lapak mpp 1

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karena munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemajuan intelek manusia, mesin pertanian sekarang banyak digunakan di lahan pertanian yang luas. Nenek moyang kita digunakan untuk sampai tanah dengan membuat peralatan dari batu, tongkat dan bahan asli lain. Produksi masih besar, tetapi tenaga kerja manual benar- benar diperlukan. Hari ini, kenyamanan dicapai dan produksi lebih cepat di industri pertanian adalah hasil dari banyak penemuan yang digunakan. Dengan hanya menggunakan kontrol, tanah digarap dan mudah dibajak, benih yang ditanam dan pertanian menjadi lebih mudah. Traktor pertanian merupakan salah satu mesin yang efisien untuk pertanian. Hal ini digunakan untuk sampai tanah khususnya yang sangat sulit dilakukan dengan tangan manusia dan sangat lambat dengan bantuan hewan. Sebuah mesin pertanian dapat membantu pekerjaan kita dengan cepat dibandingkan dengan melakukannya dengan cara tradisional. Oleh karena itu di dalam praktikum ini diharapkan pengenalan mesin dan peralatan kepada kita semua dapat membantu setiap pekerjaan agar lebih efisien khususnya dalam bidang pertanian.

Upload: taff-tafsir

Post on 02-Jan-2016

199 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

MPP ukuran elemen traktor

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karena munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemajuan intelek

manusia, mesin pertanian sekarang banyak digunakan di lahan pertanian yang

luas. Nenek moyang kita digunakan untuk sampai tanah dengan membuat

peralatan dari batu, tongkat dan bahan asli lain. Produksi masih besar, tetapi

tenaga kerja manual benar-benar diperlukan. Hari ini, kenyamanan dicapai dan

produksi lebih cepat di industri pertanian adalah hasil dari banyak penemuan yang

digunakan. Dengan hanya menggunakan kontrol, tanah digarap dan mudah

dibajak, benih yang ditanam dan pertanian menjadi lebih mudah.

Traktor pertanian merupakan salah satu mesin yang efisien untuk pertanian.

Hal ini digunakan untuk sampai tanah khususnya yang sangat sulit dilakukan

dengan tangan manusia dan sangat lambat dengan bantuan hewan. Sebuah mesin

pertanian dapat membantu pekerjaan kita dengan cepat dibandingkan dengan

melakukannya dengan cara tradisional. Oleh karena itu di dalam praktikum ini

diharapkan pengenalan mesin dan peralatan kepada kita semua dapat membantu

setiap pekerjaan agar lebih efisien khususnya dalam bidang pertanian.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu untuk:

Mengetahui jenis Mesin dan Peralatan Pertanian untuk Praktikum.

Mengetahui fungsi dan kegunaan Mesin dan Peralatan Pertanian.

Menggambar, Memfoto, Mesin Peralatan Pertanian; dan

Mengukur dimensi dan mencatat Spesifikasi Mesin dan Peralatan Pertanian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Tanah Pertama

Pengolahan tanah merupakan usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang

dimiliki tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.

Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik,

biologias dan kimiawi tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar

sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

Pengolahan tanah minimum diterapkan pada tanah yang sudah terbentuk.

Lahannya sudah cukup rata, top soil cukup tebal lebih dari 40 cm, struktur

tanahnya sudah baik dan tidak terdapat lapisan kedap. Pengolahan tanah minimum

di tanah ringan, akan berbeda dengan di tanah sedang maupun berat karena

kondisi fisik tanahnya berbeda. Tanah yang sudah diolah segera ditanami agar

fungsi pengolahan bermanfaat optimal, tidak keburu ditumbuhi rumput.

Mempertimbangkan fungsi implement yang akan digunakan.

Dalam pengolahan tanah pertama tanah dipotong kemudian diangkat dan terus

dibalik agar sisa-sisa tanaman di permukaan tanah terbenam didalam tanah.

Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya diatas 15 cm. pada ummnya

hasil pengolahan tanah berupa bongkahan-bongkahan tanah yang cukup besar,

karena pada pengolahan tanah ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan

dengan efektif.

