laporan geofis 22

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geofisika adalah ilmu yang mempelajari aspek- aspek fisik dan dinamik bumi, serta bagaimana melakukan pengukuran dan melakukan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam tersebut. Sementara itu Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut dengan menggunakan metode survei geofisika. Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain Metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. 1

Upload: catra-prajna

Post on 14-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

geofisika

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geofisika adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fisik dan dinamik bumi, serta bagaimana melakukan pengukuran dan melakukan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam tersebut. Sementara itu Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut dengan menggunakan metode survei geofisika. Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain Metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik.Disini geolistrik yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari praktikum kali ini ditujukan agar praktikan dapat mengetahui beberapa hal, yaitu :

Dapat mengetahui nilai resistivitas yang di dapatkan

Dapat menggunakan dan mengetahui penggunaan software IP2Win di aplikasinya dalam pengolahan data konfogurasi schlumberger

Dapat mengetahui nilai eror dalam nilai resistivitas yang didapatkan

BAB IIDASAR TEORIII.1. Geolistrik

Geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat kelistrikan dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi. Metode ini bertujuan untuk pencarian mineral, penelitian panas bumi,penentuan kedalaman lapisan overbuden batubara dan pencarian sumber air (akuiver) yang diperkirakan prospek.Metode Geolistrik dilakukan dengan cara mengirim arus dan mengukur tegangan atau potensial yang terbaca dipermukaan, sehingga diperoleh resistivitas atau tahanan jenis antar lapisan batuan di bawah permukaan bumi, dan juga ketebalan masing-masing lapisan batuan tersebut. Metode geolistrik mempunyai banyak macam, termasuk didalamnya potensial diri, arus telurik, elektromagnetik, induksi polarisasi, dan resistivity (tahanan jenis).

Metode Geolistrik secara garis besar dibagi menjadi 2 macam, yaitu :1. Geolistrik yang bersifat pasifDimana energi yang dibutuhkan telah ada terlebih dahulu sehingga tidak diperlukan adanya injeksi/pemasukan arus terlebih dahulu. Geolistrik macam ini disebut Self Potensial (SP).2. Geolistrik yang bersifat aktifDimana energi yang dibutuhkan ada karena penginjeksian arus ke dalam bumi terlebih dahulu. Geolistrik macam ini ada 2 metode, yaitu metode resistivitas (tahanan jenis) dan polarisasi terimbas Metode ini lebih efektif bila dipakai untuk eksplorasi yang sifatnya relatif dangkal. Metode ini jarang memberikan informasi lapisan kedalaman yang lebih dari 1000 atau 1500 feet. Oleh karena itu, metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon, tetapi lebih banyak digunakan untuk bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, eksplorasi geothermal, dan juga untuk geofisika lingkungan.Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda potensial pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum Ohm yaitu :

R = dimana :

R = tahanan (ohm/mohm) V= beda potensial listrik (volt/mvolt) I = beda arus listrik dalam (Ampere)

II.2. Metode Resistivitas

Metode resistivitas atau metode geolistrik tahanan jenis adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi berdasarkan kontras resistivitasnya. Tahanan jenis diberi simbol . Tahanan jenis adalah kebalikan dari daya hantar listrik yang diberi simbol Berdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode resistivitas dibedakan menjadi dua yaitumappingdansounding. Metode geolistrik resistivitasmapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari variasi rasistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. Oleh karena itu, pada metode ini digunakan jarak spasi elektrode yang tetap untuk semua titik datum di permukaan bumi. Sedangkan metode resistivitassoundingbertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas lapisan bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini pengukuran pada satu titik ukur dilakukan dengan cara mengubah-ubah jarak elektrode. Pengubahan jarak elektrode tidak dilakukan secara sembarang, tetapi mulai jarak elektrode kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak elektrode ini sebanding dengan kedalaman lapisan yang terdeteksi.II.2. Konfigurasi Metode Schlumbereger

Pada konfigurasi Schlumberger ini MN digunakan sebagai elektroda potensial dan AB digunakan sebagai elektroda arus. Pada konfigurasi ini nilai MN < AB, maka kita dapatkan nilai Ksnya adalah

Umumnya metode Schlumberger ini dilakukan dengan jarak elektroda AB dibuat 10 kali atau lebih terhadap jarak elektron MN. Namun metode ini dapat dilakukan dengan jarak AB < 10 MN asal jarak L > 4l.

