laporan biologi medik ii

Upload: adrika

Post on 10-Jan-2016

87 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analis kesehatan

TRANSCRIPT

LAPORAN BIOLOGI MEDIK IIGOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGGolongan darah pada manusia di wariskan ke keturunannya yang tidak akan berubah selama dia hidup. System golongan darah yang paling sering digunakan adalah system golongan darah ABO, MN, dan rhesus. Pada dasarnya untuk menentukan golongan darah pada manusia didsarkan pada agglutinin dan aglutinogen. Sistem golongan darah A B OSystem golongan darah ABO di perkenalkan oleh K. Landsteiner pada tahun 1900. Sistem golongan darah ABO dikelompokkan ke dalam 4 golongan darah yaitu A, B, AB, dan O.

GolonganAglutinogen/AntigenAglutinin/Antibodi

AA

BB

ABAB-

O-

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem penggolongan darah ABO adalah merupakan jenis alelkodominan dimana terjadi ekspresi yang sama kuat antar gen dominan. Alel pada sistem ABO adalah IA, IB, IO. Berikut genotip dari golongan darah.

FenotipeGenotip

Golongan darah AIAIA, IAIO

Golongan darah BIBIB, IBIO

Golongan darah ABIAIB

Golongan darah OIOIO

Golongan darah sistem rhesusK.Landsteiner dan A.S. Wiener pada tahun 1940 memperkenalkan sistem golongan darah yang diberi nama sistem Rhesus. Sistem Rhesus di bagi menjadi dua golongan darah yaitu Rh positif(Rh+) dan Rh negatif(Rh-). Golongan darah Rh+ memiliki antigen Rh dan golongan darah Rh- tidak memiliki antigen Rh

Gen yang bertanggung jawab untuk golongan darah Rh+ adalah gen dominan R(R besar), sedangkan yang bertanggung jawab untuk pembentukan golongan darah Rh- adalah gen resesif r(r kecil).Berikut contoh persilangannya

contoh persilangan pada sistem rhesus

Golongan darah Rh+ maupun Rh- dalam darah secara normal tidak akan terbentuk zan anti Rh yang dapat membahayakan seseorang yang memiliki golongan darah tersebut. Tetapi ada beberapa kasus yang membahayakan individu tersebut dimana di dalam darahnya terdapat zat anti Rh.

Kasus yang paling banyak terjadi adalah apabila seorang laki-laki yang memiliki rhesus Rh+ dominan menikah dengan seorang perempuan yang memiliki rhesus Rh-, maka apabila perempuan tersebut hamil dan mengandung janin maka semua janin yang dikandungnya baik kehamilan pertama, kedua,dst akan memiliki rhesus Rh+.

Kita tahu bahwa antara janin dan ibu sistem peredaran darahnya terhubung antara janin dan ibu tersebut, sehingga darah janin yang ber Rh+ bisa masuk ke darah ibu yang ber Rh-, masuknya darah janin ke darah ibu yang ber Rh- mengakibatkan darah ibu akan membentuk zat anti Rh untuk menghancurkan sel darah janin yang ber Rh+ yang masuk ke dalam darah ibu.

Darah ibu yang memiliki Rh- yang sudah terdapat kandungan zat anti Rh bisa masuk ke dalam janin saat terjadi suplai nutrisi ke janin lewat darah, masuknya darah ibu yang ber Rh- yang mengandung zat anti Rh bisa merusak sel darah pada janin. Ini dikarenakan zat anti Rh yang ikut terbawa masuk ke janin akan menyebabkan sel darah merah pada janin mengalami eriroblas yaitu kondisi sel darah merah/eritrosit mengalami kerusakan yang ditandai dengan sel darah merah yang masih muda dan memiliki inti sel, sehingga mengakibatkan pengangkutan oksigen pada janin terganggu.

Pada kehamilan pertama biasanya jumlah anti Rh yang terbentuk tidak terlalu banyak sehingga janin masih bisa hidup, tetapi pada kehamilan ke dua dan seterusnya maka jumlah zat anti Rh akan semakin bertambah banyak, yang mengakibatkan kerusakan pada eritrosi bayi akan semakin banyak, hal ini bisa mengakibatkan kematian. Kejadian ini dinamakan denganeritroblastis fetalis.Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume darah manusia 7 % dari berat badan atau 5 liter untuk laki-laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium nisrat atau natrium oksalat, karena garam-garam ini menyingkirkan ion-ion kalsium dari darah yang berperan yang berperan penting dalam proses pembekuan darah (Subowo, 1992).Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody (Abbas, 1997).Golongan darah manusia terbagi menjadi 4 golongan, yaitu A, B, AB dan O. Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibody dan agglutinin. Golongan darah manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda. Sistem penggolongan darah yang umum dikenal dalam system ABO.Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin dalam plasma darah, maka dari itu saya melakukan praktikum Penentuan Golongan Darah ini untuk mengetahui cara penentuan golongan darah seseorang dan system pewarisan golongan darah dari tetuanya karena setiap orang berbeda golongan darahnya dan system pewarisan golongan darah dari tetua juga berbeda.

B. MAKSUD PRAKTIKUMa.Mahasiswa dapat mengetahui prosedur penentuan golongan darah pada manusia.b.Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk golongan darah.

C. TUJUAN PRAKTIKUMa.Mahasiswa mampu menentukan golongan darah pada manusia.b.Melakukan proses penentuan golongan darah.c.Mengetahui macam-macam golongan darah pada manusia.

BAB IITINJAUN PUSTAKAKarl Landsteiner (1900), seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O (Arif, 2010).Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ) (Annisugiyarti, 2012).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membrane sel dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibody terhadap antigen A dan B (Syamsuri, 2004).Darah merupakan suspense sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan subtansiinterselular yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan yang dalam artiannya menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas. Darah yang merupakan suspense tersebut terdapat gen dimana gen merupakan cirri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau fenotifnya dari suatui organism. Pada organisme diploid, setiap sifat fenotif dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu pasang gen dimana satu pasang anggota tersebut diwariskan dari setiap tetua. Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam efeknya yang tepat terhadap fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatifesuatu gen tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat keturunanny (Subowo,1992).Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody (Abbas, 1997).Penggupalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma) diubah menjadi fibrin yang berupa jarring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh thrombin yang terdapat dalam darah sebagai pritrombin. Pembentukan thrombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca2+(Poejadi, 1994).Menurut system A, B, O, ada 4 macam golongan darah berdasarkan macam aglutinogennya. Keempat golongan darah itu ditentukanoleh 3 macam alela yang diberi symbol I (isoaglutinogen): gen IA pembentuk aglutinogen A, gen IB pembentuk aglutinogen B, gen IO yang tidak dapat membentuk aglitinogen (Foster, 2002).Menurut (Muh. Fadlun, 2011), penentuan golongan darah bagi manusia penting untuk berbagai tujuan, diantaranya :1.Tranfusi darah jika ia anemia atau kurang darah ketika sakit keras , kecelakaan, tentu mereka kurang darah dan harus segera didonor darahnya.2.Untuk menentukan genetisnya ia bergolongan darah apa, jika ia kawin dapat ditentukan anaknya, jika tidak sesuai silsilahnya maka harusdipertanyakan keturunannya ditahun terakhir ini golongan darah bisa digunakan untuk pola pola psikologis seseorang , biasanya jika wawancara pekerjaan / melihat tingkah laku /performance.3.Dari data golongan darah ternyata orang eropa umumnya bergolongan darah A atau AB sedang Australia bergolongan darah A dan O.Seorang disebut donor jika ia memberikan darah ke orang lain/ menyumbang darah. Seorang donor yangdiperhatikanadalah ia punya aglutinogen apa karena yang diperlukan dalam tranfusi itu sel darah bukan plasma darah, jadi karena perlu sel darah dan sel darah mengandung aglitinogen maka aglutinogen pendonor mutlak harus diketahui supaya sesuai dengan resipiennya. Perlu diketahui ketika terjadi tranfusi darah / donor darah , plasma darah itu ditinggal tidak ikut di tranfusi ke dalam resipien yang didonorkan hanya sel darahnya maka harus tahu aglutinogennya, tidak perlu tahu aglutininnya (Syaifudin, 2006).Resepienadalah seorang yang menerima darah dari orang lain karena ia kekurangan darah, yang diperhatikan seorang sebagai resipien adalah kebalikan dari donor, ia punya aglutinin apa di plasma darahnya, ia punya a atau b , atau bahkan tidak punya agglutinin, karena aglutinin di plasma itu penghancur aglutinogen di sel maka sekarang jadi mudah di analisa, ketika resipien tidak punya aglutinin maka ia tak punya mesin penghancur, oleh karena itu, resipien di beri sel darah yang aglutinogennya apa saja. Contohnya , jika ia bergologan darah A punya aglutinin b didonor oleh darah O yang tidak punya aglutinogen apa apa di sel darahnya sehingga tidak ada yang dihancurkan maka tidak akan ada masalah. Jika seorang bergolongan darah O diberi darah bergolongan darah B akan fatal akibatnya karena sel darah yang mengandung aglutinogen B itu akan dihancurkan oleh aglutinin B milik resipiens (Foster, 2002).

