laporan individu

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dan pendirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab, sehingga mampu mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Salah satu proses pendewasaan dapat dilakukan melalui berbagai macam media pembelajaran, yaitu dengan meninjau langsung berbagai permasalahan di masyarakat. Sebagai contoh dilaksanakannya program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN-PPM). Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN-PPM) ini merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN- PPM yang direncanakan diambil dari berbagai aspek permasalahan yang timbul dimasyarakat, selanjutnya juga ditunjang dengan potensi SDA dan SDM yang terdapat di Desa Sawang Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin guna menyelaraskan program yang telah dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan yang direncanakan oleh peserta KKN- PPM dan masyarakat sekitar. 1

Upload: agus-dhiaz-ryuuzaki

Post on 06-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laoran individu KKN

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dan pendirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab, sehingga mampu mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Salah satu proses pendewasaan dapat dilakukan melalui berbagai macam media pembelajaran, yaitu dengan meninjau langsung berbagai permasalahan di masyarakat. Sebagai contoh dilaksanakannya program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN-PPM).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN-PPM) ini merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN- PPM yang direncanakan diambil dari berbagai aspek permasalahan yang timbul dimasyarakat, selanjutnya juga ditunjang dengan potensi SDA dan SDM yang terdapat di Desa Sawang Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin guna menyelaraskan program yang telah dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan yang direncanakan oleh peserta KKN- PPM dan masyarakat sekitar.

Melalui KKN- PPM diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran dan proses pendewasaan dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, berdasarkan bidang keahlian yang dimiliki mahasiswa selama mengecap bangku kuliah. Secara nyata KKN- PPM merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya KKN- PPM juga diharapkan menjadi pendorong pengembangan riset terapan, dalam rangka membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat. Kegiatan KKN- PPM juga dimaksudkan untuk mengembangkan kepekaan rasa dan menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa. Bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kegiatan KKN- PPM diharapkan dapat membantu proses pembangunan serta membentuk kader penerus kegiatan pembangunan. 1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pelaksanaan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKN- PPM ini adalah :

1. Peningkatan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat.2. Penerapan IPTEKS dari multidisiplin.3. Penanaman nilai-nilai nasionalisme, kepribadian, keuletan, etos kerja, tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan.

4. Penanaman jiwa kepenelitianan dan kepengabdianan.Banyak manfaat yang diperoleh dari KKN-PPM. Manfaat akan dirasakan oleh mahasiswa, pemerintah kota/kabupaten, dan perguruan tinggi. Mahasiswa dapat1. Memerdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman selama berada di tengah tengah masyarakat.

2. Membentuk dan mengembangkan sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat.

3. Memperoleh keterampilan dalam pelaksanaan berbagai program pengembangan dan pembangunan.

4. Memersiapkan dan membina dirinya sebagai inovator, motivator, problem solver, serta kader pembangunan.

Pada saat yang sama, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dapat1. Memeroleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan dan melaksanakan program pembangunan.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan.

3. Memeroleh pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah.

4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat yang menjamin kesinambungan pembangunan.Akhirnya, perguruan tinggi pun dapat1. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa secara terarah, karena adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.

2. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan yang berbasis pada pengembangan IPTEKS.3. Mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat, terarah, dan terpadu dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan. BAB II

KEADAAN UMUM DESA

2.1 Keadaan Geografis

2.1.1 Keadaan WilayahDesa Asam - Asam merupakan salah satu dari 11 desa di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah yang dimiliki adalah 5.550 Ha. Desa Asam Asam yang sekarang menjadi kelurahan Asam-Asam merupakan salah satu permukiman tertua di Tanah Laut. Dengan jumlah penduduk 4.857 jiwa dengan wilayah pemerintahan yang terdiri dari 15 RT dan 4 RW. Secara Administrasi Desa Asam - Asam memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Banjar

Selatan: Desa Muara Asam - Asam

Timur: Desa Pandansari

Barat

: Desa Jorong2.1.2 Topografi

Desa Asam - Asam merupakan desa yang berada di daerah pegunungan dimana sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan masyarakat setempat untuk berkebun. Selain itu wilayah ini juga merupakan salah satu sumber daya alam batubara dan pohon karet di Kalimantan Selatan. Jarak Desa Asam - Asam 10 Km dari Ibu Kota Kecamatan, 49 Km dari Ibukota Kabupaten dan 114 Km dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, akses menuju Desa Asam Asam ini dapat ditempuh melalui jalan darat dengan rata-rata waktu tempuh sekitar 2,5 jam.

