laporan anpertum ii.docx

19
BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP DAN TAK HIDUP DALAM SEL I.PENDAHULUAN a. Tujuan - Melihat bagian-bagian hidup dalam sel - Mengenal benda-benda tak hidup didalam sel (misal : amilum, butir aleuron, dan kristal Ca-oksalat) b. Teori Dasar Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel lain yang masing- masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim Biologi, 2004). Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri, contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik kedalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang amat diperlukannya. Meskipun tipe satu sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball, 1992). Duan pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu zat cair yang kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, granula, dan pigmen. (Amiruddin, 1989).

Upload: rinaldi-kurnia

Post on 26-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anatomi perkembangan tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: laporan anpertum II.docx

BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP DAN TAK HIDUP DALAM SEL

I.PENDAHULUAN

a. Tujuan

- Melihat bagian-bagian hidup dalam sel

- Mengenal benda-benda tak hidup didalam sel (misal : amilum, butir aleuron, dan kristal

Ca-oksalat)

b. Teori Dasar

Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional.

Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel lain yang masing-masing

mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim Biologi, 2004).

Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat

dilakukan sendiri, contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik kedalam tubuh

tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang

amat diperlukannya. Meskipun tipe satu sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada

sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball, 1992).

Duan pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu zat cair yang

kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, granula, dan pigmen.

(Amiruddin, 1989).

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Selaput Plasma (Membran Sel).

2. Sitoplasma dan Organel Sel.

3. Inti Sel (Nukleus).

1. Selaput Plasma (Membran Sel)

Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia

Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).

Page 2: laporan anpertum II.docx

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah :

Protein – Lipid – Protein Triaminer Layer. Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air)

sedangkan protein bersifat hiddrofilik (larut dalam air), oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif

Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif Permeabel berarti hanya dapat

memasukkan di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan

Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lainnya. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai

plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma dsebut dnegan Dinding Sel

( Cell Wall).

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, diantara kedua lapisan selulosa tadi

terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat

penguat sepertiLignin, Chitin, Pektin, Suberine, dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan

kadang-kadang terdapat celah yang disebut dengan Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat

penjuluran Sitoplasma yang disebut dengan Plasmodesma yang berfungsi hampir sama dengan fungsi

saraf pada hewan.

Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Protein Ekstrinsik (Perifer)

Protein ini letaknya tersembul diantara dua lapisa fosfolipid. Protein ekstrinsik bergabung

dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air.

b. Protein Intrinsik (Integral)

Protein ini letaknya tenggelam diantara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung

dengan membran dalam sel dan bersifat hidrofobik, yaitu tidak larut dalam air. Penyusun

membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat

hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein. Adapun karbohidrat yang berikatan

dengan lipid yang bersifat hidrofobik disebut glikolipid. Sifat dari membran sel ini adalah

selektif permeabel artinya dapat dilalui air atau zat-zat tertentu yang larut didalamnya.

2. Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma khusus untuk cairan yang berada didalam

inti sel dinamakan dinamakan Nukleoplasma, sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu

disebut dengan Organel. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan

metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat

organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak

Page 3: laporan anpertum II.docx

homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan : sintesis

bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di

dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.

Selain organel terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai produk

sekunder lain. Vakuola memiliki peran yang penting sebagai tempat penampungan produk sekunder

yang berbentuk cair, sehingga disebut juga ‘cairan sel’. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda,

tergantung letak dan fungsi sel.

Penyusun utama sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta

sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di

dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

Organel sel tersebut antara lain :

Retikulum Endoplasma (RE) yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal 2

jenis RE yaitu :

- RE Granuler (Rough E.R)

- RE Agranuler (Smooth E.R)

Fungsi R.E adalah sebagai alat transoprtasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat

dilihat dengan mikroskop electron.

Ribosom (Ergastoplasma)

Struktur ini berbentu bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E

dan ada yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi

dari ribosom adalah : tempat sintetis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop

electron.

Miktondria (The Power House)

Struktur berbentuk seperti cerutu yang mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-

lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi dari mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang

menghasilkan banyak ATP (energi), karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.

Lisosom

Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu

enzimnya itu bernama Lisozym.

Badan Golgi (Aparatus Golgi)

Page 4: laporan anpertum II.docx

Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur sel ini dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak diemui pada organ tubuh yang

melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.

Sentrosom (Sentriol)

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis).

Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat

dengan menggunakan mikroskop elektron.

