landasan teori

Upload: muhammad-ikhsan-chaniago

Post on 10-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dthdtyhdy

TRANSCRIPT

Landasan TeoriPendidikan merupakan kebutuhan setiap orang. Setiap individu di dunia ini memerlukan pendidikan untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. Setiap anak yang terlahir ke dunia, mereka belajar. Belajar mulai dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar.

Setelah menginjak usia balita, anak mulai membutuhkan pendidikan non formal dan formal. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang bersumber dari keluarga, masyarakat dan lingkungan. Pendidikan non formal diperoleh oleh seorang anak secara gratis dan tanpa diminta pun seorang anak pasti akan mendapatkannya. Yaitu pendidikan yag diberikan oleh ayah,ibu dan kakak-kakanya serta orang yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Berbeda dengan pendidikan formal. Pedidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh oleh seorang dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah.

Pendidikan dapat diartikan sebagai perbuatan mendidik, pengetahuan tentang mendidik. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat.

Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses timbal balik dari pribadi-pribadi manusia dalam menyesuaikan diri dengan manusia lain dan dengan alam semesta. Sedangkan pengertian sekolah menurut WJS. Poerwodarmita adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian putus sekolah adalah seseorang yang telah masuk dalam sebuah lembaga pendidikan baik itu diingkat sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk belajar dan menerima pelajaran, tetapi tidak menyelesaikan pendidikannya atau tidak sampai lulus kemudian mereka berhenti atau keluar dari sekolah.

Pengertian putus sekolah dapat pula diartikan sebagai Droup-Out (DO) yang artinya bahwa seorang anak didik yang karena sesuatu hal biasa disebabkan karena malu, malas, takut, sekedar ikut-ikutan dengan temannya atau karena alasa lain sehingga mereka keluar dari sekolah dan tidak masuk lagi untuk selama-lamanya.Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupanmanusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life education). Secara konsep, pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya agar menjadi manusiayang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab.

Pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni) yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya.Selain itu, pendidikan adalah alat untukmerubah cara berpikir kita dari cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah (modern).Namun hingga kini, upaya pemerintah untuk menangani permasalahan pendidikan diIndonesia, terutama pendidikan dasar 12 tahun dirasakan masih belum tuntas.

Hal tersebutdibuktikan dengan setiap bergantinya rezim pemerintahan, utamanya dengan bergantinyamenteri pendidikan, selalui diikuti dengan bergantinya kurikulum pendidikan. Dari sinitampak bahwa pemerintah masih belum menemukan bentuk pengelolaan pendidikan yangtepat bagi anak-anak kategori usia pendidikan dasar dan masih mencari-cari bentuk yangsesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi, dan seni.

Ternyata masih banyak di temukan anak-anak kurang mampu harus berhenti sekolah karenatidak memiliki biaya. Sering dijumpai bahwa anak-anak Indonesia harus dipaksa mengemisdemi menghidupi keluarga, melakukan tindak kriminal dan terlantar karena ketimpanganekonomi.

Tidak jarang pula anak-anak seringkali menghadapi bentuk-bentuk kekerasan baikfisik maupun non fisik. Padahal, anak-anak Indonesia harusnya berada di rumah, belajardengan baik dan menikmati tugas-tugas bagi tumbuh kembang diri mereka. Disinilah peranpemerintah harus ditingkatkan dalam rangka peningkatan pendidikan anak-anak Indonesia.

Pencanangan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun oleh pemerintah sejak tahun1994 menunjukkan keberhasilan jika dilihat dari angka partisipasi sekolah di semuatingkatan. Angka partisipasi murni SD saat ini sudah mencapai 90 persen lebih, sedangkan SMP di angka 60-an persen dengan tren membaik setiap tahun.

Namun, keterbatasankemampuan sebagian masyarakat mengelola pendidikan tampak dari masih relatif tingginyaangka putus sekolah. Di tingkat pendidikan dasar, putus sekolah masih menjadi momok upaya penuntasan wajib belajar sembilan tahun.Angka putus sekolah seluruh jenjangpendidikan di Indonesia empat tahun terakhir masih di atas satu juta siswa per tahun.

Darijumlah itu, sebagian besar (80 persen) adalah mereka yang masih duduk di jenjangpendidikan dasar (SD-SMP). Lebih-lebih lagi jika ditinjau dari rencana pemerintah untukprogram wajib belajar 12 tahun maka siswa-siswa lulusan SMP sangat banyak yang tidakbisa melanjutkan sekolah sampai SMA.Dalam hal ini : Apa penyebab anak putus sekolah pada masa sekarang ini? Berapa banyak peluang mereka untuk memperoleh pekerjaan?