Gambar.1. Transfusi darahPada transfusi darah dari orang ke orang, darah donor dan darah resipien normalnya diklasifikasikan ke dalam empat tipe O-A-B utama, bergantung pada ada atau tidaknya kedua aglutinogen yaitu aglutinogen A dan B. Bila tidak terdapat aglutinogen A ataupun B, golongan darahnya adalah golongan O. Bila hanya terdapat aglutinogen tipe A, darahnya adalah golongan A. Bila hanya terdapat aglutinogen B darahnya adalah golongan B. Dan bila terdapat aglutinogen A dan B darahnya adalah golongan AB. Prevalensi berbagai golongan darah di antara bangsa kulit putih kira-kira sebagai berikut :Golongan darahPresentase

O

47%

A

41%

B

9%

AB

3%

Tabel.1. Presentase golongan darahBersama dengan sistem golongan darah O-A-B, sistem Rh juga penting dalam transfusi darah. Perbedaan utama antara sistem A-O-B dan sistem Rh, sebagai berikut : Pada sistem A-O-B, aglutinin bertanggungjawab atas timbulnya reaksi transfusi yang terjadi secara spontan, sedangkan pada sistem Rh reaksi aglutinin spontan hampir tak pernah terjadi (Guyton, 1996).Dua gen, satu pada setiap dua kromosom yang berpasangan, akan menentukan golongan darah OAB. Kedua gen ini bersifat alelomorfik yang dapat menjadi salah satu dari ketiga golongan, tetapi hanya satu tipe saja pada setiap kromosom: tipe O, tipe A, atau tipe B. Gen tipe O tidak berfungsi atau hampir tidak berfungsi, sehingga menghasilkan aglutinogen tipe O yang tidak khas dalam sel. Sebaliknya, gen tipe A dan B menghasilkan aglutinogen yang kuat dalam sel. Enam kemungkinan kombinasi dari gen-gen ini yaitu OO, OA, OB, AA, BB, dan AB. Kombinasi gen-gen ini dikenal sebagai genotip ( Poejadi, 1994).GenotipGolongan darahAglutinogenAglutinin

OOO-Anti-A dan Anti-B

OA atau AAAAAnti-B

OB atau BBBAnti-A

ABABA dan B-

Tabel.2.2. Kombinasi genOrang dengan genotip OO tidak menghasilkan aglutinogen dan karena itu golongan darahnya adalah O. Orang dengan genotip OA atau AA menghasilkan aglutinogen tipe A dan karena itu mempunyai golongan darah A. Genotip OB dan BB menghasilkan golongan darah B. Dan tipe genotip AB menghasilkan golongan darah AB ( Syaifuddin, 2006).Bila tidak terdapat aglutinogen tipe A dalam sel darah merah seseorang maka dalam plasmanya akan terbentuk antibody yang dikenal sebagai aglutinin anti A. Demikian pula, bila tidak terdapat aglutinogen tipe B di dalam sel darah merah, maka dalam plasmanya terbentuk antibody yang dikenal sebagai aglutinin anti B. Golongan darah O meskipun tidak mengandung aglutinogen tetapi mengandung aglutinin anti A dan anti B; golongan darah A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin tipe B; dan golongan darah B mengandung aglutinogen tipe B dan aglutinin anti A. Akhirnya golongan darah AB mengandung kedua aglutinogen A dan B tetapi tidak mengandung aglutinin sama sekali. (Guyton,1996).Aglutinin dihasilkan dari orang-orang yang tidak mempunyai aglutinogen dalam sel darah merahnya karena sejumlah kecil antigen golongan A dan B memasuki tubuh melalui makanan, bakteri atau dengan cara lain, dan zat-zat ini memprakarsai perkembangan aglutinin anti A atau anti B. Sebagai contoh, infuse antigen golongan A ke dalam resipien yang memiliki golongan darah non-A akan menyebabkan respons imun yang khas dengan pembentukan aglutinin dalam jumlah yang lebih besar daripada sebelumnya (Foster, 2002).Seperti antibodi yang lain, aglutinin adalah gamma globulin, dihasilkan oleh sel-sel yang menghasilkan antibody terhadap setiap antigen yang lain. Kebanyakan adalah molekul imunoglobin IgM dan IgG. Aglutinin ini dihasilkan oleh orang-orang yang tidak mempunyai aglutinogen dalam sel darah merahnya, karena sejumlah kecil antigen golongan A dan B memasuki tubuh melalui makanan, bakteri, atau dengan cara lain, dan zat-zat ini memprakarsai perkembangan agglutinin Anti-A atau Anti-B. Sebagai contoh, infuse antigen golongan A ke dalam resipien yang memiliki golongan darah non-A akan menyebabkan reaksi imuns yang khas dengan pembentukan agglutinin dalam jumlah yang lebih besar daripada sebelumnya. Bayi yang baru lahir juga mempunyai aglutinin dalam jumlah sedikit, berarti pembentukan aglutinin hampir seluruhnya terjadi setelah lahir ( Syaif,2006).Bila darah yang tidak cocok dicampur sehingga aglutinin plasma anti A atau anti B dicampur dengan sel darah merah yang mengandung aglutinogen A atau B, terjadilah aglutinasi sel darah merah berikut ini : Aglutinin melekatkan diri pada sel darah merah. Karena aglutinin mempunyai dua tempat pengikatan ( tipe IgG ) atau ( tipe IgM ), maka satu aglutinin dapat melekat pada dua atau lebih sel darah merah yang berbeda pada waktu yang sama dengan demikian menyebabkan sel saling melekat satu sama lain. Keadaan ini menyebabkan sel- sel menggumpal bersama-sama yang merupakan proses aglutinasi. Kemudian, gumpalan ini menyumbat pembuluh darah kecil diseluruh system sirkulasi.(Poejadi, 1994).

