pokok bahasan teori ekonomi
TRANSCRIPT
TEORI EKONOMITEORI EKONOMI(Aspek Mikro)(Aspek Mikro)
Pokok Bahasan Teori Ekonomi
MODUL 1MODUL 1
OLEHOLEHSAHIBUL MUNIRSAHIBUL MUNIR
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KELAS KARYAWANFAKULTAS EKONOMI PROGRAM KELAS KARYAWAN
UNIVERSITAS MERCUUNIVERSITAS MERCU BUANABUANA20120122
PENDAHULUANPENDAHULUAN
1. Pengertian Ilmu Ekonomi1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang
berkembang sejak beberapa abad yang lalu. Perkembangannya
sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan bermula setelah Adam
Smith, pada tahun 1776 menerbitkan buku yang berjudul : “An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”.
Beberapa pandangan dalam buku ini masih tetap mendapat
sokongan dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi yang ada saat ini.
Adam Smith boleh dipandang sebagai “bapak dari ilmu ekonomi”.
Sebelum masa Adam Smith sudah banyak pemikiran-pemikiran
yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang
dihadapi oleh masyarakat, tetapi tulisan-tulisan tersebut tidak
dikemukakan secara sistematis, dan belum memuat analisis yang
menyeluruh terhadap berbagai aspek kegiatan ekonomi. Sehingga
pemikiran-pemikiran ekonomi tersebut belum dapat dianggap
sebagai ilmu/cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Dua abad setelah zamannya Adam Smith, kegiatan
perekonomian telah berkembang sangat pesat. Pada saat ini
kegiatan industri sudah sangat canggih, dan tekonologi yang
digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada
zamannya Adam Smith. Begitu juga organisasi perusahaan sudah
jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh
lebih rumit daripada masa Adam Smith. Pola kegiatan perekonomian
negara secara keseluruhannya juga sudah sangat berbeda.
Sehingga pada saat ini analisis dalam ilmu ekonomi/teori
ekonomi menjadi lebih komplek dan harus dapat memberi gambaran
yang lebih lengkap mengenai kegiatan ekonomi.
Teori ekonomi/ilmu ekonomi itu dipelajari untuk dijadikan
rujukan atau acuan didalam memahami dan memecahkan masalah
ekonomi. Munculnya masalah ekonomi tersebut karena adanya
ketidakseimbangan antara sumberdaya ekonomi yang tersedia,
dengan keinginan dan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi
dengan menggunakan sumberdaya ekonomi tersebut. Kebutuhan
dan keinginan manusia sifatnya tak terbatas(baik jumlah maupun
jenisnya), sedangkan sumberdaya ekonomi terbatas
jumlahnya(langka/scare).
Berdasarkan permasalahan ekonomi tersebut, maka ilmu
ekonomi kiranya dapat didefinisikan sbb : “ Ilmu Ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam mengalokasikan
penggunaan sumberdaya ekonomi yang terbatas(langka) untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak
terbatas jumlahnya, secara optimal”
Profesor P. A. Samuelon, salah seorang ahli ekonomi yang
terkemuka di dunia yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi
pada tahun 1970, memberikan definisi ilmu ekonomi secara berikut :
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang mengenai individu-individu
dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas –
tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara – untuk menghasilkan
berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat.
2. Kegunaan Teori Ekonomi.2. Kegunaan Teori Ekonomi.
Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang tersurat dalam definisi
ilmu ekonomi diatas, ternyata ilmu ekonomi itu tidak hanya berguna
bagi para ahli ekonomi saja, tetapi juga bagi semua orang. Semua
orang membutuhkan pemahaman prinsip-prinsip ekonomi untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian ilmu
ekonomi ilmu ekonomi perlu dipelajari oleh semua orang.