Gambar I.1. Skema Konfigurasi Schlumberger

Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah tercapai perbandingan antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20. Perbandingan yang lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik DC sangat besar, katakanlah 1000 Volt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada elektroda MN tidak lebih kecil dari 1.0 milliVolt.Pada konfigurasi metode Schlumberger ini memiliki jarak spatial yang bervariasi, digunakan untuk pemetaan kondisi regional, kondisi daerah pengukuran landai (kemiringan lahan pengukuran lebih kecil dari 5 100). Dimana pada konfigurai ini memiliki keunggulan : kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan Kelemahan : pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauhBAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Tabel Pengolahan Data

NoAB/2MN/2I (m-A)V (m V)R (Ohm)K (m)RHO (Ohm-m)

110.52.00300.00150.0002.357353.571

220.51.5028.9019.26711.786227.071

330.51.4538.8026.75927.500735.862

440.52.5629.8011.64149.500576.211

550.52.0013.006.50077.786505.607

660.52.408.713.629112.357407.763

7621.4045.7032.643402.28613131.755

8821.3034.6026.615754.28620075.604

91022.4512.565.1271206.8576186.990

101222.006.083.0401760.0005350.400

111521.206.705.5832778.28615512.095

122020.902.452.7224978.28613552.000

132022.5613.985.4614978.28627186.107

142551.993.501.75918857.14333165.829

153051.676.443.85627500.000106047.904

164053.143.501.11549500.00055175.159

175054.323.670.85077785.71466081.845

Tabel III.1 Tabel pengolahan data menggunakan software IP2WinIII.2. Kurva Matching Software IP2Win

Gambar III.1. Kurva Matching software IP2Win Konfigurasi Schlumberger

Gambar III.2. Hasil Resistivitas ketebalan dan kedalaman kurva matching software IP2Win konfigurasi Schlumberger

III.2. Profill KedalamanGambar III.3. Profil dan Kedalaman

BAB IVPENUTUPIV.1. KesimpulanHasil dari analisa yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa itemukan beberapa lapisan batuan dengan menggunakan geolistrik metode Konfigurasi Schlumberger yang berupa :

1. Pada lapisan pertama didapatkan suatu batuan sedimen yaitu batupasir dengan ketebalan 1,26m yang pada lapangan diperkirakan pada kedalaman 0 1,26 m dan pada lapisan ini diperoleh resistivitas sebesar 227 ohm.m.

2. Pada lapisan kedua didapatkan suatu batuan beku yaitu basalt dengan ketebalan 0,808m yang pada lapangan diperkirakan pada kedalaman 1,26 2,068 m dan pada lapisan ini diperoleh resistivitas sebesar 4729 ohm.m.3. Pada lapisan ketiga didapatkan suatu batuan sedimen yaitu batugamping dengan ketebalan 0,135m yang pada lapangan diperkirakan pada kedalaman 2,068 2,203 m dan pada lapisan ini diperoleh resistivitas sebesar 807 ohm.m.4. Pada lapisan keempat didapatkan suatu batuan sedimen yaitu batulanau dengan ketebalan 0,782m yang pada lapangan diperkirakan pada kedalaman 2,203 2,985 m dan pada lapisan ini diperoleh resistivitas sebesar 201 ohm.m.IV.2. Saran

1. Untuk kedepannya diharapkan agar lebih baik baik lagi pada asistensi terutama ketika pendampingan latihan pengerjaan di laboratorium2. Lebih baik ketika praktikan diberikan tugas, tugas itu sudah diajarkan terlebih dahulu ketika praktikum 8