lap. ppi campurejo terakhir
DESCRIPTION
Lap. PPI Campurejo TerakhirTRANSCRIPT
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Indoensia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 17.758
pulau dan hampir 70 % dari wilayahnya adalah berupa perairan atau laut yang
menjadikan Indonesia sebagai satu satunya negara kepulau terbesar di dunia.
Potensi perikanan laut tangkap Indonesia sebesar 6,7 juta tom/ tahun, termasuk
kawasan Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE) sebesar 2,3 juta ton/ tahun . Disamping itu
Indonesia memiliki peranan penting dlam perikanan dunia, darfi 17 Wilayah
penangkapan penting di dunia, Indonesia menguasai 9 wilayah penangkapan atau
10 % dari total potensi ikan yang ada di dunia antara lain : Selat Makasar, Laut
Flores, Laut Banda, Laut Sulawesi, samudesa Hindia, Laut Jawa dll. Dengan kondisi
geografis yang demikian maka laut merupakan aset nasional yang sangat signifikan
bagi bangsa dan negara.
Pengembangan Industri perikanan secara umum dan khususnya perikanan
tangkap yang terpadu sangat diperlukan untuk mentransformasikan sumber
kekayaan alam Indonesia tersebut did alam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
( PAD ) dan juga peningkatan taraf hidup masyarakat setempat dengan tetap
menjaga kelestarian sumberdaya kelautan . Untuk menggali potensi perikanan
tersebut sekaligus dalam rangka menumbuhkembangkan usaha di bidang perikanan
tangkap maka diperlukan suatu fasilitas yang mampu berfungsi mendukung usaha
perikanan, satu diantaranya Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) beserta prasarana
pendukungnya seperti Tempat pelelangan Ikan (TPI), Pabrik Es,Cold Storage,kolam
labuh, tempat pengisian perbekalan ( BBM, Garam , Bahan Pokok makanan dll ),
pelayanan dan sebagainya
Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) Campurejo merupakan fasilitas yang
didambakan nelayan agar kapal- kapal mereka dapat melakukan melakukan proses
bongkar ikan dan kegiatan lain dengan cepat,mudah dan aman . Dengan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
tersedianya PPI beserta prasarana penunjangnya diharapkan akan memperlancar
proses produksi hingga pemasaran ikan .
Seiring dengan kondisi sekarang ( existing ) dimana prasarana terbangun
tidak lagi berdasarkan master plan dan ke depannya akan terbangun pula prasarana
pendukung yang tidak kalah pesatnya maka dipandang perlu dilakukan penataan
kembali ruang di kawasan PPI Campurejo Kecamatan Panceng untuk mengimbangi
perkembangan di bidang perikanan tangkap Kabupaten Gresik .
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan Review Master Plan PPI
Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik adalah :
Mendapatkan gambar kondisi existing kawasan Ruang PPI Campurejo Kec.
Panceng.
Menyiapkan rencana fasilitas pengembangan pangkalan pendaratan ikan yang
dibutuhkan.
Pengoptimalan rencana pembangunan prasarana penunjang PPI sesuai lahan
yang tersedia dan dapat memenuhi kebutuhan fasilitas PPI .
1.3. Keluaran Hasil atau hasil yang dapat diharapkan dari Review Master Plan PPI
Campurejo adalah :
a. Menyajikan gambar kondisi existing kawasan Ruang PPI Campurejo Kec.
Panceng
b. Mendapatkan gambaran rinci tetantang rencana pengembangan pangkalan
pendaratan ikan di masa yang akan datang baik sarana pokok maupun
penunjang dari berbagai stake holder
c. Menyajikan rencana fasilitas pengembangan pangkalan pendaratan ikan yang
dibutuhkan dalam bentuk Lay out
d. Tersusunnya konsep perencanaan pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan
secara terpadu dengan unsur yang terdiri dari :
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
- Nelayan dan Pengolah Hasil Perikanan serta masyarakat pesisir sebagai
subjek dan objek utama pembangunan dan pengelolaan kawasan PPI
Campurejo
- Lokasi fisik tempat subjek dan objek diatas dalam melakukan
aktivitas/kegiatan usaha
- Tata guna lahan atau aktivitas yang terkait dengan kegiatan perikanan
tangkap .
1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan meliputi :
a. Survey dan Pengumpulan Data , yang meliputi :
i. Data Administrasi dan Kondisi Fisik Wilayah/ Lokasi
Administrasi Wilayah
Topografi
Bathimetri
Soil Iinvestigation
Hidrologi dan Hidro – Oceanografi
Sumberdaya alam lainnya .
ii. Data Sosial Ekonomi Wilayah, antara lain :
Penduduk
Sosial Budiaya
iii. Data Perikan Tangkap
Potensi sumber daya perikanan
Armada /kapal perikanan yang ada ( kapasitas, kecepatan
bongkar,tipe dan spesifikasi kapal penangkapan ikan )
Produksi Ikan
Pengolahan Hasil Perikanan
Pola Keluar masuk kapal
b. Analisa Pengembangan dan Analisa Aspek Lingkungan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Berdasarkan data yang telah didapat di atas dan hasil studi
sebelumnya seperti Perencanaan Detail Dermaga ( Break Water ) PPI
Campurejo, Rencana Tata Ruang dan Wilayah,m aka Lay out Pangkalan
Pendaratan Ikan ( PPI ) Campurejo Kec. Panceng dibuat berdasarkan
Zona Fasilitas Darat dan Laut yang ada dan sesuai dengan aliran aktivitas
pengguna ( Nelayan dan Pengusaha Perikanan ). Penempatan fasilitas
dengan mempertimbangkan teknis,fungsi dan kesesuaian pola kegiatan
operasional yang direncanakan .
Selain itu juga dilakukan Inventarisasi dan analisa kebutuhan
fasilitas ekonomi dan fasilitas sosial dipemukiman nelayan yang terdekat
dengan lokasi pangkalan pendaratan ikan .
c. Pembuatan Rancangan Detail (Detailed Design ) Detail desain dibuat berdassarkan lay-out dan perencanaan
kebutuhan fisik ( sarana dan prasarana pokok serta penunjang) jangka
pendek,menengah dan panjang dengan berpedoman kepada :
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha
Perikanan;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.16/MEN/2006 Tentang Pelabuhan Perikanan.
5. Lay–Out dan gambar perencanan Detail Pembangunan Konstruksi
sebelumnya
Faktor faktor yang diperhatikan dan dipertimbangkan adalah :
Perbaikan sistem sanitasi dan penyediaan fasilitas pengolahn
limbah cair sederhana
Penyediaan air bersih dan instalasinya
Fasilitas Penunjang Pangkalan Pendaratan Ikan seeprti : Cold
Storage, fasilitas pengolahan hasil perikanan tangkap dan fasilitas
pendukung ( Pabrik Es, pasar ikan tradisional , Rest- Sea food dll )
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
1.5. Lokasi Perencaan Area pengamatan meliputi wilayah Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan
Panceng, sedang lokasi rencana pembuatan Review desaign Master Plan adalah
Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) Campurejo Desa Campurejo Kecamatan
Panceng Kabupaten Gresik
1.6. Jadwal pelaksanaan Kegiatan
No Uraian Pekerjaan Bulan I Bulan II Bulan III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan 2. Studi Kepustakaan,RITR,
Kebijakan ,UU3. Pengamatan Lapangan 4 Survey Lapangan 5 Tabulasi Data 6 Pengolahan dan Analisa
Data 7 Perhitungan Kebutuhan
Fasilitas 8 Perencanaan Lay – Out 9 Konsultasi Publik dengan
Stakeholder 10 Penyusunan Draft Laporan
dan Finalisasi Gambar
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
BAB II
KONDISI LINGKUNGAN DAERAH PERENCANAAN
2.1. Kondisi GeografisLokasi Dermaga Nelayan atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten
Gresik berada di desa Campurejo, Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Letak
Kabupaten Gresik berada di wilayah bagian utara Propinsi Jawa Timur dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah selatan : Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kota Surabaya
Sebelah timur : Selat Madura
Sebelah barat : Kab. Lamongan
Kabupaten Gresik yang terdiri dari 18 Kecamatan dan 356 desa merupakan
daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 2 – 12 m dari permukaan laut/ dpl
dan Kabupaten Gresik berada di sebalah selatan katulistiwa, terletak antara 1120 –
1130 BT dan 70 - 80 LS. Luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar 1.191,25 km2
denagan luas daerah pesisir kuran lebih sebesar 397,083 km2 atau sebesar
sepertiga wilayah keseluruhan.
Dermaga pangkalan pendaratan ikan (PPI) Campurejo yang direncanakan,
berada di Kecamatan Panceng dengan luas wilayah kecamatan sebesar 62,95 km2 .
