laporan capaian kinerja triwulan ii kantor … · perjanjian kinerja tahun 2018 ... menggunakan...
TRANSCRIPT
LAPORAN CAPAIAN KINERJA
TRIWULAN II
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2018
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2018
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 2
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya Ikhtisar Eksekutif Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Kantor Wilayah
Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018 dapat disusun sesuai dengan
kesepakatan dengan Kementerian Agama Pusat.
Berbagai kendala dan hambatan kami jelaskan di dalam Laporan Capaian Kinerja ini,
dalam rangka pelaporan capaian kinerja Triwulan II dari Kantor Wilayah Kementerian Agama
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Semoga Laporan Capaian Kinerja ini dapat menggambarkan dan digunakan sebagai
acuan dalam melakukan pengukuran kinerja atas kinerja dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama Daerah Istimewa Yogyakarta serta dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian
kinerja serta memberi umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan
datang.
Yogyakarta, Juli 2018
Kepala,
Muhammad Lutfi Hamid
KATA PENGANTAR
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 3
Halaman
HALAMAN JUDUL ….……………………………………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PERJANJIAN KINERJA...…………………………………………………………………………. 4
BAB II PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………………………… 6
BAB III KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT.............…………………………………… 14
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………………………………………….. 19
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 4
BAB I PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NO SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR TARGET
1 Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama
1 Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah
952.500 Orang
2 Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan
2.933 Lembaga
2 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
1 Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama
2 Kasus
2 Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi
76
3 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
1 Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar
6.641 Lembaga
2 Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi
621 Orang
3 Jumlah KUA yang memenuhi standar
60 Lembaga
4 Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi
75 Orang
4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola dana keagamaan dan meningkatnya perlindungan terhadap aset keagamaan
1 Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
5 Lembaga
2 Persentase tanah wakaf bersertifikat
90,26 %
5 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
1 Survey Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat Provinsi
80
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 5
umrah yang transparan dan akuntabel
2 Jumlah jemaah haji yang dilayani 3.098 Orang
6 Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
1 Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti
65 %
7 Meningkatnya akses layanan pendidikan
1 APK RA/ Pratama Widya Pasraman
8,98 %
2 APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
6,24 %
3 APK MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman
16,76 %
4 APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
10,07 %
5 APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
6,08 %
6 APM MTs/Wustha/SMPTK 13,23 %
7 APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
6,68 %
8 Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan
1 Rerata nilai ujian sekolah MTs 65
2 Rerata nilai ujian sekolah MA 65
3 Indeks Integritas Siswa 75
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 6
BAB II
PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA
Bab ini berisi tentang upaya upaya yang dilakukan untuk pencapaian kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan II Tahun 2018.
1, Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah
Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah sebanyak
70.145 orang, terdiri dari 45.000 umat katol ik, 2.145 dari umat
Buddha serta 3.000 umat Hindu, 20.000 Kristen. Sedangkan umat
Islam masih dalam proses pendataan. Sehingga capaian yang dicapai
sebanyak 70.145 umat dari target sejumlah 952.500 umat, sehingga
capaiannya sebesar 7,36%.
Upaya-upaya yang di lakukan B imas Buddha pada indikator ini
mencapai 71,5 % yaitu:
1) Dukungan kegiatan dari DIPA adalah Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
Nilai Pancasila Bagi Pemuda Buddhis, 25 Juni 2018, di Vihara Vidyaloka, dengan
anggaran Rp. 26.225.000;
2) Pembinaan Manajemen Ekonomi Bagi Wanita Buddhis di Gunung Kidul, vihara
Bhakti Vira Dharma, 24 April 2018, dengan anggaran sebesar Rp. 24.640.000;
3) Pembinaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Bagi Wanita Buddhis di Kanwil
Kemenag D.I.Yogyakarta, 19 April 2018, dengan aggaran sebesar Rp. 24.475.
4) Kegiatan Non DIPa adalah perayaan waisak di Bulan Mei yang melibatkan 2000
umat.
Upaya-upaya yang dilakukan Bimas Hindu pada indikator ini, antara lain :
1. Melaksanakan kegiatan keagamaan Bersama umat Hindu di lingkungan Pura di
wilayah D.I. Yogyakarta.
