landasan teori
DESCRIPTION
berisi tentang definis sekolah, karakteristik sekolah dan peraturan pemerintah terkait standar sekolahTRANSCRIPT
![Page 1: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/1.jpg)
SEKOLAH
A. DEFINISI SEKOLAH
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti:
“waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi
anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu
untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti)
dan estetika (seni).”
Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti
tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak
untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi:
“merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberipelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.”
Scheerens (2003:5) menyatakan, bahwa sekolah yang “baik” kira-kira sama dengan sekolah
“efektif”. Menurut Newman (1988) tentang “efektif school” atau sekolah efektif adalah: “what is an
effective school? For many, the effective school indicator is student achievement in academic
subjects, with special emphasis on increased academic achievement for a risk student”.
Menurut KBBI, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada).
Menurut tingkatannya sekolah dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a) Sekolah Dasar (SD)
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
c) Sekolah Menengah Atas (SMA)
B. KLASIFIKASI PEMABAGIAN TINGKATAN SEKOLAH
1) SEKOLAH DASAR (SD)
Definisi Sekolah Dasar
Suharjo (2006: 1) menyatakan bahwa “sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan 17 enam tahun bagi anak-anak usia 6-12
tahun.”
Jenis- Jenis Sekolah Dasar
o SD Konvensional
Merupakan sekolah dasar biasa yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun, terdiri
atas enam kelas/tahap dengan 6 orang guru kelas, satu guru mata pelajaran pendidikan
agama, satu orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, satu orang kepala sekolah dan
satu orang pesuruh.
o SD Percobaan
Merupakan Sekolah dasar konvensional yang menyelenggarakan pendidikan 6 tahun. Hanya
saja, SD percobaan ini diberi kewenangan untuk melakukan percobaan-percobaan tertentu
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar.
o SD Inti
Merupakan Sekolah dasar konvensional yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun,
terdiri atas enam kelas/tahap dengan 6 orang guru kelas, satu guru mata pelajaran
pendidikan agama, satu orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, satu orang kepala
sekolah dan satu orang pesuruh. SD inti ini dilengkapi dengan satu ruang kelompok kerja
guru (KKG), sat ruang perpustakan sekolah dan satu ruang serbaguna.
![Page 2: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/2.jpg)
o SD Kecil
Merupakan sekolah dasar yang pada umumnya terdapat di daerah terpencil dengan sistem
pendidikan yang berbeda dengan SD konvesional. Proses belajar mengajar diselenggarakan
dengan menggunakan modul, penggabungan kelas dan tutor sebaya.
o SD Satu guru
Merupakan sekolah dasar yang pada umumnya terdapat didaerah terpencil dengan sistem
pendidikan yang berbeda dengan SD konvensional. Proses belajar mengajar diselenggarakan
dengan modul, penggabungan kelas dan tutor sebaya.
o SD Pamong
Merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, orang tua dan guru
untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak putus sekolah dasar atau anak lain yang
karena satu dan lain hal. Tidak dapat datang secara teratur belajar di sekolah.
o SD Terpadu
Merupakan sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak normal dan
penyandang cacat dan normal secara bersama-sama dengan menggunakan kurikulum
sekolah dasar konvensional.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang pimpinan,
4. ruang guru,
5. toilet,
6. gudang,
7. ruang sirkulasi,
8. tempat bermain/berolahraga
Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur dalam
standar sebagai berikut.
1) Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah
dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 28 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas adalah 30 m2.
Lebar minimum ruang kelas adalah 5 m.
e. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk
membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
2) Ruang Perpustakaan
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,
mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.
b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum
ruang perpustakaan adalah 5 m.
![Page 3: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/3.jpg)
c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku.
d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah/madrasah yang mudah dicapai.
3) Ruang Pimpinan
a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan
sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur
komite sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.
b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.
c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah/madrasah, dapat dikunci
dengan baik.
4) Ruang Guru
a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta
b. menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.
c. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2.
d. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar
e. lingkungan sekolah/madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
5) Toilet
a. Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit toilet untuk
setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit toilet untuk guru. Jumlah minimum toilet setiap
sekolah/madrasah 3 unit.
b. Luas minimum 1 unit toilet 2 m2.
c. toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
6) Gudang
a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas,
tempat menyimpan sementara peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi,
dan tempat menyimpan arsip sekolah/madrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.
b. Luas minimum gudang 18 m2.
c. Gudang dapat dikunci.
7) Ruang Sirkulasi
a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam
bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan
interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak
memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah/madrasah.
b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam
bangunan sekolah/madrasah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang
pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.
c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap,
serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman
dengan tinggi 90-110 cm.
8) Tempat Bermain / berolahraga
a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan
jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik. Untuk SD/MI
dengan banyak peserta didik kurang dari 180, luas minimum tempat
![Page 4: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/4.jpg)
bermain/berolahraga 540 m2. Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebasuntuk
tempat berolahraga berukuran minimum 20 m x 15 m.
c. Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon
penghijauan.
d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses
pembelajaran di kelas.
e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.
f. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak
terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.
2) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Definisi SMP
Menurut wikipedia, Sekolah menengah pertama (disingkat SMP, Bahasa Inggris: junior high
school atau middle school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia
setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu
3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004,
sekolah ini pernah disebut sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP)
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah Menengah Pertama
Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium IPA/ r. praktek
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. ruang tata usaha,
7. ruang konseling,
8. ruang UKS,
9. ruang organisasi kesiswaan,
10. toilet,
11. gudang,
12. ruang sirkulasi,
13. tempat bermain/berolahraga.
Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur dalam
standar sebagai berikut.
1) Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan
peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2.
e. Lebar minimum ruang kelas 5 m.
f. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
g. memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
h. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar
ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
![Page 5: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/5.jpg)
2) Ruang Perpustakaan
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati,
mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.
b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan satu setengah kali luas ruang kelas. Lebar
minimum ruang perpustakaan 5 m.
c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk
membaca buku.
3) Ruang laboratorium IPA
a. Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
b. pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
c. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
d. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48
m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang
laboratorium IPA 5 m.
e. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk member pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
f. Tersedia air bersih.
4) Ruang Pimpinan
a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan
sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite
sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya
b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.
c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah/madrasah, dapat dikunci
dengan baik.
5) Ruang Guru
a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik
peserta didik maupun tamu lainnya.
b. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 40 m2.
c. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar lingkungan
sekolah/ madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
6) Ruang Tata Usaha
a. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi
sekolah/madrasah.
b. Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas dan luas minimum 16 m2.
c. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar
lingkungan sekolah/madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
![Page 6: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/6.jpg)
7) Tempat Beribadah
a. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah
yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah/madrasah.
b. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap SMP/MTs, dengan luas minimum
12 m2.
8) Ruang Konseling
a. Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik mendapatkan layanan konseling
dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
b. Luas minimum ruang konseling 9 m2.
c. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta
didik.
9) Ruang UKS
a. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami
gangguan kesehatan di sekolah/madrasah.
b. Luas minimum ruang UKS 12 m2.
10) Ruang Organisasi Kesiswaan
a. Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan kesekretariatan
pengelolaan organisasi kesiswaan.
b. Luas minimum ruang organisasi kesiswaan 9 m2.
11) Toilet
a. Toilet berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.
b. Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit toilet untuk setiap
30 peserta didik wanita, dan 1 unit toilet untuk guru. Jumlah minimum toilet setiap
sekolah/madrasah 3 unit.
c. Luas minimum 1 unit toilet 2 m2.
d. Toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
e. Tersedia air bersih di setiap unit toilet.
12) Gudang
a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat
menyimpan sementara peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan
tempat menyimpan arsip sekolah/madrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.
b. Luas minimum gudang 21 m2.
c. Gudang dapat dikunci.
13) Ruang Sirkulasi
a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam
bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan
interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak
memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah/madrasah.
b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam
bangunan sekolah/madrasah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada
bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.
![Page 7: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/7.jpg)
c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta
mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman
dengan tinggi 90-110 cm.
e. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30
m dilengkapi minimum dua buah tangga.
f. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25
m.
g. Lebar minimum tangga 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30
cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm.
h. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar
minimum sama dengan lebar tangga.
i. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
14) Tempat bermain/ berolahraga
a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan
jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Tempat bermain/berolahraga memiliki rasio luas minimum 3 m2/peserta didik. Apabila
jumlah peserta didik kurang dari 334 orang, luas minimum tempat bermain/berolahraga
adalah 1000 m2.
c. Di dalam luas tersebut terdapat tempat berolahraga berukuran minimum 30 m x 20 m yang
memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta
benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.
d. Tempat bermain sebagian ditanami pohon penghijauan.
e. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang paling sedikit mengganggu proses
pembelajaran di kelas.
f. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.
C. SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia,
berdasarkan kegunaannya:
1. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan. Ruang
belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa
menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang
belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas
berpindah (moving class) dan kelas tetap.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik
menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian,
percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut,
diantaranya:
Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
Laboratorium bahasa,
Laboratorium komputer,
Ruang keterampilan, dll
2. Ruang Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses administrasi sekolah
tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
![Page 8: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat
penting. Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat
meminjam sebuah buku.
4. Halaman / Lapangan
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:
o tempat upacara
o tempat olahraga
o tempat kegiatan luar ruangan
o tempat latihan
o tempat bermain/beristirahat
5. Ruang lain
o Kantin/cafetaria
o Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa, dll)
o Ruang Komite
o Ruang keamanan
o Ruang produksi, penyiaran dll.
D. PEMETAAN TAPAK/ZONASI
Pada waktu mengatur perletakan bangunan pada tapak, terdapat beberapa aturan yang harus diikuti, yaitu
sebagai berikut:
Mengatur orientasi dari bangunan sehingga jendela- jendela menghadap ke arah utara-selatan
(dengan cara antara lain meletakkan panjang bangunan membujur ke arah timur-barat) untuk
mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke ruang kelas. Apabila memungkinkan, bangunan
dapat diorientasikan secara diagonal setidaknya 15 derajat dari garis lintang barat-timur. Teknik
seperti ini dapat mengoptimalkan cahaya pagi yang masuk dan mengurangi panas matahari di siang
hari tanpa mengurangi aksesibilitas penghawaan. Apabila panjang bangunan tidak dapat dibangun
membujur ke arah timur-barat (karena alasan kondisi topografi, orientasi view, dsb), maka bagian
bangunan yang terekspose panas matahari dapat diatasi dengan menggunakan bantuan
pepohonan, kanopi, dsb.
![Page 9: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar: Ilustrasi Orientasi Bangunan Menghadap Utara selatan
Meletakkan bangunan ruang kelas pada bagian pinggir tapak dengan lapangan bermain, taman, dsb
berada di depannya. Hal ini dimaksudkan agar memberi lebih banyak privasi dan menjaga ruang
kelas dari suara-suara yang mengganggu seperti suara dari jalan raya, dll.
Meletakkan sumur persediaan air bersih minimal 10m dari septic tank toilet sekolah.
Memperhatikan kontur dari tapak, dan tidak meletakkan bangunan pada daerah yang rendah
dimana air dapat berkumpul atau pada tanah yang lunak. Bangunan harus berada pada lokasi tapak
yang memungkinkan air seperti air hujan maupun cucuran atap mengalir menjauhi bangunan.
Hindari meletakkan masing-masing bangunan ruang kelas terlalu berdekatan satu sama lain, untuk
menghindari suara dari ruang kelas yang satu mengganggu kegiatan belajar kelas yang lain. Jarak
minimum 20 meter sudah mencukupi.
Hindari meletakkan bangunan sekolah terlalu dekat dengan pepohonan, dimana akar pohon
tersebut dapat merusak pondasi bangunan, atau dahannya dapat merusak atap. Walau demikian
pohon sebanyak-banyaknya harus dipertahankan untuk member keteduhan pada tapak.
gambar: ilustrasi pemetaan pada tapak/zonasi
E. PERANAN SEKOLAH
Sekolah memainkan peran yang sangat penting sebagai dasar pembentukan sumber daya manusia yang
bermutu. Melalui sekolah, anak belajar untuk mengetahui dan membangun keahlian serta membangun
karakteristik mereka sebagai bekal menuju kedewasaan.“ The school function as a socializing agent by
providing the intellectual and social experiences from which children develop the skill, knowledge, interest,
and attitudes that characterize them as individuals and that shape their abilities to perform adult roles”
(Berns, 2004: 212-213).
Bagi anak, ketika masuk ke sekolah dasar menandai suatu perubahan dimana peran-peran dan kewajiban
baru akan dialami. “For most children, 19 entering the first grade signal a change a from being a
“homechild” to being a “schoolchild” a situation in which new roles and obligations are experiences
Santrock (2004: 355). Melalui sekolah dasar, pertama kalinya anak belajar untuk berinteraksi dan menjalin
hubungan yang lebih luas dengan orang lain yang baru dikenalinya
Suharjo (2006: 8) mengemukakan tujuan pendidikan sekolah dasar sebagai berikut: 1) Menuntun
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, bakat dan minat siswa. 2) Memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi siswa. 3) Membentuk warga negara
yang baik 4) Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SLTP 5) Memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap dasar bekerja di masyarakat. 6) Terampil untuk hidup di masyarakat dan dapat mengembangkan
diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.
Tujuan pendidikan sekolah dasar lainnya dikemukakan oleh Eka Ihsanudin (2010) yaitu: (1) memberikan
bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, (2) memberikan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, (3) mempersiapkan siswa
untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Jika dicermati, tujuan pendidikan SD yang dikemukakan oleh Suharjo
dan Eka Ihsanidin memiliki kesamaan yaitu bahwa sekolah dasar diselenggarakan untuk mengembangkan
![Page 10: LANDASAN TEORI](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062501/5695d5581a28ab9b02a50157/html5/thumbnails/10.jpg)
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi anak yang diperlukan
untuk hidup dalam masyarakat. Selain itu, pendidikan sekolah dasar bertujuan mempersiapkan peserta
didik untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah.
F. KARAKTERISTIK SEKOLAH
Karakteristik sekolah yang efektif menurut Edmonds (1976) dalam beare dkk, (1989) adalah sebagai
berikut:
Guru-guru memiliki kepemimpinan yang kuat dan kepala sekolah memberikan perhatian tinggi
terhadap perbaikan mutu pengajaran
Guru-guru memiliki kondisi pengharapan yang tinggi untuk mendukung pencapaian prestasi
murid
Atmosfir sekolah yang tidak kaku, sejuk tanpa tekanan dan kondusif dalam seluruh proses
pengajaran atau suatu tatanan iklim yang nyaman
Sekolah memiliki pengerian yang luas tentang focus pengajaran dan mengusahakan efektivitas
sekolah dengan energi dan sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan pengajaran secara
maksimal
Sekolah efektif dalam menjamin kemajuan murid yang dimonitor secara priodik.