laporan akuntabilitas kinerja instansi ... - pa...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
PENGADILAN AGAMA DOMPU JL. SONOKLING NO. 05
DOMPU NTB
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat
dan taufiqnya sehingga peyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2013 dapat diselesaikan.
Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur
dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2013 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja.
Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu
Tahun 2013 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang
berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka
pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Dompu
tahun 2013 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Dompu tahun
2013, sekaligus sebagai pengukuran tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan
anggaran selama tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 iii
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun
yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.
Dompu, 17 Januari 2014
Ketua Pengadilan Agama Dompu,
Drs. MUHIDIN, MH. NIP. 191361366009136191
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 iv
EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak dapat
diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen.
Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu berusaha
untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana,
cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok
dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas
(pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai
Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut
disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu.
Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Dompu disusun berdasarkan sasaran
dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan
Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama
Dompu pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET REALISASI %
1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
1. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan
2. Persentase Perkara yang diselesaikan
3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
4. Persentase perkara bagi Masyarakat Miskin dan
100%
80 %
99%
100%
21
260
31
55
100
06
96
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 v
Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.
5. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
6. Persentase Minutasi Berkas Perkara
7. Persentase Pelayanan Meja Informasi
100%
100 %
100 %
31
213
81
100
09
100
2. Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website
95 %
219
100
3. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel
1. Persentase proses administrasi penerimaan perkara.
2. Persentase perkara yang disidangkan
3. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara.
4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.
5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan
6. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.
100 %
97 %
100%
100%
100 %
100 %
269
269
260
213
6028
6028
100
611
611
100
100
611
4. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
100% 693 100
5. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hokum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum:
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 80%
100%
1 3 1
99 50
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 vi
6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 1 100
7. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hokum tetap yang ditindaklanjuti
100% 3 100
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada 4 (empat) yang belum mencapai
target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. 4 (empat) indikator tidak
tercapai yaitu :
1. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.
2. Persentase minutasi berkas perkara
3. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding
4. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Kasasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
ii
iv
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B.
C.
D.
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
STRUKTUR ORGANISASI
SISTEMATIKA PENYAJIAN
2
5
6
BAB I I PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 8
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
8
8
10
11
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 18
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 21
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 23
B.
C.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
AKUNTABILITAS KEUANGAN
13
42
BAB IV PENUTUP 46
A. KESIMPULAN 46
B. SARAN-SARAN 47
LAMPIRAN
1. STRUKTUR ORGANISASI
2. SK PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
3. MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010-2019
4. SK TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH ( LAKIP ).
I
II
III
VIII
X
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 6095 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan
oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
Liingkungan Peradilan Umum,Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer,
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.
Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak
dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai salah
satu Badan Kekuasaan Kehakiman.
Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut,
lahirlah Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dimana
dalam pasal 21 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi,
administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah
kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada dalam satu atap
dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.
Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu
dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali
tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan
Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya yaitu
ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara
Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 2
Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan
pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh
diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009.
Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah
diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 yang
dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat
berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim.
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip
pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya
akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan
pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja pada
setiap instansi pemerintah.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
1. KEDUDUKAN PERADILAN AGAMA
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di
lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi
Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Pengadilan Agama Dompu merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama
Mataram. Pengadilan Agama Dompu terletak di Jl. Sonokling No.05 Dompu NTB yang
mempunyai yurisdiksi 79 Kelurahan/Desa dari 8 kecamatan, dengan luas wilayah 2.324.55
Km² dan jumlah penduduk 218.973 jiwa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 3
2. TUGAS POKOK
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan
ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun
2006 tentang Peradilan Agama.
3. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Agama
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara
tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;
b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan
paninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara);
d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada
Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur
dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama;
e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2)
Undang-undang Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan
hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap
advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan;
g. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 4
hijriyah.
Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para
pencari keadilan, di Pengadilan Agama Dompu, maka dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah didiskusikan oleh
bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Agama Dompu Nomor : W22-A8/57/OT.01.3/VII/2013., tanggal 03 Juli
2013 sebegai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik
yang muatannya antara lain sebagai berikut :
1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ;
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari
setiap posisi ;
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk
mengambil keputusan ;
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya ;
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ;
6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab
utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang dibangun .
Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi
organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan
Reformasi Birokrasi.
Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional
Prosedur tentang :
1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ;
2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ;
3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ;
4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 5
5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian Luar
Negeri, Media Massa dan Delegasi ;
6. Tata persidangan ;
7. Penyelesaian perkara melalui mediasi ;
8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ;
9. Penyampaian Salinan Putusan ;
10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak
berperkara;
11. Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ;
12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ;
13. Publikasi putusan ;
14. Pengarsipan berkas perkara ;
15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ;
16. Permohonan Banding ;
17. Permohonan Perkara Kasasi ;
18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ;
19. Penanganan Pengaduan Masyarakat ;
20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi
Peradilan Agama.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan
berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara
orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,
zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 90 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 6
Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim
Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.
1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.
3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh
seorang Panitera.
4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang
Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera
Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga
dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang
Jurusita/Jurusita Pengganti.
5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh
oleh seorang Sekretaris.
6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris
dan 3 (orang) Kaur. Yaitu Kaur. Kepegawaian, Kaur. Keuangan, dan Kaur. Umum.
7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan
pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama Dompu dalam tahun 2013. Capaian
kinerja 2013 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2012 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini
akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa
datang.
Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Dompu disusun sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas Pokok dan Fungsi,
dan Struktur Organsisasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 7
Bab II – Rencana Penetapan Kinerja Tahun 2013, menjelaskan berbagai Program Prioritas
Peradilan Agama untuk periode tahun 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Pengadilan
Agama Dompu untuk Tahun 2013.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja Pengadilan Agama
Dompu dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran
strategis untuk tahun 2013.
Bab IV – Penutup – menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pengadilan Agama Dompu tahun 2013, dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan
bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014
Rencana Strategis Pengadilan Agama Dompu Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Dompu diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
1. Visi dan Misi
Visi Pengadilan Agama Dompu mengacu pada visi Mahkamah Agung RI sebagai
puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia, yaitu “TERWUJUDNYA PENGADILAN
AGAMA DOMPU YANG PRIMA, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL ”
Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Dompu menetapkan
misi-misi sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 9
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Atas dasar visi dan missi tersebut di atas maka Mahkamah Agung telah telah
mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun 2010 –
2035.
Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu :
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan
secara proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan
terukur.
4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu,
biaya ringan, proporsional, dan adil.
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang
aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria
obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional.
7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan
transparansi.
