lapjag rizka
DESCRIPTION
VertigoTRANSCRIPT
LAPORAN JAGA KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
Seorang anak laki laki berusia 13 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar
Disusun Oleh :
Rizka Amalia Fulinda
G4A014052
Pembimbing :dr. Kuntoro
NIP. 19880214 201502 1 001
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS-ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN JAGA KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik Senior
di bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan
pada tanggal: Oktober 2015
Disusun Oleh :
Rizka Amalia Fulinda
G4A014052
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan,
dr. Kuntoro NIP. 19880214 201502 1 001
2
PRESENTASI KASUS
A. Pendahuluan
Laporan jaga diambil pada tanggal 7 September 2015 dari pasien rawat inap di
Puskesmas II Tambak dengan jenis kelamin laki - laki, usia 13 tahun yang
datang ke IGD Puskesmas II Tambak dengan keluhan utama pusing berputar.
B. Identitas Pasien
Nama : Sdr. O
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Status : Belum menikah
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku Bangppsa : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Gebangsari RT 02/04
C. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Pusing berputar
2. Keluhan tambahan : Telinga berdenging, mual, muntah, lemas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD Puskesmas II Tambak dengan keluhan
kepala terasa berputar yang dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk IGD
Puskesmas. Pasien merasa dirinya seperti berputar dan ruangan
disekelilingnya pun ikut berputar. Keluhan ini bertambah berat saat pasien
merubah posisi tubuhnya, duduk ataupun berdiri. Saat berbaring pun
pasien merasakan kepalanya terasa berputar sehingga pasien harus
memejamkan matanya agar rasa berputarnya berkurang.
Pasien juga mengeluhkan telinganya berdenging selama rasa
berputar di kepala berlangsung. Keluhan ini sebelumnya pernah dirasakan
3
pasien. Selain telinga berdenging, pasien juga mengeluh mual dan muntah.
Pasien tidak memiliki penyakit lain seperti jantung, kencing manis, dan
asma. Pasien mengaku belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya. Tidak ada keluhan lain seperti demam, gangguan BAK dan
BAB.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat sakit yang serupa disangkal
- Riwayat kencing manis disangkal
- Riwayat darah tinggi disangkal
- Riwayat alergi disangkal.
- Riwayat pengobatan disangkal.
- Riwayat mondok di rumah sakit disangkal.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita alergi.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kencing manis.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita hipertensi.
6. Riwayat Sosial dan Exposure
Community : Pasien dalam kesehariannya tinggal bersama orangtua
dan adik-adiknya. Rumah pasien merupakan lokasi
yang padat penduduk.
Home : Rumah tinggal pasien dihuni oleh 5 orang penghuni,
yakni pasien, ayah, ibu, dan 2 adik-adiknya. Dinding
rumah sudah terbuat dari tembok dan dicat, lantai
semen, atap genting ada langit-langit. Ventilasi dan
pencahayaan yang terdapat pada masing-masing
ruangan, ventilasi belum cukup menerangi rumah.
Rumah pasien terdapat kamar mandi, jamban dan
sarana air bersih.
Hobby : Pasien memiliki hobi berolahraga
Occupational : Pasien saat ini masih merupakan seorang pelajar SMP
Personal habbit : Tidak ada hobi yang spesifik
4
Diet : Sehari-hari pasien makan teratur. Ia biasa mengonsumsi
nasi, lauk, dan sayuran.
Drug : Pasien menyangkal memilki alergi terhadap obat-
obatan tertentu.
7. Riwayat Gizi
Sehari-hari pasien makan teratur. Ia biasa mengonsumsi nasi, lauk, dan
sayuran.
8. Riwayat Psikologi
Pasien mendapat kasih sayang dari keluarganya. Hal ini terlihat dari ayah
dan ibunya serta adik-adiknya yang bergantian menunggu pasien di
puskesmas dan senantiasa mendukung pasien agar cepat sembuh.
9. Riwayat Ekonomi
Pasien dirawat oleh keluarga dengan status ekonomi menengah, pasien
seorang siswa SMP yang sekolahnya dekat dengan rumahnya. Keluarga
pasien merupakan seorang pedagang kelontong dengan toko yang sudah
cukup besar.
10. Riwayat Demografi
Hubungan antara pasien dengan keluarganya harmonis. Hal tersebut dapat
dilihat dari keluarga pasien yang selalu menemani dan merawat pasien saat
dirawat inap.
11. Riwayat Sosial
Penyakit yang diderita pasien begitu mengganggu aktivitas pasien
sehingga untuk beberapa waktu pasien tidak bisa berangkat ke sekolah.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum/kesadaran : sedang/compos mentis
2. Tanda Vital
a. HR : 120/80mmHg
b. Nadi : 84x /menit
c. RR : 22x /menit
d. Suhu : 36,20 C per axiler
3. Status gizi
BB : 57 kg
5
TB : 155 cm
4. Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak
mudah dicabut
5. Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), tugor cukup
6. Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
Palpebra (-/-), nistagmus (-/-)
7. Telinga : Bentuk dan ukuran normal, cairan sekret (-/-).
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-/-).
