laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit jiwa

43
LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016 LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI TAHUN 2015 Jalan Kusumayudha No. 29 Tel. 0366-91073 Bangli-Bali PEMERINTAH PROVINSI BALI 2016

Upload: lecong

Post on 31-Dec-2016

261 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

LAPORAN KINERJA

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

TAHUN 2015 Jalan Kusumayudha No. 29 Tel. 0366-91073

Bangli-Bali

PEMERINTAH PROVINSI BALI

2016

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

KATA PENGANTAR

Atas Asung Kertha Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Tahun

2015 dapat diselesaikan sesuai rencana dan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta tingkat

pencapaian kegiatan dan Kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, sebagai tindak lanjut dari

Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11

Tahun 2011 tanggal 23 Nopember 2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Tahun 2012 didukung kembali oleh Peraturan Gubernur Bali tanggal 7 Oktober

Nomor 56 Tahun 2011.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini diharapkan dapat berfungsi

sebagai alat/sarana untuk perbaikan managemen organisasi sehingga dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 telah

diupayakan dengan sebaik-baiknya, namun dalam penyelesaiannya tentu masih terdapat

kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan

penyusunan laporan dimasa mendatang. Dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Bali ini dapat berguna sebagaimana mestinya.

Bangli, 16 Januari 2016.

Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro. Pembina Tk. I/IVb

NIP. 19610726 198803 1 004

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR SI ii

BAB. I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. LANDASAN HUKUM 2

C. GAMBARAN UMUM 4

D.

E.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI

7

16

BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 17

A. RENCANA STRATEGIS 213-2018 17

B. VISI DAN MISI 18

C. TUJUAN DAN SASARAN 18

D. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN 19

E. INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN TERGET JANGKA MENENGAH 19

BAB. III AKUNTABILITAS KENERJA 20

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 20

B.

C.

REALISASI ANGGARAN

MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

26

29

BAB. IV PENUTUP 30

A. KESIMPULAN 30

B. SARAN 30

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sebagai rumah sakit rujukan dibidang kesehatan

jiwa dituntut untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.

Pelayanan kesehatan jiwa di rumah sakit jiwa belum proaktif secara optimal di karenakan

keterbatasan sumber dana dan sumber daya yang ada, keorganisasian pelayanan kesehatan

jiwa mutlak perlu dimungkinkan sehingga keterlibatan masyarakat dan pemerataan

pelayanan kesehatan jiwa dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terutama

masyarakat yang kurang mampu dan terpencil, sehingga perlu dievaluasi pelaksanaan

program setiap tahunnya. Perlu pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimatis, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung

jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan

untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai

tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara seperti tujuan diatas.

Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan

kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services disebut

governance (pemerintahan atau kepemerintahan), sedangkan praktek terbaiknya disebut

“good governance“ (kepemerintahan yang baik). Agar “good governance” dapat menjadi

kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua

pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif

menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas, profesional serta etos

kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan konsep good governance

penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara merupakan tantangan tersendiri.

Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial

pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap

bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas

kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya

kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali

(uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata

dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-

benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah

merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan

hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelengaraan

negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor

28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sesuai

dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk

menyampaikan kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan kinerja, sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelakasanaan kebijakan

dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem

akuntabilitas yang memadai.

Laporan tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015,

merupakan dokumen pertanggung jawaban Satuan Kerja Perangkat Daerah terhadap

program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun dan merupakan

implementasi dari Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, untuk menyusun pertanggung jawaban seluruh kegiatan yang dikelola dalam

bentuk LAKIP.

B. LANDASAN HUKUM

Sebagai landasan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah LAKIP Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, tentunya mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan prosedur dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Provisi Bali sebagai berikut :

1. Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan

bebas dari KKN.

3. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional.

4. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah.

5. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemeritahan Daerah.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

6. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah.

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

8. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal.

10. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Kep/135/M.Pan/9/2004

tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

13. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

11 Tahun 2011 tanggal 23 Nopember 2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

16. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 Tntang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintah daerah.

17. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dareah.

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah

Sakit

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 340/Per/Iii/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit

20. Keputusan Gubernur Bali No.1357/01-F/2012 tanggal 14-08-2012 berlaku mulai 1

Januari 2013 tentang pola pengelolaan keuangan BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Bali

21. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Bali.

22. Peraturan Gubernur Bali No. 88 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali.

23. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

24. Peraturan Presiden N0. 22 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

25. Peraturan Presiden N0. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

26. Peraturan Gubernur Bali No. 1 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

27. Peraturan Gubernur Bali No. 2 Tahun 2013 Tentang Pola Tata Kelola pada Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali.

28. Peraturan Gubernur Bali tanggal 7 Oktober Nomor 56 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Bali.

C. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah RSJ

a. Pendirian Rumah Sakit Jiwa Bangli

Pada akhir tahun 1933, di Bangli didirikan “Verpleegtehuis voor krankzinnegen

of Bangli” (Rumah Perawatan Sakit Jiwa/RPSJ. Bangli).

b. Penyerahan Pengelolaan RSJ dari Daerah kepada Pusat.

Sejalan dengan ketidaksanggupan daerah untuk mengelola dan mendanai RPSJ

Bangli, maka sejak tanggal 1 Juli 1952 secara resmi RPSJ Bangli

pengelolaannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat yaitu Kementerian

Kesehatan.

c. Penetapan sebagai Rumah Sakit Jiwa Kelas A

Sejak keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan RI, Tanggal 28 April 1978 No.

135/Men.Kes./Sk/IV/78 Tahun 1978 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Jiwa, maka Rumah Sakit Jiwa Bangli secara resmi menjadi Rumah

Sakit Jiwa Kelas A.

d. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Vertikal Depkes RI.

Mulai Tahun Anggaran 1992/1993 Rumah Sakit Jiwa Bangli merupakan Unit

Pelaksana Teknis Vertikal Depkes RI, menjadi unit organik dilingkungan

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, dan sejak itu berubah nama dari Rumah

Sakit Jiwa Bangli menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Bangli.

e. Proses Penyerahan Rumah Sakit Jiwa Bangli kepada Daerah.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang

Pemerintah Daerah, dan turunnya surat Keputusan Menkes Kesos Nomor

1732/MENKES-KESSOS/XII/2000, Tanggal 12 Desember 2000, tentang

pengalihan UPT, maka Rumah Sakit Jiwa Pusat Bangli diserahkan/berada

dibawah Pemerintah Provinsi Bali. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali

Nomor 3 Tahun 2002, tanggal 28 Pebruari 2002, RSJ Pusat Bangli ditetapkan

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

menjadi Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, baru

kemudian dilantik pejabat strukturalnya pada bulan Oktober 2002.

f. Kemudian dirubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sampai sekarang.

2. Luas Areal Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menempati tanah seluas 77.850 M2

dengan peruntukan sebagai berikut :

a. Luas Bangunan 15.862,7 m2 terdiri dari :

1) Gedung Picu : 486,80 M2

2) Gedung Kamar Jenazah : 204,00 M2

3) Pos Satpam : 37,80 M2

4) Gedung Loundry : 558,00 M2

5) Gedung Gudang Alat : 425,00 M2

6) Gedung IPSRS : 432,00 M2

7) Gedung Dapur Gizi : 603,10 M2

8) Gedung Koperasi/Kantin : 432.00 M2

9) Gedung Asrama : 3.614,60 M2

10) Gedung Rawat Inap : 2.914,60 M2

11) Gedung Utama/Pelayanan Medik : 4.011,00 m2

12) Gedung Work Shop : 969,30 m2

13) Gedung Wantilan : 420,00 m2

14) Gedung Wantilan Poliklinik : 398,30 m2

15) Garasi Staf dan Ambulance : 168,00 m2

16) IPAL : 152,20 m2

17) Incinerator : 36,00 m2

b. Luas Infrastruktur dan Landscup Rumah sakit Jiwa Provinsi Bali terdiri dari:

1) Jalan Aspal : 9.000,00 M2

2) Jalan Paving : 3.551,10 M2

3) Halaman : 41.586,30 M2

4) R Pompa dan Gardu : 72,00 M2

5) Groundtank : 120,00 M2

6) Tempat Ibadah/Pura : 3.673,00 M2

3. Jumlah Pegawai RSJ dengan klasifikasi

Jumlah pegawai per 31 Desember 2015 sebanyak : 397 orang dengan perincian

sebagai berikut :

Berdasarkan pendidikan

a. Tenaga Dokter 35 orang terdiri dari :