Prinsip ekonomi adalah suatu prinsip yang menyatakan” dengan
sejumlah pengorbanan(biaya) tertentu diperoleh hasil(output)
yang maksimum, atau untuk memperoleh sejumlah output
tertentu dikeluarkan biaya yang minimal”
Pengkajian dan pengembangan teori ekonomi itu dipengaruhi oleh
dua kerangka pemikiran yaitu tradisional dan radikal. Kerangka
pemikiran tradisional mendasarkan diri pada gagasan Adam Smith,
yang juga dikenal sebagai mazhab Klasik. Aliran ini menekankan
pada pentingnya kepemilikan pribadi, kebebasan bertindak di pasar,
dan pentingnya peranan mekanisme pasar dalam pengambilan
keputusan.
Seratus tahun setelah Adam Smith (Klasik), dikenal pula aliran Neo-
Klasik yang merupakan perkembangan dalam bentuk modern
mazhab Klasik. Mazhab Neo-Klasik menekankan bahwa kegiatan
ekonomi setiap agen ekonomi dalam masyarakat mempunyai tujuan
untuk mengoptimumkan pencapaian keuntungan.
Kerangka pemikiran yang kedua bertolak dari buku Karl Max yang
berjudul Das Kapital yang terbit tahun 1848, yang kemudian dikenal
sebagai aliran radikal kiri.
3.Mikroekonomi “versus” Makroekonomi3.Mikroekonomi “versus” Makroekonomi
Ilmu ekonomi berdasarkan pokok bahasannya dapat dibedakan
menjadi”Mikroekonomi dan Makroekonomi”
Mikroekonomi : ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
ekonomi(yaitu perilaku yang didasarkan pada prinsip ekonomi) dari
individu konsumen, produsen dan pemilik faktor produksi dalam
suatu perekonomian pasar bebas.
Misalnya bagaimana suatu individi konsumen akan mengalokasikan
pendapatannya untuk membeli berbagai barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Mikro ekonomi juga mempelajari bagaimana cara
seorang produsen dalam menentukan tingkat output yang dapat
memberikan keuntungan maksimum kepadanya.
Sedangkan makroekonimi adalah ilmu ekonomi yang membahas
dan menganalisis kondisi perekonomian secara menyeluruh dan
bukannya bagian-bagian kecil dari padanya(bersifat individual).
Analisis makroekonomi membahas perilaku negara, masyarakat
atau kelompok masyarakat. Variabel yang dibahas antara lain
pendapatan nasional, pengangguran, inflasi, anggaran pemerintah
dan perdagangan luar negeri.
Meskipun teori mikroekonomi dan makroekonomi sudah berkembang
menjadi cabang teori ekonomi yang berbeda, tetapi sebenarnya
keduanya tidak dapat dipisahkan dan masih terikat dalam wilayah
(domain) teori ekonomi.
4. Bidang Teori Mikroekonomi4. Bidang Teori Mikroekonomi
Pada prinsipnya mikro ekonomi itu membahas tentang :
(1) Penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Analisis yang menjelaskan proses penentuan tingkat harga
jumlah barang yang diperjual belikan di pasar disebut “Teori
Harga”. Sehingga mikroekonomi juga disebut sebagai “teori
harga”
(2) Penentuan teknik produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum kepada produsen.
Analisis yang menjelaskan bagaimana cara seorang produsen
menentukan tingkat produksi(output) yang dapat memberikan
keuntungan maksimum kepadanya disebut “Teori Produksi”.
Maka mikroekonomi juga disebut sebagai “teori produksi”
(3) Penetuan pendapatan masing-masing faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Analisis yang menjelaskan penentuan pendapatan masing-
masing faktor produksi disebut teori “Distribusi”. Jadi
mikroekonomi juga disebut sebagai”teori distribusi”
55. Masalah Pokok Perekonomian. . Masalah Pokok Perekonomian.
Dalam kehidupan sehari-hari individu-individu perusahaan dan masyarakat secara
keseluruhannya akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang bersifat ekonomi,
yaitu persoalan yang menghendaki seseorang, sesuatu perusahaan atau
masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan
sesuatu kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang, suatu perusahaan
atau suatu masyarakat untuk memproduksikan barang dan jasa maupun mengkonsumsi
(menggunakan) barang dan jasa tersebut. Dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi
seorang individu, sesuatu perusahaan, atau masyarakat secara keseluruhan akan
mempunyai beberapa pilihan atau alternatif untuk melakukannya. Berdasarkan kepada
alternatif-alternatif yang tersedia tersebut, mereka perlu mengambil keputusan untuk
memilih alternatif yang terbaik untuk dilaksanakan.
Mengapa individu-individu perusahaan dan masyarakat perlu memilih alternatif yang
terbaik dalam kegiatan ekonomi yang dilaksanakannya? Karena mereka menghadapi
masalah kelangkaan(scarcity). Kelangkaan atau kekurangan tersebut terjadi sebagai
akibat dari adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan
sumberdaya ekonomi (faktor-faktor produksi) yang tersedia dalam masyarakat. Di
satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu akan terdapat keinginan yang relatif tidak
terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sebaliknya, di lain pihak, sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi
yang dapat digunakan untuk memproduksikan barang-barang tersebut adalah relatif
terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak bisa mendapat dan menikmati semua
barang yang mereka inginkan.
Dengan demikian persmasalahan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada
hakikatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut :
Bagaimanakah caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat?
Dalam teori ekonomi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) masalah
pokok yang perlu dipecahkan, yaitu :
(1). Apa (What) jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi
didalam perekonomian.
(2). Bagaimanakah(How) barang-barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat harus diproduksi.
(3). Untuk siapakah(For Whom) barang-barang dan jasa
tersebut dihasilkan
66. Faktor Produksi. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh
alam atau diciptakan oleh manusia, yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor
produksi ada kalanya dinyatakan dengan istilahlain, yaitu
sumberdaya ekonomi.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan
menentukan sampai di mana sesuatu negara dapat menghasilkan
barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan
menjadi empat golongan, yaitu (i) tanah dan sumber alam, (ii)
tenaga kerja, (iii) modal, dan keahlian keusahawanan.
1).Tanah dan sumber alam. Ini merupakan faktor produksi yang
disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, berbagai
jenis barang tambang, hasil hutan, dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk
membangkitkan tenaga listrik.
2).Tenaga kerja. Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang
terdapat dalam perekonomian.
Arti tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka
miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan
kepada tiga golongan :
i. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak
berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak mempunyai
keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan.
ii. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang mempunyai
keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja seperti montir
mobil, tukang kayu dan tukang memperbaiki TV dan radio.
iii. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang mempunyai
pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu
seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insiyur.
3).Modal. Faktor produksi ini meliputi benda yang diciptakan oleh
manusia dan digunakan untuk memproduksikan barang-barang dan
jasa-jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contohnya adalah sistem
pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan,
mesin-mesin dan peralatan pabrik, dan alat-alat pengangkutan.
4).Keahlian kewirausahawan. Yang dimaksudkan dengan keahlian
keusahawan adalah keahlian dan kemampuan pengusaha-
pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai
kegiatan usaha. Dalam menjalankan usaha mereka para pengusaha
akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain, yaitu tanah, modal
dan tenaga kerja. Keahlian keusahawan meliputi kemahiran para
pengusaha untuk mengorganisasi berbagai faktor produksi yang lain
tersebut sehingga usahanya berhasil dan berkembang dan dapat
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
7. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi7. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi.
Analisis ekonomi dapat dibedakan kepada tiga golongan, yaitu : ekonomi
deskriptif, teori ekonomi dan ekonomi terapan (applied
economics).
Ekonomi Deskriptif. Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Analisis
mengenai keadaan petani di Jawa Tengah adalah tergolong sebagai ilmu deskriptif.
Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di alam
semesta, dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu adalah penting untuk
mengetahui fakta-fakta mengenai kenyataan yang wujud. Ada kalanya hal itu tidak
mudah dilakukan. Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial. Didalam ilmu
sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat yang sebenarnya dari kenyataan yang
wujud. Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud. Ini disebabkan
karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat berkaitan satu sama lain,
sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang
sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh
kenaikan harga kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dijelaskan karena produksi
pangan bukan saja dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor-faktor lain
seperti iklim, harga baragn lain, keadaan ekonomi dan sebagainya.
Teori Ekonomi. Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang
menggambarkan sifat-sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan
tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya
mengalami perubahan. Ia juga memberikan gambaran tentang sifat-sifat utama dan
sistem ekonomi dan bagaiman sistem ekonomi berfungsi. Dalam teori ekonomi yang
diterangkan adalah gambaran umum dan yang disederhanakan mengenai kegiatan
ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi. Mengetahui kenyataan-kenyataan ekonomi
saja belumlah cukup untuk belajar ekonomi. Yang lebih penting lagi ialah menyusun
kenyatan-kenyataan ini secara sistematik, dan membuat gambaran-gambaran umum
tentang kegiatan sesuatu perekonomian dan komponen-komponennya. Tugas ini
dijalankan oleh teori ekonomi.
Ekonomi Terapan. Bidang ilmu ekonomi ini lazim disebut juga sebagai ilmu
ekonomi kebijakan. Ia adalah cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan
yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah satu
peranan teori ekonomi adalah ia dapat dijadikan landasan dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus
dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi dianalisis
didalam ilmu ekonomi kebijakan.
Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yang pertama-tama harus diperhatikan
adalah tujuan-tujuan dari kebijakan ekonomi.
8.Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif.8.Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif.
Definisi. Dalam mempelajari ilmu ekonomi, ilmu-ilmu sosial lainnya, perlulah dengan
sungguh-sungguh disadari arti dan perbedaan dari pernyataan positif dan pernyataan
normatif. Pernyataan positif adalah pernyataan yang mengandung arti. Apakah yang
wujud, atau telah wujud, atau akan wujud ?. Kebenaran dari pernyataan positif dapat
dengan mudah dilihat dengan membandingkannya adengan kenyataan yang wujud.
Pada hakekatnya pernyataan positif adalah pernyataan mengenai fakta-fakta yang
wujud dalam masyarakat, oleh sebab itulah kebenarannya dapat dibuktikan denagn
memperhatikan kenyataan yang berlaku “kalau produksi beras turun maka harganya
akan naik” dan kalau beras dijual ke kota maka harganya akan lebih mahal daripada
kalau dijual di desa” merupakan contoh-contoh dari pernyataan positif/
Pernyataan normatif adalah pernyataan yang mengandung arti Apakah yang
sebaiknya harus wujud ? jadi pernyataan normatif adalah suatu pandangan subjektif
atau suatu value judgement.
Pernyataan ini bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan
wujud(terjadi) tetapi mengemukakan apa yang sebaiknya harus wujud(terjadi).
9.Pernyataan Positf dan Normatif Dalam Analisis Ekonomi.9.Pernyataan Positf dan Normatif Dalam Analisis Ekonomi.
Pernyataan, hipotesa dari persoalan dalam ilmu ekonomi ada yang merupakan
pernyataan positif dan ada yang merupakan pernyataan normatif “Kalau harga naik
maka permintaan barang akan berkurang”,
Kalau permintaan dalam masyarakat berkurang maka tingkat kegiatan ekonomi akan
menurun”, dan “Kalau tingkat kegiatan ekonomi menuru maka ini akan mengurangi
investasi”, adalah contoh-contoh penyataan positif yang digunakan oleh banyak ahli
ekonomi.
Penyataan positif seperti itu dijumpai dalam ilmu ekonomi deskriptif dan teori
ekonomi. Pernyataan normatif selalu dijumpai dalam ilmu ekonomi terapan atau ilmu
ekonomi kebijakan. Masalah ekonomi dapat diatasi dengan beberapa cara, dan cara
manakah yang terbaik tergantung kepada value judgement dari yang
merumuskan kebijakan ekonomi tersebut. Hal ini telah dibicarakan pada bagian yang
lalu, yaitu ketika menerangkan mengenai ilmu ekonomi kebijakan. Dalam mengatasi
masalah kekurangan bahan makanan satu pihak berpendapat bahwa sebaiknya
kekurangan bahan makanan diatasi dengan mengimpor bahan tersebut, dan pihak
lainnya berpendapat bahwa sebaiknya ia diatasi dengan menaikkan produksi.
7. Sifat-sifat Teori Ekonomi.
Untuk mengetahui sifat-sifat umum dari teori-teori ekonomi didalam ilmu ekonomi,
terdapat 4 unsur penting dalam suatu teori ekonomi yaitu :
1. Definisi-definisi yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya variabel-variabel yang
sifat-sifat perkaitannya akan diterangkan dalam teori tersebut.
2. Sejumlah pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya teori
itu berlaku dengan baik.
3. Satu atau beberapa hipotesa mengenai bagaimana sifat-sifat perkaitan diantara
berbagai variabel yang dibicarakan.
4. Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
Variabel-variabel.
Pada hakekatnya teori menunjukkan tentang bagaimana berbagai hal berkaitan satu
sama lain. Teori mengemukakan pandangan tentang bagaimana perubahan sesuatu
faktor mempengaruhi faktor lainnya. Hal-hal yang berkaitan satu sama lain dinamakan
variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan, variabel adalah
unsur yang paling penting dalam suatu teori.
Salah satu teori yang penting dalam teori mikroekonomi adalah teori harga. Teori
tersebut pada hakekatnya bertujuan untuk menjelaskan bagaimana harga barang-
barang ditentukan. Dalam teori harga antara lain diterangkan sifat permintaan dari para
pembeli dan ini dikenal sebagai hukum permintaan. Hukum ini mengatakan : Kalau
harga sesuatu barang berubah maka jumlah permintaan ke atas barang itu juga
akan berubah. Dalam teori permintaan ini dengan jelas dapat dilihat bahwa ia
mempunyai dua variabel, yaitu harga dan jumlah barang yang diminta/dibeli. Dan hukum
permintaan itu menerangkan bagaimana sifat perkaitan diantara dua variabel tersebut.
Dalam membahas mengenai variabel perlu dibedakan diantara dua variabel, yaitu yang
ekogenus dan yang endogenus. Variabel yang endogenus adalah variabel yang sifat-
sifatnya diterangkan dalam teori tersebut. Sedangkan variabel yang ekogenus adalah
variabel yang mempengaruhi variabel endogenus tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor
yang berada di luar teori tersebut. Untuk lebih jelas mengenai perbedaan kedua variabel
tersebut perhatikan pernyataan berikut : Harga Beras di Jawa Barat tergantung kepada
keadaan iklim di daerah penanaman padi di Jawa Barat. Harga beras adalah variabel
endogenus, karena perubahannya dipengaruhi oleh variabel yang lain dalam pernyataan
itu, yaitu iklim. Iklim yang buruk mengurangi produksi dan ini akan menaikkan harga.
Variabel kedua, yaitu iklim, adalah variabel yang eksogenus, karena ia tidak dipengaruhi
oleh harga tetapi oleh faktor-faktor lain yang tidak dinyatakan dalam teori tersebut.
Pemisalan-pemisalan (Asumsi).
Membuat pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat penting
dalam membuat teori dalam ilmu sosial. Tenpa pemisalan sangat
sukar sekali untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara
berbagai variabel karena kegiatan ekonomi dan kehidupan
perekonomian sangat kompleks sifatnya. Suatu peristiwa dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan bagaimana berbagai
faktor tersebut akan mempengaruhi peristiwa itu menjadi sangat
rumit. Maka gambaran yang lebih sederhana mengenai bagaimana
perkaitan diantara suatu peristiwa dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya harus dibuat. Biasanya yang diterangkan ialah
bagaimana sifat perkaitan mempengaruhinya. Ini berarti teori harus
membuat penyederhanaan keatas kejadian yang sebenarnya dalam
masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan dengan membuat
pemisalan-pemisalan. Pemisalahan-pemisalahan itu dikenal sebagai
ceteris peribus. Kata-kata diambil dari bahasa Latin dan artinya “hal-
hal lainnya tidak mengalami perubahan”.
Untuk mengetahui dengan lebih jelas peranan pemisalan didalam
teori, ada baiknya kalau diperhatikan suatu teori dalam ilmu ekonomi
dan pemisalan-pemisalan yang digunakan dalam analisis tersebut.
Perhatikanlah kembali teori permintaan pembeli. Diatas telah
dinyatakan bahwa permintaan ke atas suatu barang, misalnya beras,
tergantung pada harganya, harga tinggi mengurangi permintaan dan
makin rendah harga makin banyak permintaan. Memang harga
memegang peranan penting dalam menentukan permintaan. Tetapi
disamping harga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan seperti pendapatan masyarakat, harga barang lain, dan
cita rasa masyarakat. Walaupun harga tetap, tetapi pendapatan
bertambah maka permintaan akan mengalami perubahan. Begitu
pula, walaupun harga tidak berubah, permintaan dapat berubah kalau
barang-barang lain harganya berubah. Peranan cita rasa di dalam
mempengaruhi permintaan kadang-kadang tidak boleh diambaikan.
Kalau masyarakat tidka menyukai lagi sesuatu barang, penurunan
harga tidak akan dapat menambah permintaanya. Jadi dalam
membuat teori bahwa permintaan dipengaruhi oleh harga, dibuat
pemisalan ceteris paribus.
Hipotesa.
Suatu hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel
yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat perkaitan itu dapat dibedakan dalam
dua golongan. Yang pertama dinamakan perkaitan langsung, yaitu keadaan dimana
perubahan dari nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak ke arah yang bersamaan.
Kalau pendapatan masyarakat bertambah maka konsumsi mereka akan bertambah
merupakan suatu contoh daripada hubungan yang bersifat perkaitan terbalik, yaitu
apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan berubah ke arah yang bertentangan.
Kenaikan harga menyebabkan permintaan menurun adalah contoh perkaitan yang
tergolong sebagai perkaitan terbalik.
Hipotesa sangat penting peranannya didalam mengemukakan teori ia mengemukakan
sifat-sifat daripada perkaitan variabel-variabel yang diterangkan. Hipotesa adalah
merupakan pernyataan yang bersifat umum, yaitu suatu pernyataan yang
menggambarkan keadaan yang pada umumnya wujud. Dengan demikian ia tidak 100
persen benar.
Suatu hipotesa adalah suatu hubungan fungsional, karena hubungan fungsional adalah
suatu pernyataan mengenai sifat-sifat hubungan diantara variabel-variabel. Ada kalanya
didalam ekonomi hipotesa dibuat dengan sangat spesifik. Sebagai akibatnya hubungan
fungsional yang dapat diwujudkan dari hipotesa itu menjadi sangat spesifik pula. Dalam
hipotesa yang seperti itu dapatlah dilihat besarnya pengaruh perubahan suatu variabel
kepada perubahan variabel lainnya. Hipotesa mengenai pengaruh harga kepada
permintaan sesuatu barang, sebagai contoh, dapat menerangkan persentasi penurunan
permintaan yang akan berlaku apabila harga naik sebanyak 10 persen.
Peramalan.Peramalan.
Membuat ramalan merupakan peranan penting lainnya yang dimainkan oleh teori
ekonomi. Teori ekonomi memberikan dua sumbangan penting didalam menganalisis
kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Yang pertama adalah menerangkan mengapa
peristiwa-peristiwa tertentu berlaku dan sebab-sebabnya bentuk peristiwanya adalah
seperti itu. Dengan mempelajari teori-teori ekonomi dapatlah diterangkan mengapa
harga-harga berubah, mengapakah kelebihan atau kekurangan penawaran berlaku, apa
yang menyebabkan pengangguran dan sebagainya. Dengan mempelajari teori-teori
dapatlah diketahui bagaimana suatu perekonomian berfungsi.
Disamping menerangkan bagaimana berfungsinya suatu perekonomian, teori ekonomi
dapat pula meramalkan keadaan yang berlaku. Peramalan itu sangat berguna untuk
dijadikan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki
keadaan dalam perekonomian. Andaikata analisis ekonomi menunjukkan bahwa
peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan akan berlaku dalam perekonomian, langkah-
langkah pencegahan dapat dilaksanakan agar peristiwa yang tidak diinginkan tersebut
dapat dihindarkan, atau setidak-tidaknya dikurangi pengaruh buruknya ekonomi
menentukan cara-cara yang paling baik didalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.