laporan praktikum anpertum epidermis

19
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN SEL EPIDERMIS DAN DERIVATNYA Nama Dosen : Muhammad Efendi, M.Si. Nama Asisten : Dinda Sora Annisa Nama : Yuni Maryeti NIM : 1147020077 Kelas : B Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2015 Tanggal Pengumpulan : 17 Oktober 2015 JURUSAN BIOLOGI

Upload: yuni-maryeti-unyu

Post on 02-Dec-2015

645 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

jaringan epidermis, trikoma, stomata

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN

SEL EPIDERMIS DAN DERIVATNYA

Nama Dosen : Muhammad Efendi, M.Si.

Nama Asisten : Dinda Sora Annisa

Nama : Yuni Maryeti

NIM : 1147020077

Kelas : B

Kelompok : 4

Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2015

Tanggal Pengumpulan : 17 Oktober 2015

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015 M/ 1436

Page 2: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar daun tembakau atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Purna, 2014)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma,2. epidermis

Gambar daun tembakau bawah 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Purna, 2014)

1

Page 3: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. stomata

Gambar batang tembakau 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Purna, 2014)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. epidermis

Penjelasan

Dari hasil pengamatan, pada permukaan batang, daun ventral dan dorsal terdapat trikoma. Trikoma merupakan derivasi dari sel epidermis dengan fungsi perlindungan. Stomata hanya terdapat di bagian dorsal daun dengan kerapatan yang cukup tinggi yaitu 26,2. Stomata pada tembakau bertipe anisositik. Menurut Mufid (2012), stomata anisositik adalah stomata yang dikelilingi 3 sel penjaga yang tidak sama besar. Trikoma pada tembakau merupakan tipe trikoma glandular karena dibagian ujung terdapat kelenjar minyak yang akan disekresikan oleh trikoma saat dibutuhkan. Bentuk trikomanya seperti helaian rambut.

2

Page 4: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar daun sidaguri atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Pattar, 2011)

Gambar tangan Keterangan

Gambar daun sidaguri bawah 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Pattar, 2011).

3

Page 5: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan

Gambar batang sidaguri 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Pattar, 2011 )

Gambar tangan Keterangan

Penjelasan

Setelah dilakukan pengamatan pada batang, daun adaksial dan abaksial sidaguri ditemukan beberapa derivat dari sel epidermis. Derivat sel epidermis jenis trikoma ditemukan pada permukaan batang, daun adaksial dan abaksial. Sedangkan stomata di temukan pada permukaan abaksial daun dengan kerapatan 11,2. Trikoma yang ada pada sidaguri berbentuk bintang dan merupakan jenis trikoma non glandular karena bagian lumen sel yang terlihat kosong.

Stomata dari tumbuhan sidaguri bertipe anomositik dengan 3 hingga 4 sel penjaga atau anisositik. Menurut Das, dkk, (2015), trikoma pada daun sidaguri memiliki dimorfisme antara adaksial dan abaksial. Trikoma pada adaksial berupa sel uniseluler, sedangkan pada abaksial trikoma terdiri lebih dari satu sel atau multiseluler. Panjang

4

Page 6: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

trikoma 240-930 μm . Pada batang sidaguri sel epidermis bentuk dasar hadir dengan bentuk persegi panjang.

Gambar daun waru atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Sahy, 2011) Gambar tangan Keterangan

1. trikoma

Gambar daun waru bawah 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Sahy, 2011)

5

Page 7: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. stomata

6

Page 8: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar batang waru 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Suhadyah, dkk, 2013)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma

Penjelasan

Pengamatan selanjutnya adalah dengan menggunakan daun waru (Hibiscus tiliaceus). Sebelum kita melakukan pengamatan kita mempersiapkan mikroskop cahaya, setelah itu mengambil daun waru  (Hibiscus tiliaceus) kemudian mengiris setipis mungkin dengan menggunakan silet. Pada daun waru yang telah diamati tampak adanya trikoma dengan jenis rambut bercabang bersel banyak  dan berwarna hijau agak tua. Rambut-rambut ini berbentuk seperti bintang. Menurut Suhadyah, dkk, (2013), stomata pada waru berbentuk anomositik.

Trikoma  merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak yang dibentuk dari sel epidermis. Menurut Hidayat (1995), struktur trikoma yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri yang tersusun dari jaringan epidermis. Pada trikoma yang berbentuk bintang  merupakan trikoma yang tidak menghasilkan secret pada epidermis. Hal ini terjadi pada daun waru. jaringan epidermis yang dapat terlihat cukup jelas dan disini epidermis tersebut membentuk suatu derivat yaitu trikoma, namun trikoma pada epidermis adalah trikoma non glandular dan bertipe rambut bintang. Dikatakan non glandular karena bukan berasal dari rambut kelenjar. Dan trikoma ini bersel banyak.

7

Page 9: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar daun jagung atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Purna, 2014) Gambar tangan Keterangan

1. trikoma2. epidermis3. stomata

Gambar daun jagung atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Purna, 2014)

8

Page 10: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan1. trikoma 2. stomata

Penjelasan

Pengamatan kedelapan adalah dengan menggunakan daun jagung Sebelum kita melakukan pengamatan kita mempersiapkan mikroskop cahaya, setelah itu mengambil daun jagung (Zea mays), kemudian mengiris setipis mungkin dengan menggunakan silet. Pada irisan daun lili, kami melihat adanya stomata yang dikelilingi sel tetangga yang melingkar secara radial yang jumlah sel tetangganya berjumlah empat atau lebih. Tipe stomata pada daun adalah jagung (Zea mays ) diasitik.

Pada daun jagung terdapat stomata yang berbentuk diantgus-diasthik seperti bulat telur, pada stomata terdapat bagiam-bagian diantaranya sel tetangga, sel penutup, inti sel, pada bagian dorsal terdapat jaringan epidermis. Epidermis ini berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya

Pada daun jagung stomata terdapat di duas sisi daun adaksial dan abaksial dengan kerapatan 12,2. Hal ini juga didukung oleh Sutrian (2004), bahwa stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dimana stomata dapat dijumpai pada kedua permukaan daunnya (ventral dan dorsal). Ada pula tumbuhan yang hanya mempunyai stomata pada permukaan atas daunnya, misalnya pada bunga lily air. Untuk tumbuhan dalam air tidak mempunya stomata sama sekali. Stomata pada jagung tersusun dengan jarak rapi, tidak tersebar tanpa pola.

Pada stomata telah ditemukan sel tetangga dan sel penutup. Sel tetangga terletak di atas stomata dan sel sel penutup terdapat dibawah inti sel. Sel penutup yang terdapat stomata yang berbentuk seperti ginjal dan sel tetangga terletak berbatasan langsung dengan sel penutup. Hal ini dipertegas oleh Loveless (1987), bahwa stomata merupakan celah epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup. Sel penutup berbentuk seperti ginjal atau halter, sedangkan sel yang berbatasan dengan sel penutup disebut sel tetangga. Fungsi stomata sendiri sebagai alat respirasi, dimana terdapat pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida pada saat terjadi respirasi dan fotosintesis. Hal ini disebabkan oleh adanya klorofil pada stomata (Fahn, 1991).

Menurut Sutrian (2004), stomata mengatur pertukaran berbagai gas yang diperlukan oleh tumbuhan, yaitu pada bagian dalam dari tumbuhan dengan udara luar atau lingkungan udara bagian luar. Pengatur dari gerakan ini adalah stomata, yang juga mengatur berlangsungnya penguapan, dalam pengertian mengatur agar tidak terjadi kekurangan air pada tumbuhan. Pengaturan ini dilangsungkan melalui porus. Gerakan-

9

Page 11: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

gerakan sebenarnya berasal dari sel penutup yang mampu melakukan perubahan bentuk, karena mempunyai dinding sel yang bersifat elastis dan tidak sama tebalnya.

Gambar Rhizom Pteris vitata

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Kadiri, 2013)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma sisik

Gambar daun Pteris vittata atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Kadiri, 2013)

10

Page 12: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. epidermis3. stomata

Gambar daun Pteris vittata bawah 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Kadiri, 2013)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. stomata

Penjelasan

Setelah dilakukan pengamatan pada spesimen Pteris vittata, ditemukan trikoma dan stomata sebagi bagian dari derivat epidermis. Trikoma terdapat pada daun dan rizom. Namun mentuknya berbeda, pada rizom, trikoma hadir sebagai sisik dan pada daun adaksial dan abaksial daun hadir perti bulu-bulu halus. Stomata hadir pada permukaan adaksial dan abaksial daun dengan kerapatan 22,2 berjenis anomositik.

Epidermis pada Pteris vittata tersusun atas sel epidermis yang berdiferensiasi menjadi bentuk lain yang pada dasarnya memiliki fungsi perlindungan. Tapi ada pula sel epidermis yang masih mempertahankan bentuk dasarnya. Sel epidermis dengan

11

Page 13: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

bentuk dasar ini ada dilapisan setelah trikoma. Sel epidermis dasar berbentuk memanjang seperti puzzle pada permukaan abaksial lebih rapat daripada permukaan adaksial. Menurut Bondana, dkk, (2006), sel epidermis tersebut juga terkadang dapat ditemukan pada batang.