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

1) Dokter Spesialis Jiwa dan Spesialis Lainnya : 10 orang

2) Dokter Umum : 23 orang

3) Dokter Gigi : 2 orang

b. Paramedis Perawatan 215 orang terdiri dari :

1) S1/DIV Keperawatan : 104 orang

2) DIV Kebidanan : 1 orang

3) Akademi Perawat : 81 orang

4) Akper Gigi : 1 orang

5) SPRB/SPK SJ : 14 orang

6) SPK/SPR : 14 orang

c. Paramedis Non Perawatan 47 orang terdiri dari :

1) S2 Kesehatan dan Lainnya : 4 orang

2) SKM : 4 orang

3) Apoteker : 3 orang

4) Psikolog : 2 orang

5) DIV/Gizi : 5 orang

6) DIV Kesling : 1 orang

7) Akpis, Atem, Atro : 8 orang

8) APK/SKL : 3 orang

9) Perekam Medis/Kesehatan : 4 orang

10) Akademi Farmasi : 1 orang

11) SAA/SMF : 2 orang

12) Analis : 1 orang

13) SPPH : 2 orang

14) Akademi Gizi : 2 orang

15) SPAG : 1 orang

16) AAK : 2 orang

17) OT : 2 orang

d. Non Medis 100 orang terdiri dari :

1) Pasca Sarjana : 3 orang

2) Sarjana / S1 : 16 orang

3) Sarjana Muda : - orang

4) SPSA / SMPS : 6 orang

5) SMK : 25 orang

6) SMA : 32 orang

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

7) STM : 4 orang

8) SPMA : 3 orang

9) SMKA / SMKI : 3 orang

10) KKPA/ KPAA : 2 orang

11) SMP/KPA : 3 orang

12) SD : 3 orang

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan peraturan daerah No. 4 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali dan Peraturan Gubernur No. 88 Tahun 2011

Tentang Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali maka tugas pokok dan

fungsi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sebagai berikut :

1. Direktur

a. Direktur mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit.

2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Rumah Sakit.

3) Merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta Menyelenggarakan

administrasi berdasarkan kewenangan.

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan.

5) Menilai prestasi kerja bawahan.

6) Menjalin kerja sama lintas sektor pemerintah maupun dengan pihak swasta.

7) Merencanakan, merumuskan sasaran yang hendak dicapai baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

8) Menyusun misi, visi dan kebijakan umum Rumah Sakit.

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah dibawah koordinasi Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan

Kesejahteraan Rakyat.

2. Wakil Direktur Pelayanan

a. Wakil Direktur Pelayanan memiliki tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit.

2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Rumah Sakit.

3) Merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta menyelenggarakan

administrasi kewenangan.

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

5) Menilai prestasi kerja bawahan.

6) Menjalankan fungsi pelayanan medis baik dalam menyelenggarakan

peralatan dan pengembangan pelayanan medis.

7) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Rumah Sakit dalam

menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan perawatan dan pelayanan

penunjang.

8) Merumuskan/ menyusun kebijakan dalam melaksanakan tugas-tugas

pelayanan medis.

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada direktur.

3. Bidang Pelayanan Medik

a. Kepala Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Bidang

2) Mengkoordinasikan rencana kegiatan Bidang dalam menyusun program

kerja.

3) Mengkoordinasikan kepala Seksi

4) Menilai prestasi kerja bawahan.

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi.

6) Menyelenggarakan pengembangan pelayanan medis dalam pengembangan

SDM peralatan bidang pelayanan medis.

7) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat

berdasarkan kebijakan bidang pelayanan medis Rumah Sakit.

8) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan promosi dan pencegahan

berdasarkan kebijakan bidang pelayanan medis.

9) Mengkoordinasikan dengan bidang pelayanan, perawatan dan bidang

pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan kegiatan Rumah Sakit.

10) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan staf medis maupun paramedis.

11) Membina kerjasama dengan institusi/ masyarakat dalam upaya memajukan

kesehatan jiwa.

12) Melaksanankan sistem pengendalian intern.

13) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

14) Melaporkan hasil pelaksanan tugas kepada Wakil Direktur.

b. Kepala Seksi Pelayanan Medik Umum dan Diklat mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja seksi.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

2) Memberi petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Merencanakan kegiatan pelayanan medis umum dan rujukan.

5) Menyiapkan, mengadakan dan memelihara peralatan medis untuk

kelancaran pelaksanaan pelayanan medis.

6) Mengatur tugas-tugas pelayanan medis, baik dokter jaga, dokter ruangan,

maupun tugas-tugas di luar gedung.

7) Menyelenggarakan pembinaan/peningkatan pengetahuan dan keterampilan

baik staf medis maupun paramedis.

8) Membina kerjasama dengan institusi

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

c. Kepala Seksi Kesehatan Jiwa Masyarakat mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Melaksanakan kegiatan Pelayanan kesehatan Jiwa Masyarakat.

5) Melaksanakan pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat khususnya bagi

keluarga yang mempunyai masalah dengan kesehatan jiwa.

6) Membina kerjasama dengan institusi/ masyarakat dalam upaya

meningkatkan kesehatan Jiwa Masyarakat.

7) Melaksanakan sisitem pengendalian intern.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

4. Bidang Perawatan

a. Kepala Bidang Perawatan mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Bidang.

2) Menkoordinasikan program kerja masing-masing seksi.

3) Mengkoordinasikan para Kepala Seksi.

4) Menilai prestasi kerja bawahan.

5) Merencanakan dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan.

6) Merencanakan jumlah dan jenis terapi perawatan.

7) Merencanakan pembinaan dan pengembangan karier tenaga perawatan.

8) Mengkoordinasikan kegiatan perawatan di poliklinik, Instalasi Rawat

Darurat, Rehabilitasi Mental, dan Rawat Inap.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

9) Mengevaluasi kondisi pasien.

10) Menyelenggarakan pembinaan pejabat fungsional.

11) Melaksanakan sistem pengendalian intern

12) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

13) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur.

b. Kepala Seksi Rawat Jalan dan Rehabilitasi mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai pretasi kerja bawahan.

4) Merencanakan kegiatan rawat jalan dan rehabilitasi mental.

5) Mengkoordinir pelaksanaan asuhan keperawatan rawat jalan rehabilitasi

mental.

6) Mengatur tugas-tugas keperawatan rawat jalan dan rehabilitasi mental.

7) Mengevaluasi perkembangan asuhan keperawatan dan rehabilitasi.

8) Mengkoordinasikan kegiatan poliklinik dan Instalasi gawat darurat.

9) Menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi mental.

10) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

11) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

12) Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

c. Kepala Seksi Rawat Inap mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Merencanakan kegiatan rawat inap mencakup tenaga, sarana, dan fasilitas.

5) Mengkoordinasikan pelaksanaan asuhan keperawatan di seluruh bangsal

rawat inap.

6) Mengatur tugas-tugas keperawatan di bangsal rawat inap.

7) Mengevaluasi hasil perkembangan asuhan keperawatan di bangsal rawat

inap.

8) Menyiapkan kelengkapan peralatan rawat inap di bangsal perawatan.

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala bidang.

5. Bidang Penunjang Medik

a. Kepala Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas :

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

1) Menyusun rencana dan program kerja Bidang.

2) Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi.

3) Mengkoordinasikan para kepala Seksi.

4) Menilai prestasi kerja bawahan.

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala Seksi dan bawahan.

6) Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan bangunan, peralatan medik, non

medik, dan peralatan mobilitas.

7) Melaksanakan sistem pengendalian intrn.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur.

b. Kepala Seksi Penunjang Diagnostik, Farmasi, dan Gizi mempunyai tugas :

1) Meyusun rencana dan program kerja seksi.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Melaksanakan kegiatan pelayanan penunjang diagnostik.

5) Melaksanakan kegiatan pemenuhan gizi bagi pasien dan petugas jaga.

6) Menyelenggaran peralatan diagnostik dalam pelayanan laboratorium,

elektromedik dan rontgen.

7) Menyiapkan perbekalan farmasi, reagensia, dan alat kesehatan.

8) Melaksanakan koordinasi dengan Seksi Rawat Jalan dan Rehabiiltasi, Rawat

Inap dan Seksi Pelayanan Penunjang farmasi dan Gizi dalam kegiatan

Rumah Sakit.

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melakanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

c. Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Melaksanakan upaya-upaya pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah

Sakit.

5) Menyelenggarakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor.

6) Melaksanakan sistem pengendalian itern.

7) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

8) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

6. Wakil Direktur Administrasi dan Sumber Daya

a. Wakil Direktur Administrasi dan Sumber Daya mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit.

