lapkas 2 polip nasi

8
7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 1/8 BAB I PENDAHULUAN Mukosa hidung pada pasien alergi biasanya basah, pucat, dan berwarna merah jambu keabuan, konka tampak membengkak. Jika terdapat infeksi penyerta, sekret dapat bervariasi mulai dari encer dan mukoid hingga kental dan purulen, pada saat yang sama mukosa menjadi merah dan meradang, terbendung, atau bahkan kering sama sekali. Polip dapat timbul pada antrum maksilaris dan region etmoidalis, kemudian meluas ke dalam meatus superior dan media. Selain itu, dapat terjadi perubahan degenerative polipoid pada seluruh mukosa hidung, atau menutup dinding hidung lateral. Radiogram sinus paranasalis tidak spesifik, namun dapat terlihat penebalan lapisan mukosa dan terkadang pengumpulan sekret. ila ostia alami menjadi tersumbat akibat pembengkakan hebat, maka suatu gambaran air fluid level  atau  bahkan bayangan opak total, dapat nyata dalam rongga sinus. ! 1  Adams. 2015. Boeis Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Jakarta : EGC

Upload: debi-lailatul-rahmi

Post on 18-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 1/8

BAB I

PENDAHULUAN

Mukosa hidung pada pasien alergi biasanya basah, pucat, dan berwarna merah jambu

keabuan, konka tampak membengkak. Jika terdapat infeksi penyerta, sekret dapat bervariasi

mulai dari encer dan mukoid hingga kental dan purulen, pada saat yang sama mukosa menjadi

merah dan meradang, terbendung, atau bahkan kering sama sekali. Polip dapat timbul pada

antrum maksilaris dan region etmoidalis, kemudian meluas ke dalam meatus superior dan

media. Selain itu, dapat terjadi perubahan degenerative polipoid pada seluruh mukosa hidung,

atau menutup dinding hidung lateral. Radiogram sinus paranasalis tidak spesifik, namun dapat

terlihat penebalan lapisan mukosa dan terkadang pengumpulan sekret. ila ostia alami

menjadi tersumbat akibat pembengkakan hebat, maka suatu gambaran air fluid level   atau

 bahkan bayangan opak total, dapat nyata dalam rongga sinus.!

1 Adams. 2015. Boeis Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Jakarta : EGC

Page 2: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 2/8

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1.  Anatomi Hidung 2

"idung terdiri atas hidung luar dan lubang hidung #nares$. %avum nasi dibagi oleh

septum nasi menjadi dua bagian, kanan dan kiri.

a. Hidung Luar

"idung luar mempunyai dua lubang berbentuk lonjong disebut nares, yang

dipisahkan satu dengan yang lain oleh septum nasi. Pinggir lateral, ala nasi, berbentuk 

 bulat dan dapat digerakkan.

&ulit hidung luar mendapatkan darah dari cabang'cabang aretria ophtalmica dan

arteri ma(illaries. &ulit ala nasi dan bagian bawah septum mendapatkan darah dari

cabang'cabang arteria facialis. Sedangkan suplai saraf sensoris hidung luar terdiri dari

 ).infratroclearis dan rami nasals nervus opthalmicus #)ervus cranialis *$ dan ramus

infraorbitalis nervus maxillaries #)ervus cranialis *$.

b. Hidung Dalam !a"um na#i$

%avum nasi terbentang dari nares di depan sampai ke aperture nasalis posterior 

atau conchae di belakang, dimana hidung bermuara ke dalam nasopharyn(. *estibulum

nasi adalah area di dalam cavum nasi yang terletak tepat di belakang nares. %avum

nasi dibagi menjadi dua bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Septum nasi dibentuk 

oleh cartilage septi nasi, lamina verticalis osis ethmoidalis, dan vomer.