Plastida

Dikenal ada 3 jenis Plastida, yaitu :

Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan) terdiri dari :

a. Amiloplas ( untuk menyimpan amilum)

b. Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak)

c. Proteoplas (untuk menyimpan protein)

Kloroplas yaitu benda yang berwarna hijau. Plastida ini berfungsi untuk menghasilkan klorofil

dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen :

a. Karoten (kuning)

b. Fikodanin (biru)

c. Fikosantin (kuning)

d. Fikoeritrin (merah)

Vakuola (rongga sel)

Beberapa ahli tidak memasukan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan

mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.

Vakuola berisi:

a. Garam-garam organik

b. Glikosida

c. Tanin (zat penyamak)

d. Minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar, atau Zingiberine pada

jahe)

e. Alkaliod (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin, dan lain-lain)

f. Enzim

g. Butir-butir pati

Page 5: laporan anpertum II.docx

Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola non kontraktil.

Mikrotubulus

Berbentuk benang silindris dan kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai

“rangka sel””. Contoh organel ini antara lain benang-benang dan gelembung pembelahan. Selian

itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela, dan Silia.

Mikrofilamen

Seperti Mikrotubulus tetapi lebih lembut. Terbetuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin

dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.

Peroksisom (Badan Mikro)

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan

banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel terdiri dari bagian-bagian :

Membran inti (Karioteka)

Nukleoplasma (Matriks)

Kromatin/ Kromosom

Nukelolus (anak inti)

Nukleus merupakan inti sel yang berperan dalam transmisi genetik (sifat menurun) dan

pembentukan kromosom. Nukleus adalah bagian sel yang kaya DNA. Nukleus mengandung

bulatan kecil yang disebut dengan Nukleolus (anak inti). Bila jumlahnya satu disebut Nukleolus

dan bila jumlahnya banyak disebut dengan Nukleoli. Nukleus memiliki bentuk bulat atau

lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas

sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. (Anonym, 2012).

Page 6: laporan anpertum II.docx

II.METODE

a. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :

- Mikroskop

- Pipet tetes

- Kaca preparat

- Cover glass

- Silet atau pisau kecil yang tajam

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :

- Rhoe discolor

- Zea mays

- Salanum tuberosum

- Ricinus communis

- Begonia sp

- Spirogyra sp

b. Prosedur Kerja

1. Kentang (Solanum tuberosum)

Umbi Solanum tuberosum

Di sayat

Amati bagaimana bentuk amilumnya, bagaimana latak hilumnya, temasuk biji tunggal, setengah tunggal atau majemuk.

Hasil Pengamatan

Page 7: laporan anpertum II.docx

2. Jarak (Ricinus communis)

3. Jagung (Zea mays)

Endosperm biji Ricinus communis

Di iris

Amati sel berbentuk segibanyak (polygon) dengan aleuron didalamnya, Aleuron berbentuk bulat telur, Aleuron di dalamnya terdapat kristaloid putih telur dan globoid

Hasil Pengamatan

Biji Zea mays

Disayat

Amati lapisan paling luar/ kulit biji (perikarpium), lapisan sebelah dalamnya kulit biji (spermoderm), jaringan endosperm dengan lapisan aleuron sebagai lapisan terluar, dan butir-butir amilum di dalam sel-selendosperm

Hasil Pengamatan

Page 8: laporan anpertum II.docx

4. Sosongkokan (Rhoe discolor)

5. Begonia sp

Preparat Rhoe discolor

Diamati dan digambar lipatan-lipatan (lamella) pada dinding sel dan bagian dalam sel terjadinya sirkulasi pada sitoplasma, dan perhatikan dan digambar kloroplas yang berbentuk spiral, nucleus tampak jelas diantara gulungan kloroplas

Hasil Pengamatan

Preparat Begonia sp

Diamati kristal yang terdapat pada sel-sel korteks batang dam kristal yang berbentuk pasir, majemuk atau pyramid.

Hasil Pengamatan

Page 9: laporan anpertum II.docx

6. Spirogyra sp

III.HASIL PENGAMATAN

NO Hasil Pengamatan Literatur1. Stomata

Gambar : Rhoe discolor

stomata

Sumber : google pics

2.

Gambar : Rhoe discolor Sumber : Google pisc

Preparat Spirogyra sp

Diamati dan digambar lipatan-lipatan (lamella) pada dinding sel dan bagian dalam sel terjadinya sirkulasi pada sitoplasma, dan perhatikan dan digambar kloroplas yang berbentuk spiral, nucleus tampak jelas diantara gulungan kloroplas

Hasil Pengamatan

Page 10: laporan anpertum II.docx

3.