2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Rumah Sakit.

3) Merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta menyelenggarakan

administrasi.

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan.

5) Menilai prestasi kerja bawahan.

6) Menjalankan fungsi administrasi keuangan dan pengelolaan sumber daya.

7) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Rumah Sakit dalam

menyelenggarakan administrasi umum dan kerumahtanggaan Rumah Sakit.

8) Merumuskan/menyusun kebijakan dalam melaksanakan tugas administrasi

umum, keuangan, dan personalia.

9) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

7. Bagian Data dan Penyusunan Program

a. Kepala Bagian Data dan Penyusunan Program mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja bagian.

2) Memgkoordinasikan program kerja masing-masing Sub/Bagian dan

bawahan.

3) Mengkoordinasikan para kepala Sub Bagian.

4) Menilai perstasi kerja bawahan.

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan

bawahan.

6) Melaksanakan penghitungan kebutuhan program baik jangka pendek,

jangka menengah, maupun jangka panjang.

7) Menyiapkan informasi kinerja Rumah Sakit.

8) Menyelenggarakan pengelolaan SIM-RS dan Rekam Medis.

9) Menyusun perencanaan program dan kegiatan Rumah Sakit.

10) Menyelenggarakan pelaporan Rumah Sakit.

11) Menyelenggarakan fungsi kehumasan Rumah Sakit.

12) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

13) Melaksanakan tugas kidinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

14) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepda Wakil Direktur

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

b. Kepala Sub Bagian Data dan Rekam Medis mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Menyelenggarakan Jaringan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIM- RS).

5) Menyelenggarakan rekam medis.

6) Mengumpulkan bahan-bahan data, sarana, dan kegiatan Rumah Sakit.

7) Menyiapkan dan menyusun informasi kinerja Rumah sakit.

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.

c. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan pelaporan mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian

2) Memberikan petunjuk lepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Menyusun perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.

5) Mengevaluasi kemajuan program dan kegiatan.

6) Menyusun pelaporan kinerja Rumah Sakit.

7) Menyusun bahan kehumasan.

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.

8. Bagian Keuangan

a. Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Bagian.

2) Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi.

3) Mengkoordinasikan para Sub Bagian.

4) Menilai prestasi kerja bawahan.

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala Seksi dan bawahan.

6) Menyelenggarakan administrasi keuangan.

7) Mengelola administrasi pendapatan daerah melalui Rumah Sakit.

8) Menyelenggarakan administrasi barang.

9) Menyelenggarakan akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan.

10) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

11) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

12) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Diektur.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

b. Kepala Sub Bagian Pendapatan mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Melaksanakan administrasi pendapatan Rumah Sakit.

5) Menyelenggarakan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan.

6) Menyelenggarakan administrasi barang.

7) Melaksanakan sistam pengendalian intern.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

9) Melaporkan hasil pelaksanan tugas kepada Kepala Bagian.

c. Kepala Sub Bagian Pembendaharaan mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Melaksanakan administrasi umum Rumah Sakit.

5) Membayarkan gaji dan tunjangan lainnya kepada pegawai Rumah Sakit.

6) Menyelenggarakan pembayaran-pembayaran yang menjadi beban Rumah

Sakit.

7) Menyusun kelengkapan bukti-bukti pertanggungjawaban keuangan.

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian.

9. Bagian Tata Usaha

a. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Bidang.

2) Mengkoordinasikan para kepala Sub Bagian.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan

bawahan.

5) Menyelenggarakan administrasi umum Rumah Sakit.

6) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.

7) Menjaga kebersihan, Ketertiban, dan keamanan Rumah Sakit.

8) Menghitung kebutuhan, jenis, dan jumlah tenaga Rumah Sakit.

9) Mengembangkan kondisi kerja yang memungkinkan setiap staf berkembang

dan berprestasi.

10) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

11) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

12) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian.

b. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.

2) Memberi petunjuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Menjalankan proses administrasi umum dan perkantoran.

5) Menyelenggarakan kebersihan lingkungan, ketertiban, keamanan Rumah

Sakit dan binatu (laundry)

6) Menjalankan tugas kerumahtanggaan.

7) Memelihara inventaris kantor dan peralatan kantor.

8) Melaksanakan sistem pengendalian itern.

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian.

c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.

2) Memberi petujuk kepada bawahan.

3) Menilai prestasi kerja bawahan.

4) Menyiapkan bahan usul kepangkatan pemindahan, pemberhentian, mutasi,

kenaikan gaji berkala, kartu kepegawaian, karis/karsu, askes, taspen,

penilaian pegawai diklat, penghargaan, kesejahteraan pegawai.

5) Melaksanakan sistam pengendalian itern.

6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan.

7) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian.

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas Pelayanan

kepada masyarakat di Rumah Sakit sesuai dengan keahlian dan kebutuhan dengan

menengakan Etika Profesi dan Peningkatan Profesionalisme.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

E. STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah

Daerah Provinsi Bali yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi

di bidang kesehatan jiwa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang diatur dalam

peraturan daerah Pravinsi Bali No. 2 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Bali. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada struktur

organisasi terlampir.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2013-2018

Rencana Stratejik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali merupakan dokumen perencanaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang didalamnya menjabarkan

tentang visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan program dan kegiatan pembangunan pada

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali yang disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Rumah

Sakit Jiwa serta berpedoman kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah dan

bersifat induktif. Dalam penyusunan perencanaan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

disesuikan berdasarkan situasi dan perkembangan di masyarakat. Dengan adanya

perkembangan IPTEK yang semakin maju maka masyarakat dituntun untuk bisa

menyesuaikan sesuai dengan perkembangan, tetapi dalam kenyataannya, masyarakat tidak

semua bisa mengikuti perkembangan sesuai yang diharapkan sehingga akan menimbulkan

permasalahan perubahan psikososial yang mengakibatkan gangguan kejiwaan. Untuk

mencegah tantangan tersebut Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali yang dilatar belakangi oleh

beberapa permasalahan yang dilandasi dalam berbagai kondisi tentang pelayanan kesehatan

jiwa seperti :

1. Masih adanya stigma buruk dari masyarakat terhadap masalah kesehatan jiwa sehingga

sebagian dari masyarakat masih belum memahami masalah kesehatan jiwa berakibat

penanganan tindak lanjut orang dengan gangguan jiwa tidak optimal.

2. Sumber Daya Manusia kesehatan jiwa baik psikiater maupun tenaga kesehatan jiwa

masih belum optimal kuantitas maupun kualitas sehingga perlu adanya penambahan

dokter psikiater dan diikuti oleh penyelenggaraan diklat-diklat untuk meningkatkan

pengetahuan dalam menangani masyarakat dengan gangguan kejiwaan.

3. Sinergitas pelayanan kesehatan jiwa antara steak holder terkait belum optimal perlu

koordinasi dalam pelaksanaannya.

4. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan jiwa perlu dioptimalkan untuk memenuhi

tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna.

5. Penanganan dan tindaklanjut orang dengan penyandang masalah sosial dan orang

dengan gangguan jiwa yang terlantar menjadi beban Rumah Sakit Jiwa, perlu diatur

melalui regulasi yang jelas dalam tindaklanjut penanganannya, sesuai dengan UU

Nomor 18 tahun 2014, bahwa orang dengan gangguan jiwa yang terlantar dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak ada yang mempertanggung

jawabkan menjadi tanggungan Pemerintah maupun pemerintah Daerah.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, sangat diperlukan adanya perencanaan strategis

sebagai dokumen acuan dalam pelaksanaan program.

B. VISI DAN MISI

Dalam rangka meningkatkan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan jiwa yang

komprehenshif maka Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali membuat dan melaksanakan program

yang berlandaskan visi, misi, tujuan dan sasaran yang mengacu pada program pemerintah

baik pusat maupun daerah. Adapun Visi Misi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah

sebagai berikut :

1. Visi

Memperhatikan visi yang hendak dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Bali, maka Visi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah :

“Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jiwa Paripurna menuju Bali Mandara”

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas dapat dicapai melalui misi Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Bali adalah :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa yang professional untuk mewujudkan

pelayanan prima.

b. Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa yang komperhensip, terjangkau melalui

peningkatan profesionalisme sumber daya manusia.

c. Mengupayakan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan

mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian dibidang kesehatan jiwa.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Untuk mencapai visi dan misi diatas perlu ditetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Tujuan

a. Meningkatkan pelayanan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

b. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa oleh masyarakat.

c. Meningkatkan mengembangkan upaya kesehatan jiwa untuk memenuhi tuntutan

pelayanan yang paripurna.