Setiap belahan dinding cavum nasi mempunyai dasar, atap, dinding lateral dan

dinding medial atau dinding septum. +inding lateral mempunyai tiga tonjolan tulang

disebut concha nasalis superior, media, dan inferior. rea dibawah setiap concha

disebut meatus. agian bawah cavum nasi dilapisi oleh membrane mucosa

Page 3: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 3/8

respiratorius. +idaerah repiratorius terdapat sebuah anyaman vena yang besar di dalam

submucoas jaringan ikat.-

 )ervus olfactorius yang berasal dari membrane mucosa olfactorius berjalan ke atas

melalui lamina cribrosa os ethmoidalis menuju ke bulbus olfactorius. Saraf untuk 

sensasi umum merupakan cabang'cabang nervus opthalmicusi #).*$ dan nervus

maxillaries #).*-$ divisi nervus trigeminus.

Perdarahan cavum nasi berasal dari cabang'cabang arteri ma(illaries yang

merupakan slah satu cabang terminal aretria carotis e(terna. %abang yang terpenting

adalah arteria sphenopalatina. reteria sphenopalatina beranastomosis dengan ramus

septalis arteria labialis superior yang merupakan cabang dari arteria facialis di daerah

vestibulum.

Pembuluh limfe mengalirkan limfe dari vestibulum ke nodi submandibularis.

agian lain cavum nasi dialirkan limfenya menuju ke nodi cervicalis profundi

superiors.

2  Richard S.Snell, M+, Ph+. natomi &linis erdasarkan Sistem. -/!!. 0ippincott 1illiams 2 1ilkins 1olters &luwer"ealth 3 Page 45'

6-

Page 4: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 4/8

%. Sinu# Parana#ali#

Sinus paranasalis adalah rongga'rongga yang terdapat di dalam os na(illa, os

frontale, os ethmoidalis. Sinus paranasalis dan tempat muaranya ke dalam rongga

hidung

Sinu# T&m'at muara

Sinus ma(illaries Meatus nasi medius melalui hiatus semilunaris

Sinus frontalis Meatus nasi media via infundibulum

Sinus sphenoidalis Recessus sphenoethmoidalis

Sinus ethmoidalis

' &elompok anterior nfundibulum dan ke dalam meatus nasi media.

' &elompok media Meatus nasi media pada atau di atas bulla ethmoidalis

' &elompok posterior Meatus nasi superior

Page 5: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 5/8

3.2. Poli' Hidung3

a. +efinisi

Polip hidung ialah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam

rongga hidung, berwarna putih keabu'abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa.

Polip dapat timbul pada penderita laki'laki maupun perempuan, dari usia anak'anak 

sampai usia lanjut. ila ada polip pada anak di bawah usia - tahun, harus disingkirkan

kemungkinan meninhokel atau menignoensefalokel.

 b. 7tiologi

7tiologi polip nasi belum diketahui secara pasti. Penyakit ini masih banyak 

menimbulkan perbedaan pendapat, terutama mengenai etiologi dan patogenesisnya.

8erjadinya polip nasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu umur, alergi, infeksi

dan inflamasi dominasi eosinofil. +eviasi septum juga dicurigai sebagai salah satu

faktor yang mempermudah terjadinya polip nasi. Penyebab lainnya diduga karena

adanya intoleransi aspirin, perubahan polisakarida dan ketidakseimbangan vasomotor.

c. Patogenesis

Pembentukan polip sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saat

otonom serta predisposisi genetik. Menurut teori ernstein, terjadi perubahan mukosa

hidung akibat peradangan atau aliran udara yang berturbulensi, terutama di daerah

sempit di kompleks ostiomeatal. 8erjadi prolaps submukosa yang diikuti oleh

reepitelisasi dan pembentukan kelenjar batu. Juga terjadi peningkatan penyerapan

natrium oleh permukaan sel epitel yang beakibat relensi air sehingga terbantuk polip.

8eori lain mengatakan karena ketidakseimbangan saraf vasomotor terjadi

 peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vascular yang mengakibatkan

 Soepardi 7, skandar ). 8elinga "idung 8enggorokan &epala 0eher edisi ke 9. -//6. Jakarta : :alai Penerbit ;&< 3

hal !-4'!-5

Page 6: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 6/8

dilepasnya sitokin'sitokin dari sel mast yang akan menyebabkan edema dan lama'

kelamaan menjadi polip.

ila proses terus berlanjut, mukosa yang sembab makin membesar menjadi

 polip dan kemudian akan turun ke rongga hidung dengan membentuk tangkai.

d. =ambaran Makroskopis

Secara makroskopis polip merupakan massa bertangkai dengan permukaan

licin, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu'abuan, agak bening, lobular,

dapat tunggal atau multiple dan tidak sensitif #bila ditekan>ditusuk tidak terasa sakit$.