Kecamatan Panceng terdiri dari 14 desa, salah satunya adalah Desa Campurejo
dengan luas wilayah sebesar 4,38 km2 atau sebesar 7% dari seluruh luas wilayah
Kecamatan Panceng. Hal ini dapat dilihat pada table berikut ini:
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
LETAK GEOGRAFIS KECAMATAN PANCENG
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Keterangan : 001 Desa Sumurber002 Desa Serah003 Desa Sukodono004 Desa Petung005 Desa Wotan006 Desa Doudo007 Desa Surowiti008 Desa Siwalan009 Desa Ketanen010 Desa Pantenan011 Desa Prupuh 012 Desa Dalegan013 Desa Campurejo 014 Desa Banyutengah
LAUT JAWA
KAB. LAMONGAN
KEC. UJUNGPANGKAH
KEC. DUKUN
KEC. SIDAYU
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
tabel 2.1.Luas Wilayah Tiap Desa di Kecamatan Panceng Tahun 2011
NO. KODE DESA DESA KESELURUHAN LUAS WILAYAH
1 001 Sumurber 3,36
2 002 Serah 1,09
3 003 Sukodono 6,25
4 004 Petung 5,11
5 005 Wotan 9,47
6 006 Doudo 1,24
7 007 Surowiti 3,74
8 008 Siwalan 5,41
9 009 Ketanen 4,67
10 010 Pantenan 3,57
11 011 Prupuh 5,85
12 012 Dalegan 6,39
13 013 Campurejo 4,38
14 014 Banyutengah 1,79
Jumlah 62,59Sumber : Kecamatan Panceng Dalam Angka 2001
Batas administrasi desa Campurejo adalah:
Utara: Laut Jawa
Barat: Kabupaten Lamongan
Timur: Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik
Selatan: Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik
Lahan di wilayah Kecamatan Panceng yang berada pada ketinggian 3 – 10 m dpl
sebagaian besar digunakan untuk tegal kebun lebih besar 0,005 % dari luas
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
wilayah keseluruhan. Sedangkan yang dimanfaatkan untuk perikanan tambak
sebesar 44,40 Ha.
2.2. Kondisi Penduduk Berdasarkan data tahun 2001, jumlah penduduk di Kecamatan Panceng adalah
41.621 jiwa yang terbagi atas penduduk laki-laki sebeesar 20.465 jiwa dan
penduduk perempuan sebesar 21.156 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk di
kawasan Desa Campurejo adalh 8,207 jiwa atau 19,71% dari total penduduk di
Kabupaten Gresik.
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Per Desa di Kecamatan Panceng
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 Sumurber 2456 2.420 4.876
2 Serah 1.311 1.284 2.595
3 Sukodono 751 757 1.508
4 Petung 1.613 1.654 3.267
5 Wotan 1.551 1.436 2.987
6 Doudo 705 698 1.403
7 Surowiti 809 803 1.672
8 Siwalan 1.278 1.382 2.660
9 Ketanen 1.347 1.357 2.704
10 Pantenan 1.558 1.506 3.064
11 Prupuh 1.034 1.060 2.094
12 Dalegan 3.592 3.379 6.971
13 Campurejo 5.890 5.892 11.782
14 Banyutengah 1.529 1.536 3.065
JUMLAH 25.424 25.234 50.648Sumber: Kecamatan Panceng dalam Angka 2001
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Gresik sebesar 814 jiwa/km2 pada
tahun 2001, sedangkan di Kabupaten Panceng sendiri mencapai tingkat kepadatan
rata-rata sebesar 665 jiwa/km2. Untuk wilayah Desa Campurejo tingkat kepadatan
penduduk mencapai angak 1.874 jiwa/km2, hal ini terlihat dalam tabel berikut ini :
TABEL 2.3.Kepadatan Penduduk per Km2 Tiap Desa di kecamatan Panceng tahun 2001
NO DESA Kepadatan
1 Sumurber 1.343
2 Serah 2.381
3 Sukodono 241
4 Petung 693
5 Wotan 315
6 Doudo 1.131
7 Surowiti 447
8 Siwalan 492
9 Ketanen 579
10 Pantenan 858
11 Prupuh 358
12 Dalegan 1.091
13 Campurejo 2.690
14 Banyutengah 1.712
Rata-rata 1.034
Sumber : Kecamatan Panceng Dalam Angka 2011
2.3. Kondisi Fisik
a. Topografi Material sendimen pantai didominasi oleh material pasir dengan sedikit lempung
atau pasir halus. Sedangkan tanah dasarnya didominasi oleh batuan karang dengan
kekerasan rendah (lunak) sampai pada karang yang cukup keras.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
b. IklimSeperti umumnya kawasan daerah tropis, keadaan iklim di Desa Campurejo –
Kecamatan Panceng terdiri dari 2 musim, yaitu: musim penghujan dan musim
kemarau. Curah hujan rata-rata tertinggi adalah 21,94 mm per hari (pada bulan
Desember) dan curah hujan rata-rata terendah sekitar 4,5 mm perhari (bulan Juli).
Tabel 2.4.Hari dan Curah Hujan di Kecamatan Panceng Tahun 2011
NO BULAN HARI HUJAN CURAH HUJAN RATA-RATA CURAH HUJAN /HARI
01 Januari 17 280 16.47
02 Pebruari 6 80 13.33
03 Maret 10 105 10.50
04 April 11 135 12.27
05 Mei 11 199 18.09
06 Juni - - -
07 Juli - - -
08 Agustus - - -
09 September - - -
10 Oktober 5 42 8.40
11 Nopember 10 99 9.90
12 Desember 19 389 20.47
Dari tabel tersebut terlihat bahwa hari hujan pada tahun 2011 sering terjadi
pada bulan Desember, tercatat sebesar 19 hari hujan sedangkan pada bulan Juni
dan September tidak terjadi hari hujan.
e. Tanah Gambaran tentang kondisi tanah di pantai Campurejo ,khususnya di
lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) didapat dari data hasil survey Soil
Investigation yang dilakukan oleh Laboratorium Dasar Laut dan Bawah Air – Teknik
Kelautan ITS pada Nopember 2002 sebagai berikut :
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
1. Lapisan Tanah adalah lapisan lempung lenau berpasir batu karang warna abu
abu
2. Pada lapisan lebih dari 5 meter adalah lapisan batu karang
3. Berdasar hasil sondir disimpulkan bahwa kedalaman 0 m s/d 6 meter tekanan
konus berkisar antara 5 s/d 130 kg/ cm 2 dan harga conus maximum didpaatkan
rata rata pada kedalaman 7 m dari muka tanah
4. Parameter fisik tanah hasil test laboratorium adalah pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Parameter fisik tanah dasar
No. Bor B-1
Parameter Fisik Kedalaman -1,00 Kedalaman -3,00 Kedalaman -5,00Angka Pori (e) 1,907 1,941 1,983Berat jenis ( Gs) 2,627 2,641 2,639Sr 100,00 100,00 100,00Porositas (n) 65,00 66,00 66,48Kadar Air (wc) 72,59 73,49 75,14Y tanah 0.904 0,8981.558 0,885Y sat 1,560 1,558 1,549Ø 32 31 33
No. Bor B-2
Parameter Fisik Kedalaman -1,00 Kedalaman -3,00 Kedalaman -5,00Angka Pori (e) 1.683 1,636 1,97Berat jenis ( Gs) 2,606 2,584 2,619Sr 100,00 100,00 100,00Porositas (n) 62,73 62,06 64,25Kadar Air (wc) 65,58 63,31 68.61Y tanah 0.971 0.980 0.936Y sat 1,599 1,601 1.579Ø 30 32 33
Berdasarkan test tanah dilakukan oleh Laboratorium dan Bawah Air Fakultas
Teknologi Kelautan ITS dari hasil Sondir diketahui bahwa :
Titik 1 dan Titik 2
Muka surut 0 m danmuka pasang 2 m
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Tebal lapisan pasir ber lenau berkerikil dan berbatru karang, abu abu hingga
kedalaman tanah 4 m
Dibawah 5 m lapisan karang
2.4. Hidro – Oceanografi a. Angin
Data angin diperoleh dari stasiun terdekat ( Shore Base – Paciran ) dengan
karakteristik angin pada Pantai Utara Pulau Jawa
Arah angin diperairan Gresik dominan menuju timur sebagian menuju timur
laut dan tenggara dengan kecepatan berkisar 3-5 knots. Pada musim Barat pada
bulan Januari – maret angin bertiup lebih kencnang hingga 25 knot dengan
membawa gelombang yang besar
b. Gelombang Pantai Campurejo merupakan pantai yang berhubungan dengan laut utara ( Laut
Jawa ) dengan daerah yang relatif terbuka sehingga gelombang harian yang terjadi
sebesar 0,9 -1 m dara data pencatatan gelombang dengan Synthetic Apparture
Radar (SAR) diketahui bahwa gelombang yang terjadi di Laut Jawa adalah sebagai
berikut :
Arah gelombang paling besar dari Barat Laut antara bulan Desember –
Maret ,sedang gelombang musim tenggara dari Timur
Arah gelombang pada musim barat dan musim timur bergerak sejajar
dengan kontour lepas pantai, hal ini menunjukkan bahwa gelombang pantai
relatif kecil akibat proses refraksi .
Tabel 2.6.