2. Melaksanakan agenda kegiatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940, dengan
kegiatan agama dan keagamaan, serta kegiatan simakrama keagamaan Hindu
yang dilaksanakan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul;
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 7
3. Meningkatkan kualitas dan kinerja penyuluh agama hindu dalam melaksanakan
kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada hari raya keagamaan secara rutin
(Purnama-Tilam);
4. Berperan aktif dalam menyiapkan kegiatan keagamaan dalam rangkaian hari
raya Nyepi tahun baru saka 1940 di tahun 2018, dengan turut serta menjadi
bagian dari kepanitiaan Nyepi yang dibentuk;
5. Turut berperan aktif dalam kegiatan piodalan Pura yang dilaksanakan pada hari
raya Purnama;
b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan
Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan
sejumlah 156 lembaga, terdiri dari 35 rumah ibadah umat Katol ik, 15
Hindu, dan 6 Buddha, kristen 100. Total ada 156 rumah ibadah dari
target sebesar 2.933 rumah ibadah, sehingga capaiannya sebesar
5,32% dari target .
Upaya-upaya yang di lakukan B imas Buddha pada indikator ini
mencapai 50 % yaitu:
1) Dukungan DIPA Melaksanakan kegiatan: pembinaan manajemen tentang
tatacara pendirian rumah ibadah di Gunung Kidul, 18 April 2018, dengan
anggaran Rp. 21.240.000.
2) Pembinaan manajemen tata administrasi rumah ibadah di Kulon Progo, 23 April
2018, dengan anggaran Rp. 21.180.000;.
3) Pembinaan manajemen pemberdayaan rumah ibadah di Sleman, 23 Mei 2018,
dengan anggaran Rp. 20.586.000;
4) Pembinana manajemen rumah ibadah tentang pelayanan rumah ibadah yang
baik di Gunung Kidul, 25 Mei 2018, dengan anggaran Rp. 20.630.000.
5) Kegiatan Non DIPA adalah perayaan hari Waisak di bulan Mei yang menjadikan
umat aktif di vihara mencapai 2000 orang. kegiatan NOn DIPA adalah dengan
pembinaan terkait peran dan fungsi vihara bagi lingkungan sosial pada 2
lembaga/vihara di bulan Mei.
Upaya-upaya yang dilakukan Bimas Hindu, antara lain :
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 8
1. Berperan aktif dalam pelaksanaan pembinaan keumatan yang dilaksanakan
oleh pengempon pura di wilayah D.I. Yogyakarta.
2. Melaksanakan kegiatan monitoring dalam rangka meningkatkan kinerja
pengempon pura, terutama dalam program rehabilitasi rumah ibadah agama
Hindu;
3. Melaksanakan dialog keagamaan Hindu yang melibatkan pengempon pura
dalam meningkatkan kinerja serta sinergisitas dengan Bimas Hindu;
2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama
Ada 1 konflik yang terjadi sampai dengan Triwulan II Tahun 2018, yaitu yang terjadi pada Triwulan I Tahun 2018 dan sudah berhasil diselesaikan. Pada hari minggu tanggal 11 februari 2018 pukul 07.30 wib telah terjadi orang mengamuk menggunakan Pedang/samurai di Gereja St. Lidwina Bedog Dsn.Nusupan Ds Trihanggo Kec Gamping Sleman yang dilakukan oleh pelaku an. Suliyono, 16 Maret 1995, Pelajar/ Mahasiswa d/a Krajan Rt. 02 Rw. 01 Kandangan Pesanggrahan Banyuwangi Jatim. Hal tersebut sudah diselesaikan, dengan cara menyikapi peristiwa ini dg segera menugaskan penyuluh untuk menenangkan dan mengondisikan masyarakat semua agama. Korban dibawa ke rumah sakit.
b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi
Belum berhasil diukur.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
Indikatornya :
a. Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar
Ada sekitar 294 buah sarana rumah ibadah yang memenuhi standar, terdiri dari 187
katolik, 4 hindu dan 3 Buddhaa, 100 Kristen sehingga capaiannya sebesar 4,43%
apabila dibandingkan dengan target yang sebesar 6.641 lembaga.
Upaya-upaya yang di lakukan B imas Buddha pada indikator ini
mencapai real isasi 60 % antara lain dengan:
- Dukungan DIPA Memberikan bantuan renovasi rumah ibadah, 16 April 2018,
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 9
dengan anggaran Rp. 50.000.000.
