laporan individu 1
DESCRIPTION
fkTRANSCRIPT
STEP 1
Bising Usus : Gerakan peristaltik usus yang dapat didengarkan melalui auskultasi abdomen
selama 1 menit penuh normalnya 5-12x/menit. Gerakan usus ini dapat berkurang ataupun
bertambah.
STEP 2
STEP 3
ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
1. Mulut / Oris
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Skema melintang mulut, hidung, faring dan laring
Didalam rongga mulut terdapat :
a) Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;
- Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun
jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4
buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (premolare).
- Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8
buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham
(molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Fungsi gigi terdiri dari; gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring gunannya
untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham gunannya untuk
mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
b) Lidah
Lidah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian;
- Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang
berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya
makanan jangan masuk ke jalan napas.
- Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
- Ujung lidah (Apeks lingua)
Fungsi lidah yaitu; mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengcepa
dan menelan, serta merasakan makanan.
Otot lidah; otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M. Mandibularis, os
Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung
dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah
yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke
radiks lingua.
c) Kelenjar ludah
Disekitar rongga mulut terdapat tiga buah kelenjar ludah yaitu:
- Kelenjar parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid, kiri
dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula
parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).
- Kelenjar submaksilaris: terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya
bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
- Kelenjar sublingualis; letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di
dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf tersadar.
2. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan lubang
bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium.
Bagian superior disebut nasofaring, Pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah
bagian inferior.
3. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25
cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan dinding
dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan oto memanjang longitudinal.
Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui
toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;
Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
Bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
4. Gaster / Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di
daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan pankreas dan
limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.
a) Bagian lambung terdiri dari;
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium
dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah
kurvatura minor.
3. Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk sfingter pilorus.
4. Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak
sampai ke pilorus.
5. Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi kiri osteum
kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior.
Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvantura mayor sampai ke
limpa.
6. Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke
lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
b) Fungsi lambung terdiri dari;
1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik
lambung dan getah lambung
2) Getah cerna lambung yang dihasilkan:
1. Pepsin fungsinya; memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
2. Asam garam (HCl) fungsinya; mengasamkan makanan, sebagai anti septik dan
desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
3. Renin fungsinya; sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari
kasinogen (kasinogen dan protein susu).
4. Lapisan lambung; jumlahnya sedikit memecah lemak yang merangsang sekresi getah
lambung.
5. Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya
kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan beratnya rata-
rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang lambung.
Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum
a) Bagian dari pankreas
1. Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lelukan
duodenum yang melingkarnya.
2. Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini letaknya di belakang lambung
dan di depan vertebra umbalis pertama.
3. Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri yang sebenamnya menyentuh limpa.
b) Fungsi pankreas
Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau
pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan
insulin.
Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang
berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau lanngerhans
sendiri yang langsung dialirkan ke dalam peredaraan darah. Sekresinya disebut hormon
insulin dan hormon glukagon, hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu
metabolisme karbohidrat.
c) Hasil sekresi
Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati
duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel kelenjar
endokrin.
Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar
eksokrin, getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus,
duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena
kava inteferior melalui vena pankreatika.
Jaringan pankreas terdiri dari atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitati
saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan
melalui badan pankreas dari kiri ke kanan.
Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk
membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.
d) Struktur pankreas
Merupakan kumpulan kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran, saluran dari
masing-masing kelenjar bersatu menjadi duktus yang jari-jarinya ± 3 mm, duktus ini
disebut duktus pankreatikus.
Pankreas mempunyai 2 macam sel kelenjar, dimana sel itu dikumpulkan dan
menyerupai pulau-pulau yang disebut pulau langerhans. Pulau-pulau ini membuat insulin
yang langsung masuk ke pembuluh darah dan kelenjar bagian tubuh.
Di dalam pankreas terdapat kelenjar-kelenjar yang membuat ludah perut atau getah
perut yang mengalir ke dalam pembuluh-pembuluh kelenjar. Pembuluh ini bersatu ke
dalam saluran wirsungi kemudian masuk ke dalam duodenum pada tempat papilla/arteri
kelenjar perut menghasilkan ± 1 liter ludah perut dalam satu hari.
6. Kantung Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam
sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya
812 cm berisi 60 cm³
a) Fungsi kantung empedu
1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati jumlah setiap hari dari
setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc sekresi yang digunakan untuk mencerna lemak.
80% dari getah empedu pigmen (warna) insulin dan zat lainnya.
b) Bagian dari kantung empedu
1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kantung empedu yang paling akhir setelah
korpus vesikafelea.
2. Korpus vesikafelea, bagian dari kantung empedu yang didalamnya berisi getah
empedu.
3. Leher kantung kemih. Merupakan leher dari kantung empedu yaitu saluran yang
pertama masuknya getah empedu ke badan kantung empedu lalu menjadi pekat
berkumpul dalam kantung empedu.
4. Duktus sistikus. Panjangnya ± 3¾ cm berjalan dari leher kantung empedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
7. Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya dibawah difragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat sekresi. Hal ini dikarenakan
hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses
detoksifikasi.
8. Usus Halus / Intestinum Minor
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
a) Bagian-bagian usus halus;
Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang
panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas.
Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada satu lubang yang
disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla vateri, 10 cm dari pilorus.
Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah atas pada usus halus
yang selebihnya.
Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir.
9. Usus Besar / Intestinum Mayor
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum.
a) Fungsi usus besar;
1. Menyerap air dari makanan
2. Tempat tinggal bakteri koli
3. Tempat feses
b) Bagian-bagian usus besar atau kolon;
1. Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatika.
2. Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke
kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan
sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
3. Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.
4. Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam
rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan
dengan rektum.
5. Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor
dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
10. Usus Buntu
Usus buntu dalam bahasa latin disebut appendiks vermiformis. Pada awalnya organ
ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak memiliki fungsi, tetati saat ini diketahui
bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam
sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar
limfoid.
11. Umbai Cacing
Umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. Umbai cacing terbentuk dari
caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, umbai cacing berukuran 10 cm tetapi
bisa bervariasi 2 sampai 20 cm.walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi umbai
cacing bisa berbeda-beda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap
terletak di peritoneum.
12. Rektum
Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
13. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum.
Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:
1. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
2. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
3. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.
Fisiologi Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut :
menerima makanan (Mulut)
memecah makanan menjadi zat-zat gizi (Mulut, Tenggorokan, Kerongkongan &
Lambung)
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah (Usus)
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak
diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim
(misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam
lambung dari kerongkonan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka
dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan
3 zat penting :
lendir
asam klorida (HCl)
prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung. Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus
juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan
oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah
mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam
lambung.
Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke
dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler
ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan
zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Kandung Empedu & Saluran Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
membantu pencernaan dan penyerapan lemak
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
Usus Besar
Usus besar terdiri dari :
Kolon asendens (kanan)
Kolon transversum
Kolon desendens (kiri)
Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi
membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari
usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-
bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Diare
Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buangan air besar yang
tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan frekuensi yang lebih banyak dari
biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air besar, sedangkan
neonates dikatakan diare bila sudah lebih dari 4x buang air besar.
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih
cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi
dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan
rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam.
Etiologi
a. Infeksi
1. Enternal yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama terjadinya diare yang meliputi:
a. Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmonella, shigella campylobacter, yersinia,
aeromonas dsb.
b. Infeksi virus enterovirus (ECHO) coxsaekre, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus,
astrovirus, dsb.
c. Infeksi parasit cacing (ascaris irichiusris, oxyuris, strongylodies) protozoa
(entamoeba histolytica, giardia lamblia,trochomonas hominis), jamur (candida albican).
2. Parentral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan. Misalnya OMA
(otitis media akut). Tobngsilofatringitis, bronkopneumia, ensefalitis, dsb.
b. Malabsorbsi
1. Karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa). Monosakarida
(intoleransi glukosa dan galaktosa). Pada anak dan bayi yang paling berbahaya adalah
intoleransi laktosa
2. Lemak
3. Protein
c. Makanan, misalnya basi, beracun, alerggi
d. Psokologis, misalnyaq rasa takut atau cemas.
Klasifikasi
Terdapat beberapa pembagian diare:
1. Berdasarkan lamanya diare:
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
b. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan kehilangan
berat badan atau berat badan tidak bertambah (failure to thrive) selama masa diare
tersebut.
2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik:
a. Diare sekresi (secretory diarrhea)
b. Diare osmotic (osmotic diarrhea)
Patofisiologi
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi/patomekanisme dibawah ini:
1. Diare sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari usus,
menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis ditemukan diare
dengan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun
dilakukan puasa makan/minum.
2. Diare osmotik
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen dari usus halus
yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang hiperosmotik (antara lain MgSO4,
Mg(OH)2), malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus missal pada
defisiensi disakaridase, malabsorpsi glukosa/galaktosa.
3. Malabsorpsi asam empedu dan lemak
Diare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan/produksi micelle empedu dan
penyakit-penyakit saluran bilier dan hati.
4. Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
Diare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif NA+K+AT Pase
di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang abnormal.
5. Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
Diare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus sehingga
menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebabnya antara lain: diabetes
mellitus, pasca vagotomi, hipertiroid.
6. Gangguan permeabilitas usus
Diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal disebabkan adanya
kelainan morfologi membran epitel spesifik pada usus halus.
7. Diare inflamasi
Proses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada beberapa keadaan.
Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam
pembuluh darah dan limfatik menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan seringkali
sel darah merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare akibat
inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan diare
sekretorik.
8. Diare infeksi
Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. Dari sudut kelainan usus,
diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif dan invasif (merusak mukosa). Bakteri non-
invasif menyebabkan diare karena toksin yang disekresikan oleh bakteri tersebut.
Tanda Klinis
a. Cengeng
b. Gelisah
c. Suhu meningkat
d. Nafsu makan menurun
e. Tinja cair, lender kadang – kadang ada darahnya, lama – lama tinja berwarna
hijau dan asam
f. Anus lecet
g. Dihidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi volume darah berkurang nadi
cepat,dan kecil,denyut jantung cepat, tekanan darah turun, kesadaran menurun dan
diakhiri dengan syok
h. Berat badan turun
i. Turgor kulit menurun
j. Mata dan ubun – ubun cekung
k. Selaput lender dan mulut serta kulit menjadi kering