rianabi.files.wordpress.com  · web view4.1.1membaca q.s. ali imran (3): 190-191 dan q.s. ali...

23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas/Semester : XII / 1 Materi Pokok : Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (9 JP) A. KOMPETENSI INTI (KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; (KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia; (KI-3) Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; (KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI 1.1. Menghayati nilai- nilai keimanan kepada hari akhir 1.1.1. Meyakini nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT 2.3. Menunjukkan perilaku 2.3.1. Menunjukkan perilaku

Upload: buihuong

Post on 02-Mar-2019

628 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah: SMA Semesta Semarang

Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester: XII / 1

Materi Pokok: Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis

Alokasi Waktu: 3 Pertemuan (9 JP)

A. KOMPETENSI INTI

(KI-1)Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;

(KI-2)Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;

(KI-3)Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;

(KI-4)Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI

1.1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada hari akhir

1.1.1. Meyakini nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT

2.3. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. At Taubah (9) : 119 dan hadits terkait

3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis.

4.1.1Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

2.3.1. Menunjukkan perilaku kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari

3.1.1. Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan benar

3.1.2. Mampu menjelaskan asbabun nuzul serta asbabul wurud Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

3.1.3. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

4.1.2Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3): 159 dengan lancar.

4.1.1. Mampu membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

4.1.2. Mampu menyalin Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

4.2.1. Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat menunjukkan perilaku kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari.

2. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan benar

3. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat menjelaskan asbabun nuzul serta asbabul wurud Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

4. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

5. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

6. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat menyalin Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

7. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang materi berpikir kritis dan bersikap demokrasi, peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

8. Diberikan kesempatan mencontohkan perilaku berpikir kritis dan bersikap demokratis, peserta didik mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari berpikir kritis dan bersikap demokratis

C.2. Fokus Penguatan Karakter :

Sikap Spritual: 1. Toleransi antar umat beragama

2. Toleransi pada agama yang berbeda.

Sikap Sosial: 1. Percaya diri,

2, Kerja sama

3. Tanggung jawab.

D. MATERI PEMBELAJARAN:

1. Kajian Al-Quran Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

2. Kajian Hadits Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

3. Cara berpikir kritis dan bersikap demokratis sesuai dengan Al-Quran dan Hadits

E. MODEL PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan pembelajaran: Scientific

2. Model pembelajaran: Role Playing

3. Metode pembelajaran: diskusi, drill, dan demontrasi

F. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media

Google Classroom

Gambar/potongan-potongan tulisan hadist

Powerpoint yang bisa didownload dari blog penulis: rianabi.wordpress.com

2. Alat/ Bahan

LCD Proyektor

G. SUMBER BELAJAR

a) Departemen Agama RI. 2005. al-Qurn dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.

b) Buku Paket PAI dan Budi Pekerti SMA Kelas XII (Feisal Ghozaly dan HA. Soleh Dimyathi). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Cet ke-1. 2015.c) Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama Islam 1 untuk siswa SMA kelas X, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm )d) Video Fakta Ilmiah dalam Al-Quran. Video. http://gg.gg/b45bq. Diakses pada tanggal 23.07.2018.e) Video Dr Zakir Naik ttg Ayat Al-Quran Terbukti Secara Ilmiah. Video. http://gg.gg/b45ee. Diakses pada tanggal 23.07.2018.

f) Powerpoint Karya Pribadi Guru Tentang IPTEK, bisa diakses pada blog pribadi: rianabi.wordpress.com

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi

Alokasi waktu

Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan salam

b. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar

c. Menanyakan kehadiran siswa

d. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa

e. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan

f. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Quran

g. Secara bersama bertadarus al-Quran (selama 5 menit)

h. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).

i. Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai

j. Pembagian kelompok

15

Kegiatan Inti

Stimulation (stimullasi/Pemberian rangsangan)

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

Data collection (pengumpulan data)

Data processing (pengolahan data)

Verification (pembuktian)

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191.

Siswa mencermati manfaat dan hikmah berpikir kritis dan bersikap demokratis melalui tayangan video.

Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191.

Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191.

Mendiskusikan cara membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 sesuai dengan hukum bacaan tajwid; Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun dalam menyampaikan pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).

Menterjemahkan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 serta hadits terkait

Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191serta hadits terkait.

Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka dapatkan dari hasil diskusi.

Peserta didik dalam kelompoknya menyampaikan gagasan maupun jawaban yang didapatkan.

Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada pada Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan dibuat kesimpulan dalam bentuk makalah/laporan tertulis.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang Q.S. Ali Imran (3): 190-191.

Siswa mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal ayat 72. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam pelajaran.

10

10

45

60

20

10

Kegiatan Penutup

a. Guru mereviu materi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan untuk mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi

b. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

c. Guru memberi tugas untuk pertemuan berikutnya yaitu membaca Q.S. Ali Imran (3): 159

d. Mengucapkan salam

10

Petemuan Kedua

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi

Alokasi waktu

Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan salam

b. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar

c. Menanyakan kehadiran siswa

d. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa

e. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan

f. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Quran

g. Secara bersama bertadarus al-Quran (selama 5 menit)

h. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).

i. Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai

j. Pembagian kelompok

15

Kegiatan Inti

Stimulation (stimullasi/Pemberian rangsangan)

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

Data collection (pengumpulan data)

Data processing (pengolahan data)

Verification (pembuktian)

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Ali Imran (3): 159.

Siswa mencermati manfaat dan hikmah berpikir kritis dan bersikap demokratis melalui tayangan video.

Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S. Ali Imran (3): 159.

Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S. Ali Imran (3): 159.

Mendiskusikan cara membaca Q.S. Ali Imran (3): 159 sesuai dengan hukum bacaan tajwid; Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun dalam menyampaikan pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).

Menterjemahkan Q.S. Ali Imran (3): 159 serta hadits terkait

Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan kandungan Q.S. Ali Imran (3): 159serta hadits terkait.

Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka dapatkan dari hasil diskusi.

Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada pada Q.S. Ali Imran (3): 159 dan dibuat kesimpulan dalam bentuk makalah/laporan tertulis.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang Q.S. Ali Imran (3): 159.

Siswa mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal ayat 72. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam pelajaran.

10

10

45

60

20

10

Kegiatan Penutup

a. Guru mereviu materi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan untuk mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi

b. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

c. Guru memberi tugas untuk pertemuan berikutnya yaitu mencari hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis

d. Mengucapkan salam

10

Pertemuan Ketiga

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi

Alokasi waktu

Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan salam

b. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar

c. Menanyakan kehadiran siswa

d. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa

e. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan

f. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Quran

g. Secara bersama bertadarus al-Quran (selama 5 menit)

h. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).

i. Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai

j. Pembagian kelompok

15

Kegiatan Inti

Stimulation (stimullasi/Pemberian rangsangan)

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

Data collection (pengumpulan data)

Data processing (pengolahan data)

Verification (pembuktian)

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk menyimak bacaan, membaca, dan mencermati hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.

Siswa mencermati manfaat dan hikmah berpikir kritis dan bersikap demokratis melalui tayangan video.

Siswa menanyakan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.

Kemudian mengajukan pertanyaan terkait asbabun wurud, dan isi kandungan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.

Mendiskusikan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis. Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun dalam menyampaikan pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).

Menterjemahkan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis

Menganalisis asbabun wurud dan kandungan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.

Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka dapatkan dari hasil diskusi.

Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada pada hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis dan dibuat kesimpulan dalam bentuk makalah/laporan tertulis.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.

Siswa mendemonstrasikan hafalan hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam pelajaran.

10

10

45

60

20

10

Kegiatan Penutup

a. Guru mereviu materi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan untuk mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi

b. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

c. Guru memberi tugas untuk pertemuan berikutnya yaitu mencari hadits tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis

d. Mengucapkan salam

10

I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian

a) Penilaian KI 1 dan KI 2 dilakukan melalui pengamatan, penilaian diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik, dan jurnal, meliputi:

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat

Isi diskusi (kaedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, dan kandungan makna ayat al-Quran)

Berpikir kritis dan bersikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari sebagai implemantsi dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta Hadits yang terkait

Membuat laporan tentang faedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, serta kandungan makna Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta Hadits yang terkait

b) Penilai KI 3 dilakukan melalui tes pilihan ganda dan uraian

c) Penilaian KI 4 dilakukan melaui :

Melakukan telaah terhadap faedah tajwid dan kandungan makna yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta Hadits yang terkait.

2. Instrumen Penilaian

(Terlampir)

3. Pembelajaran Remidial

Bila peserta didik setelah dilakukan penilaian ternyata ada yang belum menguasai materi kompetisi dalam kebaikan (belum mencapai KKM), guru melakukan pembelajaran kembali (remedial teaching), kemudian guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau soal yang lain yang tetap mengacu pada KD yang belum dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, seperti: pada saat kegiatan pembelajaran atau di luar jam pelajaran (tekniknya dapat dimusyawarahkan dengan peserta didik yang bersangkutan).

4. Pengayaan

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi kompetisi dalam kebaikan dengan baik, peserta didik diberikan tugas tambahan dan mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru. (Guru dapat memberikan tugas tambahan sesuai dengan materi pengembangan dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

5. Kunci Jawaban (terlampir)

Semarang, Juli 2018

MengetahuiGuru Mata Pelajaran

Kepala SekolahPendidikan Agama Islam

Didin Sopandi, S.SiRian Hidayat, S.Pd.I

Lampiran 1 : Instrumen Penilaian Sikap

A. Sikap Spiritual

Lembar Penilaian Observasi

Nama Peserta Didik: ......................................................

Kelas : ......................................................

Tanggal Pengamatan: ......................................................

No

Aspek Pengamatan

Skor

1

2

3

4

1

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2

Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3

Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4

Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5

Patuh menjalankan perintah shalat

Skor Perolehan

Petunjuk Penilaian:

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dankadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :

Nilai tertinggi: 4 x 5 = 20

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

B. Sikap Sosial

Penilaian Antar Peserta Didik

Petunjuk:

Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap santun atau sopan yang ditampilkan oleh temanmu, dengan kriteria sebagai berikut:

Nama penilai: ......................................................

Nama peserta didik yang dinilai: ......................................................

Kelas: ......................................................

Mata pelajaran: PAI dan Budi Pekerti

Sikap Sosial yang diamati: Santun atau Sopan

No.

Aspek Pengamatan

Skor

4

3

2

1

1.

Tidak menyela pembicaraan.

2.

Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.

3.

Tidak meludah di sembarang tempat.

4.

Tidak menyela pembicaraan

5.

Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain

6.

Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

7.

Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain

Skor perolehan

Pedoman penilaian:

Skor Tertinggi 4 x 7= 28

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Pengetahuan

Instrumen Tes Tulis

Materi:Berpikir kritis dan bersikap demokratis

Indikator :3.1.1. Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan benar

Soal : Idghom dibagi menjadi dua yaitu idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah. Berikut ini yang merupakan contoh bacaan idghom bighunnah adalah... .

a.

b.

c.

d.

e.

Kunci : B

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Keterampilan

Penilaian Ketrampilan Membaca Al-Quran

Nama peserta didik: ......................................................

Kelas: ......................................................

Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kompetensi : 4.1. Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

Indikator:4.1.1. Mampu membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik dan benar

No

Aspek Yang Dinilai

Baik

Tidak baik

1.

Kelancaran bacaan

2.

Ketepatan tajwid

3.

Ketepatan Pengucapan Makhraj

4.

Sikap Membaca al-Quran

5.

Penghayatan terhadap bacaan

6.

Melagukan secara tartil

Skor yang dicapai

Skor maksimum

12

Keterangan

Baik mendapat skor 2

Tidak baik mendapat skor 1

Petunjuk Penskoran :

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Lampiran 4: Materi Ajar

Pengertian Berfikir

Arti kata dari berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang berarti, dengan adanya berfikir maka seseorang dapat memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa memahami apa saja kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran (hakikat) yang sejati yakni Allah Swt.