Alat-alat pengolahan tanah pertama disebut dengan bajak. Jenis-jenis bajak

antara lain bajak singkal (moldboard plow), bajak piringan (disk plow), bajak

rotari (rotary plow), bajak pahat (chisel plow), bajak tanah (subsoil plow).

Diantara bajak-bajak tersebut, bajak singkal dan bajak piringan merupakan jenis

bajak yang paling banyak digunakan.

2.2 Bajak Piringan (Disk Plow)

Bajak Piring berfungsi mengiris, memotong, membalik tanah dan membasmi

gulma. Bajak singkal berfungsi mengiris, membongkar, membalik tanah dan

membasmi gulma, lebih baik dioperasikan pada lahan yang bersih dari sisa sisa

tebu (klaras, dongkelan). Bajak singkal tidak direkomendasi pada tanah yang

mengandung konkresi. Di lahan miring jika tersedia lebih tepat lagi menggunakan

bajak tipe dua arah atau reversible yang bisa membalik tanah ke dua arah. Tanah

dibalik ke arah atas untuk mengurangi longsornya tanah.

Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),

sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat

berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi

gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada

disamping rangka atau berada di bawah rangka.

Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk

(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada

piringan juga membantu dalam pembalikkan potongan tanah. Untuk menahan

tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah. Bajak piring dilengkapi

dengan roda alur belakang (rear furrom wheel). Beberapa keuntungan

menggunakan bajak ini adalah :

Dapat bekerja ditanah keras dan kering.

Dapat untuk tanah-tanah yang lengket.

Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu.

Dapat untuk tanah-tanah berakar.

Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

Ada tiga jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik

(trailing), tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat

sepenuhnya (integral mounted).

Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway).

Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan

roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel).

Kedua roda alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada

tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan

yang dalam. One way disk plow adalah piring bajak yang di susun dalam satu

gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah

piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari

20 sampai 26 inci.

Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian

depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga

memudahkan alat sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang

sempit dan juga dapat mundur.

Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik

gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor,

sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil

dapat juga termasuk Integral mounted, bila dapat diangkat keseluruhannya dengan

hidrolik traktor.

Bajak piringan cocok untuk bekerja pada tanah yang lengket, tidak mengikis

dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk, tanah berbatu, atau banyak

sisa-sisa akar, tanah gambut, serta untuk pembajakan tanah yang berat.

Sedangkan kelemahanbajak piring ini antara lain: tidak dapat menutup seresah

dengan baik, bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata, hasil pengolahan

tanahnya masih berbongkah-bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal

ini justru dianggap menguntungkan. Bagian-bagian bajak piringan terdiri dari :

a. Piringan (disk)

b. Poros atau pusat piringan

c. Penggarak piringan (scraper)

d. Roda alur penstabil (furrow wheel)

e. Roda dukung (land wheel)

f. Kerangka (beam)

Gambar 1. Komponen bajak piringan

Jenis bajak piringan berdasarkan :

a. Tempat kedudukan dan susunan piringannya : Bajak piringan standard

Gambar 2. Bajak piringan standart

b. Arah pembalikan pengolahan tanahnya, bajak piringan juga dapat digolongkan

menjadi dua golongan, yaitu:

- Bajak piringan satu arah (one way disk plow).

- Bajak piringan dua arah (two way / reversible disk plow).

c. Bentuk piringannya, piringan dari bajak piringan dibedakan menjadi dua, yaitu:

- Piringan standard, yaitu yang tepinya rata (standard disk).

- Piringan yang tepinya tidak rata atau berlekuk (cutaway disk).

BAB III

METODE

3.1 Alat

Meteran

Alat tulis

Kamera

3.2 Bahan

Traktor tangan

Garu piringan

Garu sisir

Bajak singkal

Bajak piring

Planter

3.3 Prosedur Praktikum

Mengukur dimensi mesin perlatan pertanian.

Menggambar mesin peralatan pertanian.

Melakukan dokumentasi terhadap mesin peralatan pertanian.