10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang
modern.
Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program prioritas
Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu :
1. Penyelesaian Perkara yang tepat waktu.
2. Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik.
3. Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik.
4. Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung pengadilan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 10
5. Pelayanan Publik yang prima.
6. Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin.
7. “Justice For All” yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos Bantuan
Hukum (Posbakum).
8. Pengawasan.
Kedelapan program tersebut harus diapliksikan dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari di Pengadilan Agama Dompu.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan visi dan missi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan
Agama Dompu menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat pencari
keadilan.
2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Dompu yang profesional, efektif, efisien,
dan akuntabel.
3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum
kepada masyarakat pencari keadilan.
Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Dompu menetapkan
sasaran strategis sebagai berikut :
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
a. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 11
e. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
f. Persentase Minutasi Berkas Perkara g. Persentase Pelayanan Meja Informasi
2. Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website
3. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel
a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.
b. Persentase perkara yang disidangkan c. Persentase penyelesaian administrasi
putusan perkara. d. Persentase proses penyampaian salinan
putusan kepada para pihak tepat waktu. e. Persentase akte cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta
cerai kepada para pihak.
4. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
5. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum:
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
7. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan
ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 90 Undangundang Nomor 3 tahun
2006 tentang Peradilan Agama.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 12
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok
dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas
(pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai
pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai wujud dari prinsip keterbukaan tersebut Mahkamah Agung telah
menerbitkan Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang
keterbukaan informasi di Pengadilan.
Bahwa sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010
tentang Layanan Informasi, Mahkamah Agung telah menerbitkan Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 Tentang Pedoman Pelayanan
Informasi di Pengadilan.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Nomor : 1-144/KMA/SK/20011 tersebut
Pengadilan Agama Dompu telah menyediakan meja informasi dan meja pengaduan.
Bahwa untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan peradilan maka perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas terhadap kualitas pelayanan publik sesuai
dengan amanat dalam UUD 1945, UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan
berbagai peraturan terkait lainnya.
Bahwa berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelyanan Publik, maka tiap-
tiap lembaga Negara yang menyelenggarakan pelayanan publik wajib menyusun standar
pelayanan publik.
Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut sebaik-baiknya, maka Pengadilan
Agama Dompu telah menyusun standar pelayanan peradilan pada Pengadilan Agama
Dompu dengan surat keputusan Ketua Pengadilan Agama Dompu Nomor : W22-A8/
/OT.01.3/SK/III/2013 tanggal 5 Maret 2013. Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan
Agama Dompu tersebut disusun berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI.
Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 tanggal 9 Februari 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 13
Dalam Keputusan Ketua Pengadilan Agama Dompu tentang Standar Pelayanan
Peradilan pada Pengadilan Agama Dompu tersebut telah diatur Standar Pelayanan Perkara
Permohonan, Standar Pelayanan Perkara Gugatan, Standar Pelayanan Gugatan Kelompok
(Class Action), Standar Pelayanan Administrasi Persidangan.
Dengan adanya standar pelayanan peradilan pada pengadilan agama tersebut
diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan
transparan.
Sesuai pula dengan perkembangan Tehnologi Informasi Pengadilan Agama Dompu
telah memiliki web site dengan alamat : pa-dompu.go.id yang dapat diakses oleh
masyarakat pencari keadilan maupun oleh masyarakat pemerhati pengadilan.
Sesuai dengan standar yang diharapkan Mahkamah Agung RI. Maka menu yang
ada di website Pengadilan Agama Dompu (pa-dompu.go.id) telah disesuaikan dengan
standar tersebut yaitu berisi menu-menu sebagai berikut :
A. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Pengadilan
a. lnformasi Profil dan Pelayanan Dasar Pengadilan
1) Profil pengadilan
a) Fungsi, tugas dan yurisdiksi pengadilan;
b) Struktur organisasi pengadilan
c) Alamat, telepon, faksimili, dan situs resmi pengadilan (ket: situs resmi
diganti dengan alamat email)
d) Daftar nama pejabat dan hakim di pengadilan
e) Profil singkat pejabat Struktural
f) Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di pengadilan
tersebut yang telah diverifikasi dan dikirimkan oleh KPK
2) Prosedur beracara untuk setiap jenis perkara yang menjadi kewenangan
pengadilan.
3) Biaya yang berhubungan dengan proses penyelesaian perkara serta seluruh
biaya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 14
4) Agenda sidang pada pengadilan tingkat pertama (khusus untuk pengadilan
tingkat pertama).
b. lnformasi yang Berkaitan dengan Hak Masyarakat
1) Hak-hak para pihak yang berhubungan dengan peradilan:
a. Hak mendapat bantuan hukum;
b. Hak atas biaya perkara cuma-cuma;
c. Hak-hak pokok dalam proses persidangan.
2) Hak-hak pelapor dugaan pelanggaran hakim dan pegawai.
3) Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim dan
pegawai
4) Tata cara memperoleh pelayanan informasi, tata cara mengajukan
keberatan terhadap pelayanan informasi serta nama dan nomor kontak
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelayanan informasi dan
penanganan keberatan terhadap pelayanan informasi;
5) Hak-hak pemohon informasi dalam pelayanan informasi;
6) Biaya untuk memperoleh salinan informasi.
c. lnformasi Program Kerja, Kegiatan, Keuangan, dan Kinerja Pengadilan
1) Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang
dijalankan pengadilan yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
a) Nama program dan kegiatan
b) Penanggung jawab, pelaksana program dan kegiatan serta nomor
telepon dan /atau alamat yang dapat dihubungi
c) Target dan/atau capaian program dan kegiatan
d) Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan
e) Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan, yang setidaknya meliputi
Daftar isian Penggunaan Anggaran (DIPA).