2. Sasaran

a. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat.

b. Meningkatnya tingkat kemandirian operasional rumah sakit.

c. Meningkatnya kepuasan masyarakat.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

D. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN.

Untuk menunjang pelayanan kesehatan jiwa dituangkan dalam bentuk kebijakan yang

dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan. Adapun kebijakan,

program dan kegiatan di RS Jiwa Provinsi Bali sebagai PPK-BLUD penuh adalah sebagai

berikut : Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD, Kegiatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD.

E. INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN TARGET JANGKA MENENGAH

Untuk mengukur sejauh mana Rumah Sakit Jiwa mencapai tujuan strategis yang telah

ditetapkan. Pada uraian masing-masing tujuan strategis ditetapkan indikator kinerja dan

target kinerja yang harus dicapai pada akhir tahun 2015. Indikator Kinerja Utama berikut

yang ingin dicapai di tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :

No. Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015

1 Meningkatkan pelayanan

di bidang promotif,

preventif, kuratif dan

rehabilitatif.

- Prosentase Peningkatan

pasien yang dilayani Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali.

- Prosentase peningkatan

rujukan pasien gangguan

jiwa.

- Prosentase pencapaian

standar pelayanan minimal

(SPM) Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali.

55.00 %

85.50 %

88.75 %

2 Meningkatkan

pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan jiwa

oleh masyarakat.

Cost Recovery Rate

40.50 %

3 Meningkatkan

mengembangkan upaya

kesehatan jiwa untuk

memenuhi tuntutan

pelayanan yang paripurna.

Indeks Kepuasan Masyarakat 82.40 %

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Pengukuran Kinerja

Tindakan pengukuran kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan .

Indikator ini berfungsi untuk memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan

dilaksanakan dan juga untuk membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi

kinerja organisasi, serta untuk Indikator tersebut terdiri dari :

Indikator untuk pelayanan rumah sakit berupa indikator khusus terdiri dari :

BOR,BTO, TOI, Av.LOS, GDR, NDR, Kunjungan, Pengunjung, MRS, KRS, Hari

Perawatan dan Rata-rata jumlah pasien dirawat perhari.

Indikator Program Kesehatan yang digunakan adalah :

a. Indikator input : Berupa dana BLUD dan APBD Provinsi Bali

b. Indikator Output : Tingkat pencapaian pelayanan/hasil kegiatan

c. Indikator Outcome : Berfungsinya pencapaian pelayanan sesuai rencana,

sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

jiwa.

2. Evaluasi Pencapaian Kinerja

Pencapaian Kinerja Pelayanan operasional bidang pelayanan medik.

Kegiatan pelayanan rumah sakit memiliki indikator yang berbeda dengan institusi pada

umumnya, karena disini menyangkut pelayanan publik bidang kesehatan. Pada bidang

pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali memiliki kinerja bidang

pelayanan sebagai berikut :

Tabel 1.

Pencapaian kinerja berdasarkan indikator pelayanan Tahun 2013, 2014, 2015.

NO INDIKATOR MEAN

SATUAN KET 2013 2014 2015

1 BOR 87.08 84,62 88,14 %

2 BTO 0.40 0,32 4.48 Kali

3 TOI 10.00 14,28 10 Hari

4 Av. LOS 61.00 63,29 67.83 Hari

5 GDR 3.00 5,08 2.79 Orang

6 NDR 0 0 2.23 Orang

7 KUNJUNGAN RAWAT JALAN 29.352 26.782 20.076 Orang/tahun

8 KUNJUNGAN RAWAT INAP 5.172 5.664 5.981 orang

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

9 MRS 4.51 4.40 4.83 Orang/hari

10 KRS 4,43 4,31 4.91 Orang/hari

11 HARI PERAWATAN 107.523 123.555 128.685 Hari

12 RATA-RATA DIRAWAT/HARI 298,68 338,51 352.56 Orang

Dari Laporan Pemakaian Tempat Tidur (BOR) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

tahun 2015 dengan rata-rata pemakaian sebesar 88.14% sedangkan BOR tahun 2014

sebesar 84.62%. Dengan data tersebut, berarti kapasitas tempat tidur yang disediakan dari

satu tahun terakhir mengalami peningkatan, ini disebabkan karena gedung pelayanan

untuk pasien rawat inap telah berfungsi sesuai kapasitas yang telah ditetapkan sejumlah

400 tempat tidur dari kapasitas tahun 2013 sebesar 340 tempat tidur. Dengan adanya

gedung pelayanan yang sudah bisa di fungsikan sesuai dengan jadwal dengan kapasitas

sesuai target maka keinginan masyarakat dalam merawat anggota keluarganya yang

mengalami gangguan jiwa dapat terpenuhi. Disamping itu pula dengan adanya program

Pemerintah Provinsi Bali yang mengalokasikan dana untuk masyarakat miskin, khusus

yang mengalami gangguan kesehatan maka penggunaan jasa rumah sakit pemerintah

akan menjadi garda terdepan dalam menanggulangi masyarakat yang tidak mampu.

Program Pemerintah Provinsi Bali salah satunya adalah Jaminan Kesehatan Bali

Mandara (JKBM) akan mengakses masyarakat tidak mampu agar mendapat layanan

kesehatan yang optimal sehingga perlu adanya kesiapan sarana dan prasana untuk

menunjang program tersebut. Program JKBM tersebut juga akan memancing masyarakat

untuk mempergunakan jasa Rumah Sakit Jiwa, bila ada masyarakat yang mempunyai

masalah gangguan jiwa, agar tidak dikurung, diisolasi, dipasung, sehingga tidak menjadi

beban ekonomi keluarga. Data Rekam Medik menunjukkan bahwa kunjungan rawat jalan

tahun 2015 mengalami penurunan karena pelayanan spesialistik ke Puskesmas tidak

dilaksanakan karena tidak ada regulasi yang menaungi kegiatan tersebut. Sedangkan

kunjungan rawat inap mengalami peningkatan tahun 2014 sebanyak 5.664 orang menjadi

5.981 di tahun 2015, ini disebabkan masyarakat sudah mengerti tentang penanganan

kesehatan jiwa secara benar. Program yang dicanangkan pemerintah Provinsi Bali

melalui program berhasil disosialisasikan melalui kegiatan promosi kepada masyarakat

untuk memberikan pengetahuan, pemahaman atau pengertian tentang pentingnya

kesehatan jiwa bagi masyarakat dan mensosialisasikan pelayanan yang diberikan Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali. Program Bali Mandara khususnya untuk memberikan layanan

kepada masyarakat miskin khususnya masyarakat yang mengalami masalah gangguan

jiwa telah memberi manfaat kepada masyarakat Bali.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

3. Realisasi Program Dan Kegiatan.

Pelaksanaan program dan kegiatan di RSJ Provinsi Bali dituangkan dalam bentuk

kebijakan yang dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi kegiatan. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali telah melaksankan PPK-BLUD

dalam pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam satu program dan satu kegiatan yakni :

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD dengan Kegiatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD. Kebijakannya RSJ Prov Bali yakni : Meningkatkan upaya

pelayanan yang bermutu di bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi,

meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa oleh masyarakat,

meningkatkan mengembangkan upaya kesehatan jiwa untuk memenuhi tuntutan

pelayanan yang paripurna.