Tinggi Gelombang di Laut Jawa
Hs ( m ) NW SE
Wave height Mean 1,02 0,94
Minimum 0 0
Max 3,05 2,55
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Peak period
Mean 2,9 3,8
Minimum 1,5 1,5
Max 9,3 7,9
Berdasar tabel di atas diketahui tinggi gelombang untuk periode 25 tahunan
sebesar 2,55 m dengan periode gelombang 7,09 detik
c. Pasang Surut Pasang surut yang berlangsung di Panceng bersifat diurnal yakni pasang
surut harian tunggal beraliran yang mempunyai sekali air tinggi dan air rendah dalam
waktu kira- kira sehari semalam .Pasang terjadi pada waktu matahari terbit dan
surut sejak matahri terbenam dan sangat berpengaruh dalam proses sedimentasi di
pantai. Tinggi pasang surut sebesar 2,1 m
Arus terjadi didominasi oleh arus muson. Pada musim muson barat
( Desember- Juni) arus bergerak dari barat laut dengan kecepatan 0,4 m/s dan pada
musim Timur ( Juni – Desember ) dengan kecepatan 0,25 m/s.Arus pasang surut
sangat lemah di sekitar pantai dan bergerak sejajar dengan garis pantai sedangkan
arus yang dibawa oeh gelombang besar bergerak tegak lurus dengan pantai
sebesar 0,5 m/s
d. Bathimetri Secara umum bathimetri Pantai Campurejo – Panceng adalah landai dengan
kemiringan 0-2% ( 1-2 m ) dipantai danmakin ke arah tengah kelandaian pantai
makil terjal yaitu 2-15 % ( > 5 m )
e. Sedimentasi Berdasarkan hasil Laboratorium dan Bawah Air Fakultas Teknologi Kelautan
ITS ( 2002 ) bahwa material pengendapan ( bed load ) didominasi oelh material pasir
( sand ) dan lumpur ( silt clay ) dengan sedikit lanau (silt) 40%,pasir (sand) 37% dan
lempung (gravel) 23 %
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
f. Abrasi Proses abrasi pantai oleh pengaruh gelombang terjadi cukup serius di
sepanjang pantai Panceng .
GAMBAR PETA PUSAT PENDARATAN IKAN (PPI )CAMPUREJO PANCENG
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Ke arah Paciran
Ke arah Kota Gresik
LOKASI PPI CAMPUREJO
LAUT JAWA
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
GAMBAR KAWASAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN ( PPI ) CAMPUREJO – PANCENG KABUPATEN GRESIK
( Google Earth- 2011 )
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
BAB IIITINJAUAN KEGIATAN PERIKANAN TANGKAP
DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN ( PPI ) CAMPUREJO – PANCENG
3.1. Tinjauan Umum Daerah Kabupaten Gresik dengan luas wilayah 1.191,25 Km2 dengan
sepertiga bagian wilayah merupakan daerah pesisir pantai yaitu sepanjang
Kecamatan Kebomas, Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah, Kecamatan
Ujungpangkah , Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak yang terdapat di
Pulau Bawean yang memiliki 10 ( sepuluh ) pulau kecil dengan 1.270.351 jiwa
penduduknya ( 2011 ) dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir mengalami
perkembangan yang pesat
Tingkat perkembangan yang pesat ini beberapa gejala diantaranya :
1. Pekermbangan penduduk dan kegiatan sosial ekonoi daerah
yangmemepunyai implikasi terhadap perkembangan fisik kota,meningkatnya
kebutuhan perumahan beserta fasilitas – fasilitas perkotaan untuk
mendukungnya
2. Perkembangan penduduk yang pesat dan upaya pemenuhan kebutuhannya
mendorong terbentuknya pola penggunaan lahan Kabupaten Gresik yang
didominasi oleh penggunaan alahan sebagai perumahan dan fasilitas sosial
ekonomi kota
3. Sejalan dengan perkembangan penduduk, perkembangan fisilk wilayah
Gresik selama ini menunjukkan pola konsentrik ( memusat), maka kawasan di
wilayah utara cukup potensial untuk dikembangkan dalam rangka
mengakomodasi perkembangan kota di masa mendatang .
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Didasarkan pada kenyataan di atas maka sesuai dengan rencana Tata Ruang
khususnya kawasan pantai,diantaranya Pantai Campurejo yang berbatasan dengan
Kabupaten Lamongan sebagai kawasan pengembangan Perikanan Tangkap,
Hal – hal yang perlu dipersiapkan adalah :
- Penyediaan ruang untuk mengakomodasikan perkembangan disektor-sektor
perkembangan ekonomi,terutama industri perikanan dan jasa yang semakin
berkembang .
- Rencana pengembangan Kawasan Pelelangan Ikan ( PPI) serta untuk
menampung kebutuhan sarana sosial,industri dan optimasi nilai lahan
dengan upaya mengembangkannya sebagai kawasan yang berbasis
masyarakat dan lingkungan .
- Keberadaan kawasan perikanan di Weru Kabupaten Lamongan yang berada
di sebelah barat desa Campurejo merupakan potensi dan tantangan yang
berpengaruh terhadap perkembangan kawasan .
3.2. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Struktur tata ruang di Kawasan PPI Campurejo Kecamatan Panceng
hendaknya disusun berdasarkan :
- Kemungkinan fungsi/ kegiatan yang akan ditampung pada masing masing
sub kawasan .
- Hubungan fungsional antar elemen kegiatan
- Kapasitas daya tampung wilayah perencanaan berdasarkan kajian dari
aspek lingkungan dan geoteknik /hidrologi
- Kemungkinan jaringan pergerakan berdasarkan kajian dari aspek
transportasi
Adapun struktur tata ruang di kawasan PPI Campurejo dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
1. Elemen fisik yang dominan membentuk struktur di Kawasan PPI Campurejo
adalah :
- Jalan akses masuk ke kawasan PPI yang dari Selatan – ke utara dan
membujur dari timur ke barat .
- Jalan setapak yang mengarahkan pembentukan pola dari selatan ke
Utara ( lewat pemukiman )
2. Elemen kegiatan yang nantinya akan membentuk elemen fisik pula adalah :
- Kemungkinan pemindahan penduduk dan perkembangan perumahan di
sekitar kawasan PPI Campurejo
- Pusat Perdagangan yang berada di sebelah barat lokasi dan merupakan
daerah bersama dengan penduduk di wilayah Lamongan, merupakan
kegiatan pengembangan akomodadi,perdagangan dan areal komersial
kaki lima
- Tempat pelelangan Ikan di bagian barat yakni di Weru Lamongan
- Budidaya tambak ( Asin dan atau payau ) ataupun tambak garam di
Dusun karangtumpuk Desa Campurejo
3.3. Jumlah Nelayan , Armada dan Produksi Perikanan Tangkap
Tabel 1. Jumlah Nelayan Yang Beroperasi di Campurejo Panceng Periode Januari - Desember 2012
NO Uraian JAN PEB MART APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
1 Jumlah Nelayan
1.377 1.377 1.377 1.376 2.208 2.283 2.283 2.283 2.181 1.528 1.478 1.438
Jumlah nelayan lokal yang mendarat di Kawasan PPI Campurejo rata rata
setiap bulan mencapai 1.500 orang dengan jumlah armada sekitar 300
unit kapal penangkap ikan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Peralatan penangkapan ikan yang digunakan nelayan meliputi perahu tanpa
motor dan perahu bermotor luar / tempel. Data armada perikanan disajikan dalam
table berikut.
Tabel 2. Armada Perikanan Yang Berlabuh Di PPI Campurejo PancengPeriode Januari - Desember 2012
NO JENIS ARMADA JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
1 KAPAL MOTOR
a. 5 GT - - - - - - - - - - - -
b. 5 GT - 10 GT 158 158 165 165 323 338 338 338 322 192 182 174
c. 10 GT - 30 GT 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
2 PERAHU MOTOR TEMPEL
163 163 201 201 359 374 374 374 358 228 218 210
3 PERAHU TANPA MOTOR 72 72 69 69 76 73 73 73 76 73 73 73
Sumber: Laporan Tahunan PPI (2012)
Alat tangkap yang dipakai nelayan sebagaian besar berupa : purse seine,jaring
gill net dan payang.
Pemakaian jala atau purse seine dan gillnet mengalami perkembangan .
secara umum nelayan sudah menyadari bahaya atau resiko pencemaran pemakaian
bahan kimia,peledak dan perusakan terumbu atau biota yang berakibat pada
pengurangan hasil tangkapan ikan kelak.
Permasalahan sosial yang sering dihadapi nelayan Panceng adalah sering
terjadinya konflik nelayan antar nelayan yang disebabkan penggunaan alat tangkap
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
minitrawl dan beroperasi di jalur yang terlalu dekat dengan pantai/daratan sehingga
terjadi perebutan alur penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring pasif .
Sedangkan produksi hasil tangkapan ikan oleh nelayan Campurejo Panceng
dapat di lihat pada Tabel berikut.
