landasan-teori fisiologi

7
LANDASAN TEORI 1. Definisi Fisiologi Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat dan sebagainya. Fisiologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari objek spesifik makhluk hidup dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Fisiologi berasal dari kata Yunani, yaitu physis (alam, pekerjaan, atau sifat) dan logos (cerita atau ilmu). Jadi fisiologi tersebut adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga tingkat organisme itu sendiri. Fungsi yang dipelajari adalah fungsi kerja yang meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologi berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Fisiologi manusia, dikenal pula beberapa istilah yang berkaitan dengan fisiologi, antara lain elektrofisiologi, berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot, neurofisiologi, mempelajari fisiologi otak, fisiologi sel, menunjuk pada fungsi sel secara individual.

Upload: fairuzinanda

Post on 25-Nov-2015

203 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori-teori mengenai fisiologi

TRANSCRIPT

  • LANDASAN TEORI

    1. Definisi Fisiologi

    Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap

    jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat dan sebagainya. Fisiologi merupakan

    cabang dari ilmu biologi yang mempelajari objek spesifik makhluk hidup dari

    sudut pandang struktur dan fungsinya. Fisiologi berasal dari kata Yunani, yaitu

    physis (alam, pekerjaan, atau sifat) dan logos (cerita atau ilmu). Jadi fisiologi

    tersebut adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik dan biokimia dari

    makhluk hidup.

    Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi

    normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ

    hingga tingkat organisme itu sendiri. Fungsi yang dipelajari adalah fungsi kerja

    yang meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi

    dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi

    bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.

    Fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan

    bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi

    manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi

    tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek

    dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek

    menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada

    pemahaman bagaimana ciri fisiologi berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.

    Fisiologi manusia, dikenal pula beberapa istilah yang berkaitan dengan fisiologi,

    antara lain elektrofisiologi, berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot,

    neurofisiologi, mempelajari fisiologi otak, fisiologi sel, menunjuk pada fungsi sel

    secara individual.

  • 2. Definisi Kerja

    Kerja adalah sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,

    sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran energi untuk

    kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

    umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja

    mental. Kerja mental, pengeluaran energi relatif kecil dibandingkan dengan kerja

    fisik dimana pada kerja fisik ini manusia akan menghasilkan perubahan dalam

    konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia

    dalam tubuh fokus dengan respon tubuh terhadap kebutuhan metabolisme pada

    saat bekerja dengan mengukur aktivitas dari cardiovascular,respiratory dan

    sistem otot pada saat bekerja dapat mengetahui cara mencegah kelelahan saat

    melakukan aktivitas.

    Bekerja adalah suatu kegiatan atau aktivitas manusia untuk merubah

    keadaan-keadaan tertentu dari lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan

    dan memelihara kelangsungan hidupnya. Studi ergonomi dalam kaitanya dengan

    kerja manusia hal ini du tujukan untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata

    cara kerja yang harus di aplikasikan untuk mengevaluasi apakah tata cara kerja

    tersebut sudah baik atau belum adalah dengan mengukur penggunaan energi kerja

    atau energi otot manusia yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktifitas-

    aktifitas tersebut. Berikut ini beberapa kebutuhan tingkat manusia diantaranya:

    1. Kebutuhan fisiologi seperti makanan, minuman dan tempat tinggal untuk

    melindungi dari panas matahari, dingin dan hujan.

    2. Kebutuhan akan merasa aman terhadap ancaman kehilangan milik dan nyawa

    serta jaminan kelangsungan hidup.

    3. Kebutuhan sosial, seperti bergaul dengan orang lain.

    3. Kelelahan Kerja (Fatigue)

    Kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada saraf dan otot

    manusia sehingga tidak dapat berfungsi lagi sabagai mana mestinya, jika

    seseorang bekerja pada tingkat energi diatas 5,2 kcal permenit, maka pada saat itu

    akan timbul rasa lelah (fatigue). Munurut Murrel (1965) kita bisa masih bisa

  • mempunyai cadangan sebesar 25 kcal sebelum munculnya Asam Laktat sebagai

    tanda saat timbulnya waktu istirahat. Cadangan energi akan hilang jika kita

    bekerja lebih dari 5,0 kcal per menit. Selama priode istrahat, cadangan tersebut

    dibentuk kembali.

    Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karen kerja, dengan adanya

    aktivitas kontraksi dan relaksasi yang diakibatkan oleh pengeluaran sejumlah

    energi secara tepat, pekerjaan uang dikerjakan terus menerus, pekerjaan setempat

    atau lokal yang terus menerus berulang dengan pngeluaran energi tempat yang

    besar, dan sikap yang dibatasi. Berikut ini terdapat beberapa cara untuk

    mengurangi kelelahan otot antara lain:

    1. Mengatur beban kerja dengan melakukan perancangan kerja.

    2. Mengatur periode istirahat yang cukup berdasarkan atas pertimbangan

    fisiologis, mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan

    tekanan fisiologis diantara anggota pekerja.

    3. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam

    lingkungan kerja yang panas.

    4. Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik mereka dan tingkat

    pelatihan (training) untuk aktivitas tertentu yang membutuhkan energi yang

    cukup besar.

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan dalam

    bekerja. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan, adalah

    sebagai berikut:

    a. Penentuan dan lamanya waktu kerja.

    b. Penentuan dan lamanya waktu istirahat.

    c. Sikap mental pekerja.

    d. Besarnya beban tetap.

    e. Kemonotonan pekerjaan dalam lingkungan kerja yang tetap.

    f. Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan.

    g. Lingkungan fisik kerja.

    h. Kecapaian kerja.

    i. Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan.

  • j. Jenis kelamin.

    k. Umur.

    l. Sikap kerja

    4. Kerja Fisik dan Mental

    Menurut Bridger (1995), kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi

    fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik disebut juga

    manual operation dimana performans kerja sepenuhnya akan tergantung pada

    manusia yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja.

    Kerja fisik juga dapat dikonotasikan dengan kerja berat atau kerja kasar karena

    kegiatan tersebut memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja

    berlangsung. Dalam kerja fisik konsumsi energi merupakan faktor utama yang

    dijadikan tolak ukur penentu berat atau ringannya suatu pekerjaan. Secara garis

    besar, kegiatan-kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja

    mental. Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya

    hubungan yang erat antar satu dengan lainnya. Kerja fisik akan mengakibatkan

    perubahan fungsi pada alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi melalui:

    a. Konsumsi oksigen.

    b. Denyut jantung.

    c. Peredaran udara dalam paru-paru.

    d. Temperatur tubuh.

    e. Konsentrasi asam laktat dalam darah.

    f. Komposisi kimia dalam darah dan air seni.

    g. Tingkat penguapan.

    Menurut Bridger (1995), kerja fisik akan mengeluarkan energi yang

    berhubungan erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja

    biasanya ditentukan dengan cara yang tidak langsung, yaitu dengan cara

    pengukuran, pengukuran tersebut meliputi kecepatan denyut jantung dan

    konsumsi Oksigen. Sedangkan kerja mental merupakan kerja yang melibatkan

    proses berpikir dari otak kita. Pekerjaan ini akan mengakibatkan kelelahan mental

    bila kerja tersebut dalam kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik

  • secara langsung melainkan akibat kerja otak kita. Kecepatan denyut jantung

    memiliki hubungan yang sangat erat dengan aktivitas faal lainnya:

    5. Pengukuran Waktu Istirahat

    Terdapat dua cara menentukan waktu istirahat, yaitu berdasarkan

    konsumsi energi dan berdasarkan konsumsi oksigen terukur. Berikut adalah rumus

    yang digunakan:

    1. Berdasarkan konsumsi energi yang di dapatkan dari konversi denyut jantung

    Keterangan:

    R = waktu istirahat (menit)

    T = total waktu kerja

    K = energi yang dikeluarkan dalam bekerja (kcal/menit)

    S = pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (kcal/menit)

    Tabel 1 Penentuan Nilai S

    Tingkat

    Pekerjaan Nilai S

    Undully Heavy

    Very Heavy

    Heavy

    Moderate

    Light

    Very Light

    Over 12.5

    10 12.5 7.5 10 5 7.5 2.5 5

    Under 2.5

    2. Berdasarkan kapasitas oksigen terukur. Terdapat rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    R = waktu istirahat (jam)

    W = total waktu kerja (jam)

    B = kapasitas oksigen pada saat bekerja (liter/menit)

    S = kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)

  • Y = 1,80411 0,0229038.X + 4,71733.10-4.X2

    KE = Et - Ei

    6. Pengukuran Konsumsi Energi dan Konsumsi Oksigen

    Satu kalori adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

    temperatur 1 liter air dari 14,5C menjadi 15,5C. Konsumsi energi pada waktu

    kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran

    tekanan darah, aliran darah, komposisi kimia dalam darah, temperatur tubuh,

    tingkat penguapan dan jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru-paru.

    Menentukan konsumsi energi biasa digunakan parameter indeks kenaikan

    bilangan kecepatan denyut jantung. Secara umum adalah regresi kuadratis dengan

    persamaan sebagai berikut:

    Dimana:

    Y : Energi (kilokalori per menit)

    X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

    Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk

    energi, maka konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam

    bentuk matematis sebagai berikut:

    Dimana :

    KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit)

    Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)

    Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)

    7. Pengukuran Detak Jantung

    Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda-beda.

    Meningkatnya denyut jantung dikarenakan oleh temperatur sekeliling yang tinggi,

    tingginya pembebanan otot statis, dan semakin sedikit otot yang terlibat dalam

    suatu kondisi kerja. Berdasarkan berbagai macam alasan itulah, sehingga denyut

    jantung telah dipakai sebagai indeks beban kerja:

  • Tabel 2 Klasifikasi Beban Kerja dan Reaksi Fisiologi

    Tingkat

    Pekerjaan

    Energy Expenditure Detak Jantung Konsumsi

    Energi

    Kcal/menit Kcal/8jam Detak/menit Liter/menit

    Undully

    Heavy > 12.5 > 6000 > 175 > 2.5

    Very Heavy 10.0 12.5 4800 6000 150 175 2.0 2.5

    Heavy 7.5 10.0 3600 4800 125 150 1.5 2.0

    Moderate 5.0 7.5 2400 3600 100 125 1.0 1.5

    Light 2.5 5.0 1200 2400 60 100 0.5 1.0

    Very Light < 2.5 < 1200 < 60 < 0.5

    Denyut jantung tentu sangat mempengaruhi hasil kerja, semakin cepat

    recovery tentu akan menambah kinerja operator. Ada beberapa definisi Muller

    tentang kerja denyut jantung adalah sebagai berikut:

    a. Denyut jantung selama istirahat (resting pulse) adalah rata-rata denyut jantung

    sebelum suatu pekerjaan dimulai.

    b. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut jantung

    selama seseorang bekerja.

    c. Denyut jantung untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut jantung

    selama bekerja dan selama istirahat.

    d. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost)

    adalah jumlah aljabar denyut jantung saat suatu pekerjaan selesai dikerjakan

    sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.

    e. Denyut total (total work pulse or cardiac cost) adalah jumlah denyut jantung

    dari mulainya suatu pekerjaan sampai denyut berada pada kondisi istirahat

    (resting level).

    Pengukuran denyut jantung adalah merupakan salah satu alat untuk

    mengetahui beban kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

    1. Merasakan denyut yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan.

    2. Mendengarkan denyut dengan stethoscope.

    3. Menggunakan ECG (electrocardiogram), yaitu mengukur sinyal elektrik yang

    diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada.