lampiran - kementerian ppn/bappenas :: home · web viewuntuk menjaga agar para petani produsen...

184
LAMPIRAN PIDATO PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN/MANDATARIS MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DIDEPAN SIDANG UMUM MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 11 MARET-1978 DEPARTEMEN PENERANGAN RI

Upload: ngodiep

Post on 30-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

LAMPIRAN

PIDATO PERTANGGUNGJAWABANPRESIDEN/MANDATARIS

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

DIDEPAN SIDANG UMUMMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA 11 MARET-1978

DEPARTEMEN PENERANGAN RI

Page 2: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun
Page 3: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

DAFTAR ISI :

Halaman

Bab I. Umum ................................................................................ 5

Bab II. Keuangan Negara .............................................................. 95

Bab III. Perkembangan Harga, Jumlah Uang Beredar, Per-kreditan Bank dan Lembaga-lembaga Keuangan.............. 161

Bab IV. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Luar Negeri.......... 235

Bab V. Pengembangan Dunia Usaha............................................. 307

Bab VI. Pertanian ........................................................................... 351

Bab VII. Pangan dan Perbaikan Gizi ............................................... 457

Bab VIII. Industri dan Pertambangan ............................................... 493

Bab IX. Prasarana: Pengairan, Listrik dan Perhubungan ............... 573

Bab X. Koperasi dan Pemasaran Dalam Negeri ............................ 665

Bab XI. Tenaga Kerja dan Transmigrasi ........................................ 717

Bab XII. Pembangunan Daerah, Perdesaan dan Kota ...................... 765

Bab XIII. Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ........................................................................... 833

Bab XIV. Pendidikan, Pembinaan Generasi Muda dan Ke-budayaan Nasional ............................................................. 855

Bab XV. Kesehatan, Keluarga Berencana dan Kesejahte-raan Sosial .......................................................................... 897

Page 4: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Bab XVI Perumahan Rakyat dan Penyediaan Air Minum................ 961

Bab XVII. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Penelitian dan Sta-tistik ................................................................................... 979

Bab XVIII. Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum .............................. 1027

Bab XIX. Penerangan dan Komunikasi Sosial ................................... 1057

Bab XX. Administrasi dan Aparatur Pemerintah ............................. 1077

Page 5: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

U M U M

Page 6: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

BAB I

UMUM

Laporan ini yang disampaikan sebagai lampiran dari Pidato Pertanggungan Jawab Presiden/Mandataris di depan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 11 Maret 1978, merupakan laporan pelaksanaan pembangunan selama periode lima tahun dari tahun anggaran 1973/74 sampai dengan tahun anggaran 1977/78.

Jangka waktu tersebut di atas juga bertepatan dengan tahun terakhir pelaksanaan Repelita I dan empat tahun pertama pelaksanaan Repelita II. REPELITA II merupakan pelaksanaan dari pola umum Pembangunan Lima Tahun Kedua yang ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara bersama-sama dengan Pola Dasar Pembangunan Nasional dan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang. Di lain pihak REPELITA II itu juga merupakan kelanjutan dan peningkatan dari usahausaha yang telah dijalankan selama Repelita I. Dengan demikian maka laporan ini yang merupakan laporan pelaksanaan pembangunan selama lima tahun terakhir ini juga merupakan laporan atas pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Sesuai dengan GBHN maka sasaran utama pembangunan jangka panjang yaitu terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sedangkan tujuan REPELITA II adalah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.

Page 7: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan usaha secara bertahap dan terus menerus dengan suatu arah pembangunan yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yaitu: stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan pemerataan pembangunan menuju terwujudnya keadilan sosial. Masing-masing unsur ini adalah sangat penting sehingga tidak boleh ada yang dikor-

7

Page 8: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bankan demi unsur yang lain. Hal ini berarti bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional setiap langkah harus diuji bagaimana pengaruhnya terhadap masing-masing unsur dan setiap kebijaksanaan harus mengusahakan adanya suatu keseimbangan yang serasi antara ketiga unsur tersebut.

Stabilitas nasional merupakan prasyarat bagi pelaksanaan pem-bangunan. Pembangunan berarti perobahan yaitu perobahan ke arah perbaikan dan kemajuan. Namun perobahan tersebut harus terjadi dengan ketenangan tanpa kegoncangan. Salah satu segi utama dari stabilitas nasional ialah stabilitas ekonomi. Di dalam mengusahakan stabilitas ekonomi selama 5 tahun terakhir ini kita telah mengalami tiga tantangan besar yaitu: gejolak ekonomi dunia dengan segala macam. krisisnya, seperti krisis pangan, krisis energi; krisis moneter, inflasi dan resesi; krisis keuangan Pertamina dan hambatan-hambatan dalam produksi pangan oleh karena serangan hama dan musim kering yang luar biasa. Namun setelah diambilnya pelbagai langkah yang bersifat menyeluruh dan terpadu, laju inflasi dapat berhasil di turunkan dari 47,4% dalam tahun 1973/74, menjadi 12,1% dalam tahun 1976/77. Dalam tahun 1977/78 laju inflasi terus menurun dan untuk 11 bulan pertama dari tahun anggaran tersebut laju inflasi adalah 9,5% sehingga untuk seluruh tahun 1977/78 laju inflasi diharapkan dapat dikendalikan di bawah 10% sedangkan untuk tahun 1978/79 diusa-hakan agar tidak melebihi tahun 1977/78.

Untuk membangun dibutuhkan dana-dana investasi dalam jumlah yang besar sekali. Dana-dana tersebut hanya dapat diciptakan apabila kita dapat mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Ini berarti bahwa produksi nasional harus terus ditingkatkan. Di lain pihak, tantangan-tantangan yang kita hadapi selama 5 tahun terakhir ini ternyata

Page 9: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sangat besar pula pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Merosotnya kegiatan ekonomi dunia terutama di negara-negara industri telah melemahkan permintaan atas ekspor hasil produksi Indonesia sedangkan inflasi di negara-negara tersebut telah meningkatkan pula harga barang-barang modal yang kita butuhkan bagi pem-bangunan. Krisis pertamina merupakan suatu musibah dan pengalaman yang sangat mahal bagi usaha pembangunan kita. Kenaikan harga

8

Page 10: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

minyak bumi di pasaran dunia yang seharusnya melipat gandakan kemampuan kita untuk meningkatkan laju pembangunan ternyata harus dipakai untuk mengatasi sebagian akibat dari krisis Pertamina tersebut. Demikian pula hambatan-hambatan dalam produksi pangan oleh karena musim kering yang luar biasa, serangan hama wereng dan banjir di beberapa tempat. Semuanya ini telah mengakibatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak sebagaimana kemampuan yang sesungguhnya.

Namun demikian selama beberapa,tahun terakhir ini laju pertumbuhan buhan ekonomi kita masih dapat mencapai rata-rata sekitar 7% setahun, secara nyata sesudah diperhitungkan kenaikan harga-harga. Dengan laju pertambahan penduduk sebesar 2,3% setahun berarti bahwa laju pertumbuhan tersebut adalah tiga kali lebih dari laju pertambahan penduduk.

Apabila diperbandingkan dengan Repelita II maka laju pertum-buhan sebesar 7% tersebut masih berada sedikit di bawah perkiraan rata-rata Repelita II sebesar 7½% untuk periode 1974/75 - 1978/79 namun perkiraan 7½% dari Repelita II tersebut didasarkan kepada perkiraan nilai produksi nasional tahun 1973/74. Di dalam pelaksanaannya produksi nasional ternyata sudah melebihi perkiraan Repelita II untuk tahun 1973/74 sehingga walaupun dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 7% setahun, nilai produksi nasional, nyata dewasa ini telah melampaui perkiraan Repelita II untuk masa yang sama.

Secara sektoral laju pertumbuhan yang dicapai di beberapa sek-tor penting adalah sebagai berikut: sektor-sektor pertanian dan pertambangan yang paling menderita akibat krisis-krisis tersebut di atas hanya mampu bertumbuh masing-masing di bawah 3 dan 5%. Di lain pihak sektor-sektor di luar pertanian seperti pengangkutan dan industri tumbuh dengan masing-masing lebih dari 10%, 12% dan 13% setahun. Dengan laju pertumbuhan yang lebih cepat dari sektor-sektor di luar pertanian maka peranan dari sektor-sektor tersebut juga

Page 11: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

semakin meningkat sedangkan peranan sektor pertanian menurun. Dalam tahun 1965 sektor pertanian masih merupakan 52% dari seluruh produksi nasional, dalam tahun 1973 menjadi 40% dan dewasa ini sekitar 36%. Sebaliknya sektor industri, meningkat dari

9

Page 12: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

8% dalam tahun 1965 menjadi sekitar 9% dalam tahun 1973 dan kini melebihi 11% dari produksi nasional. Selanjutnya sektor pertambangan, bangunan, pengangkutan dan lain-lain meningkat dari 40% dalam tahun 1965 menjadi sekitar 51% dalam tahun 1973 dan dewasa ini sekitar 53% dari produksi nasional. Gambaran ini menunjukkan bahwa kita telah menuju ke arah sasaran jangka panjang yaitu suatu struktur perekonomian yang lebih seimbang yang berarti semakin meluasnya landasan pembangunan dan semakin meningkatnya ketahanan ekonomi sehingga akan lebih mampu lagi mendorong gerak pembangunan nasional secara menyeluruh.

Laju pertumbuhan ekonomi tersebut dimungkinkan oleh adanya. peningkatan tabungan dan investasi yang pesat yang telah meningkatkan produksi di pelbagai sektor. Namun pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah tujuan pokok pembangunan. Tujuan pokok pembangunan ialah meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan seluruh rakyat. Hal ini berarti bahwa dalam rangka pelaksanaan trilogi pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan terpeliharanya stabilitas nasional yang mantap dan dinamis harus pula menjamin berlangsungnya pemerataan pembangunan ke arah terwujudnya keadilan sosial

Pemerataan pembangunan berarti bahwa seluruh lapisan masya-rakat terutama rakyat kecil yang berpenghasilan rendah benar-benar menikmati hasil pembangunan secara merata. Pemerataan pemba-ngunan juga berarti bahwa kegiatan pembangunan harus berlangsung di seluruh pelosok tanah air. Selanjutnya pemerataan pembangunan harus berarti pula semakin meluasnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan terutama melalui perluasan kesempatan kerja dan ke-sempatan berusaha karena hal ini juga sekaligus akan meningkatkan produksi.

Page 13: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Apabila kita telaah secara wajar kegiatan pembangunan yang di-laksanakan di pelbagai sektor tampak bahwa memang kegiatan-kegiat-an tersebut berlangsung diseluruh pelosok tanah air dengan perhatian utama menaikkan tingkat hidup golangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Untuk meningkatkan mutu dan tingkat hidup rakyat perlu di-kerahkan semua sumber-sumber yang ada baik sumber alam, sumber

10

Page 14: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

tenaga manusia maupun modal. Penggunaan sumber-sumber alam dalam pembangunan tersebut harus diusahakan seefisien dan seefektif mungkin agar tidak merusak lingkungan hidup. Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui harus diusahakan dan dipergunakan sehemat mungkin sedang sumber alam yang dapat memperbaharui diri diusahakan untuk diperbaiki atau setidak tidaknya dipertahankan. Dalam hubungan ini penanggulangan tanah kritis melalui usaha re-boisasi dan penghijauan telah dilaksanakan di 20 propinsi yang meliputi 146 kabupatan dan 91 kesatuan Pemangkuan Hutan yang meliputi 33 Daerah Aliran Sungai terpenting. Pembangunan perbaikan lingkungan pemukiman telah dilakukan melalui perbaikan kampung, pemugaran desa, pembangunan fasilitas kesehatan di desa-desa, pem-bangunan rumah murah dan pembangunan assainering di beberapa kota utama. Usaha-usaha pembinaan suaka alam dan taman nasional terus dikembangkan sedangkan pengawasan terhadap-penebangan hu-tan terus ditingkatkan.

Untuk melaksanakan pembangunan nasional yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan dibutuhkan dana-dana pembangunan dalam jumlah yang besar dan semakin meningkat. Laju pertumbuhan yang cukup tinggi telah memberikan kepada kita kemampuan untuk mengerahkan dana-dana investasi yang semakin meningkat. Selama beberapa tahun terakhir ini dana investasi riil telah dapat kita tingkatkan dengan rata-rata 13% setahun sehingga mencapai jumlah rata-rata sekitar 21 % dari produksi nasional. Dana-dana tersebut sebagian besar ber-asal dari tabungan dalam negeri yang berjumlah sekitar 15% dari produksi nasional. Dengan demikian maka kita telah mampu menge-rahkan lebih dari 70% dari dana-dana investasi tersebut dari dalam negeri.

Sebagian dari dana investasi merupakan dana

Page 15: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

investasi Pemerintah yang berasal dari anggaran pembangunan negara yang telah berhasil ditingkatkan dengan rata-rata 66% setahun dan dewasa. ini berjumlah sekitar 54% dari keseluruhan dana investasi. Hal ini telah dapat diusahakan melalui anggaran berimbang yang dinamis sebagai alat pokok kebijaksanaan Pemerintah di dalam melaksanakan pembangunan yang berpangkal pada Trilogi Pembangunan. Anggaran berimbang yang dinamis adalah anggaran di mana jumlah pengeluaran

11

Page 16: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

selalu disesuaikan dengan jumlah penerimaan tetapi pada tingkatan yang selalu meningkat. Dengan demikian maka tekanan inflasi dapat dihindarkan dan stabilitas ekonami dapat senantiasa terpelihara se-dangkan jumlah dana-dana iarvestasi dapat semakin tersedia untuk membiayai kegiatan pembangunan yang semakin meningkat dan mengusahakan agar pembangunan itu sendiri menjadi semakin merata.