Melepaskan hemoglobin ke dalam plasma, yaitu suatu keadaan yang disebut Hemolisis sel darah merah. Kadang-kadang bila darah resipien dan darah donor tidak cocok, segera terjadi hemolisis sel darah merah dalam darah sirkulasi. Dalam hal ini antibody menyebabkan lisis sel darah merah dengan mengaktifkan system komplemen yang selanjutnya melepaskan enzim-enzim proteolitik ( kompleks litik ) yang merobek membran sel (Tissa, 2010).Pemberian darah sebagai terapi bagi orang sakit sebelumnya akan diuji kecocokannya antara darah donor dan darah penderita. Uji ini dimaksudkan agar tidak terjadi reaksi transfusi yang bisa membahayakan jiwa si penerima darah.Karena transfusi darah yang tidak cocok dengan resipien dapat berbahaya, maka darah yang disumbangkan, secara rutin digolongkan berdasarkan jenisnya; apakah golongan A, B, AB atau O dan Rh-positif atau Rh-negatif. Sebagai tindakan pencegahan berikutnya, sebelum memulai transfusi, pemeriksa mencampurkan setetes darah donor dengan darah resipien untuk memastikan keduanya cocok : teknik ini disebut cross-matching (Nisrina, 2011).Penggolongan darah dilakukan dengan cara berikut ini : Mula-mula sel darah merah diencerkan dengan saline. Kemudian satu bagian dicampur dengan aglutinin anti A sedangkan bagian yang lain dicampur dengan aglutinin anti B. Setelah beberapa menit, campuran tadi diperiksa di bawah mikroskop. Bila sel darah merah menggumpal artinya teraglutinasi . Sel darah merah golongan O tidak mempunyai aglutinogen dan oleh karena itu tidak bereaksi dengan serum anti A atau anti B. Golongan darah A mempunyai aglutinogen A dan karena itu beraglutinasi dengan aglutinin anti A. Golongan darah B mempunyai aglutinogen B dan beraglutinasi dengan serum anti B. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen A dan B serta beraglutinasi dengan kedua jenis serum (Fuad, 2012).Fungsi utama dari sel-sel darah merah yang juga dikenal sebagai eritrosit adalah mengangkut hemoglobin dan seterusnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Selain mengangkat hemoglobin, sel-sel darah merah juga mempunyai fungsi lain. Contohnya, ia mengandung banyak banyak sekali karbonik anhidrase yang mengkatalisis reaksi antara karbondioksida dan air, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi dengan banyak sekali karbondioksida, dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru dalam bentuk ion bikarbonat ( HCO3).Hemoglobin yang terdapat dalam sel juga merupakan dapar asam-basa ( seperti juga pada kebanyakan protein ), sehingga sel darah merah bertanggungjawab untuk sebagian besar daya pendaparan seluruh darah (st. Maesuri, 2012).Kandungan hemoglobin normal rata-rata dalam darah adalah 16g/dL pada pria dan 14g/dL pada wanita dan semuanya berada di dalam sel darah merah. Pada tubuh seorang pria 70kg, ada sekitar 900g hemoglobin; 0,3 g hemoglobin dihancurkan dan 0,3g disintesis setiap jam ( Ganong, 2003).Sintesis hemoglobin dimulai dalam proeritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang, dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit hemoglobin selama beberapa hari berikutnya ( Guyton, 1996).Tahap dasar pembentukan hemoglobin. Pertama, suksinil-Ko.A, yang dibentuk dalam siklus kreb, berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol. Kemudian, empat pirol bergabung untuk membentuk protoporfirin IX, yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekulheme. Akhirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang, yang disebutglobin, yang disintesis oleh ribosom, membentuk suatu subunit hemoglobin yang disebutrantai hemoglobin.Tiap-tiap rantai ini mempunyai berat molekul kira-kira 16.000; empat dari molekul ini selanjutnya akan berikatan satu sama lain secara longgar untuk membentuk molekul hemoglobin yang lengkap ( Guyton, 1996).Pengukuran kadar hemoglobin dan pengukuran waktu koagulasi juga saya lakukan dalam praktikum ini. Hal itu dimaksudkan agar saya tahu kadar hemoglobin pada diri saya sehingga saya dapat membandingkan hasil Hb saya dengan kadar Hb yang normal serta saya dapat mengetahui kadar Hb rata-rata kelas. Seringkali sumsum tulang janin mengadakan respons dengan meningkatkan produksi eryhtrosit untuk mempertahankan kadar hemoglobin dan menghindarkan anemia. Peningkatan eryhtropoesis menyebabkan penglepasan sel-sel kedalam sirkulasi terlalu dini sehingga dijumpai banyak eryhtrosit berinti dalam darah tepi. Nama lain untuk HDN adalah Erythroblastosis fetalis, nama ini menunjukkan adanya eryhtrosit berinti dalam sirkulasi. Janin dengan HDN yang berat dapat meninggal karena gagal jantung kongestif pada saat hampir lahir (Muh. Fadlun, 2011).

BAB IIIMETODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN1.Alata)Kaca preparatb)Blood lansetc)kapas2.Bahana)Darah manusia b)Serum anti A dan anti B c)alkohol 70%.B.Prosedur KerjaAdapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah:1) Teteskan pada objek glass:a. 1 tetes larutan Anti-Ab. 1 tetes larutan Anti-Bc. 1 tetes larutan Anti-D2) Teteskan setetes darah pasien pada masing-masing antisera diatas.3) Dengan menggunakan batang kayu pengaduk,campur darah dan antisera.Goyangkan objek glass selama 5 menit4) Amati dimana terjadi aglutinasiAglutinasi terlihat seperti gumpalan-gumpalan yang berwarna merah,sehingga campuran tidak homogen.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANTabel Hasil PraktikumNoNama PraktikanSerumGol. Darah

Anti AAnti B

1Izmi indrayani AzizMenggumpalTidak menggumpalA

2Andi TasyaTidak menggumpalTidak menggumpalO

3Ika pustikawatiTidak menggumpalMenggumpalAB

PembahasanUntuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan ketentuan sebagai berikut :1.Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, tetapi bila sample darah + zat anti B = tidak menggumpal. Berarti termasuk golongan darah A.2.Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal, tetapi bila sample darah + zat anti B = menggumpal. Berarti termasuk golongan darah B.3.Bila sample darah + zat anti A = menggumpal dan bila sample darah + zat anti B = menggumpal. Berarti termasuk golongan darah AB.4.Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan bila sample darah + zat anti B = tidak menggumpal. Berarti termasuk golongan darah O.

Kesimpulan1.Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan :2.Golongan darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O.3.Golongan darah dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan anti serum A dan anti serum B.4.Perbedaan golongan darah terjadi karena adanya perbedaan gen.

LAPORAN BIOLOGI MEDIK IIAPUSAN DARAH TIPIS

BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDarah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah (Sloane, 2003).Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane, 2003).Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin. Selain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:a. merupakan cadangan air untuk tubuhb. mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darahc. membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.Bahkan yang lebih penting, antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan mengendalikan perdarahan. Selain menyalurkan hormon dan mengatur efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai dengan kebutuhan (Sherwood,2002).

1.Sel darah merah (eritrosit).Menurut Sloane (2003), eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 m. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin mencapai sepertiga volume sel.Eritrosit merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.2.Sel darah putih (leukosit)Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah. Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi. Dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula sitoplasma disebut granulosit sedangkan sel tanpa granula disebut agranulosit.a.Granulosit1)NeutrofilJuga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul, jumlahnya paling banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).Menurut Sloane (2003), neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 m samapai 12 m.2)EosinofilEosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12 m sampai 15 m. Berfungsi sebagai fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit, tetapi akan berkurang selama stress berkepanjangan. Selain itu eosinofil juga membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.3)BasofilBasofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk S. diameternya sekitar 12 m sampai 15 m. Basofil juga berperan dalam respon alergi. Sel ini mengandung histamin.b.Agranulosit1)LimfositLimfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening yang berbentuk sferis, berukuran yang relatif lebih kecil daripada makrofag dan neutrofil. Selain itu, limfosit bergaris tengah 6-8 m, 20-30% dari leukosit darah, memiliki inti yang relatif besar, bulat sedikit cekung pada satu sisi. Sitoplasmanya sedikit dan kandungan basofilik dan azurofiliknya sedikit. Limfosit-limfosit dapat digolongkan berdasarkan asal, struktur halus, surface markers yang berkaitan dengan sifat imunologisnya, siklus hidup dan fungsi (Efendi, 2003).Limfosit dibagi ke dalam 2 kelompok utama (Farieh, 2008):1.Limfosit B berasal dari sel stem di dalam sumsum tulang dan tumbuh menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibodi2.Limfosit T terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke kelenjar thymus, dimana mereka mengalami pembelahan dan pematangan.Di dalam kelenjar thymus, limfosit T belajar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda asing. Limfosit T dewasa meninggalkan kelenjar thymus dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan kekebalan.2)MonositMonosit merupakan sel leukosit yang besar 3-8% dari jumlah leukosit normal, diameter 9-10 um tapi pada sediaan darah kering diameter mencapai 20 m atau lebih. Inti biasanya eksentris, adanya lekukan yang dalam berbentuk tapal kuda. Sitoplasma relatif banyak dengan pulasan wrigh berupa bim abu-abu pada sajian kering. Granula azurofil, merupakan lisosom primer, lebih banyak tapi lebih kecil. Ditemui retikulim endoplasma sedikit. Juga ribosom, pliribosom sedikit, banyak mitokondria. Apa ratus Golgi berkembang dengan baik, ditemukan mikrofilamen dan mikrotubulus pada daerah identasi inti. Monosit terdapat dalam darah, jaringan ikat dan rongga tubuh. Monosit tergolong fagositik mononuclear (system retikuloendotel) dan mempunyai tempat-tempat reseptor pada permukaan membrannya. Untuk imunoglobulin dan komplemen (Efendi, 2003).

B. MAKSUD PRAKTIKUMa.Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pembuatan apusan darah tipis.b.Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk sel darah pada manusia.

C. TUJUAN PRAKTIKUMa.Mahasiswa mampu membuat sediaan apusan darah tipis.b.Melakukan proses membuat apusan.c.Mengamati bentuk sel darah pada preparat di bawah mikroskop.