Gambar daun babandotan atas 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Folorunso dan Awosode, 2013)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. epidermis3. stomata

Gambar daun babandotan bawah

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Fernandez, 2013)

12

Page 14: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

Gambar tangan Keterangan1. stomata2. trikoma

Gambar batang babandotan 10x10

(Dokumen Pribadi, 2015)

Literatur

(Fernandez, dkk, 2013)

Gambar tangan Keterangan1. trikoma2. epidermis

Penjelasan

Setelah dilakukan pengamatan terhadap daun adaksial dan abaksial serta batang tumbuhan Ageratum conyzoides ditemukan beberapa derivat dari sel epidermis. Bagian adaksial daun terbiri dari sel epidermis dasar yang bentuknya tidak beraturan, memiliki

13

Page 15: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

trikoma non glandular yang multiseluler bentuknya seperti rambut berukuran antara 279.30 μm - 470.00 μm dan terdapat stomata dipermukaan adaksial. Pada permukaan abaksial sel epidermis dasar berukuran tidak beraturan dan susunannya tidak beraturan dan beraneka ragam. Terdapat stomata pada permukaan abaksial. Dan juga terdapat trikoma non glandular pada permukaan abaksial yang panjangnya 117.00 μm - 441.00 μm.

Jenis stomata yang terdapat pada permukaan abaksial dan adaksial adalah stomata anomositik. Bentuk stomata elips hingga bulat. Pada batang tidak terdapat stomata, hanya ada sel epidermis dasar dan sel trikoma. Hal ini perkuat oleh pernyataan Folorunso dan Awosode (2013), bahwa batang dari Ageratum conyzoides tidak memiliki stomata, hanya ada trikoma dan jaringan pengangkut serta batang tidak berkambium.

14

Page 16: Laporan Praktikum Anpertum Epidermis

IV. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pengamatan sel epidermis dan derivatnya, dapat disimpulkan bahwa sel epidermis memiliki bentuk yang beragam misalnya memanjang seperti pada Pteris vittata atau persegi panjang pada Sida rhombifolia, dan bentuk trikoma beragam misalnya pada Hibiscus tiliaceus bentuknya bintang dan pada Zea mays dengan bentuk seperti rambut dan stomata pun beragam beragam pentuknya seperti anomositik pada Sida rhomifolia, Pteris vittata, Ageratum conyzoides, Hibiscus tiliaceus dan diasitik pada Zea mays, anisositik pada Nicotiana tabaccum.

DAFTAR PUSTAKA

Bondana, B., Cong Tu, dan Lena Ma. 2006, Surface structure and anatomical aspects of Chinese brake fern (Pteris vittata; Pteridaceae). Brittonia. 58(3): 217–228.

Das, C., P. Debka, D. Dash, dan G. Gosh. 2015. Cytomorphological And Physico-Chemical Studies Of Sida Rhombifolia. J Pharm Pharm Sci. 10(7): 46-56.

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press.Fernandez. 2013. Light intensity on growth, leaf micromorphology and essential oil

production of Asteraceae. Rev. Bras. Farmacogn. 3: (23) : 148-154.Folorunso, A. Ezekiel dan O. Dimeji Awosode. 2013. Comparative anatomy of invasive

and non-invasive species in the family Asteraceae in Nigeria. Int. J. Biol. Chem. Sci. 7(5): 1804-1819.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.Loveless A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik Jilid I.

Jakarta : PT Gramedia Utama.Mufid, M. 2012. Anatomi Daun. Surabaya: Bumi Aksara.Pattar, Pramod V. 2011. Pharmacognostic And Phytochemical Investigation Of Sida

Rhombifolia Threatened Medicinal Herb. Int J Pharm Pharm Sci. 1(4): 114-117. Purna, L. 2014. Anatomi tumbuhan. [anatomitumbuhan.blogspot.co.id]. [diakses pada

16 oktober 14.22 wib].Sahy, A. 2011. Jaringan Epidermis. [http://adesahy.blogspot.co.id/2011/02/jaringan-

epidermis.html]. [diakses 16 oktober 2015 pukul 15.26 wib].Suhadiyah, Sri, Jamal Sanusi, Paembonan, Roland Barkey, Surni Surni. 2013.

Characteristics Of Appropriate Plants For Pb Absorption In City Afforestation. Proc. 9th Int. Sympo. on City Plann. and Environ. Management in Asian Countries. 1-6.

Sutrian, Y. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka cipta.

15