- Kegiatan NON DIPA melakukan sosialisasi rumah ibadah sehat pada 2 rumah
ibadah;
Pada Bimas Hindu, upaya yang dilakukan antara lain :
- Menyiapkan konsep penyaluran bantuan sarana prasarana keagamaan Hindu;
- Membuat Surat Keputusan tentang bantuan sarana keagamaan Hindu;
- Menyiapkan dokumen administrasi pengadaan bantuan sarana keagamaan Hindu
yang disalurkan kepada Pura Padma Bhuana Saraswati Kota Yogyakarta;
- Menyalurkan bantuan sarana keagamaan Hindu berupa seperangkat gamelan
Bali, kepada Pura Padma Bhuana Saraswati Kota Yogyakarta.
b. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi
Jumlah penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi sekitar 78 penyuluh, terdiri
dari Katolik 26, Hindu 17, Buddhaa 5, dan 30 Kristen. Untuk Islam masih dalam tahap
pendataan. Sehingga capaiannya sebesar 12,56 % dibandingkan dengan target yang
sebesar 621 orang.
Upaya-upaya yang di lakukan B imas Buddha pada indikator ini
mencapai real isasi 33 % antara lain dengan:
- Melaksanakan pencairan insentif penyuluh Non PNS (4 bulan).
Upaya upaya yang dilakukan Bimas Hindu pada indikator ini, antara lain :
1. Melaksanakan kegiatan orientasi penyuluh Agama Hindu, dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kinerja penyuluh agama Hindu;
2. Mengumpulkan berkas administrasi penyuluh agama Hindu;
3. Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kerja, serta penyusunan materi
pembinaan dan siaran keagamaan;
4. Menyiapkan pembinaan penyuluh agama Hindu sesuai dengan RKAKL yang ada
dengan skala prioritas;
5. Permintaan berkas pencairan honorarium penyuluh Agama Hindu Non PNS
Triwulan II, yang akan direalisasikan pada bulan Juli tahun 2018;
6. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan terhadap kinerja penyuluh agama
Hindu dan pelaporan yang dibuat;
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 10
c. Jumlah KUA yang memenuhi standar
Pada Triwulan II Tahun 2018, jumlah KUA yang memenuhi standar sebanyak 10 ,
sedangkan targetnya sebanyak 60 KUA, sehingga capaian ditriwulan II Tahun 2018
sebesar 16,67 % apabila dibandingkan targetnya.
d. Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi
Pada triwulan ini, baru sekitar 10 orang yang berhasil di data untuk jumlah penghulu
yang memenuhi kompetensi. Sehingga capaiannya masih 13,33 %
4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola dana keagamaan
dan meningkatnya perlindungan terhadap aset keagamaan
Indikatornya
a. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
Pada triwulan ini, belum dilakukan perhitungan untuk jumlah lembaga zakat yang
standar pelayanan minimal. Sehingga capaiannya masih 0 %
b. Persentase tanah wakaf bersertifikat
Pda triwulan II Tahun 2018, persentase tanah wakaf sebesar 90,16 b%, sedangkan
target sebesar 90,26 %, sehingga capaian di triwulan II Tahun 2018 sebesar 99,89%.
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan
akuntabel
Indikatornya
a. Survey Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat Provinsi
Belum adanya kegiatan operasional haji Tahun 1439H/ 2018M dan belum
direncanakan di Triwulan II Tahun 2018.
Capaian Kinerja
Pada Triwulan II Tahun 2018 Indek kepuasan layanan jemaah haji dalam negeri
tingkat provinsi sebesar 0, karena operasional haji masih belum berjalan,
Sedangkan target untuk indikator ini sebesar 80%, sehingga capaian yang dicapai di
triwulan II Tahun 2018 sebesar 0%.
b. Jumlah jemaah haji yang dilayani
Belum ada jemaah haji yang dilayani pada Triwulan II Tahun 2018
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 11
6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel
Indikatornya
a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti
b. Pada Triwulan II Tahun 2018 jumlah temuan sebesar 93 dari total temuan sebesar 113 temuan, sehingga capaian persentase temuan yang ditindaklanjuti sebesar 82,30. Sedangkan target untuk indikator ini sebesar 65%, sehingga capaian yang dicapai di Triwulan II sebesar 126,61% Upaya-upaya yang dilakukan, antara lain : 1. Memetakan temuan dan rekomendasi Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama yang berpotensi menyebabkan kerugian Negara dan yang tidak terkait dengan mesalah administrasi.
2. Mendapatkan kesesuaian dan efektifitas dari hasil pemetaan masalah tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan bukti-bukti tindak lanjut yang sudah dikumpulkan oleh seluruh satuan kerja di seluruh DIY (Baik di Kanwil maupun Kankemenag Kabupaten/Kota);
3. Mengidentifikasi kendala-kendala dalam penyelesaian temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
4. Membandingkan kesesuaian temuan dan rekomendasi Itjen dengan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan.
5. Mengumpulkan bukti-bukti awal atas temuan dan rekomendasi Itjen sebagai penyelesaian TLHP
6. Mengkompilasi dan menganalisa bukti-bukti awal atas temuan dan rekomendasi Itjen sebagai penyelesaian TLHP.
7. Mengikuti Pemutakhiran data TLHP yang diselenggarakan oleh Itjen yang berlangsung di Semarang Jawa Tengah.
8. Adanya standarisasi laporan dan sistem tindak lanjut hasil pengawasan yang terintegrasi;
9. Secara periodik melakukan analisa terhadap sistem penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan (baik pemeriksaan Itjen, BPKP maupun BPK).
7. Meningkatnya akses layanan pendidikan
Indikatornya
a. APK RA/ Pratama Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 8.98 % sudah terealisasi sebanyak 10.24 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 114,03%.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 12
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 6.24 % sudah terealisasi sebanyak 6.05 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 96,96%.
c. APK MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 16.76 % sudah terealisasi sebanyak 17.43 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 104%.
d. APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 10.07 % sudah terealisasi sebanyak 9.80 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 97,32%.
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 6.08 % sudah terealisasi sebanyak 5.51 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 90,63%.
f. APM MTs/Wustha/SMPTK
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 13.23 % sudah terealisasi sebanyak 13.74 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 103,85%.
g. APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target 6.68 % sudah terealisasi sebanyak 8.34 %, sehingga capaiannya apabila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 124,85%.
8. Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan
Indikatornya
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs
Upaya-upaya yang dilakukan :
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 13
Dari target nilai rata rata 65 sudah terealisasi 65,96, sehingga capaiannya menjadi
101,48%.
a. Rerata nilai ujian sekolah MA
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target nilai rata rata 65 sudah terealisasi 72,17, sehingga capaiannya menjadi
111,03%.
b. Indeks integritas siswa
Upaya-upaya yang dilakukan :
Dari target indeks integritas dengan nilai 66 sudah terealisasi 0
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 14
BAB III
KENDALA-KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT
Bab ini menjelaskan kendala – kendala yang terjadi serta upaya tindak lanjut untuk
mengatasi kendala-kendala tersebut dalam mencapai sasaran strategis Kantor Wilayah
Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta.
1, Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan di Bimas
Buddha adalah:
1) Umat banyak yang kurang menyadari pentingnya aktif pada kegiatan keviharaan.
2) Vihara yang tidak memiliki program menarik sehingga umat tidak tertarik untuk
aktif di vihara.
3) Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pembinaan terkait dengan
karma baik yang dihasilkan dari aktif mengikuti kegiatan di vihara.
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan di Bimas Hindu
antara lain :
1. Umat Hindu tidak semuanya tergabung dalam peguyuban pengempon pura,
sehingga data umat Hindu tidak bisa maksimal didapatkan dari lingkungan Pura;
2. Jumlah umat Hindu pada masing-masing pura (pengempon pura) sangatlah
berbeda, sehingga memberikan pengaruh terhadap kegiatan yang dilaksanakan di
lingkungan pura.
b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan di Bimas
Buddha :
1. Dana dari rumah ibadah yang terbatas.
2. Orientasi pengurus vihara yang belum memiliki program kegiatan sosial
3. Kesadaran pengurus vihara untuk melakukan kegiatan sosial masih rendah.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 15
4. Untuk mengatasi hal tersebut maka Bimas Buddha memberikan bantuan
operasional dan pembinaan pentingnya pelaksanaan kegiatan sosial
kemasyarakatan.