2) Ringkasan Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP)
3) Ringkasan laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 15
a) Rencana dan laporan realisasi anggaran
b) Neraca laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
4) Ringkasan daftar aset dan inventaris
5) lnformasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan terkait
d. lnformasi Laporan Akses lnformasi
1) Ringkasan laporan akses informasi yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
a) Jumlah permohonan informasi yang diterima
b) Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan
c) Jumlah permohonan informasi yang dikabulkan baik sebagian atau
seluruhnya dan permohonan informasi yang ditolak
d) Alasan penolakan permohonan informasi
e. Informasi Lain
1) Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan
darurat di setiap kantor pengadilan (ket. Diganti dengan informasi terkait
dengan pengunjung website) - "Data Pengunjung ada di kiri bawah Menu"
B. Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Mahkamah Agung
C. lnformasi yang Wajib Tersedia setiap saat dan dapat diakses oleh public
a. Umum : Seluruh Informasi lengkap yang termasuk dalam kategori informasi
yang wajib diumumkan secara berkala oleh pengadilan dan MA sebagaimana
dimaksud bagian II.A dan II.B di atas 2
b. lnformasi tentang Perkara dan Persidangan
1) Seluruh putusan dan penetapan pengadilan, baik yang berkekuatan hukum
tetap maupun yang belum berkekuatan hukum tetap (dalam bentuk
fotokopi atau naskah elektronik, bukan salinan resmi)
2) lnformasi dalam Buku Register Perkara - selengkapnya liat di menu-menu
perkara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 16
3) Data statistik perkara, antara lain: jumlah dan jenis perkara
4) Tahapan suatu perkara dalam proses penanganan perkara
5) Laporan penggunaan biaya perkara
c. lnformasi tentang Pengawasan dan Pendisiplinan
1) Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan pengawas
atau yang dilaporkan oleh masyarakat serta tindak lanjutnya
2) Langkah yang tengah dilakukan pengadilan dalam pemeriksaan dugaan
pelanggaran yang dilakukan hakim atau pegawai yang telah diketahui publik
(misalnya sudah dimuat dalam media cetak atau elektronik)
3) Jumlah hakim atau pegawai yang dijatuhi disiplin beserta jenis pelanggaran
dan jenis hukuman disiplin yang dijatuhkan
4) Inisial nama dan unit / satuan kerja hakim atau pegawai yang dijatuhi
hukuman disiplin, jenis pelanggaran dan bentuk hukuman disiplin yang
dijatuhkan
5) Putusan Majelis Kehormatan Hakim
d. lnformasi tentang Peraturan, Kebijakan dan Hasil Penelitian
1) Peraturan MA, Keputusan Ketua dan wakil Ketua MA, Surat Edaran MA
yang telah disahkan atau ditetapkan.
2) Naskah seluruh peraturan MA, Keputusan Ketua dan Wakil Ketua MA dan
Surat Edaran MA Yang telah disahkan atau yang ditetapkan yang mengikat
dan atau berdampak penting bagi publik, sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan
yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut,
dalam hal dokumen tersebut memang dipersiapkan. b.Masukan-masukan
dari berbagai pihak atas usulan peraturan, pekutusan dana kebijakan
tersebut, dalam hal tersedia; c. risalah rapat dalam proses pembentukan
peraturan, keputusan dan kebijakan tersebut dalam tahap setelah draft
awal sudah disiapkan didiskusikan lebih awal; d. rancangan peraturan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 17
keputusan atau kebijakan tersebut; dan e. Tahap kewenangan dalam
peraturan perundang-undangan.
3) Pertimbangan atau nasihat hukum yang diberikan MA sesuai dengan
kewenangan dalam peraturan perundang-undangan.
4) Rencana strategis dan rencana kerja pengadilan
5) Daftar serta hasil - hasil penelitian yang dilakukan
6) lnformasi dan kebijakan yang disampaikan oleh pejabat pengadilan dalam
pertemuan yang terbuka untuk umum
e. lnformasi tentang organisasi, Administrasi, Kepegawaian dan Keuangan
1) Pedoman pengelolaan organisasi administrasi, personel dan keuangan
pengadilan.
2) Standar dan Maklumat Pelayanan Pengadilan.
3) Profil hakim dan pegawai yang meliputi: a. nama; b. riwayat pekerjaan; c.
posisi; d. riwayat pendidikan; e. Penghargaan yang diterima (apabila ada).
4) Data Statistik kepegawaian, yang meliputi, antara lain, jumlah, komposisi
dan penyebaran hakim dan pegawai
5) Anggaran pengadilan maupun unit pelaksana teknis serta laporan
keuangannya
6) Surat-surat perjanjian yang dibuat pengadilan dengan pihak ketiga berikut
dokumen pendukungnya,
7) Surat-menyurat pimpinan atau pejabat pengadilan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, kecuali yang bersifat rahasia.
8) Agenda kerja pimpinan pengadilan atau satuan kerja.
f. lnformasi lain
1) Penggunaan Bahasa lnggris
2) Penggunaan bahasa asing non Inggris
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 18
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2014
Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Agama Dompu sebagai berikut :
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
a. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.
e. Persentase perkara yang diselesaikan dengan cara sidang keliling
f. Persentase Minutasi Berkas Perkara g. Persentase pelayanan meja informasi
610 %
80% 99%
100 %
100%
100% 100%
2. Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website
95%
3. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel
a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.
b. Persentase perkara yang disidangkan c. Persentase penyelesaian administrasi
putusan perkara. d. Persentase proses penyampaian
salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.
e. Persentase akte cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta
cerai kepada para pihak.
100%
97% 100%
100%
100% 100%
4. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan 100%
5. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum:
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 80%
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 19
peradilan.
6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80%
7 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Penetapan Kinerja ini merupa tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2014.
TABEL PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA DOMPU
TAHUN 2014
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
a. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan b. Persentase Perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.
e. Persentase perkara yang diselesaikan dengan cara sidang keliling
f. Persentase Minutasi Berkas Perkara g. Persentase pelayanan meja informasi
610 % 80% 99%
100 %
100 %
100 % 100 %
2. Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website
95%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 20
3. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel
a. Persentase proses administrasi penerimaan perkara.
b. Persentase perkara yang disidangkan c. Persentase penyelesaian administrasi
putusan perkara. d. Persentase proses penyampaian salinan
putusan kepada para pihak. e. Persentase penerbitan akte cerai f. Persentase proses penyerahan akta cerai
kepada para pihak.
100%
97% 100%
100%
100% 100%
4. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan 100%
5. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum:
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 80%
100%
6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100%
7 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama tahun 2013 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat capaian kinerja
Pengadilan Agama Dompu dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET REALISASI %
1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
a. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
d. Persentase Perkara bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.
e. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
f. Persentase Minutasi Berkas Perkara
g. Persentase pelayanan meja informasi
610 %
80%
99%
100%
100 %
100 %
100 %
72
719
31
55
31
703
80
100
91
96
100
100
98
100
2. Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website
95 %
719
100
3. Terselesaikannya Administrasi
a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan
100 %
269
611
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 22
perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel
perkara. b. Persentase perkara yang
disidangkan c. Persentase penyelesaian
administrasi putusan perkara.
d. Persentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.
e. Persentase akte cerai yang diterbitkan
f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak..
97 %
100 %
100%
100 %
100 %
269
260
703
1028
1028
611
06
100
100
100
4. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
100 % 693 611
5. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum:
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 80%
100%
1 3 1
99 50
100
6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 0 100
7. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 3 100
*Target : Realisasi x 100% = Capaian (%)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 23
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA.