Membuat gambar mesin peralatan pertanian menggunakan Acad.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi Implemen Pertanian

a. Bajak Piring

Panjang bajak piring = 148 cm

Tinggi = 120 cm

Lebar piringan = 70 cm

Standard = 73 cm

Scrapper = panjang : 36 cm

= Lebar : 20 cm

Jarak antar piring = 60 cm

Pipa bagian atas

Diameter lubang pada pipa bagian atas = 3,5 cm

Lebar pipa bagian atas = 17 cm

Tinggi besi bagian atas = 32 cm

Panjang kemiringan = 42 cm

Lebar tinggi bagian atas = 6,5 cm

Piring kecil

Diameter piring kecil = 49 cm

Jarak dari pinggir mur = 17 cm

Tinggi per = 12 cm

Diameter per = 0,5 cm

Diameter tiap mur = 0,5 cm

Gambar 1. Bajak Piringan

b. Traktor Poros Ganda

Hasil pengukuran PTO ke ban bagiam belakang = 65 cm

Ukuran diameter ban bagian belakang = 122 cm

Ukuran diameter ban bagian depan = 84 cm

Panjang traktor jenis 45-66 DT FIAT = 322 cm

Tinggi traktor dari ground (permukaan tanah) = 240 cm

Jarak dari rangka traktor menuju tanah = 37 cm

Lebar ban bagian depan (tampak atas) = 19 cm

Lebar ban bagian belakang = 30 cm

Lebar body depan traktor = 50 cm

c. Traktor Poros Tunggal

1) Pengukuran Traktor Poros Tunggal

a. Panjang Traktor = 276cm

b. Jarak dari ground ke mesin = 86 cm

c. Ban kiri : - Diameter Luar = 59 cm

- Diameter Dalam = 36 cm

d. Ban kanan : - Diameter Luar = 56 cm

- Diameter Dalam = 36 cm

e. Jarak antar Stang = 72 cm

f. Panjang Stang diukur dari badan tengah traktor = 100 cm

g. Diameter Stang = 4 cm

h. Panjang kerangka traktor = 157,5 cm

i. Lebar = 72 cm

j. Panjang mesin = 76 cm

k. Jarak Poros = 71 cm

l. Diameter puli besar = 26 cm

m. Diameter puli kecil = 10 cm

n. Lebar mesin = 30 cm

2) Pengukuran Implemen

a. Panjang Implemen = 190 cm

b. Lebar Implemen = 11 cm

c. Jeruji : - Panjang = 12 cm

- Tebal = 3,5 cm

d. Tebal Implemen = 4,5 cm

e. Panjang tempelan bawah = 41,5 cm

f. Panjang tempelan atas = 53,5 cm

g. Panjang tempelan miring = 32 cm

h. Tebal atas = 4 cm

i. Tebal bawah = 6 cm

j. Terdapat 20 sisir

3) Pengukuran Roda

a. Panjang sisir = 27 cm

b. Jumlah sisir = 16

c. Diameter roda = 77 cm

d. Lebar sisir = 8 cm

e. Diameter Poros dalam = 21 cm

f. Diameter paling kecil = 7 cm

g. Lebar roda = 28 cm

h. Terdapat 16 penghancur tanah

d. Garu Sisir

Panjang : 190 cm

Lebar : 22.5 cm

Dimenci Sisir :

Panjang : 12 cm

Lebar : 3.5 cm

Jarak antar sisir : 8 cm

Terdapat 20 sisir

Dimensi Pengait kepada traktor

Panjang : 21 cm

Lebar : 3.5 cm

e. Roda Sangkar

Diameter Roda : 76 cm

Panjang kayu penghancur : 28.8 cm

Lebar Penghancur tanah :8 cm

Jarak antar penghancur : 10 cm

Terdapat 16 penghancur tanah

Diameter kecil yang ada dalam roda : 7 cm

Diameter Poros dalam : 21 cm

Panjang jari-jari (lurus) : 30.5 cm

Panjang jari-jari (bengkok) : 6 dan 33 cm

Terdapat 4 buah jari –jari yang lurus

Dan terdapat 4 buah jari-jari yang bengkok

4.2 Pembahasan

Praktikum ini merupakan praktikum pertama yang dilakukan untuk mata

kuliah mesin dan peralatan pertanian. Pertemuan pertama ini ialah tahap

pengenalan alat-alat pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah, baik itu

implemen maupun mesin yang digunakan untuk menggerakkan implemen seperti

traktor. Selain pengenalan alat-alat, praktikan juga harus melakukan pengukuran

terhadap alat, menggambarkannya menggunakan autocad dan melakukan

pengambilan gambar sebagai dokumentasi melalui foto.