Tabel 3 . Produksi Ikan, Nilai Produksi Dan Retribusi Lelang di PPI Campurejo Panceng Periode Januari S/D Desember 2012
NO BULAN PRODUKSI (Kg) NILAI (Rp)RETRIBUSI
(Rp)
1 JANUARI 158.890 1.028.005.510 30.840.165
2 PEBRUARI 207.845 1.300.104.790 38.955.815
3 MARET 295.511 1.830.173.343 54.905.200
4 APRIL 494.300 3.251.843.069 97.555.292
5 MEI 515.419 2.904.209.729 87.126.292
6 JUNI 677.348 4.403.210.650 132.096.320
7 JULI 809.340 5947.691.165 178.430.734
8 AGUSTUS 1.011.871 7.519.902.544 225.597.076
9 SEPTEMBER 1.125.965 8.438.707.824 253.161.235
10 OKTOBER 670.346 4.985.863.325 149.575.898
11 NOPEMBER 504.750 3.604.635.659 108.139.070
12 DESEMBER 97.826 770.989.670 23.129.691
JUMLAH 6.569.411 45.985.337.278 1.379.512.788
Sumber: Laporan Tahunan PPI (2012)
Secara umum tingkat produksi hasil tangkapan dan pendaratan ikan sangat
dipengaruhi oleh musim, Pada musim kemarau seringkali produksi melimpah
sedangkan pada musim penghujan produksi dan pendaratan ikan berkurang . Hal ini
disebabkan pengaruh musim angin barat yang membawa gelombang laut yang
besar sehingga tidak memungkinkan nelayan melaut . Angin Barat terjadi setiap
tahun mulai bulan Januari – April.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah ikan yang di daratkan di PPI
Campurejo Panceng pada tahun 2010 sebesar 7.913 ton / tahun dengan nilai
transaksi penjualan sebesar Rp 94.956.000,- dan pada tahun 2011 sebesar 9.528
ton / tahun dengan nilai 114.336.000. atau naik 20 %
Berdasarkan kondisi di atas maka diproyeksikan tahun mendatang produksi
ikan yang didaratkan mengalami kenaikan maksimum 20. % setiap tahunnya
Faktor yang mendorong terjadinya peningkatan pendaratan ikan dikawasan
PPI Campurejo adalah :
- Tidak tertampungnya armada penangkapan ikan di TPI Paciran sehingga
limpahan armada itu akan melakukan pendaratan di PPI Campurejo
- Pelayanan di PPI Campurejo yang relatif tidak banyak
- Belum adanya jaringan – jaringan tengkulak sehingga pemasaran bisa
dilakukan dengan leluasa anatar pemilik kapal dengan bakul ikan di darat .
- Akses masuk yang lebih mudah .
- Dimungkinkan terjadi transportasi penyeberangan laut ke Kepulauan Bawean
- Merupakan tempat yang ideal bagi perahu ikan selama masa angin barat
atau angin timur .
3.4. Pengolahan dan Pemasaran IkanHasil Produksi ikan di Kabupaten Gresik pada umumnya berupa ikan segar
mencapai 93% dari total produksi ikan ( budidaya dan penangkapan di perairan
umum) sedang 7 % produksi ikan diolah dalam bentuk Pengering / pengasinan,
pemindangan,perendaman dalam es ,trasi,petis,kerupuk ikan ,pengasapan dan
tepung ikan dengan daerah pemasaran Semarang, Bandung, Jakarta, Sidoarjo,
Surabaya, Yogjakarta .( Laporan Tahunan 2012 – Dinas Kelautan Perikanan dan
Peternakan Kab. Gresik )
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Pemasaran hasil penangkapan ikan di PPI Campurejo dilakukan oleh nelayan
selalu produsen kepada Pedagang perantara sebagaimana pola pemasaran di
bawah ini
Dengan pola pemasaran di atas seperti di atas diharapkan semua aktivitas
perikanan melewati TPI campurejo dan semakin banyak pedagang pengepul atau
bakul maka nelayan akan mendapatkan harga ikan yang wajar sesuai mekanisme
pasar .
Beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan pengembangan PPI
Campurejo adalah :
1. Fasilitas TPI tidak mencukupi untuk kegiatan pendaratan dan pelelangan
ikan ,utamanya disaat kapal andon “ Kalmantan “ datang dan bongkar
ikan sehingga ,nelayan local / setempat akan kebingungan untuk bongkar
ikan dan udang pada waktu bersamaan dan tempat yang sama
2. Fasilitas kolam dan pendaratan perahu belum memadai,yang hanya
mampu dilalui oleh kapal nelayan kecil ( 1-15 GT ) sedangkan potensi
bongkar muat kapal nelayan ukuran 30- 100 GT sangat besar
3. Penataan kembali tata letak bangunan dan tata guna lahan
4. Penataan kembali saluran drainage
5. Penataan kembali saluran bangunan
6. Penambahan fasilitas baru seperti pabrik es,bengkelmesin, Stasiun
pengisian BBM untuk nelayan, sumber air bersih dan lain –lain
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
NELAYAN PEDAGANG PENGEPUL
PERUSAHAAN
KONSUMEN BAKUL
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
7. Sistem kelembagaan nelayan belum mantap sehingga seringkali timbul
friksi friksi ditengah masyarakat dalam memahami pengelolaan Kawasan
PPI Campurejo
8. Ketersediaan lahan sangat terbatas untuk pengembangan lebih lanjut
diperlukan reklamsasi .
BAB IVKONSEP PERENCANAAN PPI CAMPUREJO
4.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI PPIPangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah tempat bertambat dan berlabuhnya
perahu atau kapal perikanan, tempat pendaratan hasil perikanan dan merupakan
lingkungan kerja kegiatan ekonomi perikanan yang meliputi areal perairan dan
daratan, dalam rangka memberikan pelayanan umum dan jasa untuk memperlancar
kegiatan perahu atau kapal perikanan dan usaha perikanan (Ditjen.Perikanan,
1997).
Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006
tentang pelabuhan perikanan, mengelompokkan PPI sebagai pelabuhan
perikanan tipe ke empat dengan kriteria :
1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan
pedalaman dan perairan kepulauan.
2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-
kurangnya 3 GT.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam
sekurang-kurangnya minus 2 m.
4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal perikanan atau jumlah
keseluruhan sekurang-kurangnya 60 GT kapal perikanan.
Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan salah satu unsur prasarana ekonomi
yang dibangun dengan maksud untuk menunjang tercapainya pembangunan
perikanan terutama perikanan skala kecil.Sebagai prasarana pelayanan umum
(public utilities), fungsi PPI dapat dikelompokkan menjadi (Ditjen. Perikanan, 1997) :
Prasarana untuk memperlancar kegiatan produksi kapal perikanan, pengelolaan
dan pemasaran hasil perikanan serta pelayanan keperluan logistik.
Sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan seperti pembinaan dan
penyuluhan cara-cara melakukan produksi yang baik.
Sebagai pusat pembangunan ekonomi perikanan setempat melalui
pengembangan industri perikanan.
Lubis (2000) menyatakan bahwa pada umumnya PPI ditujukan untuk berlabuh
atau bertambatnya perahu-perahu penangkapan ikan tradisional yang berukuran
lebih kecil dari 5 GT atau untuk perahu-perahu layar tanpa motor.Hasil tangkapan
yang didaratkan lebih kecil dari 20 ton/hari dan ditujukan terutama untuk pemasaran
lokal.
Ada 2 jenis pengelompokkan fungsi PP/PPI yaitu ditinjau dari pendekatan
kepentingan dan dari segi aktivitasnya. Menurut Lubis (2000), fungsi PP/PPI
berdasarkan pendekatan kepentingan adalah :
1. Fungsi maritim, yaitu PP/PPI sebagai tempat kontak bagi nelayan atau pemilik
kapal antara laut dan daratan.
2. Fungsi komersial, yaitu fungsi PP/PPI sebagai tempat awal untuk
mempersiapkan pendistribusian produksi perikanan dengan melakukan transaksi
pelelangan ikan.
3. Fungsi jasa, yaitu fungsi PP/PPI yang meliputi seluruh jasa pelabuhan mulai dari
ikan didaratkansampai didistribusikan.
Fungsi PP/PPI dilihat dari segi aktivitas merupakan pusat kegiatan ekonomi
perikanan ditinjau dari aspek pendaratan dan pembongkaran ikan, pengolahan,
pemasaran dan pembinaan terhadap masyarakat nelayan.Dengan adanya fungsi
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
pemasaran dalam penjabarannya, maka PP/PPI juga berfungsi sebagai tempat
untuk menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan bagi nelayan maupun
pedagang.Adanya kegiatan pelelangan ikan di PPI maka kegiatan tersebut
merupakan kegiatan awal dari pemasaran ikan untuk mendapatkan harga yang
layak (Lubis, 2000).
Dalam melaksanakan fungsinya, sebuah PPI perlu dilengkapi beberapa fasilitas
untuk menunjang kelancaran aktivitas perikanan.Fasilitas yang tersedia di pangkalan
pendaratan ikan terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas
pendukung atau penunjang (Ditjen.Perikanan, 1997).
