laporan hasil presentasi komponen program bimbingan dan …

15
LAPORAN HASIL PRESENTASI KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN RESPONSIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang Diampu oleh Dosen Dr. Naharus Surur, M. Pd Disusun Oleh: 1. Aditya Bagas Calosa (K5418002) 2. Aditya Indit Noveles (K5418004) 3. Al’ihza Imay M (K5418008) 4. Andhreas Supriyono (K5418010) 5. Anisa Kusuma W (K5418012) 6. Arista Tiara P (K5418017) 7. Auliya Putri Safitri (K5418018) 8. Hanifah Nurizzah (K5418032) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2020

Upload: others

Post on 06-Feb-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PRESENTASI

KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN

RESPONSIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang

Diampu oleh Dosen Dr. Naharus Surur, M. Pd

Disusun Oleh:

1. Aditya Bagas Calosa (K5418002)

2. Aditya Indit Noveles (K5418004)

3. Al’ihza Imay M (K5418008)

4. Andhreas Supriyono (K5418010)

5. Anisa Kusuma W (K5418012)

6. Arista Tiara P (K5418017)

7. Auliya Putri Safitri (K5418018)

8. Hanifah Nurizzah (K5418032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

LAPORAN HASIL PRESENTASI KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN

KONSELING LAYANAN RESPONSIF

1. Kelompok : 3

2. Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 22 April 2020

3. Waktu Pelasanaan : 09.10-10.50 WIB

4. Tempat Pelaksanaan : Spada

5. Ketua Kelompok : Aditya Indit Noveles (K5418004)

6. Sekretaris : Auliya Putri Safitri (K5418018)

7. Moderator : Al Ihza Imay Mahendra (K5418008)

8. Penyaji Materi : Aditya Bagas Calosa (K5418002)

9. Anggota : 1. Andhreas Supriyono (K5418010)

2. Anisa Kusuma W (K5418012)

3. Arista Tiara P (K5418017)

4. Hanifah Nurizzah (K5418032)

A. Kegiatan Pembukaan

Pembukaan kegiatan presentasi dilaksanakan oleh ketua kelompok

yaitu Aditya Indit Noveles (K5418004) pada pukul 9.09 WIB kemudian

diambil alih oleh Al Ihza Imay Mahendra (K5418008) selaku moderator

pada pukul 9.21 WIB dengan melampirkan link power point yang telah

disusun oleh kelompok kami untuk digunakan sebagai bahan materi dalam

kegiatan presentasi. Presentasi disampaikan oleh Aditya Bagas Calosa

(K5418002) selaku penyaji materi pada pukul 9.30 sampai 9.51 WIB.

B. Kegiatan Presentasi

Penyampaian materi layanan responsif meliputi pengertian. tujuan,

peran konselor, fokus pengembangan, strategi, serta pelaksanaan layanan

responsif. Pada slide ke-tiga pengertian layanan responsif menurut

Permendikbud No. 111 Tahun 2014, adalah pemberian bantuan kepada

peserta didik atau konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan

pertolongan dengan segera, agar peserta didik atau konseli tidak mengalami

hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.

Dilanjutkan dengan slide ke-empat yang memuat tujuan layanan responsif

yaitu untuk membantu peserta didik atau konseli yang sedang mengalami

masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan

karier.

Dalam hal ini konselor memiliki peran antara lain :

1. Membantu dan mengidentifikasikan peserta didik yang memerlukan

layanan bimbingan dan konseling serta mengumpulkan data peserta

didik tersebut,

2. Mengalih tangan kan peserta didik yang memerlukan layanan

responsif bimbingan dan konseling,

3. Memberikan kemudahan bagi peserta didik yang memerlukan

pelayanan responsif bimbingan dan konseling,

4. Berpartisipasi dalam kegiatan penanganan masalah peserta didik,

seperti konferensi kasus, dan

5. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling, upaya tindak

lanjutnya

Selanjutnya adalah slide ke-enam yaitu fokus pengembangan dari

layanan responsif dengan pemberian bantuan kepada peserta didik atau

konseli yang mengalami masalah dan mengganggu perkembangan diri serta

secara potensial menghadapi masalah tetapi dia tidak menyadari jika

memiliki permasalahan.