Capaian kinerja Pengadilan Agama Dompu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam tahun anggaran 2013, Pengadilan Agama Dompu telah menetapkan 7 (tujuh)
sasaran yang akan dicapai. Ketujuh sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan
mengaplikasikan 18 (delapan belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun
menunjukkan bahwa hanya 15 (lima belas) indikator yang telah dapat dicapai dengan hasil
baik, sedangkan 3 (tiga) indikator tidak tercapai. Indikator yang tidak tercapai yaitu :
1. Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan
2. Persentasi Minutasi berkas perkara
3. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum banding dan kasasi
SASARAN 1: Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu,
transparan dan akuntabel
1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase Penyelesaian Perkara
610% 67 100 610% 72 100
Sisa perkara tahun 2012 = 72 perkara
Sisa perkara tahun 2012 yang telah diputus pada tahun 2013 = 72 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 72/72 x 100% = 100%
Persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2013 telah mencapai
target sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 24
lingkungan Pengadilan Agama Lamongan berjalan dengan baik dan lancar sehingga
tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai di tahun berikutnya.
Adapun tingkat penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
Sisa perkara yang ditangani tahun 2016 = 67 perkara
Sisa perkara tahun 2016 yang telah diputus pada tahun 2011 = 67 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 67/67 x 100% = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
2. Persentase Perkara yang Diselesaikan.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase Perkara yang diselesaikan
80% 737 91 80% 719 91
Perkara masuk tahun 2013 = 786 perkara
Perkara tahun 2013 yang diputus pada tahun 2013 = 719 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 719/786 x 100 = 91%
Perkara masuk pada tahun 2013 adalah sebanyak 786 perkara, dalam tahun
2013 Majelis Hakim Pengadilan Agama Dompu telah memutus perkara tahun 2013
sebanyak 719 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian
perkara tahun 2012 adalah 91 %.
Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini sesuai dengan target, yaitu 91 %
dari target yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 25
Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum
menetapkan berapa target yang ideal untuk persentase penyelesaian perkara ini.
Namun target 91% yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Dompu adalah suatu
target yang cukup ideal karena Jumlah perkara tahun 2013 yang diterima oleh
Pengadilan Agama Dompu adalah 714 perkara kalau ditargetkan harus diselesaikan
sedikitnya 80% maka perkara yang harus diputus adalah 80% x 786 = 719 perkara yang
berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 647 : 12 = 60 perkara.
Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Dompu
sebanyak 9 orang ( 5 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus
perkara sebanyak 12 perkara setiap bulannya. Dengan demikian target 91 %
penyelesaian perkara adalah target yang cukup ideal.
Adapun tingkat penyelesaian perkara pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Perkara masuk tahun 2012 = 809 perkara
Perkara tahun 2012 yang diputus pada tahun 2012 = 737 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 = 737/809 x 100 = 91%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012
3. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu maksimal 6 Bulan
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
99% 35 91 99% 31 01
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 26
Perkara putus lebih dari 6 bulan = 31
Perkara masuk = 769 perkara
Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 269 – 31 = 191
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 191/769 x 100 = 91%
Dengan demikian untuk indiktor kinerja belum mencapai target, dimana
seharusnya seluruh perkara diputus sebelum 6 bulan.
Adapun tingkat penyelesaian perkara putus lebih dari 6 bulan pada tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Perkara putus lebih dari 6 bulan = 35
Perkara masuk = 737
Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 737 – 35 = 702
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 702/737 x 100 = 95%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 dibandingkan
dengan tahun 2012 mengalami kenaikan sebanyak 1%.
4. Persentase Perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan
tepat waktu.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase Perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu
610% 27 611 610% 55 611
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 27
Perkara Prodeo yang masuk = 55 perkara
Jumlah perkara prodeo yang diputus = 55 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 55/55 x 100 = 611%
Adapun jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang
diselesaikan tepat waktu pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara Prodeo diterima = 27 perkara
Jumlah perkara prodeo yang diputus = 27 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 27/27 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
5. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
610% 30 100 610% 31 611
Perkara sidang keliling = 31
Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 31
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 31/ 31 x 100 = 611%
Adapun jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang
mendapatkan layanan sidang keliling pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara sidang keliling = 30
Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 30
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 30/30 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 28
tahun 2012 yaitu 100% karena tidak ada kegiatan.
6. Persentase Minutasi Berkas Perkara
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase Minutasi Berkas Perkara
610% 665 90 610% 703 98
Jumlah perkara putus = 719 perkara
Jumlah putusan yang telah diminutasi = 703 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 703/719 x 100 = 98%
Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan
Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan
diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah
diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan
Agama sebagai pengaman.
Dari jumlah putusan sebanyak 719 perkara, Pengadilan Agama Dompu pada
tahun 2013 telah dapat menyelesaikan minutasi berkas perkara sebanyak 703 berkas
perkara, yang berarti indikator kinerja belum memenuhi target yaitu realisasi 98 %.
Adapun tingkat penyelesaian minutasi berkas perkara pada tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
Jumlah perkara putus = 737 perkara
Jumlah putusan yang telah diminutasi = 665 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 665/737 x 100 = 90%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 dibandingkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 29
dengan tahun 2012 mengalami kenaikan sebanyak 8%. Meskipun demikian untuk
Indikator Kinerja Utama tahun 2013 belum mencapai target 100%.
7. Persentase Pelayanan Meja Informasi
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Persentase pelayanan meja informasi
610% 21 611 610% 91 611
Jumlah permohonan informasi = 91 permohonan
Jumlah informasi yang dilayani = 91 permohonan
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 91/91 x 100 = 100%
Selama tahun 2013 Pengadilan Agama Dompu telah melayani sebanyak 91
permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di Pengadilan Agama
Dompu. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat dilayani oleh Pengadilan
Agama Dompu.
Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100%.
Adapun Pelayanan Meja Informasi pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah permohonan informasi = 71 permohonan
Jumlah informasi yang dilayani = 71 permohonan
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 71/70 x 100 = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 30
SASARAN 2 : Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.
95% 737 100 95% 719 100
Perkara putus tahun 2013 = 719 perkara
Putusan yang diupload di website = 719 putusan (719 /719 x 100 = 100%)
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 719/719 x 100 = 100%
Pada tahun 2013 Pengadilan Agama Dompu telah memutus sebanyak 719
perkara, sedangkan jumlah putusan tahun 2013 yang diunggah (upload) ke Website
Mahkamah Agung RI adalah sebanyak 719 perkara atau sebanyak 100%.
Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini belum mencapai target yang telah
ditetapkan.
Adapun jumlah Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website pada
tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara putus tahun 737 = 737 perkara
Putusan yang diupload di website = 737 putusan (737/737 x 100 = 100%)
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 737/737 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 31
SASARAN 3 : Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel.
1. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara
610% 742 100 610% 714 100
Jumlah perkara masuk = 714 perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 714 perkara
Realisasi = 714/714 x 100% = 100%
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%
Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Dompu adalah sebanyak 714 perkara.
Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan
secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur
Pengadilan Agama Lamongan yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan
membuat SKUM, memasukkan dalam buku jurnal dan induk keuangan perkara,
memasukkan dalam buku register perkara.
Adapun tingkat penyelesaian administrasi penerimaan perkara pada tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah perkara masuk = 742 perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 742 perkara
Realisasi = 742/742 x 100% = 100%
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 32
2. Persentase perkara yang disidangkan.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase perkara yang disidangkan
97% 742 100 97% 714 100
Jumlah perkara masuk = 714 perkara
Jumlah perkara diperiksa = 714 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 714/714 x 100 = 100%
Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Dompu adalah sebanyak 714 perkara.
Sebanyak 714 perkara telah diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama
sedangkan sebanyak 0 perkara belum diperiksa oleh Majelis Hakim karena baru dapat
diperiksa pada tahun 2013, dan perkara ini adalah perkara masuk di akhir tahun 2012.
Persentase perkara yang dapat diperiksa oleh Pengadilan Agama Dompu adalah 100%
yang berarti untuk indikator ini telah mendekati target, yaitu 100%.
Adapun tingkat perkara yang disidangkan pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
Jumlah perkara masuk = 742 perkara
Jumlah perkara diperiksa = 742 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 742/742 x 100% = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 33
3. Persentase proses administrasi putusan perkara.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase proses administrasi putusan perkara
610% 737 100 610% 719 100
Jumlah perkara diputus = 719 perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 719 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 719/719 x 100% = 100%
Pengadilan Agama Dompu dapat memutus perkara sebanyak 719 perkara.
Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai
dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Dompu
yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal dan menutup buku jurnal dan dan
memasukkan dalam induk keuangan perkara, menerimakan sisa panjar biaya perkara
kepada para pihak dan memasukkan dalam buku register perkara, yang berarti
persentase penyelesaian administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu
100%.
Adapun tingkat perkara penyelesaian administrasi putusan perkara pada tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah perkara diputus = 737 perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 737 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 737/737 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 34
4. Persentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu
610% 737 100 610% 703 100
Jumlah perkara diputus = 719 perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 719 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 719/719 x 100% = 100%
Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para
pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan
diucapkan.
Dalam tahun 2013 Pengadilan Agama Dompu telah memutus perkara
sebanyak 719 perkara. Seluruh perkara ini telah disampaikan salinannya kepada para
pihak.
Adapun tingkat penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu
pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah perkara yang diputus = 737 perkara
Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 737 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 737/737 x 100% = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 35
5. Persentase akta cerai yang diterbitkan
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase akta cerai yang diterbitkan
610% 1098 100 610% 1028 100
Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 121 perkara = 242 akta cerai untuk
suami/isteri.
Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 393 perkara = 786 akta cerai
untuk suami/isteri.
Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 514 perkara perceraian =
1028 akta cerai untuk suami/isteri.
Realisasi Indikator Kinerja Utama = (121 + 393)/514 x 100% = 100%
Pengadilan Agama Dompu pada tahun 2013 telah dapat memutus perkara
cerai gugat sebanyak 411 dan cerai talak sebanyak 127. Perkara cerai gugat yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sebanyak 393 dan telah diterbitkan akta
cerai sebanyak 786 akta cerai untuk suami/isteri. Sedangkan putusan cerai talak yang
telah diikrarkan adalah sebanyak 121 dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 242
akta cerai untuk suami/isteri.
Adapun tingkat akta cerai yang diterbitkan pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 141 perkara = 282 akta cerai untuk
suami/isteri.
Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 407 perkara = 814 akta cerai
untuk suami/isteri.
Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 548 perkara perceraian =
1096 akta cerai untuk suami/isteri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 36
Realisasi Indikator Kinerja Utama = (141 + 407)/548 x 100% = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
6. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terselesikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel
Persentase proses penyerahan akta cerai
610% 1098 100 610% 1028 100
Jumlah yang meminta akta cerai = 1028 akta cerai
Jumlah akta cerai yang diserahkan = 1028 akta cerai
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 1028/1028 x 100% = 100%
Dalam tahun 2013 Pengadilan Agama Dompu telah menerbitkan akta cerai
sebanyak 514 perkara. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri maka ada 1028 akta
cerai. Selama tahun 2013 ini ada 1028 akta cerai yang telah diserahkan kepada para
pihak yang datang ke Pengadilan Agama, yang berarti telah 100 % akta cerai telah
diserahkan kepada para pihak.
Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, Pengadilan
Agama Dompu telah memberitahukan kepada para pihak melalui surat untuk
mengambilnya di Pengadilan Agama Dompu.
Adapun tingkat proses penyerahan akta cerai kepada para pihak pada tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah yang meminta akta cerai = 1098 akta cerai
Jumlah akta cerai yang diserahkan = 1098 akta cerai
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 1098/1098 x 100% = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 37
tahun 2012
SASARAN 4: Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
610% 651 611 610% 693 611
Jumlah perkara yang dimediasi = 693 perkara
Jumlah mediasi yang diselesaikan = 693 perkara
Realisasi Indikator Kinerja Utama 693/693 x 100% = 100%
Perkara yang dimediasi oleh Pengadilan Agama Dompu adalah sebanyak 693
perkara. Sedangkan jumlah mediasi yang diselesaikan oleh Pengadilan Agama Dompu
pada tahun 2013 adalah sebanyak 693 perkara.
Persentase perkara yang berhasil dimediasi oleh Pengadilan Agama Dompu
adalah 100 % yang berarti untuk indikator ini telah mencapai target, yaitu 100 % dari
target yang telah ditetapkan.
Adapun jumlah persentase mediasi yang diselesaikan pada tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
Jumlah perkara yang dimediasi = 651 perkara
Jumlah mediasi yang diselesaikan = 651 perkara (651/651 x 100 = 100%)
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 651/651 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 38
SASARAN 5 : Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan
penegakan hukum dibidang peradilan
- Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan
Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum banding
610% 4 99 610% 1 00
Perkara yang diputus tahun 2013 = 210 perkara
Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 1
Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 260-1 = 263
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 263/260 x 100 = 99 %
Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan putusan yang tidak diajukan upaya
hukum banding belum mencapai target karena ada upaya hukum banding sebanyak 1
perkara.
