landasan teori

13
SEKOLAH A. DEFINISI SEKOLAH Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: “waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberipelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.” Scheerens (2003:5) menyatakan, bahwa sekolah yang “baik” kira-kira sama dengan sekolah “efektif”. Menurut Newman (1988) tentang “efektif school” atau sekolah efektif adalah: “what is an effective school? For many, the effective school indicator is student achievement in academic subjects, with special emphasis on increased academic achievement for a risk student”. Menurut KBBI, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) . Menurut tingkatannya sekolah dibagi menjadi beberapa macam yaitu: a) Sekolah Dasar (SD) b) Sekolah Menengah Pertama (SMP) c) Sekolah Menengah Atas (SMA) B. KLASIFIKASI PEMABAGIAN TINGKATAN SEKOLAH 1) SEKOLAH DASAR (SD) Definisi Sekolah Dasar Suharjo (2006: 1) menyatakan bahwa “sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan 17 enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun.” Jenis- Jenis Sekolah Dasar o SD Konvensional Merupakan sekolah dasar biasa yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun, terdiri atas enam kelas/tahap dengan 6 orang guru kelas, satu guru mata pelajaran pendidikan agama, satu orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, satu orang kepala sekolah dan satu orang pesuruh. o SD Percobaan

Upload: ameliabib

Post on 21-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berisi tentang definis sekolah, karakteristik sekolah dan peraturan pemerintah terkait standar sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI

SEKOLAH

A. DEFINISI SEKOLAH

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti:

“waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi

anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu

untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah

mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf   dan   mengenal   tentang moral (budi   pekerti) 

dan estetika (seni).”

Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti

tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak

untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi:

“merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan

memberipelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.”

Scheerens (2003:5) menyatakan, bahwa sekolah yang “baik” kira-kira sama dengan sekolah

“efektif”. Menurut Newman (1988) tentang “efektif school” atau sekolah efektif adalah: “what is an

effective school? For many, the effective school indicator is student achievement in academic

subjects, with special emphasis on increased academic achievement for a risk student”.

Menurut KBBI, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada).

Menurut tingkatannya sekolah dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

a) Sekolah Dasar (SD)

b) Sekolah Menengah Pertama (SMP)

c) Sekolah Menengah Atas (SMA)

B. KLASIFIKASI PEMABAGIAN TINGKATAN SEKOLAH

1) SEKOLAH DASAR (SD)

Definisi Sekolah Dasar

Suharjo (2006: 1) menyatakan bahwa “sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga

pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan 17 enam tahun bagi anak-anak usia 6-12

tahun.”

Jenis- Jenis Sekolah Dasar

o SD Konvensional

Merupakan sekolah dasar biasa yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun, terdiri

atas enam kelas/tahap dengan 6 orang guru kelas, satu guru mata pelajaran pendidikan

agama, satu orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, satu orang kepala sekolah dan

satu orang pesuruh.

o SD Percobaan

Merupakan Sekolah dasar konvensional yang menyelenggarakan pendidikan 6 tahun. Hanya

saja, SD percobaan ini diberi kewenangan untuk melakukan percobaan-percobaan tertentu

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar.

o SD Inti

Merupakan Sekolah dasar konvensional yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun,

terdiri atas enam kelas/tahap dengan 6 orang guru kelas, satu guru mata pelajaran

pendidikan agama, satu orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, satu orang kepala

sekolah dan satu orang pesuruh. SD inti ini dilengkapi dengan satu ruang kelompok kerja

guru (KKG), sat ruang perpustakan sekolah dan satu ruang serbaguna.

Page 2: LANDASAN TEORI

o SD Kecil

Merupakan sekolah dasar yang pada umumnya terdapat di daerah terpencil dengan sistem

pendidikan yang berbeda dengan SD konvesional. Proses belajar mengajar diselenggarakan

dengan menggunakan modul, penggabungan kelas dan tutor sebaya.

o SD Satu guru

Merupakan sekolah dasar yang pada umumnya terdapat didaerah terpencil dengan sistem

pendidikan yang berbeda dengan SD konvensional. Proses belajar mengajar diselenggarakan

dengan modul, penggabungan kelas dan tutor sebaya.

o SD Pamong

Merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, orang tua dan guru

untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak putus sekolah dasar atau anak lain yang

karena satu dan lain hal. Tidak dapat datang secara teratur belajar di sekolah.

o SD Terpadu

Merupakan sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak normal dan

penyandang cacat dan normal secara bersama-sama dengan menggunakan kurikulum

sekolah dasar konvensional.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan

Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum

Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

1. ruang kelas,

2. ruang perpustakaan,

3. ruang pimpinan,

4. ruang guru,

5. toilet,

6. gudang,

7. ruang sirkulasi,

8. tempat bermain/berolahraga

Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur dalam

standar sebagai berikut.

