langkah 1: penyiapan proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · web viewkegiatan...

16
Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria I. DESKRIPSI SINGKAT Penetapan diagnosis malaria dilakukan berdasarkan pemeriksaan darah. Gold standard pemeriksaan darah malaria adalah dengan pemeriksaan mikroskopis. Untuk mendapatkan hasil yang akurat diperlukan kualitas sediaan darah yang baik. Untuk mendapatkan sediaan darah yang baik, maka pembuatan sediaan darah harus dilakukan sesuai dengan standard. Oleh karena itu pembuatan slide yang tidak sesuai dengan standar, akan menghasilkan hasil sediaan darah dengan kualitas yang jelek sehingga mempengaruhi hasil pembacaan . II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini peserta latih mampu membuat sediaan darah malaria sesuai standar B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan modul ini, peserta latih mampu: 1. Menjelaskan alat dan bahan pembuatan sediaan darah malaria 2. Menjelaskan jenis-jenis sediaan darah 3. Membuat sediaan darah 4. Menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai pada pembuatan sediaan darah 5. Menilai kualitas pembuatan sediaan darah III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas pokok Bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut: Pembuatan Sediaan Darah Malaria

Upload: leanh

Post on 15-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

I. DESKRIPSI SINGKAT

Penetapan diagnosis malaria dilakukan berdasarkan pemeriksaan darah. Gold standard pemeriksaan darah malaria adalah dengan pemeriksaan mikroskopis. Untuk mendapatkan hasil yang akurat diperlukan kualitas sediaan darah yang baik. Untuk mendapatkan sediaan darah yang baik, maka pembuatan sediaan darah harus dilakukan sesuai dengan standard. Oleh karena itu pembuatan slide yang tidak sesuai dengan standar, akan menghasilkan hasil sediaan darah dengan kualitas yang jelek sehingga mempengaruhi hasil pembacaan .

II. TUJUAN PEMBELAJARANA. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi ini peserta latih mampu membuat sediaan darah malaria sesuai standar

B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan modul ini, peserta latih mampu:1. Menjelaskan alat dan bahan pembuatan sediaan darah

malaria2. Menjelaskan jenis-jenis sediaan darah 3. Membuat sediaan darah 4. Menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai

pada pembuatan sediaan darah5. Menilai kualitas pembuatan sediaan darah

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASANDalam modul ini akan dibahas pokok Bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut:A. Pokok bahasan 1 : Alat dan Bahan Pembuatan

Sediaan Darah Malaria

B. Pokok bahasan 2 : Jenis-jenis Sediaan DarahC. Pokok bahasan 3 : Pembuatan Sediaan Darah D. Pokok bahasan 4 : Kesalahan-kesalahan yang sering

dijumpai pada pembuatan sediaan darahE. Pokok bahasan 5 : Penilain Kualitas Pembuatan

Sediaan Darah

Pembuatan Sediaan Darah

Malaria

Page 2: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

1. Makroskopik2. Mikroskopik

IV. BAHAN BELAJARA. Pedoman Teknis pemeriksaan parasit malaria, 2014B. Malaria Microscopy Quality Assurance Manual, 2009C. Modul Pelatihan Mikroskopis malaria

V. METODE DAN ALAT BANTU PEMBELAJARANPelatihan ini menggunakan metode: ceramah tanya jawab, demontsrasi, dan pratikum. Menggunakan alat bantu dan media: powerpoint, proyektor, laptop, flipchart, whiteboard, modul, alat dan bahan pembuatan sediaan darah malaria, Panduan Demostrasi dan petunjuk praktikum .

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANJumlah jam yang digunakan dalam materi ini adalah sebanyak 4 JPL @45 menit (T=1 jpl, P= 3jpl, PL=0). Agar proses pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan mempermudah kegiatan pembelajaran serta meningkatkan partisipasi seluruh perserta, maka perlu disusun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

A.Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajaran1. Kegiatan Pelatiha. Memulai kegiatan dengan melakukan bina suasana di

kelompok.b. Menyapa peserta dengan ramah dan hangat dan

memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan.

c. Menggali pendapat peserta (persepsi)/curah pendapat tentang materi yang akan dipelajari.

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup bahasan.

e. Memandu peserta untuk membaca Diskripsi Singkat dan Tujuan pembelajaran

Page 3: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

f. Memberi kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan

2. Kegiatan Pesertaa. Mempersiapkan nama untuk ditaruh di meja, serta

alat tulis yang diperlukan.b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan pelatih.c. Menyampaikan hal-hal yang diketahui tentang materid. Mendengarkan penjelasan pelatihe. Membaca modul sesuai instruksi dari pelatih.f. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih bila ada hal-

hal yang belum jelas dan perlu klarifikasi.