Alat-alat pertanian yang akan dilakukan pengukuran antara lain traktor poros

tunggal, traktor poros ganda, bajak piring, garu piring, bajak singkal dan lain

sebagainya. Alat-alat tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing,

tergantung dari proses pengolahan seperti apa yang akan dilakukan pada lahan.

Fungsi dari alat-alat tersebut antara lain :

1. Traktor tangan merupakan sumber penggerak dari implemen pertanian.

Traktor tangan umumnya digunakan untuk mengolah suatu lahan pertanian

dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi lainnya.

2. Bajak piring adalah implemen yang digunakan sebagai pengolah tanah

pertama untuk perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar persediaan

air, memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi

evaporasi tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan

mempermudah perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba aerob

tanah dan memberantas gulma.

3. Bajak singkal adalah implemen yang digunakan untuk memotong, membalik,

memecah tanah sekaligus menutup gulma dan menjadikannya kompos di

bawah tanah. Dalam proses pengerjaan, bajak singkal dibedakan menjadi dua,

yaitu bajak singkal satu arah yang proses pembalikan tanahnya dilakukan ke

arah kanan dan bajak singkal dua arah yang proses pembalikan tanahnya dapat

diatur dua arah yakni ke kiri maupun ke arah kanan.

4. Garu sisir atau biasa disebut garu bergigi paku ialah jenis garu yang sudah

umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir umumnya digunakan untuk

meratakan dan menghaluskan tanah sesudah dilakukan proses pembajakan

Tafsir

240110090003

menggunakan bajak singkal. Jenis garu ini lebih cocok digunakan untuk tanah

yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman

pengganggu khususnya tanaman yang masih kecil atau baru tumbuh.

5. Garu piringan hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan

vertikal. Perbedaan antar keduanya terletak pada ukuran, kecekungan dan

jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan

piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan

pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan

pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Garu

piringan dibedakan atas garu piringan dua rangkaian satu aksi dan garu

piringan empat rangkaian dua aksi.

6. Planter berfungsi sebagai implemen untuk menempatkan benih, tanaman, atau

bagian tanaman yang hendak ditanam pada lahan yang telah disiapkan baik di

dalam maupun di atas permukaan lahan.

Alat-alat pertanian yang dibahas di atas merupakan sebagian kecil jenis alat-

alat pertanian yang umumnya digunakan untuk menunjang proses pengolahan

lahan hingga proses penanaman benih. Sangat penting untuk mengetahui fungsi

serta kegunaan alat-alat pertanian tersebut agar proses pengolahan lahan bisa

dilakukan lebih mudah dan cepat.

Tafsir

240110090003

4.2 Pembahasan

Pada praktikum pertama mesin dan peralatan pertanian kami melakukan

pengenalan pada beberapa implement dan mesin dan peralatan pertanian.

Implement dan mesin peralatan pertanian tersebut selanjutnya kami uraikan

spesifikasinya dan kami ukur dimensinya. Mesin dan implement pertanian yang

kami amati diantaranya adalah traktor poros tunggal, traktor poros gandan, bajak

piring, bajak garu, dan planter. Kelompok kami mendapat bagian untuk

mengamati spesifikasi dan mengukur dimensi dari bajak piring.