BAB IITINJAUN PUSTAKA

Terdapat berbagai cara untuk membuat suatu preparat. Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan suatu bahan. Sediaan apusan merupakan pembuatan preparat dengan menggunkan bahan berupa zat cair. Fungsi pembuatan preparat apusan adalah untuk mengamati sel-sel dalam cairan tubuh, misalnya pada darah (Malariasite, 2008).Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen (Vanderbilt, 2002).

Upaya untuk membantu dan mempermudah suatu pengamatan terhadap benda yang berukuran kecil/ mikro sangat banyak sekali. Banyak metode yang telah dikembangkan dan semakin lam metode tersebut semakin maju. Sehingga dari kemajuan metode tersebut diharapkan sesuatu yang didapatkan dapat lebih banyak lagi. Berikut ini merupakan beberapa macam dari preparat (Wienholds dan Kloosterman, 2002).Macam preparat:1. Preparat sementara: Tidak tahan lama, mediumnya air atau bahan kimia yang mudah menguap2. Preparat semipermanen: Medianya adalah gliserin (tahan 1 pekan)3. Preparat Awetan: Jika telah diproses secara histologis kemudian diawetkan dengan Canada Balsam. Canada Balsam larut dalam xylol.

Macam preparat berdasar metode pembuatan:1. Whole mount : Yaitu membuat sediaan utuh, Contoh: sel tumbuhan/ hewan2. Smear (ulas): Yaitu dengan mengulaskan/ menggoreskan di atas obyek glass sehingga mendapatkan selaput tipis, Contoh: pollen, darah, ulas vagina (utk mengetahui hewan bunting atau tidak), tumbuhan sekulen.3. Squash: Yaitu ditekan dengan gelas penutup, Contoh: mitosis ujung akar bawang merah4. Section: Yaitu dengan fiksasi (tergantung bahan) tumbuhan lebih lama butuh waktu efektif: kurang lebih 3 hari5. Marserasi: Yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari (Shvoong, 2008):1. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.2. Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.3. Sel darah putih atau leukosit (0,2%) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.

BAB IIIMETODE KERJA Alat

-Kaca objek (Bersih, bebas debu dan lemak)

*Untuk menggeser darah bagian pendek kaca objek harus rata sekali.

-Pipet Pasteur (Digunakan bila sampel darah vena)

Reagen

-Cat Giemza

-Buffer phospat (pH 6,4)

-Methanol

Bahan

-Darah kapiler atau darah Vena berantikoagulan heparin/EDTA

Cara Kerja

A.Pembuatan Sediaan Apus

1. Teteskan 1 tetes kecil darah ke kaca objek dengan garis tengak tidak lebih dari 2 mm (Langsung dari jari pasien bila yang di gunakan darah kapiler atau menggunakan pipet Pasteur bila menggunakan darah yang telah dicampur antikoagulan).

2. Dengan tangan kanan diletakakn kaca objek lain(penggeser darah) disebelah kiri tetes darah tadi.

3. Gerakkan kekanan sampai mengenai tetes darah.

4.Tunggu sampai darah menyebar pada sisi kaca penggeser. Tunggu sampai darah mencapai titik kira-kira cm dari sudut kaca penggeser.

5. Segeralah geser ke kiri sambil memegang miring dengan sudut 30-450. Jangan menekan kaca penggeser.

6. Biarkan kering diudara

7.Tulis nama pasien. Lanjutkan ke pengecatan.

B.Pengecatan dengan Giemza

1. Cat Giemza diencerkan dengan buffer dengan perbandingan 1 bagian cat: 4 bagian buffer.

2. Sediaan di letakkan di rak tempat pengcatan

3. Genangi sediaan dengan methanol. Biarkan selama 5 menit atau lebih.

4. Buanglah larutan methanol dari kaca

5. Biarkan kering diudara

6. Genangi dengan cat giemsa yang sudah diencerkan, biarkan selama 20 menit.

7. Bilas dengan air suling

8. Letakkan sediaan vertikal dan biarkan mengering pada udara.

Hal-hal yang mempengaruhi hasil dari sediaan apus

-Kondisi kaca objek

Kaca objek harus: Kering, bersih dan bebas dari lemak dan sisi terpendek kaca objek untuk menggeser darah harus rata.

-Kemiringan kaca objek penggeser darah dan kecepatan menggeser mempengeruhi ketebalan sediaan.

Semakin kecil sudut kaca objek penggeser atau semakin lambat menggeser maka hasil sediaan semakin tipis.

Ciri-ciri sediaan apusan yang baik

1. Sediaan tidak melebar sampai tepi kaca obje (Panjangnya 1/2-2/3 kaca objek).

2. Pada sediaan harus ada bagian yang cukup tipis untuk diperiksa. Pada bagian itu eritrosit tidak menumpuk dan tidak menyusun gumpalan rouleaux.

3. Pinggir sediaan harus rata tidak boleh ada bergaris-garis atau berlobang-lobang.

4. Ujung sediaan tidak boleh seperti bendera sobek

5. Penyebaran leukosit tidak boleh buruk, leuksit tidak boleh menumpuk pada pinggir atau tepi sediaan.

Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pengecatan:

1.Darah harus benar-benar kering pada saat digenangi dengan methanol(fiksasi)

2.Sebelum di genangi giemsa sediaan harus benar-bener kering( dari methanol)

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.PEMBAHASANPraktikum mengenai sediaan apus darah kali ini bertujuan untuk mengamati dan menilai berbagai unsure sel darah pada manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Berdasarkan Murtiati, dkk (2010), sediaan apus darah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, microfilaria, dan lain-lain. Namun pada praktikum kali ini hanya dilakukan pengamatan untuk mengetahui deskripsi bentuk dari berbagai sel darah dan menilai persentase sel darah yang teramati.Sediaan apus darah dilakukan dengan menggunakan bahan darah segar yang berasal dari kapiler atau vena OP. OP pada praktikum ini adalah nurhayati. Pertama praktikan mengambil darah dari ujung jari telunjuk tangan kiri menggunakan blood lancet atau slat suntik kemudian mencampurkannya dengan EDTA supaya tidak cepat membeku. Setelah itu praktikan menaruhnya ke kaca objek. Kemudian menyentuhkan kaca penutup ke tetesan darah hingga darah melebar. Selanjutnya membentuk sudut 30-400dengan kaca penutup, lalu digerakkan ke kiri membentuk apusan darah yang tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal karena jika terlalu tebal maka saat pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat tidak jelas karena sel darah bertumpuk.Setelah mendapat sediaan yang bagus (tidak tebal dan tipis), maka membiarkannya hingga kering, setelah itu meneteskan metanol ke atas sediaan hingga bagian yang terlapisi darah tertutup semuanya dan membiarkannya selama 5 menit. Fungsi metanol adalah untuk memfiksasi darah sehingga darah tidak hilang saat diamati. Selanjutnya sediaan diteteskan dengan giemsa yang telah diencerkan dengan air dan membiarkannya selama 20 menit dan membilasnya dengan air dan mengeringkannya. Fungsi giemsa adalah untuk mewarnai darah sehingga mudah dibedakan dan dapat terlihat jelas saat diamati. Waktu perendaman ini sebaiknya jangan terlalu lama karena darah bisa tidak terlihat akibat pewarnaan yang terlalu pekat.Selanjutnya setelah sediaan apus darah telah selesai, maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop untuk memeriksa sediaan apus darah. Sebelum pengamatan sediaan apus darah diteteskan minyak emersi terlebih dahulu, tujuan pemberian minyak emersi ini yaitu untuk mencegah kerusakan pada mikroskop. Dengan perbesaran lemah (100x), praktikan hanya melihat bulat-bulat kecil yang sangat banyak dan belum terlihat jelas perbedaan antara leukosit, eritrosit dan trombosit.Setelah menggunakan pembesaran 400x, praktikan menemukan ukuran eritrosit yang kecil , berbentuk bulat bikonkaf tidak berinti, dan berwarna ungu bening. Warna ungu ini akibat pewarnaan dengan giemsa, sehingga warna darah yang semula merah, setelah diamati di mikroskop berubah menjadi ungu.Hal ini sesuai dengan literatur yaitu eritrosit berbentuk cakram bikonkaf atau cakram pipih, sel tidak berinti dan tidak punya organel seperti sel-sel lain. Eritrosit berukuran sekitar 7,5m dan bagian pusat lebih tipis dan lebih terang dari bagian tepinya. Selain itu, eritrosit mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mentransport O2(Dikaamelia, 2008).Pembentukan eritrosit atau eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan). Eritrosit berumur pendek. Tidak adanya inti pada eritrosit menyebabkan eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri (Dikaamelia, 2008). Namun dengan tidak adanya inti pada eritrosit dan dengan bentuk yang berupa bikonkaf maka eritrosit memiliki kemampuan yang optimal dalam mengikat oksigen sehingga kebutuhan akan oksigen menjadi terpenuhi. Itu sebabnya apabila seseorang menderita penyakit sel sabit, yaitu penyakit yang disebabkan karena struktur eritrositnya berbentuk seperti bulan sabit, memiliki kemampuan mengikat oksigen yang lebih sedikit sehingga membuat penderita menjadi anemia dan lemah.Pada pengamatan di praktikum ini tidak ditemukan eritrosit yang berbentuk selain bikonkaf, itu artinya OP tidak menderita kelainan struktur eritrosit. Kelainan pada struktur eritrosit dapat disebabkan karena faktor genetika ataupun lingkungan.Kemudian didapatkan beberapa jenis leukosit, namun praktikan tidak mampu mengidentifikasinya apakah termasuk basofil, eosinofil, batang, neutrofil, limfosit ataupun monosit. Hal tersebut karena keterbatasan pembesaran pada mikroskop yang digunakan sehingga tidak dapat terlihat dengan jelas bentuk dari inti sel leukosit tersebut. Penggolongan leukisit menjadi 5 macam merupakan penggolongan berdasarkan ukuran sel, bentuk nukleus, da ada tidaknya granula sitoplasma sehingga perlu pengamatan yang lebih teliti dan perbesaran mikroskop yang baik serta dapat pula dibantu dengan menggunakan minyak emersi.Berdasarkan referensi, sel neutrofilmemiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 m samapai 12 m. Sel eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12 m sampai 15 m. Berfungsi sebagai fagositik lemah. Sedangkan basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk S. diameternya sekitar 12 m sampai 15 m (Sloane, 2003).

