laporan penelitianremi.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/80788/penelitian+1.pdf · sebagian...

13
LAPORAN PENELITIAN APLIKASI IDENTIFIKASI BURUNG PARUH BENGKOK BERBASIS ANDROID PENULIS : REMI SENJAYA DEPOK 2020

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PENELITIAN

    APLIKASI IDENTIFIKASI BURUNG PARUH BENGKOK BERBASIS

    ANDROID

    PENULIS :

    REMI SENJAYA

    DEPOK

    2020

  • ABSTRAK

    Burung Paruh Bengkok merupakan jenis burung yang berasal dari kelompok Bayan yang

    dimana kelompok burung ini memiliki lebih dari 350 spesies ordo Psittaciformes. Oleh

    karena itu diperlukan adanya pendekatan digital agar dapat mengenali beragam spesies

    burung paruh bengkok yang ada dengan mudah. Dengan menggunakan teknologi Deep

    Learning, yang merupakan salah satu bidang ilmu baru dalam Machine Learning dan

    berkembang dengan pesat. Deep Learning memiliki kemampuan yang baik dalam Computer

    Vision, salah satunya yaitu image classification atau klasifikasi objek pada citra. Metode

    yang dapat digunakan dalam melakukan klasifikasi citra ini yaitu Convolutional Neural

    Network (CNN). Lalu CNN ini diimplentasikan ke aplikasi mobile yaitu Android yang

    dimana di zaman sekarang penggunaan Android sendiri sudah menjadi kebutuhan untuk

    membantu kegiatan sehari – hari. Hasil final test accuracy yang diperoleh yaitu didapat

    keakuratan sebesar 98,28% dengan salah satu hasil pengujian yaitu klasifikasi kakapo

    dengan akurasi sebesar 99,30%.

    PENDAHULUAN

    Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki

    bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-

    jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil dan dapat mengepakkan sayap

    dengan sangat cepat, penguin yang menyelam dengan sayapnya, hingga burung unta, yang lebih

    tinggi dari manusia. Sebagian besar spesies burung di dunia mampu terbang menggunakan

    sayapnya (mis. bebek, angsa, burung gereja, pelikan, burung hantu, elang, cenderawasih, dan masih

    banyak lagi), kecuali beberapa jenis burung yang biasanya endemik di tempat tertentu, seperti

    burung unta, moa, kasuari, kiwi, penguin, dan sebagainya. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 –

    10.200 spesies burung di seluruh dunia. sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.

    Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves[2]. Salah satu jenis

    burung di dunia yaitu burung paruh bengkok yang memiliki banyak sekali variannya. Banyaknya

    jenis dari burung salah satunya burung paruh bengkok maka diperlukan pendekatan digital

    terhadap burung paruh bengkok agar lebih mudah dan cepat teridentifikasi salah satunya

    menggunakan pengidentifikasian citra menggunakan Convolutional Neural Network (CNN).

    Convolutional Neural Network adalah salah satu metode machine learning dari

    pengembangan Multi Layer Perceptron (MLP) yang didesain untuk mengolah data dua dimensi.

    CNN termasuk dalam jenis Deep Neural Network karena dalamnya tingkat jaringan dan banyak

    diimplementasikan dalam data citra. CNN memiliki dua metode yakni klasifikasi menggunakan

    feedforward dan tahap pembelajaran menggunakan backpropagation. Cara kerja CNN memiliki

    kesamaan pada MLP, namun dalam CNN setiap neuron dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi,

    tidak seperti MLP yang setiap neuron hanya berukuran satu dimensi[5]. Dalam penerapan metode

    https://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Vertebratahttps://id.wikipedia.org/wiki/Buluhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sayaphttps://id.wikipedia.org/wiki/Fosilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Archaeopteryxhttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung_kolibrihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penguinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung_untahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bebekhttps://id.wikipedia.org/wiki/Angsahttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung_gerejahttps://id.wikipedia.org/wiki/Undanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung_hantuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Elanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung-burung_Cenderawasihhttps://id.wikipedia.org/wiki/Endemismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Burung_untahttps://id.wikipedia.org/wiki/Moahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kasuarihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kiwihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penguinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Spesieshttps://id.wikipedia.org/wiki/Duniahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

  • CNN harus didukung juga teknologi salah satunya teknologi mobile.