Bajak piring merupakan salah satu dari mesin pengolahan tanah pertama

(primary tillage). Pengolahan tanah pertama adalah tindakan mekanis untuk

memperbaiki struktur tanah agar hasil pertanaman maksimum. Pengolahan tanah

pertama memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

1. Memperbaiki struktur tanah

2. Memperbaiki aerasi tanah

3. Mencampurkan pupuk, sisa tanaman

4. Pemberantasan gulma

5. Memaksimumkan pertumbuhan dan hasil pertanaman.

Berdasarkan beberapa tujuan tersebut maka bajak piring merupakan salah

satu mesin atau implement pertanian yang diperlukan. Dengan menggunakan

bajak piring maka pembajakan tanah menjadi sangat baik. Bajak piring cocok

untuk diaplikasikan pada tanah yang berbatu dan berakar ataupun lahan yang baru

dibuka.

Bajak piring yang kami ukur memiliki dua buah piringan. Selain itu bajak

piringan ini juga memiliki 2 buah scraper, masing-masing 1 buah scraper pada

setiap piringan. Scrapper ini memiliki panjang ±36 cm dan lebar ± 20cm.

Scrapper berfungsi untuk membersihkan tanah yang menempel pada piringan

setelah proses pembajakan. Selain itu bajak piring ini juga dilengkapi dengan

sebuah roda alur belakang (rear furrow wheel) untuk menahan tekanan dari

samping. Bajak ini juga dilengkapi dengan sebuah standard denagn panjang

sekitar 73 cm, yang membantu bajak ini untuk berdiri dengan tegak. Oleh karena

itu bajak piring yang kami ukur ini termasuk dalam tipe bajak piring standar.

Nela Angela

240110090008

4.2 Pembahasan

Pada praktikum Mesin dan Peralatan Pertanian kali ini praktikan melakukan

pengenalan dan pengukuran mesin-mesin pertanian. Adapun mesin-mesin yang

diukur yakni traktor poros tunggal, poros ganda, bajak piringan, garu sisir, dan

planter. Akan tetapi, praktikan lebih spesifik melakukan pengukuran terhadap

bajak piring. Pengukuran dilakukan di gedung 4 FTIP. Alat-alat yang dibutuhkan

yaitu meteran dan alat tulis. Bajak piring terdiri dari piring besi yang cengkung

dan berat, bergaris pusat60 – 70 cm (2 kaki – 2 kaki 6 inci). Piringnya berfungsi

untuk memotong, mengangkut sambil memecahkan tanah dan seterusnya

membalikkan irisan alur atau tanah yang dipotong. Bajak piring disambungkan

kepada traktor jenis tarik atau jenis sangkut. Jenis tarik mempunyai piring piring

yang mana akan menambahkan berat untuk membantu penembusan ke dalam

tanah. Jenis angkut mempunyai 5 piring. Keuntungan menggunakan bajak piring

ini yaitu :

1. Dapat bekerja pada tanah keras dan kering

2. Dapat bekerja pada tanah yang lengket

3. Dapat bekerja pada tanah yang berbatu

4. Dapat bekerja pada tanah yang banyak terdapat akar

5. Dapat bekerja pada tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam

Kedalaman pembajakan standar setiap piringan kira 0,2 – 0,4 dari diameter

piring dan kira-kira 1/3 dari lebar kerja.

Bajak piring terdiri dari :

1. Bajak piring standar

Bajak Piring standar mempunyai satu atau lebih piringan yang setiap

piringannya dilengkapi dengan bearing. Pemasangan piringan pada kerangka

membentuk sudut terhadap garis vertical (tilt angle). dan terhadap arah

penarikan (disk angle).

2. Bajak piring vertical

Bajak Piring vertical terdiri dari beberapa seri piringan, antara piringan

mempunyai jarak yang sama dan setiap set piringan ditunjang dengan satu

Yollanda K

240110090023

sumbu. Letak piringan tegak (vertical). Setiap set piringan berputar pada

sudut 35 sampai 50 derajat dari arah maju traktor.

Kesulitan yang dihadapi pada praktikum ini yaitu dikarenakan pengukuran

dimensi yang dilakukan menggunakan meteran sehingga memungkinkan

banyaknya terdapat kesalahan pengukuran pada hasil pengukuran dan juga hasil

pengukuran yang kurang akurat untuk bagian-bagian tertentu yang sulit diukur

dengan meteran.

