lap acara 2 geofis seismik

36
1 PBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode seismik refraksi merupakan suatu metode dalam geofisika untuk mendeteksi bawah permukaan. Metode ini termasuk dalam metode geofisika aktif. Metode seismik refraksi ini digunakan untuk mendeteksi lapisan bumi yang dekat permukaan. Prinsip dari metode seismik di permukaan adalah ditimbulkan sumber yang menghasilkan gelombang mekanis. Sumber ini dapat berupa ledakan/ekplosion, Vibrosies, Airgun, Watergun, Hammer, Weight drop, tergantung jenis metode seismik yang digunakan. Gelombang dari sumber akan menjalar kesegala arah secara radial. Oleh karena adanya sifat elastis batuan dibawah permukaan yang berbeda satu dengan yang lainnya atau gelombang tersebut melewati batas dua medium yang berbeda, maka gelombang yang datang akan mengalami pemantulan dan pembiasan sesuai dengan hukum snellius. Karena pada gelombang juga berlaku prinsip Huygen, maka gelombang yang lewat bidang batas akan terpantul atau terbias kembali keatas gelombang pantul dan bias inilah yang Metode Seismik Refraksi

Upload: ian-afri-wijaya

Post on 04-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seismik

TRANSCRIPT

1

PBAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metode seismik refraksi merupakan suatu metode dalam geofisika untuk

mendeteksi bawah permukaan. Metode ini termasuk dalam metode geofisika aktif.

Metode seismik refraksi ini digunakan untuk mendeteksi lapisan bumi yang dekat

permukaan.

Prinsip dari metode seismik di permukaan adalah ditimbulkan sumber

yang menghasilkan gelombang mekanis. Sumber ini dapat berupa

ledakan/ekplosion, Vibrosies, Airgun, Watergun, Hammer, Weight drop,

tergantung jenis metode seismik yang digunakan. Gelombang dari sumber akan

menjalar kesegala arah secara radial. Oleh karena adanya sifat elastis batuan

dibawah permukaan yang berbeda satu dengan yang lainnya atau gelombang

tersebut melewati batas dua medium yang berbeda, maka gelombang yang datang

akan mengalami pemantulan dan pembiasan sesuai dengan hukum snellius.

Karena pada gelombang juga berlaku prinsip Huygen, maka gelombang yang

lewat bidang batas akan terpantul atau terbias kembali keatas gelombang pantul

dan bias inilah yang ditangkap oleh Geophone yang diletakkan atau disebar

dipermukaan.

Dengan mencatat waktu perjalanan gelombang dari sumber menuju

penerima, maka diperoleh keterangan mengenai kedalaman dan kecepatan

masing-masing formasi.Metode seismik dibedakan menjadi dua yaitu seismik

pantul (refleksi) dan seismik bias (refraksi).

Seismik pantul digunakan untuk prospeksi hidrokarbon. Sedangkan

seismik bias digunakan untuk pekerjaan geoteknik, Untuk mendeteksi struktur

batuan yang letaknya cukup dangkal dan untuk mengetahui ketebalan dari

overburden.

Metode Seismik Refraksi

2

1.2. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat memahami dasar teori seismik bias.

2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan seismik refraksi yang meliputi

pengambilan data, pengolahan data dan interpretasi.

Metode Seismik Refraksi

3

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Metode Hagiwara

Metode Hagiwara merupakan metode waktu tunda yang berdasarkan

asumsi bahwa undulasi bawah permukaan tidak terlalu besar, sudut kemiringan

mendekati nol atau (<20°).Metode ini untuk struktur dua lapis.

A Shot Point P Receiving Point B Shot

Point

V 1ha θθhPθθhB

P’’ P’ P”

V 2 A’ A’’ B’’ B’

Gambar 2.1.

Lintasan Gelombang Bias

Pada gambar 1, v1 dan v2 masing-masing adalah kecepatan lapisan atas dan

kecepatan lapisan bawah, dan i adalah sudut kritis refraksi. Dengan hukum

snellius,

sin θ1

sin θ2

=V 1

V 2 dan Sin θc =

V 1

V 2............................................................ (1)

A dan B adalah titik tembak dan P adalah penerima (geophone). Lintasan

gelombang bias dari A → A” → P” → P dan lintasan B ke P adalah B → B” →

P” → P, diperoleh hubungan :

Metode Seismik Refraksi

4

sin θc=A ' A } over {AA = P' P } over {PP = V 1

V 2

............................................................ (2)

Bila dinotasikan waktu perambatan gelombang bias dari titik tembak A ke

titik penerima P dengan TAP, maka :

T AP=AA } over {{V} rsub {1}¿ + A PV 2

+ P P} over {{V} rsub {1}¿ =

2 hpV 1cosθc

+A ' P'−2hp tanθc

V 2

T AP=2 hp

V 1cosθc (1 -

V 1

V 2 Sin θc) +

A ' P'

V 2

T AP=2hp cosθc

V 1 +

A ' P'

V 2...........................................................

(3)

Dengan cara yang sama, waktu perambatan dari B ke P :

T BP=2 hp cosθc

V 1 +

B' P'

V 2...........................................................

(4)

dan waktu perambatan dari A ke B (TAB) :

T AB=AA } over {{V} rsub {1}¿ + A BV 2

+ B P} over {{V} rsub {1}¿ =

hA cosθc

V 1 +

hB cosθc

V 1 +

A ' B'

V 2........................ (5)

Dari persamaan-persamaan (3), (4), (5) diperoleh hubungan sebagai berikut :

T AP+ T BP=2 hp cosθc

V 1 + T AB ........................................................ (6)

Metode Seismik Refraksi

5

hp=V 1

2 cosθc (T AP+T BP - T AB) ................................................... (7)

Dalam persamaan (7) V 1dapat diperoleh kurva traveltime dari gelombang

langsung dekat titik tembak, dan TAP, TBP, TAB diperoleh dengan cara observasi.

Tetapi cos i tidak dapat dicari, karena V 2biasanya tidak diketahui.Jika harga V 2

diketahui, kedalaman hp dan titik penerima P dapat diperoleh dari persamaan (7).

Dimisalkan besar T’AP ditunjukkan oleh persamaan :

T ' AP = T AP−(T AP+T BP−T AB)

2 ....................................................... (8)

Dari persamaan-persamaan (3) dan (6), dapat dituliskan

T ' AP=2hA cosθc

V 1 +

A ' P'

V 2 ...................................................... (8)

Jarak diukur ke B, dengan mengambil A sebagai referensi (origin), w

adalah susut gelombang yang merambat pada lapisan bawah ke garis horizontal.

Kemudian, A’P’ dalam persamaan (9) ditunjukkan oleh persamaan :

A' P ' = ∫A

Pdx

cos w ............................................................................. (10)

Pada dasarnya harga w tidak terlalu besar, sehingga dapat diambil

pendekatan cos w = 1. Oleh karena itu, A’P’ = x merupakan pendekatan yang

sangat dimungkinkan. Maka persamaan (9) dapat ditulis sebagai berikut :

T ' AP=2hA cosθc

V 1 +

xV 2

............................................................ (11)

Pada persamaan (11) T’AP adalah linear terhadap x, jika diambil x sebagai

absis dan T’AP sebagai ordinat dan diplot titik-titk yang bersesuaian (lingkaran

hitam). Garis lurus tersebut merupakan suatu sort (bentuk baru yang lebih pendek)

dan traveltime curve yang dikandung oleh titik-titik yang berhubungan, seperti

yang ditunjukkan pada gambar 2. Nilai T’AP dengan mudah dihitung dari

persamaan (9), dan kecepatan v2 pada lapisan bawah diperoleh dari kemiringan

(slope) garis lurus, yaitu dengan mendeferensial persamaan (11) terhadap x :

Metode Seismik Refraksi

6

ddx

(T 'AP) =

1V 2

......................................................................... (12)

T APyang diperoleh pada persamaan (9) merupakan suatu besaran yang

menunjukkan kecepatan pada lapisan bawah, yang disebut velocity-traveltime.

