laporan imran

Upload: muh-imran-al-gazali

Post on 08-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STERILISASI DAN DESINFEKSI PREOPERATIF

Kelompok 5 :

A. Rianti Rhasinta ( O111 12 112 ), Nurul Rezqi Hasrah ( O111 12 251 ), Ibnu Zikrillah ( O111 12 261 ), Imran ( O111 12 265 )

Asisten : Muh. Ardiansyah Nurdin

Praktikum Ilmu Bedah UmumProgram Studi Kedokteran HewanFakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

AbstrakPraktikum ini bertujuan untuk mengetahui nama-nama alat yang digunakan pada tindakan operasi, fungsi alat, cara penggunaan alat, cara mensterilkan alat, cara penataan alat operasi, cara menggunakan pakaian operasi dan cara memasang duk operasi. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dimana asisten menjelaskan bagaimana cara proses sterilisasi, proses penataan alat serta packaging, menjelaskan nama-nama alat beserta fungsinya. Dari Praktikum ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu ada banyak alat bedah yang digunakan dalam proses pembedahan diantaranya : Scalpel dan blade, Gunting operasi, Carmalt, Mosquito,, Allis forceps, Tissue forceps, Needle holder, Duk klem, Duk, Needle dan benang, Penutup kepala, Masker, Baju lab panjang dan Gloves, antiseptik (alkohol 70%) dan betadine, kain kasa dan kapas. Proses sterilisasi operator dan alat sangat penting untuk menjaga pasien dari kontaminasi mikroorganisme asing, dalam proses penataan alat harus berurut mulai dimulai dari kiri ke kanan yaitu: scalpel dan blade, gunting operasi, needle holder, tissue forceps (pinset anatomis dan chirurgis), mosquito, allis forceps, carmalt, kemudian di depan scalpel diletakkan nampan yang berisi bahan-bahan operasi dan disamping kanan nampan di simpan duk klem dan tampon ini bertujuan supaya memudahkan Co operator saat memberikan alat yang diminta operator.

Kata kunci : sterilisasi, alat operasi, penyusunan alat.

6

PendahuluanPersiapan pembedahan meliputi instrument bedah Ruang-ruang bedah dari berbagai lembaga/instansi sangat berbeda. Dalam prosedur pembedahan tekhnik aseptik harus dipakai, dan tempat pembedahan dibagi, dan tempat pembedahan dibagi menjadi tempat yang bersih dan yang kotor dengan pola aliran bahan-bahan dari yang bersih ke kotor. Alat-alat yang keluar dari pembedahan menuju ke tempat kotor untuk dicuci kembali dan disterilkan (sardjana, 2011).Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan alat-alat operasi adalah jenis, jumlah, kebersihan atau sterilitas, tata letak dn kondisi alat. Alat-alat operasi yang dipergunakan harus dipertahankan sterilitasnya sampai pelaksanaan operasi selesai dan segera dibersihkan setelah selesai digunakan. Sterilisasi merupakan proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan (Adji, dkk., 2007).Teknik aseptik adalah salah satu cara untuk memperoleh dan memelihara keadaan steril, dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik ini dipakai untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan. Aseptik adalah segala tindakan dan prosedur yang bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi oleh patogen. Tujuan akhir dari aseptic adalah untuk menghindarkan pasien dari infeksi dan untuk mencegah penyebaran patogen, sehingga dengan teknik aseptik yang baik selain dapat menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokter agar tidak terinfeksi oleh penderita. Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah tindakan bedah, yaitu : Pemakaian masker dan penutup kepala, mencuci tangan, pemakaian sarung tangan dan jubah operasi, persiapan penderita, memelihara sterilisitas medan operasi, menggunakan teknik operasi aman, sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi (Redhono, dkk., 2012)

Materi dan Metode

A. MateriPraktikum ini dilakukan di Kampus Unhas Baraya dengan menggunakan boneka percobaan.1. Alat dan Bahan1.1 AlatAdapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu Scalpel dan blade Gunting operasi Dibedakan berdasarkan ujung (tumpul tumpul, tajam tajam, tajam tumpul) dan berdasarkan bentuknya (lurus dan bengkok). Hemostatic forceps digunakan untuk menjepit pembuluh darah yang terpotong. Terdiri dari Carmalt dan Mosquito. Allis forceps berfungsi untuk menjepit jaringan atau organ tidak berlumen. Tissue forceps (pinset) Terdiri dari pinset anatomis dan pinset chirurgis. Needle holder Duk klem Duk Needle Penutup kepala Masker Gloves Baju lab panjang

2.2 BahanAdapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu antiseptik (alkohol 70%) betadine benang silk 2/0 dan 3/0 benang cromik 3/0 kain kasa kapas

B. MetodeMetode yang digunakan yaitu metode deskriptif atau pemamaran mengenai nama dan fungsi alat, serta tata cara packaging, penataan alat serta proses sterilisasi dan cara pemasangan duk.