Jadi dengan adanya sebuah pola fikir pada otak manusia maka manusia mengenal Allah dan dapat mendekatkan dirinya kepada Nya. Oleh karena itu, berfikir yakni sebuah awal dari perjalanan ibadah umat manusia yang tanpa-Nya maka ibadah tersebut tak bernilai, sehingga apabila berkaitan dengan ibadah pastinya sudah terdapat ketentuan-ketentuan yang telah terperinci dari sang Maha Pencipta Allah Swt.

Pengertian Musyawarah

Pada kehidupan manusia pastinya banyak masalah-masalah yang sering dihadapi selain dari pada ibadah. Oleh karena itu cara lain yang dapat memecahkan dan menyelesaikan sebuah permasalahan adalah dengan cara ber-musyawarah. Makna dari musyawarah adalah sebuah kelaziman fitrah pada manusia dan juga musyawarah ini termasuk dalam tuntutan stabilitas pada suatu masyarakat. Ber-musyawarah di dalam kehidupan bermasyarakat merupakan sesuatu yang di syariatkan oleh agama islam demi terwujud dan terciptanya suatu keadilan yang ada diantara manusia dengan merata serta dapat pula untuk memilih perkara apa yang paling terbaik untuk mereka sebagai bentuk perwujudan dari tujuan-tujuan syariat serta hukum-hukum nya.

Dengan demikian sebagai warga negara yang baik dan benar maka di dalam sebuah musyawarah yang sedang dilaksanakan, kita harus dan wajib untuk mengedepankan kepentingan seksama dan tidak boleh mengedepankan kepentingan individual (diri sendiri). Maka berikanlah ide, gagasan gagasan, masukan-masukan dengan cara berfikir kritis serta menghormati dan menghargai pendapat-pendapat yang di utarakan orang lain.

A. Makna berpikir kritis

Pengertian berpikir kritis adalah suatu perilaku dan sikap yang pada dasarnya berdasarkan dengan data serta fakta yang sah (valid) dan di barengi dengan argumen (pendapat) yang akurat. Sebagai seorang warga negara yang berprinsip demokrat harusnya dapat selalu bersikap dengan kritis, baik itu pada kenyataan empiris dan supraempiris seperti berikut :

- Empiris

a. Realitas

b. Sosial

c. Budaya

d. Politik

- Supraempiris

a. Agama

b. Mitologi

c. Kepercayaan

Bersikap kritis harus juga ditujukan dan ditanamkan dalam diri sendiri sehingga materi-materi berfikir secara kritis, bersikap secara demokratis dan sikap secara kritis dalam diri sendiri itu pasti dibarengi dengan sikap secara kritis terhadap pendapat-pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di dalam sikap secara kritis ini tentu nyaharuswajib di dukung dengan sikap tanggung jawab dengan apa yang sedang di kritisi, oleh karena itu sikap secara kritis yang ada pada suasana demokrasi wajib perlu untuk di berikan dukungan berdasarkan kemampuan untuk bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara penuh kedamaian. Suatu permasalahan yang berasal dari sebuah perbedaan pendapat bisa berujung dengan konflik dan untuk itu harus di tekankan suatu penyelesaian masalah yang dilakukan dengan penuh kedamaian dan bukan kekerasan.

B. Makna Bersikap Demokratis

Arti kata dari demokrasi memiliki dua (2) makna yakni secara dilihat dari :

a. Etimologis (tinjauan)

Maksudnya adalah dengan secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani dan terdiri atas kata :

1. Demos yang berarti adalah rakyat

2. Kratos/Cratein yang berarti adalah kekuasaan atau kedaulatan

Sehingga dapat dikatakan bahwa secara etimologis demokrasi adalah rakyat yang memiliki kekuasaan tertinggi dengan kalimat "dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat".

b. Terminologis (istilah)

Maksudnya adalah dengan secara terminologis, demokrasi adalah sebuah bentuk dari mekanisme sistem pemerintahan pada negara yang sebagai upaya dalam mewujudkan kedaulatan rakyat atau kekuasaan warga pada negara atas negara yang untuk dijalankan dan dilaksanakan pemerintahan negara itu sendiri.

Sehingga dengan demikian, konsep demokrasi yang ada pada dasar hidup dalam masyarakat dan negara memiliki makna bahwa rakyat adalah sosok yang memberikan ketentuan dalam masalah yang terjadi di dalam kehidupannya, baik itu kebijakan kebijakan negara karena kebijakan itu yang akan menentukan bagaimana kehidupan rakyat. Oleh karena itu, suatu negara yang menganut sistem demokrasi ini adalah negara yang didirikan dan di selenggarakan atas dasar kemauan dan kehendak serta keinginan rakyat negara tersebut. Pada sudut pandang organisasi makna demokrasi yakni peng-organisasian negara yang di jalankan dan dilakukan rakyat negara itu sendiri berdasarkan persetujuan oleh rakyat karena kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Di dalam agama khususnya agama Islam, tidak ada istilah demokrasi. Ini di karenakan orang islam hanya mengenal yang namanya Al-hurriyah atau kebebasan yang menjadi pilar utama dari demokrasi yang ada dan di warisi sejak zaman nabi Muhammad Saw yang termasuk ada di dalamnya yakni:

1. Kebebasan dalam memilih seorang pemimpin

2. Syura atau mengelola negara dengan secara bersama-sama

3. Kebebasan dalam memberikan kritik terhadap penguasa

4. Bebas berpendapat

Di dalam basis empiriknya, ada perbedaan yang sangat mendasar pada demokrasi dan agama. Di tinjau dari asal muasal, demokrasi itu awalnya dari pemikiran filosofis dari manusia-manusia dan sedangkan agama itu berasal dari wahyu. Meskipun di dalam basis empiriknya dikatakan berbeda, akan tetapi di dalam kaitan yang berbasis dialektis agama bahwa agama dapat memberikan support atau dukungan yang positif terhadap demokrasi itu dan demokrasi itu juga sendiri bisa memberikan sebuah peluang untuk proses pen-dewasaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya dukungan positif tersebut bukan berarti semua yang menurut demokrasi selalu benar, Di dalam agama islam juga tercermin adanya demokrasi akan tetapi tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan yang besar kepada rakyat untuk menentukan dan menetapkan segala hal. Pada piagam yang di munculkan oleh nabi besar Muhammad Saw di Madinah, itulah konsep awal mengenai demokrasi pada Islam. Konsep demokrasi yakni :

1. Dari rakyat

2. Oleh rakyat

3. Untuk rakyat

Dan kemudian melindungi semua apa yang menjadi kepentingan dari rakyat. Sehingga dalam islam sebenar nya sudah identik dengan demokrasi, akan tetapi demokrasi yang terdapat dalam islam sendiri mempunyai perbedaan dengan demokrasi yang telah di cetuskan.

C. Ayat-ayat Alquran yang terkait tentang Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis

1. Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190-191

Artinya: Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yangmengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkantentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakansemua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Di dalam ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190 diatas menjelaskan sesungguhnya di dalam tatanan bumi dan langit beserta keindahan atas perkiraan dan keajaiban ciptaan yang Maha Kuasa juga dalam silih berganti nya antara siang dan malam dengan secara teratur yang terjadi sepanjang tahun yang dapat dirasakan pengaruh nya langsung ke tubuh dan bagaimana cara berfikir kita karena pengaruh dari dinginnya malam hari, panas matahari serta bagaimana pengaruhnya terhadap dunia hewan dan tumbuhan adalah sebuah tanda bukti yang memperlihatkan ke Esaan sang maha kuasa Allah Swt terhadap ke-sempurnaan pengetahuan-Nya dan kekuasaan-Nya.

2.Qur'anSurah Ali 'Imran Ayat 159

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka,sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri darisekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, danbermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekadmaka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yangbertawakkal kepada-Nya.

Di dalam ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imranayat 159 diatas menjelaskan tentang tata cara dalam melakukan musyawarah. AyatQur'anSurah Ali 'Imran ini diturunkan yakni sebagai sebuah teguran pada sikap sahabat-sahabat Rasulullah Saw yang sudah sepakat atas keputusan musyawarah dengan menerapkan perang Uhud. Akan tetapi mereka melanggar kesepakatan tersebut sehingga dari keputusan musyawarah dalam perang Uhud tersebut, para kaum muslimin menjadi susah untuk mengalahkan musuh-musuh.