laporan-analisis-kurikkulum-2006-dg-2013.docx

7
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini telah terjadi perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Kurikulum menjadi komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap perubahan. Ada sekitar tiga factor yang membuat kurikulum harus selalu dirubah dan diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan, khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran. Kedua, karena perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat, sehingga subject matter yang harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan beragam. Ketiga, adanya perubahan masyarakat, baik social, politik, ekonomi, maupun daya dukung lingkungan alam, baik pada tingkat local maupun global. Adanya factor-faktor tersebut, maka salah satu criteria baik atau buruknya sebuah kurikulum bisa dilihat dari fleksibilitas dan adaptibilitasnya terhadap perubahan. Untuk mengantisipasi perubahan ini, Depdiknas pada tahun 2004 telah mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk sekolah dasar dan menengah. Kemudian tahun 2006 kurikulum KBK tersebut disempurnakan

Upload: agung-surya

Post on 26-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Analisis Kurikulum :)

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSaat ini telah terjadi perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Kurikulum menjadi komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap perubahan. Ada sekitar tiga factor yang membuat kurikulum harus selalu dirubah dan diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan, khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran. Kedua, karena perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat, sehingga subject matter yang harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan beragam. Ketiga, adanya perubahan masyarakat, baik social, politik, ekonomi, maupun daya dukung lingkungan alam, baik pada tingkat local maupun global.Adanya factor-faktor tersebut, maka salah satu criteria baik atau buruknya sebuah kurikulum bisa dilihat dari fleksibilitas dan adaptibilitasnya terhadap perubahan. Untuk mengantisipasi perubahan ini, Depdiknas pada tahun 2004 telah mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk sekolah dasar dan menengah. Kemudian tahun 2006 kurikulum KBK tersebut disempurnakan dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2006/2007.KTSP atau dikenal dengan kurikulum 2006 memberi keleluasaan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.Pada tahun ajaran 2013/2014, Depdiknas kembali mengembangkan kurikulum yang baru, yaitu merubah kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dari KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk mengatasi perkembangan teknologi yang semakin pesat, lonjakan usia produktif, dan perdagangan pasar bebas 2015 maka disusun kurikulum 2013. Tujuan kurikulum 2013 ini adalah menciptakan manusia yang mandiri, mampu memecahkan masalah, mempunyai kepribadian yang kuat, inovatif dan kreatif serta dapat menguasai teknologi.

1.2 Tujuan Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 Mengetahui persamaan dan perbedaan antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013II. METODOLOGI Dokumen yang tersediaKurikulum 2006 (KTSP)Kurikulum 2013 (K-13) Jenis DokumenSoft Copy Cara Analisis dokumenMembandingkan kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006 serta menggolongkannya ke dalam tabel taksonomiIII. HASILTerlampir

IV. PEMBAHASANKurikulum 2013 merupakan kelanjutan pengembangan dari kurikulum 2006 (KTSP). Pengembangan kurikulum ini dilakukan untuk menciptakan manusia yang mandiri, mampu memecahkan masalah, mempunyai kepribadian yang kuat, inovatif dan kreatif serta dapat menguasai teknologi. Hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman yang semakin berkembang pesat.Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada masing-masing kurikulum, terdapat persamaan antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013. Persamaan tersebut antara lain, setiap kompetensi dasar baik pada kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013 sama-sama menekankan proses dimensi pengetahuan konseptual. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi.Adapun perbedaan dari kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 yaitu, pertama perbedaan terlihat dari segi kompetisi dasar pada beberapa materi, misalnya pada materi hakikat biologi sebagai ilmu dan materi keanekaragaman hayati. Pada kurikulum 2006 (KTSP) materi tersebut terdiri dari 2 kompetensi dasar sedangkan pada kurikulum 2013 materi tersebut dijadikan dalam 1 kompetensi dasar, hal tersebut dikarenakan kompetensi yang hendak dicapai masih saling berkaitan. Perbedaan selanjutnya dapat dilihat dari segi dimensi kognitifnya. Pada kurikulum 2006 (KTSP) dimensi kognitif hanya menekankan pada proses mengingat dan memahami saja, sedangkan pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada proses kognitif mengaplikasi dan menganalisis.Dari perbedaan tersebut dapat dilihat bahwa kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang bertujuan menciptakan manusia yang mandiri, mampu memecahkan masalah, mempunyai kepribadian yang kuat, inovatif dan kreatif serta dapat menguasai teknologi. Pada kurikulum 2013 lebih menekankan keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan dan menganalisis setiap materi yang dipelajari.

V. KESIMPULANBerdasarkan hasil analisi kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Kompetensi dasar baik pada kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013 memiliki persamaan menekankan proses dimensi pengetahuan konseptual.2. Perbedaan kompetensi dasar Pada kurikulum 2006 (KTSP) beberapa materi terdiri dari 2 kompetensi dasar sedangkan pada kurikulum 2013 materi tersebut dijadikan dalam 1 kompetensi dasar.3. Pada kurikulum 2006 (KTSP) dimensi kognitif hanya menekankan pada proses mengingat dan memahami saja, sedangkan pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada proses kognitif mengaplikasi dan menganalisis.4. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum 2006 (KTSP)

VI. SARANPenulis mengharapkan sebaiknya setiap lembaga pendidikan bisa dengan bijak memilih kurikulum yang efektif diterapkan dalam pembelajarannya, karena kurikulum menjadi acuan dasar kemajuan mutu pendidikan secara nasional. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kesiapan elemen-elemen pembangangun pendidikan nasional

VII. DAFTAR PUSTAKAAnderson, Lorin W. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. 2010.Permendikbud no.69 tahun 2013http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR.../unchi1.PDFhttp:// eprints.walisongo.ac.id/766/2/083111164_Bab1.pdf