1arna polip yang pucat tersebut disebabkan karena mengandung banyak cairan dan

sedikitnya aliran darah ke polip. ila terjadi iritasi kronis atau proses peradangan

warna polip dapat berubah menjadi kemerah'merahan dan polip yang sudah menahun

warnanya dapat menjadi kekuning'kuningan karena banyak mengandung jaringan ikat.

8empat asal tumbuhnya polip terutama dari kompleks osti'meatal di meatus

medius dan sinus etmoid. ila ada fasilitas pemeriksaan dengan endoskop, mungkin

tempat asal tangkai polip dapat dinilai. da polip yang tumbuh kea rah belakang dan

membesar di nasofaring, disebut polip koana. Polip koana kebanyakan berasal dari

dalam sinus maksila dan disebut juga polip antro'koana. da juga sebagian kecil polip

koana yang berasal dari sinus etmoid.

e. =ambaran Mikroskopis

Secara mikroskopis tampak epitel pada polip serupa dengan mukosa hidung

normal yaitu epitel bertingkat semu bersilia dengan submukosa yang sembab. Sel'

selnya terdiri dari limfosit, sel plasma, eosinofil, neutrofil, dan makrofag. Mukosa

mengandung sel'sel goblet. Pembuluh darah, saraf dan kelenjar snagat sedikit. Polip

yang sudah lama dapat mengalami metaplasia epitel karena sering terkena aliran udara,

menjadi epitel transisional, kubik atau gepeng berlapis tanpa keratinisasi. erdasarkan

Page 7: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 7/8

 jeis sel peradangannya, polip dikelompokkan menjadi -, yaitu polip tipe eosinofilil

dan tipe neutrofilik.

f. lur diagnosis

!. namnesis

&eluhan utama penderita polip nasi adalah hidung rasa tersumbat dari yang

ringan sampai berat, rinore #ingus yang keluar terus menerus$ mulai yang jernih

sampai purulen, bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah

frontal. ila disertai infeksi sekunder mungkin didapati  post nasal drip dan rinore

 purulen. =ejala sekunder yang dapat timbul adalah bernafas melalui mulut, suara

sengau, halitosis, gangguan tidur, dan penurunan kualitas hidup.

+apat menyebabkan gejala pada saluran nafas bawah, berupa batuk kronis dan

mengi terutama pada penderita polip nasi dengan asma. Selain itu harus ditanyakan

riwayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin dan alergi obat lainnya

disertai alergi makanan.

-. Pemeriksaan ;isik

Polip nasi yang massif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga

hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi

anterior terlihat sebagai massa yang berwarna pucat yang beasal dari meatus medius

dan mudah digerakkan.

Pembagian stadium polip menurut Meckay dan 0und #!??@$, Stadium ! : polip

amsih terbatas di meatus medius, stadium - : polip sudah keluar dari meatus medius,

tampak dirongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung. Stadium 4 : polip

yang massif.

Page 8: Lapkas 2 Polip Nasi

7/23/2019 Lapkas 2 Polip Nasi

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-2-polip-nasi 8/8

4. )aso'endoskopi

Polip stadium ! dan - kadang'kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi

anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan nasoendoskopi. Pada kasus polip koanal

 juga sering dapat dilihat tangkai polip yang berasal dari ostium asesorius sinus

medius.

6. Pemeriksaan Radiologi

;oto polos sinus paransal #posisi waters, P, %aldwell dan lateral$ dapat

memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara cairan di dalam sinus,

tetapi kurang bermanfaat pada kasus polip. Pemeriksaan tomografi computer #8&,

%8 Scan$ sangat bermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan

sinus paranasal apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan

 pada kompleks ostiomeatal. 8& terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal

diobati dengan terapi medikamentosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada

 perencanaan tindakan bedah terutama bedah endoskopi.