Gambar : Zea mays Sumber : Google pics

4.

Gambar : Ricinus communis Sumber : Google pics

5. jaringan gabus

Gambar : Solamun tuberosum Sumber : Google pisc

Page 11: laporan anpertum II.docx

6.

Gambar : Spirogyra sp Sumber : Google pisc

7.

Gambar : Begonia sp Sumber : google pisc

VII. Pembahasan

Dalam praktikum ini yaitu tentang bagian hidup dan tak hidup pada sel

tumbuhan. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan

kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi

menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.

Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam bagian yang hidup

dan tak hidup pada daun Rhoe discolor. Pertama pada bagian atas daun tidak terlihat

dengan jelas, namun terdapat kloroplas yang mengandung zat warna (pigmen) hijau

yang sering disebut dengan klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesi atau

mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia (ATP) dan bahan makanan

(karbohidrat). Kemudian pada bagian bawahnya dapat terlihat terdapat stomata yang

berfungsi sebagai alat respirasi (pernafasan) pada tumbuhan.

Page 12: laporan anpertum II.docx

Kemudian pada praktikum ini kami mengamati bagian sel pada biji Zea mays

(jagung), terlihat seperti sisik dan tak terlalu terlihat jelas bagian-bagian sel nya,

padahal pada biji jagung ini terdapat butiran-butiran yang kecil yang dinamakan

aleuron. Aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau

beberapa gubaid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari

asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada bagian paling luar dari

endosperm padi dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras yang terlalu

bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar

dari alueron padi. Tetapi karena alat yang digunakan belum memadai atau ada

kesalahan pada praktikum, sehingga aleuron baik pada biji jagung atau pada biji jarak

tidak dapat terlihat dengan jelas.

Lalu pada umbi Solanum tuberosum (kentang) terdapat butiran-butiran

amilum yang berwarna putih, namun tak terlihat bergitu jelas, dan hanya tampak

seprti gelembung-gelembung pada bagian-bagian sel nya. Padahal pada kentang ini

terdapat banyak sekali butiran-butiran amilum yang tersebar siseluruh bagian kentang.

Pada kentang juga terdapat hilus yang berbentuk eksentris karena terbentuk daru luar

ke dalam, dan terdapat amilum yang mempunyai rumus empiris (C6H10O5), berupa

karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat

dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung

cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung

asimulasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus (hilum),

berdasarkan letaknya hilum butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila

hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.

Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi :

a. Amilum tunggal, apabila pada sebutir amilum terdapat satu hilus.

b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing

dikelilingi oleh lamella, sehingga terbentuk lamella yang mengelilingi seluruhnya

c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi

lamella, sehingga terbentuk lamella yang mengelilingi seluruhnya.

Dalam amilum terdapat lamella-lamella yang mengelilingi hilus adanya lamella-

lamella disebabkan pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar

air yang berbeda, sehingga memperngaruhi indeks bias. Lamella-lamella akan hilang

apabila ditetesi dengan alkohol, karena air akan terserap oleh alkohol. Dibagian

amilum nampak seperti retakan, dapat terjadi pada tepung tapioca, atau ditengah

Page 13: laporan anpertum II.docx

amilum nampak terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang

berkecambah, disebut korosi, misalnya biji kacang merah yang sedang berkecambah.

VIII. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sel tumbuhan terdiri dari

bagian yang hidup dan bagian yang mati (tak hidup). Bagian yang hidup adalah inti

dan organel pada sitoplasma dan bagian yang tak hidup adalah dinding sel dan benda-

benda ergastik.

Dan terdapat bagian-bagian sel yang hidup yaitu nucleus, kloroplas dan aliran

sitoplasma. Dan melihat bagian dari non protoplasmic (benda ergastik) diantaranya

amilum dan bituran aleuron.

Daftar Pustaka

- Nugroho, L. Hartanto dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar

Swadaya: Jakarta.

- Sumarfi, issirep, dkk, 1992. Struktur Bagian Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan: Yogyakarta.

- http://sweetir1s.multiply.com/journal/item/4/anatomi_tumbuhan. diakses pada 10

Oktober 2012 pukul 00.05 WIB.

- Neil A. Capmbell & Jane B. Reece. 2010. Biology. Erlangga : Jakarta.

Page 14: laporan anpertum II.docx

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Di susun oleh:

Rinaldi Kurnia (1127020064)

Tanggal Praktikum : 30 September 2013

Tanggal Pengumpulan : 08 Oktober 2013

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG2013-2014