B.HASIL PENGAMATAN

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULANCara menghitung jenis sel darah yaitu dari ujung kiri bawah kaca objek ke atas dan mencari hingga terdapat 10 jenis sel darah, kemudian menggesernya ke kanan dan menghitungnya dari bawah ke atas hingga berjumpa 10 sel darah lagi, dan seterusnya hingga terdapat 100 leukosit (secara zig-zag). Diperoleh persentase eritrosit sebesar 70%, leukosit 10% dan trombosit sebesar 20%.Ukuran eritrosit kecil, berbentuk bulat bikonkaf tidak berinti, dengan warna ungu bening. Leukosit berbentuk bulat berinti di tengah dengan warna ungu. Sedangkan trombosit berukurab sangat kecil terlihat seperti titik berwarna gelap.

B. SARANAdapun sehubungan dengan praktikum ini, khususnya ditujukan bagi mahasiswa yaitu:1.Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar selama kegiatan praktikum ini berlangsung, Mahasiswa harus menggunakanAPD (Alat Pelindung Diri).2.Diharapkan pula bagi semua mahasiswa, bahwa selama kegiatan praktikum ini berlangsung, agar semua mahasiswa bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKAGanong, William F. 1999.Buku Ajar Fisiologi kedokteran.Jakarta: ECG.Lauralee, Sherwood. 2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC: Jakarta.Murtiati, Tri dkk. 2010.Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta.Pearce, Evelyn C. 2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Sherwood, Lauralee. 1996.Fisiologi Manusia. Jakarta: ECG.

LAPORAN BIOLOGI MEDIK IIPASANGAN KROMOSOM

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKromosom merupakan batang yang sangat kental Asam deoksiribonukleat (DNA), materi genetik yang berisi blok bangunan kehidupan. DNA menyimpan informasi penting tentang struktur hewan atau tumbuhan, dan membantu langsung organisme seperti tumbuh dan mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kromosom berfungsi sebagai penyimpanan untuk bahan penting ini, secara berkala membagi bersama dengan sel dan mereplikasi untuk membuat salinan DNA yang dikandungnya. Kromosom juga sangat penting dalam reproduksi seksual, karena mereka memungkinkan organisme untuk menyampaikan materi genetik pada keturunan.Dalam organisme dengan inti sel, yang dikenal sebagai eukariotik, kromosom ditemukan dalam nukleus. Sebagian besar organisme memiliki satu sel kromosom yang datang berpasangan. Pada sel struktural, setiap sel mempertahankan satu sel lengkap kromosom, dalam apa yang dikenal sebagai bentuk diploid, mengacu pada fakta bahwa sel kromosom lengkap.Proses kehidupan merupakan suatu proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.Penentuan sifat organisme dilakukan oleh gen melalui pengendalian proses metabolisme dengan cara mengatur reaksi-reaksi kimia yang menyusun suatu lintasan metabolisme. Proses metabolisme merupakan rangkaian dari jutaan reaksi kimia, dan untuk mengendalikannyadiperlukan ribuan sampaijutaan gen.Oleh karena itu berkembanglah ilmu genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang gen.Perkembangan genetikamerupakan sejarah panjang perkembangan pemikiran dan penemuan, diawali dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel (1865).Teori Mendel merupakan teori pewarisan sifat pertama yang diakui secara ilmiah.Setelah itu, dimulailah eksplorasi genetika dan terus berkembang teknik molekuler. Perkembangan biologi molekuler modern belakangan ini, memungkinkan para ahli taksonomi memanfaatkan data DNA sebagai "penanda molekuler" yang cukup signifikan.Perkembangan dunia molekuler pada tumbuhansemakin cepat seiring dengan cepatnya tingkat kepunahannya, sehingga di negara seperti Amerika, Jepang dan Inggris sudah mengembangkan database DNA.Begitu juga dengan pengembangan bank benih dan bank gen. Analisa kromosom meskipun termasuk dasar dari analisa organisme sudah jauh berkembang kearah analisa mikrosatelit dan poliploidi bahkan genome in situ hybridizati on (GISH).Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau meiosis.Di dalam inti terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap warna yang disebutkromatin(chroma= berwarna,tin= benang). Pada tahap profase (fase awal ketika sel akan membelah diri), benang-benang kromatin memendek, menebal, dan disebut kromosom (chroma= berwarna,soma= badan).

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

B. MAKSUD PRAKTIKUMa.Mahasiswa dapat mengetahui pasangan kromosom pada manusia.b.Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk dari kromosom.

C. TUJUAN PRAKTIKUMa.Mahasiswa mampu memasangkan kromosom dengan benar.b.Melakukan pemasangan kromosom.c.Mengamati pasangan kromosom.

BAB IITINJAUN PUSTAKAKromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok.Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. Nama kromosom diberikan olehWaldeyerpada tahun 1888, sedangMorgandalam tahun 1933 menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik. DNA merupakan persenyawaan kimia pembawa materi genetik. Di dalam kromosom terdapat 35% DNA dari keseluruhan kromosom. DNA merupakan molekul hidup dan dapat mengadakan replikasi (menggandakan diri). Karena mengandung molekul DNA, kromosom pun dapat menggandakan diri. Selain itu, DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom.Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteriEscherichia coli.Cara penyusunan molekul DNA dan protein sebenarnya cukup rumit. Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaituhistonyang menjadi suatu bentukan yang disebut unitnukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatansolenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin. Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengankromatid. Lengan kromatid kembar disebutkromosom.1.KromatidKromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.Kromonemamerupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.

2.KromomerKromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat padakromosom politen(kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat).

3.SentromerSentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor.Kinetokoradalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.

4.Lekukan keduaPada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).

5.SatelitSatelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.

6.TelomerTelomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.

