lampiran surat edaran otoritas jasa · pdf fileindonesia/luar negeri jumlah nominal saham...

30
1 LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Upload: vutuyen

Post on 04-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

1

LAMPIRAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /SEOJK.05/2014

TENTANG

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

II. TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

a. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa serta keputusan yang dihasilkan pada masing-masing RUPS

b. Proses Pengumuman dan Pemanggilan RUPS

c. Transaksi yang Masih Menunggu Persetujuan RUPS

3

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perasuransian

a) Jumlah, nama jabatan, kriteria dan independensi anggota Direksi dan Dewan Komisaris

i. Direksi

No Nama Jabatan

KriteriaTanggal

Pengangkatanoleh RUPS

MasaJabatan

Pendidikan FormalTerakhir dan gelar

profesi

PengalamanPekerjaan di bidang

Perasuransian

Fit andProperTest

1.

2.

Dst

Uraikan tabel di atas

Dalam hal selama tahun pelaporan terdapat perubahan susunan anggota Direksi, harus dicantumkan susunan keanggotaanDireksi sebelumnya dengan tabel sebagai berikut:

No Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan oleh RUPS Tanggal Pemberhentian oleh RUPS

4

ii. Dewan Komisaris

No Nama Jabatan

KriteriaTanggal

Pengangkatanoleh RUPS

MasaJabatan

Pendidikan FormalTerakhir dan gelar

profesi

PengalamanPekerjaan di bidang

Perasuransian

Fit andProperTest

1.

2.

Dst

Uraikan tabel di atas

Dalam hal selama tahun pelaporan terdapat perubahan susunan anggota Dewan Komisaris, harus dicantumkan susunankeanggotaan Dewan Komisaris sebelumnya dengan tabel sebagai berikut:

No Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan oleh RUPS Tanggal Pemberhentian oleh RUPS

5

b) tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris;

c) rangkap jabatan Direksi dan Dewan Komisaris

i. Direksi

No Nama Posisi diPerusahaan

Posisi di PerusahaanLain

Nama Perusahaan Laindimaksud

Bidang Usaha

1. 1.

2.

Dst

2 1.

2.

Dst

Dst

6

ii. Dewan Komisaris

No Nama Posisi diPerusahaan

Posisi di PerusahaanLain

Nama Perusahaan Laindimaksud

Bidang Usaha

1. 1.

2.

Dst

2 1.

2.

Dst

Dst

d) Pelatihan Direksi dan Dewan Komisaris

i. Direksi

No Nama Jabatan Workshop/training/seminar Penyelenggara Tanggal Tempat

1.

2.

Dst

7

ii. Dewan Komisaris

No Nama Jabatan Workshop/training/seminar Penyelenggara Tanggal Tempat

1.

2.

Dst

e) pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi Dewan Komisaris.

3) pelaksanaan tugas komisaris independen terkait dengan perlindungan kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta dan/ataupihak yang berhak memperoleh manfaat, baik menyangkut pelayanan maupun penyelesaian klaim, termasuk laporan mengenaiperselisihan yang sedang dalam proses penyelesaian pada badan mediasi, badan arbitrase, atau badan peradilan.

8

4) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi dan PerusahaanReasuransi

a) struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi komite;

b) tugas dan tanggung jawab komite;

c) frekuensi rapat komite

i. Rapat Komite Audit

No Nama Anggota KomiteRapat Komite Audit

Jumlah Kehadiran %

1.

2.

Dst

9

ii. Rapat Komite Pemantau Risiko

No Nama Anggota KomiteRapat Komite Pemantau Risiko

Jumlah Kehadiran %

1.

2.

Dst

iii. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi (jika ada)

No Nama Anggota KomiteRapat Komite Nominasi dan Remunerasi

Jumlah Kehadiran %

1.

2.

Dst

10

iv. Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (jika ada)

No Nama Anggota Komite

Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola PerusahaanLainnya

Jumlah Kehadiran %

1.

2.

Dst

d) program kerja komite dan realisasinya.

5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit internal dan audit eksternal.

a) Fungsi kepatuhan

(1) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan dan satuan kerja atau pegawai yang bertanggung jawab kepadaanggota Direksi yang bersangkutan.

11

(2) kewajiban pemenuhan modal sendiri minimum

(3) tingkat kesehatan keuangan, terdiri dari Rasio Tingkat Solvabilitas dan Rasio Investasi dengan Cadangan Premi dan UtangKlaim

i. Rasio Tingkat SolvabilitasTahun T-4 T-3 T-2 T-1 T

Rasio Per 31 Desember

ii. Rasio Investasi dengan Cadangan Premi dan Utang KlaimTahun T-4 T-3 T-2 T-1 T

Rasio Per 31 Desember

(4) penyelesaian atau pembayaran klaim

Tahun T-4 T-3 T-2 T-1 T

Jumlah klaim yangdibayar lebih dari 30hari sejak disetujui

Tahun T-4 T-3 T-2 T-1 T

Jumlah Per 31Desember

12

(5) pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dan pelaporan transaksi keuangan tunai serta transaksi keuangan mencurigakankepada PPATK.

No Aktivitas Jumlah Laporan

1. Menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) kepada PPATK

2. Menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR) kepadaPPATK

3. Menindaklanjuti permintaan data dan informasi rekening keuangan

dari :

- PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)

- KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

4. Permintaan due diligence AML/CFT dari Lembaga Jasa Keuangan Lainnya

b) Fungsi audit internal

Efektivitas dan cakupan audit internal dalam menilai seluruh aspek dan unsur kegiatan

(1) ruang lingkup pekerjaan audit

(2) struktur atau kedudukan satuan kerja audit internal

13

(3) independensi audit internal

(4) uraian tugas satuan kerja

(5) jumlah pegawai pada satuan kerja audit internal

(6) pelaksanaan audit.

misalnya: Audit Kantor Cabang, Audit Kantor Pusat, Audit Teknologi Sistem Informasi

14

c) Fungsi audit eksternal

Efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan

Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan selama 5 tahun terakhir :

Tahun Kantor Akuntan Publik Nama Akuntan (Perorangan)

6) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian internal.

15

a) pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris

b) kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit akseptasi atau klaim

c) kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

d) sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

7) Rencana strategis Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi

16

a.rencana korporasi (corporate plan) yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh PerusahaanAsuransi atau Perusahaan Reasuransi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

b.rencana bisnis (business plan) yang menggambarkan rencana kegiatan usaha Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransidalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) tahun.

8) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perusahaan Perasuransian yang belum diungkap dalam laporan lainnya.

misalnya: pengungkapan hasil rating perusahaan yang dilakukan oleh lembaga rating, transparansi tentang produk yang disajikandalam bentuk brosur, leaflet dan media promosi lainnya serta dalam website perusahaan, transparansi tata cara pengaduan danpenyelesaian sengketa kepada pemegang polis, dan pembelian kembali saham (shares buy back).

17

Fungsi Perusahaan yang dialihdayakan kepada pihak lain (outsourcing)No Fungsi yang dialihdayakan

kepada pihak lainPihak lain yangmenjadi partner

Ijin usaha pihak lainyang dimaksud

Jangka waktukontrak outsourcing

alasan pemilihanpihak lain

18

B. Pengungkapan kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modaldisetor, yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham.

Nama Jabatan

kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih darimodal disetor

A B C DKeterangan:

Indonesia/LuarNegeri

JumlahNominalSaham

PersentaseKepemilikan

JumlahNominalSaham

PersentaseKepemilikan

JumlahNominalSaham

PersentaseKepemilikan

JumlahNominalSaham

PersentaseKepemilikan

Keterangan:

A. Perusahaan Perasuransian yang bersangkutan;

B. Perusahaan Perasuransian lain;

C. Perusahaan Jasa Keuangan selain Perusahaan Perasuransian; dan

D. perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.

19

C. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Direksi dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, anggota DewanPengawas Syariah, dan/atau pemegang saham Perusahaan Perasuransian tempat anggota Direksi dimaksud menjabat.

Keterangan:

*)Bentuk hubungan keluarga: suami/istri/anak/orang tua/saudara kandung/ipar,dsb

**) Bentuk hubungan keuangan: hutang-piutang, kerjasama bisnis, dsb

Nama

Hubungan Keluarga Dengan

Direksi Lainnya Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah Pemegang Saham

Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan*

1.

2.

Dst

Nama

Hubungan Keuangan Dengan

Direksi Lainnya Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah Pemegang Saham

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

1.

2.

Dst

20

D. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi,anggota Dewan Pengawas Syariah, dan/atau pemegang saham Perusahaan Perasuransian tempat anggota Dewan Komisarisdimaksud menjabat.

Keterangan:

*)Bentuk hubungan keluarga: suami/istri/anak/orang tua/saudara kandung/ipar,dsb

**) Bentuk hubungan keuangan: hutang-piutang, kerjasama bisnis, dsb

Nama

Hubungan Keluarga Dengan

Dewan Komisaris Lainnya Direksi Dewan Pengawas Syariah Pemegang Saham

Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan* Ya Tidak Keterangan*

1.

2.

