landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-1-00384-if-bab 2.pdfworkstation....
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan Komputer ( Anonymous, 2002, p102 ) adalah hubungan antar dua
atau lebih alat yang dapat berkomunikasi. Jaringan komputer merupakan kumpulan
komputer dan device lainnya seperti printer, scanner, plotter, modem yang terhubung
satu dengan yang lainnya melalui media komunikasi. Tiap-tiap komputer, printer atau
peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Tujuan suatu jaringan
komputer adalah menyampaikan informasi dari suatu sumber ke sumber lainnya
dengan perangkat serta protokol tertentu. Media yang digunakan dapat berupa media
langsung ( melalui kabel ) atau tidak langsung ( melewati frekuensi signal atau udara
) sehingga dapat berkomunikasi dengan tujuan seperti di atas.
Menurut ( Tanenbaum, 1997, pp2-3 ) manfaat jaringan komputer dalam
sebuah organisasi yaitu pertama resource sharing yang bertujuan agar seluruh
program, peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada
jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Manfaat kedua adalah
untuk mendapatkan reliabilitas tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif
persediaan, misalnya semua file dapat disalin kedua atau tiga buah mesin sehingga
jika salah satu mesin tersebut tidak dapat dipakai ( terjadi gangguan) maka salinan
lainnya yang ada pada lainnya dapat digunakan. Manfaat ketiga adalah menghemat
uang, contohnya perancangan sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari
komputer-komputer pribadi ( model client – server ) untuk menggantikan komputer
8
mainframe yang relatif lebih mahal. Manfaat ke empat adalah skalabilitas,
yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai
dengan beban pekerjaaan dengan menambahkan sejumlah processor.
Berdasarkan tipe transmisinya berdasarkan pendapat ( Tanenbaum, 1997, pp
5-6) jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : Broadcast dan
point-to-point. Dalam jaringan komputer broadcast, komunikasi terjadi dalam sebuah
saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket
yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada
dalam jaringan komputer tersebut. Kemudian setiap komputer akan memeriksa
apakah data tersebut ditujukan untuk dirinya berdasarkan data alamat yang ada dalam
paket tersebut. Dalam jaringan point-to-point, terdiri dari beberapa koneksi pasangan
individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan, sebuah paket
pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
Jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai
broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar umumnya menggunakan point-to-
point.
Tabel 2.1 Klasifikasi Jaringan berdasarkan jarak ( Tanenbaum, 1997, p6 )
Jarak antar
prosesor
Prosesor di tempat yang
sama
Contoh
0,1 m Papan Rangkaian Data Flow machine
1 m Sistem Multikomputer
10 m Ruangan Local area network
9
100 m Gedung Local area network
1 km Kampus Local area network
10 km Kota Metropolitan area
network
100 km Negara Wide area network
1000 km Benua Wide area network
10000 km Planet The Internet
2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer
Klasifikasi jaringan dibagi menjadi tiga bagian ( Anonymous, 2004, p77 ), yaitu :
Local Area Network ( LAN ) / Jaringan Area Lokal
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah
file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ( software )
yang mengatur aktivitas jaingan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-
komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan
workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan
mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan.
10
Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu
komputer dengan komputer lain.
Gambar 2.1 Local Area Network ( LAN )
Metropolitan Area Network ( MAN ) / Jaringan Area Metropolitan
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya
antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa
buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai
contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam
sebua kota besar dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya Bank BNI
yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
11
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network ( MAN )
Wide Area Network ( WAN ) / Jaringan Area Skala Besar
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah
menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan
jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain.
Menggunakan sarana WAN, sebuah BANK yang ada di Bandung bisa
menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit.
Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk
menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti
Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN, dan WAN tidak banyak
berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara
yang lainnya.
12
Gambar 2.3 Wide Area Network ( WAN )
2.2 Protokol
Protokol ( Anonymous, 2004, p120 ) adalah aturan-aturan main yang
mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan
itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode
mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer
data.