Penerimaan negara khususnya penerimaan dalam negeri senantiasa meningkat. Apabila kita mengambil APBN 1977/78 dan APBN 1978/79 sebagai perkiraan realisasi maka penerimaan dalam negeri selama 5 tahun terakhir telah meningkat dengan 42,6% setahun hingga mencapai Rp 3.484,2 milyar dalam tahun 1977/78. Sedangkan untuk periode 5 tahun Repelita II diperkirakan meningkat dengan rata-rata 32,6% hingga mencapai Rp 3.970,0 milyar dalam tahuar 1978/79 jumlah tersebut selama Repelita II adalah lebih besar dari perkiraan semula, baik dihitung berdasarkan harga-harga berlaku maupun berdasarkan harga-harga konstan tahun 1973/74. Hal yang sama tampak pula pada semua unsur penerimaan yaitu pajak langsung pajak tidak langsung dan penerimaan bukan pajak. Bahkan penerimaan pajak langsung telah meningkat dengan laju yang lebih pesat sehingga proporsinya telah meningkat dari tahun ke tahun dan dewasa ini merupakan rata-rata 70% dari penerimaan dalam negeri. Dengan demikian maka pajak langsung telah dapat ditingkatkan peranannya sebagai alat untuk mengusahakan penyebaran yang lebih merata dari hasil-hasil pembangunan sesuai dengan apa yang digariskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.

Peningkatan penerimaan dalam negeri terutama diusahakan me-lalui peningkatan kesadaran pajak masyarakat, penyempurnaan efisiensi kerja yang meliputi penyempurnaan personalia dan sarana

Page 17: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

aparatur perpajakan, penyesuaian tarif pajak dan kebijaksanaan lain yang me-nunjang perekonomian pada umumnya. Selain untuk memupuk dana-dana bagi pelaksanaan pembangunan, kebijaksanaan penerimaan dalam negeri juga diarahkan kepada pemantapan stabilitas ekanomi, mendorong kegiatan investasi dan produksi serta memeratakan pembangunan.

Dana-dana yang berasal dari penerimaan dalam negeri sebagian digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin antara lain untuk me-

12

Page 18: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

ningkatkan mutu dan pelayanan Pemerintah kepada masyarakat dalam rangka penyempurnaan aparatur Pemerintah melalui peningkatan gaji pegawai negeri dan anggota ABRI termasuk pensiun. Di lain pihak penerimaan dalam negeri harus mampu pula menghasilkan tabungan Pemerintah untuk membiayai kegiatan pembangunan yang semakin meningkat. Hal ini berarti bahwa terhadap pengeluaran rutin perlu selalu diusahakan penghematan dan pengarahan yang sungguh-sungguh.

Tabungan Pemerintah senantiasa meningkat setiap tahunnya sehingga mampu membiayai bagian yang semakin besar dari anggaran pembangunan. Hal ini dimungkinkan oleh karena kenaikan penerima-an dalam negeri yang selalu melebihi kenaikan pengeluaran rutin. Apabila dalam tahun 1972/73 tabungan Pemerintah baru merupakan 49,1% dari dana pembangunan maka di dalam tahun 1977/78 diperkirakan akan mampu membiayai 64,8% dari anggaran pembangunan dan diperkirakan akan meningkat lagi menjadi 65,1% di dalam tahun 1978/79.

Di samping tabungan Pemerintah kita juga meningkatkan dana bantuan luar untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan tetapi dengan semakin meningkatnya kemampuan kita maka peranan bantuan luar negeri tersebut secara relatif telah semakin menurun sehingga benar-benar hanya berfungsi sebagai pelengkap. Kita ingin melandaskan pembangunan kepada kemampuan kita sendiri. Namun kebutuhan rakyat kita adalah banyak sekali dan perlu dengan segera dipenuhi. Masing-masing , daerah menginginkan pembangunan yang secepat-cepatnya di daerahnya. Untuk itu, di samping meningkatkan kemampuan kita juga memanfaatkan sumber-sumber luar negeri dalam bentuk modal, teknologi dan keahlian sepanjang bantuan tersebut tidak disertai dengan ikatan-ikatan, dan digunakan

Page 19: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sesuai dengan rencana pembangunan kita serta dengan syarat-syarat pembayaran yang berada dalam batas-batas kemampuan kita.

Selama beberapa tahun ini pengeluaran pembangunan terus meningkat baik secara nominal maupun secara riil. Apabila dalam tahun 1972/73 pengeluaran pembangunan baru berjumlah Rp. 450,9 maka

13

Page 20: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dalam tahun 1976/77 telah mencapai Rp. 2.054,5 milyar bahkan diperkirakan akan mencapai Rp. 2.1679 milyar dalam APBN tahun 1977/78 dan Rp. 2.454,7 milyar dalam APBN tahun 1978 79. Apa-bila kita menggunakan angka-angka APBN 1977/78 dan 1978/79 se-bagai perkiraan realisasi dan membandingkan jumlah realisasi selama 1974/75 - 1978/79 dengan perkiraan Repelita II maka tampak bahwa jumlah realisasi pengeluaran pembangunan selama 5 tahun tersebut, telah melampaui perkiraan Repelita II sebesar 72,1 % dalam harga-harga yang berlaku dan dengan 40,7 % atas dasar harga-harga konstan tahun 1973/74. Pengeluaran pembangunan tersebut juga telah diarahkan kepada pelbagai sektor sesuai dengan prioritas pembangunan dalam rangka meningkatkan produksi, memperluas fasilitas sosial dalam rangka maningkatikan kesejahteraan rakyat serta mengusahakan pemerataan pembangunann ke seluruh pelosok tanah air.

Pelbagai sektor mengalami kenaikan yang pesat dari tahun ke tahun. Misalnya sektor Pertanian dan Pengairan meningkat dari Rp. 98,1milyar pada akhir Repelita I menjadi Rp. 413,1 pada akhir REPELITA II. Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional dan Generasi Muda dari Rp. 36,9 milyar menjadi Rp. 269,1 milyar sedangkan sektor Kesehatan, Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial meningkat dari Rp. 16,0 milyar pada akhir Repelita I menjadei Rp. 87,2 milyar pada akhir Repelita II.

Dalam rangka lebih memeratakan pembangunan keseluruh daerah serta meningkatkan peranan daerah dalam pembangunana nasional maka bantuan pembanguanan daerah atau bantuan Inpres yang dewasa ini meliputi Inpres Desa, Inpres Kabupaten/Kotamadya, Inpres Dati I, Inpres Sekolah Dasar, Inpres Kesehatan, Inpres Penghijauan dan Reboisasi, dan Inpres Pasar juga telah meningkat dari tahun ke tahun. Apabila pada akhir Repelita I bantuan-bantuan tersebut baru ber-jumlah Rp.62,9 milyar maka pada tahun terakhir Repelita II akan

Page 21: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

berjumlah sekitar Rp. 358,3 milyar.Di samping kebijaksanaan fiskal,kebijakan

moneter selama periode tahun 1973/74-1977/78 juga berperan sebagai alat kebi-jakasanaan pemerintah yangt penting dalm rangka melaksanakan trilogi pembangunaan.

14

Page 22: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Usaha menegakkan stabilitas ekonomi terus mengalami tantangan-tantangan berat oleh karena gejolak ekonomi dunia, krisis Pertamina dan hambatan dalam produksi pangan. Pada akhir Repelita I laju inflasi kembali meningkat menjadi 47,4% oleh karena pelbagai krisis ekonomi dunia seperti krisis pangan, krisis energi dan krisis moneter internasional.

Untuk mengendalikan laju inflasi tersebut maka pada tanggal 9 April 1974 telah dikeluarkan serangkaian kebijaksanaan yang kemudian disesuaikan lagi pada tanggal 28 Desember 1974. Pada dasarnya kebijaksanaan tersebut meliputi serangkaian kebijaksanaan di bidang moneter, fiskal dan perdagangan. Di bidang moneter kebijaksanaan dilakukan dengan membatasi jumlah uang beredar dan memperketat pertambahan jumlah kredit. Di bidang fiskal dilakukan penyesuaian tarif pajak penjualan. Sedangkan di bidang perdagangan kebijaksanaan dilakukan dengan cara memperbesar cadangan bahan-bahan pokok berupa beras, pupuk, terigu, gula-pasir, semen, kertas koran, besi-beton dan benang tenun. Maksud dari peraturan tersebut adalah untuk mengurangi laju inflasi sampai ketingkat yang wajar, dengan jalan membatasi jumlah uang beredar sedemikian rupa sehingga di satu pihak tingkat inflasi dapat ditekan sedangkan di lain pihak kelancaran dan perluasan kegiatan produksi tidak terganggu. Tingkat kenaikan jumlah uang beredar yang dalam tahun 1973/74 mencapai 47,9% menurun menjadi 31,0% dalam tahun 1974/75, 39,0% dalam tahun 1975/76, 27,1 % dalam tahun 1976/77 dan 14,0% dalam tahun 1977/78 sampai dengan akhir bulan Desember, sehingga jumlah uang beredar pada akhir Desember 1977 mencapai jumlah Rp. 2.070,2 milyar. Kenaikan jumlah uang beredar tersebut terutama disebabkan oleh karena pemberian kredit kepada perusahaan-perusahaan negara swasta dan perorangan termasuk Pertamina untuk membantu

Page 23: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

mengatasi kesulitan keuangan perusahaan tersebut. Sejalan dengan penurunan laju kenaikan uang beredar, laju inflasi juga menurun dari 47,4% dalam tahun 1973/74 menjadi masing-masing 20,1%a, 19,8%, 12,1% dan 9,3% dalam masa-masa yang bersangkutan. Untuk 11 bulan pertama tahun 1977/78 laju inflasi baru mencapai 9,5% dan diharapkan dapat dikendalikan di bawah 10% untuk seluruh tahun.

15

Page 24: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Kebijaksanaan Pemerintah untuk membatasi jumlah uang beredar dilaksanakan bersama-sama dengan kebijaksanaan ekonomi moneter. lainnya yang bertujuan untuk mendorong kegiatan usaha khususnya kegiatan golongan ekonomi lemah dan perluasan kesempatan kerja dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Kebijaksanaan untuk mendorong kegiatan usaha (khususnya golongan ekonomi lemah), dan perluasan kesempatan kerja tersebut di lakukan melalui pelaksanaan pelbagai program perkreditan. Kredit-kredit tersebut juga selalu diarahkan kepada sektor-sektor kegiatan yang produktif sehingga tidak mengganggu stabilitas ekonomi. Selama periode tahun 1973/74 - 1977/78 jumlah kredit perbankan telah berkembang dari Rp.1.216,6 milyar, pada akhir tahun 1973/74 menjadi Rp. 3.989,2 milyar pada akhir Desember 1977/78. Kredit perbankan tersebut meliputi kredit jangka pendek maupun kredit jangka menengah/panjang. Dalam tahun 1975/76 jumlah kredit per-bankan mencata kenaikan yang cukup tinggi sebesar 70,2% terutama disebabkan oleh meningkatnya pemberian kredit kepada PERTAMINA. Di samping itu persentase kenaikan yang tinggi tersebut juga mencerminkan semakin meningkatnya pemberian kredit kepada golongan ekonomi lemah yang dimulai pada tahun 1974. Program kredit in-vestasi .dirnaksudkan untuk membiayai rehabilitasi, ekspansi dan pendirian proyek-proyek baru dan merupakan kredit jangka menengah. Sejak bulan Januari 1914 kredit investasi dari bank-bank Pemerintah hanya diberikan kepada perusahaan-perusahaan pribumi, pengusaha kecil golongan ekonomi lemah dan proyek-proyek yang sifatnya padat karya. Selama tahun 1973/74 sampai akhir Desember 1977/78 reali-sasi kredit investasi meningkat dari Rp. 119,3 milyar menjadi Rp. 275,6 milyar. Selama, periode tahun 1976/77 hingga akhir De-sember 1977,

Page 25: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bagian kredit investasi yang terbesar diterima oleh sektor perhubungan dan pariwisata.

Progam Kredit Investasi Kecil {KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) adalah kredit yang disediakan bagi para pengusaha kecii untuk mengembangkan usahanya. Jumlah KIK yang pada tahun 1973/74 mencapai Rp. 4,0 milyar telah berkembang menjadi Rp. 50,5 milyar sampai dengan akhir Desember 1977/78. Sedangkan jumlah

16

Page 26: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

KMKP dalam periode yang sama telah berkembang dari Rp. 2,9 milyar menjadi Rp. 61,8 milyar.

Program Kredit Mini diberikan untuk membantu usaha rakyat yang dilakukan secara kecil-kecilan terutama di daerah pedesaan. Besarnya kredit bagi tiap nasabah ditetapkan Rp. , -10.000, Rp. 100.000, . Dana kredit tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kredit mini yang pada tahun 1974/75 ber-jumlah Rp. 2,1 milyar telah meningkat menjadi Rp. 10,1 milyar pada akhir Oktober 1977.

Dalam permulaan tahun 1977 Pemerintah juga menyediakan dana Kredit Candak Kulak (KCK) untuk membantu para pedagang kecil di pedesaan terutama dengan maksud untuk melindungi pedagang kecil dari lintah darat. Dana kredit candak kulak juga berasal dari APBN dan kredit tersebut disalurkan melalui BUUD/KUD dengan bimbingan dan pengawasan dari Direktorat Jenderal Koperasi. Jumlah pinjaman tiap nasabah berkisar antara Rp. 2.000,- sampai Rp. 15.000,-. Sampai dengan akhir Nopember 1977 telah disalurkan lewat BUUD/KUD sebanyak Rp. 750 juta kredit candak kulak.

Kebijaksanaan Pemerintah di bidang perkreditan selalu dikaitkan dengan kebijaksanaan pengerahan dana perkreditan yang akan digunakan untuk pembiayaan kegiatan pembangunan. Sejak tahun 1973/74 sampai akhir Desember 1977/78 jumlah dana yang berhasil dikerahkan melalui sektor perbankan telah mencapai Rp. 1.163,3 milyar pada akhir tahun 1973/74 menjadi Rp. 2.772,0 milyar pada akhir Desember 1977/78. Dana perkreditan tersebut terdiri dari giro, de-posito berjangka, TABANAS dan TASKA, serta tabungan lain-lain seperti Tabungan Pelajar Pemuda dan Pramuka,

Page 27: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sertifikat deposito dan lain-lain. Dari jumlah dana perkreditan maka jumlah deposito berjangka dan tabungan memegang peranan yang penting. Jumlah deposito berjangka selama periode tahun 1973/74 hingga akhir Desember 1977/78 telah berkembang dari Rp. 143,9 milyar menjadi Rp. 691,8 milyar. Jumlah TABANAS dan TASKA dalam periode yang sama telah meningkat dari Rp. 36,8 milyar menjadi Rp. 148,1 milyar.

