laporan diagnosa wan - autentikasi ppp (pap chap) secara fisik (putri permatasari 3 tkj a - 24)

8
Nama : Putri Permatasari LAPORAN PRAKTIKUM Authentikasi PPP secara fisik Tanggal : 28 February 2011 Kelas : 3 TKJ A Pemateri : Pa Rudi & Bu Nety No Absen : 24 DIAGNOSA WAN TUJUAN 1. Dapat lebih memahami materi autentikasi CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol) dan PAP (Password Authentication Protocol) 2. Dapat melakukan konfigurasi nya secara fisik dengan perangkat router Cisco 3. Dapat melakukan uji koneksi terhadap konfigurasi dari topologi yang telah dibangun PENDAHULUAN Protokol PPP (Point to Point Protocol) adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP sendiri mempunyai 2 jenis authentikasi, yaitu Challenge-Handshake Authentication Protocol (CHAP) dan Password Authentication Protocol (PAP). PAP (Password Authentication Protocol) adalah bentuk otentikasi paling dasar, di mana username dan password yang ditransmisikan melalui jaringan dan dibandingkan dengan tabel pasangan username dan password. Biasanya password yang disimpan dalam tabel terenkripsi. Otentikasi dasar yang digunakan dalam protokol HTTP adalah PAP. Kelemahan pokok PAP adalah bahwa username dan password dikirim tanpa dienkripsi lebih dahulu.

Upload: putripermatasari

Post on 28-Jul-2015

425 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

Nama : Putri PermatasariLAPORAN PRAKTIKUM

Authentikasi PPP secara fisik

Tanggal : 28 February 2011

Kelas : 3 TKJ A Pemateri : Pa Rudi & Bu Nety

No Absen : 24 DIAGNOSA WAN

TUJUAN1. Dapat lebih memahami materi autentikasi CHAP (Challenge Handshake

Authentication Protocol) dan PAP (Password Authentication Protocol)2. Dapat melakukan konfigurasi nya secara fisik dengan perangkat router Cisco3. Dapat melakukan uji koneksi terhadap konfigurasi dari topologi yang telah dibangun

PENDAHULUANProtokol PPP (Point to Point Protocol) adalah merupakan protokol standar yang

paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP sendiri mempunyai 2 jenis authentikasi, yaitu Challenge-Handshake Authentication Protocol (CHAP) dan Password Authentication Protocol (PAP).

PAP (Password Authentication Protocol) adalah bentuk otentikasi paling dasar, di mana username dan password yang ditransmisikan melalui jaringan dan dibandingkan dengan tabel pasangan username dan password. Biasanya password yang disimpan dalam tabel terenkripsi. Otentikasi dasar yang digunakan dalam protokol HTTP adalah PAP. Kelemahan pokok PAP adalah bahwa username dan password dikirim tanpa dienkripsi lebih dahulu.

Autentifikasi pada ISP umumnya mempergunakan metode PAP (Password Authentication Protocol). Setiap client yang akan terkoneksi ke jaringan harus melalui autentifikasi yang dilakukan oleh RAS Server. Metode autentifikasi yang digunakan antara lain PAP (Password Authentication Protocol).

Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP) merupakan salah satu protocol Point to Point yang menyediakan layanan otentikasi dengan menggunakan suatu identifier yang berubah-ubah dan suatu variabel challenge. CHAP digunakan secara periodik untuk memverifikasi pengguna atau host network menggunakan suatu metode yang dinamakan 3-way handshake. Proses ini dilakukan selama inisialisasi link establishment. Dan sewaktu-waktu bisa saja diulang setelah hubungan telah terbentuk.

Page 2: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP :

1. Setelah fase link establishment selesai, otentikator mengirimkan sebuah pesan challenge ke peer atau pasangan usernya.

2. Peer meresponnya dengan menghitung suatu nilai hash-nya.

3. Otentikator merespon nilai hash tersebut, kemudian membandingkannya. Jika nilai hash-nya sama, maka otentikasi valid, sebaliknya koneksi bisa saja diputus.

4. Pada interval tertentu (ditentukan secara acak), otentikator mengirimkan suatuchallenge baru kepada peer dan peer meresponnya seperti pada tahap (2).

5. Begitupun dengan otentikator merespon nilai hash tersebut seperti pada tahap (3).

ALAT DAN BAHAN1. 2 unit PC2. 2 Router Cisco

LANGKAH KERJA1. Buka Hyperterminal, dengan cara klik Start pilih All programs pilih Accessoris

pilih Communications Hyperterminal

2. Kemudian masukkan nama koneksinya, seperti gambar dibawah ini:

Page 3: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

3. Pilih koneksi yang akan digunakan sebagai COM1, seperti gambar dibawah ini:

4. Selanjutnya akan masuk ke COM1 Properties, masukkan clock rate atau bit per second nya 9600, seperti gambar dibawah ini:

Page 4: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

5. Setelah itu maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini:

6. Kemudian mulai kita memasukkan autentikasi PPP yang pertama kita mulai dengan autentikasi PPP dengan PAP, maka konfigurasinya sebagai berikut :a) Pada Router 1

Page 5: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

b) Pada Router 2

7. Kemudian lakukan uji koneksi dengan perintah ping8. Setelah autentikasi PPP dengan PAP dilakukan, maka selanjutnya kita masukkan

autentikasi PPP dengan CHAP, maka konfigurasinya sebagai berikut :a) Pada Router 1

b) Pada Router 2

9. Kemudian lakukan uji koneksi dengan perintah ping

Page 6: Laporan Diagnosa WAN - Autentikasi PPP (PAP CHAP) secara fisik (Putri Permatasari 3 TKJ A - 24)

HASIL KERJAI. Autentikasi PPP dengan PAP

a) Dari Router 1 menuju Router 2

b) Dari Router 2 menuju Router 1

II. Autentikasi PPP dengan CHAPa) Dari Router 1 menuju Router 2

b) Dari Router 2 menuju Router 1

KESIMPULANJadi dengan melakukan praktikum ini kita dapat mengimplementasikan dalam

melakukan konfigurasi autentikasi PAP dan CHAP terhadap perangkat Router Cisco

secara fisik, setelah sebelumnya melakukan uji coba dengan simulator (Packet Tracert).

Selain itu kita dapat melakukan uji koneksi antar PC yang pastinya berbeda network

setelah dimasukkan konfigurasi, sebagai bukti apakah konfigurasi yang telah dibuat itu

benar atau tidak.