Diharapkan dapat mengindikasikan pencari keadilan pada tingkat pertama yang
dapat menerima putusan oleh majelis hakim tingkat pertama dan berdasarkan laporan
yang diterima tahun sebelumnya. Maka capaian kinerja upaya hukum yang tidak
mengajukan banding adalah 99%.
Adapun tingkat perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding pada
tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara yang diputus tahun 2012 = 737 perkara
Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 4
Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 737-4 = 733
Realisasi Indikator Kinerja Utama 733/737 x 100 = 99%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 39
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
- Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Kasasi
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan
Persentase putusan yang diajukan upaya hukum kasasi
80% 0 0 80% 3 51
Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 3 perkara
Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 1-3 = 3
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 3/1 x 100 = 51%
Realisasi indikator kinerja untuk perkara banding yang tidak diajukan upaya
hukum kasasi telah mencapai target 51%.
Adapun tingkat perkara banding yang tidak diajukan upaya hokum kasasi pada
tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara putus yang diajukan upaya hukum banding = 4 perkara
Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 0 perkara
Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 4-0 = 4
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 4/0 x 100 = 0%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 dibanding
tahun 2012 mengalami kenaikan sebanyak 50%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 40
- Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012
% Target 2013
Realisasi 2013
%
Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan
Persentase
putusan
yang
diajukan
upaya
hukum
peninjauan
kembali
610% 1 611 610% 0 100
Perkara kasasi yang diputus pada tahun 2013 = 3 perkara
Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0
Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 3 - 0 = 3
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 3/3 x 100 = 100%
Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan putusan kasasi yang tidak diajukan
upaya hukum peninjauan kembali telah mencapai target 100%.
Adapun tingkat putusan kasasi yang tidak diajukan upaya hukum peninjauan
kembali pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Perkara kasasi yang diputus pada tahun 2012 = 0 perkara
Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0
Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 0-0 = 0
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 100%
SASARAN 6 : Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012 %
Target 2013
Realisasi 2013 %
Meningkatnya kepercayaan masyarakat
Persentase
pengaduan 80% 0 0 80% 0 0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 41
kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan
yang
ditindaklanj
uti
Jumlah pengaduan yang diterima = 0
Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100% = 0%
Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan pengaduan yang ditindaklanjuti 0%
karena tidak ada pengaduan yang diterima.
Adapun tingkat pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
Jumlah pengaduan yang diterima = 0
Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100 = 0%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012 yaitu 0% karena tidak ada pengaduan yang diterima.
SASARAN 7 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindak lanjuti
Kinerja Utama
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2012 %
Target 2013
Realisasi 2013 %
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
610% 4 4 610% 3 611
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 42
Jumlah permohonan eksekusi tahun 2013 = 3
Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 3
Indikator Kinerja Utama = 3/3 x 100 = 611%
Realisasi indikator kinerja untuk permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti tidak berhasil karena
kekurangan biaya eksekusi yang belum dipenuhi oleh Pemohon Eksekusi.
Adapun tingkat permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Jumlah permohonan eksekusi tahun 2012 = 4
Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 4
Indikator Kinerja Utama = 4/4 x 100 = 100%
Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sama dengan
tahun 2012.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Biaya Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
1. Anggaran Rutin
Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut :
a). Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran 2013 untuk
Pengadilan Agama Dompu;
b). Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran 2013 untuk
Pengadilan Agama Dompu;
c). Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas, efektifitas
dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan dan Triwulan yaitu
(1). Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai Pengadilan Agama Dompu;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 43
(2). Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Bima untuk gaji
induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, lembur, honor-honor,
Penggantian Uang Persediaan serta Belanjap Modal;
(3). Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama Dompu
dengan realisasi sebagai berikut :
(a) Belanja Pegawai
Pagu DIPA Rp 3.723.896.310.00,-
Realisasi DIPA Rp 3.723.896.310.00,-
Gaji Pokok PNS Rp 1.291.004.280.00,-
Pembulatan Gaji PNS Rp 276.325.00,-
Tunjangan Suami/Istri PNS Rp 104.897.056.00,-
Tunjangan Anak PNS Rp 35.431.299.00,-
Tunjangan Struktural PNS Rp 53.810.000.00,-
Tunjangan Fungsional PNS Rp 1.552.720.000.00,-
Tunjangan PPh PNS Rp 216.920.598.00,-
Tunjangan Beras PNS Rp 93.751.402.00,-
Uang Makan PNS Rp 204.526.000.00,-
Tunjangan Umum PNS Rp 18.260.000.00,-
Lembur Rp 8.340.000.00,-
Sisa dana DIPA Rp 0.00,-
Prosentase Realisasi DIPA 100 %
(b) Belanja Barang
Belanja Barang Es.01
Pagu DIPA Rp 498.534.000.00,-
Realisasi DIPA Rp 498.534.000.00,-
Pengadaan Pakaian Dinas Rp 10.800.000.00,-
Perawatan Gedung Kantor Rp 64.500.000.00,-
Perawatan Kendaraan Bermotor
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 44
dan Sarana Gedung Rp 58.792.000.00,-
Langganan Listrik Rp 24.600.000.00,-
Langganan Telepon dan Internet Rp 15.600.000.00,-
Langganan Air Rp 1.800.000.00,-
Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Rp 7.128.000.00,-
ATK Pegawai/Honor Satpam dll. Rp 126.000.000.00,-
Perjalanan Biasa Rp 96.269.000.00,-
Perjalanan Lainnya Rp 0.00,-
Belanja Bahan Rp 7.140.000.00,-
Honor Pengelola Keuangan Rp 40.200.000.00,-
Sisa dana DIPA Rp. 0.00,-
Prosentase Realisasi DIPA 100 %
Belanja Barang Es.04
Pagu DIPA Rp 34.500.000.00,-
Realisasi DIPA Rp 34.500.000.00,-
Belanja barang operasional lainnya Rp 17.800.000.00,-
Belanja barang operasional lainnya Rp 16.700.000.00,-
Sisa dana DIPA Rp. 0.00,-
Prosentase Realisasi DIPA 100%
(c) Belanja Modal
Pagu DIPA Rp 81.600.000.00,-
Realisasi DIPA Rp 81.600.000.00,-
Alat Pengolah data (Peralatan dan Mesin) Rp 81.600.000.00,-
Pengadaan Meublair Rp 0.00,-
Sisa dana DIPA Rp. -
Prosentase Realisasi DIPA 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 45
2. Pelaporan Keuangan
Kegiatan pelaporan keuangan Pengadilan Agama Dompu adalah sebagai berikut :
a). Membuat Laporan Realisasi anggaran rutin Pengadilan Agama Dompu setiap
bulan, triwulan, semester dan tahunan serta rekapitulasi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Bima dan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;
b). Membuat Laporan Masa Pajak tiap bulan (PPN, PPh pasal 21, 22 dan 23) dan
Tahunan (SPT-PPh pasal 21) semua pegawai Pengadilan Agama Dompu kepada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dompu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 46
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama
Dompu tahun 2013 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai
target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut
tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja
berdasarkan tujuan dan sasaran.