Yollanda K

240110090023

4.2 Pembahasan

Pada praktikum Mesin dan Peralatan pertanian kali ini, mahasiswa melakukan

pengamatan dan pengukuran terhadap implemen-implemen traktor diantaranya

adalah bajak piring. Bajak piring terdiri dari piring besi yang cengkung dan berat,

bajak piring berfungsi untuk memotong, megangkut sambil memecahkan tanah

dan seterusnya membalikkan irisan alur atau tanah yang dipotong. Piringan dari

bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada

saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar.Dengan

berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan

tanah (draft) yang terjadi.Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau

berada di bawah rangka.

Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk

(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada

piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Bajak piring sesuai

digunakan di kawasan-kawasan:

Tanah yang melekat-lekat dan lembut di mana ianya sukar dibalik oleh

bajaksepak.

Tanah keras dan kering di mana alat pembajak sepak sukar

untukmenembusinya.

Tanah-tanah yang berbatu, kasar dan yang mengandung akar.

Tanah gambut di mana bajak garu sulit untuk beroperasi.

Tanah yang banyak sisa tanaman atau di permukaannya.

Untuk pembajakan yang dalam.

Terdapat dua jenis piring yang biasa digunakan untuk bajak piring yaitu:

Jenis sisi serong rata. Ada dua bentuk sisi serong yaitu serong bagian dalam atau

serong dibagian luar. Jenis serong di bagian dalam lebih baik dan dapat

menggarap tanah dengan lebih baik.

Jenis sisi bergigi. Jenis ini lebih efektif di mana berkesan digunakan untuk

memotong dikawasan tanah keras.

Sedangkan jenis piring yang digunakan ada praktikum kali ini adalah jenis

piring bersisi rata, sehingga tidak memiiki kekuatan hancur tanah seerti bajak

Baron Al Amru

240110090027

piring bergerigi, namun harga dari bajak piring bersisi rata realtif lebih murah

dibandingkan dengan bajak piring bergerigi.

Prinsip kerja bajak piring adalah dimana apabila bajak ditarik maka akan

terjadi perutaran lalu memotong tanah, mengangkat, menggulung

lalu menjatuhkan tanah ketemat sebelumnya namun dengan keadaan yang telah

gembur. Sehingga Pembajakan tanah menggunakan bajak piring dapat

meningkatkan kegemburan dan kesuburan tanah

Baron Al Amru

240110090027

4.2 Pembahasan

Pada praktikum mesin dan peralatan pertanian kali ini dibahas mengenai

pengenalan mesin dan peralatan pertanaian itu sendiri. Pengenalan ini dilakukan

agar sebelum mahasiswa menggunakan mesin dan peralatan pertanian serta

mengaplikasikannya di lapangan mereka dapat mengetahui seluk beluk mesin

yang digunakan oleh mereka. Adapun mesin dan peralatan pertanian yang

diperkenalkan antara lain traktor (traktor tangan dan traktor besar) dan implemen

pada traktor itu sendiri yaitu seperti bajak piring, bajak garu, dan planter

(penanam).

Kali ini kami membahas mengenai bajak piring. Implemen ini terletak di

gedung 4 dan mempunyai bentuk fisik yang cukup besar. Bajak piring berbentuk

piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah. Putaran yang terjadi

dimaksudkan untuk mengurangi gesekan pada tanah sehingga daya memecah

tanah lebih ringan.

Bagian bagian bajak piring antara lain :

Penggeruk (scraper) berguna untuk membersihkan tanah yang lengket pada

piringan, dan membantu dalam pembalikan potongan tanah

Bantalan / bearing

Kerangkan / beam

Piring / disk

Roda alur penstabil / furrow wheel

Roda dukung / land wheel

Jenis-jenis bajak piring :

Tipe tarik

o Tipe biasa

Dilengkapi dengan 2 buah roda alur yang berfungsi menstabilkan

jalannya bajak dan 1 buah roda lahan

o Tipe satu arah

Merupakan piring bajak yang disusun dalam satu poros. Dengan

jumlah piringan antara 2 hingga 35 buah, dengan diameter 8 – 10

inchi.