17

Page 28: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Keseluruhan jumlah deposito berjangka dan tabungan yang pada akhir 1973/74 berjumlah Rp. 460,9 milyar telah meningkat menjadi Rp. 1.200 milyar lebih pada akhir Desember 1977 sehingga mampu membiayai 60% dari kredit perbankan.

Alat kebijaksanaan moneter yang lain ialah pengaturan suku bunga yang dimaksudkan untuk menciptakan sukubunga yang realistis, yang di satu pihak mendorong tabungan masyarakat dan mengurangi tekanan inflasi sedangkan di lain pihak menggairahkan kegiatan ekonomi terutama bagi golongan ekonomi lemah.

Sejak 1 April tahun 1973/74 kebijaksanaan suku bunga telah mengalami lima kali penyesuaian. Yang pertama diadakan pada tanggal 12 April 1973 dan yang kedua pada tanggal 9 April 1974 untuk me-ngurangi laju inflasi yang telah meninggi kembali. Kemudian setelah laju inflasi mulai menurun pada bulan-bulan berikutnya, maka diadakan lagi beberapa penyesuaian pada tanggal 28 Desember 1974 untuk mendorong kegiatan ekonomi dan mempergiat usaha-usaha pembangunan. Selanjutnya dalam rangka lebih mendorong kegiatan ekspor yang agak melesu dalam tahun 1975 dan 1976, suku bunga pinjaman untuk ekspor dan produksi barang ekspor diturunkan pada tanggal 1 April 1976 di samping pemberian beberapa perangsang lainnya. Dengan diturunkannya suku bunga pinjaman untuk ekspor tersebut, penggolongannya juga dirubah dari golongan IB menjadi IA dan suku bunga kredit likwiditas diturunkan dari 10% menjadi 5% setahun. Penyesuaian yang terakhir mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1978 yaitu berupa penurunan suku bunga pinjaman bank-bank Pemerintah, baik pinjaman untuk investasi maupun pinjaman untuk modal kerja. Sehubungan dengan itu juga diadakan penumunan suku bunga kredit likwiditas Bank

Page 29: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Indonesia serta besarnya bagian Bank Indonesia. Suku bunga dan bagian pembiayaan yang disediakan melalui pinjaman Bank Indonesia tersebut telah mengalami beberapa penyesuaian sejak akhir Maret 1973.

Suku bunga kredit likwiditas yang semula berkisar antara 3%-10% setahun, sejak 1 Januari 1978 disesuaikan menjadi berkisar an-tara 3% - 6% setahun.

18

Page 30: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka kebijaksanaan 9 April 1974 suku bunga deposito juga disesuaikan untuk lebih merangsang masyarakat mendepositokan uangnya untuk jangka waktu yang lebih panjang sehingga dana-dana yang kurang produktif dalam masyarakat dapat lebih banyak disalurkan kepada dunia usaha tanpa menambah tekanan inflasi. Selanjutnya perubahan yang terjadi pada 28 Desember 1974, 13 Januari 1977 dan 1 Januari 1978 adalah sejalan dengan penurunan tingkat inflasi dan penurunan dalam suku bunga kredit. Bersamaan dengan peru-bahan tersebut, deposito berjangka dengan jangka waktu 18 bulan dihapuskan, karena ternyata kurang menarik bagi masyarakat. Selanjutnya untuk lebih mendorong penabung-penabung kecil dalam rangka usaha pemerataan pendapatan maka sejak 1 Januari 1978, untuk simpanan 24 bulan dengan nilai di bawah Rp. 2,5 juta diberikan bunga 15% setahun sedangkan untuk simpanan di atas Rp. 2,5 juta hanya diberikan bunga 12% setahun.

Di samping memupuk dana tabungan masyarakat dan mengarah kan pemberian kredit kepada sektor-sektor yang diperioritaskan maka kebijaksanaan moneter juga diarahkan untuk membina dan mengem-bangkan lembaga-lembaga keuangan, melalui usaha pemulihan dan pemupukan kepercayaan masyarakat kepada lembaga perbankan dan mendorong pertumbuhan lembaga lembaga keuangan lainnya. Selama periode 1973/74 sampai akhir Desember 1977/78 sektor perbankan telah mengalami kemajuan pesat. Perkembangan peranan bank-bank umum Pemerintah memperlihatkan perkembangan yang makin meningkat dari tahun ke tahun, baik dilihat dari jumlah kredit yang disalurkan maupun dilihat dari segi jumlah bank beserta kantor-kantor-nya. Sampai akhir Desember 1977 jumlah lembaga keuangan bukan bank yang ada sebanyak 15 buah terdiri dari 10 lembaga perantara penerbitan dan

Page 31: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

perdagangan surat-surat berharga (Investment Finance Corporation), 2 lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finance Corporation) serta 3 kantor perwakilan lembaga keuangan bukan bank di luar negeri. Selain dari itu dalam rangka menunjang pembangunan perumahan dalam tahun 1974 telah ditentukan Bank Tabungan Negara sebagai Bank Hipotik Perumahan.

19

Page 32: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Selanjutnya untuk membantu memenuhi kebutuhan kredit, para pengusaha ekonomi lemah selama periode 1973/74 - 1977/78 juga telah dikembangkan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang khusus seperti PT Bahana, PT Askrindo dan Lembaga. Jaminan Kredit Koperasi (LJKK). PT. Bahana memberikan bantuan permodalan serta pengelolaan manajemen perusahaan kepada perseroan-perseroan ter-batas golongan kecil dan menengah. Hingga akhir September 1977 jumlah investasi yang telah dilakukan PT Bahana mencapai Rp. 470,2 juta. PT Askrindo bertugas memberikan jaminan kredit untuk perusahaan-perusahaan kecil dan golongan ekonomi lemah. Sampai akhir Juni 1977 jumlah kredit yang dijamin oleh PT Askrindo adalah Rp. 194,5 milyar. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi berfungsi menjamin kredit yang diberikan oleh BRI kepada koperasi-koperasi. Ja-minan kredit yang dikeluarkan oleh lembaga jaminan tersebut sampai akhir Agustus 1977 mencapai Rp. 18,1 milyar.

Dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan pasar uang dan modal selama periode tahun 1973/74 - 1977/78 telah ditempuh berbagai tindakan Pemerintah berupa : a) merintis pasar uang antar bank pada tahun 1974 b) ketentuan tentang pembebasan pajak atas bunga, dividen dan royalty dari beberapa surat berharga yang dike-luarkan pada tahun 1975; c) selanjutnya dikeluarkan pengaturan dan ketentuan pelaksanaan tentang tata cara penawaran efek-afek di pasar modal; d).pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT Danareksa pada tahun 1976.

Tugas BAPEPAM sebagaimana dituangkan dalam Keputusan Pre-siden No. 52/1976 adalah mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan menjual saham-sahamnya melalui, pasar, modal, menyeleng-garakan bursa pasar modal, serta,mengikuti perkembangan perusahaan perusahaan, yang

Page 33: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

menjual; saham-sahamnya di pasar modal.Sedangkan tugas PT Danareksa adalah memecah saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan menjadi sertifikat saham dengan nilai nominal yang lebih kecil agar terjangkau oleh penanam modal kecil.

Sektor perasuransian di Indonesia nmeliputi perusahaan asuransi sosial, asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Perkembangan sektor asuransi tersebut selama periode tahun 1973/74 - 1977/78 telah

20

Page 34: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

memperlihatkan kecenderungan yang semakin mantap. Posisi inves-tasi dari dana asuransi yang pada akhir Desember 1972 menunjukkan Rp. 10,2 milyar telah berkembang menjadi Rp. 72,6 milyar pada akhir Desember 1976. Dalam rangka usaha meningkatkan asuransi sosial Pemerintah telah berhasil mewujudkan asuransi sosial bagi pegawai negeri seperti misalnya asuransi kesehatan dan TAS-PEN. Selanjutnya akhir-akhir ini di dalam tahun 1977 telah dibentuk pula Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang bermaksud menyediakan jaminan sosial bagi tenaga kerja.

Kebijaksanaan neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri merupakan bagian yang integral dari keseluruhan kebijaksanaan pembangunan yang dalam jaugka panjang sasarannya adalah menciptakan landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri. Untuk itu maka yang pertama-tama perlu diusahakan adalah memobilisir sumber-sumber dana dari dalam negeri sendiri. Dalam hubungannya dengan bidang neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri hal ini berarti usaha perlu diarahkan untuk meningkatkan penerimaan devisa melalui pengembangan ekspor dan penghematan penggunaan devisa dengan pengendalian impor, sebelum berpaling kepada pinjaman dan penanaman modal luar negeri. Dengan demikian maka sumber dana luar negeri fungsinya hauya sebagai pelengkap saja terhadap sumber dana dalam negeri.

Perkembangan neraca pembayaran Indonesia selama periode 1972/73-1977/78 banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor ekstern. Dalam masa 1972-1975 negara-negara yang sedang berkembang di hadapkan dengan krisis pangan yang disertai dengan kenaikan dalam harga pangan seperti beras dan gandum. Krisis enersi dan bahan baku merupakan suatu kejadian

Page 35: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

internasional lainnya sejak pertengahan kedua tahun 1973 yang mempunyai bermacam pengaruh yang mendalam pada neraca pembayaran dan laju pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia. Krisis enersi telah mengakibatkan kenaikan yang besar di dalam harga minyak bumi dan membawa keuntungan dalam bentuk penerimaan devisa bagi negara-negara pengekspor mi-nyak termasuk Indonesia. Dilain pihak krisis tersebut telah pula me ningkatkan tarif angkutan dan harga bahan baku yang memperguna

21

Page 36: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

kan minyak bumi atau hasilnya sebagai bahan mentah, antara lain pupuk.

Ketidak pastian dalam nilai valuta negara-negara industri sebagai pencerminan dari adanya kelemahan pada sistem moneter internasional serta timbulnya kembali gejala proteksionisme di negara industri menghambat perdagangan luar negeri dalam periode laporan ini. Di samping itu, ketidak stabilan dalam laju pertumbuhan ekonomi negara industri juga sangat berpengaruh terhadap neraca pembayaran ne-gara yang berkembang. Apabila ekonomi negara industri mengalami ekspansi, seperti yang dialami dalam tahun 1972-1973 dan 1976-1977, maka meningkat pula permintaan untuk bahan mentah dan bahan baku yang dipergunakan dalam produksi industri. Perkembangan ini pada gilirannya meningkatkan volume dan nilai perdagangan dunia, termasuk volume dan nilai perdagangan negara-negara berkembang. Sebaliknya apabila negara-negara industri mengalami resesi seperti yang berlangsung pada akhir tahun 1973 hingga pertengahan tahun 1975, maka permintaan akan bahan-bahan mentah untuk industri Merosot, Keadaan ini menyebabkan turunnya volume perdagangan dunia, khususnya volume ekspor negara-negara yang sedang ber-kembang.

Usaha ke arah perluasan perdagangan internasional mengalami hambatan yang berat karena terjadinya kegoncangan-kegoncangan di bidang keuangan internasional. Untuk-mengatasi hal ini Dana Moneter Internasional membentuk "Panitia-20" dengan tugas merancangkan pembaharuan sistem moneter dunia. Setelah sidang Panitia Interim Dana Moneter di Kingston, Dana Moneter merubah beberapa bagian dari anggaran dasarnya yang meliputi pengaturan kembali nilai tukar mata uang, perbaikan dalam proses penyesuaian neraca pembayaran, pengurangan peranan emas serta

Page 37: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

penyempurnaan dan peningkatan peranan SDR dalam sistem moneter internasional.

Kegoncangan-kegoncangan yang terjadi di bidang ekonomi dan politik dunia dalam tahun-tahun permulaan Dasa-warsa Pembangunan ke 11 membuktikan akan perlunya suatu perubahan dalam hubungan ekonomi dan politik antar negara. Pertukaran fikiran serta negosiasi tentang langkah-langkah di bidang perdagangan, keuangan, teknologi

22

Page 38: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dan pambangunan pada umumnya telah dilaksanakan dalam bebarapa forum internasional seperti Konperensi Kerjasama Ekonomi Internasaonal di Paris dan Konperensi tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) selama tahun 1975 - 1977.

Kerjasama ekonomi antara negara-negara ASEAN mengalami pe-ningkatan dengan tercapainya pelbagai kata sepakat pada Konperensi Tingkat Tinggi di Bali pada bulan Pebruari 1976 seperti yang tercakup dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN. Dengan tujuan memperkokoh kestabilan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing negara anggota serta mewujudkan prinsip saling membantu maka selanna tahun 1976 dan 1977 telah dirumuskan bersama pelbagai program kerjasama yang menyangkut bahan-bahan pokok terutama beras dan minyak bumi, pendirian proyek-proyek industri ASEAN yang dimiliki bersama, kerjasama perdagangan, dan posisi bersama dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi dunia, kerjasama keuangan dan perbankan serta kerjasama di bidang transpor dan komunikasi, Selanjutnya sidang Menteri-menteri Ekonomi ASEAN yang ke-V telah memutuskan pendirian proyek pupuk urea ASEAN di Indonesia. Dewasa ini segi-segi hukum, pemilikan dan permodalannya sedang dalam tahap penyelesaian.

Faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan neraca pembangunan Indonesia selama periode 1973/74-1977/78 adalah krisis keuangan Pertamina di mana devisa yang dengan susah payah telah kita pupuk ternyata harus digunakan untuk melunasi hutang-hutang perusahaan tersebut.

Untuk meningkatkan kembali ketahanan ekonomi, khususnya dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia telah ditempuh pelbagai langkah untuk mendorong ekspor dan menghemat secara drastis penggunaan devisa.

Page 39: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Salah satu langkah terpenting yang telah diambil dalam rangka peningkatan dan pengembangan ekspor barang-barang hasil pertanian, industri, kerajinan, pertambangan di luar minyak bumi dalam periode laporan ini adalah dikehiarkannya serangkaian peraturan di bidang perpajakan, perkreditan, dan kelembagaan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Paket 1 April 1976. Pada pokoknya rangkaian

23

Page 40: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

peraturan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi/menekan harga pokok barang ekspor dengan menghilangkan/mengurangi pajak-pajak dan beban-beban lainnya maupun dengan menununkan suku bunga kredit ekspor. Dengan demikian diharapkan kemampuan bersaing barang ekspor dari Indonesia dapat meningkat.