2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum
mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014.
3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Dompu
dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin,
walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu Pengadilan
Agama Dompu dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima kepada para
pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan bagian terkait dengan
analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Agama Dompu Nomor: W22-A8/56/OT.01.3/SK/VII/2013 tanggal 03 Juli 2013
sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Penyelesaian perkara pada tahun 2013 pada Pengadilan Agama Dompu telah
memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2012
sebanyak 72 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2013
sebanyak 714 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama
Dompu berjumlah 786 perkara, dari jumlah sebanyak 786 perkara tersebut telah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 47
berhasil diselesaikan sebanyak 719 perkara (91%), sehingga sisa perkara pada
akhir tahun 2013 sebanyak 67 perkara (8.52%);
5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat hambatan dan
kendala, akan tetapi ada sedikit kendala, yaitu mengenai anggaran untuk
Langganan Daya dan Jasa Khusus untuk Listrik yang pagu dalam DIPA sangat kecil,
tidak sesuai dengan realisasinya, dimana yang semestinya anggaran untuk
pembayaran tagihan Listrik cukup digunakan selama 12 bulan akan tetapi hanya
cukup digunakan selama 10 bulan, oleh karena itu anggaran Langganan Daya dan
Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik perlu ditambah ;
B. SARAN - SARAN
Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Mataram agar :
1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara pada akhir
tahun;
2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama
Dompu:
3. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran selanjutnya
karena adanya fluktuasi harga;
4. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk Langganan Daya Dan Jasa
khusus untuk pembayaran tagihan Listrik, sehingga dapat menunjang kelancaran
operasional baik dibidang administrasi perkara maupun dibidang administrasi
umum;
5. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh
aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
Profesional dan berintegritas tinggi.
6. Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas
teknis yusttisial dan tugas umum.
1. Struktur Organisasi
Suharto, S.Ag. Wakil Panitera
Panmud. Permohonan Drs. Aswad
Panitera Pengganti 1. M. Nur, SH. 2. Umar, SH. 3. Salehudin
4. Mahfud
Panmud. Gugatan Amrih, SH.
Panmud. Hukum Mohamad Fathurrahim, SH
Kaur. Kepegawaian ST. Hawa
Plt.Kaur. Keuangan Kaur. Umum Siti Mauzunah, S.Ag H. M. Izzi, S.H.I
Jurusita / Jurusita Pengganti
Staf : Suhada
Staf : Muh. Kurniawan, SH.
Fitri
Staf :
Staf : St. Rahman, SH.
Ida Laila,
Staf : Zulkarnain, SH.
Staf :
Ketua Drs. Muhidin, MH
Wakil Ketua Dra. Hj. Kartini
Wakil Sekretaris Muh. Subhan, S.Ag.
Drs. Arsyad
Panitera / Sekretaris
Hakim
1. H. Samad Harianto, S.Ag.
2. Muhammad Jamil, S.Ag.
3. Abdurrahman, S.Ag.
4. Uswatun Hasanah, S.HI.
5. Hilmah Ismail, S.HI.
6. Moh. Lutfi Amin, S.HI.
7. Achmad Iftauddin, S.Ag.
Keterangan : ------------------ : Garis Koordinasi
___________ : Garis Tanggung Jawab
1. Usman, SH 2. Drs. Hamdu 3. Dra. Siti Nuraini 4. Sri Wahyuningsih, S.HI. 5. Siti Saleha, S.Ag.
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA DOMPU
NOMOR :W22-A8/05/OT.01/SK/I/2012
TENTANG
REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN AGAMA DOMPU
KETUA PENGADILAN AGAMA DOMPU
Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014, dan dimulainya Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014 maka
Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk
penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi.
4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum.
6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama.
7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.
8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.
10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang
Sekretariat Mahkamah Agung.
12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung.
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja.
Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 19 Desember 2011 tentang Pembahasan Review
Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana
Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Dompu Tahun 2010 – 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA DOMPU
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN AGAMA DOMPU TAHUN 2013.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran
peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah
Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan,
menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen
penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta
melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana
Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010.
Kedua Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap
pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama
Mataram
Ketiga Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan
keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :
a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam
rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan
akuntabilitas kinerja.
b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan
kepada Ketua Pengadilan Agama Dompu
Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Dompu
Pada Tanggal : 03 Januari 2012
Ketua Pengadilan Agama Dompu
H. SAFRUDDIN A.GANI SH.
NIP. 19510911 198703 1 001
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram
2. Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Dompu
2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2013
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
Perbandingan antara sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Persentase penyelesaian perkara Perbandingan antara perkara masuk
dengan perkara yang diputus
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan antara perkara yang putus
lebih dari 6 bulan dengan perkara masuk.
(tidak termasuk sisa perkara)
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Jumlah Perkara prodeo (Bagi
Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan) yang
diselesaikan tepat waktu.
Perbandingan antara perkara prodeo
yang masuk dengan perkara prodeo
yang putus
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Jumlah Kegiatan Sidang keliling bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan.
Perbandingan antara perkara yang
dibawa ke lokasi sidang keliling (zetting
plaat) dengan jumlah perkara sidang keliling yang diputus
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Persentase Minutasi Berkas
Perkara
Perbandingan antara perkara yang
diputus dengan perkara yang diminutasi
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan
akuntabel
Persentase Pelayanan Meja
Informasi
Perbandingan antara pemohon informasi
dengan jumlah yang dilayani
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
2.
Aksesibilitas masyarakat
atas putusan perkara Prosentase jumlah perkara yang
sudah putus dan dipublikasikan
Perbandingan antara perkara yang
diputus dengan upload putusan di
website
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
3. Terselesaikannya
administrasi perkara yang
efektif, efisien dan
akuntabel
Persentase proses administrasi
penerimaan perkara
Perbandingan perkara yang diterima
dengan penyelesaian administrasi
penerimaan perkara
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
Persentase perkara yang
disidangkan
Perbandingan antara perkara yang
diterima dengan perkara yang diperiksa
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 IV
Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara.