4.1.1. FASILITAS PANGKALAN PENDARATAN IKANFasilitas PPI menurut Lubis (2000) dibagi 3 macam, yaitu :
1. Fasilitas pokok adalah semua fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dan
merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam suatu PPI yang terdiri
dari : alur pelayaran, kolam pelabuhan, penahan gelombang (breakwater),
dermaga dan turap
2. Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang dibangun sebagai kelancaran
operasional PPI, dibedakan 2 jenis :
a. Bersifat komersial, terdiri dari :
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Tangki BBM dan instalasinya
Tangki air tawar dan instalansinya
Instalasi listrik
Cold storage
Dock atau slipway
Bengkel
Tempat penanganan pengolahan
Tempat penjemuran atau perbaikan jaring
b. Bersifat tidak komersial, terdiri dari :
Sarana bantu navigasi pelayaran
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Alat komunikasi perikanan seperti SSB, telepon, faksimili dan
sebagainya
3. Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang dibangun sebagai pelengkap kebutuhan
operasional yang terdiri dari :
• Kantor administrasi
• Toko/warung serba ada
• Balai pertemuan nelayan
• Perumahan karyawan
• MCK
• Sarana ibadah
• Sarana kesehatan
• Pemukiman nelayan
• Tempat penginapan nelayan
• Saluran drainase
• Saluran pembersihan limbah kapal dan industri perikanan
Menurut Ditjen. Perikanan (1997) fungsi PPI dapat dibagi ke dalam 3 kelompok
yaitu :
1. Prasarana untuk memperlancar kegiatan produksi kapal perikanan,
pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan serta pelayanan keperluan
logistik.
2. Sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan seperti pembinaan dan
penyuluhan cara-cara melakukan produksi yang baik.
3. Sebagai sentra pengembangan ekonomi perikanan setempat melalui
pengembangan industri perikanan.
4.1.2. PELAYANAN PELABUHAN PERIKANANTerwujudnya suatu pelayanan prima di pelabuhan perikanan adalah hal yang
harus diusahakan karena pelayanan merupakan salah satu kegiatan yang
menentukan keberhasilan dalam pembangunan pelabuhan perikanan.Setiap
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
pelabuhan perikanan harus dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan secara
tepat, cepat dan efisien.
Menurut Dibbs (1970) vide Yulia (2005), fasilitas yang diperlukan dibagi menjadi
2 bagian yang saling berkaitan sehubungan dengan penangkapan, yaitu :
1. Perlunya pelayanan untuk kapal penangkap dan alat tangkap, fasilitas yang
diperlukan :
Tempat tambat sebagai fasilitas bongkar muat hasil tangkapan
Fasilitas BBM
Fasilitas es (Cold storage)
Fasilitas perbengkelan kapal termasuk slipway
Areal yang mencukupi untuk perbaikan dan penyimpanan alat tangkap
2. Penanganan hasil tangkapan dan semua aspek ”marketing”, diperlukan areal
tanah yang memungkinkan pengembangan, yaitu :
Fasilitas pemasaran
Pabrik es dan tempat penyimpanan (gudang) es
Cold storage
Areal parkir
4.1.3. KAPASITAS PELABUHAN Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi
dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output)
persatuan waktu (Buffa, 1983 vide Irfandy, 1999). Selanjutnya dalam perencanaan
kapasitas dapat diringkas sebagai berikut: (Buffa, 1983 vide Irfandy, 1999).
Memperkirakan permintaan di masa depan, termasuk dampak dari teknologi,
persaingan dan lainsebagainya.
Menjabarkan perkiraan tersebut dalam kebutuhan fisik
Menyusun pilihan rencana kapasitas yang berhubungan dengan kebutuhan
Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana
Meninjau resiko dan pengaruh strategi pada pilihan rencana
Memutuskan rencana
Menurut Machfud dan Yudha Agung (1990) vide Kusdiantoro (2001),
Perencanaan kapasitas memerlukan suatu horizontal (batas) waktu yang tergantung
pada perkembangan teknologi. Implikasi dari perencanaan kapasitas ini adalah
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
bagaimana kondisi fasilitas pada masa yang akan datang dan bagaimana
penggunaannya.
4.1.4. TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) a. Pengertian dan Fungsi TPI
Untuk menunjang kegiatan fungsional PP/PPI disediakan fasilitas-fasilitas
khusus.Salah satu fasilitas untuk menunjang fungsi pemasaran PP/PPI adalah
tersedianya fasilitas tempat pelelangan ikan.Lubis (2000) mengatakan bahwa fungsi
TPI adalah untuk melelangkan ikan, dimana terjadi pertemuan antara penjual
(nelayan atau pemilik kapal) dengan pembeli (pedagang atau agen perusahaan
perikanan).
Secara umum, pelelangan ikan diartikan sebagai suatu metode transaksi
dipusat produksi yang diselenggarakan di TPI antara nelayan dan bakul dengan
tujuan agar dapat diperoleh harga yang wajar serta pembayaran secara tunai
kepada nelayan (Anonymous, 1987 vide Widiastuti, 2003). Sedangkan, Sitinjak
(1989) vide Dewi (2004) mengatakan bahwa TPI merupakan lembaga yang
membantu nelayan dalam memasarkan ikan hasil tangkapannya melalui pelelangan,
disamping sebagai tempat pemungutan retribusi hasil tangkapan sekaligus sebagai
pengendali harga.
Fungsi TPI adalah sebagai pusat pendaratan ikan, pusat pembinaan mutu hasil
perikanan, pusat pengumpulan data, pusat kegiatan para nelayan dibidang
pemasaran.Sedangkan tujuan pelelangan ikan adalah menarik sejumlah besar
pembeli yang potensial, menjual dengan penawaran tinggi, menerima harga sebaik
mungkin dan menjual sejumlah besar ikan dalam waktu sesingkat mungkin.
Pelelangan pada umumnya akan berjalan baik apabila permintaan (demand) lebih
banyak dari pada persediaan (supply) (Mogohito vide Syafrin, 1993).
b. Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan Umumnya sesudah nelayan mendaratkan ikan, ikan diserahkan kepada pemilik
atau kuasa pemilik (juragan darat).Selanjutnya ikan dibawa ke TPI, kemudian ikan
disortir sesuai jenis dan besarnya dan diletakkan dalam basket di lantai TPI. Setelah
itu dilakukan proses pelelangan ikan dengan disaksikan oleh juru lelang, petugas
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
pencatat dari TPI, peserta lelang dan pemilik ikan. Setelah harga lelang disetujui,
pemenang lelang mengurus bea retribusi kepada petugas TPI yang berfungsi
sebagai kasir (Dewi, 2004).
Berdasarkan Ditjen. Perikanan (1994a), setelah ditimbang ikan diletakkan
ditempat pelelangan ikan.Juru lelang melaksanakan lelang ikan berdasarkan
informasi karcis timbang sesuai urutan nomor bongkar.Menurut Anonimous (1994b),
kegiatan pelelangan ikan diadakan setiap hari pada jam-jam tertentu yang diatur
oleh kepala pelelangan.Pelelangan ikan dapat dimulai setelah memenuhi
syarat.Pelelangan ikan dilakukan dengan sistem penawaran meningkat yaitu
penawaran dimulai dari harga awal yang telah ditetapkan sebelum dilakukan
pelelangan sampai mencapai harga penawaran tertinggi dari calon pembeli.Apabila
pada harga penawaran awal tidak ada calon pembeli, maka juru lelang menurunkan
harga penawaran secara bertahap dibawah harga awal sampai ada penawaran dari
calon pembeli.
c. Gedung TPI Menurut Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan vide
Rahadiansyah 2003, gedung TPI yang baik harus memenuhi syarat-syarat, yakni :
1. Mempunyai persediaan air bersih
2. Mempunyai wadah atau peti untuk melelang hasil tangkapan
3. Tidak terdapat genangan air di lantai pelelangan ikan
Ruangan yang ada pada gedung TPI dibagi menjadi (Lubis, 2000) :
1. Ruang sortir, yaitu tempat membersihkan, menyortir dan memasukkan hasil
tangkapan ke dalam peti atau keranjang.
2. Ruang pelelangan, yaitu tempat menimbang, memperagakan dan melelang
hasil tangkapan.
3. Ruang pengepakan, yaitu tempat memindahkan hasil tangkapan ke dalam
peti lain dengan diberi esdan atau garam, selanjutnya siap untuk dikirim ke
daerah tujuan.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
4. Ruang administrasi pelelangan terdiri dari loket-loket untuk pembayaran
transaksi hasil pelelangan, gedung peralatan lelang, ruang duduk untuk
peserta lelang, toilet dan ruang cuci umum.
Luas gedung TPI ditentukan oleh faktor-faktor jumlah produksi yang harus
ditampung oleh gedung pelelangan, jenis hasil tangkapan yang dilelang dan cara
peragaan hasil tangkapan saat dilelang. Lantai gedung pelelangan harus miring kira-
kira 20.Hal ini dimaksudkan, air dari penyemprotan kotoran sisa-sisa hasil tangkapan
setelah selesai aktifitas pelelangan dapat mengalir ke saluran pembuangan dengan
mudah sehingga kebersihan tempat pelelangan senantiasa terpelihara (Lubis, 2000).
