laporan bedah digestive hernia scrotalis

9
LAPORAN KASUS BEDAH DIGESTIF SEORANG LAKI-LAKI 63 TAHUN DENGAN HERNIA SCROTALIS SINISTRA IRREPONIBLE Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh : Fathurrahman Andiyoga 22010112210159 Mentor Residen dr. Helmi Sastriawan Mentor Senior dr. Eriawan Agung N, Sp.U

Upload: fathurrahman-andiyoga

Post on 30-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Hernia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

LAPORAN KASUS BEDAH DIGESTIF

SEORANG LAKI-LAKI 63 TAHUN DENGAN

HERNIA SCROTALIS SINISTRA IRREPONIBLE

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

Fathurrahman Andiyoga

22010112210159

Mentor Residen

dr. Helmi Sastriawan

Mentor Senior

dr. Eriawan Agung N, Sp.U

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

IDENTITAS PENDERITA

Nama : Tn. K

Umur : 63 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Semarang

Pekerjaan : Buruh Bangunan

Status : Kawin

Suku : Jawa

Agama : Islam

No. CM : C460065

DAFTAR MASALAH

No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal

1. Benjolan di kantung

pelir, ukuran 10cm x

8cm x 6cm, tidak bisa

dikembalikan,

transiluminasi (-),

benjolan teraba massa

usus

16-01-2014 1. Sosial ekonomi

kurang

16-01-2014

2. Hernia scrotalis sinistra

irreponible

16-01-2014

Page 3: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

DATA DASAR

ANAMNESIS

Autoanamnesa dilakukan tanggal 16 Januari 2014 jam 12.30 WIB

Keluhan Utama : Benjolan di kantong pelir

Riwayat Penyakit Sekarang :

5 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh terdapat bejolan

yang mula – mula terdapat di lipat paha sebelah kiri. Benjolan hilang timbul

dan semakin lama semakin besar. Benjolan terutama timbul saat pasien

mengejan dan hilang saat pasien tiduran atau didorong ke atas oleh pasien.

Benjolan juga semakin lama semakin turun sampai turun ke kantung pelir.

4 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh benjolan di kantung

pelirnya semakin besar dan terasa sedikit nyeri, tidak terasa panas dan tidak

kemerahan. Pasien sudah berusaha mendorong benjolan tersebut ke atas

seperti biasanya namun tidak bisa. Pasien masih bisa buang gas dan buang air

besar.

Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat operasi sebelumnya (-)

- Riwayat hipertensi disangkal

- Riwayat kencing manis disangkal

- Riwayat alergi disangkal

- Riwayat jantung disangkal

- Riwayat asma disangkal

- Penderita tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga menderita penyakit keganasan disangkal.

Page 4: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita bekerja sebagai buruh bangunan. Mempunyai 4 orang anak yang

sudah mandiri. Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS..

Kesan : sosial ekonomi kurang

PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 16 Januari 2014 jam 12.35 WIB

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital :

Tekanan darah : 150 / 90 mmHg

Frekuensi naadi : 84 x/menit isi dan tegangan cukup

Frekuensi napas : 20 x/menit

Suhu : 36.7 oC

Status Generalis

Kepala : mesosefal

Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera

ikterik(-/-), mata cekung (-/-)

Hidung : discharge (-), epistaksis (-)

Telinga : discharge (-/-)

Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)

Tenggorokan : T 1-1, serak (-), faring hiperemis (-)

Leher : Pembesaran limfonodi (-), trakhea di tengah

Thorax :

Pulmo : Inspeksi : Simetris saat statis dan

dinamis

Palpasi : stem fremitus kanan =

kiri

Perkusi : sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Page 5: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm di

medial LMCS

Perkusi : Batas atas : SIC II linea parasternal

sinistra

Batas kanan : linea parasternal dekstra

Batas kiri : 2 cm medial LMCS

Auskultasi : bunyi jantung I-II murni,

gallop (-), bising (-)

Abdomen : Inspeksi : cembung (-), venektasi

(-), warna sama dengan kulit sekitar,

gambaran usus (-), gerak usus (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal, metallic sound (-)

Perkusi : timpani, pekak hepar (+) normal, pekak

sisi (+) normal, pekak alih (-)

Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), defans

muskuler (-), hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : superior inferior

Sianosis - / - - / -

Akral dingin - / - - / -

Edema - / - - / -

Capilary refill <2”/<2” <2”/<2”

Genitalia eksterna : laki-laki, sirkumsisi, tidak ada kelainan

Status lokalis : Genitalia Eksterna

Inspeksi : laki – laki, scrotum kiri membesar ukuran 10 cm x 8 cm

x 6 cm, warna sama dengan sekitar, transiluminasi (-)

Palpasi : nyeri tekan (-), teraba massa usus di scrotum kiri

Auskultasi : bising usus (+)

Pembesaran KGB Inguinal (-), umbilical (-), supraklavikular kiri (-)

Rectal Toucher : Tonus spincter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps,

pada mukosa tidak teraba massa.

Page 6: Laporan Bedah Digestive Hernia Scrotalis

Prostat : ukuran diameter latero-lateral 4 cm simetris,

teraba pole anterior, pole atas tidak teraba, sulcus

medianus cekung, nodul (-), nyeri tekan (-), refleks

bulbocavernosus (+).

Sarung tangan : feses (+), lendir (-), darah (-)

DIAGNOSA KERJA

Hernia scrotalis sinistra irreponible

INITIAL PLANS

IpDx : S : -

O : -

IpRx : Hernioraphy

Ip Mx : Keadaan umum, tanda Vital, tanda peradangan, tanda obstruksi usus,

tanda akut abdomen.

Ip Ex :

- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien menderita

hernia scrotalis irreponible, yaitu turunnya usus ke kantong pelir dan

tidak bisa dikembalikan tanpa operasi. Apabila tidak ditangani

kemungkinan lubang tempat keluarnya usus bisa menjepit usus dan

mengganggu aliran darah sehingga usus yang terjepit tersebut menjadi

mati.

- Bila pasien mengeluh kantung pelir kemerahan, panas dan nyeri, atau

pasien mengeluh tidak bisa kentut, tidak bisa BAB, segera

menghubungi dokter.

- Diperlukan pemeriksaan penunjang lain untuk menunjang diagnosis.

- Pasien dipuasakan 6 jam sebelum dilakukan hernioraphy, dan perlu

kerjasama bagi dokter dan pasien agar program terapi dapat berjalan

dengan baik, termasuk dibutuhkannya izin dari pasien setelah pasien

diberi penjelasan (Informed consent).