kewaspadaan isolasi persi ipcn 2015.ppt
TRANSCRIPT
dr Ariyani SpPKPerdalin Jaya-Pokja PPIRS Kemkes
Curiculum Vitae Dr Aziza Ariyani SpPK
Surabaya,23 Januari 1959
Lulus FKUNAIR 1986
Lulus FKUI Patologi Klinik 1997
RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur
Pokja PPIRS Tk Pusat Kemenkes
WAKA Perdalin Jaya
Mengikuti WS dan Konggres CDC,WHO,APSIC,IFIC
PPI
Gambaran mutu layanan kesehatan dari fasyankes Bagian dari Patient Safety Perlu keterlibatan semua unit
Dasar hukum PPIRS
SK Menkes No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang pelaksanaan PPI di RS dan FPK lain RS membentuk Komite PPIRS
SK Menkes No 270/Menkes/SK/III/2007tentang Buku Pedoman PPI
Edaran Dirjen Yanmed Depkes tahun 2008 bahwa RS harus membentuk Komite PPIRS yg bertanggung jawab langsung kepada Direktur
SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 ttg Komisi Akreditasi RS Permenpan 25/2014 SK Dirjen BUK Kemenkes ttg IPCN 2014
HAIs
Infeksi terjadi setelah >48 jam paska MRS,atau setelah keluar RS ( paska bedah 1 bulan - 90 hari )terjadi pada pasien selama proses perawatan dan tidak dalam masa inkubasi saat MRS infeksi yang didapat di RS tetapi muncul saat setelah keluar dari RS,infeksi pada petugas RS/Fasyankes yang diperoleh karena pekerjaannya (okupasi)
Pengganti infeksi nosokomial2007
HAIs
Penelitian WHO 1995 – 2010
Negara maju 7,6 % USA 4,5 %Jerman 3,6 %Perancis 4,4 %Negara berkembang5,7 -19,1 %
Indonesia tidak menyumbang.....belum punya dataHAIs di US 1.737.125Kematian karena HAIs di US
98.987(600 % dibanding pasien tanpa HAIs ) LOS 5x lebih lama
Healthcare Associated Infections
Pedoman PPI Kemenkes,2011
Pedoman Manajerial PPI,Kemenkes 2010
Pedoman Surveilans,Kemenkes 2012
Pedoman PPI HIV,kemenkes 2012
Pedoman PPI TB ,kemenkes 2012
Pedoman PPITB di Puskesmas,2010
Pedoman PPITB untuk Rutan Lapas 2012
Pedoman TemPO,2014
Pedoman teknik bangunan dan prasarana faskes tk pertama untuk mencegah infeksi yang ditransmisikan melalui udara 2014
Pedoman ruang Isolasi 2014
Pedoman PPI
1. Tindakan Pencegahan & Pengendalian Infeksi2. Penerapan Kewaspadaan Isolasi3. Surveilans( HAIs,MDRO )
HAIs : IDO,ISK,IADP,VAP,MDRoProses: audit kepatuhan petugas untuk
HH dan pakai APD4. Diklat tentang PPI bagi semua staf RS5. Antibiotic Stewardship6. Kesehatan Karyawan ( MCU,profilaksis pasca
pajanan,peraturan bagi petugas bila sedang sakit)
1.Tindakan Pencegahan & Pengendalian Infeksi
Tindakan aseptik untuk mencegah terjadinya HAIs Tindakan sesuai Bundles untuk VAP;ISK;IADP,IDO
7 “S” Bundle untuk mencegah IDO
SAFETY di kamar operasi
SCREEN – untuk faktor risiko, hadirnya MRSA & MSSA
SKIN PREP dengan CHLORHEXIDINE dan ALCOHOL 70 %
SHOWERS – preop dengan larutan CHLORHEXIDINE
SOLUTION TO POLLUTION IS DILUTION – WITH CHLORHEXIDINE IRRIGANT (0.05%) OR SALINE
SUTURES – benang yang mengandung antimikroba TRICLOSAN
SKIN CLOSURE – penutupan kulit dengan plester TOPICAL SKIN ADHESIVES atau ANTIMICROBIAL DRESSINGS
2.Penerapan Kewaspadaan Isolasi
2-12