Slide ke-tujuh yaitu tentang strategi layanan responsif menurut

Permendikbud No. 111 Tahun 2014, di antaranya meliputi:

1. Konseling individual

2. Konseling kelompok

3. Konsultasi

4. Kolaborasi

5. Kunjungan rumah (Home Visit)

6. Alih tangan kasus (referral).

Slide ke-delapan pelaksanaan yaitu layanan responsif. Untuk

memahami kebutuhan dan masalah peserta didik atau konseli dapat

diperoleh melalui asesment kebutuhan dan analisis perkembangan peserta

didik atau konseli, dengan menggunakan berbagai instrumen, misalnya:

- Angket konsili

- Pedoman wawancara

- Pedoman observasi

- Angket sosiometri

- Daftar hadir peserta didik atau konsili

- Leger

- Inventori tugas-tugas perkembangan (ITP)

- Psikotes

- Alat ungkap masalah (AUM).

C. Kegiatan Tanya Jawab

Setelah dilakukan penyampaian materi oleh penyaji materi,

moderator membuka sesi tanya jawab untuk tiga pertanyaan kepada

kelompok lain yang ingin memberi tanggapan. Namun, terdapat empat

tanggapan yang disampaikan oleh kelompok lain.

1. Anggita DS (K5418011), spa saja kesulitan yang dialami dalam

melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak ?

Jawab:

Andreas Supriyono (K5418010), kesulitannya yaitu untuk

membangun pemahaman dan upaya bersama antara guru bimbingan

dan konseling dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,

atau pihak lain yang relevan dalam membantu memecahkan masalah

dan mengembangkan potensi peserta didik/konseli.

2. Rizky Herjananto Putro (K5418066), layanan responsif akan

membantu siswa mengenai beberapa masalah dalam

perkembangannya. salah satu contohnya yaitu masalah

perkembangan sosial. Maksud dari masalah perkembangan sosial itu

yang seperti apa? dan bagaimana contoh masalah tersebut dan

penanganannya?

Jawab:

Al'ihza Imay Mahendra (K5418008), perkembangan sosial

adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari

orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.

Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan

perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang

anak atau individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam

pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat

istiadat, kebiasaan-kebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu

anggota kelompoknya. Sehingga apabila jalinan interaksi tidak

berlangsung dengan baik akan menimbulkan masalah

perkembangan sosial.

Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger

(kehausan sosial),y yang ditandai dengan adanya keinginan untuk

bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya

(peergroup). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan

frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri

Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan

sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa

bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Penanganannya

dibimbing secara terus-menerus mulai dari penangan psikologis,

penyelesaian masalah, dan perbaikan moral yang sedikit demi

sedikit bisa memberikan motivasi untuk peserta didik untuk siap

masuk ke dalam masyarakat dan menjadi anggota yang baik.

3. Bayu Aji Pamungkas (K5418021), apa yang dimaksud dengan

strategi kolaborasi dan bagaimana cara penerapannya dalam

sekolah?

Jawab:

Auliya Putri Safitri (K5418018), kolaborasi, adalah kegiatan

fundamental layanan BK dimana Konselor atau guru bimbingan dan

konseling bekerja sama dengan berbagai pihak atas dasar prinsip

kesetaraan, saling pengertian, saling menghargai dan saling

mendukung. Semua upaya kolaborasi diarahkan pada suatu

kepentingan bersama, yaitu bagaimana agar setiap peserta

didik/konseli mencapai perkembangan yang optimal dalam aspek

perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karirnya.

Kolaborasi dilakukan antara konselor atau guru bimbingan dan

konseling dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, atau

pihak lain yang relevan untuk membangun pemahaman dan atau

upaya bersama dalam membantu memecahkan masalah dan

mengembangkan potensi peserta didik/konsili.

