laporan fisiologi tumbuhan akumulasi hara dan mineral

14
Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara dan Mineral LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan ओओओओ NUNUNG HAERANI (0708802) BIOLOGI BASIC SCIENCE/C PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Upload: gokil-biezz

Post on 02-Jul-2015

1.180 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara dan Mineral

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

ओले�ह

NUNUNG HAERANI (0708802)

BIOLOGI BASIC SCIENCE/C

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2009

AKUMULASI HARA MINERAL DALAM SEL TUMBUHAN

Page 2: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

A. TUJUAN

Menentukan ratio akumulasi ion Cl- dalam sel atau jaringan tumbuhan

dengan Cl- dalam air kolam tempat tumbuhan hidup.

B. LANDASAN TEORI

Setiap organisme akan selalu mengalami pertumbuhan dan

perkembangan , tidak terkecuali tumbuhan. Pada tumbuhan, agar

dapat tumbuh dan berkembang, tumbuhan memerlukan beberapa

faktor penunjang diantaranya yaitu media tumbuh, unsur hara, air,

cahaya matahari, dan sebagainya. Namun ada beberapa faktor

penunjang pertumbuhan dan perkembangan tersebut kurang

mencukupi apa yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut, sehingga

proses pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terganggu

bahkan terhenti sama sekali.

Menurut buku “Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran” karangan

Aksi Agraris Kanisius (AAK), tumbuhan sangat bergantung kepada

beberapa faktor penunjang yang sebagian kecil bersifat terbatas dan

dapat habis, seperti unsur hara dan mineral lainnya. Melalui

penyerapan unsur hara dan mineral dari dalam tanah maupun media

tumbuh lainnya, tumbuhan dapat memperoleh zat –zat yang

diperlukan, kemudian mengolahnya menjadi bahan – bahan yang

berguna bagi kelangsungan proses menjadi tumbuhan baru.

Pada umumnya status nutrisi pada tanaman paling baik

dicerminkan oleh kandungan hara mineral pada daun dibandingkan

dengan organ-organ lain. Oleh karena itu daun biasanya paling sering

digunakan sebagai sampel dalam analisis tanaman. Namun demikian

dalam beberapa jenis tanaman dan jenis-jenis hara tertentu kadang-

kadang kandungannya berbeda antara lembaran daun . Untuk

Page 3: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

tanaman buah-buahan seringkali buahnya merupakan indikator paling

baik terutama untuk kalsium dan boron yang sangat terkait erat

dengan kualitas buah dan daya simpan.

Penggunaan organ daun sebagai sampel juga perlu

mempertimbangkan umur daun tergantung jenis hara yang akan

dianalisis. Untuk hara Cl-, N, K dan Mg daun dewasa lebih baik

digunakan sebagai indikator status hara karena pada daun muda

ketiga hara tersebut konsentrasinya konstan .Untuk kalium, daun

muda tidak cocok sebagai indikator karena taraf defisiensi dan toksik

berkisar hanya dari 3,0 sampai 3,5% dibandingkan dengan 1,5

sampai 5,5% pada daun dewasa. Sebaliknya untuk Ca, daun muda

lebih cocok digunakan sebagai indkator karena gejala defisiensi

pertama terjadi pada bagian tersebut.

Untuk tanaman tingkat tinggi terdapat 13 jenis hara esensial

yang terdiri atas kelompok hara makro (N, P, K, S, Mg dan Ca) den

kelompok hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl) (Janick et al,

1974; Hartman et al., 1981; Baligar dan Duncan, 1990). Selanjutnya

Brown et al. (1987 dalam Salisbury dan Ross,1992) menyajikan

daftar unsur hara esensial dan konsentrasinya dalam jaringan yang

diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik (Tabel 1).

Disebutkan bahwa nilai konsentrasi tesebut menjadi pedoman yang

berguna bagi para ahli fisiologi, pengelola kebun dan petani, karena

konsentrasi unsur-unsur dalam jaringan (terutama dalam daun

terpilih) lebih dapat dipercaya dari analisis tanah untuk menunjukkan

apakah tanaman akan tumbuh lebih baik dan/atau lebih cepat jika

unsur tertentu diberikan lebih banyak.

Salah satu metode untuk menentukan unsur hara yang

esensial bagi tanaman dan berapa banyaknya adalah dengan

menganalisis secara kimia semua unsur yang dikandung oleh

Page 4: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

tumbuhan sehat dan berapa banyaknya unsur itu. Salisbury dan

Ross (1992) menyebutkan berdasarkan hasil analisis modern

terhadap daun yang paling dekat dengan tongkol jagung muda

(daun bendera) yang diambil dari daun jagung dikebun yang dipupuk

dengan baik menunjukkan adanya konsentrasi 3 unsur esensial

tambahan pada jagung yaitu seng, tembaga dan boron. Sedangkan

untuk mengetahui kadar Cl adalah dengan titrasi perak nitrat yang

ditambah dengan larutan kalium kromat।

C. CARA KERJA

Langkah pertama :

1. Encerkan 5 ml larutan Natrium Klorida standar dengan aquades

hingga volumenya mencapai 25 ml.