BAB IIIHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANA.PEMBAHASANTahap-tahap Mitosis Dalam Pembelahan Sel.Mitosis Tahap I:Interphasa adalah tahap persiapan untuk mitosis, di mana sel induk berpartisipasi dalam kegiatan metabolik, seperti replikasi DNA, sintesis protein dan pembagian sentriol. Dalam fase ini, ketika dilihat menggunakan mikroskop, kromosom belum khas, tetapi masih sebagai kromatin dalam inti sel. interfase merupakan fase terpanjang dari siklus sel.Mitosis Tahap II:Profase adalah Fase mitosis yang sebenarnya dimulai dengan profase. Membran nukl dan nucleolus ,tidak lagi terlihat. Molekul DNA mulai melingkar setelah mengembun membentuk kromosom. Dalam pembagian mitosis sel manusia, profase berlangsung selama sekitar satu jam.Mitosis Tahap III:Metaphase merupakan fase yang relatif singkat (berlangsung selama 15 menit dalam pembelahan sel manusia). Semua kromosom diselaraskan dengan benarMitosis Tahap IV:Tahap anafase mitosis dalam biologi sel, sentromer kromosom split. Dengan demikian, setiap kromosom terletak di lempeng khatulistiwa menimbulkan dua kromatid kakak yang secara genetik mirip satu sama lain.Mitosis Tahap V:Telofase yaitu Kromatid ditarik ke kutub oleh poros serat masing-masing. Terletak pada dua sisi sel yang kromatid dalam jumlah yang sama.Kemudian menebal membentuk kromosom.Mitosis Tahap VI: Dalam sitokinesis, sel parental membelah, menghasilkan dua sel anak. Selama proses tersebut, sel memisahkan semua komponen, termasuk membran sel, sitoplasma, nukleus dan organel, menjadi dua bagian hampir sama. Setiap dua sel anak menerima salah satu bagian dari komponen sel. Sel induk yang mengalami mitosis bisa menjadi sel diploid atau sel haploid.

B.HASIL PENELITIAN

BAB VPENUTUP

C. KESIMPULANDari pembahasan di atas, maka dapat di ambil kesimpulan yaitu di antaranya :1.Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok.Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika.2.Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.3.Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi 4 yaitu telosentrik, akrosentrik, submetasentrik, dan metasentrik.4.Tahap tahap pembelahan mitosis yaitu Interfase, profase, metafase, anafase, dan di akhiri dengan sitokinesis. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan.5.Tahap- tahap pembelahan meiosis yaitu terjadi 2 kali pembelahan, untuk yang pembelahan tahap pertama yaitu Profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, menghasilkan 2 sel anakan dan untuk tahap pembelahan ke dua yaitu Profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II, menhasilkan 2 sel anakan. Tahap pertama dengan tahap kedua jika di gabungkan hasilnya yaitu menghasilkan 4 sel anakan.6.Pembelahan Amitosis merupakan pembelahan biner, yaituPembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak melalui urutan tahap-tahap tertentu. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Pembelahan ini terjadi padaAmoeba.D.

E. SARANAdapun sehubungan dengan praktikum ini, khususnya ditujukan bagi mahasiswa yaitu:1.Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar selama kegiatan praktikum ini berlangsung, Mahasiswa harus menggunakanAPD (Alat Pelindung Diri).2.Diharapkan pula bagi semua mahasiswa, bahwa selama kegiatan praktikum ini berlangsung, agar semua mahasiswa bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum

DAFTAR PUSTAKASuryo. 1938.Genetika. UGM Press. Yogyakarta.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2103392-pembelahan-sel-mitosis-pengertian-definisi/#ixzz1pjn6ZbRU

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2103409-tahap-tahap-fase-meiosis- dalam/#ixzz1pnsgvFVg

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2103405-tahap-tahap-mitosis-dalam-pembelahan/#ixzz1po0o7CWa

LAPORAN BIOLOGI MEDIK IIPEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (HB)

BAB IPENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANGPenetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapatuntuk menghitung indeks eritrosi.Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari normal. Anemia bisa juga berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi ukuran atau jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin. Anemia yang paling umum ditemukan di masyarakat adalah anemia gizi besi. Terjadinya anemia gizi besi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan zat besi dalam makanan sehari-hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, adanya parasit dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita, diare, kehilangan banyak darah akibat kecelakaan atau operasi karena penyakit (Wirakusumah, 1999). Anemia gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya, konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Semakin berat kurangnya kadar zat besi yang terjadi, akan semakin berat anemia yang diderita. Anemia gizi besi berakibat buruk bagi penderita terutama bagi golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui serta pekerja terutama yang berpenghasilan rendah. Pada anak dan remaja yang terkena anemia gizi akan terganggu 2 pertumbuhan fisik dan perkembangan. Selain itu, aktivitas fisiknya juga akan menurun (Wirakusumah, 1999). Prevalensi anemia (< 12g/ dl) adalah sebesar 27% ( remaja desa) dan 22% (remaja kota) pada saat tidak sedang menstruasi. Sebanyak 24% (remaja desa) dan 27,8% (remaja kota) pada saat menstruasi. Data tersebut menunjukkan bahwa kadar hemoglobin lebih tinggi pada remaja desa pada saat menstruasi, sedangkan kadar hemoglobin lebih rendah pada remaja desa pada saat tidak sedang menstruasi (Vasanthi et.al, 1991).

Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan olehInternational Commitee for Standardization in Hematology(ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhenoglobin.

Kadar hemoglobin dalam darah sangat tergantung pada jenis kelamin dan umur seseorang.Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darahPerempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darahBayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darahAnak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darahAnak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darahAnak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darahB. MAKSUD PRAKTIKUMa.Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pewarnaan sederhana(HB)b.Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung HB pada manusia.

C. TUJUAN PRAKTIKUMa.Mahasiswa mampu mengetahui cara pembacaan Hemoglobin.b.Melakukan prosedur kerja dari HBc.Mengamati perubahan yang terjadi pada sampel.

BAB IITINJAUN PUSTAKAPenetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan memberi warna merah pada darah. Struktur hemoglobin yang abnormal bisa mengganggu bentuk sel darah merah dan menghambat fungsi dan aliran darah melewati pembuluh darah. beberapa kondisi yang berkaitan dengan jumlah SDM dan Hb yaitu :1.Jumlah SDM normal tapi kadar Hb kurang karena ukuran SDM lebih kecil daripada normal yang disebut anemia mikrositik.2.Jumlah SDM normal tetapi kadar Hb kurang karena kadar Hb memang kuarang daripada normal yang disebut anemia hipokromik.

Kadar hemoglobin dalam darah dapat ditentukan dengan berbagai macam cara atau metode. Metode yang paling tepat adalah berdasarkan atas analisa kandungan besi atau kapasitas peningkatan oksigen dari molekul tersebut.

BAB IIIMETODE KERJAA. ALAT DAN BAHANAlat : haemometer sahli, pipet sahli yang bersekala dari 0,02 ml (ketelitiannya 1%), standar pasteur, batang pengaduk dari gelas, jarum suntik.HCL 0,1 N, aquadest.

3.3. Cara Kerja1.Masukkan kira-kira 5 tetes HCL 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer. 2.Isaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml. 3.Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.4.Catatlah waktunya dan segerahlah alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung pengenceran yang berisi HCL itu, hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.5.Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap asam HCL yang jernih itu kedalam pipet 2 atau 3 kali untik membersihkan darah yang masih tinggal dalam pipet.6.Campurkan isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa, warna campuran menjadi coklat tua.7.Tambahkam air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang standar harus dicapai 5 menit. Setelah saat darah dan HCL di campur dalam alat sahli. Dalam alat mempersamakan warna hendaknya tabung diputar demikian sehingga garis bagi tidak terlihat.8.Bacalah kadar hemoglobin dengan garam/100 ml darah (gr%)BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.PEMBAHASANPada kegiatan praktikum kali ini telah dilakukan beberapa uji sampel kepada beberapa mahasiswa yang melakukan praktikum, tapi dari kegiatan yang telah dilakukan hasil yang didapat adalah kebanyakan Hb dari tiap-tiap mahasiswa dibawah ambang batas Hb yang menjadi standar pengukuran. Adapun beberapa hal yang menjadi sumber kesalahan, dari praktikum yang telah kami lakukan ialah ialah: Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.Kemampuan untuk membedakan warna tidak samaSumber cahaya yang kurang baik.Kelelahan mataAlat-alat kurang bersih

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO2dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya eritrosit dilisiskan kemudian heme dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm.Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan dari hemoglobin adalah dapat mengikat O2dan CO2. Pada metode sahli, darah sengan larutan HCl 0,1 N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah itu, warna disamakan dengan warna standar sahli dengan menambahkan aquadest sebagai pengencer. Prinsip hemoglobin diubah mejadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu.

B.HASIL PENGAMATAN

BAB VPENUTUP

A.KESIMPULANHemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2009).Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin (Brooker, 2001).

B.SARANAdapun sehubungan dengan praktikum ini, khususnya ditujukan bagi mahasiswa yaitu:1.Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar selama kegiatan praktikum ini berlangsung, Mahasiswa harus menggunakanAPD (Alat Pelindung Diri).2.Diharapkan pula bagi semua mahasiswa, bahwa selama kegiatan praktikum ini berlangsung, agar semua mahasiswa bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum.

B.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.hemoglobin.comhttp://www.wikipediagolongandarah.comhttp://www.wikipediahemoglobin.comhttp://www.blog-anatomi-comSyarifah, Elfira Rosa. 2011:Panduan praktikum fisiologi hewan.PalembangSyamsuri, Istamar. 2004:Erlangga Biologi XI. Jakarta.

LAPORAN BIOLOGI MEDIK IIJARI TANGAN MANUSIA

BAB IPENDAHULUAN

C. LATAR BELAKANGSidik jari merupakan struktur genetika berbentuk rangka yang sangat detail pada diri manusia dan tidak dapat dihapus atau diubah sampai kapan pun. Sidik jari adalah simbol yang menandakan bahwa tidak ada pribadi yang sama di dunia ini, bahkan untuk kembar identik sekalipun. Sudah sejak lamasidik jarimenjadi objek penelitian dan berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang dinamai dengan dermatoglyphics. Dermatoglyphics berarti ilmu yang mempelajari pola guratan kulit (sidik jari) pada telapak tangan dan kaki. Ketertarikan para ilmuan untuk melakukan penelitian terhadap sidik jari bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan sidik jari manusia memiliki keunikan dan karakteristik tertentu.Beberapa keunikan dan karakteristik sidik jari di antaranya memiliki sifat yang spesifik. Setiap orang memiliki pola sidik jari yang berbeda antara satu dengan lainnya, bahkan sidik jari pada tangan seseorang memiliki pola yang berbeda di setiap jarinya. Kemudian sidik jari bersifat permanen. Berbeda dengan anggota tubuh lainnya yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu, sidik jari seseorang mulai dia lahir sampai meninggal akan tetap sama. Melalui sifat inilah, fungsi sidik jari diaplikasikan untuk penggunaan alat forensik identifikasi yang menentukan identitas seseorang. Selanjutnya, sidik jari relatif mudah diklasifikasikan. Meskipun bersifat spesifik, namun struktur pada sidik jari tidak acak, hal ini tentunya menjadi keunikan tersendiri sehingga untuk keperluan tertentu mudah diklasifikasikan.

Sidik jari tidak hanya berfungsi untuk mencari tahu identitas seseorang saja. Namun, lewat sidik jari ternyata kita bisa mengetahui pribadi seseorang. Bahkan masyarakat Cina jaman dulu memiliki cara tersendiri untuk membaca ciri-ciri kepribadian dan takdir seseorang lewat sidik jari. Untuk mengidentifikasinya, mereka melihat dari gelombang dan lingkaran yang muncul pada ujung jari. Saat itu, banyak wanita yang diperiksa jari-jarinya dengan teliti oleh calon mertuanya. Jika jari tersebut berbentuk gelombang seperti ombak, maka wanita tersebut diyakini akan membawa masalah dalam keluarga, memiliki sifat yang agresif dan sulit untuk mengontrol diri.Penasaran? Ingin tahu bagaimana pribadi Kamu lewat pola sidik jari? Kalau begitu simak ulasan di bawah ini.Pola sidik jari terdiri dari dua bagian, berbentuk lingkaran dan gelombang. Untuk menganalisis pribadi seseorang, gunakan tangan kiri pada pria dan tangan kanan pada wanita. Cara membacanya, mulai dari ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. Untuk mempermudah, kita gunakan simbol O untuk lingkaran dan W untuk gelombang. Lihat contohnya pada gambar berikut:

B. MAKSUD PRAKTIKUMa.Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pewarnaan sederhanab.Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk dari bakteri.

C. TUJUAN PRAKTIKUMa.Mahasiswa mampu membuat sediaan untuk pewarnaan sederhanab.Melakukan proses pewarnaan sederhanac.Mengamati bentuk bakteri pada preparat di bawah mikroskop.

BAB IITINJAUN PUSTAKAMembaca Garis Mayor di Tangan1. 1Pilihlah tangan yang akan dibaca.Dalampalmistry(seni ramal telapak tangan), ada pernyataan mengenai tangan yang aktif dan yang pasif. Tangan aktif Anda adalah tangan yang dominan, sedangkan tangan Anda yang lain merupakan tangan pasif.[1]. Tangan pasif adalah tangan yang digunakan untuk membaca sifat-sifat bawaan.. Tangan dominan digunakan untuk membaca adanya perubahan keadaan bawaan dari perisitiwa dalam hidup, dan sebagainya.. Jika ada perbedaan mencolok antara garis di tangan pasif dan tangan dominan, hal ini berarti orang tersebut telah berusaha keras untuk mengembangkan dirinya sendiri.Iklan 2Carilah empat garis mayor.Garis-garis ini adalah garis jantung, kepala, hidup, dan garis nasib (tidak semua orang punya garis ini):[2]. Garis jantung adalah garis horizontal di bagian atas telapak tangan. Garis ini menggambarkan kondisi jantung Anda baik secara fisik, maupun emosional.. Garis kepala adalah garis horizontal di bagian tengan telapak tangan. Garis ini menggambarkan kondisi pikiran dan otak Anda.. Garis hidup adalah garis lengkung di dekat bagian bawah ibu jari, dimulai di antara jari telunjuk dan ibu jari. Berlawanan dengan kepercayaan pada umumnya, garis ini tidak menandakan seberapa lama Anda akan hidup, tetapi aspek lainnya seperti kekuatan, vitalitas, dan kesejahteraan hidup.. Garis nasib adalah garis vertikal dari bagian bawah telapak tangan hingga ke tengahnya (tidak semua orang memiliki garis ini). Garis ini menandakan aspek seperti kesuksesan, karir, dan pekerjaan.[3] 3Mengartikan garis jantung.Garis ini bisa dibaca dari arah manapun (dari jari kelingking ke jari telunjuk atau sebaliknya), bergantung pada tradisi yang Anda ikuti. Garis ini dipercaya menandakan stabilitas emosi, pandangan romatis, depresi dan kesehatan jantung. Cara membaca garis ini beserta artinya secara spesifik adalah sebagai berikut:[4]. Jika garis jantung dimulai dari bawah jari telunjuk, hal ini berarti Anda pemilih dalam cinta. Garis jantung yang dimulai di bawah jari tengah menandakan orang yang egois dalam cinta. Jika dimulai di tengah telapak tangan, hal ini menandakan bahwa orang tersebut mudah jatuh cinta.. Tidak adanya garis jantung menandakan bahwa seseorang sangat diatur oleh logika, bukan perasaan. Garis yang tipis menandakan seseorang yang terasing dan hanya sedikit memperhatikan tentang perasaan.. Garis yang lurus dan pendek menandakan seseorang yang tidak tertarik dengan romantisme. Garis yang panjang dan keriting menandakan seseorang yang mengekspresikan perasaannya dengan bebas. Garis yang bergelombang menandakan banyak pacar atau kekasih, tetapi tidak ada yang serius.. Jika garis jantung sejajar dengan garis kepala, hal ini menandakan bahwa seseorang dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Garis jantung yang bersentuhan dengan garis hidup berarti seseorang tersebut mudah patah hati.. Garis jantung yang putus atau yang dilalui garis yang lebih kecil bisa menandakan adanya trauma emosional. Garis seperti rantai bisa berarti depresi. 4Periksa garis kepala.Garis ini menandakan gaya belajar, gaya komunikasi, intelektualisme, dan kehausan akan pengetahuan. Cara membaca garis ini secara khusus adalah sebagai berikut:[5]. Tidak adanya garis kepala menandakan seseorang yang malas. Garis yang kabur menandakan seseorang yang mudah lupa dan sulit berkonsentrasi dan suka mengkhayal. Garis yang dalam menandakan ingatan yang baik, konsentrasi yang baik, dan sifat yang bijaksana.. Garis kepala yang pendek menandakan seseorang yang praktis dan tidak suka omong kosong. Garis yang panjang menandakan seseorang yang fokus dan sangat sukses dengan kecenderungan egois.. Garis kepala yang lurus menandakan seseorang yang berpikir secara realistis, logis, teratur dan memperhatikan detail. Garis yang bergelombang menandakan orang yang gelisah dengan perhatian yang pendek. Garis keriting atau miring menandakan seseorang yang sangat keratif.. Jika garis kepala dimulai di garis hidup, hal ini berarti seseorang yang berkeinginan kuat. Garis kepala yang terpisah dari garis hidup menandakan seseorang yang suka bertualang dan antusias dalam hidup.. Garis kepala yang terputus menandakan seseorang yang tidak konsisten dalam berpikir. Ada garis memotong garis kepala menandakan bahwa keputusan penting yang dibuatnya memiliki pengaruh yang besar dalam nasibnya. Rantai atau bulatan dalam garis kepala menandakan adanya konflik personal atau kesulitan emosional. 5Periksa garis hidup.Garis ini menggambarkan kesehatan fisik, kesejahteraan secara umum, dan perubahan hidup yang besar (seperti kejadian musibah, cedera fisik, dan perpindahan tempat tinggal). Panjangnya tidak berhubungan dengan panjang hidup. Makna spesifiknya adalah sebagai berikut::[6]. Jika tidak ada garis hidup, maka hal ini menandakan seseorang yang berperasaan halus, mudah cemas dan tegang. Garis yang samar menandakan seseorang yang berenergi lemah dan kehidupan yang tanpa petualangan. Garis yang dalam menandakan seseorang yang memiliki perjalanan hidup yang lebih halus.. Jika garis ini panjang dan dalam, hal ini menandakan stamina kesehatan dan vitalitas yang baik. Garis pendek dan dalam menandakan seseorang yang mudah mengatasi masalah fisik.. Garis hidup yang keriting menandakan seseorang yang memiliki banyak energi. Garis yang lurus dan dekat ke bagian ujung telapak tangan berarti seseorang yang hati-hati.. Garis yang mendekati ibu jari menandakans seseorang yang mudah lelah. Jika garis ini melengkung hingga membantuk seperti bagian lingkaran, hal ini menunjukkan kekuatan dan antusiasme. Garis yang lurus dan dekat dengan ujung telapak tangan menandakan seseorang yang sangat berhati-hati.[7]. Perhatikan jika ada lebih dari satu garis hidup. Garis hidup lebih dari satu menandakan kekuatan dan vitalitas yang lebih besar.. Garis hidup yang terputus menandakan adanya perubahan mendadak dalam gaya hidup. Jika garis ini terputus di kedua tangan, maka hal ini bisa menandakan adanya penyakit atau cedera serius. Lingkaran atau bentuk rantai dalam garis ini bisa menandakan bahwa seseorang tersebut rentan mengalami masalah kesehatan dan kehidupannya bisa membawanya ke banyak arah yang berbeda. 6Pelajari garis nasib.Garis ini juga dikenal sebagai garis takdir dan menandakan tingkat di mana kehidupan seseorang dipengaruhi oleh situasi eksternal di luar kendali mereka. Garis ini dimulai di bagian dasar telapak tangan. Petunjuk utama garis ini adalah:[8]. Garis dalam dikendalikan oleh nasib dengan kuat. Ingatlah, tidak semua orang punya garis ini.. Jika garis nasib mulai bergabung ke garis hidup, hal ini menandakan seseorang yang menentukan nasibnya sendiri, di mana dia telah mengembangkan cita-citanya sejak awal kehidupannya. Jika garis ini bergabung dengan garis hidup di bagian tengah, maka hal ini menandakan titik di dalam hidupnya di mana kepentingan seseorang harus dikorbankan demi kepentingan orang lain. Jika garis nasib dimulai di bagian dasar ibu jari, hal ini menandakan seseorang yang memiliki hubungan kuat dengan keluarga dan temannya.. Garis nasib yang putus dan berubah arah menandakan adanya banyak perubahan dalam hidup akibat situasi eksternal.