Dengan kondisi Desa Asam - Asam yang seperti diatas sehingga mayarakatnya pada umumnya bekerja di sektor perdagangan, cocok tanam, dan perkebunan karet. Sebagian besar rumah warga terletak tepat di sisi jalan pemerintah, sedangkan sebagian lainnya terletak di jalan atau gang kecil di antara kebun karet.2.2 Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya, Demografi, Sarana dan Prasarana

2.2.1 Kondisi Sosial

Berbeda dengan kebanyakan daerah lain di Indonesia, aktivitas sosial masyarakat Desa Asam - Asam berjalan setiap harinya kecuali Hari Jumat. Bagi masyarakat Desa Asam - Asam hari Jumat merupakan hari sakral, hari dimana masyarakat meliburkan segala aktivitasnya, sistem ini muncul lantaran kentalnya budaya muslim kaum Banjar yang notabene adalah suku yang religius. Bahkan sistem tersebut turut mempengaruhi aktivitas perekonomian warga asam-asam. Didesa tersebut terdapat sebuah pasar yang hanya buka seminggu sekali yaitu Hari Kamis sore sampai Jumat jam 10 pagi. Selesainya pasar tersebut tidak lain juga akibat dari kuatnya pengaruh islam di daerah tersebut. Kuatnya pengaruh islam dalam kehidupan Suku Banjar berdampak pada munculnya kelompok-kelompok habsyi dan burdah . Kelompok-kelompok tersebut muncul dan berkembang menjadi sebuah titik temu antara kehidupan sosial, ekonomi dan religi.Bentuk komunikasi masyarakat salah satunya dengan memanggil nama seseorang dengan menyebut nama anak terakhirnya seperti Mama Agus (anak terakhirnya bernama Agus) hal ini memberikan gambaran bahwasanya sistem komunikasi masyarakat Desa Asam-Asam sangat interaktif dimana setiap individu dituntut untuk mengenal seluruh keluarga tetangga disekitarnya sampai kepada anak terakhir mereka. secara sistemik orang yang tidak mengenal keluarga tetangganya akan susah dalam berinteraksi karena terbentur pada cara memanggil.

Kepribadian Suku Banjar terutama masyarakat Desa Asam-asam sangat komunikatif dan sangat cepat membuka diri terhadap keberadaan orang luar. Sifat Orang Banjar yang mudah akrab tak lepas dari struktur dan logat bahasa orang banjar yang ceria dan menggemaskan sehingga sangat mudah untuk orang luar masuk dalam sistem sosial masyarakat Banjar walaupun tidak mengerti sama sekali Bahasa Banjar.Keunikan lain dari masyarakat Desa Asam - Asam adalah bentuk dan tipe rumah yang banyak terdapat di desa tersebut. hampir sebagian besar rumah yang ada didesa tersebut menggunakan tipe arsitektur rumah panggung, dengan ciri bangunan yang menggunakan pondasi dengan kayu tanpa ada plesteran semen sama sekali. Penggunaan arsitektur rumah panggung ini secara mempunyai nilai yang sangat tinggi mulai dari segia fisiknya maupun simbol-simbol semiotik yang melekat didalamnya. Teknik arsitektur rumah panggung sangat sesuai dengan kondisi tanah yang ada didaerah tersebut, dimana tanah tersebut tidak cocok jika digunakan untuk mendirikan bangunan yang banyak berdiri di perkotaan.Selain itu, dalam melakukan aktivitasnya, masyarakat Desa Asam - Asam sangat jarang terlihat orang yang menggunakan sepeda, kebanyakan orang menggunakan sepeda motor dalam menjalankan aktivitasnya, hal ini dilakukan karena wilayah Desa Asam Asam yang cukup luas, dan kebanyakan warga Desa Asam Asam berprofesi sebagai Petani padi dan karet, sehingga dengan menggunakan sepeda motor, efisiensi waktu dalam beraktivitas dapat dimaksimalkan.