Agar pemasukan barang yang penting bagi perekonomian di dalam negeri dapat terjamin dan lancar maka kepada perusahaan-perusahaan baik dalam rangka PMA, PMDN, maupun perusahaan negara diberi-kan ijin untuk mengimpor bahan baku, spare parts, dan alat-alat produksi bagi keperluannya sendiri. Di samping itu, dalam rangka melindungi industri dalam negeri, impor takstil, serat polyester, karung goni, dan besi beton hanya dapat dilakukan dengan L/C bank. Selain itu importir wajib melunasi nilai lawan L/C, tambahan uang jaminan, dan menyetor uang muka bea masuk masing-masing sebesar 100%.

Di samping dana-dana dalam negeri, dana dari luar negeri berupa pinjaman maupun penanaman modal masih dimanfaatkan. Hal ini merupakan suatu cara untuk menyalurkan faktor-faktor produksi yang belum cukup diproduksi di dalam negeri. Dalam hubungannya dengan pinjaman luar negeri, selalu diusahakan agar pelunasan kembali pokok beserta bunganya tidak mengakibatkan beban yang berat kepada neraca pembayaran di kemudian hari. Sedangkan penanaman modal luar negeri diarahkan kepada sektor-sektor di mana kemampuan dan faktor-faktor produksi yang dibawanya belum dimiliki oleh kemampuan nasional. Pengarahan tersebut dituangkan dalam daftar skala prioritas yang selalu disesuaikan dengan perkembangan keadaan.

Neraca pembayaran Indonesia dalam tahun 1972/73-1977/78 mengalami masa-masa pasang dan

Page 41: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

surut. Dalam tahun 1972/73 dan tahun 1973/74 neraca pembayaran menunjukkan surplus masing-masing sebesar US $425 juta dan US $360 juta. Untuk tahun 1974/ 75 dan 1975/76 yang semula menurut Repelita II diharapkan dapat diperoleh surplus sebesar US $853 juta dan US $300 juta, ternyata realisasinya menunjukkan defisit masing-masing sebesar US $9 juta dan US $364 juta disebabkan oleh kelalaian PERTAMINA untuk menyerahkan sebagian hasil devisa minyak kepada Pemerintah dan adanya kewajiban pembayaran kembali hutang-hutang luar negeri

24

Page 42: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Pertamina, serta kemerosotan dalam nilai ekspor di luar minyak bumi akibat turunnya permintaan dan harga-harga bahan mentah di pasaran internasional pada satu pihak disertai meningkatnya nilai impor karena kenaikan harga pangan dan bahan baku pada lain pihak.

Neraca pembayaran menunjukkan surplus kembali dalam tahun 1976/77 yakni sebesar US $ 1.001 juta. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya ekspor sebagai hasil kebijaksanaan Pemerintah serta pulihnya kembali kegiatan ekonomi negara maju, berkurangnya pengeluaran untuk pelunasan kembali hutang-hutang Pertamina, dan penambahan kewajiban penyetoran dari pihak kontraktor asing di sektor perminyakan sehingga penerimaan netto minyakpun meningkat. Perkembangan yang menggembirakan tersebut masih berlangsung da-lam tahun 1977/78 walaupun pada tingkatan yang lebih rendah. Neraca pembayaran diharapkan dapat memperoleh surplus sebesar US $ 703 juta dalam tahun 1977/78 ini, Untuk tahun 1978/79 di-proyeksikan suatu surplus sebesar US $ 252 juta.

Salah satu unsur yanng membantu kestabilan neraca pembayaran adalah kemantapan perkembangan ekspor. Dalam waktu lima tahun, yakni 1972/73 - 1977 / 78, nilai ekspor bruto telah meningkat lebih dari lima kali, ialah dari US $ 1.939 juta menjadi US $ 10.405 juta, atau sebesar rata-rata 39,9% per tahun. Nilai ekspor di luar minyak bumi diperkirakan meningkat dari US $ 974 juta menjadi US $ 3.270 juta atau suatu peningkatan sebesar rata-rata 27,4% per tahun dan nilai ekspor minyak bumi dari US $ 965 juta menjadi US $ 7.135 juta atau meningkat dengan rata-rata 49,2% per tahun Dalam tahun 1978/79 ekspor bruto diperkirakan sebesar US $- 11.256 juta yang terdiri dari ekspor minyak bruto sebesar US $ 7.807 juta dan ekspor bukan minyak US $ 3.448 juta.

Page 43: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Realisasi tahunan nilai ekspor netto senantiasa malampaui perkiraan Repelita lI dan dengan laju peningkatan yang lebih besar pula. Seperti halnya dengan ekspor, impor (c.i.f.) juga meningkat lebih besar dari rencana semula. Menurut Repelita II, impor diharapkan dapat meningkat dengan rata-rata sebesar 12,5 % per tahun, yakni dari US $ 4.451 juta dalam tahun 1974/75 menjadi US $ 7.120 juta dalam tahun 1978/79. Dengan besarnya persediaan devisa dan ada

25

Page 44: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

nya kegairahan kegiatan produksi dan investasi di dalam negeri maka rencana tahun terakhir Repelita II diperkirakan sudah dilampaui dalam tahun 1977/78. Nilai impor ternyata telah meningkat dari US $ 4.341 juta dalam tahun 1974/75 menjadi US $ 7.292 juta dalam tahun 1977/78 dan diperkirakan akan mencapai US $ 7.800 juta dalam tahun 1978/79 atau suatu rata-rata pertambahan sebesar 15,8%. Komposisi impor juga telah berubah sehingga sebagian besar terdiri dari impor barang-barang modal dan bahan baku yang dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan. Dewasa ini impor barang modal terdiri dari 41,2% dan impor bahan baku 32,7% dari nilai impor.

Pengeluaran netto untuk jasa-jasa menunjukkan kenaikan terusmenerus sehubungan dengan meningkatnya volume perdagangan dan penanaman modal asing. Dalam waktu lima tahun pengeluaran untuk jasa-jasa telah meningkat sebesar empat kali yakni, dari US $ 845 juta dalam tahun 1972/ 13 menjadi US $ 3.381 juta dalam tahun 1977/78. Hal ini berarti suatu peningkatan sebesar rata-rata 32,0% per tahun.

Defisit pada transaksi berjadan telah meningkat hampir dua kali dalam periode 1972/73 1977/78, yakni dari US $ 557 juta menjadi US $ 1.104 juta. Defisit transaksi berjalan antara lain disebabkan oleh meniugkatnya impor untuk proyek-proyek pembangunan Peme-rintah yang hampir seluruhnya dibiayai dengan pinjaman luar negeri.

Dibandingkan dengan Repelita II, defisit pada transaksi berjalan ternyata lebih kecil. Apabila semula diperkirakan bahwa defisit akan meningkat setiap tahunnya dari US $ 444 juta dalam tahun 1974/75 menjadi US $ 1.460 juta dalam tahun 1978/79, maka ternyata defisit tersebut hanya berjumlah US $ 80 juta untuk tahun 1974/75, dan

Page 45: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

diperkirakan meningkat menjadi US $ 799 juta dalam tahun 1977/78 serta U$ 769 juta dalam tahun 1978/79.

Pemasukan dana luar negeri berupa pinjaman Pemerintah untuk tahun 1972/73 sarnpai dengan tahun 1974/75 berturut-turut adalah US $ 481 juta, US $ 643 juta,dan US $ .660 juta. Dalam tahun 1975/76 jumlah pemasukan dana naik menjadi US $ 1.995 juta. Kenaikan pinjaman tersebut terakhir diakibatkan oleh adanya penggunaan kredit ekspor sebesar US $ 389 juta serta pinjaman tunai

26

Page 46: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sebesar US $ 1.049 juta bertalian dengan masalah kesulitan keuangan Pertamina. Dalam tahun 1976/77 pinjaman Pemerintah berjumlah US $ 1.823 juta sedangkan untuk tahun 1977/78 dan 1978/79 pinjaman Pemerintah diperkirakan meningkat menjadi masing-masing US $ 2.089 juta dan US $ 2.220 juta.

Pelunasan pokok pinjaman Pemerintah dalam tahun 1972/73- 1975/76 berturut-turut adalah US $ 66 juta, US $ 81 juta, US $ 89 juta, dan US $ 77 juta. Dalam tahun 1976/77 jumlah pembayaran tersebut mencapai US $ 166 juta atau suatu peningkatan sebesar 15,6% terhadap tahun 1975/76. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena mulai adanya pembayaran kembali pokok hutang-hutang yang ditanda tangani setelah bulan Juni, 1966. Untuk tahun 1977/78 dan 1978/79 jumlah pelunasan pokok pinjaman Pemerintah diperkirakan akan meningkat menjadi masing-masing US $ 520 juta dan US $ 780 juta. Faktor utama dari kenaikan tersebut adalah pelunasan pokok dari pinjaman-pinjaman tunai yang bertalian dengan masalah hutang-hutang luar negeri Pertamina.

Pemasukan modal lain menurut REPELITA II diharapkan meningkat setiap tahunnya dari US $ 773 juta dalam tahun 1974/75 menjadi US $ 1.165 juta dalam tahun 1977/78. Realisasi menunjukkan bahwa dalam tahun 1974/75 dan 1975/76 pemasukan modal lain (netto) menunjukkan arus netto keluar sebesar US $ 131 juta dan US $ 1.075 juta. Sedangkan untuk tahun 1976/77 dan 1977/78 baru mulai menunjukkan arus netto masuk masing-masing sebesar US $ 38 juta dan US $ 319 juta. Realisasi yang negatif atau yang jauh lebih kecil dari rencana tersebut disebabkan oleh karena tidak dipenuhinya kewajiban Pertamina untuk menyerahkan sebagian hasil devisa minyak kepada Pemerintah,

Page 47: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pembayaran hutang-hutang Pertamina dan rendahnya realisasi investasi langsung.

Setelah diperhitungkan komponen-komponen lain maka secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia dalam tahun 1972 /73 dan 1973/74 menunjukkan surplus sebesar US $ 425 juta dan US $ 360 juta sehingga pada akhir Repelita I cadangan devisa telah berjumlah sekitar US $ 1 milyar. Cadangan devisa tersebut kemudian meningkat sehingga mencapai jumlah lebih dari US $ 1,5 milyar. Namun

27

Page 48: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

secara tiba-tiba cadangan devisa merosot dengan pesat sekali sehingga tinggal sekitar US $ 0,5 milyar sebagai akibat langsung dari krisis Pertamina.

Berkat ketekunan serta kesungguhan dalam mengatasi segala macam akibat krisis Pertamina, termasuk penghematan yang drastis dalam penggunaan devisa, serta, berhasilnya kebijaksanaan Pemerintah dalam meningkatkan ekspor (Paket 1 April 1976), maka setelah se-lama dua tahun berturut-turut mengalami defisit, dalam tahun 1976/ 77 neraca pembayaran Indonesia kembali menunjukkan surplus sebesar US $ 1.001 juta. Perkembangan yang sangat menggembirakan ini masih berlangsung dalam tahun 1977/78 sehingga cadangan devisa Indonesia dewasa ini telah melebihi US $ 2,6 milyar yaitu suatu jumlah yang tertinggi yang belum pernah dialami oleh ekonomi Indonesia dalam waktu-waktu yang lampau.

Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, telah ditentukan bahwa pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi, di mana Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Untuk golongan swasta baik nasional maupun swasta asing Pemerintah membenikan kesempatan untuk turut serta dalam pelaksanaan pembangunan, seperti yang telah di tuangkan dalam rangka penanaman modal, baik dalam negeri maupun penanaman modal asing.

Kesempatan yang telah diberikan oleh Pemerintah ini ternyata telah dimanfaatkan secara aktif oleh pihak swasta, di mana dapat kita buktikan hasil-hasil penanaman rnodal dalam negeri sejak tahun 1968 sampai dengan bulan Desember 1977 tercatat sebanyak 2.781 proyek dengan rencana investasi sebesar Rp. 2.592 577 juta, sedang-

Page 49: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

kan penanaman modal asing- sejak tahun 1967 sampai dengan bulan Desember 1977, tercatat sebanyak 780 proyek dengan nilai/rencana investasi sebesar US $. 6.565,4 juta.

Walaupun kebijaksanaan penanaman modal menunjukkan hasil gyang menggembirakan, namun prosedur penanaman modal perlu di-perbaiki dan disempurnakan termasuk organisasi BKPM, agar tidak terjadi hambatan-hambatan. Dengan Keppres No. 53 dan 54 tanggal

28

Page 50: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

3 Oktober 1977, prosedur penanaman modal telah diatur kembali, baik untuk penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Di dalam ketentuan tersebut, tercerminkan hasrat Pe-merintah untuk menggairahkan penanaman modal lebih lanjut, yang berarti memperbesar kesempatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Di samping itu kewenangan dari berbagai instansi Pemerintah mengenai perizinan penanaman modal dan pemberian fasilitas penanaman modal dilimpahkan kepada, Badan Koordinasi Penanaman Modal, sehingga para penanam modal cukup berhubungan dengan BKPM saja. Penetapan mengenai perpajakan, bea masuk, ijin usaha dan sebagainya dilimpahkan oleh para Menteri kepada Ketua BKPM, yang mengambil keputusan atas nama Menteri yang bersangkutan. Langkah ini adalah suatu cara untuk mengusahakan sistem one stop service.

Mengenai golongan ekonomi lemah, Garis-Garis Besar Haluan Negara telah menentukan, bahwa Pemerintah juga memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada pengusaha-pengusaha kecil untuk memperluas dan meningkatkan usahanya, dalam rangka pengikut-sertaan golongan ekonomi lemah dalam ruang lingkup tanggung jawab yang lebih besar, dengan jalan memperkuat permodalannya, mening-katkan keahlian untuk mengurus perusahaannya, serta dalam rangka membantu pemasarannya. Pada hakekatnya pengembangan golongan ekonomi lemah ini merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari usaha untuk pemerataan hasil pembangunan.