B. Langkah 2: Review pokok bahasan1. Kegiatan Pelatih

a. Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah dengan waktu yang singkat.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk membaca bagian materi inti Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan

2. Kegiatan Pesertaa. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal

yang dianggap pentingb. Membaca materi inti dan mengajukan pertanyaan

kepada pelatih sesuai materi dan kesempatan yang diberikan

c. Menjawab dan mengajukan pertanyaan

C. Langkah 3: Pendalaman pokok bahasan1. Kegiatan Pelatiha. Memandu peserta untuk membaca materi inti secara

bergiliran dan memberikan bimbingan di dalam proses pembelajaran.

b. Mendemonstrasikan cara pembuatan sediaan darah malaria.

c. Menginstruksikan peserta untuk membuat kelompok perpasangan setiap kelompok terdiri dari 2 orang.

d. Meminta peseta untuk mempraktekan cara pembuatan sediaan darah malaria

e. Melakukan evaluasi hasil praktikum peserta f. Memberikan umpan balik hasil praktikum

Page 4: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

2. Kegiatan Pesertaa. Mendengar, membaca materi inti secara bergantian,

mencatat dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas pada pelatih.

b. Memperhatikan demonstrasi cara pembuatan sediaan darah malaria

c. Membuat kelompok sesuai instruksi. d. Melakukan praktium sesuai instruksi pelatihe. Menyerahkan sediaan darah hasil praktikum f. Memperhatikan umpan balik hasil praktikum

D. Langkah 4: Rangkuman dan evaluasi hasil belajar1. Kegiatan Pelatih

a. Melakukan evaluasi dengan mengajukan pertanyaan sesuai pokok bahasan

b. Membuat rangkuman2. Kegiatan Peserta

b. Menjawab pertanyaan yang diajukan pelatih c. Mencatat rangkuman hasil proses pembelajaran.

VII. URAIAN MATERIA. Pokok bahasan 1 : Alat dan Bahan Pembuatan

Sediaan Darah MalariaAlat dan bahan yang digunakan untuk membuat sediaan darah (SD) malaria adalah :1.Kaca benda/Slide/Object Glass

Yang terbaik adalah menggunakan object glass yang baru dan dicuci sebelum dipakai. Bila menggunakan object glass bekas pakai, hanya dianjurkan sekali pencucian saja. Object glass tidak dapat dipakai apabila sudah tergores, tumbuh jamur, dan berlemak. Ukuran object glass yang dipakai adalah 25 x 75 x 1 – 1,5 mm.Cara melakukan pencucian object glass :- Semua object glass direndam dalam air sabun

selama 30 menit - 1 jam. - Setelah direndam dibilas menggunakan air yang

bersih, sampai sisa sabun hilang.- Object glass dikeringkan satu per satu secara

terpisah dan dilap dengan kasa atau kain bersih yang lebut.

Page 5: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

- Sedangkan untuk penggunaan object glass yang tidak baru/bekas pakai, harus direndam dalam air hangat yang diberi deterjen selama 1 - 2 hari. Membuat larutan air sabun : 1 sdm (sendok makan) bubuk deterjen dalam 1 L air. Kemudian dibilas menggunakan air yang bersih sampai sisa sabun hilang, lalu dikeringkan satu per satu secara terpisah dan dilap dengan kasa atau kain bersih yang lebut.

Cara menyimpan object glass :- Object glass yang sudah dibersihkan/dicuci

dibungkus dengan kertas tipis yang bersih. Setiap 10 slide diikat dengan rapi dan disimpan di dalam kotak slide.

- Kotak slide yang yang dianjurkan adalah terbuat dari bahan plastik/fiber yang tahan pecah.

2.Lanset Steril Lanset bisa berbentuk seng yang ujungnya runcing

ataupun berbentuk jarum yang dilindungi oleh plastik dan dapat dipasang pada autoklik. Digunakan untuk menusuk bagian jari yang akan diambil darahnya. Lanset hanya dipakai untuk sekali tusukan. Setelah digunakan, lanset langsung dibuang pada tempat yang aman (tempat jarum bekas).

3.Kapas dan Alkohol 70%Digunakan untuk desinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan bersama dengan alkohol 70%. Jika tidak tersedia kapas, dapat digunakan bahan halus. Saat ini sudah tersedia kapas alkohol/alkohol swab.