    (a) (b)

    (c) (d)

  • (e)

    Gambar Jenis Burung Paruh Bengkok

    Sumber : https://ladygouldianfinch.com/product_posters.php

    LANDASAN TEORI

    Python

    Python merupakan bahasa pemograman serbaguna yang diciptakan oleh Guido van Rossum

    pada tahun 1991. Bahasa ini dirancang agar kode mudah untuk dibaca oleh orang. Sebagai

    perwujudannya, penggunaan spasi untuk mengatur indentasi kode sangat signifikan. Dengan

    demikian, penambahan spasi pada kode tidak dapat dilakukan sembarangan. Seperti halnya C++,

    Python bersifat portabel dalam kode sumber. Kode sumber dapat digunakan pada berbagai platform

    seperti Windows, Mac OS, dan Linux. Python menyediakan manajemen memori yang bertindak

    seperti metode pengumpulan sampah pada java[15].

    Artificial Intelligence

    Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknik yang digunakan

    untuk meniru kecerdasan yang dimiliki oleh makhluk hidup maupun benda mati untuk

    menyelesaikan sebuah persoalan.[17] Untuk melakukan hal ini, setidaknya ada tiga metode

    yang dikembangkan, yaitu :

    1. Fuzzy Logic(FL). Teknik ini digunakan oleh mesin untuk mengadaptasi bagaimana

    https://ladygouldianfinch.com/product_posters.php

  • makhluk hidup menyesuaikan kondisi dengan memberikan keputusan yang tidak kaku 0

    atau 1. Sehingga dimunculkan sistem logika fuzzy yang tidak kaku. Penerapan logika

    fuzzy ini salah satunya adalah untuk sistem pengereman kereta api di Jepang.

    2. Evolutionary Computing(EC). Pendekatan ini menggunakan skema evolusi yang

    menggunakan jumlah individu yang banyak dan memberikan sebuah ujian untuk

    menyeleksi individu terbaik untuk membangkitkan generasi selanjutnya. Seleksi

    tersebut digunakan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Contoh dari

    pendekatan ini adalah Algoritme Genetika yang menggunakan ide mutasi dan kawin

    silang, Particle Swarm Optimization (PSO) yang meniru kumpulan binatang seperti

    burung dan ikan dalam mencari mangsa, Simulated Annealing yang menirukan

    bagaimana logam ditempa, dan masih banyak lagi.

    3. Machine Learning (ML) atau pembelajaran mesin merupakan teknik yang paling populer

    karena banyak digunakan untuk menggantikan atau menirukan perilaku manusia untuk

    menyelesaikan masalah. Sesuai namanya ML mencoba menirukan bagaimana proses

    manusia atau makhluk cerdas belajar dan mengeneralisasi.

    Gambar Skema Kecerdasan Buatan

  • Convolutional Neural Network

    Convolutional Neural Network merupakan salah satu jenis neural network yang biasanya

    digunakan dalam pengolahan data image. Konvolusi atau biasa yang disebut dengan

    convolution adalah matriks yang memiiki fungsi melakukan filter pada gambar. Convolutional

    Neural Network memiliki beberapa layer yang difungsikan untuk melakukan filter pada setiap

    prosesnya. Prosesnya disebut dengan proses training. Pada proses training terdapat 3 tahapan

    yaitu Convolutional layer, Pooling layer, dan Fully connected layer[8].

    Gambar 2.3 Proses Convolutional Neural Network

    Sumber: https://www.mathworks.com/discovery/convolutional-neural-network.html

    PEMBAHASAN MASALAH

    Struktur Navigasi

    Langkah awal dalam perancangan aplikasi yang dibuat adalah membuat struktur

    navigasi. Struktur navigasi yang digunakan adalah navigasi campuran atau composite.

    Struktur navigasi campuran pada aplikasi ini merupakan gabungan dari struktur navigasi

    linear dan hirarki.

    Gambar 3.21 Struktur Navigasi

    https://www.mathworks.com/discovery/convolutional-neural-network.htmlhttps://www.mathworks.com/discovery/convolutional-neural-network.html

  • Implementasi dan Uji Coba Aplikasi

    Tahap ini membahas mengenai hasil implmentasi, uji coba aplikasi klasifikasi burung paruh

    bengkok pada beberapa perangkat. Hasil dan uji coba disajikan dalam bentuk tabel dan juga gambar

    beserta keterangan pendukung.