2. Tambahkan 1 ml Kalium Kromat (K2CrO4) 5%

3. Titrasi dengan larutan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna

cokelat kemerahan

4. Hitung normalitas AgNO3

Langkah kedua

1. Encerkan 1 ml cairan yang berasal dari ganggang Hydrilla sp. yang

hidup dalam kolam, menjadi 25 ml aquades

2. Tambahkan 1 ml Kalium Kromat 5%

Page 5: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

3. Titrasi seperti di atas, sampai terjadi perubahan warna cokelat

kemerahan.

4. Catatlah volume AgNO3 yang digunakan dan hitunglah konsentrasi

Cl dalam sel Hydrilla sp.

Langkah ketiga

1. 1 ml air kolam diencerkan dengan aquades sampai 25 ml.

2. Tambahkan 1 ml kalium kromat 5%

3. Titrasi seperti di atas sampai terjadi perubahan warna.

4. Catat volume AgNO3 yang digunakan dan hitung konsentrasi Cl

pada air kolam.

D. HASIL PENGAMATAN

Data kelompok

1. Ekstrak Daun Salvinia sp

Ekstrak daun ( V= 25 ml ) dimana, pada daun pertama, jumlah AgNO3 = 1,2

sedangkan pada daun kedua, jumlah AgNO3 = 1. Sehingga jumlah rata-rata

AgNO3 = (1,2 +1) ÷ 2 = 1,1.

Analisis data :

Ekstrak daun = AgNO3

N V (ekstrak daun) = NV (AgNO3)

Nekstrak daun . 25 ml = 0,02 . 1,1

Nekstrak daun = 0,02 . 1,1 = 0,00088

Page 6: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

25 ml

2. Air Kolam

Air kolam (V = 25 ml ) dan Jumlah AgNO3 = 0,7

Analisis data :

N V (air kolam) = NV (AgNO3)

N air kolam . 25 ml = 0,02 . 0,7

N = 0,02 . 0,7 = 0,00056

25 ml

Ratio akumulasi = Cl - dalam jaringan

Cl- dalam air

= 0,00088 = 1,57

0,00056

Data kelas

Kelompok

Nama Tumbuhan

Habitat Cl- dalam sel

Cl- dalam air

Ratio

1 Eceng mangkok

Parit 0,00128 0,00028 4,57

2 Hydrilla sp.

Kolam 0,001176 0,000627 1,9

3 Hydrilla sp.

Kolam 0,00064 0,00064 1

4 Hydrilla sp Kolam 0,00076 0,00036 2,15 Salvinia sp Kolam 0,00088 0,00056 1,576 Genjer Kolam 0,00216 0,00088 2,4

E. PEMBAHASAN

Page 7: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

Adanya akumulasi hara mineral dalam sel tumbuhan dapat di

buktikan dengan analisa hara yang diselenggarakan baik pada cairan

maupun pada medium. Pada praktikum kali ini, bahan yang digunakan

adalah tumbuhan air yaitu Salvinia sp yang hidup didalam air kolam

agar mempermudah dalam proses pengamatan serta langkah-langkah

yang dilakukan lebih mudah. Hal ini dilakukan untuk mengefisiensi

waktu.

Unsur Cl- merupakan salah satu unsur hara esensial bagi

tumbuhan. Hampir 90% dari seluruh berat segar tanaman-tanaman

tersebut adalah air, dan sisanya 10% berupa bahan kering terutama

terdiri atas 3 elemen yaitu carbon, hidrogen dan oksigen. Sebagian

kecil dari bahan kering tersebut, tetapi merupakan fraksi yang penting

terdiri atas elemen-elemen lain yang secara absolut dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman yaitu 13 elemen yang dikelompokkan sebagai

hara esensial (Cl-) bagi tanaman tingkat tinggi.

Kandungan klorida (Cl-) baik dalam cairan sel atau jaringan

tumbuhan Salvinia sp maupun dalam air kolam ditetapkan dengan

titrasi perak nitrat (AgNO3).

NaCl + K2CrO4 + AgNO3 AgCl + Ag2CrO4 + KNO3 + NaNO3

Berdasarkan rumus kimia diatas, terjadi reaksi antara ion Cl- dengan

perak membentuk AgCl. Selain itu, perak nitrat juga bereaksi dengan

kalium kromat menyebabkan titrasi pada jaringan maupun air kolam

berwarna cokelat kemerahan.