Dst

Nama

Hubungan Keuangan Dengan

Dewan Komisaris Lainnya Direksi Dewan Pengawas Syariah Pemegang Saham

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

Ya Tidak Keterangan**

1.

2.

Dst

21

E. Penerapan kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perasuransian.

1) Pengungkapan mengenai kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris

a. remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit),kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya

b. fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan,transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya.

2) Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi dalam 1 (satu) tahun

a. paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang ditetapkan Rapat UmumPemegang Saham;

22

b. jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, paling kurang mencakup jumlah anggotaDireksi, jumlah anggota Dewan Komisaris, dan jumlah seluruh kebijakan remunerasi dan fasilitas lain sebagaimana dimaksuddalam huruf a.

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Direksi Dewan Komisaris

orang Jutaan (Rp) Orang Jutaan (Rp)

1. Remunerasi (termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antaralain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem danbentuk remunerasi lainnya dalam bentuk non natura)

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi,asuransi kesehatan dan sebagainya.

Total

23

c. Jumlah anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menerima paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun yangdikelompokkan sesuai tingkat penghasilan sebagai berikut:

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris

Di atas Rp2 miliar

Di atas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar

Di atas Rp500juta s.d Rp1 miliar

Rp500juta ke bawah

Keterangan:

*) yang diterima secara tunai

24

F. Rasio gaji tertinggi dan terendah Perusahaan Perasuransian.

Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan berikut:

a) rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah;

b) rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi dan terendah;

c) rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah; dan

d) rasio gaji anggota Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi.

G. Frekuensi rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris Perusahaan Perasuransian.

1) Rapat Direksi

No Nama Jabatan

Rapat Direksi

Jumlah Kehadiran% Kehadiran

Fisik Telekonferensi / Videokonferensi

1.

2.

Dst

25

2) Rapat Dewan Komisaris

No Nama Jabatan

Rapat Dewan Komisaris

Jumlah Kehadiran% Kehadiran

Fisik Telekonferensi / Videokonferensi

1.

2.

Dst

3) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi

No Nama Jabatan

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi

Jumlah Kehadiran% Kehadiran

Fisik Telekonferensi / Videokonferensi

1.

2.

Dst

26

4) Rapat Dewan Komisaris dengan Auditor Eksternal

No Nama Jabatan

Rapat Dewan Komisaris dengan Auditor Eksternal

Jumlah Kehadiran% Kehadiran

Fisik Telekonferensi / Videokonferensi

1.

2.

Dst

27

H. Jumlah penyimpangan internal (internal fraud) Perusahaan Perasuransian.

Penyimpangan internal dalam 1

Tahun

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Anggota Dewan

Komisaris dan

Anggota Direksi

Pegawai

Tetap

Pegawai tidak

tetap

T-1 T T-1 T T-1 T

Total penyimpangan

Telah diselesaikan

Dalam proses penyelesaian di internal

Belum diupayakan penyelesaian

Telah ditindaklanjuti melalui proseshukum.

I. Pengungkapan hal-hal penting lainnya

1) pengunduran diri atau pemberhentian auditor eksternal

28

2) transaksi material dengan pihak terkait;

3) klaim material yang diajukan oleh dan/atau terhadap Perusahaan Peasuransian.

No Lini Usaha Objek Pertanggungan Nilai KlaimRetensiSendiri

Keterangan

4) Benturan Kepentingan yang sedang berlangsung dan/atau yang mungkin akan terjadi.

No Nama dan Jabatan Pihak yangMemiliki Benturan Kepentingan

Nama dan JabatanPengambil Keputusan

JenisTransaksi

Nilai Transaksi(jutaan Rupiah)

Keterangan *)

1.

2.

dst

Keterangan:

*) Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku

29

5) Informasi material lain mengenai Perusahaan Perasuransian yang terkait dengan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, antara lainberupa intervensi pemilik, perselisihan internal, atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi padaPerusahaan Perasuransian.

J. Permasalahan hukum Perusahaan Perasuransian.

Permasalahan HukumJumlah Kasus

Perdata Pidana

Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap:

a. Perdata

b. Pidana

Dalam proses penyelesaian di pengadilan dan di Lembaga AlternatifPenyelesaian Sengketa untuk kasus perdata:

a. Perdata

b. Pidana

Total

30

III. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

No. Aspek yang dinilai Bobot

(A)

Peringkat

(B)

Nilai(A) x (B)

KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

IV. RENCANA TINDAK (ACTION PLAN)

No tindakan korektif Target Penyelesaian Kendala Penyelesaian Keterangan

1.

2.

dst