Tabel 2.2 Jenis-Jenis Protokol
Protokol yang
Dipakai
Kabel yang
Digunakan
Kecepatan transfer Topologi fisik
Ethernet Twisted Pair, 10 Mbps Linear Bus, Star,
13
Coaxial, Fiber Tree
Fast Ethernet Twisted Pair,
Fiber
100 Mbps Star
Local Talk Twisted Pair 0,23 Mbps Linear Bus or Star
Token Ring Twisted Pair 4 Mbps – 16 Mbps Star – Wired Ring
FDDI Fiber 100 Mbps Dual Ring
ATM Twisted Pair,
Fiber
155 – 2488 Mbps Linear Bus, Star,
Tree
2.3 Jenis-jenis topologi ( Anonymous, 2004, p130 )
1. Topologi jaringan bintang (Star)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu central dibuat sebagai central
pusat. Sistem ini mempunyai tingkat kerumitan yang lebih sederhana sehingga sistem
menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul central pusat cukup berat. Dengan
demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari central ini lebih besar.
Kebaikan Topologi Star
1. Mudah untuk ditempatkan ( install ) dan dipasang kabel ( wiring )
2. Rangkaian tidak akan terganggu apabila salah satu komputer rusak atau terjadi
gangguan.
3. Mudah untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang ada.
Kekurangan Topologi Star
1. Memerlukan banyak kabel yang lebih panjang dibanding dengan topologi bus.
14
2. Jika hub gagal berfungsi, komputer yang tersambung ke hub tersebut akan gagal
untuk menjalankan tugasnya.
3. Harga yang diperlukan lebih tinggi dibandingan dengan topologi bus karena
membutuhkan kabel dan hub yang lumayan banyak.
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bintang ( Star )
2. Topologi jaringan Bus
Dalam topologi ini semua central dihubungkan secara langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi signal dari suatu central
tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang
terjadi pada topologi jaringan Mesh atau Bintang, yang pada kedua sistem tersebut
dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar central secara bersamaan.
Topologi jaringan Bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi
biasanya digunakan pada sistem komputer.
Kebaikan Topologi Bus
1. Mudah dalam proses instalasi.
15
2. Topologi ini sangat murah.
Kekurangan Topologi Bus
1. Jika ada salah satu komputeryang terkena masalah, komputer yang lain akan
terkena dampaknya.
2. Sulit untuk mendeteksi masalah jika salah satu komputer dari jaringan hub rusak.
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Bus
3. Topologi jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga topologi jaringan bertingkat. Topologi ini
biasanya digunakan untuk interkoneksi antar central dengan hirarki yang berbeda.
Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin
keatas mempunyai hirarki yang semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok
digunakan pada sistem jaringan komputer.
Kebaikan Topologi Tree
1. Mempunyai titik-ke-titik kabel untuk setiap komputer.
Kekurangan Topologi Tree
16
2. Jika tulang belakang atau kabel utama mengalami kerusakan, maka seluruh
komputer akan mengalami kerusakan.
3. Lebih sulit dibandingkan dengan topologi topologi yang lain dalam segi
pemeliharaan.
.
Gambar 2.6 Topologi Jaringan Pohon ( Tree )
4. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap central harus dihubungkan dengan
seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam
sistem ini setiap central harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan central yang
17
berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching
ke berbagai arah central. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : Tingkat
kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada
suatu central maka aliran traffic dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang
paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe Bus dan
Pohon (Tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan
serta harga yang harus dibayar. Tetapi hanya jaringan bertipe pohon (Tree) saja yang
diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan
mempengaruhi hubungan client yang lain.
Kebaikan Topologi ring
1. Jika salah satu komputer mengalami kerusakan, maka komputer yang lain tetap
bisa bekerja.
2.Mudah dalam proses penginstalan.
3. Jika terjadi kerusakan mudah untuk di deteksi.
Kekurangan Topologi Ring
1. Memerlukan kabel yang lebih panjang sama seperti topologi star.
18
Gambar 2.7 Topologi Jaringan Cincin ( Ring )
2.4 Media Transmisi
Menurut Jonathan Lukas (pp 55-57) media transmisi adalah satu jalur antara
pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat
diklasifikasikan menjadi guided dan unguided yaitu ( dengan perantara dan tanpa
perantara ). Jenis media transmisi guided seperti copper twisted pair yaitu ( sepasang
kabel tembaga ), copper coaxial cable ( kabel tembaga coaxial ) dan fiber optic.
Sedangkan media transmisi unguided menghantarkan gelombang atau signal
elektromagnetik tanpa melalui suatu perantara yang solid, yaitu melalui udara, baik di
dalam atmosfir maupun di luar angkasa. Bentuk transmisi ini biasa disebut juga
disebut koneksi tanpa kabel ( wireless transmission ).
Kualitas dan karakteristik dari transmisi data ditentukan oleh media dan
signalnya. Kecepatan data dan jarak transmisi ditentukan oleh sejumlah faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain bandwidth, kesalahan-kesalahan dalam saluran
transmisi, intervensi, dan jumlah penerima.
19
Tabel 2.3 Kemampuan dari media guided yang digunakan dalam aplikasi point
to point ( Jonathan Lukas, 2006 , p57 )
Medium Transmisi Total Date Rate Bandwidth Jarak Repeater
Twisted Pair 3 Mhz 3 Mhz 2-20 km
Coaxial cable 500 Mhz 350 Mhz 1-10 km
Optikal fiber 10-100 km
Unguided Media mengirim gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan
konduktor fisik. Tipe komunikasi yang menggunakan media ini disebut sebagai
komunikasi nirkabel (wireless). Sinyal secara normal akan disebarkan melalui udara
sehingga tersedia untuk perangkat apa pun yang memiliki kemampuan untuk
menerimanya.
2.5 Perangkat-perangkat Hardware
Perangkat Hardware ( Anonymous, 2004, p150 ) terdiri dari sebagai berikut :
1. Hub / Konsentrator
Sebuah Konsentrator / Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-
kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam
topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk
kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot konsentrator yang mana dapat
dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.
20
Ciri-ciri yang dimiliki Hub / konsentrator adalah :
Biasanya terdiri dari 8, 12 atau 24 port RJ-45.
Digunakan pada topologi Bintang / Star
Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur
manajemen port tersebut.
Biasanya disebut hub.
Biasanya dipasang pada rak khusus, yang didalamnya ada Bridges,
Router.
Gambar 2.8 Hub / Konsentrator
2. Repeater
Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi
Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui
panjang maksimak untuk kabel unshielded twisted pair adalah 100 meter, maka
untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada
jaringan tersebut.
21
Gambar 2.9 Repeater
3. Bridges / Jembatan
Bridges adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua
buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana
kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan jembatan untuk itu.
Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen
komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain disebelahnya
pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polusi lalu lintas yang mengatur di
persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara
kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat digunakan
untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula.
22
Gambar 2.10 Bridges / Jembatan
4. Routers
Sebuah router mengartikan dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia
hampir sama dengan bridges namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur
yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat
tujuan dan alamat asal.
Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di
masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges dan
router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana
yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai
sisi tersebut bersih. Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan
terkoneksi ke Internet, harus dibeli router. Ini berarti sebuah router dapat
menterjemahkan informasi diantara LAN dan Internet. Ini juga berarti mencarikan
alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
Ini berarti Router itu :
23
Mengatur jalur sinyal secara efisien.
Mengatur pesan diantara dua buah protokol.
Mengatur pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang (Star).
Mengatur pesan diantara melewati kabel fiber optic, kabel koaksialm atau
kabel twisted pair.
Gambar 2.11 Router
5. Network Interface Card ( NIC )
NIC atau yang lebih dikenal dengan network card merupakan sebuah
PCB ( Printed Circuit Board ) yang berfungsi untuk menghubungkan
komputer dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang
terdapat pada mainboard komputer.
24
Gambar 2.12 Network Interface Card ( NIC )
6. Access Point
Digunakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari
mobile radio ke jaringan kabel atau backbone jaringan wireless client/server.
Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini
merupakan Radio based, berupa receiver dan transmitter yang akan
terkoneksi dengan LAN.
Gambar 2.13 Access Point
25
2.6 Perangkat Lunak Jaringan
2.6.1 Hierarki Protokol
Menurut ( Tanenbaum, 1997, pp12-14 ) sebagian besar jaringan di organisasi
sebagai suatu tumpukan layer atau level yang setiap layernya berada di atas layer
yang berada di bawahnya. Jumlah, nama, isi, dan fungsi setiap layer dapat berbeda
dari jaringan yang satu dengan jaringan lainnya. Akan tetapi, pada semua jaringan,
tujuan satu layer adalah untuk memberikan layanan pada layer yang berada di
atasnya.
Antara setiap pasangan layer yang berdekatan terdapat sebuah interface.
Interface menentukan operasi-operasi primitif dan layanan layer yang di bawah
kepada layer yang berada di atasnya. Pada saat perancang jaringan menentukan
jumlah layer dan tugas masing-masing layernya, pertimbangan yang sangat penting di
sini adalah menentukan interface yang bersih yang akan di tempatkan di antara 2
layer yang bersangkutan. Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan syarat bahwa
setiap layer membentuk kumpulan fungsi-fungsi yang secara spesifik dapat
dimengerti dengan baik.
Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah
arsitektur harus terdiri dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu
implementasi menulis suatu program atau untuk membentuk perangkat keras bagi
setiap layernya. Sehingga jaringan itu dapat mentaati sepenuhnya protokol yang
cocok. Baik detail implementasi maupun interface bukanlah merupakan bagian dari
arsitektur karena terdapat bagian tersembunyi di dalam mesin yang tidak dapat dilihat
26
dari luar. Tidaklah diperlukan interface-interface yang sama pada semua mesin,
dengan syarat setiap mesin dapat menggunakan semua protokol dengan benar.
Contoh sebuah pesan M dihasilkan oleh sebuah proses aplikasi yang bekerja
di layer 5 dan diberikan ke layer 4 untuk ditransmisikan. Layer 4 menambahkan
sebuah header dibagian depan pesan tersebut. Untuk mengidentifikasi pesan dan
mengharuskan hasilnya ke layer 3. Header berisi informasi, seperti deret angka-
angka, untuk memunginkan layer 4 di mesin yang dituju dapat mengirimkan
pesannya dengan urutan yang benar jika layer di bawah tidak menjaga urutannya.
Pada sebagian layer, header juga berisi ukuran, waktu dan field-field kontrol lainnya.
Dalam sejumlah jaringan, tidak ada batas ukuran bagi pesan yang dikirimkan
pada protokol layer 4, hampir selalu ada batas ukuran bagi protokol layer 3 nya.
Karena itu, layer 3 harus memecah pesan-pesan yang diterimanya menjadi satuan-
satuan yang lebih kecil, paket dan menambahkan header layer 3 ke setiap paket
tersebut. Dalam contoh ini pesan M dipecah menjadi 2 bagian : M1 dan M2.
Layer 3 menentukan saluran mana yang akan dipakai dan meneruskan paket
ke layer 2. Layer 2 tidak hanya menambahkan header ke setiap potongan pesan
tersebut, tetapi juga sebuah trailer, dan mengirimkan unit yang dihasilkan itu ke layer
1 untuk transmisi fisik.
2.6.2 Model-Model Referensi
Model-model referensi dibagi menjadi 2 arsitektur jaringan yang penting, masing-
masing adalah model referensi OSI dan model referensi TCP/IP.
27
2.6.2.1 Model Referensi OSI.
Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh
International Standards Organization ( ISO ) sebagai langkah awal menuju
standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer (
Stallings,200,pp22-23 ). Model ini disebut ISO OSI ( Open System Interconection )
Reference Model karena model itu ditujukan sebagai pengkoneksian open sistem.
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protokol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak
perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah
layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan
tidak menjadi sulit dipakai.
Ketujuh layer dari lapisan model OSI adalah :
1. Application
Menyediakan akses ke lingkungan OSI untuk pemakai dan hanya
menyediakan pelayanan distribusi informasi.
2. Presentation
28
Menyediakan kebutuhan pada proses aplikasi serta memberi layanan
keamanan data serta proses penyimpanan file.
3. Session
Menyediakan struktur kontrol bagi hubungan antar aplikasi, membangun,
mengatur dan mengakhiri koneksi antara hubungan aplikasi.
4. Transport
Menyediakan kepercayaan, kejernihan transfer data diakhir point,
menyediakan end to end error recovery flow control.
5. Network
Penyediaan fasilitas pada transport, agar data dapat sampai ketujuan. Untuk
itu proses penyambungan dilakukan dan juga proses pengendalian jaringan
dilakukan.
6. Data Link
Penyediaan kepercayaan pengiriman informasi melewati jaringan fisik,
mengirim blok data dengan penyeragaman, error control dan flow control.
7. Physical
Menyiapkan system penyambungan fisik ke jaringan dan menyesuaikannya
sehingga aliran data dapat melewati saluran dengan baik.
29
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Host B
Network
Network
Physical
Router
Network
Data Link
Physical
Router
Bit
Frame
Packet
TPDU
SPDU
PPDU
APDU
Nama unit yangdipertukarkan
Internet subnet protocolCommunication subnet boundary
Application protocol
Presentation protocol
Session protocol
Transport protocol
Network layer host-router protocol
Data Link layer host-router protocolPhysical layer host-router protocol
Interface
Interface
7
6
5
4
3
2
1
LayerApplication
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Host A
Gambar 2.14 Model Referensi OSI
2.6.2.2 Model Referensi TCP/IP
TCP/IP ( Stallings, 2000, pp 18 – 21 ) merupakan hasil dari pengembangan
dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan paket seperti – switched experimental
( experimental packet – switched network ), ARPANET, dan didanai seperti oleh
DARPA ( Defence Advanced Research Project Agency ), dan secara umum dikenal
sebagai TCP/IP protocol suite.
Protocol suite ini terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah besar yang
dijadikan sebagai standard internet. Tujuan utama model TCP/IP adalah
mengusahakan agar jaringan-jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri
dari hilangnya hardware-hardware subnet, dimana percakapan yang ada tidak
30
terputus. Lapisan yang ada pada model TCP/IP ialah internet layer, transport layer,
application layer dan host to network layer.
Internet layer merupakan simpul yang menggenggam semua bentuk arsitektur
secara bersama sama. Tugas internet layer adalah untuk mengijinkan host
mengirimkan paket ke network dan memungkinkan paket-paket itu berjalan sendiri-
sendiri ke tempat tujuannya (yang besar kemungkinan berada di jaringan lain).
Internet layer juga menentukan format paket yang resmi dan protokol resmi yang
disebut IP ( Internet Protokol ). Tugas internet layer adalah untuk mengirimkan
paket-paket IP yang berisi informasi tujuan paket tersebut.
Transport layer dirancang untuk memungkinkan peer entity-peer entity pada
host sumber dan host tujuan untuk melakukan percakapan, sama halnya seperti pada
transport layer OSI. Yang pertama, TCP ( Transmision Control Protocol )
merupakan protokol reliable connection oriented yang mengijinkan sebuah aliran
byte yang berasal pada suatu mesin untuk dikirimkan tanpa error kesebuah mesin
yang ada pada internet. Protokol kedua pada layer ini adalah UDP ( User Datagram
Protocol ). UDP merupakan protokol yang tidak reliable dan connectionless bagi
aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP atau pengendalian aliran
dan bagi aplikasi-aplikasi yang ingin melayani dirinya sendiri.
Aplication layer terdapat di puncak model TCP/IP. Layer ini berisi bermacam-
macam protokol tingkat tinggi. Protokol-protokol terdahulu terdiri dari terminal
virtual ( TELNET ), transfer file ( FTP ), surat elektronik ( SMTP ) .
Host–To-Network layer harus terhubung ke jaringan dengan menggunakan
protokol, sehingga host dapat mengirim paket IP melalui layer ini. Protokol ini tidak
31
menentu dan berbeda dari satu host ke host dan juga dari satu jaringan ke jaringan
lainnya.
Gambar 2.15 TCP / IP
2.7 Network Monitoring
2.7.1 Pengertian Network Monitoring
Berdasarkan pendapat ( Wong, 2000 , p2 ) network monitoring
adalah koleksi informasi yang diperlukan di dalam network
management. Aplikasi network monitoring dibuat untuk
mengumpulkan data untuk aplikasi network management.
Sebenarnya network monitoring dapat dibagi menjadi 2 bagian
menurut ( Anonymous, 2001, p425 ) yaitu :
1. Connection Monitoring
32
Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang
dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring
station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksinya
down.
2. Traffic Monitoring
Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan
melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan
laporan berdasarkan traffic jaringan
2.7.2 Tujuan Network Monitoring
Berdasarkan( Wong , 2000 , pp2-3) tujuan network monitoring
adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai
bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan
menggunakan informasi yang telah terkumpul. Beberapa alasan utama
dilakukannya untuk network monitoring ( Bhandari, 2004, p5) adalah :
1. Adalah sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam
jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin ( host ) tanpa alat
pengawas yang baik.
2. Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan baik.
3. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway dan server
yang penting.
4. Untuk memberitahukan masalah kegagalan jaringan kepada
administrator secepatnya.
5. Mendokumentasikan jaringan.
33
6. Untuk mengetahui masalah pada jaringan sebelum manager
menanyakan kepada administrator dan sebelum pelanggan
menelepon. Tanpa kemampuan untuk monitoring jaringan, seorang
administrator hanya dapat bereaksi terhadap problem jika problem
tersebut muncul dibandingkan mencegah problem ini sebelumnya.
7. Keuntungan akan administrasi yang tersenralisasi.
8. Adalah suatu keharusan dalam lingkungan jaringan
2.8 Program Ping
Berdasarkan ( Anonymous, 2004 ) ping adalah perintah TCP/IP yang
utama yang digunakan untuk pemecahan masalah konektivitas, pencapaian
dan resolusi nama. Ping pada sistem operasi Windows menjelaskan
konektivitas pada level IP ke komputer TCP/IP lainnya dengan mengirimkan
pesan ICMP Echo Request. Kemudian, tanda terima dari pesan Echo Request
yang bersangkutan akan ditampilkan bersama dengan round-trip times.
Namun, sebenarnya kebijakan penyaringan paket pada router, firewall atau
sejenisnya yang dapat mencegah lalu lalang pesan ICMP tersebut.
Ketika pesan ICMP echo reply dikembalikan oleh tujuan, TTl dan
round-trip time dengan menyimpan waktu kapan ping mengirimkan Echo
Request pada bagian data di dalam pesan ICMP. Ketika echo reply
dikembalikan, ping mengurangi waktu itu dari waktu sekarang.
2.9 Aplikasi yang digunakan
2.9.1 Java (J2SE Development Kit 5.0 dan J2SE Run Environment 5.0)
34
Java menurut ( Indrajani, 2000, pp1-10 ) merupakan konsep
pemrograman yang berorientasi objek ( OOP ). Dalam bahasa Java segala
sesuatu yang terdapat disetiap baris program merupakan suatu bagian dari
objek. Mekanisme konsep pemrograman berorientasi objek adalah
enkapsulasi. Enkapsulasi adalah suatu mekanisme menyembunyikan atau
memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan
dari luar sistem dan sekaligus menyederhanakan penggunaan system itu
sendiri. Pewarisan yang merupakan suatu proses dimana suatu kelas
diturunkan dari kelas lainnya dari kelas lainnya sehingga ia mendapatkan ciri
atau sifat dari kelas tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa
melalui seperangkat interface. Java mendukung multitasking yang bertipe
thread base. Pada saat menjalankan program sebuah thread utama akan dibuat
oleh java untuk mengeksekusi program tersebut yang memulai memanggil (
method main ). Untuk membuat thread baru yang terpisah dari thread utama
ini diharuskan membuat kelas yang merupakan turunan dari kelas thread atau
mengimplementasi interface runnable.
2.9.2 Teknologi SMS (Khang, Bustam.(2002)
Sms pertama kali ditemukan oleh SGM pioners di Eropa yang merupakan
standarisasi di bawah lembaga Eutopan Telecommunications Standards
Institute. SMS diciptakan untuk menyediakan infrastruktur transportasi pesan
singkat yang mempunyai maksimal 140 bytes (8 bit objek). Pada jaringan
mobile telekomunikasi transportasi data dapat dilakukan pada jaringan GSM
dan GPRS. Pesan dibuat menggunakan PDU. SMS berbentuk bilangan biner,
yang memuat informasi penting untuk menghasilkan message header untuk
35
trasnsportasi data dan messsage body sebagai payload. Skema dasar
pengalamatan SMS adalah nomor mobile pnone yang disebut MSISDN.
Tabel 2.4 Technology SMS
Jaringan SMS
SMS dibuat melalui telepon selular atau alat lainnya ( misalnya personal
komputer ). Perangkat tersebut dapat menerima dan mengirim SMS dengan
menghubungkan perangkat melalui jaringan GSM. Semua perangkat tersebut
mempunyai lebih dari satu nomor MSIDSN yang disebut Short Message Entities
lihat gambar jaringan GSM SMS di bawah ini :
36
Gambar 2.16 Short Messaging Entities (SME) di Jaringan GSM
SME sebagai titik awal ( sumber ) dan sebagai titik akhir ( penerima ). SME
selalu terhubung dengan Short Message Service Center ( SMSC ) dan tidak pernah
terhubung langsung dengan lainnya. SME dapat berupa telepon selular. SMS pada
telepon selular ada dua macam yaitu Mobile Oriented message ( MO ) dan Mobile
Terminated messsage ( MT ). MO messages dikirim oelh telepon selular ke SMSC.
Mobile Terminated messages menerima pesan pada telepon selular kedua pesan
dienkodekan secara berbeda selama proses transmisi.
SME dapat juga berupa komputer yang dilengkapi software pembuat pesan,
seperti Ozeki Message Server yang dapat menghubungkan langsung dengan SMSC
service provider. untuk komunikasi tersebut dilakukan dengan menghubungkan
mobile phone dengan PC melalui kabel data atau IP link secara langsung
37
Gambar 2.17 Ozeki Message Server menggunakan Handphone yang
dihubungkan dengan PC
Gambar 2.18 Ozeki Message Sever menggunakan koneksi IP
2.9.2.1 Kekurangan SMS
1. Data yang dikirim per sms terbatas hanya sebesar 160 karakter
2. Tergantung pada signal handphone dan traffic yang ada pada provider GSM
yang dipakai. Jika signal handphone sedikit maka terjadi gangguan dalam
pengiriman sms kemudian jika terjadi gangguan pada provider akan sulit
untuk mengirim sms.
38
2.9.2.2 Kelebihan SMS
1. Praktis, pesan dapat dikirim ke penerima kapan saja tanpa ada batasan waktu
dan tempat.
2. Harga per kiriman tetap bahkan gratis. Hal ini tentunya akan mengurangi cost
perusahaan dan meningkatkan kualitas dari perusahaan tersebut.
3. User Friendly, sms sudah umum bagi kebanyakan orang sehingga tidak sulit
untuk mengaplikasikannya.