Hasil dan PembahasanA. HasilSterilisasi Alat

Scalpel & blade Gunting operasi

Needle holder

Pinset anatomis & chirurgis

Arteri klem

Allis forceps

Duk klem

Gunting kasa

Cara penyusunan alat

Pembuatan tampon

Melipat duk

Pemasangan Duk dan Duk Klem

Memasukkan benang ke dalam jarum menggunakan needle holder

posisi tangan setelah mencuci tangan, memakai pakaian operasi, handscoen, masker dan topi bedah (cap).

B. PembahasanPada praktikum ini dipaparkan nama-nama alat dan bahan yang digunakan dalam operasi beserta fungsinya, yang terdiri dari:

Scalpel dan bladeScalpel digunakan untuk mengiris jaringan. Scalpel terdiri dari batang scalpel dan pisau scalpel (blade)

Gunting operasiGunting operasi yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari gunting operasi tajam-tajam, gunting operasi tumpul-tumpul bengkok, gunting operasi tajam tumpul. Gunting operasi ini berfungsi untuk memotong jaringan.

CarmaltCarmalt berfungsi untuk memudahkan melepas forceps setelah digunakan dan juga digunakan untuk menjepit arteri besar.

MosquitoMosquito berfungsi untuk menjepit pembuluh darah kecil.

Allis forcepsAllis forceps digunakan untuk menjepit jaringan atau organ yang tidak berlumen.

Tissue forcepsTissue forceps terdiri dari pinset anatomis (digunakan untuk memegang jaringan/organ dalam dan organ berlumen) dan pinset chirurgis (digunakan untuk memegang kulit dan jaringan lain misalnya subkutan, kecuali organ dalam dan organ berlumen)

Needle holderNeedle holder merupakan alat yang berfungsi untuk memegang jarum.

Duk klemDuk klem digunakan untuk menjepit duk supaya dapat melekat pada kulit

DukDuk digunakan sebagai bahan pelindung pasien dari kontaminan dan sebagai alas untuk melekatkan alat-alat operasi yang digunakan selama operasi berlangsung.

NeedleNeedle terdiri dari jarum untuk otot dan jarum untuk kulit, digunakan untuk menjahit. Dibrdsksn berdasarkan lubang atau mata jarum (round square, French dan swaged), batang jarum ( bulat dan sudut), bentuk jarum (lengkung 1/3, 3/4, 5/8, , dan lurus), ujung jarum ( taper dan cutting)

Masker, penutup kepala, gloves dan baju labMasker, penutup kepala dan baju labdigunakan sebagai pakain operasi untuk melindungi tubuh agar tetap steril dan tidak terkontaminasi saat melakukan operasi.

Alkohol 70% dan betadineAlkohol 70% dan betadine digunakan untuk sterilisasi.

Benang silk 2/0, 3/0 dan benang chromic 3/0Benang silk 2/0, 3/0 dan benang chromic 3/0 digunakan untuk menjahit. Tampon berfungsi untuk menyerap cairan berupa darah dan larutan selama operasi.

Setelah pengenalan nama dan fungsi alat, dipaparkan tata cara packing alat operasi. Alat yang akan di gunakan dalam operasi disterilkan, dengan cara menyimpan semua alat-alat, bahan-bahan serta semua peralatan operasi ke dalam nampan kemudian dibungkus dengan duk lalu di masukkan ke dalam autoclaf untuk disterilkan. Kemudian saat akan di adakan operasi alat-alat tersebut di susun secara rapi di meja operasi dengan urutan dari kiri ke kanan yaitu: scalpel dan blade, gunting operasi, needle holder, tissue forceps (pinset anatomis dan chirurgis), mosquito, allis forceps, carmalt, kemudian di depan scalpel diletakkan nampan yang berisi tampon, alcohol 70%, needle dan benang dan disamping kanan nampan di simpan duk klem.Kemudian di jelaskan pula cara-cara melakukan sterilisasi bagi operator. Dimulai dari cara membersihkan tangan yakni nyalakan keran air, tangan kiri yang telah diberi sabun kemudian digosokkan dengan tangan kanan, kemudian jari jari dari tangan kiri mengisi sela dari jari jari tangan kanan, gosokkan. Lalu, kepalkan tangan kiri dan kaitkan dengan kepalan dari tangan kanan, gosokkan. Cuci ibu jari dengn memasukkannya ke dalam tangan lainnya secara bergantian. Kemudian, kuncupkan tangan kiri lalu letakkan di tengah telapak tangan kanan, gosokkan. Bilaslah tangan dengan air mengalir. Setelah bersih, tutup kran air menggunakan siku sambil kedua tangan diangkat ke atas., kemudian crew akan memasangkan pakaian operasi, masker,gloves, dan penutup kepala.Pada praktikum ini, juga diajarkan bagaimana cara membuat sebuah tampon. Cara membuat tampon, yaitu kapas diletakkan diatas kasa (bagian mendekati ujung). Kemudian sisi kasa yang berserat dilipat kedalam lalu bagian ujung kasa dilipat lagi sampai membentuk tampon. Asisten juga mengajarkan bagaimana cara untuk melipat duk yaitu lubang yang ada pada duk letaknya slalu berada dilalam. Selain itu, diajarkan pula cara pemasangan benang ke needle, yaitu posisi needle pada needle holder berada sekitar dimana ujung needle yang runcing berada dibagian medial, kemudian benang ditarik melalui bagian bawah needle holder dan dimasukkan pada lubang needle sampai terdengar bunyi, setelah itu benang diputar kembali dan kaitkan hingga terdengar bunyi dua kali kemudian needle holder dilonggarkan dan benang ditarik untuk memastikan pemasangan benang pada needle sudah benar

Setelah itu dilakukan pemasang duk kepada pasien. Duk yang digunakan ada 5 lembar terdiri dari 4 lembar duk kecil tidak berlobang dan 1 duk lebar yang menutupi seluruh tubuh pasien yang memiliki lobang. Cara pemasangannya yaitu: duk pertama di letakkan di bagian bawah daerah yang akan di operasi, kemudian duk kedua di letakkan di bagian kanan daerah yang akan dioperasi dan berada di atas duk pertama, kemudian duk dijepit menggunakan duk lem, setelah itu duk ketiga di letakkan di bagian atas yang akan dioperasi dan semua ujung duk di jepit menggunakan duk klem, dan duk keempat diletakkan disebelah kiri bagian akan di operasi. Selanjutnya semua permukaan ditutupi dengan duk lebar yang memiliki lubang.

KesimpulanDari praktikum dapat diambil kesimpulan: 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam operasi terdiri dari Scalpel dan blade (untuk mengiris jaringan), Gunting operasi (untuk memotong jaringan), Carmalt (untuk menjepit pembuluh darah besar), Mosquito (untuk menjepit pembuluh darah kecil), Allis forceps (untuk menjepit jaringan yang tidak berongga), Tissue forceps (untuk memegang jaringan), Needle holder (untuk memegang jarum), Duk klem (untuk menjepit duk agar menempel pada kulit), Duk (untuk melindungi pasien agar tidak terkontaminasi), Needle dan benang (untuk menjahit), Penutup kepala, Masker, Baju lab panjang dan Gloves (untuk melindungi tubuh agar tetap steril), antiseptik (alkohol 70%) dan betadine (untuk mensterilkan alat-alat dan daerah yang akan dioperasi), kain kasa dan kapas (untuk membuat tampon yang berfungsi untuk menyerap cairan selama operasi).2. Proses sterilisasi operator dan alat sangat penting untuk menjaga pasien dari kontaminasi mikroorganisme asing.3. Tata cara peletakan alat di meja operasi dimulai dari kiri ke kanan yaitu: scalpel dan blade, gunting operasi, needle holder, tissue forceps (pinset anatomis dan chirurgis), mosquito, allis forceps, carmalt, kemudian di depan scalpel diletakkan nampan yang berisi bahan-bahan operasi dan disamping kanan nampan di simpan duk klem dan tampon.

Daftar PustakaAdji, Dhirgo, dkk. 2007. Perbandingan Efektivitas Alkohol 70%, Inframerah, Otoklaf, dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Saint Veteriner. Vol 25 NO 1.Redhono, dhani, dkk. 2012. Komunikasi III History Taking Anamnesi. Jurnal Veteriner.Sardjana, I komang Wiarsa dan Diah Kusumawati. 2011. Pusat penerbitan dan percetakan universitas airlangga. Surabaya