    Menampilkan Menu Utama

    Ketika aplikasi dijalankan tampilan menu utama akan muncul dengan menampilkan

    icon menu dan juga teks keterangan dari icon. Di bagian bawah ada copyright aplikasi

    tampilan dari menu utama bisa dilihat pada gambar 3.31.

    Gambar Tampilan Menu Utama

    Menampilkan Menu Scan

    Tampilan menu scan merupakan tampilan untuk mendeteksi objek. Tampilan ini akan

    memberi informasi akurasi objek yang diidentifikasi. Sebelum membuka kamera, aplikasi

    meminta hak akses kepada pengguna kamera pada smartphone. Lalu ada tombol capture

    mode di pojok kanan atas untuk berbindah ke halaman capture mode nantinya.

  • Gambar Tampilan Menu Scan

    Gambar 3.32 salah satu contoh implementasi ke jenis burung paruh bengkok yang

    diidentifikasi yang sedang menampilkan deteksi objek dengan keakuratan 99.19%. tampilan

    menu scan memberikan akurasi dari 3 jenis objek yang mendekati kemiripan dengan objek

    yang ada pada dataset dengan skala 0% -100% .

    1.1.1. Menampilkan Capture Mode

    Tampilan Capture mode berbeda dengan menu scan yang secara realtime yang dimana

    kamera yang digunakan tidak terlalu besar seperti menu scan utama tampilan output dari

    Capture Mode sendiri akan menampilkan output di bawah kamera dengan menampilkan

    gambar hasil tangkapan dan juga teks keterangan Gambar 3.33 merupakan tampilan capture

    mode.

  • Gambar Tampilan Capture Mode

    Saat berada di halaman capture mode ada 2 tombol yaitu toggle camera dan detect

    object yang dimana toggle camera berguna untuk mengganti kamera dan detect object

    untuk melakukan identifikasi gambar.

  • Menampilkan Menu Info

    Tampilan menu Info merupakan tampilan yang menyajikan list info dari burung paruh

    bengkok yang dimana apabila kita memilih salah satu list akan menampilkan detail info dari burung

    paruh bengkok.

    Gambar Tampilan Menu Info

    Menampilkan Detail Info

    Tampilan dari detail info menyajikan informasi detail dari list info yang disediakan

    di menu info yang dimana berisi nama burung, tempat populasi burung, deskripsi burung,

    dan audio burung.

  • Gambar Tampilan Detail Info

    Saat berada di halaman detail info terdapat 2 tombol yaitu play yang diwakilkan

    dengan icon speacker dan stop dengan icon lingkaran yang dimana saat menekan play akan

    menjalankan audio dari burung tersebut begitu juga apabila menekan stop akan

    memberhentikan audio yang sedang berjalan.

    PENUTUP

    Aplikasi ini sudah berhasil dibuat menggunakan Android Studio 4.0.0 dan dapat

    dijalankan pada smartphone dengan minimum versi Android Lollipop. Metode Convolutional

    Neural Network mampu melakukan klasifikasi burung paruh bengkok. Hasil dari final test

    accuracy yang diperoleh dari keseluruhan proses pelatihan yaitu sebesar 98,28%. Salah satu hasil

    pengujian yaitu klasifikasi kakapo dengan akurasi sebesar 99,30%.

  • DAFTAR PUSTAKA

    [1] Wikipedia Indonesia. 2020. Burung. https://id.wikipedia.org/wiki/Burung (Online,

    diakses 30 Juni 2020)

    [2] Artikel Omkicau. 2010. Burung-burung paruh bengkok yang dilindungi.

    https://omkicau.com/kategori-populer/paruh-bengkok/ (Online, diakses 30 juni 2020)

    [3] Wikipedia Indonesia. 2008. Bayan (burung).

    https://id.wikipedia.org/wiki/Bayan_(burung) (Online, diakses 30 Juni 2020)

    [4] Kusumanto, RD. Tompunu, Alan Novi. 2011. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

    UNTUK MENDETEKSI OBYEK MENGGUNAKAN PENGOLAHAN WARNA

    MODEL NORMALISASI RGB. Semantik 2011.

    https://dinus.ac.id/repository/docs/jurnas/15151.pdf (Online, diakses 30 Juni 2020)

    [5] Sofia, Nadhifa. 2018. CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK.

    https://medium.com/@nadhifasofia/1-convolutional-neural-network-convolutional-

    neural-network-merupakan-salah-satu-metode-machine-28189e17335b (Online, diakses

    30 Juni 2020)

    [6] Budi, Donny. 2018. Pengenalan Tentang Deep Learning.