Pada Bimas Hindu :
1. Prioritas program sesuai kebutuhan umat yang difasilitasi melalui lembaga
keagamaan, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi dan
koordinasi dengan pimpinan lembaga agama dan keagamaan Hindu yang berada
di wilayah D.I. Yogyakarta, terutama dalam mendukung pura melaksanakan
kegiatan sosial di lingkungannya.
2. Jumah lembaga Agama dan keagamaan Hindu yang tergabung dalam lingkungan
tempat ibadah (Pura) pada tingkat provinsi, kabupaten/Kota, Kecamatan, dan
desa jumlahnya cukup banyak, sehingga memerlukan kajian mendalam terhadap
prioritas kegiatan pada lembaga-lembaga tersebut, upaya pendatan yang efektif
dan akuntabel.
2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama
Ada 1 konflik yang terjadi di Triwulan I Tahun 2018 dan sudah berhasil diselesaikan.
Dengan toleransi yang tinggi diantara umat beragama, konflik ini dapat
terselesaikan dengan damai.Jadi sampai dengan Triwulan II hanya 1 konflik yang
terjadi.
b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi
Belum dilakukan survey, untuk memperoleh angka indeks umat beragama karena
masih mencari cara yang tepat untuk mengukurnya.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
Indikatornya :
a. Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bimas Buddha:
1) Standar administrasi vihara yang belum memadai.
2) Standar bangunan gedung vihara yang belum memadai.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 16
3) Dana yang terbatas dari rumah ibadah untuk memenuhi standar ideal fasilitas
rumah ibadah.
Upaya yang dilakukan Bimas Buddha adalah dengan memberikan dukungan bantuan
sarana prasarana dan pembinaan tentang rumah ibadah yang ideal.
Kendala yang ada di Bimas Hindu :
1. Jumlah rumah Ibadah Agama Hindu (Pura) di wilayah D.I. Yogyakarta adalah 27
Tempat Ibadah. Kondisi antara pura yang satu dengan pura yang lain berbeda.
Demikian pula dengan sarana dan fasilitas pura berbeda. Upaya yang dilakukan
adalah melakukan pendataan dan verifikasi lapangan terhadap seluruh tempat
ibadah agama Hindu di wilayah D.I. Yogyakarta.
2. Tempat ibadah tersebut masih tergolong belum lengkap sarana prasarananya.
Upaya yang dilakukan adalah melakukan perencanaan pemberian bantuan
sarana prasarana terhadap tempat ibadah tersebut.
3. Masih adanya tempat ibadah Agama Hindu belum memiliki sarana prasarana
upakara keagamaan, secara lengkap sehingga berpengaruh terhadap ibadah
atau sembahyang/ upacara keagaman yang dilakukan. Upaya yang dilakukan
adalah melakukan perencanaan pemberian bantuan sarana prasarana terhadap
tempat ibadah tersebut.
b. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi
Baru sekitar 78 orang penyuluh yang berhasil di data, sehingga capaiannya sebesar
12,56%.
c. Jumlah KUA yang memenuhi standar
Pada Triwulan II Tahun 2018, baru sekitar 10 KUA
d. Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi
Baru ada 10 orang yang berhasil di data, sehingga capaiannya baru 13,33 % bila
dibandingkan dengan target.
4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola dana keagamaan
dan meningkatnya perlindungan terhadap aset keagamaan
Indikatornya
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 17
c. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
Belum mendapatkan data.
d. Persentase tanah wakaf bersertifikat
Tidak ada kendala yang berati
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan
akuntabel
Indikatornya
a. Survey Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat Provinsi
Belum dilaksanakan
b. Jumlah jemaah haji yang dilayani
Belum ada pelaksanaan
6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel
Indikatornya
a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti
- Kurangnya ketersediaan dana yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan
rapat koordinasi penyelesaian TLHP
- Sistem koordinasi dalam penyelesaian TLHP oleh Itjen Kementerian Agama
masih banyak kelemahan, terutama pada tingkat satuan kerja (Kankemenag,
madrasah dan KUA)
- Kurangnya informasi dan pengetahuan dalam menindaklanjuti hasil pengawasan
mengakibatkan tanggapan dan analisa penyelesaian TLHP menjadi kurang tepat
sasaran dan banyak kekurangan
- Terdapat saldo temuan lama yang sulit untuk dapat ditindaklanjuti, berkaitan
dengan pembebasan lahan satuan kerja, sehingga membutuhkan alokasi
anggaran yang cukup besar dari DIPA
7. Meningkatnya akses layanan pendidikan
Indikatornya
a. APK RA/ Pratama Widya Pasraman
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 18
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
c. APK MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
d. APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
f. APM MTs/Wustha/SMPTK
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
g. APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018
8. Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan
Indikatornya
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018 karena hasilnya melebihi
target
b. Rerata nilai ujian sekolah MA
Tidak ada kendala yang berarti pada Triwulan II Tahun 2018 karena hasilnya melebihi
target.