Kebijaksanaan perkreditan untuk memperkuat pemodalan golongan ekonomi lemah, telah diwujudkan dengan berbagai sistem perkreditan. Realisasi Kredit Investasi Kecil (KIK) sampai dengan akhir Desember 1977 mencapai jumlah Rp. 50,5 milyar, dengan 39.737 nasabah. Kredit Modal

Page 51: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Kerja Permanen (KMKP) yang telah dikeluarkan sebesar Rp. 61,8 milyar dengan 322.391 nasabah. Kepada pengusaha-pengusaha kecil-kecil lain pemerintah telah pula memberikan Kredit Mini, yaitu kepada para pengrajin, petani, nelayan, dan sebagainya. Sampai dengan akhir Juli 1977 Kredit ini telah mencapai jumlah Rp. 8,7 milyar dengan 218.757 nasabah. Untuk para

29

Page 52: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pedagang kecil-kecil telah pula diberikan kredit Candak Kulak, de-ngan tujuan agar para pedagang kecil di desa-desa ini terhindar dari cengkeraman para lintah darat. Sampai dengan akhir Nopember 1977 telah disalurkan kredit candak kulak sebesar Rp. 750,- juta kepada 1.500 BUUD/KUD. Untuk mendorong dan merangsang petani agar dapat menaikkan produksinya disediakan Kredit BIMAS. Kredit yang telah diberikan untuk BIMAS Padi sampai dengan Maret 1977 se-besar Rp. 218,9 milyar, sedangkan untuk palawija sebesar Rp. 25,96 milyar.

Di samping bantuan permodalan pada golongan ekonomi lemah Pemerintah telah melaksanakan program rogram bimbingan, latihan ketrampilan di bidang teknis maupun manajemen, bantuan pemasaran dan sebagainya. Program-program ini dilaksanakan oleh Departe-men-departemen dibidangnya masing-masing. Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaannya, Pemerintah telah menunjuk Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sebagai koordinator dalam menangani golongan ekonomi lemah. Dengan demikian dapat disusun program yang menyeluruh dan terpadu dalam rangka pengembangan golongan ekonomi lemah.

Dalam bidang pangan tugas pokok pertanian adalah (1) meningkatkan pendapatan per kapita para petani dengan jalan mempertinggi produktivitas mereka dan (2) niengusahakan peningkatan produksi agar dapat mengimbangi kebutuhan.

Perkembangan produksi beras selama periode 1972 1977 secara absolut telah meningkat, kecuali unntuk tahun 1975. Tetapi laju peningkatan rata-rata produksi beras selama periode tersebut hanya mencapai 3,9% per tahun. Tingkat laju perkembangan ini ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laju perkembangan rata-rata

Page 53: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

selama Repelita I yang mencapai 4,6% per tahun. Laju kenaikan produksi di Jawa jauh lebih kecil lagd, yakni sebesar 2,9%, sedangkan untuk luar Jawa mencapai laju rata-rata serbesar 5,6% per tahun. Jika dibandingkan antara realisasi tingkat produksi dengan perkiraan Repedita II, ternyata realnsasi tingkat produksi beras pada tahun 1973 dan 1974 telah mencapai tingkat yang melampaui sasaran produksi yang direncanakan. Tetapi dalam tahun-tahun selanjutnya,

30

Page 54: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

yakni tahun 1975 dan 1976 dan tahun 1977, tingkat produksi yang dicapai lebih rendah darti yang diharapkan, yakni masing-masing sebesar 15,185 juta ton (perkiraan Repelita II 15,633 juta ton), 15,845 juta ton (perkiraan Repelita II 16,383 jtita ton) dan tahun 1977 sebesar 15,941 juta ton (perkiraan Repelita II 17,235 juta ton).

Rendahnya peningkatan produksi padi/beras, terutama sejak tahun 1975 disebabkan oleh hal-hal yang di luar kekuasaan manusia. Sejak akhir tahun 1974 telah timbul hama wereng yang merusak tanaman padi, terutama padi varietas unggul. Pada waktu merencanakan Repelita II hama tersebut belum diketahui kegauasannya. Akibat dari serangan hama tersebut telah menyebabkan kurangnya kegairahan dari para petani baik dalam penggunaan varietas unggul maupun pemupukan. Kejadian tersebut merupakan salah satu sebab tidak tercapainya sasaran area tanaman intensifikasi, dan tidak tercapainya mutu intensifikasi.

Di samping serangan hama yang mengganas tersebut pada tahun 1976 dan 1977 sebagian dari areal persawahan telah dilanda bencana banjir pada waktu musim hujan dan kekeringan yang luar biasa pada waktu musim kemarau. Sebagai akibat terjadinya gangguan tersebut luas panen padi terutama di Jawa dalam tahun terakhir ini telah menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Luas areal yang puso di Jawa saja (gagal panen) pada tahun 1972 (Januari - Agustus) hanya 3,3 % dari areal tanam, tetapi pada tahun 1976 dan 1977 ineningkat nienjacli masing-masing 7,6% dan 8,7%.

Meskipun harga relatif dari jagung telah lebih tingi dari harga beras, tetapi idngkat harga tersebut tidak merangsang luas panen jagung, sehingga produksi palawija tersebut tidak meningkat, meskipun pada awal REPELITA II (1974) jumlah produksi tersebut jauh melewati

Page 55: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sasaran.Demikian pulai produksi ubi kayu, kedele,

kacang tanah tidak menunjukkan kenaikan yang berarti.

Masalah peningkatan produksi palawija dan sayur-sayuran ter-letak pada pemasaran dan tingkat harga yang diterima produsen yang rendah akibat dari fluktuasi harga musiman.

31

Page 56: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Daya guna dan hasil guna, dari kegiatan penyuluhan dalam rangka menunjang peningkatan praduksa pertanian terus ditingkatkan. Balai-balai Penyuluh Pertanian dan Pusat Informasi Pertanian terus dibangun. Di samping itu telah dilaksanakan pula usaha pemantapan metodologi latihan dan penyuluhan dengan menggunakan fasilitasfasalitas pendidikan di Pusat Latihan Pertanian.

Kegiatan penyuluhan pertanian terus ditingkatkan melalui penyelenggaraan kursus tani dewasa, pemuda tani dan wanita tani. Di samping itu juga dilakukan kegiatan bidang percontohan ("Demons ,

trasi Plot"), usaha pertanian percontohan, ("Demonstrasi - Farm"), pengembangan kontak tani, siaran pertanian melalui radio, televisi, slide film serta penyebaran informati pertanian melalui majalah, lem-baran penerangan (leaflet) dan brosur.

Jumlah Unit Desa telah berkembang dari 2.606 buah pada tahun. 1972 menjadi 5.352 buah pada tahun 1976. Jumlah PPL dari 2.797 orang pada tahun 1972 menjadi 6.292 pada tahun 1976. Jumlah PPS dari 152 orang pada tahun 1972 menjadi 259 orang pada tahun 1976. BRI Unit Desa dan BUUD dari masing-masing 1.300 buah dan 1.295 buah pada tahun 1972 menjadi masing-masing 3.113 buah dan 3.911 buah pada tahun 1976.

Tujuan pembangunan perkebunan dalam Repellta II yaitu meningkatkan kemampuan berproduksi, memperluas jenis hasil, me-ningkatkan mutu hasil, penyediaan bahan industri, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan perkebunan.

Kebijaksanaan pokok untuk pengembangan perkebunan pada dasarnya berbeda antara yang ditujukan terhadap perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan perkebunan negara.

Kebijaksanaan pokok terhadap perkebunan

Page 57: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

rakyat meliputi ke-giatan penyuluhan, mengusahakan perkreditan, pemberantasan hama penyakit, diversifikasi tanaman dan mengusahakan fasilitas pengolahan.

Terhadap perkebunan swasta berupa pembinaan untuk rehabilitasi dan perluasan usaha, meningkatkan pengawasan dan penertiban perkebunan terlantar.

32

Page 58: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam perkebunan negara pembinaan ditujukan pada peningkatan hasil per hektar, peningkatan efisiensi pengolahan hasil dan memperluas pasaran hasil.

Produksi hasil perkebunan, seperti kelapa sawit, hasilnya terus meningkat. Demikian juga produksi kopra telah meningkat meskipun laju peningkatannya ternyata Iebih rendah dari kebutuhan sehingga harus mengimpor. Untuk mengejar ketinggalan dalam bidang produksi perkebunan rakyat dalam Repelita II dikembangkan wawasan baru yang telah dituangkan dalam proyek Pengembangan Perkebunan Rakyat dengan pada terpadu. Sesuai dengan pola ini telah dilaksanakan pemakaian tehnologi baru, seperti bibit unggul, pemakaian pupuk, insektisida dan pengolahan hasil yang lebih baik. Meskipun peningkatan produksi perkebunan balum mencapai apa yang diharapkan. tetapi luas areal rehabilitasi dan perluasan partanaman dari sebagian besar tanaman perkebunan telah meningkat. Hasil dari rehabilitasi dan perluasan tersebut belum mempengaruhi produksi karena tanaman perkebunan baru memproduksi setelah 6 - 7 tahun seperti karet dan kelapa.

Dalam rangka kegiatan peremajaan dan intensifikasi telah dikembangkan sebanyak 357 unit proyek-proyek terpadu yang meliputi tanaman karet, kelapa, kopi, cengkeh, lada dan tembakau. Jumlah tenaga penyuluh dalam pembinaan langsung di lapangan bertambah terus dari 341 orang pada tahun 1974 menjadi 1.762 orang pada tahun 1977.

Selain dari pada proyek-proyek tersebut telah dikembangkan pula proyek-proyek perkebunan inti untuk karet dan kelapa sawit di Aceh dan Sumatra Selatan. Di samping itu mulai tahun 1975 telah dilaksanakan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) dalam rangka mengalihkan tanaman tebu untuk produksd

Page 59: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

gula di atas tanah sewa kepada tanaman tebu rakyat di Jawa. Usaha memperluas tanaman tebu, di tanah tegalan dan usaha membangun pabrik gula di luar Jawa, kegiatan 18 kebun percobaan tetap dilanjutkan.

Pengembangan perikanan dalani REPELITA II bertujuan meningkatkan kesejahteraan para petani pemelihara ikan dan nelayan dengan menaikkan produksi rata-rata per keluarga per tahun, mem

33

Page 60: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

perluas lapangan kerja dan membina kelestarian sumber-sumber perikanan. Dalam usaha-usaha ini pembinaan perikanan rakyat mendapat prioritas utama.

Untuk mencapai tujuan ,tersobut telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pengadaan prasarana perikanan, pengadaan penyuluhan dan latihan-latihan ketrampilan di samping penyediaan fasilitas perkreditan melalui Kredit Investasi Kecil dan Kredit Modal Kerja Perananen.

Selama REPELITA II sampai dengan tahun 1977 sudah dibangun/ direhabilitasi sekitar 133 buah Tempat Pendaratan Ikan yang tersebar di 24 propinsi, sekitar 17 buah Basis Operasi Perikanan yang tersebar di 15 propinsi, telah dibangun/direhabilitasi Balai Benih Ikan/Udang sekitar 27 buah, telah dibangun sekitar 350 buah kapal-kapal kecil ukuran 5 - 7 GT untuk 19 propinsi dalam rangka kredit, telah direalisir sekitar Rp. 2.195, juta kredit dalam bentuk KIK dan sekitar Rp. 734,3 juta dalam bentuk KMKP. Untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan telah dibentuk "Team Mobile Training" yang mengadakan penyuluhan ke daerah-daerah perikanan. Di samping itu untuk perikanan darat telah dibangun/direhabilitasi sekitar 62 unit Dempond Tambak, 24 unit Dempond Kolam, 12 unit Dempond Udang Galah.

Dengan adanya kegiatan-kegdatan pembangunan tersebut perkem-bangan produksi perikanan sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1977 telah memperlihatkan hasil-hasil yang menggembirakan yaitu meningkat sebesar kurang lebih 4,5 % setahun. Pada hal dalam Repe-lita II direncanakan hanya sekitar kurang lebih 4 % setahun.

Dengan melihat perencanaan dalam Repelita II ternyata perkembangan ekspornya masih belum menggembirakan. Hal ini terutama disebabkan karena adanya resesi ekonomi dunia dan adanya

Page 61: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

"claim" terhadap beberapa komoditi ekspor hasil-hasil perikanan di pasaran dunia. Untuk mengatasi hal yang terakhir, ini telah dibangun sekitar 17 unit laboratorium Bina Mutu Ikan/Udang. D samping itu memang diakui bahwa dalam periode Repelita II telah terjadi keresahan-keresahan di kalangan nelayann yang, disebabkan oleh adanya perten-tangan antara nelayan yang menggunakan peralatan yang lebih maju

34

Page 62: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dengan nelayan-nelayan yang mempergunakan peralatan yang masih tradisional.Untuk mengatasi hal ini telah dikeluarkan beberapa peratiran-peraturan yang mengatur daerah-daerah penangkapan bagi macam-macam jenis penangkapan ikan.Dalam hal ini efektifitas pengawasan masih merupakan masalah yang belum teratasi sepenuh-nya.

Dalam usaha meningkatkan pendapatan dan memperluas ke-sempatan kerja, maka populasi ternak dan produksi hasil-hasil ternak diharapkan dapat ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ke-bijaksanaan pembangunan psternakan adalah meningkatkan penyuluhan bagi peternak, meningkatkan pengamanan ternak, penyediaan dan penyebaran bibit ternak, produksi ransuman dan obat-obatan, perbaikan fasilitas pengolahan dan peningkatan usaha penyediaan kredit bagi peternak.

Kegiatan penyuluhan telah ditingkatkan baik operasionilnya maupun sarananya. Untuk itu sampai dengan tahun 1976 telah dilatih 184 orang PPS, 389 orang PPL, 2.694 orang kader peternak, 930 orang vaksinator dan 145 orang inseminator.

Kredit untuk peternak telah ditingkatkan menjadi Rp. 3,- milyar melalui proyek panca usaha ternak potong, sapi perah dan Bimas Ayam. Dengan menggunakan fasilitas kredit tersebut telah melibatkan sekitar 25.000 kepala keluarga.