1.1. Kebersihan tanganKebersihan tangan2.2. Sarung tanganSarung tangan,masker,,masker,gogglegoggle, , face shieldface shield ,gaun ,gaun3.3. Peralatan perawatan pasienPeralatan perawatan pasien4.4. Pengendalian lingkunganPengendalian lingkungan5.5. Penatalaksanaan Penatalaksanaan llineninen6.6. PPerlindungan & erlindungan & kkesehatan karyawanesehatan karyawan dan Pdan Penenatalaksanaanatalaksanaan limbah limbah 7. Penempatan pasien7. Penempatan pasien8, Hygiene respirasi/Etika batuk8, Hygiene respirasi/Etika batuk9. Praktek menyuntik 9. Praktek menyuntik yang yang amanaman10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur LP10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur LP
Hand hygiene
Bag Kewaspadaan Standar
Perilaku petugas kesehatan
Pilar PPI
Perilaku petugas kesehatan
Kewaspadaan transmisi kontak
5 saat penting
1.Kebersihan Tangan
0 5 moment...WHO Patient Safety1. Sebelum kontak dengan pasien2. Sebelum tindakan aseptik3. Setelah berisiko kontak dg cairan tubuh4. Setelah kontak dengan pasien5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien0 Bila tangan terkena cairan tubuh
Cuci tangan dengan sabun/antiseptik + air mengalir…40-60 detik
0 Bila tangan tidak tampak kotorcuci dengan alkohol handrub…..20-30 detik
0 Lakukan antar pasien0 tiap tanggal 5 Mei : Kampanye Hand Hygiene..program
WHO
2-19
100 ml alkohol 70% +1-2 ml gliserin 10%
ResepWHO
harusdimulaidari rumah
Zona pasien ATAU gelembung kehidupan pasien ?
The Five Moments
1
Target: cegah kolonisasi
Kulit yang utuh
4
Saat 1 & 4
3
Target: cegah infeksi
Sisi tubuh yang kritis
2
Saat 2 & 3
5
Target: cegah kontaminasi
Saat 5
2.Alat Pelindung Diri
0Sebelum melakukan tindakanukur risiko yang akan dihadapifahami cara transmisi infeksi pasien
pilih APD yang sesuai
0 Cara transmisi
Kontak : sarung tangan & gaunDroplet : pelindung mata & masker wajahAirborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
Masker 4 lapis
Masker 4 lapis Respirator partikulat
Respirator partikulat
Untuk petugas yang melayani pasien dengan infeksi yang ditransmisikan melalui udara,
mis
M tuberculosa
3. Perawatan peralatan pasien
Dekontaminasi 3 tahap1.Precleaning/perendaman & Pembersihan ( Cleaning )...petugas dengan APD lengkap2. Disinfeksi tidak semua mikroorganisme mati (endospora masih hidup)3. Sterilisasi pembunuhan semua mikroorganisme termasuk endospora
2-31
44. Pengendalian lingkungan. Pengendalian lingkungan
Disinfektan untuk pembersihan harus standar
1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk keyboard komputer
2. Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran
3. Fogging dengan disinfektan tidak dianjurkan ,kecuali kasus khusus
Pathogens survival on surfacesPathogens survival on surfacesOrganism Survival period
Clostridium difficile 35- >200 days.2,7,8
Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) 14- >300 days.1,5,10
Vancomycin-resistant enterococcus (VRE) 58- >200 days.2,3,4
Escherichia coli >150- 480 days.7,9
Acinetobacter 150- >300 days.7,11
Klebsiella >10- 900 days.6,7
Salmonella typhimurium 10 days- 4.2 years.7
Mycobacterium tuberculosis 120 days.7
Candida albicans 120 days.7
Most viruses from the respiratory tract (eg: corona, coxsackie, influenza, SARS, rhino virus)
Few days.7
Viruses from the gastrointestinal tract (eg: astrovirus, HAV, polio- or rota virus)
60- 90 days.7
Blood-borne viruses (eg: HBV or HIV) >7 days.5
1. Beard-Pegler et al. 1988.. J Med Microbiol. 26:251-5.2. BIOQUELL trials, unpublished data.3. Bonilla et al. 1996. Infect Cont Hosp Epidemiol. 17:770-24. Boyce. 2007. J Hosp Infect. 65:50-4.5. Duckworth and Jordens. 1990. J Med Microbiol. 32:195-200.6. French et al. 2004. ICAAC.
7. Kramer et al. 2006. BMC Infect Dis. 6:130.8. Otter and French. 2009. J Clin Microbiol. 47:205-7.9. Smith et al. 1996. J Med. 27: 293-302. 10. Wagenvoort et al. 2000. J Hosp Infect. 45:231-4. 11. Wagenvoort and Joosten. 2002. J Hosp Infect. 52:226-7.
lantai
MRSA 55%
C difficile 48%
Gaun pasien
MRSA 51%
Sprei
MRSA 53%
VRE 40%
jendela
C. Difficile 33%
Meja samping TT:
MRSA 40%
VRE 20%
Bedrail:
MRSA 29%
VRE 28%
C. Difficile 19%
Tensi Cuff:
VRE 14%
Commode:
C. Difficile 41%
Laju kontaminasi permukaan di RS denganLaju kontaminasi permukaan di RS denganMRSA, VRE, C difficileMRSA, VRE, C difficile
Tahukah anda tiap anda mendapatkan teman sekamar didapatkan peningkatan risiko untuk mendapat HAIs 3-10% .
Boyce J.M. et al.: Environmental contamination due to methicillin-resistant Staphylococcus aureus: Possible infection control implications. Infect Control Hosp Epidemiol 18:622-627, Sep. 1997.Slaughter S., et al.: A comparison of the effect of universal use of gloves and gowns with that of glove use alone on acquisition of vancomycin-resistant enterococci in a medical intensive care unit. Ann Intern Med 125: 448-456, Sep 15, 1996.Samore M.H., et al.: Clinical and molecular epidemiology of sporadic and clustered cases of nosocomial Clostridium difficile diarrhea. Am J Med 100:32-40, Jan. 1996.
Huang SS, Datta R, Platt R. Risk of acquiring antibiotic-resistant bacteria from prior room occupants. Arch Intern Med. 2006 Oct 9;166(18):1945-51
microfibermicrofiber
Hidrogen peroksida/HPV
batasan tidak untuk membersihkan setiap hari,hanya untuk
terminal decontamination ( dekontamination saat pasien pulang)
Rekontaminasi lingkungan terjadi dengan cepat Semua pasien di pindahkan saat dekontaminasi Dekontaminasi butuh waktu sekitar 3-5 jam (bed
turnover time-72menit ) biaya minimalUntuk ruangan pasca pasien dg infeksi yang
ditransmisikan airborne; pakai sinar uv kemudian dekontaminasi permukaan
Hidrogen peroksida/HPV0“Microcondensation”-adalah salah satu bentuk sistim
kondensasi ( dari gas menjadi fase cair) sering tidak kasat mata,dapat dipakai 30-35% hydrogen peroxida menjadi partikel <1 μ.
0 Uji coba di RSPR dg dry mist HPV 5% telah berhasil baik0 Sistim “Dry mist” memproduksi aerosol terdiri dari
partikel <10 μ mengandung 5% hydrogen peroxida, atau <50 ppm phosphoric acid (stabilizer) <50 ppm kation Ag.
2-37
5. Penatalaksanaan Linen• Cegah terpaparnya mukosa membran dan
kontaminasi mikroba terhadap pasien lain serta lingkunganpakai APD
• Pemisahan linen kotor dan linen terkontaminasi sejak dari ruang rawat atau politidak ada pemisahan di Laundry
• Linen terkontaminasi cairan tubuh seyogyanya langsung masuk mesin cuci.Perendaman-disinfeksi harus tertutup
• Penyimpanan linen bersih harus dijaga kebersihan• Transportasi dengan troley bersih dan kotor
terpisah (warna berbeda ? tulisan identifikasi), tertutup
2-38
Kuning:sampah InfeksiusKuning:sampah InfeksiusHitam:non infeksius/ Hitam:non infeksius/
domestikdomestikMerah:RadioaktifMerah:RadioaktifUngu :CytotoksikUngu :Cytotoksik
Tahan bocor dan tusukanTahan bocor dan tusukanDibuang setelah terisi Dibuang setelah terisi
2/3 bagian 2/3 bagian
Wadah
6.Penatalaksanaan limbah
2-39
Penanganan benda tajamPenanganan benda tajam
Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai.Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam
Luka tusuk jarum
• 300 luka tusuk/100 TT/tahun 21.5% selama tindakan78.5% setelah tindakan
RecappingMelepas jarum / scalpel
Di RS harus dibentuk alur bila petugas kesehatan mengalami tertusuk jarum bekas pakai rawat pasienlapor IPCN SpPK di laboratorium membantu terlaksananya pemeriksaan sumber pajanan dan petugas,dievaluasi 3 bl,6 bl,bila perlu 9 bl pasca pajanan
Yunihastuti, et al. Health Care Workers’ Behaviour during HIV Occupational Exposure Reported to Pokdisus AIDS Jakarta 2004-2006