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANA.HASIL PENGAMATANNoNamaGenotipeFenotipe

Jari yang lebih panjang

1Andi Nuismi Aziz

2AdrikaTtSama panjang

3Alfia FitriTTJari manis

4AmrullahTTJari manis

5Andi Nur Srimulya WidiTTJari manis

6Andi Sitti HajarTTJari manis

7Andi tasya

8Chaerunnisa BakhriTTJari manis

9Cindy Yunita SumuleTTJari manis

10Dwi MutiaraTTJari manis

11Eka SaputraTTJari manis

12Elvira Yolanda PutriTT

13Fatimah Suci Wahyuni Datu

14Fauzan Adzima

15Fitrah Ramadani

16HajrahTTJari manis

17HastarinaTTJari manis

18Ihfah Khaerawaty GauTtJari telunjuk

19Ika Pustikawati

20Ines SafarayanaTtJari telunjuk

21Ismi Indrayani AsisTTJari manis

22Lely Nurfadilah GaniTTJari manis

23Meli SaturiskiTTJari manis

24MuslimahTTJari manis

25Mutmainna MTTJari manis

26Nurjannah AmiruddinTTJari manis

27NurqaidahTTJari manis

28NursamsiTTJari manis

29Nurul HidayahttSama panjang

30Nurul HikmaTTJari manis

31Nurul HusnaTTJari manis

32Nurul JannahTTJari manis

33NurwahyuniTTJari manis

34Rahmi Nur FahisyahTTJari manis

35Ray Baguswara MaleimauTTJari manis

36Regina Andini MTTJari manis

37Rohalya Melcy PatandeanTTJari manis

38Sari Ramadana SyukurTTJari manis

39Sarma MukminTTJari manis

40Siti Hutami AmiruddinTTJari manis

41Sri WahyuniTTJari manis

42Sulfiani Syahrir

43Tuti UtamiTTJari manis

44Vani NoviantiSama panjang

45Wahyuni Hapsary OhorellaTTJari manis

46Warda NingsihTTJari manis

B.PEMBAHASANKalau anda sekarang tidak bertanya-tanya mengenai apa hubungannya panjang jari tangan dengan semua ini, anda pasti sedang mencari-cari cara untuk memanjangkan atau memendekkan salah satu jari anda. Untuk itu, ada kabar buruk dan kabar baik buat anda. Kabar buruknya, perbedaan ini ditentukan ketika anda masih merupakan seonggok janin di trimester pertama kehidupan anda di dalam rahim, sehingga tidak ada satu halpun yang bisa anda lakukan untuk mengubahnya. Rupanya, hal ini terkait dengan paparan hormon-hormon seksual, yaitu androgen dan testosteron, pada janin. Hormon testosteron (yang dominan dimiliki laki-laki), ternyata, kemudian mempengaruhi perkembangan panjang jari manis, sementara hormon androgen (yang dominan dimiliki perempuan) mempengaruhi perkembangan panjang telunjuk.Lalu apa kabar baiknya? Meskipun terdapat keterkaitan, namun secara statistik kaitan antara perbedaan panjang jari dengan hal-hal di atas tidak terlalu besar. Dari penelitian yang dilakukan Hurd (2005), misalnya, diketahui bahwa perbedaan panjang jari hanya menyumbang 5% terhadap agresivitas, sementara 95%-nya ditentukan faktor-faktor lain (di sisi lain juga harus dicatat, sumbangan 5% dari hal sesepele panjang jari tangan bisa dikatakan cukup lumayan juga). Selain itu, ternyata faktor ras kemungkinan juga mempengaruhi panjang jari tangan, sehingga penelitian-penelitian yang dilakukan di atas belum tentu menghasilkan temuan yang sama jika digunakan orang-orang Asia sebagai sampelnya. Karena itu, untuk saat ini sepertinya lebih baik jika anda belajar lebih tekun atau mengasah kemampuan komunikasi anda jika ingin sukses dalam ujian atau mencari pacar.

DAFTAR PUSTAKAEntri Wikipedia Mengenai PalmistriEntri Wikipedia Mengenai Digit RatioYahoo! News Finger Length Predicts SAT PerformanceLiveScience.com Finger Length Predicts SAT PerformanceLiveScience.com Finger Length Predicts Agression in MenBailey, A. A., & Hurd, P. L. (2005). Depression in men is associated with more feminine finger length ratios.Personality and Individual Differences(39), 829-836. (pdf)Roney, J. R., & Maestripieri, D. (2004). Relative digit lengths predicts mens behavior and attractiveness during social interactions with women.Human Nature(15)3, 271-282. (pdf)Digit Ratio: A Pointer to Fertility and Human Health(review)Kumpulan Tautan Penelitian Mengenai Tangan:Publications on Dermatoglyphics and Hand Creases