Luby Pratama

240110090038

Tipe hubungan langsung

Bagiannya dilengkapi dengan sistem hidrolik traktor sehingga

memudahkan untuk berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang

sempit dan juga dapat mundur

Tipe diangakat sepenuhnya

Kelebihannya sangat mudah untuk diangkut karena bentuknya yang

sederhana

Secara keseluruhan di dalam proses pengamatan dan pengukuran spesifikasi

bajak piring ini tidak menemukan kendala karena proses kerjanya yang cukup

mudah yaitu hanya dengan mengukur detailnya saja. Namun disamping itu kita

harus lebih hati-hati karena apabila ukurannya tidak sesuai maka gambar bajak

piring di dalam autocad nantinya tiudak akan proporsional.

Luby Pratama

240110090038

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah :

Bajak piring merupakan salah satu dari mesin pengolahan tanah pertama

(primary tillage).

Pengolahan tanah pertama adalah tindakan mekanis untuk memperbaiki

struktur tanah agar hasil pertanaman maksimum.

Dengan menggunakan bajak piring maka pembajakan tanah menjadi sangat

baik.

Bajak piring cocok untuk diaplikasikan pada tanah yang berbatu dan berakar

ataupun lahan yang baru dibuka.

Bajak piring yang kami ukur memiliki dua buah piringan. dan 2 buah scraper.

Dimesi dari scrapper adalah : panjang ±36 cm dan lebar ± 20cm.

Scrapper berfungsi untuk membersihkan tanah yang menempel pada piringan

setelah proses pembajakan.

Bajak piring dilengkapi dengan sebuah roda alur belakang (rear furrow

wheel) dansebuah standard.

Fungsi roda alur belakang adalah untuk menahan tekanan dari samping.

Dimensi standard pada banyak ± 73 cm.

Bajak piring yang kami ukur ini termasuk dalam tipe bajak piring standar.

BAB V

Nela Angela

240110090008

Aditya Pratama

240110090013

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk

(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada

piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah.

Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak

piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rearfurrowwheel).

Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :

Dapat bekerja ditanah keras dan kering 

Dapat untuk tanah-tanah yang lengket

Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu

Dapat untuk tanah-tanah berakar

Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

5.2 Saran

Sebaiknya perawatan alat-alat dan mesin yang ada di laboraturium dan di

bengkel lebih di perhatikan lagi perawatanya agar lebih mudah

pemakaianya pada saat praktikum.

Sebaiknya praktikan memperhatikan para asdos saat asdos memberi

penjelasan.

BAB V

KESIMPULAN

Yollanda K

240110090023

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini yaitu :

1. Pengukuran dimensi pada implemen dilakukan pada berbagai macam

implemen pengolahan tanah kesatu dan kedua untuk mengetahui fungsi

dari masing-masing implemen tersebut.

2. Bajak piring digunakan untuk pengolahan tanah yang pertama, yang

berfungsi untuk membalikkan tanah dan bajak ini hanya dapat

digunakan pada tanah tertentu saja serta dengan kondisi-kondisi dimana

singkal tidak dapat bekerja.

3. Piring pada bajak piring berfungsi untuk untuk memotong, mengangkut

sambil memecahkan tanah dan seterusnya membalikkan irisan alur atau

tanah yang dipotong.

4. Bajak piring disambungkan kepada traktor jenis tarik atau jenis sangkut.

Jenis tarik mempunyai 6 piring sedangkan jenis angkut mempunyai 5

piring.

5. Untuk pengukuran dimensi dan lebar kerja teoritis dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar ukuran yang berhubungan lurus dengan daya

dari tiap implement dan seberapa luas lebar kerja yang dihasilkan

menurut teori sehingga bisa dilihat bagaimana keefektifan serta

keefisienan dalam penggunaan implement tersebut.

5.2 Saran

Praktikan harus lebih teliti lagi dalam mengukur parameter-parameter yang

harus diukur. Sebaiknya praktikan lebih hati-hati ketika berada di dalam bengkel

karena penempatan alat dan mesin pertanian yang sangat padat menyebabkan

rawan kecelakaan

BAB V

KESIMPULAN

Baron Al Amru

240110090027

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:

1. Keuntungan menggunakan bajak piring adalah :

a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering 

b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket 

c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu

d. Dapat untuk tanah-tanah berakar

e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam

2. Prinsip kerja dari bajak piring adalah Piringan dari bajak ini diikat pada batang

penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh

traktor maka piringannya dapat berputar. Sehingga bajak akan memotong

tanah, mengangkat, menggulung lalu menjatuhkan tanah ketemat sebelumnya.

3. Fungsi dari bajak piring antara lain adalah Sebagai pengolah tanah untuk

perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar persediaan air,

memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi evaporasi

tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan mempermudah

perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba aerob tanah dan

memberantas gulma.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah:

1. Praktikan sebaiknya membawa dan menyiapkan alat ukur masing-masing.

2. Pengukuran dilakukan dengan teliti untuk menghindari kesalahan pengukuran.

BAB V

KESIMPULAN

Tafsir

240110090003

Kesimpulan yang dapat diberikan dari pelaksanaan praktikum kali ini antara

lain :

1. Traktor tangan merupakan sumber penggerak dari implemen pertanian yang

juga dapat digunakan mengolah lahan.

2. Planter merupakan implemen pertanian yang dapat membantu dapat proses

penanaman benih tanaman atau bagian tanaman.

3. Bajak singkal dan bajak piringan merupakan alat pengolahan lahan tahap

awal, yaitu dalam proses pembalikan dan penghancuran tanah.

4. Garu piringan dan garu sisir adalah alat pengolahan lahan tahap selanjutnya

setelah proses pembajakan, yaitu untuk menghaluskan tanah dan memberantas

tanaman pengganggu yang baru tumbuh.

5. Sangat penting untuk mengetahui fungsi serta kegunaan alat-alat pertanian

tersebut agar proses pengolahan lahan bisa dilakukan lebih mudah dan cepat.

BAB V

KESIMPULAN

Luby Pratama

240110090038

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu:

Pada umumnya bajak digunakan di dalam pertanian untuk membalikan

tanah pada kedalam tertentu

Adanya implemen pada traktor sebagai salah satu mesin dan peralatan

membuat pengolahan tanah lebih cepat dan mudah

Jenis jenis implemen pada traktor diantaranya yaitu bajak piring, bajak

garu, dan planter

Bajak piring dapat bekerja di tanah yang keras dan kering dengan

kondisi tanah yang berbatu dan berakar

Kelemahan bajak piring tidak dapat menutup sisa tanamn yang

terpotong

Bekas pembajakan dari bajak piring tidak dapat betul-betul rata

Hasil pengolahan tanah dari bajak piring masih berupa bongkahan-

bongkahan

5.2 Saran

Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu:

Praktikan diharapkan datang tepat waktu agar penjelasan yang

dilakukan oleh asisten dosen bisa sepenuhnya diterima oleh praktikan.

Sebaiknya fasilitas tempat duduk (kursi) di dalam laboratorium

diperbanyak agar suasana praktikum lebih kondusif dan tercipta

kenyamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Tata. 2010, Mekanisasi Pertanaman Tebu,

http://mekanisasitebu.blogspot.com/2010/05/tips-pengolahan-tanah

tebu.html,diakses pada tanggal 22 September 2012 pukul 21.57.

Hardjoanidjojo S, Pengantar Keteknikan Pertanian, IPB, Bogor.

M.J, Aidia. 2011, Pengolahan Tanah Pertanian,

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/pengolahan-tanah-pertanian.html,

diakses pada tanggal 22 September 2012 pukul 22.12.

Setiawan, Haris. 2012, Mechanization Corner (Alat Pengolah Tanah Modern),

http://horticulturiezt.blogspot.com/2012/04/mechanization-corner-alat-

pengolah.html, diakses pada tanggal 22 September 2012 pukul 22.08.

Surman, R.L. 1989, Mengerjakan Tanah dan Alat-Alat Pertanian, SPMA Cetakan ke II,

Jakarta.