4.2. POLA PIKIR PERENCANAAN PPI CAMPUREJO Sejalan dengan Fungsi Pelabuhan Perikanan pada umumnya dan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) pada khususnya sesuai dengan amanat UU
Dermagano. 31 Tahun 2004 berikut perubahannya UU No. 45 Tahun 2009 maka
pembangunan dan pengembangan suatu pelabuhan perikanan /PPI tidak terlepas
dari pengembangan masyarkat nelayan dan pembinaan sumberdaya manusia di
bidang perikanan sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal yang ada
Pusat pengembangan perikanan wilayah Pantai Utara Jawa yaitu
Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Brondong diarahkan dan dikembangkan
sebagai Pusat Pertumbuhan ( growth centre ) ekonomi perikanan,
Sehubungan dengan itu maka pembangunan dan pengelolaan PPi
Campurejo diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan sub
sector perikanan pada umumnya dan pengembangan komunitas perikanan secara
terpadu dan berkelanjutan ( Sustainable and Intregrated Fisheruies Community
Development ) serta mendukung usaha menciptakan kawasan pantai Utara Jawa
sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Perikanan .
Untuk mencapai tujuan diatas, maka perencanaan pelabuhan perikanan/
PPI Campurejo ini mengacu pada 3 ( tiga ) pemikiran dasar, yakni :
1. Pelabuhan Perikanan / PPI Campurejo mampu menampung kapal ikan yang
berukuran lebih besar ( 30 – 50 GT ) dari ukuran yang ada sekarang dengan
system operasional yang efisien
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
2. Pemenuhan fasilitas – fasiltas operasional bagi sebuah PPI yang dinamis
dalam memeberikan pelayanan perikanan tangkap
3. Membangun system dan kelembagaan permodalan dan pemasaran ikan yang
menggunakan prinsip pasar terbuka .
4.2.1. Arah Pengembangan PPI Dengan memperhatikan kebijakan pembangunan perikanan yang
diarahkan untuk meningkatkan perekonomian desa, peningkatan pendapatan
masyarakat dan pengembangan sumberdaya manusia .maka dalam membangun
Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) hendaknya diarahkan sebagai PPI type C1 yang
dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas yaitu :
I. Fasilitas pokok adalah semua fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dan
merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam suatu PPI yang
terdiri dari :
- Alur pelayaran,
Lebar : 40-50 meter
Dalam Alur : 3 meter bawah muka air terendah
- Kolam Pelabuhan
Luas kolan : ± 10.000 m2,
Dalam kolam : 3mter di bawah muka air terendaha
- Penahan gelombang (breakwater), dermaga dan turap
Dermaga Bongkar
Panjang Dermaga : maksimal 100 meter
Lebar Dermaga : 4 meter
Kedalaman minimal disisi dermaga 3-3,5 m di bawah permukaan
air. Tinggi dek dermaga 0,5 m di atas permukaan air dilengkapi
dengan fender ( peredam benturan ) dan bollard
Dermaga pelayanan dan istirahat
Panjang dermaga : maksimal 300 meter
Lebar dermaga : 5-8 meter
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Kedalaman minimal disisi dermaga 3-3,5 m di bawah permukaan
air. Tinggi dek dermaga 0,5 m di atas permukaan air dilengkapi
dengan fender ( peredam benturan ) dan bollard
Penahan Gelombang ( break water ) disesuaikan dengan kondisi
pembiayaan dan keamanan dalam perlindungan kapal kapal
nelayan
- Fasilitas tambat untuk menampung kapal – kapal yang beristirahat dibuat
fasilitas tambat
- Sarana Jalan,tempat parkir dan sisitem drainage yang baik
4. Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang dibangun sebagai kelancaran
operasional PPI, dibedakan 2 jenis :
a. Bersifat komersial, terdiri dari :
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Tangki BBM dan instalasinya
Tangki air tawar dan instalansinya
Instalasi listrik
Cold storage
Dock atau slipway
Bengkel
Tempat penanganan pengolahan
Tempat penjemuran atau perbaikan jaring
5. Bersifat tidak komersial, terdiri dari :
Sarana bantu navigasi pelayaran
Alat komunikasi perikanan seperti SSB, telepon, faksimili dan
sebagainya
6. Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang dibangun sebagai pelengkap kebutuhan
operasional yang terdiri dari :
• Kantor administrasi
• Toko/warung serba ada
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
• Balai pertemuan nelayan
• Perumahan karyawan
• MCK
• Sarana ibadah
• Sarana kesehatan
• Pemukiman nelayan
• Tempat penginapan nelayan
• Saluran drainase
• Saluran pembersihan limbah kapal dan industri perikanan
• Pasar Ikan
Penyediaan fasilitas hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan
efisiensi pemanfaatan biaya yang ada . Dengan adanya fasilitas – fasilitas yang
memadai untuk meningkatkan kegiatan usaha perikanan yang mencakup kegiatan
penangkapan ikan,pengolahan,distribusi dan pemasaran hasil perikanan serta
menunjang tumbuhnya industry perikanan yang ada maka tujuan pembangunan
perikanan akan segera terwujud .
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Armada Penangkapan ikan Nelayan Lokal di PPI Campurejo
Armada nelayan lokal yang berjumlah kurang lebih 300 unit perahu dengan alat
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
tangkap jaring dan payang
Kapal Nelayan andon “Kalimantan “ yang bongkar ikan di PPI Campurejo
LOS TPI PPI campurejo yang banyak dipenuhi bakul ikan perempuan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
DERMAGA PPI CAMPUREJO
4.2.2. Pengembangan Masyarakat NelayanStrategi pengembangan masyarakat nelayan dapat dilakukan dengan
bentuk Intensifikasi dan diversifikasi usaha . Intensifikasi dilakukan melalui investasi
besaran kapal penangkapan ikan , tehnologi alat penangkapan ikan serta lat
penunjangnya ( GPS, Fish finder dll. ) ,sehinga daerah tangkapan dapat dilakukan
pada daerah tangkapan ( Fishing ground ) yang lebih jauh . Diversifikaisi dilakukan
melalui perluasan usaha Pengolahan dan Pemasaran hasil perikanan dan usaha
Budidaya Perikanan dalam rangka Peningkatan kehidupan Nelayan ( PKN )
Penataan dan Perbaikan lingkungan pemukiman nelayan dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan kebersihan,kesehatan,sanitasi lingkungan
pemukiman
Pembinaan sumberdaya manusia dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan,wawasan dan ketrampilan nelayan dan keluarganya melalui kegiatan
penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan pelatihan yang terkait dengan usaha nelayan
dan keluarganya
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
4.2.3. Pembagian Zona Pengembangan Pembagian zona berfungsi untuk memudahkan pengembangan
berbagai fasilitas PPI dimasa akan dating dan penataan lahan lebih teratur dan
terencana
Pembagian zona pelabuhan perikanan meliputi :
1. Zona Pendaratan Kapal yaitu areal sepanjang tepi dermaga untuk
bongkar/muat ikan dan menjadi lokasi bangunan fasilitas pokok,menempati
areal seluas sekitar 20 % dari luas lahan
2. Zona Operasional Kapal untuk kegiatan penanganan muatan kapal baik
muatan yang dibongkar maupun muatan keperluan kapal akan melaut dan
merupakan lokasi bangunan fasilitas fungsional ,membutuhkan arela seluas
sekitar 50 % dari luas lahan
3. Zona Pendukung Operasional merupakan areal lokasi fasilitas dan bangunan
untuk memperlancar kegiatan operasional pelabuhan diantaranya bangunan
masjid,perumahan karyawan,gedung pertemuan atau tergolong bangunan
fasilitas tambahan untuk itu perlu disiapkan areal seluas sekitar 30 % dari
laus lahan
4.3. Pola Kegiatan Operasional 4.3.1. Kegiatan Operasional Penangkapan di Laut
Kegiatan operasional penangkapan ikan di lautmeliputi kegiatan :
1. Penangkapan Ikan di Laut :
Kegiatan penangkapan iakn yang beroperasi di fishing ground perairan pantai
melibatkan nelayan tradisional dengan menggunakan kapal kecil (3-10 GT )
sedangkan penangkapan ikan yang beroperasi di fishing groubd yang berada
diperairan lepas pantai dan ZEEI dengan menggunakan kapal kapal berukuran
besar ( > 30 GT )
Dalam kegiatan penangkapan ini mencakup pula kegiatan penanganan ikan di
atas kapal yang berupa pembersihan ( cleaning),pengawetan dengan pendinginan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
/pembekuan menggunakan es atau palka berpendingin ( icing/freezing) atau dengan
penggaraman (salting) ddan penyimpanan dalam fishhold (storage)
2. Pendaratan Ikan di dermaga Bongkar (Landing)
Kegiatan pendaratan di dermaga bongkar meliputi kegiatan bongkar ikan hasil
tangkapan ( unloading), pengangkutan ikan ke TPI,penyortiran dan pembersihan
( sorting/cleansing)
Agar kegiatan lalu lintas dan maneuver kapal dapat berjalan dengan mudah
dan lancar maka perlu dibuat pemisahan zona pendaratan bagai kapal kapal
berukuran besar ( >30 GT ) yang umumnya beroperasi di perairan lepas pantai ZEEI
dan kapala – kapal kecil/ tradisional ( <20 GT ) yang biasanya beroperasi diperairan
pantai. Hasil tangkapan yang dibongkar baik di dermaga kapal besar maupun
dermaga kapal kecil semuanya untuk di lelang di TPI
3. Pelayanan Kebutuhan Operasi di dermaga Muat (Servicing)
Kapal kapal yang akan beroperasibaik yang telah beristirahat maupun yang
telah membongkar hasil angkapannya dapat memuat perbekalan untuk kebutuhan
operasi yang berupa bahan bakar,air bersih,es bahan makanan dsb. Di dermaga
muat (service berth) Untuk memudahkan pelayanan maka perlu dipisahkan pula
dermaga muat untuk kapal – kapal besar ( >30 GT) dan kapal kapal keil (<20 GT)
sehingga lalu lintas dan maneuver kapal dapat diatur dengan mudah dan lancar
4. Tambat labuh dan istirahat ( idle Brthing )
Bagi kapal kapal yang telah membongkar hasil tangkapannya dan
menunggu untuk kegiatan penangkapan berikutnya dapat tambatdan istirahat. Pada
kesempatan ini dapat dilakukan pembersihan dan perawatan kapal, pengisian
perbekalan makanan dan kesempatan beristirahat bagi ABK dan nelayan. Untuk
kegiatan ini diperlukan fasilitas kolam labuh yang memadai .
