landasan bk di sekolah

42
1 LANDASAN BK DI SEKOLAH ADA 6 YANG MELANDASI KEBERADAAN BK DI SEKOLAH 1. LANDASAN FILOSOFIS 2. LANDASAN RELIGIUS 3. LANDASAN PSIKOLOGI 4. LANDASAN SOSIAL BUDAYA 5. LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGIS 6. LANDASAN PAEDAGOGIS

Upload: irmacantik

Post on 24-Oct-2015

651 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

landasan BK disekolah

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan Bk Di Sekolah

1

LANDASAN BK DI SEKOLAH

ADA 6 YANG MELANDASI KEBERADAAN BK DI SEKOLAH

1. LANDASAN FILOSOFIS

2. LANDASAN RELIGIUS

3. LANDASAN PSIKOLOGI

4. LANDASAN SOSIAL BUDAYA

5. LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGIS

6. LANDASAN PAEDAGOGIS

Page 2: Landasan Bk Di Sekolah

2

LANDASAN FILOSOFIS:BERASAL KATA PHILOS CINTA DAN SHOPOS BIJAKSANA

YUNANI FILOSFIS KECINTAAN DARI KEBIJAKSANAAN

WEBSTER NEW UNIVERSAL ILMU , TERMASUK KE DALAM ESTETIKA, LOGIKA, METAFISIKA, DLS.MEMPELAJARI KEKUATAN YANG MENDASARI PROSES BERPIKIR DAN BERTINGKAH LAKU, TEORI TENTANG PRINSIP-PRINSIP ATAU HUKUM-HUKUM DASAR YANG MENGATUR ALAM SEMESTA SERTA MENDASARI SEMUA PENGETAHUAN DAN KENYATAAN TERMASUK KE DALAM ESTETIKA, LOGIKA, METAFISIKA, DLS.

1. HAKEKAT MANUSIA

MANUSIA MAKLUK RASIONAL

MANUSIA MAKLUK MENGHADAPI MASALAHNYA

MANUSIA BERUSAHA MENJADI DIRINYA SENDIRI

MANUSIA DILAHIRKAN MEMILIKI POTENSI

2. TUJUAN DAN TUGAS KEHIDUPAN

TUJUAN HIDUP MENCAPAI KESEMPURNAAN

TUGAS KEHIDUPAN SPIRITUALITAS, PENGATURAN DIRI, BEKERJA, PERSAHABATAN, DAN CINTA

Page 3: Landasan Bk Di Sekolah

3

LANDASAN RELIGIUS:1. MANUSIA SEBAGAI MAKLUK TUHAN MENEKANKAN KETINGGIAN DERAJAT DAN KEINDAHAN

MAKHLUK MANUSIA SERTA PERANANNYA SEBAGI KHALIFAH FILL ARDHI

2. SIKAP KEBERAGAMAANKEHIDUPAN BERAGAMA BERSIFAT UNIVERSAL

3. PERANAN AGAMA

LANDASAN PSIKOLOGIS:KAJIAN TENTANG TINGKAH LAKU INDIVIDU YANG MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG TINGKAH LAKU KONSELEE

UNTUK KEPERLUAN BIMBINGAN KONSELING1. MOTIF DAN MOTIVASI2. PEMBAWAAN DASAR DAN LINGKUNGAN3. PERKEMBANGAN INDIVIDU4. BELAJAR, BALIKAN, DAN PENGUATAN5. KEPRIBADIAN

Page 4: Landasan Bk Di Sekolah

4

LANDASAN SOSIAL BUDAYA1. INDIVIDU SEBAGAI PRODUK LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

2. BIMBINGAN KONSELING ANTAR BUDAYA

HAMBATAN BAHASA, KOMUNIKASI NON VERBAL, STERIOTIF, KECENDERUNGAN MENILAI DAN KECEMASAN (PEDERSEN DKK, 1976)

LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLGIS1. KEILMUAN BIMBINGAN KONSELING

2. PERAN ILMU LAIN DAN TEKNOLOGI DALAM BK

3. PENGEMBANGAN BIMBINGAN &KOSELING MELALUI PENELITIAN

LANDASAN PAEDAGOGIS1. PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INDIVIDU:

BIMBINGAN MERUPAKAN BENTUK UPAYA PENDIDIKAN

2. PENDIDIKAN SEBAGAI INTI PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING

3. PENDIDIKAN LEBIH LANJUT SEBAGAI INTI TUJUAN BIMBINGAN DAN KNSELING

Page 5: Landasan Bk Di Sekolah

Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling

1. Prinsip berkenaan dengan masalah

2. Prinsip berkenaan dengan sasaran

3. Prinsip berkenaan dengan program

4. Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan dengan layanan

5. Prinsip BK di sekolah

6. Prinsip berkenaan dengan individu

7. Prinsip bimbingan suatu proses bukan peristiwa sesaat 5

Page 6: Landasan Bk Di Sekolah

6

PRINSIP-PRINSIP BK

1.Prisnsip berkenaan dengan sasarana.Bimbingan konseling melayani semua individu

tanpa membeda-bedakan b.BK beurusan dengan sikap & tingkah laku yg komplek unik, layanan BK menjangkau keunikan & kekomplekkan itu c.layanan BK sesuai dengan kebutuhan individu yang kompleks dan unik d.layanan BK mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu e.Layanan BK mempertimbangkan perbedaan individu

Page 7: Landasan Bk Di Sekolah

7

2. Prinsip berkenaan dengan masalaha. Masalah yang berkaitan dengan menyangkut

pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian diri di rumah, di sekolah, dan dengan kontak sosial & pekerjaan .

b. Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan faktor salah suai pada diri individu

3. Prinsip berkenaan dg Program layanana. Program BK bagian integral dr proses pendidikan

dan pengembangan secara menyeluruhb. Program BK harus fleksibel, disesuaikan dengan

kondisi lembaga, kebutuhan individu dan masyarakat

Page 8: Landasan Bk Di Sekolah

8

c.Program BK disusun dan diselenggarakan secara berkelanjutan dari anak sampai dewasa

d.Terhadap pelaksanaan BK hendaknya diadakan penilaian yang teratur.

4. Prinsip berkenaan dg pelaksanaan program

a.Tujuan akhir BK adalah kemandirian setiap individu klien mampu membimbing diri sendiri

b. Proses konseling keputusan diambil atas kemauan klien sendiri, bukan kemauan atau desakan konselor

Page 9: Landasan Bk Di Sekolah

9

c.Konselor bertanggungjawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menterjemahkan nya dlm kegiatan nyata

d.Konselor bertanggungjawab terhadap semua siswa, baik yang gagal, yang menimbulkan gangguan, dan yang kemungkinan DO

e.Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu peserta didik yang bermasalah

f.Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan , harapan dan kecemasan-kecemasannya

Page 10: Landasan Bk Di Sekolah

10

h. Organisasi program fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dengan lingkungan

i.Tanggungjawab pengelolaan program BK diugaskan kepada seorang yang terlatih dan terdidik secara khusus hal ke BK- an

j. Penilaian dilakukan secara periodik

5. Prinsip-prinsip BK di sekolah

a.Konselor sejak awal memiliki program kerja yang jelas dan memiliki kesiapan tinggi melakukan layanan

b.Konselor harus selalu mempertahankan skap profesional tanpa mengganggu keharmnisan hubungannya dg personal sekolah lainnya

Page 11: Landasan Bk Di Sekolah

11

c.konseling: dirancang untuk memberikan bantuan memahami diri, mengembangkan diri dan mengambil keputusan atas dasar pemahaman diri dan lingkungannya

d. konsultasi: dirancang untuk meberikan antuan teknis kepada guru, tenaga administrasi, orang tua untuk membantu mereka agar lebih efektif hubungan dg siswa

e. Perencanaan dan penempatan: penempatan dan tindak lanjut untuk meningkatkan perkembangan siswa dan menyeleksi dan menggunakan untuk penempatan /penjrusan di sekolah

f. evaluasi: untuk menentukan efektivitas program bimbingan

Page 12: Landasan Bk Di Sekolah

lanjutan

g.Pengelolaan layanan yang baik, hrus memenuhi tuntutan individu, program pengukuran dan penilaian terhadap individu hendaknya dilakukan, himpunan data dikembangkan, pengadministrasian instrumen benar-benar dipilih dengan baik, data khusus tentang kemampuan mental, hasil belajara minat, bakat dsb disimpan dan digunakan dg baik