Realisasi Program Kegiatan sebagai berikut:

Kebijakan Memperluas dan mengintensifkan upaya pelayanan di bidang preventif

dan promosi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada pelayanan kesehatan jiwa masyarakat ini antara lain :

a. Terlaksananya Home care/ Home Visit Penderita gangguan jiwa.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi rumah penderita untuk memberi

pengobatan untuk menggali faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa baik

faktor sosial, budaya dan lingkungan serta menggali faktor pencetus timbulnya

gangguan jiwa untuk memberi solusi cara menangani masalah kesehatan jiwa yang

dihadapi penderita, keluarga dan masyarakat. Home care merupakan kegiatan dengan

memberikan layanan langsung kepada penderita gangguan kesehatan jiwa di

masyarakat melalui pengobatan, tindakan rehabilitatif dan promkes tentang tindak

lanjut penanganan gangguan jiwa di masyarakat. Koordinasi dengan penanggung

jawab penderita gangguan jiwa diharapkan mendapatkan solusi pemecahan masalah

gangguan jiwa yang konprehensif. Hasil kegiatan home care yang dilaksanakan

sebanyak 53 kali kegiatan (106 %) dari target kegiatan 50 kali kegiatan, ini terjadi

peningkatan dari target karena informasi permintaan untuk dapat menangani/

melayani penderita gangguan jiwa.

b. Terlaksananya penanganan penderita yang dipasung/ dikurung/ diikat/ bermasalah di

masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mendatangi penderita gangguan jiwa yang

dipasung/ dikurung/ diikat/ bermasalah dimasyarakat dengan penanganan yang

dilaksanakan oleh TIM RSJ, dengan memberikan layanan kesehatan jiwa sesuai

dengan masalah dan gangguan yang dialami penderita, penanganan lanjutan

penderita dijemput untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, penjemputan

tidak selalu berhasil karena masih banyak keluarga yang enggan untuk merawat

keluarganya di Rumah Sakit Jiwa atau ada pertimbangan sosial dari lingkungan

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2015 dengan hasil

penanganan pasien pasung /dikurung/ diikat/ bermasalah di masyarakat sebanyak 50

orang dari target 50 orang pasien setahun.

c. Terlaksananya Promosi Kesehatan Jiwa

Kegiatan promosi kesehatan jiwa tahun 2015 dilaksanakan disekolah-sekolah dan

masyarakat dengan jumlah kegiatan sebanyak 44 kali kegiatan. Materi yang

diberikan adalah tentang kesehatan jiwa dan penanggulangan penyalahgunaan

narkotika.

d. Pelayanan Rehabilitasi Mental Penderita Gangguan Jiwa

Kegiatan ini terlaksana dengan kunjungan pasien ke unit rehabilitasi sebanyak 9.921

kunjungan dan disini mendapatkan terapi rehabilitasi sesuai dengan bakat, hoby dan

keinginan pasien. Sehingga dengan terapi kerja di unit rehabilitasi bisa mempercepat

penyembuhan gangguan jiwa.

e. Pelayanan Droping Pasien

Pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dengan mengantar

penderita kepada keluarganya karena penderita sudah tidak memerlukan perawatan

lagi tetapi keluarga tidak menjemput, tujuan kegiatan ini memberi kesempatan

kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa mendapat tempat

di Rumah Sakit Jiwa dan memperdayakan penderita dan keluarga untuk mandiri

menangani masalah kesehatan jiwanya dirumah dengan tetap di monitor oleh Rumah

Sakit. Jumlah droping yang dilakukan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali pada tahun

2015 adalah sebanyak 324 orang pasien.

f. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan kegiatan ini untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat, melalui

peningkatan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam menangani masalah

kesehatan jiwa yang ada dilingkungannya. Indikator Kinerja pelaksanaan kegiatan ini

di ukur melalui Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam menerima layanan Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali, pengukuran dilakukan melalui survey pelanggan dengan

kuesioner yang dilakukan secara periodik dan dianalisa secara statistik. Indek

Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali tahun 2015 nilainya 82,08

berarti dalam katagori Baik. Standar Mutu Pelayanan Rumah Sakit juga dapat diukur

memalui audit ISO pada tahun 2014 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sudah

dinyatakan Lulus yang dilakukan oleh Auditor Independen.

g. Jumlah Kunjungan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali tahun 2015 untuk Rawat Jalan

sebanyak 20.076 orang dan Rawat Inap sebanyak 5.981 orang dan anggaran yang

disediakan untuk mendukung program dan kegiatan tersebut adalah Rp.

28.863.501.320,- dengan realisasi sebesar Rp. 24.108.285.899,89,- atau 83,53%. Dari

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Kunjungan pasien baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Bali tahun 2015 memperoleh Pendapatan Rp. 24.775.837.591.67,- dari target Rp.

25.500.000.000,- yang direncanakan.

Tabel 2

Target dan pencapaian sasaran strategis dari program/kegiatan utama

Tahun 2015

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %

100,00 28.863.501.320 100,00 98,22 24.108.285.900 83,53

a. 100,00 28.863.501.320 100,00 98,22 24.108.285.900 83,53

1 1 Prosentase Peningkatan pasien yang dilayani

di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

55,00 5.981 62,62

2 Prosentase peningkatan Rujukan pasien

gangguan jiwa

85,50 15.897 79,18

3 Persentase Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

88,75 90,75

2 Meningkatnya tingkat

kemandirian operasional

rumah sakit.

Cost recovery rate 40,50 41,50

3 Meningkatnya kepuasan

masyarakat.

Indeks Kepuasan Masyarakat 82,40 82,08

FISIK KEUANGAN

Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD :

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada

BLUD

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya mutu

pelayanan kesehatan

jiwa bagi masyarakat.

NO. URAIAN

TARGET REALISASI

FISIK KEUANGAN

Tabel 3

Pencapaian sasaran strategis dari program/kegiatan

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 3 4 5 6 7 8

1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD

a.

1 Penanganan Pasien Pasung Orang 45 50

2 Pelayanan Droping Pasien Orang 260 324

3 Pelayanan Home Viste Pasien Jiwa Kali 96 53

4 Jumlah Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat Kali 40 44

5 Jumlah Pelayanan Rehabilitasi Mental Penderita

Gangguan Jiwa

Pasien/Orang 9,050 9,921

6 Pelayanan Rawat Jalan Kunjungan 10,531 23,063

7 Pelayanan Pasien Rawat Inap Kunjungan 123,56 139,62

8 Indeks Kepuasan Masyarakat % 80,40 82,08

URAIAN SATUAN

Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD :

REALISASI/CAPAIAN

2

NO.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Tabel : 4

Rekapitulasi Pasien Gangguan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

yang di Droping tahun 2015

No Asal Kabupaten/Kota Keterangan

1 Kodya Denpasar 26 orang

2 Kabupaten Badung 9 orang

3 Kabupaten Gianyar 85 orang

4 Kabupaten Klungkung 26 orang

5 Kabupaten Bangli 28 orang

6 Kabupaten Karangasem 44 orang

7 Kabupaten Buleleng 50 orang

8 Kabupaten Tabanan 43 orang

9 Kabupaten Jembrana 13 orang

324 orang

Jumlah

Jumlah

Tabel : 5

Rekapitulasi Penderita yang Mendapat Pelayanan Rehabilitasi Mental

Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Tahun 2015

No Bulan

1 Januari 811 Orang 2.774 Kali

2 Pebruari 846 Orang 3.207 Kali

3 Maret 779 Orang 2.928 Kali

4 April 714 Orang 2.734 Kali

5 Mei 857 Orang 3.144 Kali

6 Juni 894 Orang 3.537 Kali

7 Juli 806 Orang 2.404 Kali

8 Agustus 909 Orang 3.402 Kali

9 September 860 Orang 3.498 Kali

10 Oktober 861 Orang 3.224 Kali

11 November 858 Orang 3.354 Kali

12 Desember 726 Orang 2.692 Kali

Jumlah 9.921 Orang 36.898 Kali

Penderita Rehabilitasi Jumlah Kunjungan

4. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Sesuai dengan PERDA No. 4 Tahun 2011, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah

merupakan salah satu perangkat daerah yang bertugas membantu Gubernur dalam

penyelenggaraan pemerintahan khususnya di bidang pelayanan kesehatan jiwa, dan

bertanggung jawab kepada Gubernur. Untuk mengetahui lebih jauh tingkat

penyelenggaraan pelayanan yang diberikan oleh Rumah sakit Jiwa Provinsi Bali yang

dilaksanakan dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Tabel : 6

Prosentase Pencapaian Kinerja Keuangan tahun 2015

ANGGARAN REALISASI %

1 2 4 5 6

28.863.501.320 24.108.285.899,57 83,53

a.

1 1 Prosentase Peningkatan pasien

yang dilayani di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Bali

2 Prosentase peningkatan

Rujukan pasien gangguan jiwa

3 Persentase Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov.

Bali

2 Meningkatnya tingkat

kemandirian operasional

rumah sakit.

Cost recovery rate

3 Meningkatnya kepuasan

masyarakat.

Indeks Kepuasan Masyarakat

Kegiatan : Pelayanan Kesehatan

pada BLUD

Meningkatnya mutu

pelayanan kesehatan jiwa

bagi masyarakat.

DANA

3

INDIKATOT KINERJANO. SASARAN STRATEGIS

Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD

Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut di atas ditunjang dengan

jumlah dana yang dianggarkan oleh RS Jiwa Provinsi Bali dalam APBD Provinsi Bali

Tahun 2015 dan dari Pendapatan Rumah Sakit yang merupakan Instansi yang

melaksanakan PPK- BLUD (termasuk Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung)

sebesar Rp. 66.777.998.508,36 dan realisasi pengeluarannya sebesar Rp.

59.701.712.516.57,00. Untuk Pencapaian Kinerja Belanja Langsung Rp.

24.108.285.899,89 dari total anggaran program kegiatan tahun 2015 sebesar Rp.

28.863.501.320.00 yaitu terserap 83.53%.

B. REALISASI ANGGARAN

Pelaksanaan anggaran di tahun 2015 secara umum berjalan baik dengan realisasi

pendapatan sebesar 97.16% dari rancangan pendapatan sebesar Rp 25.500.000.000,-

realisasi Rp. 24.775.837.591.67. Realisasi belanja tidak langsung sebesar 93.88% dari

anggaran Rp 37.914.497.188.36 terealisasi sebesar Rp. 35.593.226.617.00, Belanja

Langsung dari anggaran Rp. 28.863.501.320.00 realisasi sebesar Rp. 24.108.285.899.57 atau

sebesar 83.53% jadi pelaksanaan anggaran tahun 2015 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

sebesar 89.40%.

Perbandingan realisasi anggaran sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah ( DPA SKPD ) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dalam tiga tahun

terakhir adalah sebagai berikut :

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Tabel : 7

Pencapaian Kinerja Keuangan tahun 2013

DANA TERSEDIA REALISASI s/d

DESEMBER 2013

SISA DANA

( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 Belanja Daerah 132.097.013.793,91 124.505.273.893,00 7.591.739.900,91

2 Belanja Tidak Langsung 30.183.451.728,00 25.928.856.332,00 4.254.595.396,00

3 Belanja langsung 101.913.562.065,91 98.576.417.561,00 3.337.144.504,91

NO. URAIAN

Tabel : 8

Pencapaian Kinerja Keuangan tahun 2014

DANA TERSEDIA REALISASI s/d

DESEMBER 2014

SISA DANA

( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 Belanja Daerah 67.386.617.710,00 59.369.267.938,52 8.017.349.771,48

2 Belanja Tidak Langsung 34.812.534.000,00 31.685.990.178,00 3.126.543.822,00

3 Belanja langsung 32.574.083.710,00 27.683.277.760,52 4.890.805.949,48

NO. URAIAN

Tabel : 9

Pencapaian Kinerja Keuangan tahun 2015

DANA TERSEDIA REALISASI s/d

DESEMBER 2015

SISA DANA

( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 Belanja Daerah 66.777.998.508,36 59.701.512.516,57 7.076.485.991,79

2 Belanja Tidak Langsung 37.914.497.188,36 35.593.226.617,00 2.321.270.571,36

3 Belanja langsung 28.863.501.320,00 24.108.285.899,57 4.755.215.420,43

NO. URAIAN

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Tabel : 10

Realisasi Dokumen Anggaran RSJ. Provinsi Bali Tahun Anggaran 2015

NOMOR URAIAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) PROSENTASE (%)

1 Belanja Daerah 66.777.998.508,36 59.701.512.516,57 89,40

1.1 Belanja Tidak Langsung 37.914.497.188,36 35.593.226.617,00 93,88

1.1.1 Belanja Pegawai 37.914.497.188,36 35.593.226.617,00 93,88

1.2 Belanja Langsung 28.863.501.320,00 24.108.285.899,57 83,53

1.2.1 Belanja Pegawai 485.213.745,00 428.325.910,00 88,28

1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 23.673.615.000,00 20.064.647.639,57 84,76

1.2.3 Belanja Modal 4.704.672.575,00 3.615.312.350,00 76,85

Tabel : 11

Penerimaan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali selama lima tahun terakhir

TAHUN TARGET REALISASI %

2011 12.529.720.400,00 13.925.510.682,00 111,14

2012 17.200.000.000,00 17.491.463.934,11 101,69

2013 20.000.000.000,00 20.831.188.279,12 104,16

2014 23.500.000.000,00 24.128.664.619,77 102,68

2015 25.500.000.000,00 24.775.837.591,67 97,16

Penerimaan tahun 2015 dalam Perioda Perencanaan lima tahun kedepan RPJMD yaitu 2013-

2018 adalah 97.16% berarti mengalami penurunan dari target penerimaan yang telah

ditetapkan, hal ini disebabkan karena ada piutang yang belum terealisasi pada tahun 2015

sebesar Rp. 1.101.690.953,64 dari Pasien JKBM, Rp. 1.153.727.902,00 dari Pasien JKN dan

Rp. 2.228.926.533,40 dari Pasien Gelandangan/Terlantar. Walaupun pemanfaatan oleh

masyarakat pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali bertambah Anggaran tahun 2013, tahun

2014 dan tahun 2015 memperbandingkan anggaran tahun lalu belum bisa mencapai optimal

karena ada kegiatan/program pelayanan pada BLUD yang belum bisa terpenuhi secara

maksimal. Sedangkan dari kegiatan yang telah dilaksanakan sampai bulan Desember 2015

masih adanya sisa anggaran, hal ini disebabkan karena :

a. Hasil negosiasi harga barang pada saat survey harga pasar.

b. Hasil negosiasi dalam proses pelelangan di ULP.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

c. Adanya kegiatan yang tidak terlaksana karena bersyukur tidak ada pasien yang

meninggal, bimbingan tidak dilaksanakan pada tahun 2015 karena jadwal bimbingan

berbenturan sehingga pelaksanaannya dialokasikan pada tahun 2016

d. Pelaksanaan pelayanan rujukan spesialistik ke Puskesmas mulai bulan November 2014

dihentikan karena perubahan regulasi mulai tanggal 1 Januari 2014 ( PP No. 12/2013 )

berlaku JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), dimana seluruh jaminan kesehatan,

asuransi kesehatan bergabung dalam JKN dan dilaksanakan oleh BPJS (Badan Layanan

Jaminan Sosial).

C. MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan yang dihadapi oleh rumah Sakt jiwa Provinsi Bali dalam melaksanakan

pelayanan terhadap masyarakat antara lain :

1. Masih adanya stigma buruk dari masyarakat terhadap masalah kesehatan jiwa sehingga

sebagian dari masyarakat masih belum memahami masalah kesehatan jiwa berakibat

penanganan tindak lanjut orang dengan gangguan jiwa tidak optimal, untuk

menangulangi hal tersebut perlu adanya kegiatan promosi kesehatan jiwa pada

masyarakat.

2. Sumber Daya Manusia kesehatan jiwa baik psikiater maupun tenaga kesehatan jiwa

masih belum optimal kuantitas maupun kualitas sehingga perlu adanya penambahan

dokter psikiater dan diikuti oleh penyelenggaraan diklat-diklat untuk meningkatkan

pengetahuan dalam menangani masyarakat dengan gangguan kejiwaan.

3. Sinergitas pelayanan kesehatan jiwa antara steak holder terkait belum optimal perlu

koordinasi dalam pelaksanaannya secara internal maupun lintas sektor.

4. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan jiwa masih kurang sehingga perlu

dioptimalkan untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan jiwa yang

paripurna.

5. Penanganan dan tindaklanjut orang dengan penyandang masalah sosial dan orang

dengan gangguan jiwa yang terlantar menjadi beban Rumah Sakit Jiwa, sehingga perlu

diatur melalui regulasi yang jelas dalam tindaklanjut penanganannya, sesuai dengan UU

Nomor 18 tahun 2014, bahwa orang dengan gangguan jiwa yang terlantar dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak ada yang mempertanggung

jawabkan menjadi tanggungan Pemerintah maupun pemerintah Daerah.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

1. Berdasarkan uraian tersebut secara umum dapat tergambar mengenai kegiatan

pelayanan kesehatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sesuai dengan program yang telah

digariskan. Sesuai dengah fungsi Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan yang

terbaik kepada setiap lapisan masyarakat yang membutuhkan, Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali memberikan kebijakan khusus berdasarkan peraturan yang ada untuk

melaksanakan program JKN dan JKBM, bagi pasien yang kurang mampu.

2. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi

Bali dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa telah memberikan pelayanan kesehatan

jiwa dan pelayanan penunjang kepada semua masyarakat yang membutuhkan sehingga

pelayanan medis dan program kegiatan Rumah Sakit dapat dikatakan berjalan dengan

baik dan hambatan-hambatan yang timbul dapat diatasi oleh Rumah Sakit.

3. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sebagai pusat pelayanan Spesialis Jiwa, telah memiliki

peralatan penujang khusus untuk pemeriksaan Gangguan Jiwa dan pemeriksaan

Psikologi. Peralatan pemeriksaan ini sangat diperlukan bagi institusi-institusi ataupun

lembaga yang membutuhkan dan dapat dipakai berbagai keperluan antara lain : untuk

mendapatkan tenaga kerja yang lebih baik dan sehat secara fisik dan mental, maupun

mendapat pemimpin yang sesuai dengan potensi dan kopetensinya.

B. SARAN

1. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali masih kekurangan Tenaga Spesialis khususnya dokter

Spesialis Jiwa dan Tenaga Perawat karena penambahan kapasitas tempat tidur Rumah

Sakit, serta jumlah pasien terus meningkat dan pasien jiwa dirawat banyak dengan

kelainan fisik disamping banyak Tenaga Perawat yang pensiun.

2. Dari kegiatan pagu dana yang disediakan agar ditingkatkan karena banyak kebutuhan

yang tidak terpenuhi seperti : Untuk meningkatkan Evaluasi dan Pengembangan Standar

Pelayanan Kesehatan terutama survey Badan Layanan Umum, Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pengembangan informasi keberadaan pasien dipasung, dirantai

dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengetahuan kesehatan jiwa

secara luas, dan meningkatkan pelayanan dibidang pemulihan kesehatan jiwa dengan

memberikan terapi rehabilitasi bagi pasien yang masih dirawat. Untuk mendukung

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

kegiatan tersebut diperlukan dukungan baik pendanaan maupun sumber daya manusia

sesuai disiplin ilmunya.

3. Dalam rangka pelaksanaa PPK-BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali akan

memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, melalui prinsip efektif dan

efesien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta perlu didukung

dengan sarana-prasarana yang memadai agar mencapai tujuan sesuai visi misi yang

telah dicanangkan yaitu “Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Menjadi Pusat Rujukan

Pelayanan Kesehatan Jiwa Paripurna menuju Bali Mandara”

Bangli, 16 Januari 2016.

Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro. Pembina Tk. I/IVb

NIP. 19610726 198803 1 004

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Dikeluarkan di Bangli

Pada tanggal : 31 Desember 2015

Direktur Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro

Pembina Tk. I

NIP . 19610726 198803 1 004

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

UMUM

I NYOMAN SUKANADA,S.Kep.Ns. SANG PUTU PUSPADANA, S.Kep.

NIP. 19660729 199003 1 005 NIP. 19681220 199003 1 006 NIP. 19700604 199203 1 012 NIP. 19671125 198903 1 007 NIP. 19631231 198003 1 001

NIP. 19620802 199103 1 003

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

PER 31 DESEMBER 2015

NIP. 19581231 197903 1 071

NIP. 19720825 2005 01 2 011 NIP. 19580928 197910 2 002 NIP. 19721201 200501 2 015 NIP. 19760616 200501 1 011 NIP. 19601012 198610 2 002 NIP. 19730315 199302 1 002

WAKIL DIREKTUR

PELAYANAN

WAKIL DIREKTUR

NIP. 19670716 199003 1 012 NIP. 19580708 197809 2 001 NIP. 19640730 199203 2 010

KABID

NIP. 19601224 198102 1 003 NIP. 19670312 199203 2 014

KABID KABAG KABAG

Ni Made Sri Ayu Yuliani,SE,M.Si.

PELAYANAN PERAWATAN PENUNJANG MEDIK DATA DAN SUNPROG KEUANGAN

KABID

dr. I DEWA GD BASUDEWA, Sp.KJ. I NYOMAN ARTHA,S.Kep.Ns. NI NYOMAN SRI EKAWATI, SKM, M.Si. I GST GDE BUANA PARTA, S.Kep.M.Kes. NI LUH BUDIASIH, SE.

KEPEGAWAIAN

KASI KASI KASI KASUBAG

KASI

KASUBAG KASUBAG

YANMED UMUM DAN DIKLAT RAWAT JALAN DAN REHABILITASI PENUNJANG DIAGNOSTIK, FARMASI DAN GIZI DATA DAN REKAM MEDIK PENDAPATAN

KASUBAG

drg. DESAK GEDE EKA VARIASIH SUKARNI NI WAYAN DESI ARIANI,S.Si,Apt.M.Si. dr. KOMANG PERDANA Dra. NI LUH WISTRI

KASUBAG

I WAYAN MURJANA, S.Kep.Ns.

KASI KASI

KESWAMAS RAWAT INAP PEMELIHARAAN SARANA SUNPROG DAN PELAPORAN PERBENDAHARAAN

I WAYAN PUSPA S.Sos. I DW GD ANOM, S.Kep.Ns. MAP. I WAYAN KARIASA, SE.

Drs. MARIS SIHOMBING, Apt. M.Kes..

NIP. 19651127 199403 1 006

Drs. I GUSTI NGURAH WISNA.M.Si.

TATA USAHA

KABAG

KASUBAG

DIREKTURdr. GEDE BAGUS DARMAYASA, M.Repro.

NIP . 19610726 198803 1 004

SPI

ADMINISTRASI DAN SUMBER DAYA INSTALASI

KOMITE

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

1 Prosentase Peningkatan pasien yang

dilayani di Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Bali

2 Prosentase peningkatan Rujukan pasien

gangguan jiwa

3 Persentase Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Rumah

Sakit Jiwa Prov. Bali

b. Mengembangkan pelayanan kesehatan

jiwa yang komperhensip, terjangkau

melalui peningkatan profesionalisme

sumber daya manusia.

b. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan jiwa oleh masyarakat.

b. Meningkatnya tingkat kemandirian

operasional rumah sakit.

Cost recovery rate

Indeks Kepuasan Masyarakat

Bangli, 16 Januari 2016

Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro

Pembina Tk. I/IVb

NIP. 19610726 198803 1 004

c. Mengupayakan pelayanan yang

berorientasi pada kepuasan pelanggan

dan mengembangkan pendidikan,

pelatihan dan penelitian dibidang

kesehatan jiwa.

c. Meningkatkan mengembangkan upaya

kesehatan jiwa untuk memenuhi tuntutan

pelayanan yang paripurna.

c. Meningkatnya kepuasan masyarakat.

a. Menyelenggarakan pelayanan

kesehatan jiwa yang profesional untuk

mewujudkan pelayanan prima.

a. Meningkatkan pelayanan di bidang

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

a. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan

jiwa bagi masyarakat.

MISI TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI TAHUN 2013-2018

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

VISI :

MISI : a

bc

Uraian Target 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 6 7 8 9 10 11 15

1 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 1

(5%) (5%) (5%) (5%) (5%)

2 Prosentase

peningkatan

Rujukan pasien

gangguan jiwa

85,00 85,50 86,00 86,50 87,00 2 Prosentase

peningkatan

Rujukan pasien

gangguan jiwa

3 Persentase

Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal

(SPM) Rumah Sakit

Jiwa Prov. Bali

85,00 88,75 92,50 96,25 100,00 3 Persentase

Pencapaian

Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

Rumah Sakit Jiwa

Prov. Bali

Meningkatnya tingkat

Kemandirian

Operasional Rumah Sakit

Meningkatkan

pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan

jiwa oleh masyarakat

Meningkatnya

tingkat

Kemandirian

Operasional

Rumah Sakit

Cost recovery rate 40,25 40,50 40,75 41,00 41,25 Cost recovery rate

Meningkatnya Kepuasan

Masyarakat

Meningkatkan dan

mengembangkan upaya

kesehatan jiwa untuk

memenuhi tuntutan

pelayanan yang

paripurna

Meningkatnya

Kepuasan

Masyarakat

Indeks Kepuasan

Masyarakat

82,20 82,40 82,60 82,80 83,00 Indeks Kepuasan

Masyarakat

Prosentase

Peningkatan pasien

yang dilayani

Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali

Meningkatnya Mutu

Pelayanan kesehatan

Jiwa bagi masyarakat

Meningkatnya

Mutu Pelayanan

kesehatan Jiwa

bagi masyarakat

Prosentase

Peningkatan pasien

yang dilayani

Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan pada

BLUD

Pelayanan

Kesehatan pada

BLUD Rumah

Sakit Jiwa

Provinsi Bali

Meningkatkan pelayanan

di bidang promotif,

preventif, kuratif dan

rehabilitatif

Indikator Tujuan Uraian Indikator UraianIndikator Kinerja

Keluaran

4 5 12 13 14

RENSTRA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

PERIODE 2013-2018

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Jiwa Paripurna menuju Bali Mandara”

Tujuan Sasaran/capaian Program Target

Kebijakan Program

Kegiatan

Ket

Bangli, 2 Januari 2014Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro. Pembina Tk. INIP. 19610726 198803 1 004

