landasan teori

Upload: henri-bagus-adhi-pradana

Post on 30-Oct-2015

296 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IKAJIAN PUSTAKA

1. DAUN RHOE DISCOLORNama Ilmiah : Rhoeo Discolor

Nama daerah : Sosongkokan (Indonesia) Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Commelinales

Famili: Commelinaceae

Genus: Rhoeo

Spesies: Rhoeo discolor

Deskripsi/Ciri denta :

Daun : Tunggal, lonjong,ujung runcing, pangkal memeluk

batang, tepi rata, panjang 25-30 cm, lebar 3-6 cm,

permukaan atas hijau, permukaan lainnya merah

kecoklatan.

KETERANGAN:

Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang lembab. Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm 60 cm, batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli. Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang.

Manfaat

Sifat kimia dan efek farmakologis: rasa manis, sejuk. Anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan darah.

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Bunga dan daun. Pemakaian segar atau kering.

KANDUNGAN KIMIA

Somechemicalsdetected inRhoeo discolorare flavonoids, anthocyanins, saponins, carotenoids, waxes, terpenoids, and coumarinic and steroidalcompounds. (sumber : http://azharion.blogspot.com/2012/09/rhoeo-discolor.html )

2. Aglonemaatau Sri Rejeki

Klasifikasi/taksonomi tumbuhanKingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Arecidae

Ordo : Arales

Famili :Araceae(suku talas-talasan)

Genus :AglaonemaSpesies :Aglaonema crispum DISKRIPSI TANAMANDAUN

Susunan tulang daun tanaman ini menyirip Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau berwarna abu-abu keperakan. Daun merupakan daya tarik utama aglaonema. Bentuk daun aglaonema memiliki banyak ragam. Ada yang berbentuk bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk jantung, elips, dan ada yang panjang. Warnanya daunnya pun beragam. Ada yang berwarna merah tua, merah mudah, hijau tua, kuning, atau jingga. Warna-warna daun tersebut makin menawan dengan adanya hiasan corak bintik, belang, loreng, atau motif duri ikan.

Daun aglaonema dan jenis aslinya berwarna hijau (kecuali jenis rotundum).Daun seperti dibutuhkan untuk menangkap sinar matahari lebih banyak sehingga fotosintesis optimal.Selain untuk menangkap cahaya, di lingkungan aslinya yang lembap, daun aglaonema menjadi lebar agar proses transpirasi (penguapan dari permukaan tanaman) menjadi optimal.Jadi, meski kelembapan tinggi, tanaman ini dapat bertranspirasi.Iklim mikro dari habitat asli itulah yang dijadikan dasar untuk melakukan modifikasi lingkungan di luar habitat asli.Itu karena 3 proses utama dentatesm tanaman yaitu transpirasi, respirasi, dan fotosintesis.

MANFAAT SRI REJEKI BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGANCocok diletakan sebagai penghias teras, tanaman indoor (tanaman hias ruangan), table plant (diletakan di atas meja) atau di tanam dilahan yang teduh. Sisi menarik dari aglaonema sebenarnya bukan dari bunganya, namun daunya yang semarak dengan corak aneka warna. Tanaman juga tahan dalam ruangan ber-AC hingga satu bulan, jadi tak perlu repot mengganti bunga setiap hari seperti jika Anda meletakkan bunga potong

STATUS TANAMANTidak langka dan mudah dirawat maupun dikembangbiakkan.

KANDUNGAN

Sedangkan sri rejeki atau bahasa lain dari aglomena, juga punya sifat seperti lidah mertua, karena dedaunannya mengandung senyawa kimiaphytochemical, seperti beta karotin. Proses phytochemical aglaonema dilepaskan saat terjadinya fotosintesis dan memiliki efek anti bakteri. Proses alamiah itu mampu menekan pertumbuhan spora jamur dan bakteri yang merugikan.(sumber : http://ayups87.wordpress.com/2012/08/19/tanaman-sri-rejeki/ )3. DAUN E. dentate

Euphorbia dentata

Scientific classification

Kingdom:Plantae

(unranked):Angiosperms

(unranked):Eudicots

(unranked):Rosids

Order: Malpighiales

Family: Euphorbiaceae

Genus: Euphorbia

Species: E. dentata

Binomial name

Euphorbia dentateMichx.

Kandungan Daun :Kandungan kimia pada daun : peroxidase, calcium oksalat, peptic substance, kanji.

4. Daun Singkong (Manihot utilissima)

a.Morfologi

Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. (Anonim, 20110).

b.Klasifikasi

Kingdom:PlantaeDivisi: Dycotyledonae

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malphigiales

Family: Euphorbiaceae

Genus: Manihot

Species:Manihot utilissima

c.Ekologi

Jenis singkongManihot esculentapertama kali dikenal diAmerika Selatankemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah diBrasildanParaguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telahdibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesiesManihotyang liar ada banyak, semua varitasManihot utilissimadapat dibudidayakan.Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton diAmerika LatindanKepulauan Karibia.Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu ituHindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orangPortugispada abad ke-16 ke Nusantara dariBrasil.(Wikipedia, 2011).

d.Kandungan

Daun ubi kayu juga mengandung HCN dan Xanthophyl. HCN atau asam sianida merupakan zat anti nutrisi yang keberadaannya mampu menghambat pemanfaatan protein, akan tetapi kandungan HCN pada daun ubi kayu sangat rendah (lebih rendah dari pada HCN yang terkandung dalam umbi dan batang) sehingga dapat hilang dengan pemanasan atau penjemuran. Xanthophyl merupakan salah satu jenis protein yang mampu mempengaruhi pewarnaan kuning telur pada magnum (Sabrina et al., 1997).

5. Daun Mangga (Mangifera indica)Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili:AnacardiaceaeGenus:MangiferaSpesies:Mangifera indicaL.

Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpadaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya menebal. Daun berbentuk memanjang, ujung daun dan pangkal daun runcing, daging dauncoriaceus, tepi daun rata.

Kandungan Kimia

Biji, daun dan batang Mangifera indica mengandung flavonoida, di samping

itu daun dan kulit batangnya juga mengandung saponin, serta biji dan kulit

batangnya juga mengandung tanin.

Daunmangga mengandungsenyawa organiktarakserol-3beta dan ekstraketil asetatyang bersinergis denganinsulinmengaktivasiGLUT4, dan menstimulasi sintesisglikogen, sehingga dapat menurunkan gejalahiperglisemia6. Bunga Asoka (Saraca asoca)

Kerajaan:Plantae

Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Ordo:Fabales

Famili:Fabaceae

Upafamili:Caesalpinioideae

Bangsa:Detarieae

Genus:Saraca

Spesies:S. asoca

Kandungan

Dokumen sejarah menyatakan bahwa Asoka mengandung hematoksilin. Hasil analisis terbaru menunjukkan bahwa kulit kayu kering Asoka yang dihaluskan mengandung cukup banyak tanin dan zat organik yang mengandung besi.

Asoka tidak mengandung sifat alkaloid aktif maupun minyak atsiri. Kulit kayunya mengandung sejumlah tanin dan catachin.7. Daun Jambu Air

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Myrtales

Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)

Genus: Eugenia

Spesies:Eugenia aquea

DaunEugenia aqueamerupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk.Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

Kandungan

vitamin c, karoten, gula, air, protein, lemak, karbohidrat, serat, dan vitamin B kompleks, minyak atsiri(daunnya).

8. Daun Asoka

Kerajaan:Plantae

Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Ordo:Fabales

Famili:Fabaceae

Subfamili:Caesalpinioideae

Bangsa:Detarieae

Genus:Saraca

Spesies:S. asoca

Nama binomial Saraca asoca9. Daun CabaiCapsicum annumL.

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: SolanalesFamili:Solanaceae(suku terung-terungan)Genus:CapsicumSpesies:Capsicum annumL.

10 . Daun Paku BeningLindsaea scandens var. terrestrisHook.

Nama umum

Indonesia:

Paku bening

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)Kelas: PteridopsidaSub Kelas: PteriditaeOrdo: LindsealesFamili:LindsaeaceaeGenus:LindsaeaSpesies:Lindsaea scandensvar.terrestrisHook.