9. Mulut : Bibir kering (-), bibir sianosis (-)
10. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
11. Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pembesaran kelenjar limfe (-)
12. Thoraks
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC V 2 jari lateral LMCS
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari lateral LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Batas jantung kanan atas SIC II LPSD
Batas jantung kiri atas SIC II LPSS
Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD
Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari lateral LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler-reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi intercosta (-), retraksi substernal
(-), gerakan paru simetris, benjolan (-), jejas (-),
lesi (-), otot-otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), ketinggalan gerak (-), vokal
fremitus paru kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri,
batas paru hepar SIC VI LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikular, RBK (-/-), RBH (-/-)
wheezing(-/-)
6
13. Punggung : Skoliosis (-)
14. Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) menurun
Palpasi : Nyeri tekan (-), abdomen supel, pekak sisi (-),
pekak alih (-) , tes undulasi (-), hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani
15. Genitalia : Eritema (-)
16. Anorektal : Eritema (-), prolaps rekti (-)
17. Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-)
Inferior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-)
18, Pemeriksaan Manuver
Manuver Dix Halpix : Nistagmus karena Dix Halpix (+) dan terdapat
periode laten dari munculnya vertigo serta nistagmus
E. Usulan Pemeriksaan Penunjang
CT Scan Kepala
F. Diagnosis
1. Diagnosis Biologis
2. Diagnosis Psikologis
3. Diagnosis Ekonomi
4. Diagnosis Sosial
5. Diagnosis Demografi
:
:
:
:
:
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Pasien memiliki mendapat kasih sayang dari
keluarga pasien
Status ekonomi menengah.
Kondisi lingkungan dan rumah sudah cukup
baik
Hubungan yang terjalin antar anggota keluarga
harmonis.
G. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
7
a. Infus RL 20 tetes per menit.
b. Cimetidine tab 3 x 1
c. Betahistine tab 3 x 1
d. B12 ta b 3 x 1
e. B6 tab 3 x 1
2. Non Medikamentosa
a. Bed rest atau cukup istirahat.
b. Minum obat secara teratur.
c. Menutup mata jika hendak merubah sikap kepala dan badan serta
melakukannya secara perlahan-lahan
d. Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan sistim
imun, untuk mencegah timbulnya panyakit seperti sebelumnya
e. Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
f. Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita
berdiri dari tempat tidur
g. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
h. Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil
suatu benda dari ketinggian
3. Dukungan Psikologis
Selama di rawat di puskesmas pasien mendapat dukungan psikologis dari
keluarga. Disamping itu pasien juga mendapatkan dukungan psikologis
dari dokter dan tenaga medis lainnya.
4. Promosi Kesehatan
a. Pemberian edukasi pola diit yang baik dan seimbang.
b. Upayakan perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
c. Upayakan berolahraga secara teratur.
5. Modifikasi Gaya Hidup
a. Makan secara teratur dengan pengolahan yang sehat dan bersih dan
kurangi gula.
b. Melakukan aktivitas sesuai kemampuan dan berolahraga secara
teratur.
8
c. Mengurangi hal - hal yang membuat penderita menjadi tertekan secara
emosional
H. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
I. Follow Up
Selasa, 8 September 2015
S : pusing berputar
O : Keadaan umum/kesadaran: sedang/compos mentis
Tanda vital : HR : 120/80 RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,50C per axiler
A : Observasi Vertigo
Medikamentosa: Metoclopramide tab 3 x 1, Betahistine 3 x 1, B12 tab
3 x 1, B6 tab 3 x 1.
Non Medikamentosa: bed rest atau cukup istirahat, minum obat secara
teratur, penjelasan kepada pasien tentang penyakit vertigo, etologinya,
pemicunya, pengobaan serta pencegahanya.
Rabu, 9 September 2015
S : sudah merasa membaik
O : Keadaan umum/kesadaran: sedang/compos mentis
Tanda vital : HR : 140/70 RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,70C per axiler
A : Observasi Vertigo
Medikamentosa: Metoclopramide tab 3 x 1, Betahistine 3 x 1,
Paracetamol tab 3 x 1, B12 tab 3 x 1, B6 tab 3 x 1.
Non Medikamentosa: bed rest atau cukup istirahat, minum obat secara
teratur, penjelasan kepada pasien tentang penyakit vertigo, etologinya,
pemicunya, pengobaan serta pencegahanya.
Kesimpulan :
9
Berdasarkan follow up, selama 2 hari dirawat inap di Puskesmas II Tambak
pasien sudah menunjukkan perbaikan dan diperbolehkan pulang.
J. Flow Sheet
Nama : Sdr. O
Diagnosis : BPPV
No. Tgl Problem TD N
x/1’
C 0 RR Planning Target
1 08/09/15 Pusing
berputar,
lemas,
mual
120/80 84 36,5 22 - Metoclopramide tab
3 x 1
- Betahistine 3 x 1
- Paracetamol tab 3 x 1
- B12 tab 3 x 1
- B6 tab 3 x 1
Mengurangi
nyeri kepala
dan mual.
2. 9/11/14 Pusing
berputar
bila
perubahan
posisi,
lemas.
120/80 84 36,7 22 - Metoclopramide tab
3 x 1
- Betahistine 3 x 1
- Paracetamol tab 3 x 1
- B12 tab 3 x 1
- B6 tab 3 x 1
10