Untuk memperbaiki mutu genetik ternak telah disebarkan bibit ternak sapi sebanyak 34.839 ekar, kerbau 3.998 ekor, kuda 3.963 ekor, babi 1.545 ekor, kambing dar domba 4.250 ekor. Selain itu teiah dilaksanakan program inseminasi buatan. Dalam hubungan ini telah dibangun pusat-pusat produksi semen beku di Bandung dan Surabaya. Sejak tahun 1974 telah dilaksanakan inseminasi buatan sebanyak 200.000 dosis per tahun.

Page 63: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka membina makanan ternak telah dibangun kebunkebun bibit dan kebun penangkar hijauan di daerah-daerah. Hasilhasil kebun itu diberikan kepada peternak untuk ditanam pada tanahnya.

35

Page 64: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Selanjutnya dalam. usaha menekan tingkat kematian ternak telah dibangun/rahabilitir laboratorium penelitian penyakit-penyakit di Denpasar, Ujung-Pandang, Lampung, Medan dan laboratorium lainnya di daerah-daerah. Selain itu telah dibangun pula karantina di daerah-daerah antara lain, di Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Produksi vaksin telah ditingkatkan menjadi 29.560 ribu dosis.

Selama Repelita II produksi daging, telur dan susu telah me-ningkat masing-masing yaitu 5,24%, 17,30% dan 18,98% setiap tahun. Sejalan dengan peningkatan produksi daging tersebut, populasi beberapa jenis ternak telah menurun walaupun tingkat kematian telah dapat ditekan. Jadi jumlah pemotongan ternak yang semakin besar dan masih rendahnya tingkat kelahiran adalah merupakan sebab utama menurunnya populasi ternak.

Sesuai dengan penggarisan Garis-Garis Besar Haluan Negara maka pembangunan Kehutanan dalam Pelita II diarahkan pada: (1) Usaha-usaha meningkatkan produksi kayu, dan hasil hutan lain-nya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk ekspor; (2) mengusahakan agar ekspor kayu olahan semakin meningkat; (3) meningkatkann bagian pendapatan yang dapat diinvestasikan oleh negara; (4) memperluas kesempatan kerja dan menjaga kelestarian potensi sumber alam tanpa, mengurangi kemungkinan untuk memanfaatkan sumber alam tersebut dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan.

Peningkatan produksi dan ekspor kayu serta hasil-hasil hutan lainnya sasaran Repelita II dapat terpenuhi, namun proporsinya masih lebih banyak ekspor kayu dalam bentuk logs, sasaran tahun terakhir Repelita II ekspor kayu olahan tidak terpenuhi. Penurunan produksi dalam ekspor kayu terjadi pada tahun 1975 di mana sedang terjadi

Page 65: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

resesi ekonomi dunia, kemudian setelah itu naik kembali. Dengan sendirinya dengan meningkatnya produksi dan ekspor kayu serta hasil hutan lainnya, bagian pendapatan yang dapat diinvestasikan oleh Negara juga meningkat dari hasil Royalties/Iuran Hasil Hutan dan devisa ekspor.

36

Page 66: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka meningkatkan nilai ekspor kayu dan memperluas industri pengolahan kayu di dalam negeri, yang sekaligus memperluas kesempatan kerja, maka baru-baru ini telah ditempuh kebijak-sanaan untuk menaikkan pajak ekspor buat kayu glondongan sebesar 2 kali lipat yakni dari 10% menjadi 20%, serta menghapuskan pajak ekspor bagi kayu yang telah diproses (diolah). Di samping itu pajak penjualan kayu glondongan yang dikenakan kepada industri pengolahan kayu yang memerlukan kayu glondongan tersebut sebagai bahan baku juga dihapuskan.

Usaha reboisasi dan rehabilitasi sasaran Repelita II tidak terpenuhi, karena kurang diindahkannya ketentuan-ketentuan bagi pemegang HPH dalam usaha rehabilitasi/reboisasi bekas tebangannya, kurangnya kesadaran masyarakat aken pentingnya hutan, dan karena kemampuan pelaksana yang kurang. Usaha-usaha penghijauan dapat memenuhi sasaran Repelita II. Dengan adanya usaha-usaha reboisasi dan penghijauan ini, bararti telah memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat baik yang langsung maupun tidak langsung, juga usaha-usaha produksi, pengolahan, serta pemasaran hasil-hasil hutan telah menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam bidang pangan selama tahun-tahun 1973/74--1977/78 tetap dimaksudkan untuk menjaga agar keseimbangan antara penawaran dan permintaan tercapai pada tingkat harga yang wajar bagi para petani produsen dan layak bagi para konsumen.

Untuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun ini setiap tahun harga dasar ditingkatkan. Perbandingan antara peningkatan harga dasar yang ditetapkan dan

Page 67: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

peningkatan biaya hidup yang terjadi menunjukkan bahwa kebijaksanaan harga dasar yang diambil menguntungkan para petani produsen. Biaya hidup sejak tahun 1972/73 sampai akhir tahun 1977 meningkat dengan 213,5 persen, sedangkan harga dasar padi kering lumbung untuk periode yang sama ditingkatkan dengan 286,3 persen. Sejak tahun 1973/74 sampai akhir tahun 1977 biaya hidup meningkat dengan 159,8 persen, sedangkan harga dasar gabah kering lumbung di desa dan gabah kering giling di

37

Page 68: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

BUUD/KUD untuk periode yang sama ditingkatkan dengan 184,8 persen dan 177,9 persen.

Jumlah pembelian gabah dan beras dalam negeri yang dilaksanakan atas dasar kebijaksanaan harga dasar di atas selama tahun-ta-hun 1973 / 74 - 1976/77 masing-masing meliputi 268 ribu ton, 536 ribu ton, 539 ribu ton, 400 ribu-ton dan untuk tahun 1977/78 diperkirakan sebesar 410 ribu ton.

Untuk menjaga agar harga beras tetap berada dalam batas yang layak bagi para konsumen maka ditetapkanlah harga batas tertinggi. Harga batas tertinggi untuk beras sejak tahun 1972 / 73 setiap tahun dltingkatkan sehingga dalam tahun 1977 / 78 untuk daerah surplus, daerah swasembada dan daerah defisit harga tersebut masing-masing menjadi 170.persen, 180 persen dan 190 persen lebih tinggi dari tahun 1972/73.

Untuk menjaga agar harga beras tidak melebihi harga batas ter-tinggi, selama tahun-tahun 1973/74 1976/77- setiap tahun telah disalurkan beras ke pasaran umum sebanyak 418 ribu ton, 343 ribu ton, 563 ribu ton, 982 ribu ton dan , untuk tahun 1977/78 diperkirakan sebanyak 2.189 ribu ton. Sebagai perbandingan perlu dikemukakan bahwa penyaluran untuk pasaran umum dalam tahun 1972/73 tidak lebih dari 769 ribu ton. Di samping itu kegiatan penyaluran beras sejak tahun 1976/77 diselenggarakan di kota-kota kecamatan juga.

Sejak tahun 1973 / 1974 diusahakan agar jumlah sarana penyangga Pemerintah mendekati 1 juta ton dalam musim bukan paceklik dan dalam musim paceklik dijaga agar besarnya tidak kurang dari 500.000 ton. Peningkatan jumlah sarana penyanggaa tersebut terutama disebab-kan karena krisis pangan pada akhir tahun 1972 menunjukkan bahwa sarana penyangga Pemerintah sampai pada waktu itu tidak memadai. Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan meningkatkan

Page 69: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

jumlah sarana penyangga tersebut sangat berguna. Berkat peningkatan ini maka bencana hama wereng dan kekeringan, yang di beberapa tempat bahkan disertai banjir, selama tahun-tahun 1975/76, 1976/77 dan 1977/78 berturut-turut dapat ditanggulangi tanpa menimbulkan "krisis pangan". Seandainya keadaan sarana penyangga Pemerintah dibiarkan seperti tahun-tahun 1972/73 dan

38

Page 70: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sebelumnya, keadaan pangan selama tahun-tahun 1976/77 dan 1977/ 78 akan gawat.

Besarnya sarana penyangga yang dikuasai Pemerintah setiap akhir tahun selama tahun-tahun 1973/74 - 1976/77 secara berturut-turut meliputi 418 ribu ton, 782 ribu ton, 536 ribu ton, 559 ribu ton, dan pada akhir tahun 1977/78 ini diperkirakan 512 ribu ton,

Untuk mendukung sarana penyangga tersebut sejak tahun 1974 dibangun gudang-gudang untuk pangan. Jumlah gudang pangan yang selesai dibangun pemerintah dan bisa dimanfaatkan sejak itu ber-jumlah 255 unit dengan kapasitas 892,5 ribu ton. Di samping itu selama tahun-tahun 1973/74 - 1977/78 BUUD/KUD juga telah membangun gudang-gudang pangan di daerah pedesaan

Untuk mencapai keanekaragaman dalam pola konsumsi pangan rakyat dan untuk mengurangi ketergantungan rakyat pada beras, maka diimpor gandum. Selama masa 1973 / 74 - 1976f 77 konsumsi gan-dum, yang dicerminkan oleh penyalurannya, meliputi 712 ribu ton, 792 ribu ton, 814 ribu ton, 945 ribu ton dan tahun 1977/78 diperkirakan mencapai 1.050 ribu ton.

Langkah-langkah untuk meningkatkan mutu gizi pola konsumsi pangan rakyat selama taliun-tahun 1973/74 - 1977/78 terus ditingkatkan. Rata-rata konsumsi kalori, protein dan lemak per kapita per hari selama periode 1973/74 - 1977/78 telah meningkat masing-masing dengan 7,4 persen, 2,8 persen dan 19,9 persen dibanding de-ngan periode rata-rata empat tahun sebelumnya. Selama tahun-tahun 1973/74 - 1977/78 pelaksanaan program kegiatan penerangan dan penyuluhan semakin ditingkatkan dan dalam tahun 1977/78 program tersebut telah dapat dilaksanakan di 631 kecamatan di 170 kabupaten. Sebagai perbandingan perlu dikemukakan bahwa dalam tahun 1972/ 73 program tersebut baru dilaksanakan di 226

Page 71: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

kecamatan di 39 kabupaten. Kegiatan ini di beberapa propinsi disertai pula dengan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak dan hasil-hasilnya telah dinikmati oleh 1.500 orang anak pada tahun 1974/75, 2.340 orang anak pada tahun 1975/76, 3.960 orang anak pada tahun 1976/77 dan 7.140 orang anak pada tahun 1977/78. Di samping itu juga telah dilakukan fortifikasi bahan makanan. Sejak tahun 1975/76 telah di-

39

Page 72: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

mulai usaha yodisasi, garam dan telah dihasilkan 135.000 ton garam yodium oleh PN. Garam.

Selain hal-hal tersebut telah dilakukan juga usaha-usaha khusus. Untuk mencegah kebutaan, pada anak-anak akibat kekurangan vitamin A, bagi anak-anak berumur 1-4 tahun disediakan vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali. Dalam tahun 1974/75 jumlah anak yangmemperoleh bantuan vitamin ini adalah 290.000 orang dan dalam tahun 1977/78 berjumlah 500.000 orang. Selanjutnya sejak tahun 1976/77 telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi penyakit kekurangan vitamin A secara nasional. Di samping itu untuk menanggulangi masalah kekurangan kalori dan protein atau PCM (Protein Calorie Malnutrition) , maka sejak tahun 1976 / 77 dimulai kegiatan-kegiatan perintisan di beberapa Usaha Perbaikan Gizi Keluarga Intensip. Dan untuk mencegah penyakit gondok endemik telah dilaksanakan penyuntikan lipiodol kepada penduduk di daerah endemik tinggi. Jumlah orang yang telah disuntik dalam tahun 1975/76, 1976/77 dan 1977/788 meliputi 300.000 orang, 230.000 orang dan 400.000 orang.

Perkembangan di bidang industra selama 5 tahun akhir ini memberikan petunjuk bahwa pada umumnya tercapai kemajuan-kemajuan sesuai dengan garis yang telah ditentukan.

Perkembangan tersebut tercermin dari kemajuan-kemajuan yang dijumpai di bidang penangkatan jenis produksi, volume maupun mutu produksi dalam negeri.

Peningkatan tidak, saja metliputi barang-barang konsumsi seperti bahan sandang, pangan, alat-alat rumah tangga melainkan juga industri yang dibutuhkan untuk pembangunan sektor lain maupun untuk perangsang pertumbuhan sektor industri sendiri. Dapat diketengahkan disini antara lain komponen elektronika, komponen mesin jahit, alat-

Page 73: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

alat pembangunan, mesin diesel dan sebagainya.Beberapa jenis produksi telah mencapai

swasembada, bahkan di antaranya telah melampaui,kebutuhan dalam negeri sehingga sebagian dari produksi diekspor ke negara-negara tetangga. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan bahwa sejak pertengahan tahun 1977 pupuk urea mendapat passaran di berbagai negara Asia. Jika kapasitas

40

Page 74: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

perusahaan-perusahaan penghasil pupuk urea pada permulaan Repelita adalah sebesar 140.000 ton/tahun, maka dengan diselesaikannya PUSRI IV pada bulan Desember 1977 kapasitas meningkat menjadi 1.660.000 ton/tahun. Di samping itu sedang diselesaikan proyek Pupuk Urea di Jawa Barat dan di Kaimantan Timur dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton/tahun.

Demikian pula perkembangan industri semen berlangsung amat cepat, sehingga mulai tahun 1978 dilakukan perintisan ekspor ke negara-negara tetangga. Penambahan kapasitas dicapai dengan dise-lesaikannya pabrik baru di Cilacap dengan kapasitas 600.000 ton/ tahun serta penyelesaian pendirian dan perduasan 2 pabrik di daerah Cibinong dengan kapasitas 2.200.000 ton/tahun dan hasil optimasi pabrik Semen Padang dengan penambahan kapasitas 110.000 ton/ tahun. Di samping itu diharapkan dalam tahun 1978 kni penyelesaian perluasan pabrik Semen Gresik sebesar 1.000.000 ton/tahun se-dangkan pada waktu ini sedang dibangun pabrik Semen Baturaja dengan kapasitas 500.000 ton/tahun dan perluasan, pabrik Semen Padang dan Semen Tonasa masing-masing dengan kapasitas 600.000 ton/tahun dan 500.000 ton/tahun.

Dalam hal tekstil dapat dikemukakan disini, bahwa hasil produksi tahun 1977/78 sebesar 1.300.000 m sudah melampaui proyeksi REPELITA II. Pada tahun-tahun akhir ini nampak adanya penanaman modal dalam industri pakaian jadi yang sebagian besar diperuntukkan ekspor.

Industri mesin alat listrik, elektronika dan alat mekanis bertumbuh sesuai dengan proyeksi REPELITA II. Peningkatan tidak hanya terjadi dalam volume, tetapi pula jenis-jenis hasil produksi. Pompa listrik sudah diproduksi dalam rangka sampai 5 PK. Demikian pula transformer tenaga listrik yang dihasilkan berkapasitas 50 sampai 600 KVA. Dengan

Page 75: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

beroperasinya SKSD Palapa pada awal 1977 serta diselesaikannya pemancar-pemancar yang beroperasi di daerah-daerah berakibat meluasnya daerah pemasaran untuk barang-barang radio, recorder, TV, dan sebagainya.

Perlu pula dicatat bertambahnya industri yang mengolah bahan baku sehingga terjadi perobahan-perobahan jenis barang ekspor dari

41

Page 76: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

kayu glondongan menjadi kayu gergajian dan kayu lapis, dari kulit mentah menjadi kulit masak atau beberapa barang-barang hasil industri dari kulit, dan, sebagainya.

Dalam pada itu dapat dicatat sumbangan-sumbangan yang telah diberikan dalam usaha pengembangan industri kecil yang berupa pelayanan-pelayanan tehnis untuk beberapa jenis komodati seperti industri rotan di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, industri kulit di Jawa Barat dan Jawa Timur, industri kecil bidang tekstil di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur -dan Sulawesi Selatan serta industri kecil logam di Ceper, Jawa Tengah dan sentra-sentra pakaian jadi di klaten dan Sumatera Barat.

Untuk menjaga gizi makanan rakyat telah pula dilakukan yodisasi, garam rakyat. Dengan terjaminnya kecukupan yodium maka rakyat dihindarkan dari penyakit gondok, gagu dan lain-lain gangguan fisik dari mental.

Dengan dipulihkannya kernbali keadaan ekonomi, dunia dari resesi yang melanda, pada tahun 1975/76, maka berangsur-angsur sejak lahun 1976/77 produksi dan nilal ekspor seluruh hasil tambang mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan. Dengan masuknya ferronickel ke dalam perdagangan internasional dalam tahun 1976, yang kemudian disusul oleh nickelmatte dan pengeksporan gas alam cair (LNG) dalam tahun 1977, telah menambah sumbangan sektor pertambangan sebagai penghasil devisa bagi negara.

Sesudah mengalami penurunan produksi dan , ekspor minyak bumi pada tahun 1975/76, maka sejak tahun 1976/77 terjadi ke-naikan produksi yang berlangsung terus pada tahun 1977/78 dengan dicapainya produksi 615,4 juta barrel atau 1,7 juta barrel sehari, yang merupakan produksi tertinggi selama ini.

Page 77: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Selain itu ditemukan sumur-sumur minyak baru di pulau Sala-wati, Irian Jaya yang sementara menghasilkan 50.000 barrel/hari; di samping itu beberapa, sumur di wilayah kontrak Tenggara Sumatera pun mulai berproduksi. Sementara telah diresmikan lapangan Handil dan pusat penimbunan minyak Senipah, Kalimantan Timur yang pada akhir tahun 1966 sudah mampu berproduksi sebanyak 135.000 barrel/ hari

42

Page 78: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Produksi gas bumi meningkat lebih dari dua kali, dari 146,5 MMCF pada tahun 1973/74 menjadi 420,0 MMCF pada tahun 1977/ 78; yang lebih menggembirakan ialah bahwa pemanfaatan gas bumi tidak hanya terbatas pada pembuatan pupuk dan jelaga gas, tetapi pula sebagai gas alam cair (LNG). Dengan demikian pemanfaatan gas bumi sebagai bahan baku dan bahan bakar meningkat dari 12,2 MMCF pada tahun 1973/74 melonjak sampai 209,9 MMCF atau lebih dari 17 X lipat.

Sementara itu telah diselesaikan project LNG di Badak (Kaltim) pada tahun 1977 dan diharapkan proyek LNG di Arun (Aceh) akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 1978.

Produksi dan ekspor timah baik dalam volume maupun nilai ekspor tetap mantap. Selain itu seluruh ekspor sejak tahun 1976/77 sebanyak 26,5 ribu ton berupa logam, karena pusat peleburan Peltim di Muntok, sesudah selesainya perluasan, mampu melebur seluruh produksi bijih timah. Ekspor sebesar 26,5 ribu ton itu merupakan jumlah yang terbesar selama ini, yang diharapkan dapat dipertahankan pada tahun 1977 /78.

Sesudah mengalami kemunduran dalam produksi dan ekspor pada tahun 1975/76, bahan tambang Nikkel mulai membaik kembali. Pada tahun 1976/77 telah dicapai produksi sebesar 828,5 ribu ton dan diperkirakan pada tahun 1977/78 produksi akan meningkat lagi.

Dalam pada itu telah diselesaikan berturut-turut proyek ferronikkel di Pornala dan nikkelmatte di Soroako yang masing-masing akan berproduksi 4.000 ton dan 16.000 ton/tahun.

Produksi tembaga di Zembah Ertsberg dimulai pada tahun 1973.Produksi penuh sebesar 200.000 ton dapat

dicapai dalam waktu yang relatip singkat yaitu pada tahun 1975, malahan pada tahun 1976 produksi

Page 79: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

meningkat lagi, yaitu 223.300 ton. Ini dimungkinkan karena adanya pengolahan kembali buangan dengan cara penggilingan ulang. Dalam pada itu pengapalan konsentrat sampai kini berjalan menurut rencana.

Kecuali untuk tahun 1975/76 angka produksi Bauxite menyamai angka-angka proyeksi Repelita II. Sementara telah diadakan penelitian

43

43

Page 80: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

44

kelaksanaan terhadap cadangan bijih rendah untuk diolahnya menjadi Alumina dengan kapasitas 600.000 ton/tahun.

Dalam usaha diversifikasi sumber-sumber enersi, maka telah di-lakukan eksplorasi secara intensip untuk mengetahui baik kwantitas maupun kwalitas batu bara di daerah Ombilin dan Bukit Asam yang disusul dengan beberapa penelitian pelaksanaan perihal cadangan batu bara, cara pengangkutan dan beberapa segi lainnya daripada penam-bangan batu bara.

Sementara itu diusahakan puIa peningkatan penambangan yang sudah ada dengan ditambahnya alat-alat produksi. Memang terdapat peningkatan produksi namun belum sampai mencapai apa yang diha-rapkan. Diperkirakan bahwa akan terjadi kenaikan produksi pada tahun-tahun mendatang.

Seperti halnya dalam Repelita I, kegiatan pembangunan pengairan dalam REPELITA II adalah melanjutkan pelaksanaan Repelita I dengan tujuan antara lain membantu meningkatkan produksi pertanian de-ngan jalan rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi baru, me-ngamankan daerah pertanian terhadap bencana banjir serta mengatasi persoalan penduduk.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam sub-sektor Pengairan dari tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 terdiri dari hasil perbaikan dan penyempurnaan irigasi dari jaringan irigasi yang sudah ada seluas kurang lebih 709.334 Ha. Keduanya, pembangunan jaringan irigasi baru diperkirakan sudah dapat dibangun areal seluas kurang lebih 391.053 Ha. Sesuai dengan prioritas, sebagian besar areal yang telah dicapai tersebut berupa irigasi sederhana dan irigasi sedang kecil yang cepat menghasilkan. Di samping itu

Page 81: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dilaksanakan juga proyek-proyek yang bersifat khusus seperti Krueng Jrue, Krueng Baro, Punggur Utara dan lain-lain yang waktu pelaksanaannya relatif lebih lama. Beberapa di antara proyek-proyek khusus tersebut baru selesai dalam bentuk bangunan dan saluran-saluran yang belum ber-fungsi.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam usaha pengaturan serta pengembangan sungai dan rawa dari tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 diperkirakan meliputi areah seluas ± 531.860 Ha.

44

Page 82: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Usaha-usaha tersebut terdiri dari usaha perbaikan dan pengamanan sungai dalam rangka pengamanan banjir tersebar di seluruh Indonesia, dan pada sungai-sungai tertentu seperti Wampu, Ular, Bengawan Solo, Citanduy, Banjir Jakarta dan lain-lain. Di samping itu juga usaha penanggulangan akibat bencana alam gunung berapi (Agung, Merapi, Kelud). Dalam program ini termasuk pula usaha pembukaan tanah persawahan pasang surut dan pengembangan daerah rawa dalam rangka pembukaan persawahan baru.

Di samping usaha-usaha tersebut di atas dilakukan pula usaha-usaha pelaksanaan survey, penyelidikan dan perancangan sumber-sumber air dalam rangka penyusunan pola induk, pengembangan air tanah untuk irigasi, perbaikan keadaan danau, dan penyelidikan masalah air yang meliputi hidrologi, hidrometri, hidraulik dan bangunan-bangunan air.

Pembangunan kelistrikan diarahkan pada usaha penyelenggaraan pelayanan bagi, kepentingan umum dengan tujuan agar dapat memberikan penyediaan tenaga listrik dengan keandalan dan kwalitas yang tinggi.

Berlandaskan pada pengarahan yang telah digariskan tersebut di atas, maka selama lima tahun terakhir ini telah dapat diselesaikan pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 1.161,591 MW; jaring transmisi sepanjang 1.441,845 km beserta gardu induk dengan kapasitas 1.309,83 MVA; jaring distribusi te-gangan, menengah sepanjang 4.445,480 km; jaring distribusi tegangan rendah sepanjang 4.576,311 km berikut gardu distribusi sebanyak 9.278 unit.

Dalam rangka meratakam dan menyebar-luaskan hasil pembangunan ke seluruh pelosok Indonesia,

45

Page 83: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

maka pembangunan kelistrikan juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan mendorong serta merangsang kegiatan ekonomi pedesaan. Usaha ini dilakukan dengan berbagai cara yang antara lain adalah pemanfaatan tenaga air yang berkapasitas kecil yang banyak terdapat di desa, pembangunan pusat listrik tenaga diesel yang berkapasitas kecil, serta penyadapan jaringan listrik tegangan menengah yang melewati desa.

45

Page 84: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Pembangunan p.usat pembangkit tenaga listrik diharapkan dapat melebihi sasaran yang telah ditetapkan, sehingga, kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dapat lebih dipenuhi. Di samping itu ke-luhan masyarakat karena biaya penyambungan listrik yang dirasakan terlalu mahal, juga telah dapat diturunkan sesuai dengan batas-batas kemampuan pengusahaan.

Perbaikan pengusahaan tenaga listrik maupun peningkatan organisasi yang mengelola tenaga listrik telah dapat meningkatkan kemampuan perusahaan. Dalam hubungan ini patut dicatat bahwa PLN telah berhasil mencapai titik keseimbangan operasi pada akhir tahun 1976/77 hal mana berarti dua tahun mendahului sasaran. Selanjutnya patut dicatat pula bahwa selama periode tahun 1973/74 - 1977/78, penjualan tenaga listrik telah meningkat rata-rata pertahun sebesar 11,70%, sedangkan penyediaan tenaga listrik telah me-ningkat rata-rata pertahun sebesar 10,40%.

Di sektor perhubungan dan, pariwisata sampai akhir tahun 1977/78 beberapa sasaran REPELITA II telah dicapai dan sebagian diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun 1978/79 mendatang. Hal ini telah meningkatkan produks jasa sektor perhubungan yang tentunya telah membantu memperlancar arus barang dan manusia serta telah berperanan dalam pembinaan kesatuan Bangsa dan Negara. Program pembangunan telekomunakasi, meteorologi/geofisika malahan telah melebihi sasaran Repelita II Salah satu sasaran sektor perhubungan yang belum tercapai adalah pada program jalan. Namun demikian keadaan jalan telah membaik dan dapat menam-pung lalulintas dan keperluan angkutan secara normal. Di samping itu mutu jalan, telah dapat ditingkatkan, sehingga masa pelayanan-nya lebih lama. Jika dulu hasil rehabilitasi jalan hanya bisa ber-tahan 2 - 5 tahun,

Page 85: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

maka jalan-jalan yang sekarang telah selesai ditingkatkan akan bisa,dipertahankan masa pelayanannya untuk waktu 5 - 10 tahun. Sampai tahun 1978/79,telah dan akan diselesaikan rehabilitasi jalan 7.957 km dan jembatan 21.939 m, peningkatan jalan 5.235 km dan jembatan 21.160 m, pembangunan baru jalan 841 km dan jembatan 6.484 m. Di samping itu telah dilakukan persiapan, survey, pembuatan design jalan dan jembatan

46

Page 86: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sehingga pelaksanaan pembangunannya dapat dimulai dan dilanjutkan pada Repelita III mendatang. Juga pembinaan konsultan dan kontraktor dalam negeri dilakukan sejalan dengan pelaksanaan di bidang jalan dan perhubungan lainnya.

Angkutan sungai dan hubungan ferry telah dan akan ditingkatkan dengan pembangunan 34 buah dermaga sungai dan 11 terminal ferry dan kapal ferry. Hubungan ferry . Merak - Bakahuni telah dimulai pembangunannya dan diharapkan selesai dalam 2 tahun.

Di bidang perhubungan laut telah dilaksanakan peremajaan armada niaga nusantara, antara lain melalui pembelian kapal-kapal sekitar 2.000 dwt dan rehabilitasi kapal sekitar 100.000 dwt. Fasilitas pelabuhan-pelabuhan penting telah dapat ditingkatkan. Di samping itu untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak telah ber-hasil dibangun dermaga container, seperti di Tanjung, Priok, yang akan disusul dengan pembangunan-pennbangunan dermaga container lainnya di pelabuhan Tanjung Perak, Belawan dan Palembang.

Pertumbuhan lalulintas angkutan udara mencapai 19% setahun untuk penumpang dan 27% untuk angkutan barang. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, kondisi pelabuhan telah pula ditingkatkan. Hampir semua ibukota propinsi telah dapat dihubungkan dengan pesawat udara bermesin jet sejenis pesawat F-28. Ada 3 pelabuhan udara yang telah dapat disinggahi pesawat sejenis DC-3; 18 pelabuhan udara mampu untuk didarati pesawat sejenis F-27; 15 pelabuhan udara dapat digunakan untuk operasi pesawat sejenis F-28; 8 pelabuhan udara dapat didarati pesawat sejenis DC-8 dan 2 pelabuhan udara dapat menampung operasi pesawat sejenis jumbo jet DC-10.

