laporan f1.3 puskesmas

6
LAPORAN KEGIATAN DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG PERIODE OKTOBER 2014-JANUARI 2015 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (F1.3) PENYULUHAN HIV DAN KESEHATAN REPRODUKSI A. Latar Belakang Permasalahan Atau Kasus Penularan HIV/AIDS di kalangan anak muda Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional yang dilaksanakan di Surabaya, menegaskan setiap tahun penularan HIV/AIDS bagi anak muda terus meningkat. Epidemi HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat. Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya. Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara 15-24 tahun. AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di seluruh dunia.

Upload: bumi-zulheri-herman

Post on 11-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan internship

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS ANGGERAJAKABUPATEN ENREKANGPERIODE OKTOBER 2014-JANUARI 2015

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(F1.3)PENYULUHAN HIV DAN KESEHATAN REPRODUKSI

A. Latar Belakang Permasalahan Atau KasusPenularan HIV/AIDS di kalangan anak muda Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional yang dilaksanakan di Surabaya, menegaskan setiap tahun penularan HIV/AIDS bagi anak muda terus meningkat.Epidemi HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat. Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya. Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara 15-24 tahun. AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di seluruh dunia. Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 130 ribu orang. Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia berturut-turut ditemukan di DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun. Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik (Intravenous Drugs Users), disusul pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan lain-lain. Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi terkonsentrasi. Data sampai Desember 2001 menunjukkan, ada 1.978 kasus HIV positif dan 671 kasus AIDS di Indonesia. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga 80.000-120.0000 kasus pada tahun 2010. Ironisnya, sekitar 30% penderitanya adalah remaja, baik yang ditularkan melalui penyalahgunaan nafza, maupun yang ditularkan dari ibu pengidap HIV/AIDS yang sejak muda telah mengkonsumsi napza kepada bayi-bayi yang dilahirkannya. Bahkan, yang lebih parah lagi hanya sebagian kecil saja dari mereka yang tahu kalau dirinya terinfeksi. Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril, peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani 7-10 juta konsumen setiap tahun serta minimnya penggunaan kondom oleh pelanggan pekerja seks komersil. Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang HIV/ AIDS pada penduduk usia 15-24 masih rendah, hanya 11,4 persen.

B. Permasalahan di Keluarga, Masyarakat dan Kasus.1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terutama para remaja usia sekolah mengenai HIV/AIDS.2. Masih banyaknya angka kejadian HIV/AIDS terutama pada usia muda dikarenakan pemahaman yang kurang mengenai HIV/AIDS.3. Masih kurangnya pengetahua masyarakat terutama para remaja usia sekolah mengenai cara penularan HIV/AIDS dan bahaya yang ditimbulkannya.

D. Perencanaan Dan Pemilihan IntervensiIntervensi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja usia sekolah mengenai HIV/AIDS dilakukan melalui kegiatan penyuluhan yang menggunakan metode ceramah dimana sasaran yang akan diberikan penyuluhan adalah siswa-siswi SMAN 1 Anggeraja. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab yang difasilitasi oleh penyuluh dari dokter internship Puskesmas Anggeraja Pada kegiatan penyuluhan tersebut akan dijelaskan mengenai pengertian, bahaya HIV/AIDS, penyebab, gejala, penularan, kelompok yang beresiko terkena HIV/AIDS, pencegahan dari HIV/AIDS dan usaha yang dilakukan jika terkena AIDS.

D. PelaksanaanPelaksanaan penyuluhan kepada remaja usia sekolah dilaksanakan di SMAN 1 Anggeraja yang dihadiri oleh perwakilan siswa-siswi seluruh kelas di sekolah tersebut, dengan pemberi penyuluhan dokter internship Puskesmas Anggeraja dan moderator yang merupakan staff dan dokter Internship Puskesmas Anggeraja. Alat bantu penyuluhan yang digunakan berupa slide (power point). Setelah diberikan penyuluhan juga diadakan sesi tanya jawab dimana para siswa-siswi yang mengikuti penyuluhan terlihat cukup aktif dalam bertanya.

E. Monitoring Dan EvaluasiEvaluasi penyuluhan HIV/AIDS dinilai secara langsung dengan metode tanya jawab yang dilakukan pada akhir penyuluhan. Hal itu dilakukan untuk menilai seberapa besar pemahaman para siswa-siswi mengenai HIV/AIDS baik itu dari segi pengertian, gejala, cara penularan, dan pencegahan dari HIV/AIDS tersebut. Pada evaluasi didapatkan terjadinya peningkatan pemahaman dan pengetahuan para siswa-siswi daripada sebelum dilakukan penyuluhan. Dengan peningkatan yang terjadi ini, diharapkan para siswa-siswi yang mendapat penyuluhan dapat lebih menjaga akan dirinya sendiri dan orang disekitarnya supaya tidak mengidap HIV/AIDS. Selain itu juga diharapkan siswa-siswi tersebut dapat menyebarkan informasi yang didapatkan dari penyuluhan kepada keluarga maupun orang di sekitarnya sehingga pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS juga dapat bertambah.

Enrekang 31 Januari 2015

Peserta InternshipPendamping

dr Bumi Zulheri Herman dr Johan