Dengan cara yang sama dapat diperoleh :

T 'BP = T BP−(T AP+T BP−T AB)

2 ..................................................... (13)

Kemudian, diukur jarak x kearah titik penerima, dengan mengambil titik B

sebagai titik asal (referensi), maka diperoleh :

T 'BP=2 hB cosθc

V 1 +

xV 2

...........................................................

(14)

Dengan sumbernya

ddx

T BP = 1

V 2 ................................................................................ (15)

Dengan meggunakan nilai v2 dari slope persamaan (11) atau persamaan

(14), maka nilai cos θdapat dihitung dari persamaan (1)

Untuk x = 0 pada persamaan (11) dan (14), dinotasikan harga dari T 'APdan

T 'BPdengan τ’A dan τ’B maka didapat :

τ ' A=hA cosθc

V 1 ......................................................................... (16)

τ 'B=hB cosθc

V 1 ......................................................................... (17)

Dengan hA dan hB adalah kedalaman pada titik A dan titik B, dengan kata

lain, seperti dimana perpotongan kurva T’AP dengan ordinat pada titik A

mengindikasikan τ’A dan perpotongan kurva T’BP dengan ordinat pada titik B

mengindikasikan τ’B. Dengan demikian didapat :

Metode Seismik Refraksi

7

hA=V 1 τ ' Acosθc

.................................................................................. (18)

hA=V 1 τ ' Acosθc

.................................................................................. (19)

Dengan prosedur tersebut diatas , kedalaman setiap titik penembakan dan

titik penerima dihitung. Yang perlu dicatat bahwa TAP, TBP, TAB pada persamaan

(8) untuk dihitung kedalaman pada titik penerimaan harus merupakan waktu

tempuh gelombang bias dari permukaan lapisan bawah. Namun demikian, jika

waktu tempuh pada titik dekat titik tembak bukan dari gelombang bias, tetapi dari

gelombang langsung, maka kedalaman hp pada titik penerima tidak dapat

ditentukan dengan persamaan (8).

Pada kasus ini, derngan menuliskan kembali persamaan (8) dan (13),

(T AP+T BP−T AB)2

= T AP - T ' AP=T BP−T 'BP ................................ (20)

Sehingga dari persamaan (8) dan (20) diperoleh,

hP=V 1

cosθc (T AP - T ' AP) .......................................................... (21)

hP=V 1

cosθc (T BP - T 'BP) .......................................................... (22)

Harga dari TAP dan T’BP yang berhubunagn dengan TAP dan TBP dapat

dibaca dari ekstensi (memperpanjang) kurva TAP dan T’BP.Jadi harga kedalaman

hp dapat dihitung dari persamaan (25) dan (26).

Tabel 2.1.

Kecepatan Gelombang-P pada batuan

Rock Type Vp (m/s)

Air 33

Water 1400 – 1500

Metode Seismik Refraksi

8

Ice 3000 – 4000

Permafrost 3500 – 4000

Weathered layer 250 – 1000

Alluvium,Sand (dry) 300 – 1000

Sand (water saturated) 1200 – 1900

Clay 1100 – 2500

Glacial Moraine 1500 – 2600

Coal 1400 – 2600

SandStones 2000 – 4500

Slate and Shale 2400 – 5000

Limestone and Dolomites 3400 – 6000

Anhydrite 4500 – 5800

Rocksalt 4000 – 5500

Granit and gneisses 5000 – 6200

Basalt flow top (highly fractured) 2500 – 3800

Basalt 5500 – 6300

Gabro 6400 – 6800

Dunite 7500 – 8400

Sumber : Shrma prem V (1997), Environmental And Engineering Geophysics

Metode Seismik Refraksi

9

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Peralatan dan Perlengkapan yang Digunakan

Seperangkat alat seismik refraksi yang terdiri dari :

Seismograf Pasi 1 buah

Hammer atau palu sebagai sumber gelombang 1 buah

Plate/piringan sebagai sumber gelombang1 buah

Geophone1 buah

Kabel – kabel coaxial untuk penghubung dari geophone ke Seismograf1

buah

Kabel penghubung hammer 1 buah

Sensor 1 buah

3.2. Kegiatan Simulasi Pengukuran

3.2.1. Lokasi Simulasi Pengukuran

Lokasi pengukuran yang digunakan untuk pengambilan data dengan metode

seismik refraksi ini dilakukan di lapangan sebelah barat Fakultas Pertanian

UPN ”Veteran” Yogyakarta.

3.2.2.Persiapan Alat

Sebelum melakukan praktikum diwajibkan untuk meminjam alat praktikum

di Laboratorium Geofisika dan melakukan pengukuran di lapangan sebelah

barat Fakultas Pertanian UPN ”Veteran” Yogyakarta.

3.2.3.SimulasiPengukuran (Pengoperasian Alat)

1. Pilihlah lintasan yang akan disurvey. Sebaiknya lintasan yang dipilih/dibuat

permukaannya datar dan tegak lurus terhadap strike lapisan batuannya.

2. Rangkailah seismograf model Pasi.

3. Letakkan piringan logam pada titik dan tancapkan geophone sesuai dengan

jarak yang dikehendaki.

Metode Seismik Refraksi

10

4. Hidupkan layer dan setel semua tombol sesuai dengan petunjuk.

5. Tekanlah dahulu tombol “RESET”.

6. Mulai membuat sumber gelombang dengan cara memukulkan hammer pada

piringan logam.

Tabel 3.1Data Hasil Pengukuran di Lapangan

titik jarak dari Adata Tap

data Tbp

P (meter) (ms) (ms)up down a b

A 0 38 0 0P1 2 36 0,4 0,4P2 4 34 1 0,9P3 6 32 1,7 1,5P4 8 30 2,1 1,9P5 10 28 2,9 2,9P6 12 26 3,8 3,8P7 14 24 4,1 4,2P8 16 22 4,8 4,8P9 18 20 5,6 5,7P10 20 18 6,4 6,4P11 22 16 7 6,9P12 24 14 7,8 7,6P13 26 12 8,9 8,7P14 28 10 9,5 9,4P15 30 8 10,1 10P16 32 6 10,6 10,7P17 34 4 11 11,1P18 36 2 11,6 11,7B 38 0 12,3 12,5

7. Bacalah first break gelombang yang terekam pada geophone yang dapat

ditampilkan pada layar. Cara membaca waktu tempuh gelombang tersebut

dengan menggerakkan kursor yang berada pada layar sampai pada impuls

Metode Seismik Refraksi

11

gelombang terbaca. Catat waktu yang ditumjukkan dalam satuan yang

sesuai dengan rencana.

8. Pindahkan geophone pada titik yang telah ditentukan sesuai dengan

rencana.

9. Sebelum dibuat sumber gelombang baru, tekan tombol “RESET” supaya

gelombang yang terekam pada titik sebelumnya hilang.

10. Lakukan langkah 5 sampai 9 sampai titik terakhir dilintasan tersebut .

11. Lakukan pengukuran balik, artinya pada titik terakhir dilintasan tersebut

diletakkan piringan .

12. Lakukan langkah 2 sampai 10.

Metode Seismik Refraksi

12

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1. Hasil Pengolahan Data

4.1.1. Secara Manual (Langkah Kerja)

Dari grafik hubungan jarak dengan waktu dapat di interpretasikan dua

garis lurus lapis Tap 1, Tap 2 dan Tbp 1, Tbp 2. Kemiringan masing-masing

garis menunjukan seperbesar kecepatan gelombang seismik tipa lapisan (1/V1

dan 1/V2).

Pengolahan Data Secara Manual :

Tabel 4.1.

Gelombang Langsung Tap 1

No X Y X.Y X2

1 0 0 0 02 2 0,4 0,8 43 4 1 4 164 6 1,7 10,2 36

5 8 2,1 16,8 646 10 2,9 29 1007 12 3,8 45,6 144

∑ 42 11,9 106,4 364

y=mx+C

m=n .∑ x . y−∑ x .∑ y

n .∑ x2−(∑ x)2

Metode Seismik Refraksi

13

m=7 x106,4−42 x 11,9

7 x364−(42)2

m=¿ 0.3125

C=∑ y

n−m.

∑ x

n

C=11,97

−0,3125 x427

C=−0,175

y=0,3125 x

Tabel 4.2.

Gelombang Bias Tap 2

No X Y X.Y X2

8 14 4,1 57,4 1969 16 4,8 76,8 256

10 18 5,6 100,8 32411 20 6,4 128 400

12 22 7 154 48413 24 7,8 187,2 57614 26 8,9 231,4 67615 28 9,5 266 78416 30 10,1 303 90017 32 10,6 339,2 102418 34 11 374 115619 36 11,6 417,6 129620 38 12,3 467,4 1444

∑ 338 109,7 3102,8 9516

Metode Seismik Refraksi

14

y=mx+C

m=n .∑ x . y−∑ x .∑ y

n .∑ x2−(∑ x)2

m=13 x3102,8−338 x109,7

13 x9516−(338)2

m=¿ 0,3442

C=∑ y

n−m.

∑ x

n

C=109,713

−(0,3442) x33813

C=−0,5115

y=0,3442 x−0,5115

Tabel 4.3

Gelombang Langsung Tbp 1

No X Y X.Y X2

1 38 0 0 14442 36 0,4 14,4 12963 34 0,9 30,6 11564 32 1,5 48 10245 30 1,9 57 9006 28 2,9 81,2 7847 26 3,8 98,8 676

∑ 224 11,4 330 7280

Metode Seismik Refraksi

15

y=mx+C

m=n .∑ x . y−∑ x .∑ y

n .∑ x2−(∑ x)2

m=7 x330−224 x 11,4

7 x7280−(224 )2

m=¿ -0,3107

C=∑ y

n−m.

∑ x

n

C=11,47

−(−0,3107) x224

7

C=¿16.2y=0,3107 X+16,2

Metode Seismik Refraksi

16

Tabel 4.4.

Gelombang Bias Tbp 2

No X Y X.Y X2

8 24 4,2 100,8 5769 22 4,8 105,6 484

10 20 5,7 114 40011 18 6,4 115,2 32412 16 6,9 110,4 25613 14 7,6 106,4 19614 12 8,7 104,4 14415 10 9,4 94 10016 8 10 80 6417 6 10,7 64,2 3618 4 11,1 44,4 1619 2 11,7 23,4 420 0 12,5 0 0

∑ 156 109,7 1062,8 2600

y=mx+C

m=n .∑ x . y−∑ x .∑ y

n .∑ x2−(∑ x)2

m=13 x1062,8−156 x109,7

13 x2600−(156)2

m=¿ -0.3484

C=∑ y

n−m.

∑ x

n

C=109,713

−(−0.3484 ) x 15613

Metode Seismik Refraksi

17

C=¿12,619y=−0.3484 x+12,619

4.1.2. Komputerisasi dengan Software Ms – Office Excel

Untuk lebih memudahkan maka analisis data dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk table.

Dimana langkah-langkah pengerjaan sama dengan cara manual dan

hanya berbeda pada cara pembuatan grafik. Dengan langkah pengisian

table adalah sebagai berikut :

1) Data hasil penelitian (berupa waktu datang gelombang seismik)

dimasukkan dalam kolom (a) untuk Up dip (TAP) dan b untuk down

dip(TBP).

2) Kolom © merupakan hasil penjumlahan kolom (a) dan kolom (b)

atau sama dengan TAP + TBP

3) Kolom (d) diisi dengan hasil pengurangan kolom © dengan waktu

gelombang seismic dari titik tembak ke titik terjauh (TAB).(TAP + TBP)

- TAB.

4) Kolom (e) diisi dengan hasil kolom (d) yang terbagi 2. (TAP + TBP -

TAB)/2 untuk gelombang bias. Sedangkan untuk gelombang langsung

kolom (e) diisikan dari hasil TAP – T’AP atau TBP – T’BP.

5) Untuk mendapatkan harga T’AP, maka kolom (f) diisikan dengan

mengurangkan kolom (a) dengan kolom (e). Hal ini berlaku untuk

gelombang bias.Dan untuk gelombang langsung harga T’AP

merupakan nilai dari perpanjangan garis lurus yang didapat dari

grafik T’AP (gelombang bias vs x).

6) Kolom (h) merupakan kedalaman tiap-tiap titik geophone yang

merupakan hasil kolom (e) dengan kecepatan rambat gelombang

Metode Seismik Refraksi

18

pada lapisan pertama yang dibagi dengan kosinus sudut kritis (untuk

gelombang bias) dan pada gelombang langsung hp = [(TAP + TBP -

TAB)/2] x (v/co sic).

7) Pembuatan grafik dengan memasukkan nilai Tap dan Tbp serta jarak.

8) Pembuatan grafik kedalaman dengan jarak.

Metode Seismik Refraksi

19

BAB V

INTERPRETASI DATA

Dari grafik 2 diperoleh dua persamaan, yaitu:

Untuk lapisan 1 : Tap y=0,3125 x

Tbp y=0,3107 x+16,2

Untuk lapisan 2 :

Tap y=0,3442 X−0.5115

Tbp y=−0.3484+12,619

Maka di peroleh

Lapisan 1 m1= 0,3125 ms/m = 0,0003125s/m

m1 =−0,3107ms/m= −¿0,0003107 s/m.

Lapisan 2 m2 = 0,3442ms/m= 0,000344 s/m.

m2 =−0,3484ms/m= - 0,0003484 s/m.

Lapisan 1

V 1a = 1

m1 V 1b =

1m1

= 1

0,0003125 s /m = | 1

−0,0003107 s /m |

= 3200 m/s = 3218 m/s

Lapisan 2

V2a = 1

m3V2b =

1m4

= 1

0,000344 s/m = |1

−0,0003484 s/m |

= 2900 m/s = 2870 m/s

Metode Seismik Refraksi

20

Ic = arc sin (V1/V2)

= 33,56640

cosIc = cos 33,56640

= -0,5477

Kecepatan pada lapisan ke- 1 :

= ½ ( V1a + V1b)

= ½ (3200 + 3218)

= 3209 m/sDari tabel dapat kita lihat jenis batuuannya adalah SANDSTONES

Kecepatan pada lapisan ke- 2 :

= ½ (2900 + 2870)= 2885 m/s

Metode Seismik Refraksi

21

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan data pengukuran di lapangan dapat disimpulkan atau

diinterpretasikan , yaitu :

1. Jika jarak antara geophone dengan sumber getaran semakin jauh, maka

waktu yang dibutuhkan juga semakin lama

2. Kualitas dari alat yang digunakan juga mempengaruhi pembacaan

kecepatan gelombang.

3. Lapisan pertama merupakan jenis Sandstones dengan nilai V1=3209 m/s.

4. Lapisan kedua merupakan jenis Sandstones dengan nilai V2=2885 m/s.

6.2. Saran

1. Dalam mmelaksanakan praktikum geofisika metode seismik refraksa

hindari daerah yang banyak terdapat getaran-getaran, sehingga data yang

diperoleh tidak banyak terdapat gangguan (noise).

Metode Seismik Refraksi

22

DAFTAR PUSTAKA

Winda, Asisten Laboratorium Geofisika Tambang.2014.”Buku Panduan Praktikum

Geofisika Tambang”. Laboratorium Geofisika, Program Studi Teknik

Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.

Metode Seismik Refraksi

23

LAMPIRAN

Metode Seismik Refraksi

Metode Seismik Refraksi

Metode Seismik Refraksi

Titik P

Jarak dari A (meter)

data Tap (ms)

data Tbp (ms)

(a)+(b) (ms)

(c)-Tab (ms)

(Tap+Tbp-Tab)/2 (ms) T'ap (ms) T'bp (ms) Hp (m)

gel.Lgsg (d)/2 gel.Lgsg (a)-(e) gel.Lgsg (b)-(e) (v1/cos ic)*(e)

Up down (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)

A 0 38 0 12,5 8,1066 -0,175 4,3934 -2,201103331

P1 2 36 0,4 11,7 6,6852 0,45 5,0148 -1,815164926

P2 4 34 1 11,1 5,4638 1,075 5,6362 -1,483530503

P3 6 32 1,7 10,7 4,4424 1,7 6,2576 -1,206200064

P4 8 30 2,1 10 3,121 2,325 6,879 -0,84741365

P5 10 28 2,9 9,4 1,8996 2,95 7,5004 -0,515779228

P6 12 26 3,8 8,7 0,5782 3,575 8,1218 -0,156992814

P7 14 24 4,1 7,6 11,7 -0,8 -0,4 4,5 8 0,108607965

P8 16 22 4,8 6,9 11,7 -0,8 -0,4 5,2 7,3 0,108607965

P9 18 20 5,6 6,4 12 -0,5 -0,25 5,85 6,65 0,067879978

P10 20 18 6,4 5,7 12,1 -0,4 -0,2 6,6 5,9 0,054303983

P11 22 16 7 4,8 11,8 -0,7 -0,35 7,35 5,15 0,09503197

P12 24 14 7,8 4,2 12 -0,5 -0,25 8,05 4,45 0,067879978

P13 26 12 8,9 3,8 0,95 7,95 12,4716 -0,257943918

P14 28 10 9,5 2,9 0,925 8,575 13,093 -0,25115592

P15 30 8 10,1 1,9 0,9 9,2 13,7144 -0,244367922

P16 32 6 10,6 1,5 0,775 9,825 14,3358 -0,210427933

P17 34 4 11 0,9 0,55 10,45 14,9572 -0,149335952

P18 36 2 11,6 0,4 0,525 11,075 15,5786 -0,142547955

B 38 0 12,3 0 0,6 11,7 16,2 -0,162911948

LAMPIRAN B.

Grafik Hubungan t dan x pada Lintasan 0-22 m

Metode Seismik Refraksi

0 5 10 15 20 25 30 35 400

2

4

6

8

10

12

14

f(x) = − 0.342857142857143 x + 12.447619047619f(x) = 0.37 x − 1.08

f(x) = − 0.348351648351648 x + 12.6186813186813f(x) = 0.344230769230769 x − 0.511538461538464

f(x) = NaN x + NaNf(x) = NaN x + NaN

TAP 1 gel langsungLinear (TAP 1 gel langsung)TBP 1 gel langsungLinear (TBP 1 gel langsung)TAP 2 gel bias+Sheet2!$I$4:$I$6Linear (TAP 2 gel bias+Sheet2!$I$4:$I$6)TBP 2 gel biasLinear (TBP 2 gel bias)t'apLinear (t'ap)t'bpLinear (t'bp)

LAMPIRAN C

Penampang Bawah Tanah pada Lintasan 0-22 m

Metode Seismik Refraksi

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

Penampang Bawah Tanah

Penampang Bawah Tanah

jarak tiap gephone dari sumber (m)

keda

lam

an la

pisa

n

Metode Seismik Refraksi