laporan anpertum ii.docx
DESCRIPTION
anatomi perkembangan tumbuhanTRANSCRIPT
BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP DAN TAK HIDUP DALAM SEL
I.PENDAHULUAN
a. Tujuan
- Melihat bagian-bagian hidup dalam sel
- Mengenal benda-benda tak hidup didalam sel (misal : amilum, butir aleuron, dan kristal
Ca-oksalat)
b. Teori Dasar
Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional.
Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel lain yang masing-masing
mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim Biologi, 2004).
Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat
dilakukan sendiri, contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik kedalam tubuh
tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang
amat diperlukannya. Meskipun tipe satu sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada
sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball, 1992).
Duan pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu zat cair yang
kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, granula, dan pigmen.
(Amiruddin, 1989).
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Selaput Plasma (Membran Sel).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Membran Sel)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia
Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah :
Protein – Lipid – Protein Triaminer Layer. Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air)
sedangkan protein bersifat hiddrofilik (larut dalam air), oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif
Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif Permeabel berarti hanya dapat
memasukkan di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan
Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lainnya. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai
plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma dsebut dnegan Dinding Sel
( Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, diantara kedua lapisan selulosa tadi
terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat
penguat sepertiLignin, Chitin, Pektin, Suberine, dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan
kadang-kadang terdapat celah yang disebut dengan Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat
penjuluran Sitoplasma yang disebut dengan Plasmodesma yang berfungsi hampir sama dengan fungsi
saraf pada hewan.
Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Protein Ekstrinsik (Perifer)
Protein ini letaknya tersembul diantara dua lapisa fosfolipid. Protein ekstrinsik bergabung
dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air.
b. Protein Intrinsik (Integral)
Protein ini letaknya tenggelam diantara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung
dengan membran dalam sel dan bersifat hidrofobik, yaitu tidak larut dalam air. Penyusun
membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat
hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein. Adapun karbohidrat yang berikatan
dengan lipid yang bersifat hidrofobik disebut glikolipid. Sifat dari membran sel ini adalah
selektif permeabel artinya dapat dilalui air atau zat-zat tertentu yang larut didalamnya.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma khusus untuk cairan yang berada didalam
inti sel dinamakan dinamakan Nukleoplasma, sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
disebut dengan Organel. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan
metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak
homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan : sintesis
bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di
dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Selain organel terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai produk
sekunder lain. Vakuola memiliki peran yang penting sebagai tempat penampungan produk sekunder
yang berbentuk cair, sehingga disebut juga ‘cairan sel’. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda,
tergantung letak dan fungsi sel.
Penyusun utama sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di
dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel sel tersebut antara lain :
Retikulum Endoplasma (RE) yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal 2
jenis RE yaitu :
- RE Granuler (Rough E.R)
- RE Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E adalah sebagai alat transoprtasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat
dilihat dengan mikroskop electron.
Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentu bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E
dan ada yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi
dari ribosom adalah : tempat sintetis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop
electron.
Miktondria (The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu yang mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-
lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi dari mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang
menghasilkan banyak ATP (energi), karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.
Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu
enzimnya itu bernama Lisozym.
Badan Golgi (Aparatus Golgi)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur sel ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak diemui pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis).
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.
Plastida
Dikenal ada 3 jenis Plastida, yaitu :
Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan) terdiri dari :
a. Amiloplas ( untuk menyimpan amilum)
b. Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak)
c. Proteoplas (untuk menyimpan protein)
Kloroplas yaitu benda yang berwarna hijau. Plastida ini berfungsi untuk menghasilkan klorofil
dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen :
a. Karoten (kuning)
b. Fikodanin (biru)
c. Fikosantin (kuning)
d. Fikoeritrin (merah)
Vakuola (rongga sel)
Beberapa ahli tidak memasukan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.
Vakuola berisi:
a. Garam-garam organik
b. Glikosida
c. Tanin (zat penyamak)
d. Minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar, atau Zingiberine pada
jahe)
e. Alkaliod (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin, dan lain-lain)
f. Enzim
g. Butir-butir pati
Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola non kontraktil.
Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris dan kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
“rangka sel””. Contoh organel ini antara lain benang-benang dan gelembung pembelahan. Selian
itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela, dan Silia.
Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus tetapi lebih lembut. Terbetuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin
dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan
banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian :
Membran inti (Karioteka)
Nukleoplasma (Matriks)
Kromatin/ Kromosom
Nukelolus (anak inti)
Nukleus merupakan inti sel yang berperan dalam transmisi genetik (sifat menurun) dan
pembentukan kromosom. Nukleus adalah bagian sel yang kaya DNA. Nukleus mengandung
bulatan kecil yang disebut dengan Nukleolus (anak inti). Bila jumlahnya satu disebut Nukleolus
dan bila jumlahnya banyak disebut dengan Nukleoli. Nukleus memiliki bentuk bulat atau
lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas
sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. (Anonym, 2012).
II.METODE
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Kaca preparat
- Cover glass
- Silet atau pisau kecil yang tajam
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
- Rhoe discolor
- Zea mays
- Salanum tuberosum
- Ricinus communis
- Begonia sp
- Spirogyra sp
b. Prosedur Kerja
1. Kentang (Solanum tuberosum)
Umbi Solanum tuberosum
Di sayat
Amati bagaimana bentuk amilumnya, bagaimana latak hilumnya, temasuk biji tunggal, setengah tunggal atau majemuk.
Hasil Pengamatan
2. Jarak (Ricinus communis)
3. Jagung (Zea mays)
Endosperm biji Ricinus communis
Di iris
Amati sel berbentuk segibanyak (polygon) dengan aleuron didalamnya, Aleuron berbentuk bulat telur, Aleuron di dalamnya terdapat kristaloid putih telur dan globoid
Hasil Pengamatan
Biji Zea mays
Disayat
Amati lapisan paling luar/ kulit biji (perikarpium), lapisan sebelah dalamnya kulit biji (spermoderm), jaringan endosperm dengan lapisan aleuron sebagai lapisan terluar, dan butir-butir amilum di dalam sel-selendosperm
Hasil Pengamatan
4. Sosongkokan (Rhoe discolor)
5. Begonia sp
Preparat Rhoe discolor
Diamati dan digambar lipatan-lipatan (lamella) pada dinding sel dan bagian dalam sel terjadinya sirkulasi pada sitoplasma, dan perhatikan dan digambar kloroplas yang berbentuk spiral, nucleus tampak jelas diantara gulungan kloroplas
Hasil Pengamatan
Preparat Begonia sp
Diamati kristal yang terdapat pada sel-sel korteks batang dam kristal yang berbentuk pasir, majemuk atau pyramid.
Hasil Pengamatan
6. Spirogyra sp
III.HASIL PENGAMATAN
NO Hasil Pengamatan Literatur1. Stomata
Gambar : Rhoe discolor
stomata
Sumber : google pics
2.
Gambar : Rhoe discolor Sumber : Google pisc
Preparat Spirogyra sp
Diamati dan digambar lipatan-lipatan (lamella) pada dinding sel dan bagian dalam sel terjadinya sirkulasi pada sitoplasma, dan perhatikan dan digambar kloroplas yang berbentuk spiral, nucleus tampak jelas diantara gulungan kloroplas
Hasil Pengamatan
3.
Gambar : Zea mays Sumber : Google pics
4.
Gambar : Ricinus communis Sumber : Google pics
5. jaringan gabus
Gambar : Solamun tuberosum Sumber : Google pisc
6.
Gambar : Spirogyra sp Sumber : Google pisc
7.
Gambar : Begonia sp Sumber : google pisc
VII. Pembahasan
Dalam praktikum ini yaitu tentang bagian hidup dan tak hidup pada sel
tumbuhan. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.
Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam bagian yang hidup
dan tak hidup pada daun Rhoe discolor. Pertama pada bagian atas daun tidak terlihat
dengan jelas, namun terdapat kloroplas yang mengandung zat warna (pigmen) hijau
yang sering disebut dengan klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesi atau
mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia (ATP) dan bahan makanan
(karbohidrat). Kemudian pada bagian bawahnya dapat terlihat terdapat stomata yang
berfungsi sebagai alat respirasi (pernafasan) pada tumbuhan.
Kemudian pada praktikum ini kami mengamati bagian sel pada biji Zea mays
(jagung), terlihat seperti sisik dan tak terlalu terlihat jelas bagian-bagian sel nya,
padahal pada biji jagung ini terdapat butiran-butiran yang kecil yang dinamakan
aleuron. Aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau
beberapa gubaid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari
asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada bagian paling luar dari
endosperm padi dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras yang terlalu
bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar
dari alueron padi. Tetapi karena alat yang digunakan belum memadai atau ada
kesalahan pada praktikum, sehingga aleuron baik pada biji jagung atau pada biji jarak
tidak dapat terlihat dengan jelas.
Lalu pada umbi Solanum tuberosum (kentang) terdapat butiran-butiran
amilum yang berwarna putih, namun tak terlihat bergitu jelas, dan hanya tampak
seprti gelembung-gelembung pada bagian-bagian sel nya. Padahal pada kentang ini
terdapat banyak sekali butiran-butiran amilum yang tersebar siseluruh bagian kentang.
Pada kentang juga terdapat hilus yang berbentuk eksentris karena terbentuk daru luar
ke dalam, dan terdapat amilum yang mempunyai rumus empiris (C6H10O5), berupa
karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat
dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung
cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung
asimulasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus (hilum),
berdasarkan letaknya hilum butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila
hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi :
a. Amilum tunggal, apabila pada sebutir amilum terdapat satu hilus.
b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing
dikelilingi oleh lamella, sehingga terbentuk lamella yang mengelilingi seluruhnya
c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi
lamella, sehingga terbentuk lamella yang mengelilingi seluruhnya.
Dalam amilum terdapat lamella-lamella yang mengelilingi hilus adanya lamella-
lamella disebabkan pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar
air yang berbeda, sehingga memperngaruhi indeks bias. Lamella-lamella akan hilang
apabila ditetesi dengan alkohol, karena air akan terserap oleh alkohol. Dibagian
amilum nampak seperti retakan, dapat terjadi pada tepung tapioca, atau ditengah
amilum nampak terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang
berkecambah, disebut korosi, misalnya biji kacang merah yang sedang berkecambah.
VIII. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sel tumbuhan terdiri dari
bagian yang hidup dan bagian yang mati (tak hidup). Bagian yang hidup adalah inti
dan organel pada sitoplasma dan bagian yang tak hidup adalah dinding sel dan benda-
benda ergastik.
Dan terdapat bagian-bagian sel yang hidup yaitu nucleus, kloroplas dan aliran
sitoplasma. Dan melihat bagian dari non protoplasmic (benda ergastik) diantaranya
amilum dan bituran aleuron.
Daftar Pustaka
- Nugroho, L. Hartanto dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar
Swadaya: Jakarta.
- Sumarfi, issirep, dkk, 1992. Struktur Bagian Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Yogyakarta.
- http://sweetir1s.multiply.com/journal/item/4/anatomi_tumbuhan. diakses pada 10
Oktober 2012 pukul 00.05 WIB.
- Neil A. Capmbell & Jane B. Reece. 2010. Biology. Erlangga : Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Di susun oleh:
Rinaldi Kurnia (1127020064)
Tanggal Praktikum : 30 September 2013
Tanggal Pengumpulan : 08 Oktober 2013
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG2013-2014