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
4.3.2. Kegiatan Operaisonal di darat Kegiatan operasiona didarat meliputi :
1. Pelelangan (Auctioning) Kegiatan pelelangan ikan hasil tangkapan ini merupakan kegiatan utama dan
dilakukan di tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di dalam pelelangan ini tercakup
kegiatan administrasi seperti pencatatan,penarikan, retribusi dll yang dilakukan oleh
Adminsitratur PPI serta kegiatan jual beli yang melibatkan pemilik ikan ( penjuak )
dan pedagang (pembeli)
2. Pensortiran dan Pengepakan (sorting dan packing) Ikan hasil tangkapan yang telah dilelang selanjutnya disortir dan dipak atau
dimasukkan ke dalam box untuk kemudian dipasarkan atau diolahlebih lanjut
sebagai ikan olahan . Kegiatan ini biasanya dilakukn di salah satu ruangan di dalam
TPI.
3. Pengolahan ( processing)Kegiatan pengolahan meliputi pendinginan/pembekuan di dalam cold storage
atau freezer,pengawetan dengan pengeringan (drying) atau penggaraman
(salting), pemindangan,pengalengan (canning) dan sebagainya. Kegiatan ini
melibatkan pengolah tradisional yang tinggal di sekitar PPI dan para pengusaha
pengolah modern di pabrik – pabrik pengolahan yang hasil olahannya untuk
pemasaran antar kota/pulau dan eksport .
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Gambar Pola dan prosedur Pendaratan Ikan
4. Pengangkutan (Transportation)
Pengangkutan hasil produksi ikan ini merupakan penghubung mata rantai
kegiatan perikanan yang sangat penting. Dan Kegiatan pengangkutan ini
melibatkan sarana dan prasarana transportasi darat ( truks,trailer,kereta api, jalan
dan jembatan ) transportasi laut ( kapal dan pelabuhan ) serta transportasi udara
( pesawat terbang dan pelabuhan udara)
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Ikan Datang
Pemisahan /Sortir Menurut Mutu dan Jenis
Penimbangsn
Penggelaran Pelelangan
Pemandu/Juru lelang
Pemenang lelang
Proses Pelelangan
Kasir
Nelayan
Hasil Lelang
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
5. Pemasaran ( Marketing)
Kegiatan pemasaran meliputi pemasaran local,antar kota / pulau dan
eksport . Kegiatan ini melibatkan para pedagang dan pengecer yang memasarkan
ikan di sekitar PPI, pedagang antar kota/pulau dan pengusaha ekspotir
4.3.3. Pola Penanganan ikan (Fish handling)
Untuk mempertahankan agar mutu ikan hasil tangkapan ikan tetap tinggi
dan dapat memenuhi syarat sebagai bahan baku olahan atau untuk eksport yang
bernilai jual tinggi.
Diperlukan penanganan yang baik sejak dari penangkapan,penyimpanan
dan pengangkutannya sampai ke tangan konsumen . kegiatan penanganan ikan
meliputi :
- Penanganan ikan di kapal
- Penanganan ikan di TPI
- Penanganan ikan dalam pengangkutan
1. Penanganan ikan di kapal
Penanganan ikan yang baik adalah dengan menjaga agar tetap segar
setelah di tangkap. Untuk itu ikan hasil tangkapan harus disimpan di dalam palkah
(fish hold) dan ditaburi dengan potongan – potongan es atau es curia sehingga ikan
tersebut tetap dingin dan segar selama perjalanan di laut . Untuk itu kapal kapal
penagkap ikan yang akan melaut harus dibekali dengan es curia yang cukup untuk
menjaga mutu ikan selama operasi penangkapan di laut
2. Penanganan Ikan di TPI
Dalam proses pembongkaran ikan dari kapal ke dermaga dan
pengangkutannya ke TPI, diperlukan penanganan yang baik agar mutu ikan tetap
terjaga. Untuk itu pada saat kapal merapat di dermaga bongkar,ikan yang
dibongkar dari palkah dibersihkan dari kotoran dan es dengan menggunakan air
bersih lalu disortir dan disusun dalam keranjang sambil ditaburi es curia. Setelah tu
keranjang keranjang berisi ikan tersebut diangkut ke TPI dengan menggunakan
kereta dorong dan forklift. Ikan yang telah dilelang selanjutnya diangkut ke tempat
penyimpanan sementara (storage) ke tempat pengolahan dan langsung dipasarkan.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
Agar mutu ikan tetap terjaga maka ikan ikan tersebut sebaiknya diangkut bersama
keranjangnya dan tidak perlu di bongkar lagi .
3. Penanganan Ikan dalam Pengangkutan
Hasil ikan yang didaratkan di PPI setelah dilelang umumnya di jual dalam
keadaan segar ke daerah di sekitar PPI seperti Tuban, Lamongan,
Malang,Surabaya dll. Selain itu ada juga yang dijual dalam bentuk ikan olahan
berupa ikan asin, ikan pindang , ikan asap maupun hasil fermentasi .
Untuk ikan yang dijual dalam keadaan segar diperlukan penanganan yang
baik selama pengangkutan cukup jauh maka ikan tersebut harus diangkut dalam
keadaan tetap dingin dengan cara di simpan didalam peti dan ditaburi es.
Sementara untuk jarak yang relative dekat cukup diangkut bersama keranjangnya
dan di tanuri es
Untuk ikan yang akan dieksport dalam keadaan segar maka diperlukan mini
container dengan pendingin ( Insulated light truck ) untuk mengangkut ikan tersebut
dari PPI ke Bandara untuk selankutnya diangkut dengan pesawat udara
Sementara ikan beku yang dieksport dengan kapal perlu disimpan dalam
keadaan beku didalam palkah yang biasanya sudah dlengkapi dengan pendingin
Sistem penanganan ikan dengan raantai dingin ( cold chain system)
merupakan alternative terbaik dalam upaya menajga dan meningkatkan mutu dan
pengembangan eksport hasil – hasil perikanan .
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
BAB V REVIEW TOTAL DESIGN PPI CAMPUREJO PANCENG
Review Total Design Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Campurejo yang berdiri pada lahan ± 16.000 m2 dilakukan karena :
a. Pemanfaatan ruang Bangunan – bangunan yang ada sudah dil tidak sesuai
dengan Masterplan yang ada sehingga nampak tidak teratur .
b. Progres pembangunan dan dinamika pengelolaan PPI yang pesat
c. Untuk menentukan prioritas tahapan pembangunan PPI Campurejo
Dengan melakukan diskusi dengan para pihak pemilik kepentingan
(stakeholder) Kawasan PPI Campurejo maka review total deisgn dilakukan dengan
pemanfaatan ruang untuk lokasi bangunan sebagai berikut
1. Fasilitas Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan IkanFasilitas Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan terdiri dari :
a. Los Tempat Pelelangan Ikan Tempat Pelelangan Ikan sebagai tempat strategis untuk kegiatan
pelayanan pelelangan ikan dan diharapkan mampu melayani jumlah kapal
yang melakukan kegiatan bongkar hasil tangkaoan ikan. Direncanakan
los TPI berjumlah 3 buah yaitu :
Los TPI 1 dengan luas 278,8 m2.
Los TPI 2 dengan luas 209 m2.
Los TPI 3 dengan luas 144 m2.
b. Cold StorageIkan merupakan suatu produk yang cepat sekali mengalami pembusukan
apabila tidak ditangani secara baik.Oleh karena itu kegiatan penanganan
ikan seharusnya dilakukan sejak penangkapan, pembongkaran,
pengangkutan, distribusi dan pemasaran.Untuk penanganan ikan setelah
pembongkaran di PPI Campurejo harus tersedia 1 unit cold storage
dengan luas area bangunan 140 m2.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
c. Pabrik EsUntuk memenuhi kebutuhan nelayan, pedagang dan pengolah ikan di
kawasan PPI Campurejo, harus tersedia 1 unit pabrik es dengan luas
area bangunan 252 m2.
d. Pasar Higienis dan Kedai PesisirPasar sebagai rantai distribusi pemasaran ikan baik dalam jumlah besar
(grosir) dan dalam jumlah kecil (eceran) dapat dilayani dengan adanya
pasar higienis. Dalam Pasar Higienis ini, konsumen tidak hanya melayani
proses jual beli ikan dalam bentuk mentah, tetapi dapat pula dalam
bentuk olahan ikan maupun dapat langsung dikonsumsi dengan adanya
pusat jajanan serba ikan / kedai pesisir. Luas rencana Pasar Higienis
sebesar 144 m2dan Kedai Pesisir sebesar 90 m2.
e. SPBU / SPDNFasilitas fungsional yang sangat dibutuhkan oleh para nelayan untuk
operasional penangkapan yaitu bahan bakar solar.Penyediaan bahan
bakar minyak ini baik untuk kebutuhan kapal maupun kendaraan
darat.Luas area yang direncanakan untuk SPBU / SPDN sebesar 199 m2.
f. Area Jetty, Tambatan kapal dan Area Labuh Kapal. Tempat sandar kapal (Jetty) direcanakan memiliki luas area 640 m2.
Tempat tambatan kapal direncanakan memeliki luas area 1.158 m2.
Area Labuh kapal direncana
kan terdiri dari 2 area labuh, dimana masing -masing direncanakan
memiliki luas area 6.688 m2 dan 26.153 m2.
g. Area Docking kapalArea docking kapal sebagi tempat perbaikan kapal, direncanakan memiliki
seuas area 188 m2dan 144 m2.
2. Fasilitas Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT)Guna menampung aktivitas para pengolah ikan, direncanakan dibangun Area
Pengolahan digunakan sebagai tempat penjemuran ikan hasil tangkapan,
pengepakan ikan hasil tangkapan, direncanakan memiliki luas sebesar 150
m2.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
3. Fasilitas Pengelola PPI CampurejoBeberapa fasilitas pengelola yang direncanakan untuk dibangun adalah
sebagai berikut :
a. Pos Pengawasan
Pos pengawasan sebagai tempat pengelola kawasan PPI campurejo
direncanakan memiliki luas area 75,5m2.
b. Balai Nelayan ( 64 m2)
c. Mess Dinas ( 105 m2)
d. Pos Jaga ( 4 m2)
4. Fasilitas Umum dan InfrastrukturBeberapa fasilitas umum yang direncanakan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Mushollah ( 64 m2)
b. Tempat Parkir Pedagang dan Pengunjung.
c. IPAL ( 80 m2)
d. Kantin ( 24 m2)
e. ATM
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )PEKERJAAN : REVISI TOTAL DESAIN (DED) PPI CAMPURREJO ILOKASI : KABUPATEN GRESIK
NO VOLUME SAT HARGA SATUAN JUMLAH1 3 4 5 6
1 Pekerjaan Pengurugan Bagian Samping, tinggi 3,5 meter 2,975.00 m3 145,000.00 431,375,000.00
2 Pekerjaan Plengsengan Samping Kanan 575.40 m3 600,000.00 345,240,000.00
3 Rehab. Los TPI I (25 x 10 m2) 250.00 m2 2,500,000.00 625,000,000.00
4 Rehab. Los TPI II (25 x 6 m2) 150.00 m2 2,500,000.00 375,000,000.00
5 Pembangunan Los TPI III (18 x 8 m2) 144.00 m2 4,500,000.00 648,000,000.00
6 Pembangunan Cold Storage (6.5 x 20.7 m2) 134.55 m2 4,500,000.00 605,475,000.00
7 Pembangunan Area Pengolahan (9.7 x 16 m2) 155.20 m2 4,500,000.00 698,400,000.00
8 Pembangunan Pos Pengawasan (9 x 8.4 m2) 75.60 m2 4,500,000.00 340,200,000.00
9 Pembangunan SPDN (22 x 8.2 m2) 180.40 m2 5,000,000.00 902,000,000.00
10 Pembangunan Balai Nelayan (7.8 x 8.4 m2) 65.52 m2 4,000,000.00 262,080,000.00
11 Pembangunan Kedai Pesisir (9 x 10 m2) 90.00 m2 4,000,000.00 360,000,000.00
12 Pembangunan Toilet (8 x 7 m2) 56.00 m2 4,000,000.00 224,000,000.00
13 Pembangunan Mess Dinas Pegawai 5 unit @(3 x 7 m2) 105.00 m2 4,000,000.00 420,000,000.00
14 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (8 x 10 m2) 80.00 m2 4,500,000.00 360,000,000.00
15 Pembangunan Pasar Higienis (8 x 18 m2) 144.00 m2 4,500,000.00 648,000,000.00
16 Pembangunan Pabrik Es (11 x 22 m2) 242.00 m2 5,000,000.00 1,210,000,000.00
17 Pembangunan Kantin (6 x 4 m2) 24.00 m2 4,000,000.00 96,000,000.00
18 Pembangunan Kantin (6 x 4 m2) 24.00 m2 4,000,000.00 96,000,000.00
19 Pembangunan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) (2 x 4 m2) 8.00 m2 4,000,000.00 32,000,000.00
20 Pembangunan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) (2 x 4 m2) 8.00 m2 4,000,000.00 32,000,000.00
21 Pembangunan Pos Jaga 2 unit @ (2 x 2 m2) 8.00 m2 4,000,000.00 32,000,000.00
22 Pembangunan Area Docking Kapal 183.80 m2 4,000,000.00 735,200,000.00
23 Pembangunan Area Perbaikan Perahu 144.00 m2 4,000,000.00 576,000,000.00
24 Pembangunan Jetty 2,187.50 m2 5,000,000.00 10,937,500,000.00
25 Pembangunan Tempat Parkir dan Bongkar Muat Truck 864.00 m2 3,500,000.00 3,024,000,000.00
26 Pembangunan Tempat Parkir Mobil 100.00 m2 3,500,000.00 350,000,000.00
27 Pembangunan Tempat Parkir Sepeda 135.00 m2 3,500,000.00 472,500,000.00
28 Pembangunan Taman 881.00 m2 300,000.00 264,300,000.00
29 Pembangunan Jalan Paving 2,808.71 m2 350,000.00 983,048,500.00
30 Pekerjaan Saluran Drainase Keliling 350.00 m' 1,500,000.00 525,000,000.00
JUMLAH 26,610,318,500.00
PPN 10% 2,661,031,850.00
JUMLAH KESELURUHAN 29,271,350,350.00
DIBULATKAN 29,271,350,000.00
JENIS PEKERJAAN2
Estimasi pembiayaan pembangunan PPI Campurejo dapat dihitung pada tahun 2013
sebagaimana terlampir
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
BAB VIP E N U T U P
5.1. Kesimpulan
Secara geografis PPI Campurejo berada di kawasan yang padat dengan
aktivitas perikanan di pantai Utara Jawa seperti Brondong , Tuban, Paciran,
Ujungpangkah, bahkan Bawean. Lokasi berada didaerah fishing ground yang
meliputi Laut Jawa,
Disamping itu PPI Campurejo bersama sama dengan PPI yang berada di
wilayah Utara disepanjang Pantai Utara Jawa ke arah timur dapat menajdi salah
satu simpul pertumbuhan perikanan di kawasan tersebut serta pusat pertumbuhan
ekonomi perikanan.
Cukup strategis apabila ditinjau dari aspek potensi sumberdaya perikanan,
potensi sumberdaya nelayan, potensi kegiatan usaha perikanan dan pemasaran
hasil perikanan.
Aktivitas nelayan dalam mencari hasil tangkapan one day fishing artinya
kegiatan penangkapan dilakukan hanya satu hari . daerah fishing ground mereka
rata – rata adalahkawasan penangkapan jalur 1 atau kurang dari 4 mill. Dengan
kemajuan pengelolaan PPI Campurejo diharapkan budaya one day fishing dan
penangkapan pada jalur dekat pantai perlahan dapat dirubah pada fishing ground
yang lebih jauh yang lebih menjanjikan perolehan hasil ikannya .
5.2. Saran .
Dengan semakin transparansinya indormasi kepada masyarakat menjadikan
semakin terbukanya pengelolaan PPI Campurejo diketahui oleh pelaku usaha
penangkapan ikan namun dibalik itu terbukanya informasi menjadikan terbukanya
friksi friksi masyarakat didalam memandang setiap kemajuan Pembangunan di
Kawasan PPI Campurejo yang diharapkan mampu menghidupi hajat orang banyak,
untuk mencegah dan menyelesaikan setiap friksi-friksi itu hendaknya dibentuk
“ Forum Pengelolaan PPI Campurejo “ yang beranggotakan tokoh tokoh
masyarakat nelayan , aparat desa, Adminsitratur PPI dan Pengawas Perikanan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
Review Total Desain PPI Campurejo 2013
yang secara rutin dan berkala bertemu untuk memusyawarahkan pengelolaan PPI
Campurejo
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik