bab 2 landasan teori - library & knowledge...

37
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan digunakan secara bersama-sama, dan sekumpulan data didesain guna memenuhi informasi suatu perusahaan. Menurut W.H. Inmon (2005, p493), Database adalah sebuah koleksi data yang saling berelasi pada data yang telah disimpan (sering dikendalikan dengan redudansi yang terbatas) berdasarkan skema yang ada. Database bisa digunakan sebagai aplikasi tunggal maupun ganda. 2.1.2 Definisi OLTP (Online Transaction Processing) Menurut W.H. Inmon (2005, p500), OLTP adalah lingkungan pemrosesan transaksi performance tingkat tinggi. OLTP (Online Transaction Processing) menggambarkan kebutuhan sistem dalam ruang lingkup operasional dan merupakan proses yang mendukung operasi bisnis sehari-hari. OLTP dirancang untuk memungkinkan terjadinya pengaksesan secara bersamaan oleh beberapa user terhadap sumber data yang sama dan mengatur proses yang diperlukan.Sesuai dengan namanya,OLTP

Upload: hoangtuong

Post on 09-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Definisi Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah

kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan

digunakan secara bersama-sama, dan sekumpulan data didesain guna

memenuhi informasi suatu perusahaan.

Menurut W.H. Inmon (2005, p493), Database adalah sebuah

koleksi data yang saling berelasi pada data yang telah disimpan (sering

dikendalikan dengan redudansi yang terbatas) berdasarkan skema yang

ada. Database bisa digunakan sebagai aplikasi tunggal maupun ganda.

2.1.2 Definisi OLTP (Online Transaction Processing)

Menurut W.H. Inmon (2005, p500), OLTP adalah lingkungan

pemrosesan transaksi performance tingkat tinggi. OLTP (Online

Transaction Processing) menggambarkan kebutuhan sistem dalam

ruang lingkup operasional dan merupakan proses yang mendukung

operasi bisnis sehari-hari.

OLTP dirancang untuk memungkinkan terjadinya pengaksesan

secara bersamaan oleh beberapa user terhadap sumber data yang sama

dan mengatur proses yang diperlukan.Sesuai dengan namanya,OLTP

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

8

mengijinkan transaksi untuk mengakses langsung ke database. Transaksi

yang dilakukan termasuk operasi insert, update, dan delete. Database

OLTP biasanya bersifat relasional dan dalam bentuk normal ketiga, serta

yang terpenting, database OLTP dibangun untuk mampu menangani

banyak transaksi dengan performa tinggi.

2.1.3 Definisi DBMS (Database Management System)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), Database management

system adalah sistem perangkat lunak yang dapat memungkinkan user

untuk mendefinisikan, membuat, dan mengontrol akses ke database.

Menurut Inmon (2005, p494), Database management system

merupakan komputer berbasis sistem perangkat lunak untuk

membangun dan merancang data.

2.1.4 Definisi Data Mining

Menurut Connolly dan Begg (2010, p180), Data mining

merupakan proses pemindahan yang sesuai serta yang belum diketahui

sebelumnya, dapat dipahami, dan pertambangan informasi yang

bermanfaat dari database besar dan menggunakannya untuk membuat

keputusan bisnis yang penting.

Menurut Mandala (2011, p5), Data mining adalah proses

mencari dan menggali hubungan antar data yang bergunabagi

penggunanya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

9

Menurut Inmon (2005, p494), Data mining merupakan proses

menganalisis data dalam jumlah besar untuk mencari yang belum

ditemukan sebelumnya pada pola bisnis tertentu.

2.1.5 Definisi Data Warehouse

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1197), Data warehouse

adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, time-

variant, dan non-volatile, yang mendukung proses pengambilan

keputusan dalam manajemen.

Menurut Inmon (2005, p1151), Data warehouse adalah sebuah

koleksi yang saling terintegrasi, database yang berorientasi subjek lalu

dirancang untuk mendukung fungsi DSS, dimana setiap unit data yang

relevan untuk beberapa saat dalam waktu tertentu.

Menurut McLeod dan Schell (2006, p205), data warehouse

adalah perkembangan dari konsep database yang menyediakan suatu

sumber data yang lebih baik bagi para pemakai dan memungkinkan

pemakai untuk memanipulasi dan menggunakan data tersebut secara

intuitif. Data warehouse berukuran sangat besar, kualitas datanya tinggi,

dan sangat mudah diambil datanya.

Menurut O'Brien (2010, p703), data warehouse adalah

kumpulan terpadu dari data yang diambil dari database operasional,

historis, dan eksternal, yang dibersihkan, diubah, dan dikatalogkan

untuk penelusuran dan analisis untuk menyediakan kecerdasan bisnis

bagi pengambilan keputusan bisnis.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

10

2.1.6 Karakteristik Data Warehouse

Menurut Inmon (2005, p29), Karakteristik dalam data

warehouse adalah sebagai berikut :

2.1.6.1Subject Oriented (Berorientasi Subjek)

Data warehouse bersifat subject oriented artinya data

warehouse digunakan untuk memanfaatkan data yang sudah ada

untuk dianalisa berbasis subjek-subjek tertentu dalam organisasi,

dan tidak berorientasi pada aplikasi-aplikasi tertentu.

Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek

utama dari perusahaan (customer, products, dan sales) dan tidak

diorganisasikan pada area-area aplikasi utama (customer

invoicing, stock control, dan product sales). Hal ini dikarenakan

kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang

bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, daripada aplikasi

yang berorientasi terhadap data.

2.1.6.2Integrated (Terintegrasi)

Data warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal

dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang

konsisten dan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang

sudah ada merupakan suatu kesatuan yang dapat menunjang

keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

11

Integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara

sepeti konsisten dalam penamaan variable, konsisten dalam

ukuran variable, konsisten dalam struktur pengkodean dan

konsisten dalam atribut fisik dari data.

Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai

macam aplikasi yang mungkin pula dibuat oleh developer yang

berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam aplikasi-aplikasi

tersebut ada variabel yang memiliki maksud yang sama tetapi

nama dan formatnya berbeda. Variabel tersebut harus dikonversi

menjadi nama yang sama dan format yang disepakati bersama.

Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan karena perbedaan

nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa

dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena

kekonsistenannya.

Gambar 2.1 Integrasi Data Warehouse

(Sumber : Inmon, 2005, p31)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

12

2.1.6.3Time-Variant (Rentang Waktu)

Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat

atau valid pada rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval

waktu yang digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data

warehouse, kita dapat menggunakan cara antara lain :

� Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data

warehouse pada rentang waktu tertentu, misalnya antara 5

sampai 10 tahun ke depan.

� Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan

waktu yang disajikan dalam data warehouse baik implicit

maupun explicit secara explicit dengan unsur waktu dalam

hari, minggu, bulan, dan sebagainya. Secara implicit misalnya

pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan,

atau per tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara

implicit didalam data tersebut.

� Cara yang ketiga, variasi waktu yang disajikan data

warehouse melalui serangkaian snapshot yang panjang.

Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu

sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada

bersifat read-only.

2.1.6.4Non-Volatile

Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-

volatile, maksudnya data pada data warehouse tidak di-update

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

13

secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara

reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai suplemen

bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan.

Database tersebut secara berlanjut menyerap data baru ini,

kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.

Berbeda dengan database operasional yang dapat

melakukan update, insert dan delete terhadap data yang

mengubah isi dari database sedangkan pada data warehouse

hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu loading data

(mengambil data) dan access data (mengakses data warehouse

seperti melakukan query atau menampilan laporan yang

dibutuhkan, tidak ada kegiatan updating data).

Gambar 2.2 Non VolatileData Warehouse

(Sumber : Inmon, 2005, p32)

2.1.7 Perbandingan Data Warehouse Dengan OLTP

Menurut Connoly dan Begg (2010, p1199), biasanya sebuah

organisasi mempunyai beberapa system Online Transaction Processing

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

14

(OLTP) yang berbeda untuk setiap proses bisnis, seperti pengawasan

persediaan (inventory control), pesanan pelanggan (invoicing customer),

dan tingkat penjualan. Sistem ini menghasilkan data operasional yang

detil, terbaru, dan selalu berubah. Sistem OLTP optimal jika digunakan

untuk sejumlah transaksi yang dapat diramalkan, berulang, dan sering

diperbaharui. Data OLTP diorganisasikan berdasarkan syarat-syarat dari

transaksi dihubungkan dengan aplikasi bisnis dan mendukung keputusan

per hari dalam sejumlah besar operasional user yang konkruen.

Umumnya organisasi hanya mempunyai satu data warehouse

yang menyimpan data secara historis, detil, dan ringkasan dengan

beberapa tingkatan dan sangat jarang berubah. Data warehouse didesain

untuk mendukung transaksiyang tidak dapat diramalkan (unpredictable)

dan memerlukan jawaban untuk query khusus (adhoc), tidak terstruktur,

dan heuristic. Data warehouse diorganisasikan berdasarkan pada syarat-

syarat query yang potensial dan mendukung keputusan strategis jangka

panjang dari sejumlah kecil user tingkat manajerial.

Dibawah ini adalah table perbandingan antara system OLTP

dengan system data warehouse:

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

15

Tabel 2.1 Perbandingan antara sistem OLTP dan sistem Data

Warehouse(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p1199)

Characteristic OLTP System Data Warehouse

Tujuan

utama

Mendukung proses

operasional

Mendukung proses

analisis

Umur data Sekarang

Data lampau sampai

yang sekarang

Data latency Waktu yang sedang

berjalan

Tergantung pada

panjang siklus

Data

granularity Data yang detail

Data yang detail, ringan,

ringkas

Proses data Pola prediksi dari data

dimasukkan, dihapus,

diupdate, dan di query

Kurangnya pola prediksi

dari data query

Laporan Dapat di prediksi suatu

dimensi, relatif, laporan

sudah tetap

Tidak bisa di prediksi,

multi dimensional,

laporan yang dinamis

Pengguna Melayani sejumlah besar

pengguna operasional

Melayani sebagian

pengguna manajerial

2.1.8 Definisi Data Mart

Menurut Inmon (2005, p494), Data mart adalah sebuah struktur

data yang terbagi-bagi yang diperoleh dari data warehouse di mana data

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

16

tersebut telah didenormalisasi berdasarkan kebutuhan informasi

manajemen.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1214), Data mart adalah

bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan informasi dari

departemen tertentu atau fungsi bisnis dalam perusahaan.

2.1.9 Keuntungan dan Kegunaan Data Warehouse

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1198), data warehouse

yang telah diimplementasikan dengan baik dapat membawa keuntungan

besar bagi perusahaan antara lain :

1. Pengembalian yang besar dari investasi yang ada.

2. Keuntungan kompetitif.

3. Meningkatkan produktivitas para pembuat keputusan.

2.1.10 Bentuk Data Warehouse

Bentuk dari data warehouse yaitu :

2.1.10.1 Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Kata operasional disini merupakan database yang

diperoleh dari kegiatan sehari-hari. Data warehouse dibuat

lebih dari satu dan dikelompokkan berdasar fungsi-fungsi yang

ada di dalam perusahaan seperti fungsi keuangan (financial),

marketing, personalia, dan lain-lain.

Keuntungan dari bentuk data warehouse seperti ini

adalah, sistem mudah dibangun dengan biaya relatif murah

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

17

sedangkan kerugiannya adalah resiko kehilangan konsistensi

data dan terbatasnya kemampuan dalam pengumpulan data

bagi pengguna.

Gambar 2.3 Bentuk Data Warehouse Fungsional

(Sumber :

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ39Qp6XIF2IM1mx5c13SnkSQ

o_6sgBNHtgVo2ywUMuJREYif8i)

2.1.10.2 Centralized Data Warehouse (Data Warehouse Terpusat)

Bentuk ini terlihat seperti bentuk data warehouse

fungsional, namun terlebih dahulu sumber data dikumpulkan

dalam satu tempat terpusat, kemudian data disebar ke dalam

fungsinya masing-masing, sesuai kebutuhan perusahaan. Data

warehouse terpusat ini, biasa digunakan oleh perusahaan yang

belum memiliki jaringan eksternal.

Keuntungan :

o Benar-benar terpadu karena konsistensinya yang tinggi.

Kerugiannya :

o Biaya yang mahal serta memerlukan waktu yang lama

untuk membangunnya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

18

Gambar 2.4 Bentuk Data Warehouse Terpusat

(Sumber :

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRK1QVqqF_McYTc

vyF9qhsIUJ3BlFSgWrIgoeYa4PJmOTgbXY5A)

2.1.10.3Distributed Data Warehouse (Data Warehouse Terdistribusi)

Pada data warehouse terdistribusi ini, digunakan gateway

yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara data

warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem

beraneka ragam. Dengan sistem terdistribusi seperti ini

memungkinkan perusahaan dapat mengakses sumber data yang

berada diluar lokasi perusahaan (eksternal).

Keuntungannya adalah data tetap konsisten karena

sebelum data digunakan data terlebih dahulu di sesuaikan atau

mengalami proses sinkronisasi. Sedangkan kerugiannya adalah

lebih kompleks untuk diterapkan karena sistem operasi dikelola

secara terpisah juga biayanya yang paling mahal dibandingkan

dua bentuk data warehouse lainnya.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

19

Gambar 2.5 Bentuk Data WarehouseTerdistribusi

(Sumber : http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTkmol4syO71Yp-

HIyIXc0gJ57SFZi7MIhg2_LjhjDddMHjlx_0zw)

2.1.11 Arsitekur Data Warehouse

Tipe arsitektur dari data warehouse menurut Connolly dan Begg

(2010, p1203) :

2.1.11.1 Operasional Data

Sumber data dari data warehouse diambil dari :

� Mainframe operasional data dipegang oleh hierarki generasi

pertama dan jaringan database.

� Data departemental dipegang penuh oleh file system seperti

VSAM, RMS, dan DBMS yang berelasi seperti Informix

dan Oracle.

� Data pribadi dipegang oleh workstations dan server pribadi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

20

� Sistem eksternal seperti Internet, database yang tersedia

bersifat komersil, atau asosiasi data dengan organisasi

penyedia atau konsumen.

2.1.11.2Penyimpanan Data Operasional

Sebuah data store operasional (ODS) adalah operasional

repository data saat ini dan data terintegrasi yang digunakan

untuk analisis. ODS sering dibuat ketika sistem operasional

warisan dirasa tidak mampu mendapatkan laporan yang

dibutuhkan.

Membangun ODS dapat membantu langkah membantu

membangun data warehouse, karena sebuah ODS dapat men-

supply data yang telah di pindah dari sumber sistem dan

dibersihkan.

2.1.11.3 Manajer ETL

Manajer ETL melakukan semua operasi yang ter-asosiasi

dengan ETL dari data ke warehouse.

2.1.11.4 Warehouse Manager

Manajer warehouse melakukan semua operasi yang ter-

asosiasi dengan manajemen dari data dalam warehouse.

Operasi yang dijalankan oleh manajer warehouse adalah :

� Analisis data untuk memastikan konsistensi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

21

� Transformasi dan penggabungan sumber data dari

penyimpanan sementara ke tabel data warehouse.

� Pembuatan index dan tampilan dasar dari tabel.

� Generasi dari denormalisasi (jika perlu).

� Generasi dari aplikasi.

� Back up pengarsipan data.

2.1.11.5 Manajer Query

Manajer query melakukan semua operasi yang ter-asosiasi

dengan manajemen dari pengguna query. Kerumitan dari

manajer query ditentukan penyedia fasilitas oleh end-user

access tools dan database.

2.1.11.6 Detil data

Area dari penyimpanan data warehouse semua detil data

dalam skema database.

2.1.11.7 Lightly and Highly Summarized Data

Area penyimpanan warehouse ini semua yang telah

ditetapkan menghasilkan lightly and highly summarized data

oleh manajer warehouse. Tujuan dari ringkasan informasi

untuk mempercepat performa query. Ringkasan data di update

ketika data baru dimasukan ke warehouse.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

22

2.1.11.8 Arsip / Back Up Data

Area penyimpanan warehouse ini di detilkan dan data

yang diringkas untuk proses pengarsipan dan back up.

2.1.11.9 Metadata

Dalam data warehouse, metadata digunakan sebagai

tempat penyimpanan semua definisi metadata (keterangan

mengenai data) yang digunakan di seluruh proses data

warehouse. Metadata bertujuan untuk :

1. Proses extracting dan loading

Melakukan pemetaan sumber data pada data warehouse.

2. Proses warehouse management

Mengotomatiskan produksi pada tabel-tabel produksi.

3. Sebagian proses query management

Mengarahkan permintaan ke sumber data yang tepat.

2.1.11.10 End-user Access Tools (EUAT)

Prinsip atau tujuan utama dari dibangunnya data

warehouse adalah untuk menyediakan informasi bisnis

kepada user-user untuk dapat melakukan pengambilan

keputusan secara cepat dan tepat. User ini berinteraksi

dengan warehouse melalui end-user access tools. Data

warehouse harus secara efisien mendukung secara khusus

kebutuhan user serta secara rutin melakukan analisis.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

23

Performa yang baik dapat dicapai dengan merencanakan

dahulu keperluan-keperluan untuk melakukan joins,

summations dan laporan-laporan per-periode dengan end-

users. End-user access tools dikelompokkan menjadi 5

golongan:

2.1.11.10.1 Reporting dan Query Tools

Reporting tools meliputi production reporting

tools dan report writers. Production repoting tools

digunakan untuk menghasilkan laporan operasional

biasa, sedangkan report writer adalah desktop tools

yang dirancang untuk end user.

Query tools untuk data warehouse relasional

dirancang untuk menerima SQL atau menghasilkan

pernyataan SQL untuk query data yang disimpan dalam

data warehouse.

2.1.11.10.2 Application Development Tools

Aplikasi yang dapat digunakan user yaitu

graphical data access yang dirancang untuk sisi client

server. Beberapa application development tools

terintegrasi dengan OLAP tools dan dapat mengakses

semua sistem basis data utama, mencakup Oracle,

Sybase dan Infomix.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

24

2.1.11.10.3 Executive Information System (EIS) Tools

Executive Information System (EIS) tools semula

dikembangkan untuk mendukung pengambilan

keputusan tingkat tinggi kemudian meluas untuk

mendukung semua tingkat manajemen. EIS tools yang

terisolasi dengan mainframe memungkinkan user

membuat aplikasi pendukung pengambilan keputusan

untuk menyediakan overview data dan mengakses

sumber data eksternal. Saat ini perbedaan antara EIS dan

decision support tools lainnya semakin tidak jelas, sejak

EIS menyediakan aplikasi custom build untuk area bisnis

seperti penjualan, marketing, dan keuangan.

2.1.11.10.4 Online Analysis Processing (OLAP) Tools

Online Analytical Processing (OLAP) tools

berbasis pada konsep database multidimensional dan

memungkinkan pengguna untuk menganalisis data

menggunakan view yang kompleks dan

multidimensional. Tools ini mengasumsikan data diatur

dalam model multidimensi yang didukung spesial

multidimensional database (MDDB) atau basis data

relasional yang dirancang untuk mendapatkan multi

dimensional query.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

25

2.1.11.10.5 Data Mining Tools

Data mining adalah proses menemukan korelasi,

pola dan arah baru yang berarti ‘menambang’ sejumlah

besar data dengan menggunakan teknik statistik,

matematika dan artificial intelligence. Data mining

berpotensi mengganti kemampuan dari OLAP tools.

Arsitektur dan komponen utama dari data

warehouse dapat dilihat padagambar berikut ini :

Gambar 2.6 Arsitektur dan Komponen Utama

Data Warehouse

(Connolly dan Begg, 2010, p1204)

2.1.12 Struktur Data Warehouse

Seperti yang kita lihat sebelumnya pada arsitektur data

warehouse, ada beberapa struktur yang spesifik terdapat pada bagian

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

26

warehouse manager. Bagian tersebut merupakan struktur data

warehouse.

Menurut Inmon (2005, p33) data mengalir dari lingkungan

operasional ke dalam lingkungan data warehouse dimana data

mengalami transformasi dari tingkatan opersional ke tingkatan data

warehouse. Pada perumusan data dapat dilihat digambar, data

disampaikan dari current detail ke older detail. Setelah data diringkas,

data tersebut disampaikan dari current detail ke lightly summarized

data, kemudian dari lightly summarized data ke highly summarized data.

Komponen dari struktur data warehouse adalah:

Gambar 2.7 Struktur Data Warehouse

(Sumber : Inmon, 2005, p34)

2.1.12.1Current Detail Data

Current detail data merupakan data detil yang aktif saat

ini, mencerminkan keadaan yang sedang berjalan dan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

27

merupakan level terendah dalam datawarehouse. Didalam area

ini warehouse menyimpan seluruh detil data yang terdapat pada

skema basis data. Jumlah data sangat besar sehingga

memerlukan storage yang besar pula dan dapat diakses secara

cepat. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kerumitan

untuk mengatur data menjadi meningkat dan biaya yang

diperlukan menjadi mahal. Berikut ini beberapa alasan

mengapa current detail data menjadi perhatian utama :

1. Menggambarkan kejadian yang baru terjadi dan selalu

menjadi perhatian utama.

2. Sangat banyak jumlahnya dan disimpan pada tingkat

penyimpanan terendah.

3. Hampir selalu disimpan dalam storage karena cepat di

akses tetapi mahal dan kompleks dalam pengaturannya.

4. Bisa digunakan dalam membuat rekapitulasi sehingga

current detail data harus akurat.

2.1.12.2 Older Detail Data

Data ini merupakan data historis dari current detail data,

dapat berupa hasil cadangan atau archive data yang disimpan

dalam storage terpisah. Karena bersifat back-up (cadangan),

maka biasanya data disimpan dalam storage alternatif seperti

tape-desk. Data ini biasanya memilki tingkat frekuensi akses

yang rendah. Penyusunan file atau directory dari data ini

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

28

disusun berdasarkan umur dari data yang bertujuan

mempermudah untuk pencarian atau pengaksesan kembali.

2.1.12.3 Lightly Summarized Data

Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman dari

current detail data. Data ini dirangkum berdasar periode atau

dimensi lainnya sesuai dengan kebutuhan. Ringkasan dari

current detail data belum bersifat total summary. Data-data ini

memiliki detil tingkatan yang lebih tinggi dan mendukung

kebutuhan warehouse pada tingkat departemen. Tingkatan data

ini di sebut juga dengan data mart. Akses terhadap data jenis

ini banyak digunakan untuk view suatu kondisi yang sedang

atau sudah berjalan.

2.1.12.4 Highly Summarized Data

Data ini merupakan tingkat lanjutan dari Lightly

summarized data, merupakan hasil ringkasan yang bersifat

totalitas, dapat di akses misal untuk melakukan analisis

perbandingan data berdasarkan urutan waktu tertentu dan

analisis menggunakan data multidimensi.

2.1.12.5 Metadata

Metadata bukan merupakan data hasil kegiatan seperti

keempat jenis data diatas. Metadata berisikan data yang

menyimpan proses perpindahan data meliputi database

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

29

structure, contents, detail data dan summary data, matrics,

versioning, aging criteria, versioning, transformation criteria.

Metadata khusus dan memegang peranan yang sangat penting

dalam data warehouse.

Metadata sendiri mengandung :

2.1.12.5.1 Struktur Data

Sebuah direktori yang membantu user untuk

melakukan analisis Decission Support System dalam

pencarian letak/lokasi dalam data warehouse.

2.1.12.5.2 Algoritma

Algoritma digunakan untuk summary data.

Metadata sendiri merupakan panduan untuk algoritma

dalam melakukan pemrosesan summary data antara

current detail data dengan lightly summarized data dan

antara lightly summarized data dengan highly

summaried data.

2.1.12.5.3 Mapping

Sebagai panduan pemetaan (mapping) data pada

saat data di transform/diubah dari lingkup operasional

menjadi lingkup data warehouse.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

30

2.1.13 ETL (Extraction, Transformation, Loading)

Menurut Inmon (2005, p497), ETL adalah proses melakukan

pencarian data, mengintegrasikan dan menempatkan data ke dalam

sebuah data warehouse.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1208), ETL adalah

kumpulan proses menyiapkan data dari operational source untuk data

warehouse. Proses ini terdiri dari extracting, transforming, loading dan

beberapa proses yang dilakukan sebelum publikasikan ke data

warehouse.

Proses ETL ini terdiri dari 3 tahap,yaitu:

2.1.13.1Extraction

Langkah pertama dari proses ETL adalah proses

penarikan data dari satu atau lebih sistem operasional sebagai

sumber data (misalnya diambil dari sistem OLTP). Kebanyakan

proyek data warehouse menggabungkan data dari sumber-

sumber yang berbeda. Proses ektraksi ini merupakan proses

penguraian dan pembersihan data yang diekstrak untuk

mendapatkan pola atau struktur data yang diinginkan.

2.1.13.2 Transformation

Data transformation merupakan proses terpenting yang

ada di dalam perancangan data warehouse. Data transformation

adalah suatu proses perpindahan data operasional ke dalam

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

31

suatu media pusat pengumpulan data yang akan digunakan

sebagai pembangunan data warehouse.

Dalam melakukan data transformasi ini, sumber data

diambil dari database yang ada, kemudian di-transform

menggunakan fasilitas DTS ( Data Transformation Service )

dalam Microsoft SQL Server.

2.1.13.3 Loading

Merupakan tahap akhir dalam proses ETL, yaitu proses

memasukkan data kedalam target akhir, dalam hal ini adalah

data warehouse. Data berasal dari proses transformasi. Setelah

data yang dihasilkan dari proses transformasi sesuai dengan

kondisi yang diinginkan di data warehouse maka proses

loading akan berjalan. Data dari staging area akan dipindahkan

ke dalam data warehouse.

Gambar 2.8 Proses ETL

(Sumber :

http://t2.gstatic.com/images?=q=tbn:ANNd9GcTT55rjroeAQainRbK5

QOk2GUL7OCkc30G7SZ5QCbsEHOHavvwae_w)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

32

2.1.14 Metodologi Perancangan Database Untuk Data Warehouse

Menurut Ralph Kimball yang dipaparkan kembali dalam buku

Connolly dan Begg, 2010, p1231-1236, ada enam tahap metodologi

dalam perancangan database untuk data warehouse, yaitu :

Langkah 1 : Pemilihan proses

� Data mart yang pertama kali dibangun haruslah data mart yang

dapat dikirim tepat waktu dan dapat menjawab semua pertanyaan

bisnis yang penting.

� Pilihan terbaik untuk data mart yang pertama adalah yang

berhubungan dengan sales, misal property sales, property leasing,

property advertising.

Langkah 2 : Pemilihan sumber

� Untuk memutuskan secara pasti apa yang diwakili atau

direpresentasikan oleh sebuah tabel fakta.

� Misalkan, jika sumber dari sebuah tabel fakta properti sale adalah

properti sale individual maka sumber dari sebuah dimensi pelanggan

berisi rincian pelanggan yang membeli properti utama.

Langkah 3 : Mengidentifikasi dimensi

� Set dimensi yang dibangun dengan baik, memberikan kemudahan

untuk memahami dan menggunakan data mart.

� Dimensi ini penting untuk menggambarkan fakta-fakta yang terdapat

pada tabel fakta.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

33

� Misalkan, setiap data pelanggan pada tabel dimensi pembeli

dilengkapi dengan id_pelanggan, no_pelanggan, tipe_pelanggan,

tempat_tinggal, dan lain sebagainya.

� Jika ada dimensi yang muncul pada dua data mart, kedua data mart

tersebut harus berdimensi sama, atau paling tidak salah satunya

berupa subset matematis dari yang lainnya.

� Jika sebuah dimensi digunakan pada dua data mart atau lebih, dan

dimensi ini tidak disinkronisasi, maka keseluruhan data warehouse

akan gagal, karena dua data mart tidak bisa digunakan secara

bersama-sama.

Langkah 4 : Pemilihan fakta

� Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa

digunakan dalam data mart.

� Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah ditentukan

oleh sumber.

Langkah 5 : Menyimpan pre-kalkulasi di tabel fakta

� Hal ini terjadi apabila fakta kehilangan statement.

Langkah 6 : Melengkapi tabel dimensi

� Pada tahap ini kita menambahkan keterangan selengkap-lengkapnya

pada tabel dimensi.

� Keterangannya harus bersifat intuitif dan mudah dipahami oleh

pengguna.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

34

2.1.15 Model Untuk Data Warehouse

Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari model untuk data

warehouse :

2.1.15.1Model Dimensional

Model dimensional merupakan rancangan logikal yang

bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk standar dan

intuitif yang memperbolehkan akses dengan performa yang

tinggi.

Model dimensional menggunakan konsep model

hubungan antar entity (ER) dengan beberapa batasan yang

penting. Setiap model dimensi terdiri dari sebuah tabel dengan

sebuah komposit primary key, disebut dengan tabel fakta, dan

satu set tabel yang lebih kecil disebut tabel dimensi. Setiap

tabel dimensi memiliki sebuah simple primary key yang

merespon tepat pada satu komponen primary key pada tabel

fakta. Dengan kata lain primary key pada tabel fakta terdiri dari

dua atau lebih foreign key. Struktur karakteristik ini disebut

dengan skema bintang atau join bintang.

Fitur terpenting dalam model dimensional ini adalah

semua natural keys diganti dengan kunci pengganti (surrogate

keys). Maksudnya yaitu setiap kali join antar tabel fakta dengan

tabel dimensi selalu didasari kunci pengganti. Kegunaan dari

kunci pengganti adalah memperbolehkan data pada data

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

35

warehouse untuk memiliki beberapa kebebasan dalam

penggunaan data, tidak seperti halnya yang diproduksi oleh

sistem OLTP.

Sebuah sistem OLTP memerlukan normalisasi untuk

mengurangi redudansi,validasi untuk input data, mendukung

volume yang besar dari transaksi yang bergerak sangat cepat.

Model OLTP sering terlihat seperti jaring laba-laba yang terdiri

atas ratusan bahkan ribuan tabel sehingga sulit untuk

dimengerti.

Sebaliknya, dimension model yang sering digunakan

pada data warehouse adalah skema bintang atau snowflake

yang mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan bisnis,

mendukung query sederhana dan menyediakan performa query

yang superior dengan meminimalisasi tabel-tabel join.

2.1.15.2Skema Bintang

Skema bintang merupakan struktuk logikal yang

memiliki tabel fakta yang terdiri atas data faktual ditengahnya,

dan dikelilingi oleh tabel-tabel dimensi yang berisi referensi

data.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

36

Gambar 2.9 Contoh Skema Bintang

(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p1228)

Jenis-jenis Skema Bintang, yaitu :

a. Skema Bintang Sederhana

Dalam skema ini, setiap tabel harus memiliki

primary key yang terdiri dari satu kolom atau lebih.

Primary key dari tabel fakta terdiri dari satu atau

lebih foreign key. Foreign key merupakan primary key

pada tabel lain.

Gambar 2.10 Skema Bintang Sederhana

(Sumber : https://encrypted-

tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRZXVFBN6hEvtSy6MnT

1laeNFkdpUucGwN0B3fnWylyCG3ylB2SUVuS6bw)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

37

b. Skema bintang dengan banyak tabel fakta

Skema bintang juga bisa terdiri dari satu atau

lebih tabel fakta. Dikarenakan tabel fakta tersebut ada

banyak, misalnya disamping penjualan terdapat tabel

fakta forecasting dan result. Walaupun terdapat lebih

dari satu tabel fakta, mereka tetap menggunakan tabel

dimensi bersama-sama.

Gambar 2.11 Skema Bintang Dengan Banyak Tabel Fakta

(Sumber : https://encrypted-

tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSYMDGurc65_QjTowVx7Zj

7KIqvvnxjXgYCJBZyhHe1iBvByWqSzvZs5uqQ)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

38

Adapun ketentuan dalam pembacaan skema bintang

adalah

o Bagian yang ada di bawah judul tabel merupakan

kolom-kolom tabel tersebut.

o Primary key dan foreign key diberi kotak.

o Primary key diarsir sedang foreign key yang bukan

primary tidak.

o Foreign key yang berhubungan ditunjukkan dengan

garis yang menghubungkan tabel.

Kolom yang bukan kunci disebut kolom data pada

tabel fakta dan atribut pada tabel dimensi.

2.1.15.3 Snowflake Schema

Menurut Ponniah (2010,p238), keuntungan skema

snowflake adalah :

� Memerlukan tempat penyimpanan yang lebih kecil.

� Struktur yang normal akan lebih mudah untuk diperbaharui

dan dikelola.

Merupakan varian dari skema bintang dimana tabel-

tabel dimensi tidak terdapat data yang di denormalisasi.

Dengan kata lain satu atau lebih tabel dimensi tidak bergabung

secara langsung kepada tabel fakta tapi pada tabel dimensi

lainnya, seperti contoh dibawah ini :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

39

Gambar 2.12Snowflake Schemes

(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p1229)

2.1.15.4 Star atau Snowflake

Keduanya merupakan model-model dimensional,

perbedaannya terletak pada implementasi fisikal.Skema

snowflake memberi kemudahan pada perawatan dimensi,

dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi. Sedangkan

skema bintang lebih efisien serta sederhana dalam membuat

query dan mudah diakses secara langsung oleh pengguna.

Adapun starflake merupakan gabungan diantara

keduanya. Keuntungan menggunakan masing-masing model

tersebut dalam data warehouse antara lain :

� Efisien dalam hal mengakses data.

� Dapat beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan user.

� Bersifat fleksibel terhadap perubahan yang terjadi

khususnya perubahan yang mengarah pada

perkembangan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

40

� Memiliki kemampuan dalam memodelkan situasi bisnis

secara umum.

� Meskipun skema yang dihasilkan sangat kompleks, tetapi

pemrosesan query dapat diperkirakan, hal ini dikarenakan

pada level terendah, setiap tabel fakta harus di query secara

independen.

2.1.15.5 Fact Table (Tabel Fakta)

Menurut Inmon (2005, p497), tabel fakta adalah tabel

pusat dari skema bintang dimana data sering muncul akan

ditempatkan di tabel tersebut. Tabel fakta disebut juga tabel

utama (major table), merupakan inti dari skema bintang dan

berisi data aktual yang akan dianalisis (data kuantitatif dan

transaksi). Tabel fakta adalah tabel yang umumnya

mengandung angka dan data historis dimana key (kunci) yang

dihasilkan sangat unik karena merupakan kumpulan foreign

key dan primary key yang ada pada masing-masing tabel

dimensi yang berhubungan atau merupakan tabel terpusat dari

skema bintang. Tabel fakta menyimpan tipe-tipe measure

yang berbeda, seperti measure yang secara langsung

berhubungan dengan tabel dimensi dan measure yang tidak

berhubungan dengan table dimensi.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

41

Menurut Connoly dan Begg (2010, p1246), tabel fakta

adalah tabel pada dimensional model yang isinya composite

primary key (PK).

2.1.15.6 Dimensional Tabel (Tabel Dimensi)

Menurut Inmon (2005, p495), tabel dimensi adalah

tempat dimana data-data yang tidak berhubungan yang

berelasi dengan tabel fakta ditempatkan di dalam table

dimensional.

Tabel dimensi juga disebut tabel kecil (minor table),

karena memegang data deskriptif yang mencerminkan dimensi

suatu bisnis. Tabel dimensi merupakan tabel yang berisi

kategori dengan ringkasan data detil yang dapat

dilaporkan,seperti laporan keuntungan pada tabel fakta dapat

dilaporkan sebagai dimensi waktu (berupa per bulan atau per

tahun).

2.2 Teori Khusus

2.2.2 Konsep Penjualan

Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim (2006, p404),

penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang

dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang

pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas

atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan,

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

42

karena terjadi pertukaran,harga jual dapat ditetapkan dan bebannya

diketahui.

Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau

disebut juga pembeli serta barang-barang atau jasa yang diberikan dan

dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun kredit.

Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang

biasanya hanya disebut “penjualan”, jumlah transaksi yang terjadi

biasanya cukupbesar dibandingkan jenis transaksi lainnya. Dalam

menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode

penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit,

dan penjualan konsinyasi.

2.2.3 Konsep Pembelian

Menurut McLeod (2006, p253), sistem pembelian terjadi dipicu

dari adanya transaksi penjualan yang terjadi secara operasional pada

perusahaan sehingga mengakibatkan pengurangan inventory yang ada

pada perusahaan dan sebelum inventory tersebut persediannya habis

atau mencapai batas persediaan kembali maka bagian pembelian harus

menyetok kembali persediannya. Bagian pembelian memiliki tanggung

jawab memilih pemasok mana yang akan bekerjasama dalam pengisian

kembali persediaan dan merundingkan pengaturannya seperti harga dan

tanggal pengiriman. Setelah memutuskan pemasok yang akan diberikan

kepada pihak pemasok untuk dipenuhi dan barang pesanan pembelian

inventory diterima perusahaan.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00973-SI Bab2001.pdf · warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka

43

2.2.4 Konsep Persediaan

Konsep persediaan menurut Warren (2005, p452) digunakkan

untuk mengindikasi barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam

operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses

produksi atau disimpan untuk tujuan itu. Dalam informasi persediaan

yang terlibat adalah bagian persediaan yang melakukan pengecekan stok

barang dan pengubahan stok barang.