1) Ruang Kelas

a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak

memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah

dihadirkan.

b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

c. Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 28 peserta didik.

d. Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar

dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas adalah 30 m2.

Lebar minimum ruang kelas adalah 5 m.

e. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk

membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

2) Ruang Perpustakaan

a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru

memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,

mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.

b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum

ruang perpustakaan adalah 5 m.

Page 3: LANDASAN TEORI

c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai

untuk membaca buku.

d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah/madrasah yang mudah dicapai.

3) Ruang Pimpinan

a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan

sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur

komite sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.

b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.

c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah/madrasah, dapat dikunci

dengan baik.

4) Ruang Guru

a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta

b. menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.

c. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2.

d. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar

e. lingkungan sekolah/madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

5) Toilet

a. Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit toilet untuk

setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit toilet untuk guru. Jumlah minimum toilet setiap

sekolah/madrasah 3 unit.

b. Luas minimum 1 unit toilet 2 m2.

c. toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.

6) Gudang

a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas,

tempat menyimpan sementara peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi,

dan tempat menyimpan arsip sekolah/madrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.

b. Luas minimum gudang 18 m2.

c. Gudang dapat dikunci.

7) Ruang Sirkulasi

a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam

bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan

interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak

memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah/madrasah.

b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam

bangunan sekolah/madrasah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang

pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.

c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap,

serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman

dengan tinggi 90-110 cm.

8) Tempat Bermain / berolahraga

a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan

jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik. Untuk SD/MI

dengan banyak peserta didik kurang dari 180, luas minimum tempat

Page 4: LANDASAN TEORI

bermain/berolahraga 540 m2. Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebasuntuk

tempat berolahraga berukuran minimum 20 m x 15 m.

c. Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon

penghijauan.

d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses

pembelajaran di kelas.

e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.

f. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak

terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.

2) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Definisi SMP

Menurut wikipedia, Sekolah menengah pertama (disingkat SMP, Bahasa Inggris: junior high

school atau middle school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia

setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu

3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004,

sekolah ini pernah disebut sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP)

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan

Prasarana Sekolah Menengah Pertama

Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

1. ruang kelas,

2. ruang perpustakaan,

3. ruang laboratorium IPA/ r. praktek

4. ruang pimpinan,

5. ruang guru,

6. ruang tata usaha,

7. ruang konseling,

8. ruang UKS,

9. ruang organisasi kesiswaan,

10. toilet,

11. gudang,

12. ruang sirkulasi,

13. tempat bermain/berolahraga.

Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur dalam

standar sebagai berikut.

1) Ruang Kelas

a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak

memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.

b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

c. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.

d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan

peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2.

e. Lebar minimum ruang kelas 5 m.

f. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang

g. memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

h. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar

ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

Page 5: LANDASAN TEORI

2) Ruang Perpustakaan

a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru

memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati,

mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.

b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan satu setengah kali luas ruang kelas. Lebar

minimum ruang perpustakaan 5 m.

c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk

membaca buku.

3) Ruang laboratorium IPA

a. Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

b. pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

c. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

d. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48

m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang

laboratorium IPA 5 m.

e. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk member pencahayaan yang

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

f. Tersedia air bersih.

4) Ruang Pimpinan

a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan

sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite

sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya

b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.

c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah/madrasah, dapat dikunci

dengan baik.

5) Ruang Guru

a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik

peserta didik maupun tamu lainnya.

b. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 40 m2.

c. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar lingkungan

sekolah/ madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

6) Ruang Tata Usaha

a. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi

sekolah/madrasah.

b. Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas dan luas minimum 16 m2.

c. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah/madrasah ataupun dari luar

lingkungan sekolah/madrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

Page 6: LANDASAN TEORI

7) Tempat Beribadah

a. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah

yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah/madrasah.

b. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap SMP/MTs, dengan luas minimum

12 m2.