12

Page 13: Landasan Bk Di Sekolah

lanjutanSelain 5 prinsip dapat dirinci lebih lanjut:

6. Individu adalah berbeda satu dengan yang lain

a. Berbeda fisik

b. Berbeda psikis (potensi & perkembangannya)

7. Bimbingan suatu proses bantuan bukan peristiwa sesaat

13

Page 14: Landasan Bk Di Sekolah

14

c. Permasalah klien ditangani oleh tenaga ahli dibidang yang relevan

d, Bimbingan dan konseling pekerjaan profesionale.guru, orang tua memiliki tanggungjawab yg

berkaitan dg layanan BK. Kerjasama dengan konselor sangat diperlukan

f.Guru dan konselor dalam satu kerangka upaya pelayanan

g.Pengelolaan layanan yang baik, harus memenuhi tuntutan individu, program pengukuran dan penilaian terhadap individu hendaknya dilakukan, himpunan data dikembangkan, pengadministrasian instrumen benar-benar dipilih dengan baik, data khusus tentang kemampuan mental, hasil belajara minat, bakat dsb disimpan dan digunakan dg baik

Page 15: Landasan Bk Di Sekolah

15

Soal kuis ke 3 1. Jelaskan masing-masing komponen

program bimbingan !

Jawab : 1. Appraisal 2. informatin 3. konseling 4. konsulting. 5. planing dan penempatan . 6. evaluasi

1. Appraisal : dirancang untuk pengumpulan data,menganalisis dan menggunakan obyek & subyek pribadi dan data sosial untuk membantu memahami dirinya

2. information: dirancang untuk memberikan informasi agar dapat membuat pilihan-pilihan dan membuat keputusan-keputusan

Page 16: Landasan Bk Di Sekolah

16

3. konseling: dirancang untuk memberikan bantuan memahami diri, mengembangkan diri dan mengambil keputusan atas dasar pemahaman diri dan lingkungannya

4. konsultasi: dirancang untuk meberikan antuan teknis kepada guru, tenaga administrasi, orang tua untuk membantu mereka agar lebih efektif hubungan dg siswa

5. Perencanaan dan penempatan: penempatan dan tindak lanjut untuk meningkatkan perkembangan siswa dan menyeleksi dan menggunakan untuk penempatan /penjrusan di sekolah

6. evaluasi: untuk menentukan efektivitas program bimbingan

Page 17: Landasan Bk Di Sekolah

17

Model-model bimbingan

Pertanyaan: 1. Bagaimana bimbingan pertama kali dikonsepkan ?2. Model apa yang disusun selanjutnya?3. Model bimbingan yang diusulkan dan bagaimana

bimbingan diatur dalam pendidikan modern?A. Model Bimbingan Kuno F.Parson. Vocational Guidance . Metode Parson

terdiri atas kesesuaian antara sifat-sifat individu dengan kebutuhan akan pekerjaan meliputi:a. analisis Individu : konselor dan konselee bersama-

sama melakukan analisis kemampuan individu b. Analisis pekerjaan : konselor dan konselee bersama-sama menganalisis karakteristik pekerjaan dalam berbagai macam pekerjaan

c. Gabungan keduanya.

Page 18: Landasan Bk Di Sekolah

18

B. Model Bimbingan Selanjutnya1. Bimbingan sebagai penyaluran dan adaptasi

Willian M Froktor 1920an mengkonsepsikan bimbingan sebagai penyaluran dan adaptasi yang membantu siswa dalam beradaptasi memilih pelajaran sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kuliah, keterampilan dan sekolah kejuruan. Th 1925-1937 Froktor bersama Koes dan Keaufer menekankan bahwa bimbingan meliputi dua fungsi. (a) fungsi distribusi; konselor membantu siswa merumuskan, tujuan dalam bidang kejuruan, sosial, kewarganegaraan, rekreasi, dll (b) Fungsi adaptasi; konselor membantu siswa beradaptasi terhadap diri sendiri dengan lingkungan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Page 19: Landasan Bk Di Sekolah

19

Rasional:Bimbingan dikonsepsikan sebagai penyaluran dan adaptasi,

yaitu membantu siswa beradaptasi dengan memilih pelajaran di sekolah, ektrakurikuler, kuliah , keterampilan sekolah dan kejuruan sesuai bakat dan minat

Tujuan/sasarannya adalah

1. Efisiensi dan kepuasan dalam aktivitas2. mengikuti kegiatan luar sekolah yang dapat

membahagiakan individu3. Membantu siswa merumuskan tujuan hidup dan tujuan

pendidikan4. Menerima informasi yang mendukung (a. penetapan

rencana, b. kesuksesan dan kepuasan dalam sekolah dan luar sekolah. C. kemampuan dan minat pribadi, d. aktivitas hidup, e. program sekolah. F. kesempatan latihan, dan g. relevansi atau tidak relevansinya bimbingan.

Page 20: Landasan Bk Di Sekolah

20

2. Bimbingan sebagai proses klinis

Bimbingan sebagai proses klinis pertama dikemukakan oleh M.S Viteles, donald G, PetersonE.B Williamson

Rasional:

Sebagai model bimbingan pendekatan klinis merupakan

1. Protes terhadap metode yang telah usang

2. Pengembangan teknik analisis individu

3. Individualisasi pendidikan secara konkrit

4. Kelompok kerjasama untuk membantu siswa demi kepentingannya

5. Adopsi prosedur analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, konseling , dan tindak lanjut

Bmbingan sebagai proses klinis menekankan kegunaan tes psikologi, teknik klinik dan studi diagnosis analitik. Sehingga konselor cepat mengetahui masalah klien

Page 21: Landasan Bk Di Sekolah

21

3. Bimbingan sebagai pengambilan keputusan Jones dan Myers dua orang ini memandang bimbingan

sebagai pengambilan keputusanRasional:Jones dan Myers menekankan situasi bimbingan diperlukan

pada saat siswa memerlukan bantuan dalam membuat pilihan , interpretasi, atau adaptasi sedang Jones bimbingan adalah bantuan yang diberikan dalam membuat pilihan dan adaptasi yang sudah diinformasikan dan dalam memecahkan masalah yang kritis

Pengambilan keputusan yang benar terjadi ketika siswaa. Tidak tahu informasi yang mereka butuhkanb. Tidak memiliki informasi yang ia inginkanc. Tidak dapat menggunakan informasi yang mereka miliki

pada setiap tingkatan kelas

Page 22: Landasan Bk Di Sekolah

22

Tugas Konselor dalam model ini adalah1. Mendorong siswa untuk mengambil pengetahuan

dari serangkaian nilai dan membawa nilai pilihan mereka sendiri ketika membuat keputusan

2. Menyediakan informasi kepada siswa tentang kesempatan yang dapat diperoleh pada masing-masing pilihan

3. Menggerakkan data yang diramalkan untuk menunjukkan bagaimana ketiga tugas tersebut dapat digabungkan dalam proses rasional.

C. Model-Model Bimbingan Modern

1. Bimbingan sebagai konstalasi pelayanan

Rasional Hoyt: bimbingan akan berhasil apabila

Page 23: Landasan Bk Di Sekolah

23

tujuannya diintegrasikan ke dlm konteks tujuan pendidikan di sekolah.Konselor seharusnya menggunakan tiga aktivitas utama (1) berhubungan langsung kpd siswa (setengah waktu) (2) 1/3 waktu dengan lainnya. (3) mengumpulkan data, mempelajari dan menafsirkan data yang diperlukan untuk kegiatan 1 dan 2 (seperenam waktu). Konselor harus banyak memiliki pengetahuan tentang (1) prosedur dan dinamika penilaian termasuk tingkah laku siswa, (2) informasi dunia pendidikan dan dunia pekerjaan, (3) metode dan prosedur konseling, (4) prosedur acuan dan keterampilan, (5) prosedur bimbingan kelompok, (6) metode dan prosedur dalam melakukan studi

Page 24: Landasan Bk Di Sekolah

24

2. Bimbingan PengembanganRasional: Motherson 4 bidang sesuai kebutuhan bimbingan (1) kebutuhan penilaian dan pemahaman diri (2) kebutuhan adaptasi diri dgn lingkungan, (3) kebutuhan orientasi sekarang dan masa depan, (4) kebutuhan mengembangkan potensi pribadiBimbingan pengembangan mempertinggi individu dgn cara (1) menyediakan informasi situasi dan diri sendiri dan hubungan keduanya, (2) membantu perkembangan individu (3) mengembangkan kemampuan mereka.

Page 25: Landasan Bk Di Sekolah

25

3. Bimbingan sebagai sains dari tindakan yang bertujuan. Rasional: Tiedemen dan Field bimbingan sebagai kegiatan profesional yg menggunakan sains dlm struktur pendidikan khusus. Siswa bebas dari kondisi indoktrinasi, ketidak tahuan, dan prasangka. Siswa dipandang mampu memilih tujuan sendiri, tugas bimbingan pada model ini memberikan informasi tentang situasi baru, kriteria evaluasi siswa, dan bantuan dlm menentukan tujuan atau kesadaran perubahan internal dan eksternal

4. Bimbingan sebagai rekonstruksi diriRasional: tugas utama bimbingan menekan kan pertumbuhan individu dan membantu menemukan cara untuk mengungkapkan perbedaan mereka

Page 26: Landasan Bk Di Sekolah

26

Peranan konselor : adminstrator tes, dan perancang tes yaitu 1. memberikan umpan balik yang mempengaruhi terhadap sekolah dan memeberi pertibangan kepada personil. 2. sebagai katalisator.

5. Bimbingan sebagai pengembangan pribadiRasional: karakteristik dasar struktur pendidikan diasumsikan meliputi. 1. pendidikan adalah pengajaran, 2. perhatian utama pendidikan adalah situasi pembelajaran 3. hubungan utama adalah guru dengan murid Kehas ..Konselor bukan membantu guru, tetapi sebagai pendidik tugas utamanya pengembangan pribadi, guru pengembangan intelektual tetapi keduanya saling bekerjasama

Page 27: Landasan Bk Di Sekolah

27

6. Bimbingan sebagai psikologi pendidikan Rasional: Mosher dan sprinthall mendifinisikan psikologi pendidikan -> pengalaman pendidikan dirancang untuk mempegaruhi perkembangan individu , etik, estetika, dan filosofis remaja” kurikulum besikan sejumlah pelajaran yang akan mempermudah perkembangan pribadi.

7. Bimbingan aktivitasMenacher aktivitas memanipulasi lingkungan, partifasi konselor klien, pembelaan siswa yang paling miskin dan membutuhkan nya. Ada tiga aktivitas bimbingan (1) kegiatan konselor adalah tindakan nyata (klinik, bantuan hukum dsb. (2) konselor dan klien mengidentifikasi kondisi positif dan negatif mempengaruhi tujuan dan perkembangan klien, (3) konselor mengenal perbedaan antara tujuan dan nilai klien.

Page 28: Landasan Bk Di Sekolah

28

KONSULTING

Apakah konsultasi itu apa tujuannya, dan bagaimana kah sejarahnya?Apakah ada model yang dapat untuk menggambarkan konsultasi?Bagaimana konsultasi diadaka? Dalam situasi bagaimana konselor bertindak sebagai konsultan? Apakah batas dan nilai konsultasi?

Konsultasi upaya orang yang membantu untuk memecahkan masalah klien, dan konsultan adalah orang yang membantu konsulti untuk memecahkan masalah klien.

Konsultasi hubungan dua ahli yaitu konsultan sebagai orang yang profesional dan kosulti adalah orang yang minta bantuan untuk memecahkan masalahnya.

Brown dkk konsultasi bukanlah konseling dan psychoterapi

Konsultasi konsultan tidak berhadapan langsung dg

siswa

Page 29: Landasan Bk Di Sekolah

29

Tujuan Konsultasi adalah1. Memperbaiki dan memperluas lingkungan belajar

bagi siswa, orang tua, dan administrator2. Memperbaiki komunikasi dg cara memberikan

fasilitas informasi yang banyak dan langsung bagi orang-orang terkait

3. Mengajak semua orang yang mempunyai fungsi, dan peran untuk memperbaiki lingkungan belajar

4. Memperluas layanan para ahli5. Memperluas ke dalaman layanan pendidikan bagi

guru dan kepala sekolah6. Membantu orang lain bagaimana belajar tentang

tingkah laku7. Menggerakkan organisasi membantu dirinya

sendiri

Page 30: Landasan Bk Di Sekolah

30

MODEL MODEL KONSULTASIKonsultan dipandang sebagai profesi yang di bawa dalam

sistem pendidikan di sekolah. Model-model konsultan1. Model Caplanian

Gerald A, Caplain sebagai bapak konsultan kesehatan mental membedakan dua kelompok konsultasi berdasar isi pembahasan . Dalam kosultasi kasuskonsultan mengasessment , mendiskusikan, dan memberikan saran tentang kasus tertentu. Kasus konsultasi administrasi, program lembaga, yayasan atau kepolisian adalah diuji implikasi, dan rekomendasi apa yang telah dibuat untuk tujuan pengubahan yang diharapkan bermanfaat untuk fungsi organisasi. Pendekatan ini oleh Caplain di istilahkan client (or program) or cunsultee centered atau client centered. Konsultan langsung menemui klien , mewawancarai, mendiagnosis dan memberikan rekomendasi kepada konsultee. Konsultan-konsulti-konsultee.Tujuan meningkatkan kemampuan konsulti dan memperbaiki konsultee secara tidak langsung

Page 31: Landasan Bk Di Sekolah

31

2. Model Cunsulcup

Blake dan Mouton memberikan ciri konsultasi sebagai campur tangan yg bertujuan mengubah sikles tingkahlaku alamiah manusia. Ada lima kerangka dasar keterlibatan

a. Penerimaan, dirancang memberikan perasaan aman terhadap diri konsultee agar mampu mengekspresikan nya tanpa ada perasaan takut terhadap pendapat-pendapat berbeda.

b. Catalytic, dirancang untuk membantu konsoltee dalam mengumpulkan datauntuk menginterpretasikan kembali mengenai masalah

c. Konfrontasi, dirancang untuk menantang klien agar menguji nilai yang ada dalam anggapan mereka.

d. Preskripsi, (Petunjuk), dirancang di mana konsultan menyampaikan kepada klien apa yang harus dikerjakannya

Page 32: Landasan Bk Di Sekolah

32

3. Model Gabungan (Corpius) gabungan model konsultasi menjadi empat pendekatan yang disebut modalitas diuraikan sbb.

a. Model ketetapan/persediaan: konsultan memberikan layanan langsung bagi klien tanpa atau sedikit hubungan dengan konsulti setelah referal

b. Model preskriptif (petunjuk) konsultan sebagai nara sumber bagi konsulti dg menyakan petunjuk proses dari keduanya untuk memecahkan masalah

c. Model collaboration(kerjasama) tujuan konsultan untuk memudahkan konsulti dalam bimbingan terhadap dirinya sendiri dan kemampuan memecahkan masalah

d. Model perantara (mediation) konsultan mengenal masalanya dulu kemudian menyimpulkan data tentang masalahnya, mengidentifikasi masalah, memutuskan campur tangan dan kemudian memanggikan orang-orang yang mempunyai pengaruh dalam pemecahan masalah.

Page 33: Landasan Bk Di Sekolah

33

4. Isi dan prosesSchein ; konsultasi adalah sebagai bagian ; memberitahu

orang lain apa yang dikerjakan (isi) atau memdahkan proses pemecahan masalah dengan lebih baik sehingga klien ammpu memecahkan masalahnya sendiri (proses). Proses ada dua versi (1) konsultan sebagai katalisator untuk membantu klien dalam menentukan pemecahan suatu maslah (2) konsultan berlaku sebagai fasilitor yg memusatkan bantuannya kepada kelompok dalam pemecahan masalah

5. Konsultasi behavioral Rusel telah mengidentfikasikan dan mendiskusikan tentang

teori dan proses konsultasi behavioral Konsultasi behavioral berdasar pada teori belajar sosial,

yaitu antecendent dan konsekuensi akibat yang bisa diramalkan faktor lingkungan yang utama untuk mengontrol tingkah laku.Proses tingkah laku menurut Rusel ada lima langkah, yaitu; (1)Observasi, (2) analisis fungsional, (3) penetapan tujuan, (4) intervensi tingkah laku dan (5) penarikan kembali, Konsultan mengamati tingkah laku konsulti yang ditargetkan

Page 34: Landasan Bk Di Sekolah

34

Bimbingan di luar latar sekolah umum

Bimbingan untuk latar (berbeda) di luar sekolahAda 5 alasan: (1) bimbingan suatu proses yang disediakan untuk bermacam-macam tujuan dan bentuk berbeda untuk individu selama hidupnya. (2) bantuan diberikan kepada semua bidang yang memiliki kegiatan yang sama dengan latar sekolah ,(3) perlu dipersiapkan personel-personel (konselor) di luar sekolah, (4) banyaknya konselor yang dipersiapkan setelah selesai berpindah pekerjaan lain, (5)pengetahuan dan sifat layanannya esensial bagi semua jenis profesi layanan.

1. Sekolah Dasar (SD) di SD bimbingan sangat dibutuhkan Van Hoose dkk meneliti kedudukan Bimbingan di SD di 50 negara bagian dan 4 wilayah bagian. Hasilnya (1) jumlah konselor di SD tambah 1000 orang/tahun. (2) biaya dari Pemerintah pusat dikurangi, tetapi biaya di Negara bagian ditambah, (3) awal pertumbuhan di negara bagian wilayah Barat dan diikuti perluasan di wilayah Atlantik Tengah.

Page 35: Landasan Bk Di Sekolah

35

• Sifat pelayanan di S.D

Banyak konselor yang menyatakan bahwa pelayanan di SD berbeda dengan di Sekolah menengah umum. Di SD konselor hanya memberi nasihat. (catatan: untuk anak kelas 4-6 sudah bisa bkan pemberian nasihat). Tetapi perbedaan secara tegas belum dikaji,

Rasio guru : murid (1: 300/450) tetapi kenyataan masih berbanding 1:600-1000 siswa .

Konselor-konselor SD: Rasio guru siswa semakin diperkecil, tuntutan konselor SD dipengaruhi oleh dua faktor: Pertama; turunnya angka kelahiran , Kedua; adanya program pendidikan karir pemerintah pusat sehingga anggaran membengkak.

II. Sekolah-sekolah Non Publik (sekolah-sekolah swasta)

Rata-rata sedikit data yang tersedia tentang pelayanan bimbingan di sekolah swasta (private) dan pada umumnya:

Page 36: Landasan Bk Di Sekolah

36

1. Dasar penyediaan pelayanan di swasta mirif dengan di sekolah negeri, penekanan pada agama dan moral. Sekolah cenderung memperhatikan program tradisonal akademik. Program layanan cenderung terapeutik daripada pendidikan oriented. (gangguan emosional, kekacauan mental)

2. Konselor -konselor yang bekerja di swasta kurang persiapan dan bekerja separuh waktu (part-time)

3. Program bimbingan cenderung bersifat umum dan luas.

4. Rata-rata rasio konselor-siswa lebih besar dp di negeri

5. Sekolah –sekolah swasta yang besar lebih cocok menyediakan programbimbingan terorganisir secara formal dibanding sekolah kecil

III. Pelayanan Jawatan (Pekerjaan) AS

Pelayanan pekerjaan masyarakat bertujuan membantu individu mendapatkan pekerjaan.

Page 37: Landasan Bk Di Sekolah

37

Pemerintah federal membentuk USES (The United States Emplyment Service).bertujuan untuk memberikan layanan pekerjaan kepada imigran. Karena adanya kesulitan menempatkan pelamar-pelamar yang tidak mencukupi keterampilan / kemampuan maka konselor-konselor diangkat sebagai konselor diketenagaan kerja, sampai tahun 1939-1946 USES telah mengembangkan pemanfaatan analisis jabatan, panduan wawancara, general Aptitude test batterey. Selanjunya diadakan program pelatihan untuk para pelamar pekerjaan.

Sifat Pelayanan:

Disediakan untuk penempatan para pelamar pekerjaan dalam suatu jabatan. Aktivitas pokok pelayanan adalah testing, latihan-latihan, service training, konseling, dan penempatan. Secara esensial pelayanan ini ditekankan

pada vocational guidance

Page 38: Landasan Bk Di Sekolah

38

Beberapa tugas utama bimbingan vokasional yg dilakukan oleh USES adalah

1. Pengumpulan informasi pasaran tenaga kerja. Informasi bursa kerja diidentifikasi dan dikelompokan di tingkat negara bagian dan nasional lalu dikembalikan ke kantor lokal untuk disediakan bagi pencar kerja.

2. Penyaringan , evaluasi dan klasifikasi. Para pelamar disediakan informasi tentang dirinya melalui tes bakat, inventori minat, jurusan, kecakapan dan tes-tes lain. Pekerjaan konselor menggunakan data serupa bersama dengan data lain yang dikumpulkan melalui wawancara, menggolongkan individu sesuai dg jabatan/pekerjaan.pelamar memahami diri pekerjaan yang cocok dengan dirinya.

3. Konseling, bagi individu-individu mengalami kesulitan pengalihan pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan, serta

Page 39: Landasan Bk Di Sekolah

39

kesulitan mengambil keputusan, menetapkan tujuan maka dibantu dengan konseling

4. Penempatan, pelamar diresgitrasi, diklasifikasikan sesuai dengan pekerjaan dan dialihkan ke perusahaan lain. Perusahaan mengajukan kebutuhan tenaga kerja ke kantor USES lalu dicocokan dengan pelamar.

5. Pelayanan kepada pelamar dan para cacat jasmani, Setiap kantor menyediakan bantuan penempatan bagi pelamar dari veteran dan individu cacat jasmani.

Gelman dalam Shertzer and Stone proses konseling pekerjaan sebagai rangkain pendekatan berpola berdasar fase-fase sbb: (1) identifikasi dan pembatasan masalah (2) menilai dan analisis vakasional, (3) bantuan melalui konseling, (4) membuat keputusan, (5) pelaksanaan perencanaan vokasional.

Page 40: Landasan Bk Di Sekolah

40

Gellman secara luas menggambarkan layanan

Bimbingan vokasional menurut lembaga persekolahan swasta. (1) mempertimbangkan tujuan-tujuan utama penempatan pengalihan pekerjaan, (2) menempatkan masalah sosial-pribadi dan vokasional jangka panjang sesuai kebutuhan pekerjaan, (3) memperlihatkan variasi yang luas dan pelatihan dan kualifikasi konselor-konselor mereka (pekerja) (4) perhatian konseling mereka dipusatkan pada suatu masalah.

IV Rehabilitasi vokasional; The Vocational Rehabilitation Administration (VRA) suatu perwakilan pada departemen kesehatan dan pelayanan kemanusiaan, menyediakan kepemimpinan dan sponsor-sponsor penelitian dan demonstrasi proyek menggunakan para veteran.Sifat layanan: Pelayanan rehabilitasi vokasional pada umumnya dipilih untuk pelayan dr kantor negara bagian, harus 1. memiliki cacat yang mengganggu dalam pekerjaan

Page 41: Landasan Bk Di Sekolah

41

2. memiliki kelayakan yang pantas untuk bekerja dalam waktu tertentu, 3. masih dalam usia bekerja.

Pelayanan rehabilitasi vokasional yang disediakan sbb:

(a) Pemeriksaan medis (b) penilaian dan konseling, © pembedahan/psikiatris, dan/atau pengobatan rumah sakit

(d) Pendidikan /latihan, (e) perawatan bibir sumbing , bantuan pendengaran dan alat penguat, (f) alat-alat, keraijinan dan perlengkapan pekerjaan, (g) penempatan dan tindak lanjut.

Page 42: Landasan Bk Di Sekolah

Langkah-langkah pembuatan sosiometri

1. Pembuatan angket

Tuliskan teman Anda yang paling ada sukai dalam bermain, tuliskan 3 orang urutkan dari yang paling anda sukai!

Sebutkan alasannya!

2.Pmbedrian kode misalany

Basuki = A minboy = D dst

Subandi = B

Bandria = C

Minboy42