Risiko untuk setiap Needle Stick Injury (Guidance Note on Health Care Safety from HIV and
other Blood Borne Viruses, 2002)
PETANDA INFEKSI PETANDA INFEKSI PADA PASIENPADA PASIEN
RISIKO RISIKO TERTULAR/NSI(%)TERTULAR/NSI(%)
HbeAg positifHbeAg positif 30 – 40 %30 – 40 %HCV-PCR positifHCV-PCR positif 10 %10 %HbsAg positifHbsAg positif 9,4 % 9,4 %
( indonesia )( indonesia )HIV positifHIV positif 0,3 %0,3 %
7. Kesehatan petugas
Vaksinasi
MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan penularan melalui airborne
Penanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan penata laksanaan) petugas yang dihubungi? Pem Lab,laporan ke? SpPK membantu terlaksananya pemeriksaan lab untuk evaluasi dan monitoring 3bl,6 bl,9 bl paska pajanan
Konseling petugas yang sakit ,berapa lama diliburkan? Batasi kontak langsung dengan pasien
2-43
8.Penempatan pasien
Pasien infeksius di ruang terpisah,beri jarak >1,8 m Dapat ditempatkan Kohorting
kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi ( kontak,droplet,airborne)
9.Higiene sal nafas/Etika batuk
Acute Respiratory Diseases Guideline,WHO,2009Target: pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal nafas
yg dapat di transmisikan1.edukasi pasien,keluarga,pengunjung2.beri gambar dg bahasa mudah difahami 3.menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk,pakai masker4.cuci tangan setelah kontak dg sekresi sal nafas5.beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal nafas di R tunggu bila perlu pakaikan masker
10..Praktek menyuntik yang aman
Cegah KLB akibat Pemakaian ulang jarum steril
untuk peralatan suntik IV beberapa pasien
jarum pakai ulang obat/cairan multidose
Penelitian CDC 2006-7 tentang KLB MRSA pada anak
10.Pencegahan infeksi prosedur LP
Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral
Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan meningitis bakterial
Kewaspadaan berbasis transmisi
Droplet
Airborne
kontak
Isolasi protektif
Transmisi kontak
terbanyak,
tangan petugas,
peralatan pasien,
mainan anak,
alat diagnostik pasien
Kontak langsung
Kontak tidak langsung
MRSA,VRE,resisten E coli ISK,diare ec Clostridium difficile,norovirus,RSV, Pseudomonas aeruginosa,Herpes simplex virus
Kewaspadaan Transmisi kontak
Permukaan lingkungan dapat terkontaminasi melalui kontak dengan tangan pasien atau petugas,gaun/alat /saputangan /tissue yang telah dipakai dan benda yang terkontaminasi cairan tubuh
APDsarung tangangaun Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan !
Minimalisasi gerak pasienKontrol lingkungan:cleaning & disinfeksi permukaan yang terkontaminasi
Kewaspadaan transmisi droplet
• batuk,bersin dan berbicara Partikel >5m,terlalu berat unt melayang
diudara, dapat terbawa sampai <1,8 m dr sumber
a.Langsung
mencapai membran mukosa atau terhirup
b.Tidak langsung
droplet jatuh di permukaan benda atau tangan ditransmisikan ke membran mukosa atau makanan.
Cara yg lebih efisien APD
masker bedah/mediksarung tangangaun
Batasi gerak pasien keluar R rawat Ruang terpisah,TT berjarak > 1,8m atau
kohorting
RSV,Influenza,H1N1,Adenovirus, Flu burung, mungkin MERScoV
EBOLA
Ebolavirus,Filoviridae fam
kasus di Guinea,Liberia,Nigeria,Sierra Leone
menular lewat cairan tubuh,semen (dikeluarkan 2-3 bulan pasien yg sakit),orang ke orang,kontak langsung cairan tubuh,organ (jenasah pasien)
kewaspadaan yang perlu dijalankan kewaspadaan Standard,kewaspadaan berbasis transmisi kontak ,droplet dan airborne
Hal penting Ebola Masa inkubasi butuh 2-21 hari (lebih sering 4-9 hr) sebelum
gejala infeksi muncul Perdarahan muncul 4-5 hari setelah gejala muncul virus dapat bertahan dan tetap infeksius di dalam cairan maupun
kering,unsur organik ,suhu ruangan beberapa hari Penelitian 2010 virus Ebola yg infeksius 6 hari dalam ruangan
setelah kontaminasi from an indoor environment Mampu bertahan beberapa hari disuhu 39°F Atau 4°C stabil pada suhu 70°C
Bagaimana virus masuk tubuh ?
Kulit intak adalah sebuah pertahanan,tetapi bila terkelupas,terpotong ( kecil atau luas)kemerahan,aberasi, maka dapat menjadi jalur masuknya virus
Virus Ebola dapat masuk kedalam tubuh melalui mukosa,setelah kontak dengan cairan yang terkontaminasi,kontak fisik,cipratan, splatter,sprays ,atau mungkin aerosol. Jaringan mukosa termasuk mata,mulut,tenggorokan,paru,bag dalam hidung,jar vagina,usus,saluran kencing urinary
Aerosol: infeksi mungkin didapat melalui aerosol ,droplet dan serosol partikel kecil, setelah mengelola sampel pasien sakit atau jenasah termasuk jenasah dikremasi selama di laboratorium
Dosis infeksius :1-10 virus dalam aerosol
MERS coV Sejak June 2012 Timur Tengah,Asia,Afrika,Eropa,Amerika
utara( 19 negara) Laki ( 9 bl-94 th) median 49 th,merupakan 65,6% kasus Meningkat bulan maret 2014, terutama di Saudi
Arabia,Unta dicurigai sbg sumber primer…. Lakukan anamnesa apakah pasien paska traveling ke S
Arabia, Anamnesa kontak Kewaspadaan Standard transmisi kontak dan droplet APD sarung tangan ,gaun,masker dan pelindung mata Swab naso faring bila curiga dan pem lab negatif dapat
diulang pemeriksaannya
Kewaspadaan transmisi airborne
Partikel kecil < m mengandung mikroba melayang/menetap di udara beberapa jam, ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m
APD
masker bedah ( pasien )
respirator partikulat (N95,petugas )
sarung tangan
gaun
apron ( cairan yg banyak )
Mycobacterium TB,Campak,Cacar Air, Aspergillus sp, tindakan yang menimbulkan aerosol pada suspek TB
Mycobacterium
tuberculosis?
Kewaspadaan transmisi airborne
Penempatan pasien diruang terpisah ( dilengkapi toilet)
R Isolasi N tekanan negatif udara dipompa keluar dg hepafilter
R Isolasi S natural ventilation,ada aliran udara >12x pertukaran udara/jam
Kewaspadaan Penularan melalui Percikan Dahak Pasien Batuk di Radiologi
Hal – hal yang harus diperhatikan Petugas Radiologi selama menjalankan tindakan :
● Perhatikan apakah pasien yang akan dilakukan tindakan menunjukkan adanya tanda-tanda batuk, kaji kondisi fisik pasien● Jika ditemukan adanya tanda-tanda batuk, anjurkan pasien untuk menggunakan masker● Jika pasien batuk dengan sesak nafas, maka pakaikan masker diatas bibir pasien● Anjurkan pasien menggunakan masker sebelum memasuki ruang tindakan● Jika pasien menunjukkan tanda-tanda batuk pada saat dilakukan tindakan dan pasien belum sempat menggunakan masker, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan : a. Bersihkan daerah yang terkena percikan pasien / droplet pasien menggunakan larutan H2O2 2 % b. Pembersihan dilakukan segera setelah pasien selesai dilakukan tindakan
Disamping hal – hal tersebut diatas, ikuti selalu KEWASPADAAN STANDARD
STOP
PAKAILAH MASKER SEBELUM MEMASUKI RUANGAN
JAGALAH KEBERSIHAN TANGAN SEBELUM MENYENTUH PASIEN DAN SEBELUM KELUAR RUANGAN PASIEN !!!
Isolasi Protektif
Untuk RS yang melakukan transplantasi
Diperlukan tekanan udara positif terhadap koridor
Hepafilter dengan 6-12 ACH
Mis: transplantasi stemcellhati hati terhadap spora jamur
Maturnuwun rawuhipun