8) Ruang Konseling

a. Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik mendapatkan layanan konseling

dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

b. Luas minimum ruang konseling 9 m2.

c. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta

didik.

9) Ruang UKS

a. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami

gangguan kesehatan di sekolah/madrasah.

b. Luas minimum ruang UKS 12 m2.

10) Ruang Organisasi Kesiswaan

a. Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan kesekretariatan

pengelolaan organisasi kesiswaan.

b. Luas minimum ruang organisasi kesiswaan 9 m2.

11) Toilet

a. Toilet berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.

b. Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit toilet untuk setiap

30 peserta didik wanita, dan 1 unit toilet untuk guru. Jumlah minimum toilet setiap

sekolah/madrasah 3 unit.

c. Luas minimum 1 unit toilet 2 m2.

d. Toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.

e. Tersedia air bersih di setiap unit toilet.

12) Gudang

a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat

menyimpan sementara peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan

tempat menyimpan arsip sekolah/madrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.

b. Luas minimum gudang 21 m2.

c. Gudang dapat dikunci.

13) Ruang Sirkulasi

a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam

bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan

interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak

memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah/madrasah.

b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam

bangunan sekolah/madrasah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada

bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.

Page 7: LANDASAN TEORI

c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta

mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman

dengan tinggi 90-110 cm.

e. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30

m dilengkapi minimum dua buah tangga.

f. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25

m.

g. Lebar minimum tangga 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30

cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm.

h. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar

minimum sama dengan lebar tangga.

i. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

14) Tempat bermain/ berolahraga

a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan

jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Tempat bermain/berolahraga memiliki rasio luas minimum 3 m2/peserta didik. Apabila

jumlah peserta didik kurang dari 334 orang, luas minimum tempat bermain/berolahraga

adalah 1000 m2.

c. Di dalam luas tersebut terdapat tempat berolahraga berukuran minimum 30 m x 20 m yang

memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta

benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.

d. Tempat bermain sebagian ditanami pohon penghijauan.

e. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang paling sedikit mengganggu proses

pembelajaran di kelas.

f. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.

C. SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia,

berdasarkan kegunaannya:

1. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan. Ruang

belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:

Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa

menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang

belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas

berpindah (moving class) dan kelas tetap.

Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik

menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian,

percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut,

diantaranya:

Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,

Laboratorium bahasa,

Laboratorium komputer,

Ruang keterampilan, dll

2. Ruang Kantor

Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses administrasi sekolah

tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.

Page 8: LANDASAN TEORI

3. Perpustakaan

Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat

penting. Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat

meminjam sebuah buku.

4. Halaman / Lapangan

Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:

o tempat upacara

o tempat olahraga

o tempat kegiatan luar ruangan

o tempat latihan

o tempat bermain/beristirahat

5. Ruang lain

o Kantin/cafetaria

o Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa, dll)

o Ruang Komite

o Ruang keamanan

o Ruang produksi, penyiaran dll.

D. PEMETAAN TAPAK/ZONASI

Pada waktu mengatur perletakan bangunan pada tapak, terdapat beberapa aturan yang harus diikuti, yaitu

sebagai berikut:

Mengatur orientasi dari bangunan sehingga jendela- jendela menghadap ke arah utara-selatan

(dengan cara antara lain meletakkan panjang bangunan membujur ke arah timur-barat) untuk

mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke ruang kelas. Apabila memungkinkan, bangunan

dapat diorientasikan secara diagonal setidaknya 15 derajat dari garis lintang barat-timur. Teknik

seperti ini dapat mengoptimalkan cahaya pagi yang masuk dan mengurangi panas matahari di siang

hari tanpa mengurangi aksesibilitas penghawaan. Apabila panjang bangunan tidak dapat dibangun

membujur ke arah timur-barat (karena alasan kondisi topografi, orientasi view, dsb), maka bagian

bangunan yang terekspose panas matahari dapat diatasi dengan menggunakan bantuan

pepohonan, kanopi, dsb.

Page 9: LANDASAN TEORI

Gambar: Ilustrasi Orientasi Bangunan Menghadap Utara selatan

Meletakkan bangunan ruang kelas pada bagian pinggir tapak dengan lapangan bermain, taman, dsb

berada di depannya. Hal ini dimaksudkan agar memberi lebih banyak privasi dan menjaga ruang

kelas dari suara-suara yang mengganggu seperti suara dari jalan raya, dll.

Meletakkan sumur persediaan air bersih minimal 10m dari septic tank toilet sekolah.

Memperhatikan kontur dari tapak, dan tidak meletakkan bangunan pada daerah yang rendah

dimana air dapat berkumpul atau pada tanah yang lunak. Bangunan harus berada pada lokasi tapak

yang memungkinkan air seperti air hujan maupun cucuran atap mengalir menjauhi bangunan.

Hindari meletakkan masing-masing bangunan ruang kelas terlalu berdekatan satu sama lain, untuk

menghindari suara dari ruang kelas yang satu mengganggu kegiatan belajar kelas yang lain. Jarak

minimum 20 meter sudah mencukupi.

Hindari meletakkan bangunan sekolah terlalu dekat dengan pepohonan, dimana akar pohon

tersebut dapat merusak pondasi bangunan, atau dahannya dapat merusak atap. Walau demikian

pohon sebanyak-banyaknya harus dipertahankan untuk member keteduhan pada tapak.

gambar: ilustrasi pemetaan pada tapak/zonasi

E. PERANAN SEKOLAH

Sekolah memainkan peran yang sangat penting sebagai dasar pembentukan sumber daya manusia yang

bermutu. Melalui sekolah, anak belajar untuk mengetahui dan membangun keahlian serta membangun

karakteristik mereka sebagai bekal menuju kedewasaan.“ The school function as a socializing agent by

providing the intellectual and social experiences from which children develop the skill, knowledge, interest,

and attitudes that characterize them as individuals and that shape their abilities to perform adult roles”

(Berns, 2004: 212-213).

Bagi anak, ketika masuk ke sekolah dasar menandai suatu perubahan dimana peran-peran dan kewajiban

baru akan dialami. “For most children, 19 entering the first grade signal a change a from being a

“homechild” to being a “schoolchild” a situation in which new roles and obligations are experiences

Santrock (2004: 355). Melalui sekolah dasar, pertama kalinya anak belajar untuk berinteraksi dan menjalin

hubungan yang lebih luas dengan orang lain yang baru dikenalinya

Suharjo (2006: 8) mengemukakan tujuan pendidikan sekolah dasar sebagai berikut: 1) Menuntun

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, bakat dan minat siswa. 2) Memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi siswa. 3) Membentuk warga negara

yang baik 4) Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SLTP 5) Memiliki pengetahuan, keterampilan

dan sikap dasar bekerja di masyarakat. 6) Terampil untuk hidup di masyarakat dan dapat mengembangkan

diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.

Tujuan pendidikan sekolah dasar lainnya dikemukakan oleh Eka Ihsanudin (2010) yaitu: (1) memberikan

bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, (2) memberikan pengetahuan dan keterampilan

dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, (3) mempersiapkan siswa

untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Jika dicermati, tujuan pendidikan SD yang dikemukakan oleh Suharjo

dan Eka Ihsanidin memiliki kesamaan yaitu bahwa sekolah dasar diselenggarakan untuk mengembangkan

Page 10: LANDASAN TEORI

sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi anak yang diperlukan

untuk hidup dalam masyarakat. Selain itu, pendidikan sekolah dasar bertujuan mempersiapkan peserta

didik untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah.

F. KARAKTERISTIK SEKOLAH

Karakteristik sekolah yang efektif menurut Edmonds (1976) dalam beare dkk, (1989) adalah sebagai

berikut:

Guru-guru memiliki kepemimpinan yang kuat dan kepala sekolah memberikan perhatian tinggi

terhadap perbaikan mutu pengajaran

Guru-guru memiliki kondisi pengharapan yang tinggi untuk mendukung pencapaian prestasi

murid

Atmosfir sekolah yang tidak kaku, sejuk tanpa tekanan dan kondusif dalam seluruh proses

pengajaran atau suatu tatanan iklim yang nyaman

Sekolah memiliki pengerian yang luas tentang focus pengajaran dan mengusahakan efektivitas

sekolah dengan energi dan sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan pengajaran secara

maksimal

Sekolah efektif dalam menjamin kemajuan murid yang dimonitor secara priodik.