    https://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/09/pengenalan-tentang-deep-learning/ (Online,

    diakses 30 Juni 2020)

    [7] Dicoding. 2019. Memulai Pemrograman Dengan Python : Pengenalan Python.

    https://www.dicoding.com/academies/86/freemodule/4733 (Online, diakses 30 Juni 2020)

    [8] Santoso, Aditya. Ariyanto, Gunawan. 2018. IMPLEMENTASI DEEP LEARNING

    BERBASIS KERAS UNTUK PENGENALAN WAJAH. Jurnal Editor. 18(01): 15-21.

    http://journals.ums.ac.id/index.php/emitor/article/view/6235/3901 (Online, diakses 30

    Juni 2020)

    [9] Ramdani, Tiswa. 2019. Tensorflow yang Dikembangkan oleh Google Brain Team.

    https://mmsi.binus.ac.id/2019/11/26/tensorflow-yang-dikembangkan-oleh-google-brain-

    team/ (Online, diakses 30 juni 2020)

    [10] Dicoding. Memulai Pemrograman Dengan Java : Introduction.

    https://www.dicoding.com/academies/60/tutorials/1788 (Online, diakses 30 Juni 2020)

    [11] Dokumentasi Scribd. Struktur Navigasi.

    https://www.scribd.com/doc/187918648/Struktur-Navigasi (Online, diakses 30 Juni 2020)

    [12] Imaduddin, Ahmad. Permana, Sidiq. 2018. Menjadi Android Developer Expert.

    Bandung: Dicoding Indonesia.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Burunghttps://omkicau.com/kategori-populer/paruh-bengkok/https://id.wikipedia.org/wiki/Bayan_(burung)https://dinus.ac.id/repository/docs/jurnas/15151.pdfhttps://medium.com/@nadhifasofia/1-convolutional-neural-network-convolutional-neural-network-merupakan-salah-satu-metode-machine-28189e17335bhttps://medium.com/@nadhifasofia/1-convolutional-neural-network-convolutional-neural-network-merupakan-salah-satu-metode-machine-28189e17335bhttps://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/09/pengenalan-tentang-deep-learning/https://www.dicoding.com/academies/86/freemodule/4733http://journals.ums.ac.id/index.php/emitor/article/view/6235/3901https://mmsi.binus.ac.id/2019/11/26/tensorflow-yang-dikembangkan-oleh-google-brain-team/https://mmsi.binus.ac.id/2019/11/26/tensorflow-yang-dikembangkan-oleh-google-brain-team/https://www.dicoding.com/academies/60/tutorials/1788https://www.scribd.com/doc/187918648/Struktur-Navigasi

  • [13] Woods, Richard E., Gonzaler, Rafael C. 1992. Digital image processing. Massachusetts:

    Addison-Wesley Publishing Company.

    [14] Chollet, François. 2018. Deep learning with Python. Shelter Island: Manning.

    [15] Kadir, Abdul. 2019. Logika Pemrograman Python. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    [16] Kadir, Abdul. 2020. Logika Pemrograman Java. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    [17] Ahmad, Abu. 2017. Mengenal Artificial Intelligence, Machine Learning, Neural

    Network, dan Deep Learning. Yayasan Cahaya Islam, Jurnal Teknologi Indonesia.

    https://docplayer.info/62490785-Mengenal-artificial-intelligence-machine-learning-

    neural-network-dan-deep-learning.html (Online, diakses 5 Juli 2020)

    [18] https://www.tensorflow.org/lite/guide (Online, diakses 5 Juli 2020)

    [19] https://colab.research.google.com/ (Online, diakses 5 Juli 2020)

    [20] Adam, Rian. 2019. Mengenal Google Colab. https://structilmy.com/2019/05/mengenal-

    google-colab/ (Online, diakses 5 Juli 2020)

    https://docplayer.info/62490785-Mengenal-artificial-intelligence-machine-learning-neural-network-dan-deep-learning.htmlhttps://docplayer.info/62490785-Mengenal-artificial-intelligence-machine-learning-neural-network-dan-deep-learning.htmlhttps://www.tensorflow.org/lite/guidehttps://colab.research.google.com/https://structilmy.com/2019/05/mengenal-google-colab/https://structilmy.com/2019/05/mengenal-google-colab/