laporan anatomi katak
TRANSCRIPT
ANATOMI KATAK SAWAH(Fejervarya cancrivora)
Oleh :
Nama : Wina Pratiwi NugrahaniNIM : BIJ011019Rombongan : IVKelompok : 2Asisten : Bima Ade Setiawan
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amphibia berasal dari kata “amphi” artinya rangkap dan “bios” artinya hidup.
Amphibia berarti hewan yang hidup dalam dua fase kehidupan, yaitu dari kehidupan air
menuju kehidupan darat. Fase strukturnya menunjukkan bahwa amphibi merupakan
kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan air. Hewan yang dapat
hidup di dua habitat berbeda, pasti akan menjumpai dua kelompok musuh, di air dan di
darat. Waktu yang sama hewan ini juga memiliki dua kesempatan untuk melarikan diri,
air dan darat.
Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan. Hewan ini tidak hidup di perairan
dalam, tetapi menggunakan sebagian besar waktunya di darat. Sama halnya dengan
jenis ikan, katak tidak mempunyai leher. Fungsi kulit pada katak yaitu untuk
melindungi tubuh dari lingkungan luar dan sebagai alat pernafasan. Proses terjadinya
pernapasan melalui kulit yang dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
lendir agar permukaan kulit selalu basah. Bentuk kelenjar kulit pada katak seperti piala,
terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melalui epidermis yang bermuara di
permukaan kulit.
Klasifikasi Fejervarya cancrivora menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Fejervarya
Spesies : Fejervarya cancrivora
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) dipilih untuk mewakili kelas amphibia
karena mudah didapat. Fejervarya cancrivora dapat menunjukkan banyak persamaan
dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan tubuh
mudah dipelajari, cara hidup sederhana, dan mudah dipelajari.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 kali ini adalah untuk
melihat anatomi katak sawah (Fejervarya cancrivora).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, tissue, pisau, gunting
bedah, dan jarum penusuk.
Bahan yang digunakan adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora), air kran,
kloroform, dan formalin.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Katak yang masih hidup dirusak otaknya.
2. Katak yang mati lemas diletakkan dengan bagian dorsalnya pada bak preparat.
3. Pengguntingan dimulai dari medio-posterior kearah anterior kemudian seluruh kulir
ventral dilepaskan.
4. Bagian-bagian tubuh dan muscular katak diamati dan gambar yang ada diberi
keterangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Luar Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Caput
2. Trunchus
3. Extrimitas anterior
4. Extrimitas posterior
5. Cavum oris
6. Nares externa
7. Palpebra superior
8. Organon visus
9. Membran nictitans
10. Palpebra inferior
11. Columella
12. Annulus
tympanicus
13. Saccus vocalis
14. Brachium
15. Antebrachium
16. Carpus
17. Digiti
18. Femur
19. Crus
20. Pes
21. Web
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Os vomer
2. Choane
3. Maxilla
4. Glottis
5. Tuba eustachius
6. Mandibulla
7. Lingua
Gambar 3. Anatomi Otot Extrimitas Posterior Katak Sawah (Fejervarya
cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Femur 13. Muscullus tibialis posticus
2. Muscullus trisep femoris
3. Muscullus gracillis minor
4. Muscullus sartorius
5. Muscullus adductor magnus
6. Muscullus gracillis mayor
7. Tulang patella
8. Crus
9. Muscullus tibialis anticus longus
10. Muscullus tibialis anticus brevis
11. Muscullus gastronimeus
12. Tibio fibula
Gambar 4. Anatomi Otot Ventral Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Muscullus submandibularis
2. Muscullus subhyoideus
3. Muscullus pars episternalis
4. Muscullus pars scapularis
5. Muscullus deltoisdeus
6. Muscullus coracoradialis
7. Muscullus pars sternalis
8. Muscullus pars epicoracoidea
9. Muscullus pars abdominalis
10. Muscullus rectus abdominalis
11. Linea alba
12. Muscullus obliqus extermus
13. Inscriptio tendinae
Gambar 5. Anatomi Sistem Pencernaan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Hepar 13. Rectum
2. Ductus hepaticus 14. Cloaca
3. Ductus cysticus
4. Vesica felea
5. Ductus pancreaticus
6. Oesophagus
7. Gastrum
8. Pancreas
9. Pylorus
10. Ductus choleodochus
11. Intestine
12. Nesentrium
Gambar 6. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah Betina (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Osteum tuba
2. Corpus adiposa
3. Ren
4. Ovarium
5. Oviduct
6. Vesica urinaria
7. Ureter
8. Cloaca
Gambar 7. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah Jantan (Fejervarya
cancrivora)
Keterangan Gambar :
1. Corpus adiposa
2. Ren
3. Ovarium
4. Oviduct
5. Vesica urinaria
6. Ureter
7. Cloaca
B. Pembahasan
Hasil pengamatan anatomi katak sawah (Fejervarya cancrivora) didapatkan
hasil bahwa tubuh katak tersusun atas caput (kepala), truncus (badan), extrimitas
anterior (kaki depan), extrimitas posterior (kaki belakang). Katak mempunyai kulit yang
berlendir. Kepala katak lebar dan pipih, mempunyai lidah yang panjang, lubang hidung
tertutup katup pada saat katak menyelam di air (Halliday, 1994).
Kepala katak sawah menyatu pada badan, lubang hidung, dan mata terletak pada
bagian atas kepala. Katak sawah mengalami metamorfosis dari insang dan paru-paru
untuk bernapas di darat, selain itu kulit juga digunakan untuk bernapas. Katak yang
sebagian besar hidup di air, oksigen diabsorbsi dengan menggunakan pundi-pundi kulit.
Modifikasi pada kulit meningkatkan area permukaan respirasi (Halliday, 1994).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) termasuk ordo Anura. Kepala dan
tubuhnya bersatu, tidak mempunyai leher dan juga tidak mempunyai ekor. Katak tidak
mempunyai ekor, karena menghalang-halangi gerak meloncat. Anggota gerak depan
lebih pendek dan kecil dibandingkan yang belakang. Jari-jarinya hanya ada empat buah.
Jari-jari anggota belakang ada lima buah. Anggota gerak bagian belakang ini jauh lebih
besar dan panjang. Otot pahanya besar dan kuat untuk meloncat. Selaput renang yang
terdapat antara jari-jari belakang digunakan untuk memudahkan berenang. Fertilisasinya
eksternal. larva (berudu) dengan ekor dan sirip-sirip median (Mahardono,1980).
Menurut Radiopoetro (1977), sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga
mulut (cavum oris), faring, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon dan
cloaca. Cavum oris ukurannya lebar. Bangunan-bangunan yang berbeda di dalam cavum
oris ialah dentes dan lingua. Cavum oris bagian dasar, sebelah anterior berpangkal
lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior. Ujungnya berlekuk sehingga
nampak bercabang dan oleh karena itu disebut difida. Lingua dapat dijulurkan keluar
dengan cepat yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan mangsanya ke dalam
mulut.
Sistem ekskresi pada katak terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria, dan papilla
urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang, melekat pada dinding dorsal abdomen,
kanan dan kiri linea mediana. Ureter ialah saluran yang keluar dari ren, ia berjalan ke
caudal berakhir pada papilla urogenitalis yang bermuara pada cloaca. Sebuah tonjolan
keluar berupa kantung dua lobi berdinding tipis terdapat pada dinding cloaca yang
meluas ke dalam cavum abdominalis. Kantung ini berguna untuk menyimpan urine dan
ia disebut vesica urinaria (Radiopoetro, 1977).
Saluran reproduksi betina pada katak, tiap oviduk merupakan suatu saluran
sederhana berkelompok yang menjulur dari bagian anterior rongga tubuh ke cloaca.
Oviduct mempunyai sel kelenjar yang mensekresi lapisan jeli disekitar telur, dan bagian
bawah melebar untuk penampungan telur sementara, tetapi selain itu oviduk tidak
mengalami spesifikasi. Karena katak kawin di dalam air, maka fertilisasi terjadi di luar.
Induk katak betina yang bunting namun tidak mendapatkan pejantan yang bersedia
mengawininya biasanya akan menyerap kembali telurnya (Susanto, 1994).
Fejervarya cancrivora mempunyai dua pasang extrimitas, yaitu extrimitas
anterior dan extrimitas posterior. Susunan muscullusnya berhubungan dengan kompleks
dari extrimitas posterior (Radiopoetro, 1977). Katak jantan dapat dikenali pada masa
berkembang biak melalui extrimitas posterior, yaitu pada medio ventral jari pertama
terdapat penebalan kulit dengan hyperpigmentasi. Penebalan berguna untuk memegang
hewan betina pada waktu meletakkan telur-telurnya dalam fertilisasi (Yatim, 1990).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) merupakan class Amphibia dari ordo Anura
yang bisa hidup di dua alam,darat dan air.
2. Tubuh katak terdiri atas caput, trunchus, extrimitas anterior, extrimitas posterior.
3. Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut, faring, oesophagus,
gastrum, duodenum, intestine, colon dan cloaca.
4. Sistem ekskresi pada katak terdiri atas ginjal, ureter, vesica urinaria, dan papilla
urogenitalis.
5. Sistem genitalia pada katak terdiri atas sepasang ovarium dan oviduct.
DAFTAR REFERENSI
Halliday, et al. 1994. The Encyclopedia of Reptiles and Amphibian. Andromeda Oxford, Inggris.
Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.
Mahardono, A. 1980. Anatomi Katak. Penerbit PT Intermasa.
Radiopoetro, 1977. Zoologi Dasar . Erlangga, Jakarta.
Susanto, Heru. 1994. Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yatim, W. 1990. Biologi Modern: Histologi. Tarsito, Bandung.