Perbandingan antara yang diputus dengan administrasi putusan perkara
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan.
Persentase penyampaian
salinan putusan kepada para
pihak tepat waktu
Perbandingan antara perkara yang
diputus/diminta para pihak dengan
salinan yang diserahkan kepada para
pihak
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
Persentase akta cerai yang
diterbitkan
Perbandingan antara putusan cerai gugat
yang telah berkekuatan hukum tetap dan
perkara cerai talak yang telah diikrarkan
dengan akta cerai yang telah diterbitkan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
Persentase proses penyerahan
akta cerai kepada para pihak
Perbandingan antara akta cerai yang
diminta oleh para pihak dengan yang
disampaikan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
4. Terwujudnya
penyelesaian perkara
melalui mediasi
Persentase mediasi yang
berhasil
Perbandingan antara jumlah perkara
yang dimediasi dengan yang berhasil
didamaikan
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
5. Meningkatnya
kepercayaan
masyarakat kepada
hukum melalui
tindakan penegakan
hukum dibidang
peradilan.
Persentase putusan yang tidak
diajukan upaya hukum:
- Banding
Perbandingan antara perkara putus
dengan perkara perkara putus yang
diajukan upaya hukum banding
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
- Kasasi Perbandingan antara perkara banding
dengan perkara perkara banding yang
diajukan upaya hukum kasasi
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
- Peninjauan Kembali
Perbandingan antara perkara kasasi
dengan perkara perkara kasasi yang
diajukan upaya hukum peninjauan
kembali
Hakim Majelis dan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
6. Terwujudnya
Pelaksanaan
Pengawasan internal
yang efektif dan efisien
Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
Perbandingan antara pengaduan yang
diterima dengan yang diitindaklanjuti
Ketua dan Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
7. Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan tetap
yang ditindaklanjuti
h
u
k
u
m
t
e
t
a
p
y
a
n
Perbandingan antara permohonan eksekusi dengan jumlah permohonan
eksekusi yang diselesaikan
Ketua dan Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan.
3. MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 – 2014
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA DOMPU TAHUN 2010 - 2014
Visi Terwujudnya Pengadilan Agama Dompu Yang Prima, Transparan Dan Akuntabel
Misi 1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan;
3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan;
4. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi masyarakat.
Tujuan Strategis 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan.
2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Dompu yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.
3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan
Sasaran Indikator Kinerja Th. I
(2010) Th. II
(2011) Th. III (2012)
Th. IV (2013)
Th. V (2014)
Meningkatnya penyelesaian
perkara yang sederhana, tepat
waktu, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan 80% 80% 80% 80% 80%
c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
99% 99% 99% 99% 99%
d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan yang
diselesaikan tepat waktu.
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase Perkara yang dapat
diselesaikan dengan cara sidang keliling.
100% 100% 100% 100% 100%
f. Persentase Minutasi Berkas Perkara 100% 100% 100% 100% 100%
g. Persentase Pelayanan Meja Informasi 100% 100% 100% 100% 100%
Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara
Persentase putusan yang diunggah(upload)
ke website.
95% 95% 95% 95% 95%
Terselesaikannya Administrasi perkara
yang efektif, efisien, dan akuntabel
a. Persentase penyelesaian administrasi
penerimaan perkara.
100% 100% 100% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013 VII
b. Persentase perkara yang disidangkan 97% 97% 97% 97% 97%
c. Persentase penyelesaian administrasi
putusan perkara.
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase penyampaian salinan putusan
kepada para pihak tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase akta cerai yang diterbitkan 100% 100% 100% 100% 100%
f. Persentase proses penyerahan akta cerai
kepada para pihak
100% 100% 100% 100% 100%
Terwujudnya penyelesaian
perkara melalui mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya kepercayaan
masyarakat kepada hukum melalui
tindakan penegakan hukum
dibidang peradilan
Persentase putusan yang tidak diajukan
upaya hukum:
- Banding 100% 100% 100% 100% 100%
- Kasasi 80% 80% 80% 80% 80%
- Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100%
Terwujudnya pelaksanaan
Pengawasan internal yang efektif
dan efisien
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% 80% 80% 80% 80%
Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
4. SK Tim Penyusunan LAKIP
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
PENGADILAN AGAMA DOMPU
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : W22-A8/91/OT.01.1/SK/I/2014
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PADA PENGADILAN AGAMA DOMPU
TAHUN ANGGARAN 2013
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (LAKIP) pada Pengadilan Agama
Dompu Tahun Anggaran 2013, perlu dibentuk Tim Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
2. Bahwa berdasarkan DIPA Pengadilan Agama Dompu Tahun
Anggaran 2013 Nomor : SP-005-01.2.307932-00/AG/2013, tersedia
anggaran penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (LAKIP).
3. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam surat keputusan ini
dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai
Pengarah, Penanggungjawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan
Anggota Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP) Pada Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009.
2. Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004.
3. DIPA Pengadilan Agama Dompu Nomor : SP-005-01.2.307932-
00/AG/2013, tanggal 05 Desember 2012
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013, dengan
susunan sebagai berikut :
No Nama dan NIP Jabatan
1. Drs. MUHIDIN, MH.
NIP. 196312311994031040
Pengarah
2. Dra. HJ. KARTINI
NIP. 196711101992032005
Pengarah
3. Drs. ARSYAD.
NIP. 196404031992031006
Penanggung Jawab
4. MUH. SUBHAN, S.Ag.
NIP. 197010231999031001
Ketua Tim
5. H. M. Izzi, S.HI.
NIP. 197912312009121006
Sekretaris/Penyusun
6. SITI MAUZUNAH, S.Ag.
NIP. 197307122000032001
Anggota
7. SITI HAWA
NIP. 196112311991032001
Anggota
8. Drs. ASWAD
NIP. 196512311994031041
Anggota
9. MOH. FATHURRAHIM,SH.
NIP. 196506051993031004
Anggota
10. AMRIH, SH.
NIP. 196501051987032003
Anggota
11. SUPRINURYADIN, ST
NIP. 198604242011011020
Operator
Kedua : Tugas Tim adalah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Dompu Tahun 2013.
Ketiga : Segala keperluan untuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah (LAKIP) ini berupa : Bahan, Transport Lokal Tim,
Konsumsi dan sebagainya dibebankan kepada DIPA Pengadilan Agama
Dompu akun 521119 (Belanja Barang Operasional Lainnya).
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Dompu
Pada Tanggal : 6 Januari 2014
Kuasa Pengguna Anggaran,
DRS. ARSYAD
NIP. 19640403 199203 1 006