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa yang professional untuk mewujudkan pelayanan prima.Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa yang komperhensip, terjangkau melalui peningkatan profesionalisme sumber daya manusia.Mengupayakan pelayanan berorientasi pada kepuasan pelanggan dan mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian dibidang kesehatan jiwa

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Tugas Pokok :

Fungsi :

1 3 4 5 6

Meningkatnya Mutu

Pelayanan kesehatan Jiwa

bagi masyarakat

1 Prosentase Peningkatan pasien yang dilayani Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali

Prosentase Pasien yang dirawat inap dalam

setahun di bagi angka Gangguan Jiwa Bali dikali

Jumlah Penduduk

Direktur RS. Jiwa Provinsi Bali Bagian Data dan

Sunprog RS Jiwa

Provinsi Bali

Program : Peningkatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD

Rumus : Jumlah Pasien di Rawat Inap (n) dibagi

angka gangguan jiwa penduduk Bali ( 2.3 permil

dari populasi penduduk menurut data Riskesdas

(n)) kali 100%

Kegiatan : Pelayanan Kesehatan pada

BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

2 Prosentase peningkatan Rujukan pasien gangguan jiwa Prosentase jumlah rujukan ke Rumah sakit yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa

Rumus : Jumlah Rujukan tahun (n) di bagi jumlah

kunjungan (n-1) kali 100%

3 Persentase Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

Persentase Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

Rumus : Jumlah capaian SPM (n) dibagi Jumlah

SPM dikali 100%

Meningkatnya tingkat

Kemandirian Operasional

Rumah Sakit

Cost recovery rate Persentase kemampuan Rumah Sakit untuk

menutupi Biaya dengan Penghasilan yang didapat

/Cost Recovery rate

Cost Recovery Rate = Pendapatan/Pembiayaan RS

kali 100%

Meningkatnya Kepuasan

Masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat Peningakatan Indeks Kepuasan masyarakat (IKM)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

PERIODE 2013 - 2018

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat (

1. Merumuskan kebijakan teknis tentang kesehatan jiwa,

2. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan jiwa,

2

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan jiwa ; dan

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsinya

KINERJA UTAMA ATAU

TUJUAN/SASARAN

STRATEGIS/HASIL

(OUTCOME)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) /FORMULA PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA KETERANGAN

Bangli, 2 Januari 2014Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro. Pembina Tk. INIP. 19610726 198803 1 004

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

Sasaran Strategis

1

Meningkatnya Mutu Pelayanan

kesehatan Jiwa bagi masyarakat

55,00 %

86,00 %

92,50 %

Meningkatnya tingkat Kemandirian

Operasional Rumah Sakit

40,75 %

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat 82,60 %

Program Anggaran

Rp. 28.863.501.320,00

Cost recovery rate

Indeks Kepuasan Masyarakat

Peningkatan Pelayanan Kesehatan

pada BLUD

Sumber Dana BLUD dan

APBD

Prosentase Peningkatan pasien yang dilayani

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

Keterangan

Prosentase peningkatan Rujukan pasien

gangguan jiwa

Persentase Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

Target

3

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

RENSTRA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Indikator Kinerja

2

GUBERNUR BALI,

MADE MANGKU PASTIKA

Bangli, 2 Januari 2015DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

dr. GEDE BAGUS DARMAYASA, M.ReproPembina Tk. I

NIP . 19610726 198803 1 004

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

INSTANSI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

UraianTingkat

CapaianUraian Target Satuan

1 2 3 4 5 7 8 9

1 Prosentase Peningkatan pasien

yang dilayani di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Bali

1 Prosentase Peningkatan pasien

yang dilayani di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Bali

55,00 %

2 Prosentase peningkatan

Rujukan pasien gangguan jiwa

2 Prosentase peningkatan

Rujukan pasien gangguan jiwa

85,50 %

3 Persentase Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM)

Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

3 Persentase Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM)

Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

88,75 %

Meningkatnya tingkat kemandirian

operasional rumah sakit.

Cost recovery rate Cost recovery rate 40,50 %

Meningkatnya kepuasan masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat 82,40 %

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2015

Sasaran

Program

Kegiatan

KeteranganIndikator KinerjaIndikator

6

Meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan jiwa bagi masyarakat.

100% Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan pada

BLUD

Pelayanan

Kesehatan

pada BLUD

Bangli, 2 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro.

Pembina Tk. I/IVb

19610726 198803 1 004NIP.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

4 5 6 7=6/5x100% 8

1.02.1.02 - 1 Prosentase Peningkatan pasien yang

dilayani di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

% 55,00 62,62 113,85 Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali

2 Prosentase peningkatan Rujukan pasien

gangguan jiwa

% 85,50 79,18 92,61

3 Persentase Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov.

Bali

% 88,75 90,75 102,25

- Meningkatnya tingkat kemandirian

operasional rumah sakit.

Cost recovery rate % 40,50 41,50 102,47

- Meningkatnya kepuasan masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat % 82,40 82,08 99,61

Catatan : -

Bangli, 16 Januari 2016 - Nomor urut program sebanyak 5 (lima) digit Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali - Dalam pengisian form ini, mhn jangan melakukan pengubahan tabel

Indikator

2 3

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro

Pembina Tk. I/IVb

NIP. 19610726 198803 1 004

Pengisian nomor urut program agar mengacu kepada Renstra Provinsi Bali 2008-2013 (Lihat File

Renstra Bali 2008-2013)

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2015

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Program/Kegiatan

1

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan pada

BLUD/Kegiatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD

KeteranganUraian

Realisasi

Pencapaian

Rencana Tingkat

Capaian (%)

Meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan jiwa bagi masyarakat.

SasaranSatuan Target

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

3 4 5 6=5/4x100% 7

1 Prosentase Peningkatan pasien yang dilayani

di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

% 55,00 62,62 113,85 Rumah Sakit

Jiwa Provinsi

Bali

2 Prosentase peningkatan Rujukan pasien

gangguan jiwa

% 85,50 79,18 92,61

3 Persentase Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah Sakit Jiwa Prov. Bali

% 88,75 90,75 102,25

Meningkatnya tingkat kemandirian

operasional rumah sakit.

Cost recovery rate % 40,50 41,50 102,47

Indeks Kepuasan Masyarakat % 82,40 82,08 99,61

98,75

Bangli, 16 Januari 2016

Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa,M.Repro

Pembina Tk. I/IVb

NIP. 19610726 198803 1 004

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2015

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Realisasi Persentase KeteranganUraian Indikator

1 2

Nilai rata-rata Total Pencapaian Indikator Sasaran

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan

jiwa bagi masyarakat.

Meningkatnya kepuasan masyarakat.

Satuan TargetSasaran

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT JIWA

LAKIP RSJ Provinsi Bali 2015/Comp./I.2016/pun-2016

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

1 2 4 5 6 7 12

1 Meningkatnya Mutu Pelayanan

kesehatan Jiwa bagi

masyarakat

1 Prosentase Peningkatan

pasien yang dilayani

Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali

13,75 27,50 41,25 55,00 Peningkatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD

Meningkatnya

Mutu Pelayanan

kesehatan Jiwa

bagi masyarakat

1 Prosentase Peningkatan

pasien yang dilayani

Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali

Rp. 28.863.501.320,00 Direktur RS. Jiwa

Provinsi Bali

2 Persentase peningkatan

Rujukan penderita

gangguan jiwa

21,38 42,75 64,13 85,50 2 Persentase peningkatan

Rujukan penderita

gangguan jiwa

3 Persentase Pencapaian

Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah

Sakit Jiwa Prov. Bali

22,19 44,38 66,56 88,75 3 Persentase Pencapaian

Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah

Sakit Jiwa Prov. Bali

2 Meningkatnya tingkat

Kemandirian Operasional

Rumah Sakit

Cost recovery rate 10,13 20,25 30,38 40,50 Meningkatnya

tingkat Kemandirian

Operasional

Rumah Sakit

Cost recovery rate

3 Meningkatnya Kepuasan

Masyarakat

Indeks Kepuasan

Masyarakat

20,60 41,20 61,80 82,40 Meningkatnya

Kepuasan

Masyarakat

Indeks Kepuasan

Masyarakat

Sasaran StrategisNoKegiatan

8

Indikator Kegiatan

11

Target Program Kegiatan

Penanggung

Jawab

3 9

Anggaran

10

Uraian

RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2015

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Indikator Kinerja

Bangli, 2 Januari 2015Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro. Pembina Tk. INIP. 19610726 198803 1 004