Selain jalur transportasi darat, Desa Asam-Asam mempunyai jalur transportasi air yang berada tepat di sebelah selatan perkampungan, banyak warga asam-asam yang melakukan perjalanan air menggunakan perahu kelotok untuk mencari ikan dan hewan air lainya, selain itu juga terdapat sekelompok warga yang tinggal di bantaran sungai yang bermata pencaharian sebagai pembuat atap dari nipah. Masyarakat tersebut sangat bergantung pada wilayah sungai tersebut, dengan nipah sebagai mata pencaharian utamanya maka secara otomatis pencarian nipah yang berada di hilir sungai dilakukan dengan cara menaiki kelotok, dan uniknya pekerjaan ini dilakukan oleh ibu-ibu yang sangat berani menerjang dalamnya sungai dan liarnya hutan nipah.2.2.2 Demografi Desa Sawang

1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

NoDesaKependudukan

Jumlah PendudukLuas Wilayah (Km2)Kepadatan (Jiwa/ Km2)

1.Sawang4.857 Jiwa55,5 Km279,68 Jiwa/ Km2

2. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis KelaminNoJenis KelaminJumlah JiwaPersentase (%)

1Laki - Laki2.44550,34

2Perempuan2.41249,64

Jumlah4.857100

3. Jumlah Penduduk berdasarkan UmurNoTingkat Umur (th)Jumlah JiwaPersentase (%)

10-559212,19

26-151.33627,5

316-602.71155,82

4>602785,72

Jumlah4.857100

4. Jumlah Penduduk berdasarkan Rumah Tangga

NoDesaJumlah PendudukJumlah Rumah Tangga (KK)Penduduk/ Rumah Tangga (KK)

1.Sawang1.4644223,47

5. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

NoTingkat PendidikanJumlah (Jiwa)Persentase (%)

1Tidak pernah/Belum sekolah27318,65

2SD56638,66

3SLTP/Sederajat25317,28

4SLTA/Sederajat27318,65

5Sarjana996,76

Jumlah1.464100

6. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

NoMata PencaharianJumlah JiwaPersentase (%)

1PNS926,29

2Karyawan Swasta15910,86

3Wiraswasta15710,72

4Petani22515,37

5Buruh 181,23

6Pensiunan70,48

7Pedagang171,16

8Lain-lain78953,89

Jumlah1.464100

BAB III

MASALAH DAN POTENSI3.1 Potensi Desa

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan 2 - 4 hari setelah berada di Desa Sawang, maka permasalahan yang ditemukan diantaranya adalah sebagai berikut :

3.1.1 Potensi

1. Potensi Berdasarkan Potret Desa

Potensi yang dimiliki desa Sawang berdasarkan potret desa adalah :a. Tanah

b. Lahan

c. Tenaga kerja

d. Tenaga guru

e. Aparat lengkap

f. Bidan desa

g. Sungai

h. Balai desai. Kantor Kepala Desa

j. Kantor KUD

k. Balai Pertemuan Petani

l. Air

m. Sekolah Dasar

n. MI/MTs

o. TKA/TPA

p. Masjid

q. Mushala

r. Puskesmas Pembantu

2. Potensi Berdasarkan Kalender Musim

Potensi yang dimiliki Desa Sawang berdasarkan kalender musim adalah :a. Lahan

b. Tenaga kerja

c. Bidan desa

d. Sumur

e. Jalan f. Sungai 3. Potensi Berdasarkan Bagan Kelembagaan

a. Lembaga Pemerintahan Desa: Aparatnya lengkap dan balai desanya ada.

b. Lembaga BPD: Anggota BPD lengkap dan tenaga kerja/ SDMnya terpenuhi.

c. Lembaga LPM: Anggotanya lengkap dan tenaga kerja/ SDMnya terpenuhi

d. Lembaga Posyandu: kadernya kurang lengkap, dan tenaga kerja/ SDMnya kurang terpenuhi

e. Bidan Desa: bidan desa ada3.1.2 Masalah desa

1. Masalah- masalah yang terdapat didesa Sawang berdasarkan potret desa adalah, seperti jalan usaha tani yang kurang baik karena harga hasil panen yang relatif murah, akses jalan utama yang belum dikeraskan secara baik dan relatif berlumpur jika hujan turun, sebagian besar pemuda memiliki pekerjaan tidak tetap.2. Masalah berdasarkan bagan kelembagaan. Dalam lembaga pemerintahan desa; aparat masih kurang memahami dalam pengisian administrasi. Dalam lembaga BPD; kerja kurang maksimal dan anggota tidak berfungsi. Dalam lembaga LPM; aparat tidak ada fungsinya sama sekali. Dan lembaga bidan desa; pelaksanaan kegiatan cukup efektif.BAB IV