Contoh penerapannya adalah kolaborasi antara guru BK dan

guru mata pelajaran. Guru BK melaksanakan kegiatan bimbingan di

setiap kelas untuk mengetahui kebutuhan konseli kaitannya dengan

pembelajaran di kelas atau permasalahan kaitannya dengan

pelajaran. Informasi yang diperoleh oleh guru BK akan disampaikan

kepada guru mata pelajaran. Selanjutnya, guru mata pelajaran akan

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menyesuaikan

kebutuhan siswanya seperti dalam pemilihan metode, model, atau

media pembelajaran.

4. Annisa Wulandari (K5418014), pada slide 6 dimana anda sekalian

menyebutkan bahwa fokus pengembangan layanan responsif yakni

kepada peserta didik yang bermasalah namun tidak menyadari hal

tersebut. Bagaimana anda sebagai seorang konselor dapat

mengetahuinya, bahkan ketika konseli saja tidak menyadari

permasalahan yang ada pada dirinya?

Jawab:

Al'ihza Imay Mahendra (K5418008), memang masalah peserta

didik pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung mbak,

tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala perilaku yang tampak

seperti:

a. merasa cemas tentang masa depan

b. merasa rendah diri

c. berperilaku impulsif (kekanak-kanakan)

d. bolos sekolah

e. malas belajar

f. memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik

g. kurang bisa bergaul

h. prestasi belajar rendah

i. malas beribadah

j. pergaulan bebas

k. tawuran

l. stress

m. masalah keluarga

Jadi konselor bisa mengetahui permasalahan peserta didik

dengan gejala perilaku yang sudah tampak.

Contohnya ada peserta didik yang suka main PS sampai lupa

waktu/berlebihan, sehingga menimbulkan rasa malas untuk belajar

dan dapat menimbulkan prestasi belajar yang kurang baik. Jadi

peserta didik tersebut mempunyai masalah tetapi dia kurang

menyadarinya karena keasyikan main PS.

D. Kegiatan Feedback atau Umpan Balik

Setelah dilakukan sesi tanya jawab, moderator memberikan

kesempatan kepada kelompok lain yang ingin memberi feedback.

1. Rizky Herjananto Putro (K5418066), Bagaimana jika sang anak

telah ditangani dan bermoral baik, namun masih selalu mendapat

tekanan dari luar? sebagai konselor atau guru Bk langkah kita dalam

menghadapi seperti itu bagaimana?

Jawab:

Aditya Indit Noveles (K5418004), upaya yang dilakukan

oleh seorang guru BK dalam mengatasi siswa yang masalah

tekanan dari luar yaitu :1). Melakukan pendekatan terhadap

siswa, 2). Pencarian data tentang masalah yaitu dengan

berkomunikasi dengan orang tua siswa dan wali kelas, dan 3).

Melakukan konsultasi secara pribadi.

Al'ihza Imay Mahendra (K5418008), Nah disitu kita bisa

berkolaborasi dengan pihak rumah, apa yang menyebabkan dia

mendapat tekanan Kenapa dia menadapat tekanan Dan bagaimana

sikapnya setelah itu. Sehingga dari pihak BK pun akan memikirkan

solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

oleh peserta didik.

E. Kegiatan Penutupan

Setelah dilakukan kegiatan feedback, moderator menngakhiri

kegiatan presentasi dengan topik layanan responsif pada pukul 11.06 WIB.

F. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, bahwa layanan responsif

Bimbingan dan Konseling merupakan pemberian bantuan kepada peserta

didik atau konseli yang menghadapi masalah dam memerlukan

pertolongan dengan segera. Dan bertujuan untuk membantu peserta didik

atau konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut

perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier. Strategi layanan responsif

Bimbingan dan Konseling di antaranya Konseling individual, Konseling

kelompok, Konsultasi, Kolaborasi, Kunjungan rumah (home visit), Alih

tangan kasus (referral).

G. Lampiran