4.Tissue/Kassa steril Digunakan untuk menghapus tetesan darah pertama pada lokasi pengambilan darah (menghilangkan bekuan darah dan sisa alkohol).

5.Kotak slide/Slide Box.

Page 6: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

Sebaiknya tidak terbuat dari bahan kayu karena dapat berpengaruh pada SD yang disimpan.

6.Book slide Terbuat dari bahan plastik/fiber, digunakan untuk

menyimpan sediaan darah setelah diperiksa dan akan dikirim untuk uji silang.

B. Pokok bahasan 2 : Jenis-jenis Sediaan DarahUntuk membuat SD malaria dibuat 2 jenis SD, yaitu sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis.

1. Sediaan darah tebalTerdiri dari sejumlah besar sel darah merah yang terhemolisis. Parasit yang ada terkonsentrasi pada area yang lebih kecil sehingga akan lebih cepat terlihat di bawah mikroskop.

2. Sediaan darah tipisTerdiri dari satu lapisan sel darah merah yang tersebar dan digunakan untuk membantu identifikasi parasit malaria setelah ditemukan dalam SD tebal sehingga dapat melihat morfologi parasit dengan jelas di dalam sel darah merah.

C. Pokok bahasan 3 : Pembuatan Sediaan Darah Untuk membuat sediaan darah (SD) malaria dibuat dua jenis, yaitu sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis.Sediaan darah tebal digunakan untuk identifikasi parasit dengan cepat, terdiri dari sejumlah darah merah yang terhemolisa. Parasit yang ada terkonsentrasi pada area yang lebih kecil sehingga akan lebih cepat terlihat di bawah mikroskop. Sediaan darah tipis terdiri dari satu lapisan sel darah merah yang tersebar dan digunakan untuk membantu identifikasi parasit malaria setelah ditemukan pada SD tebal sehingga dapat melihat morfologi parasit dengan jelas di dalam sel darah merah.

Prosedur pembuatan sediaan darah Malaria

Page 7: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

1. Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas.

2. Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil dari ujung ibu jari kaki dan bayi <6 bulan darah diambil dari tumit).

3. Bersihkan jari dengan kapas alkohol untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel pada jari tersebut.

4. Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak terkumpul di ujung jari.

Page 8: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

5. Tusuk bagian ujung jari (agak di pinggir, dekat kuku) secara cepat dengan menggunakan lancet.

6. Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan kapas kering, untuk menghilangkan bekuan darah dan sisa alkohol.

7. Tekan kembali ujung jari sampai darah keluar, ambil object glass bersih (pegang object glass di bagian tepinya). Posisi object glass berada di bawah jari tersebut.

8. Teteskan 1 tetes kecil darah (± 2μl) di bagian tengah object glass untuk SD tipis. Selanjutnya 2-3 tetes kecil darah (± 6μl) di bagian ujung untuk SD tebal.

9. Bersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas.10. Letakkan object glass yang berisi tetesan darah

diatas meja atau permukaan yang rata.11. Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru

(object glass kedua) tetapi bukan cover glass. Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar sepanjang object glass.

12. Dengan sudut 450 geser object glass tersebut dengan cepat ke arah yang berlawanan dengan tetes darah

Page 9: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

tebal, sehingga didapatkan sediaan hapus (seperti bentuk lidah).

13. Untuk SD tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ke tigatetes darah tebal. Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung object glass searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.

14. Pemberian label/etiket pada bagian ujung object glass dekat

sediaan darah tebal, bisa menggunakan kertas label atau object glass frosted. Pada label dituliskan KODE/INISIAL NAMA/TANGGAL PEMBUATAN.

15. Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan di tempat yang datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk lampu mikroskop), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD menjadi retak-retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan. Kipas angin dapat digunakan untuk mengeringkan SD

16. Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan serangga (semut, lalat, kecoa dll), debu, panas, kelembaban yang tinggi dan getaran.

17. Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai. Pada keadaan tidak memungkinkan selambat-

Page 10: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

lambatnya dalam waktu 24 jam SD harus sudah diwarnai.

D. Pokok bahasan 4 : Kesalahan-kesalahan Yang Sering Dijumpai Pada Pembuatan Sediaan Darah

Sedian darah yang tidak baik yang sering dijumpai pada pembuatan SD :1. Jumlah darah yang digunakan terlalu banyak, sehingga

warna SD tebal menjadi gelap/terlalu biru. Parasit malaria pada SD tebal sulit dilihat karena banyaknya sel darah putih. Demikian juga pada SD tipis, bertumpuknya sel darah merah menyebabkan parasit sulit dilihat.