Adapun kemampuan tanaman untuk memperoleh hara dari

tanah tergantung pada kompleks faktor-faktor, seperti laju tanah

mensuplai ion ke permukaan akar, laju akar mengeksplorasi tanah

yang belum tereksploitasi (“unexploited”) serta interaksi faktor

Page 8: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

lingkungan dan faktor mikrobiologis. Tempat tumbuh yang berbeda,

jenis tanaman yang berbeda, kebutuhan Cl- pada masing-masing

organ berbeda, tergantung pada ada atau tidaknya tanaman pesaing

serta usia organ juga mempengaruhi penyerapan unsur hara mikro

Cl-. Hal ini juga bisa dilihat dari hasil pengamatan yang kami lakukan

bahwa ratio Cl- pada tiap-tiap tumbuhan berbeda-beda.

Terdapat perbedaan ion Cl- pada masing-masing organ yang

berbeda-beda pula. Baik itu pada organ akar, daun maupun batang.

Selain itu, apabila dibandingkan dengan lingkungannya berasal, ratio

akumulasi ion Cl- lebih besar terdapat di daerah lingkungannya, yaitu

air dibandingkan dengan jaringan atau sel. Bias disimpulkan,

akumulasi Cl- di dalam organ lebih banyak dari tempat hidupnya.

F. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data kelompok, ratio

akumulasi ion Cl- dalam sel dengan ion Cl- dalam air kolam tempat

hidup daun Salvinia sp adalah 1,57.

2. Berdasarkan hasil data kelas, ratio akumulasi pada tiap-tiap

spesimen berbeda-beda, yaitu Hydrilla sp kelompok 2, 3, dan 4

berturut-turut adalah 1, sedangkan pada tanaman genjer adalah

3. Perbedaan hasil ratio akumulasi ion Cl- dipengaruhi oleh berbagai

faktor, yaitu : Tempat tumbuh yang berbeda, jenis tanaman yang

berbeda, kebutuhan Cl- pada masing-masing organ berbeda,

tergantung pada ada atau tidaknya tanaman pesaing serta usia

organ tersebut.

4. Secara umum, ion Cl- lebih banyak berada di lingkungan atau tempat

hidup tanaman tersebut dibandingkan dengan jaringan atau selnya.

Page 9: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

DAFTAR PUSTAKA

Tim fisiologi tumbuhan. 2009. Penuntun Praktikum FISIOLOGI TUMBUHAN.

Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Baligar, V. C. and R. R. Duncan. 1990. Crops as Enhancers of Nutrient Use.

Academic Press, Inc. Toronto. 574p.

Chen, Y., J. S. Smagula, W. Litten and S. Dunham. 1998. Effect of Boron and

Calcium Foliar Sprays on Pollen Germination and Development, Fruit

Set, Seed Development, and Berry Yield and Quality in Lowbush

Blueberry (Vaccinium angustifolium Ait.). J. Amer. Soc. Hort. Sci.

123(4):524-531.

Diposkan oleh NununG di 00:21

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Nunung

cuy

Page 10: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

Daftar Blog Saya

BIOLOGI - GONZAGA

SOAL UN 2011 80 %

11 jam yang lalu

ISHARMANTO - BIOLOGI GONZAGA

KLINOFELTER

4 bulan yang lalu

HIDUPKU BUAT NADHIR . . .

Arsip Blog

►   2010 (8) o ►   November (3)

FPMIPA UPI "Kampus Tercinta"

Kunjungan Laboratorium Instrumen FPMIPA UPI

Tradisi Unik n Antik

o ►   Oktober (3)

Proses Transkrip Pasca-Transkripsi

Perbandingan Adaptasi Tumbuhan Mesofit, Hidrofit, ...

Transkripsi DNA

o ►   Januari (2)

Page 11: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

Peri Kehidupan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Dia...

Hasil Pengamatan Pisces di Seaworld

▼   2009 (12)

o ►   November (2)

ex soal urogenital

Kromatografi pigmen mata lalat buah

o ►   Oktober (1)

kelangsungan hidup organisme

o ▼   Juni (8)

Embriologi Hewan (Spermatogenesis)

Embriologi Hewan (Siklus Estrus)

Laporan Fisiologi Tumbuhan Respirasi Ganong

Laporan Fisiologi Tumbuhan Respirasi Anaerob

Laporan Fisiologi Tumbuhan Potensial Osmosis

Laporan Fisiologi Tumbuhan Potensial Air

Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara dan Mine...

Laporan Hammamelidae

o ►   Mei (1)

kulap bophan 26 mei 2009

Pengikut

ayemm

Page 12: Laporan Fisiologi Tumbuhan Akumulasi Hara Dan Mineral

Aku dengan Penuh kesederhanaan

Mengenai Saya

Nunung Haerani Praya, Lombok Tengah, IndonesiaNunk mah apa adanya.. biasa aj, sopan.. standar banget ya.. hehehe.. y emang lah, aQ cewe standard dan biasa ajj lah loq menurut aq.. lok pengen kenal lebih lanjut, add ajj di FB.. wokeh!!

Lihat profil lengkapku

Template