3.6. Konsep Dasar dan program PPI3.7. Konsep surveilans3.8. Statistik dasar IPCN3.9. PPI kamar bedah3.10. Dasar-dasar penelitian3.11. Manajemen dan kepemimpinan3.12. Mikrobiologi dasar3.13. Pencegahan Infeksi aliran darah primer3.14. Penggunaan Epidemiologi dalam PPI3.15. Peran dan Fungsi IPCN3.16. PPI di HD3.17. PPI di ICU3.18. PPI dalam standar Akreditasi RS versi 20123.19. Risk Assesmen for Infection control3.20. Desinfeksi dan sterilisasi3.21. Sistim Pelaporan dalam PPIAdapun materi-materi tersebut, kami bawa dalam bentuk soft copy

4. REKOMENDASI4.1. Segera terbitkan SK IPCN/surveilans sehingga sesegera mungkin dapat melakukan tugasnya, membantu memperbaiki prilaku yang buruk dalam pelayanan4.2. Sebaiknya IPCN di kondisikan bertugas Purna waktu /fulltime4.3. Sesuai dengan SK Kemenkes RI no 270/Menkes/SK/III/2007Panitia PPIRS langsung dibawah koordinasi Direktur

5. RENCANA TINDAK LANJUTSambil menunggu SK Penetapan IPCN 5.1. PPIRS akan melaksanakan Sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang lebih intens secara bertahap kepada semua unit/petugas, baik terstruktur ataupun spontan5.2. PPIRS akan melaksanakan refresh tentang kewaspadaan isolasi yang harus dipahamkan kepada semua petugas5.3. Merubah metode survei, dari hospital wide menjadi target, adapun ruangan yang menjadi target yaitu ICU, ruangan bedah dan ruang bangsal perawatan paru5.4. Penerapan Konsep Isolasi di semua ruangan dan semua kelas5.5. Melakukan Audit PPI

6. PENUTUPDemikian laporan pelatihan ini kami sampaikan untuk berbagai pertimbangan.

Cisarua, 24 Maret 2014

Ferry Purwana Leonard, AMKNip. 196501121991031004

RENCANA TINDAK LANJUT ( RTL ) HASIL PELATIHAN IPCN16-22 MARET 2014

NoMacam Jenis KegiatanSasaran

Metoda

Waktu

Tempat

Biaya dan sumbernya

Pelaksana

Keterangan

1Melaksanakan sosialisasi ke semua unit dan petugasSosialisasi dapat terlaksana pada bulan April 2014 Pengawasan setiap saat survey ruangan yang ditargetkanApril-Desember 2014Di semua ruangan RSPG / bila ada akan dibuatkan TORPPIRS dan Tim Pokja PPIBila ada sosialisasi terstruktur maka akan dibuatkan krangka acuan dan TOR

2Refresh tentang kewaspadaan isolasiTersampaikannya materi kewaspadaan isolasi kepada semua unit dan petugas Presentasi / penjelasanMateri kewaspadaan isolasi Rapat Koordinasi.

Rapat KeperawatanAula pertemuanRSPGPPIRS dan Pokja PPI

3Melaksanakan survey dengan tri l metoda targetTerlaksananya survey setiap hari dengan cara targeted di ICU, Terate dan Mawar.Trial Survey dengan sampling April 2014Ruang ICU, Terate dan Mawar-Tim PPI dan tim pokja PPI

4Sosialisasi Penerapan konsep IsolasiTersosialisasi konsep isolasi di semua ruanganKunjungan ke semua ruanganApril 2014Bangsal perawatan semua kelas dan semua ruangan-Tim PPI dan tim pokja PPI

5Audit PPI1. Hand hygiene2. 5 moment cuci tangan3. Penggunaan APDTerlaksananya AuditObservasi pada sasaran individu atau grup (random sampling)Juni 2014ICU, IGD, OK dan ruang perawatan-IPCN yang definitip, PPI dan tim pokja PP

Cisarua, 24 Maret 2014

Ferry Purwana Leonard, AMKNip. 196501121991031004

Disampaikan kepada Yth:1. Direktur Utama2. Direktur Medik dan Keperawatan3. Direktur Administrasi umum dan Keuangan4. Kabid Medik5. Kabid Keperawatan6. Kasi Diklit7. SPI8. Panitia PPIRS