c. Indeks Integritas Siswa
Belum dilakukan pencarian data.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 19
BAB IV
KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dari pencapaian kinerja yang telah dilakukan dalam rangka
mencapai sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa
Yogyakarta.
1, Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah
Untuk Islam masih dalam tahap pendataan.
Kesimpulan pada Bimas Buddha:
Upaya-upaya yang di lakukan Bimas Buddha pada indikator ini
mencapai 71,5 % yaitu Dukungan kegiatan dari DIPA adalah (1).
Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Ni lai Pancasi la Bagi
Pemuda Buddhis, 25 Juni 2018, di Vihara Vidyaloka, dengan anggaran
Rp. 26.225.000; (2) . Pembinaan Manajemen Ekonomi Bagi Wanita
Buddhis di Gunung Kidul, vihara Bhakti Vira Dharma, 24 Apri l 2018,
dengan anggaran sebesar Rp. 24.640.000; (3). Pembinaan
Pengembangan Ekonomi Kreati f Bagi Wanita Buddhis di Kanwil
Kemenag D. I.Yogyakarta , 19 Apri l 2018, dengan aggaran sebesar Rp.
24.475.000. kegiatan Non DIPa adalah perayaan waisak di Bulan Mei
yang melibatkan 2000 umat.
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bimas Buddha
adalah
1) Umat banyak yang kurang menyadari pentingnya aktif pada kegiatan
keviharaan.
2) Vihara yang tidak memiliki program menarik sehingga umat tidak tertarik
untuk aktif di vihara.
Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pembinaan terkait dengan
karma baik yang dihasilkan dari aktif mengikuti kegiatan di vihara.
Untuk Hindu :
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 20
1. Telah laksanakan kegiatan pembinaan agama dan keagamaan Hindu yang
berorientasi untuk meningkatkan peran rumah ibadah dalam melayani kebutuhan
keagamaan Hindu;
2. Dilaksanakan kegiatan simakrama keagamaan Hindu, sebagai media menjalin
komunikasi intern umat beragama Hindu dari berbagai oengempon pura;
3. Meningkatkan kualitas dan kinerja penyuluh agama hindu dalam melaksanakan
kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada hari raya keagamaan secara rutin
(Purnama-Tilam);
4. Berperan aktif dalam menyiapkan kegiatan keagamaan dalam rangkaian hari raya
Nyepi tahun baru saka 1940 di tahun 2018, dengan turut serta menjadi bagian
dari kepanitiaan Nyepi yang dibentuk;
b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan
Kesimpulan pada Bimas Buddha :
Upaya-upaya yang di lakukan Bimas Buddha pada indikator ini
mencapai 50 % yaitu:
Dukungan DIPA Melaksanakan kegiatan: (1). pembinaan manajemen tentang
tatacara pendirian rumah ibadah di Gunung Kidul, 18 April 2018, dengan anggaran
Rp. 21.240.000. (2). Pembinaan manajemen tata administrasi rumah ibadah di
Kulon Progo, 23 April 2018, dengan anggaran Rp. 21.180.000;. (3). Pembinaan
manajemen pemberdayaan rumah ibadah di Sleman, 23 Mei 2018, dengan
anggaran Rp. 20.586.000; ( 4). Pembinana manajemen rumah ibadah tentang
pelayanan rumah ibadah yang baik di Gunung Kidul, 25 Mei 2018, dengan anggaran
Rp. 20.630.000. kegiatan Non DIPA adalah perayaan hari Waisak di bulan Mei yang
menjadikan umat aktif di vihara mencapai 2000 orang. kegiatan NOn DIPA adalah
dengan pembinaan terkait peran dan fungsi vihara bagi lingkungan sosial pada 2
lembaga/vihara di bulan Mei.
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bimas Buddha
adalah
1) Dana dari rumah ibadah yang terbatas.
2) Orientasi pengurus vihara yang belum memiliki program kegiatan sosial
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 21
3) Kesadaran pengurus vihara untuk melakukan kegiatan sosial masih rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut maka Bimas Buddha memberikan bantuan operasional
dan pembinaan pentingnya pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sedangkan untuk Hindu berkesimpulan :
1. Turut aktif dalam kegiatan keagamaan Hindu dalam bentuk upacara-upacara
keagamaan Hindu, seperti perayaan hari besar agama dan upacara piodalan pura,
sebagai sebuah bentuk kerja sama yang baik dengan masyarakat;
2. Dilaksanakan koordinasi dengan pimpinan Lembaga agama dan keagamaan Hindu
dalam menyiapkan kegiatan keagamaan berbasis pada rumah ibadah agama
Hindu;
3. Merumuskan peran rumah ibadah agama Hindu dalam melayani kebutuhan umat
terkait keagamaan, Pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan sosial.
2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Indikatornya :
a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama
1 buah konflik dapat terselesaikan dengan baik.
b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi
Belum dilakukan pengukuran indeks yang memadai.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
Indikatornya :
a. Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar
Kesimpulan pada Bimas Buddha adalah :
Upaya-upaya yang di lakukan B imas Buddha pada indikator ini
mencapai real isasi 60 % antara lain dengan:
1) Dukungan DIPA Memberikan bantuan renovasi rumah ibadah, 16 April 2018, dengan
anggaran Rp. 50.000.000. Kegiatan NON DIPA melakukan sosialisasi rumah ibadah
sehat pada 2 rumah ibadah.
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bimas
Buddha:
1) Standar administrasi vihara yang belum memadai.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 22
2) Standar bangunan gedung vihara yang belum memadai.
3) Dana yang terbatas dari rumah ibadah untuk memenuhi standar ideal fasilitas
rumah ibadah.
Upaya yang dilakukan Bimas Buddha adalah dengan memberikan dukungan bantuan
sarana prasarana dan pembinaan tentang rumah ibadah yang ideal.
Untuk Hindu :
1. Telah dirumuskan kebijakan terkait dengan standar sarana rumah ibadah agama
Hindu sesuai dengan petunjuk dan nilai-nilai ajaran kitab suci Weda;
2. Telah disiapkan konsep penyaluran bantuan sarana prasarana keagamaan Hindu;
3. Dibuatnya Surat Keputusan tentang bantuan sarana keagamaan Hindu;
4. dilaksanakan monitoring sebagai langka awal penyaluran bantuan terhadap
tempat ibadah agama Hindu, berdasarkan proposal yang diterima;
b. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi
Upaya-upaya yang di lakukan Bimas Buddha pada indikator ini
mencapai real i sasi 33 % antara la in dengan Melaksanakan pencairan
insentif penyuluh Non PNS (4 bulan).
Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bimas
Buddha:
1) Banyaknya penyuluh yang belum memiliki standar kompetensi penyuluh
2) Banyaknya penyuluh yang tidak memiliki standar kompetensi akademik
Upaya yang dilakukan Bimas Buddha adalah melakukan sosialisasi standar
kompetensi penyuluh dan memberikan pembinaan terkait dengan pentingnya
kompetensi penyuluh di lapangan.
Untuk Hindu :
1. Melaksanakan orientasi penyuluh agama Hindu dalam rangka meningkatkan
kualitas kinerja penyuluh, serta strategi penyuluhan dengan memanfaatkan
teknologi informasi;
2. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta
tentang pembayaran tunjangan penyuluh agama Hindu Non PNS;
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 23
3. Menyiapkan pembinaan penyuluh agama Hindu sesuai dengan RKAKL yang ada
dengan skala prioritas;
4. Permintaan berkas pencairan honorarium penyuluh Agama Hindu Non PNS, yang
akan direalisasikan pada bulan April tahun 2018;
5. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan terhadap kinerja penyuluh agama
Hindu dan pelaporan yang dibuat;
c. Jumlah KUA yang memenuhi standar
Baru 10 KUA yang terdata, yang lainnya masih proses pendataan.
d. Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi
Masih dalam proses tahapan pendataan.
4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola dana keagamaan
dan meningkatnya perlindungan terhadap aset keagamaan
Indikatornya
a. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
Masih tahapan pendataan
b. Persentase tanah wakaf bersertifikat
Capaian di triwulan II Tahun 2018 sebesar 90,16%
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan
akuntabel
Indikatornya
a. Survey Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat Provinsi
Belum dilaksanakan dan direncanakan di triwulan berikutnya
b. Jumlah jemaah haji yang dilayani
Belum adanya penyelenggaraan ibadah haji.
6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel
Indikatornya
a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti
Akan terus diupayakan untuk menindak lanjuti jumlah temuan.
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 24
7. Meningkatnya akses layanan pendidikan
Indikatornya
a. APK RA/ Pratama Widya Pasraman
1. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Pratama Widya Pasraman;
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan pratama widya pasraman
yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018;
3. Dilaksanakan monitoring terhadap 2 lembaga pratama widya pasraman, untuk
melaksanakan koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan usia dini yang
diselenggarakannya.
4. Melaksanakan pendataan terhadap Lembaga Pratama Widya Pasraman;
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
1. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Adi Widya Pasraman;
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan Adi widya pasraman yang
ada di wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018;
3. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga Adi widya pasraman, untuk
melaksanakan koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan yang
diselenggarakannya.
4. Melaksanakan pendataan terhadap Lembaga penyelenggara Pendidikan agama
dan keagamaan Hindu;
5. Telah dilakukan koordinasi dengan para pengelola Lembaga Pendidikan agama
dan keagamaan dimaksud;
c. APK MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman
1. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Madyama Widya Pasraman;
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 25
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan Madyama widya
pasraman yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang
akan diselenggarakan pada tahun 2018;
3. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga Madyama widya pasraman, untuk
melaksanakan koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan yang
diselenggarakannya.
d. APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
1. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Uttama Widya Pasraman;
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan Uttama widya pasraman
yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018;
3. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga uttama widya pasraman, untuk
melaksanakan koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan usia dini yang
diselenggarakannya.
4. Berkoordinasi dengan Guru Pendidikan Agama Hindu dalam melaksanakan
pelayana terhadap sisya pasraman Agama Hindu di wilayahnya masing-masing.
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman
1. Melakukan koordinasi dan penugasan pendataan Lembaga Pendidikan agama
dan keagamaan Hindu di wilayah klabupaten dan kota;
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan pasraman yang ada di
wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan diselenggarakan
pada tahun 2018;
3. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga pasraman, untuk melaksanakan
koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan usia dini yang
diselenggarakannya.
4. Berkoordinasi dengan Guru Pendidikan Agama Hindu dalam melaksanakan
pelayana terhadap sisya pasraman Agama Hindu di wilayahnya masing-masing.
f. APM MTs/Wustha/SMPTK
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 26
1. Melakukan koordinasi dan penugasan pendataan Lembaga Pendidikan agama dan
keagamaan Hindu di wilayah klabupaten dan kota;
2. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Madyama Widya Pasraman;
3. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan pasraman yang ada di
wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan diselenggarakan
pada tahun 2018;
4. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga pasraman, untuk melaksanakan
koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan usia dini yang
diselenggarakannya.
5. Berkoordinasi dengan Guru Pendidikan Agama Hindu dalam melaksanakan
pelayana terhadap sisya pasraman Agama Hindu di wilayahnya masing-masing.
g. APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman
1. Mempelajari RKAKL untuk menentukan konsep dan langkah mencapai sasaran
akses layanan Pendidikan pada tingkat Uttama Widya Pasraman;
2. Berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Pendidikan Uttama widya pasraman
yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta tentang rencana kegiatan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018;
3. Melaksanakan monitoring terhadap Lembaga uttama widya pasraman, untuk
melaksanakan koordinasi dalam peningkatan kualitas Pendidikan usia dini yang
diselenggarakannya.
4. Berkoordinasi dengan Guru Pendidikan Agama Hindu dalam melaksanakan
pelayana terhadap sisya pasraman Agama Hindu di wilayahnya masing-masing.
8. Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan
Indikatornya
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs
Masih menunggu ujian akhir, baru data dapat diperoleh
b. Rerata nilai ujian sekolah MA
Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal | 27
Masih menunggu ujian akhir, baru data dapat diperoleh
c. Indeks Integritas Siswa
Masih menunggu pendataan
Yogyakarta, Juli 2017
Kepala,
Muhammad Lutfi Hamid