landasan teori prak gnss

7
LANDASAN TEORI Pada pelaksanaan survei GNSS ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan pengukuran, yakni : a. Posisi titik harus pada posisi yang clear sky / open space guna mendapatkan sinyal dari satelit dengan jelas, minimal untuk memperoleh nilai suatu koordinat receiver harus dapat menangkap paling sedikit 4 buah satelit dalam epoch yang sama. b. Titik yang akan diamat / didirikan receiver harus memiliki obstruksi minimal, sehingga efek multipath dan cycle slips bisa dihindari. Dengan demikian sinyal yang diterima oleh receiver adalah sinyal yang langsung dipancarkan dari satelit, bukan resultan dari sinyal satelit dan sinyal pantulan. c. Pengamatan dilakukan baseline per baseline Titik Ikat Titik yang akan ditentuka n Baseline Pengamata n

Upload: ngurah-adhiwangsa

Post on 23-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Praktikum Survei GNSS

TRANSCRIPT

LANDASAN TEORI

Pada pelaksanaan survei GNSS ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan

pengukuran, yakni :

a. Posisi titik harus pada posisi yang clear sky / open space guna mendapatkan sinyal dari

satelit dengan jelas, minimal untuk memperoleh nilai suatu koordinat receiver harus

dapat menangkap paling sedikit 4 buah satelit dalam epoch yang sama.

b. Titik yang akan diamat / didirikan receiver harus memiliki obstruksi minimal,

sehingga efek multipath dan cycle slips bisa dihindari. Dengan demikian sinyal yang

diterima oleh receiver adalah sinyal yang langsung dipancarkan dari satelit, bukan

resultan dari sinyal satelit dan sinyal pantulan.

c. Pengamatan dilakukan baseline per baseline

Jumlah titik dan distribusinya, dalam hal ini semakin banyak titik yang tersebar yang terdiri dari

titik yang telah diketahui koordinatnya (titik tetap) yang koordinatnya dalam datum WGS 1984

dan titik yang akan ditentukan koordinatnya akan semakin baik bagi keperluan pengontorlan

kualitas dan juga membantu dalam pendefinisian datum.

Geometri jaringan

- nilai baseline tidak terlalu panjang

- panjang baseline satu dengan yang lainnya hampir sama

- jaringan dibuat menjadi loop

- jumlah baseline trivial minimum

Titik Ikat

Titik yang akan ditentukan posisinya

Baseline Pengamatan

d. Titik pengamatan GPS harus dijaukan dari sumber yang dapat menimbulkan

interferensi elektris, misalnya stasiun pemancar gelombang mikro, radio repeater, dan

kabel listrik tegangan tinggi.

e. Kondisi dan struktur tanahnya stabil, karena titik yang akan ditentukan koordinatnya

haruslah tetap dan tidak bergerak-gerak sehingga hasil dari pengamatan GPS dapat

digunakan dalam jangka waktu yang lama.

f. Faktor keamanan dan faktor aksesibilitas perlu diperhatikan, dengan tujuan agar

tidak mudah dirusak dan dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

METODE STATIK

Pada metode ini penentuan posisi dilakukan dengan jalan melakukan pengamatan dengan waktu

tertentu dan keadaan titik – titik yang akan ditentukan posisinya diam (tidak bergerak). Metode

statik ini setidaknya memerlukan lebih dari satu receiver, empat atau lebih satelit lokasi

pengamatan yang bebas dari obstruksi. Lama pengamatan sendiri bergantung pada ketelitian

yang dibutuhkan dan geometri satelit yang baik.

DESAIN PROYEK

Tahapan yang harus dilakukan dalam desain proyek dan harus dikuasai oleh surveyor dengan

baik adalah :

Pembuatan lay out project & desain jaringan

Bahan – bahan yang diperlukan meliputi peta tentang lokasi proyek yang dapat

memberikan informasi selengkap mungkin (dapat pula menggunakan citra dari Google

Earth). Informasi tersebut sangat penting karena dengan adanya sketsa desain jaringan,

dapat dilihat strength of figure dari jaringan yang dibuat serta lokasi titik yang menyangkut

keamanan dari titik yang akan dibuat ditambah dengan akses dan komunikasi pada saat

dilakukan proyek. Dalam tahapan ini juga dapat dipertimbangkan mengenai bentuk

jaringan yang akan dibuat, apakah akan digunakan bentuk segitiga ataupun segiempat dan

sebgainya (dalam praktikum ini menggunakan bentuk segitiga).

SYARAT PEMBUATAN DESAIN JARINGAN KONTROL HORIZONTAL

1. Jarak antar stasiun homogen atau relative sama

2. Desain jaring sesuai ketentuan pengukuran orde 3

3. Obstruksi setiap stasiun minimal

4. Terdiri dari 12 stasiun

5. Jaring terdapat titik ikat ke BM

6. Area jaring di sekitar kampus, atau kawasan daerah sleman

7. Terdapat common baseline

8. Desain direncanakan pada Google earth terlebih dahulu

9. Penggambaran menggunakan Auto cad

10. Setiap titik diberi keterangan kordinat titik tersebut dalam UTM

Penentuan titik tetap (fixed point) sebagai titik ikatan

Faktor yang dianalisis adalah mengenai bentuk jaringan, panjang tiap baseline pada

jaringan tersebut dan yang terpenting adalah jumlah titik tetap yang digunakan sebagai titik

ikatan untuk proses perataan jaringan.

Pembuatan formulir lapangan

Hal yang perlu selalu dicek dan dicatat adalah keadaan receiver, sketsa receiver, tinggi alat

pada saat awal, pertengahan, dan akhir pengamatan, kelembaban udara, suhu, keadaan

cuaca.

PEMBUATAN JADWAL PENGAMATAN

Perlu memperhatikan beberapa hal penting antara lain :

Jumlah receiver yang digunakan

Untuk melakukan survei GNSS statik minimal diperlukan dua buah receiver GNSS yang

mengamat satelit secara simultan di dua titik yang berbeda.

Jumlah titik dan baseline yang akan diamat

Dalam survei pengamatan GNSS dikenal common baseline dan common point. Common

baseline adalah baseline yang diamat lebih dari satu kali pada suatu kegiatan proyek,

sedangkan common point adalah titik yang diamat lebih dari satu kali.

Gambar :

Titik Ikat

Common Point

Titik yang diamat sekali

Common Baseline

Baseline bebas

Alokasi waktu pengamatan maksimal tiap titik

Jumlah tenaga kerja

Jenis alat transportasi yang dapat digunakan

Metode yang digunakan dalam pengamatan GPS

Pengukuran Orde 3:

Sesi I

Sesi II

Sesi III

Sesi IV