2. Jumlah darah yang digunakan terlalu sedikit, tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk menyatakan bahwa SD tersebut negatif.

3. SD yang berlemak atau kotor dapat menyulitkan pemeriksaan. Selain itu pada proses pewarnaan, sebagian SD tebal dapat terlepas.

Page 11: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

4. Ujung object glass kedua yang bergerigi atau terlalu tajam akan menyebabkan penyebaran SD tipis tidak rata dan ujungnya tidak berbentuk lidah.

5. SD tebal yang terletak di ujung object glass, dapat menyulitkan pemeriksaan karena posisi meja sediaan sudah maksimal (tidak dapat digeser).

E. Pokok bahasan 5 : Penilain Kualitas Pembuatan Sediaan

Darah Kualitas Pembuatan Sediaan Darah1. Makroskopik

a. Tetes tebal Diameter ± 1cm Ketebalan: tulisan dapat dilihat di atas kertas Tidak terfiksasi

b. Tetes tipis: 1 cm dari bagian ujung sediaan darah tipis berbentuk lidah

2. Mikroskopika. Tetes tebal

Volume darah: 6 μl atau Untuk menilai SD darah negatif: minimal dapat

dilihat 100 LPB atau setara dengan 3000-4000 leukosit

Page 12: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

Ketebalan baik : jumlah leukosit 15 -20/LPB tebal : jumlah leukosit > 20/LPB tipis : jumlah leukosit <15 /LPB

b. Tetes tipis Volume darah: 2 μl Eritrosit tidak saling bertumpuk. Terfiksasi

VIII. REFERENSI 1. Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria, 20142. Malaria Microscopy Quality Assurance Manual, 20093. Buku Pedoman Jejaring dan Pemantapan Mutu

Laboratorium Mikroskopik Malaria, 2013

IX. Ruang diskusi

X. LATIHAN

1. Jenis sediaan darah malaria adalah.....a. Sediaan darah tebalb. Sediaan darah sedang dan tipisc. Sediaan darah tebal dan tipisd. Sediaan darah malaria

2. Sediaan darah tebal digunakan untuk.......a. Melihat morfologi parasit di dalam sel darah merahb. Identifikasi parasit dan sel darah putihc. Identifikasi parasit malaria secara cepatd. Melihat parasit secara utuh

3. Jumlah darah yang digunakan untuk membuat sediaan darah tebal adalah......a. 20 µlb. 6 µlc. 2 µl

Praktekkan cara pembuatan sediaan darah untuk pemeriksaan malaria dan diskusikan kendala-kendala yang mungkin dihadapi sehingga sediaan darah yang dibuat tidak memenuhi syarat!

Page 13: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

d. 10 µl

4. Sediaan darah tipis digunakan untuk......a. Melihat morfologi parasit di dalam sel darah merahb. Identifikasi parasit dan sel darah putihc. Identifikasi parasit malaria secara cepatd. Melihat parasit secara utuh

5. Jumlah darah yang digunakan untuk membuat sediaan darah tebal adalah........a. 20 µlb. 6 µlc. 2 µld. 10 µl

6. Pengeringan SD malaria dapat dilakukan di.....a. Dalam inkubatorb. Di atas nyala apic. Di bawah sinar matahari langsungd. Menggunakan kipas angin

7. Pewarnaan SD malaria pada kondisi yang tidak memungkinkan dapat ditunda selama.....a. 36 jamb. 24 jamc. 48 jamd. 60 jam

8. Kode SD malaria dituliskan di ...a. SD tipisb. Salah satu ujung kaca objek c. SD tebald. Di tengah-tengah kaca objek

9. Pada pembuatan sediaan darah tebal, diameter sediaan darah tebal yang terbaik adalah.....a. ± 0,5 cm b. ± 1 cm c. ± 1,5 cm d. ± 2 cm

10. Sediaan darah tebal digunakan untuk......a. Melihat morfologi parasit di dalam sel darah merahb. Identifikasi parasit dan sel darah putihc. Identifikasi parasit malaria secara cepat

Page 14: Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajarankomdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Web viewKegiatan Pelatih Menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pembuatan sediaan darah

Modul Materi Inti. 3- Pembuatan Sediaan Darah Malaria

d. Melihat parasit secara utuh