PERENCANAAN PROGRAMTabel 4.1 Rencana Program Kerja KKN-PPM di Desa SawangNoNama ProgramMetodeKonsep PelaksanaanAlat dan BahanVolumeSumber Dana

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Tabel 4.2 Prioritas Pemilihan PermasalahanNoNama ProgramAnalisis KUWAT dan alasan Pemilihan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

BAB V

PELAKSANAAN KKN-PPM UNLAM

5.1 Hasil Pelaksanaan KKN-PPM UNLAM Desa SawangBerdasarkan rencana program kerja yang dibuat, diperoleh hasil dari kegiatan selama 1 bulan di Desa Sawang.

NoNama ProgramPenanggung JawabHasil

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

a. PEMBAHASAN

Pelaksanaan program KKN- PPM yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan yakni pada bulan juli 2013, terhitung mulai tanggal 15 juli 31 Agustus. Pelaksana pada kegiatan ini adalah mahasiswa- mahasiswi UNLAM semester 7 yang terdiri dari fakultas MIPA dan FISIP. Terlaksananya kegiatan ini pada umumnya adalah dalam upaya memenuhi SKS dalam perkuliahan dan khususnya merupakan program pengabdian kepada masyarakat.

Dari empat kecamatan di daerah kab. Banjar yang terbagi dari 35 Desa yang telah ditentukan, Desa Sumber Baru merupakan satu dari 35 desa yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan KKN-PPM tersebut. Sumber Baru, sebagaimana yang telah di uraikan pada keadaan umum Desa dan sebagaimana potensi dan masalah desa di atas menjadi acuan kami dalam membuat program kerja dengan harapan dari program-program yang kami susun dan mampu kami laksanakan dapat memberi arti dan menjadi sumbangsih dari kami peserta KKN-PPM khususnya bagi masyarakat desa setempat dan UNLAM pada umumnya. Walau pada pelaksanaannya, program yang kami susun dalam satu bulan ini tidak semua terlaksana. Dari 12 bentuk program kerja yang direncanakan, semua dapat dilaksanakan dengan baik. Program yang kami susun dapat terlaksana dengan baik. Meskipun, pada pelaksanaanya ada yang kurang maksimal.

Disamping program kerja yang di susun, ada beberapa program di luar perencanaan yakni pemberian pelatihan keterampilan Jarimatika dan keterampilan pada pembuatan origami pada anak SD/sederajat pada saat pelaksanaan pembelajaran tambahan.

BAB VI

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan KKN- PPM UNLAM ini adalah:

1. Pelaksanaan KKN-PPM merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat.

2. Pelaksanaan KKN-PPM ini adalah lahan dalam memperoleh informasi dan ilmu yang lebih mendasar terkait permasalahan-permasalahan yang terdapat di masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya.3. Potensi Desa Sumber Baru yang terbesar ada pada bidang perkebunan yaitu kebun karet dan rempah-rempah, sehingga sebagian besar penduduk Desa Sumber Baru mempunyai penghasilan di bidang perkebunan selain memiliki penghasilan di bidang lain.

4. Antusiasme dari masyarakat Desa Sumber Baru sangat baik terhadap kehadiran Mahasiswa KKN-PPM selama di Desa mereka, sehingga dalam pelaksanaan program kerja dari Mahasiswa KKN-PPM pun dapat berjalan dengan lancar.4.2 SARAN

Setelah melaksanakan KKN- PPM UNLAM, diperoleh saran- saran yang mungkin dapat berguna, sebagai berikut:

1. Mahasiswa KKN-PPM lebih memberdayakan semua lapisan masyarakat yang ada di Desa Sumber Baru dalam segala bidang.2. Diharapkan dalam pelaksanaan KKN-PPM, peserta mendapat bimbingan serta bantuan dana dalam melaksanakan kegiatan KKN-PPM yang lebih mencukupi dari LPM.3. Perlu adanya tindak lanjut dari semua pihak atas program kerja yang telah dilaksanakan pada KKN-PPM UNLAM 2013 sehingga manfaatnya dapat lebih optimal.

7