Jaringan penerbangan domestik bertambah luas dan telah berhasil menghubungkan 49 pelabuhan udara. Untuk memenuhi permintaan yang terus

Page 87: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

meningkat frekwensinya juga telah ditingkatkan sehingga kapasitas angkutan udara dalam negeri telah bertambah besar. Perkembangan tersebut di atas mengakibatkan bahwa hubungan antar kota di seluruh Indonesia menjadi lebih terjamin. Di sinilah letak pentingnya peranan sektor perhubungan tersebut.

47

Page 88: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam menunjang peningkatan hubungan-antara daerah terpencil, kegiatan angkutan perintis terus ditingkatkan. Sampai tahun 1977/ 78 melalui penerbangan perintis telah dapat dilayani 75 pelabuhan udara perintis di 22 propinsi. Juga telah dihubungkan beberapa daerah lainnya melalui pelayanan perintis laut antara 175 lokasi serta juga melalui angkutan perintis udara Melalui kegiatan angkutan perintis ini banyak daerah yang dulunya masih terisolir telah berhasil dibuka. Di samping itu dengan adanya angkutan perintis, kegairahan pembangunan di daerah telah tumbuh.

Tujuan untuk menjadikan perhubungan sebagai alat pemersatu sudah mulai tercapai dengan selesainya satelit domestik Palapa, sehingga seluruh ibukota propinsi dan kota-kota penting lainnya dapat dihubungkan satu dengan yang lain. Dengan diteruskannya pembangunan fasilitas transmisi dengan sistem microwave, hubungan ini akan diperluas lagi. Dalam tahun ini diharapkan Microwave Indo-nesia bagian Timur telah dapat mencapai Ujung Pandang. Selama empat tahun pertama Repelita II telah berhasil dibangun telepon otomat 403.780 sambungan dan telex 1.820 sambungan, sehingga jumlah sambungan telepon pada akhir Repelita II akan menjadi 650.000 sambungan, telex 3.630 sambungan. Kantor pos pembantu yang berhasil dibangun 348 buah. Pembangunan sambungan telepon selama REPELITA II jauh melebihi sasaran, karena kebutuhan yang sangat besar akan tambahan telepon dan usaha untuk memanfaat-kan sistim transmisi yang ada, baik sistim komunikasi satelit domestik (SKSD) maupun microwave. Kecuali fasilitas telekomunikasi, pembangunan kantor pos dan peralatannya juga ditingkatkan, sehingga hubungan menjadi lebih luas dan jasa pos juga bertambah baik.

Page 89: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Di bidang kepariwisataan nasional telah dilakukan pembangun-an daerah tujuan wisata di Bali terutama di Nusa Dua yang hingga kini telah mencapai tahap detail engineering. Rencana induk pem-bangunan pariwisata juga telah disiapkan.

Untuk merangsang kedatangan serta arus wisatawan secara massal telah diambil suatu kebijaksanaan untuk mempermudah pem-

48

Page 90: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

berian visa bagi wisatawan rombongan, agar arus wisatawan secara rombongan lebih meningkat.

Untuk meningkatkan kemampuan dan peranan koperasi dalam perekonomian, koperasi-koperasi primer diberi pembinaan yang meliputi bimbingan usaha, peningkatan permodalan, pengembangan orga-nisasi, pendidikan dan latihan perkoperasian. Kegiatan ini setiap tahun ditingkatkan.

Mengenai hasil-hasil pelaksanaan pembinaan tersebut dapat dikemukakan hal-hal berikut.

Sejumlah BUUD/KUD telah mampu melaksanakan pembelian gabah dan beras untuk menjaga agar para petani memperoleh harga yang sesuai dengan harga dasar. Pada tahun 1973/74 sebanyak 1.528 buah BUUD/KUD berhasil membeli sebanyak 336,8 ribu ton ekivalen beras dari para petani. Kemampuan tersebut setiap tahun meningkat sehingga dalam tahun 1977/78 sebanyak 2.176 buah BUUD/KUD berhasil turut melaksanakan kegiatan pembelian tersebut dan jumlah gabah/beras yang dibeli dari petani mencapai 381,4 ribu ton ekivalen beras.

Di bidang perkebunan, pada tahun 1975 koperasi telah berhasil melaksanakan pembelian kopra sebanyak 8.227 ton dan penjualan 6.502 ton. Pada tahun 1976 pembelian sebanyak 41.166 ton dan pen-jualan sebanyak 38.554 ton dan pada tahun 1977 pembelian 93.426 ton dan penjualan 89.293 ton. Dalam usaha membantu melaksanakan kebijaksanaan harga dasar untuk cengkeh, beberapa BUUD/KUD telah berhasil melaksanakan pembelian cengkeh dari para petani. Jumlah yang dibeli dalam tahun 1977 mencapai 5.223,6 ton cengkeh kering dengan nilai sebesar Rp. 20.126,4 juta. Dan jumlah yang dijual mencapai 5.186,6 ton cengkeh kering seharga Rp. 20.146,6 juta.

Sejak akhir tahun 1977, koperasi diikut-sertakan dalam kegiatan pengumpulan/pembelian garam rakyat dari petani garam. Dalam pelaksanaan kegiatan ini sampai pertengahan bulan Januari

Page 91: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

tahun 1978 BUUD/KUD yang bersangkutan telah berhasil menjual garam hasil pembeliannya dari para petani kepada PN Garam sebanyak 76.407 ton.

Untuk meningkatkan kegiatan perekonomian para pengusaha/ pedagang ekonomi lemah di pedesaan maka sejak pertengahan triwulan

49

Page 92: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

terakhir tahun 1976 BUUD/KUD menyalurkan kredit candak kulak bagi pedagang kecil/bakul didesa-desa. Dalam waktu kurang dari satu tahun BUUD/KUD yang ikut serta melaksarlakan kredit candak kulak telah berjumlah 1.245 buah, nasabahnya berjumlah 624.486 orang, dan nilai pinajaman mencapai Rp. 3.059,7 juta.

Simpanan anggota koperasi pada tahun 1973 berjumlah Rp. 6,788,1 juta. Pada tahun 1976 simpanan tersebut telah meningkat menjadi Rp. 14.766,4 juta.

Dengan meningkatnya simpanan anggota, adanya penyediaan jaminan kredit oleh LJKK serta penyediaan. fasilitas perkreditan lain, maka modal usaha koperasi yang pada tahun 1973 berjumlah Rp. 21.858,7 juta, pada akhur tahun 1976 telah meningkat menjadi Rp. 51.799,9 juta.

Pada tahun 1972 terdapat 18.054 buah koperasi. Sampai pada akhir tahun 1976 jumlah koperasi meningkat menjadi 23.214 buah.

Pada tahun 1972 terdapat 633, buah BUUD/KUD dan dalam tahun 1973 jumlah PUUD/KUD meningkat menjadi 2.361 buah. Dalam tahun 1977 jumlah tersebut telah mencapai 4.402 buah.

Anggota koperasi pada tahun 1973 berjumlah 2.972 ribu orang. Pada tahun 1976 jumlah anggota koperasi meningkat menjadi 7.479 ribu orang.

Mengenai pendidikan dan latihan dapat dikemukakan bahwa sela-ma 5 tahun sebanyak 33.928 orang tenaga dari lingkungan garakan koperasi telah mengikuti kursus-kursus yang diselenggarakan. Kursus-kursus dan latihan-latihan, yang mereka ikuti meliputi kursus tata-lak-sana, pembukuan, pergudangan, perkreditan, kursus-kursus untuk anggota pengurus, anggota badan pemeriksa dan manager.

Untuk lebih meningkatkan kemampuan dan peranan BUUD/KUD dalam porekonomian nasional pada tanggal

Page 93: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

6 Pebruari 1978 dikeluar-kan Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa /Ko-perasi Unit Desa. Instruksi tersebut dimaksudkan untuk memperjelas tugas masing-masing Mentri dan Pejabat dalam pembinaan BUUD/ KUD. Di samping itu instruksi tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan dan mensinkronisasikan kegiatan para pejabat di pusat

50

Page 94: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

maupun di daerah untuk membantu pembinaan dan pengembangan BUUD/KUD. Dengan adanya instruksi tersebut kebijaksanaan-kebijaksanaan serta langkah-langkah para pejabat, baik di Pusat maupun di Daerah, akan dapat lebih terkoordinasikan secara mantap.

Di bidang perdagangan dalam negeri selama tahun-tahun 1973/74 - 1977/78 dilaksanakan kebijaksanaan penyelenggaraan sarana penyangga nasional yang meliputi beras, gula, pupuk, semen, besi beton, kertas koran, aspal dan obat-obatan. Kebijaksanaan ini dijalankan agar persediaan barang-barang dan bahan-bahan industri selalu dapat mengimbangi permintaan pada tingkat harga yang wajar.

Untuk memperluas pasaran barang-barang produksi dalam negeri sejak tahun 1975 diselenggarakan Pusat Pameran Dagang. Sampai dengan tahun 1977/78 jumlah perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan pamerari dagang tersebut mencapai 562 buah.

Dalam rangka meningkatkan dayaguna dan hasilguna sistem pemasaran telah dilaksanakan hal-hal berikut. Di samping gudang untuk pangan yang telah disebutkan, dalam tahun 1977/78 telah selesai dibangun gudang-gudang pupuk yang seluruhnya berkapasitas 324.500 ton untuk menambah fasilitas gudang yang telah ada yang kurang lebih berkapasitas 368.400 ton. Selain itu dalam tahun 1977/78 telah selesai juga dibangun suatu kompleks pergudangan Cakung yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang dan sebagai entrepot publik yang seluruhnya berkapasitas lebih kurang 1,2 juta ton. Kompleks pergudangan ini sejak tahun yang balu telah mulai dimanfaatkan sepenuhnya.

Selanjutnya selama tahun-tahun 1974/75 - 1977/78 telah disusun konsep standar konsensus barang yang meliputi 100 jenis komoditi. Atas dasar standar konsensus tersebut telah ditetapkan standar mutu barang-barang ekspor untuk 49 komoditi.

Page 95: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Untuk perluasan kesempatan usaha pada tanggal 30 Desember 1977 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing Dalam Perdagangan. Dalam pelaksanaan per-aturan pemerintah tersebut , diperkirakan terdapat sebanyak 11.983 peru sahaan perdagangan asing domestik yang harus mengalihkan statusnya menjadi perusahaan perdagangan nasional.

51

Page 96: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

52

Sejak diikeluarkannya Peraturan Perusahaan Dagang dan Jasa Asing dan Perwakilannya pada akhir tahun 1970 maka dilaksanakan penertiban dan pengawasan terhadap Perwakilan Perusahaan Dagang, Asing. Penertiban dan pengawasan tersebut selama 5 tahun ini diteruskan. Kebijaksanaan ini di samping untuk memperluas kesempatan usaha juga dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada pengusaha/perusahaan nasional di bidang kegiatan perdagangan. Dewasa ini terdapat sekitar 184 perwakilan perusahaan perdagangan asing.

Usaha meningkatkan peranan pedagang golongan ekonomi lemah selama lima tahun ini memperoleh prioritas utama. Di samping menyediakan fasilitas kredit untuk mereka, sejak tahun 1975/76 sampai dengan tahun 1977/78 telah ditatar sebanyak 3.109 orang pedagang dan di antaranya sebanyak 2.470 orang pedagang memperoleh kesempatan berkonsultasi. Untuk meningkatkan, fasilitas berdagang bagi pedagang golongan ekonomi lemah maka dalam tahun-tahun 1976/77 dan 1977/78 dikeluarkan Inpres Pasar. Sebagai pelaksanaan Inpres tersebut telah selesai dibangun dan dipugar sebanyak 170 pasar di 21 propinsi.

Masalah ketenaga kerjaan di Indonesia bersifat struktural dan panca dimensi. Pertama, pertambahan penduduk yang cepat sehingga menimbulkan kelebihan tenaga kerja secara umum Kedua, kekurang seimbangan dalam susunan umur angkatan kerja dimana golongan umur muda relatif lebih besar jumlahnya. Ketiga, kurang seimbangnya penyebaran tenaga kerja secara geografis. Keempat, kekurang seim-bangan antara jenis tenaga terdidik yang dibutuhkan dengan jenis-jenis tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistim pendidikan yang ada. Kelima, mekanisme penyaluran tenaga kerja belum berjalan lancar.

Kesemua masalah yang disebutkan di atas

Page 97: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

menimbulkan berbagai kepincangan antara tenaga kerja, kesempatan kerja dan produksi.

Berlandaskan Garis-Garis Besar Haluan Negara, dalam rangka pemecahan masalah ketenaga kerjaan di Indonesia, maka di dalam Repelita II telah digariskan dan dirumuskan tiga kebijaksanaan. Per-tama, kebijaksanaan yang bersifat umum di bidang ekonomi dan sosial mencakup segi-segi fiskal, moneter, pendidikan dan keluarga berencana. Kedua, kebijaksanaan sektoral khususnya dalam bidang

52

Page 98: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pertanian. Ketiga, kebijaksanaan khusus seperti Program Pembangunan Desa, Program Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja, Program Pendidikan Tenaga Kerja dan Program Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kebijaksanaan khusus seperti yang dimaksudkan di atas dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 99: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

a. Program Pembangunan Desa. Program ini terdiri dari kegiatankegiatan Proyek Padat Karya Gaya Baru, Proyek Pengembangan Usaha Non Pertanian, Proyek Pengembangan Kredit Desa, Proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, Proyek Reboisasi dan Penghijauan. Selama Pelita II kegiatan-kegiatan pembangunan melalui proyek-proyek di atas senantiasa meningkat terus dari tahun ke tahunnya.Proyek Padat Karya Gaya Baru telah dapat dilaksanakan di 1.294 kecamatan selama periode 4 tahun PELITA II. Jumlah tenaga kerja yang terserap setiap harinya meningkat dari 56.000 orang dalam tahun 1974/75 menjadi 200.972 orang dalam tahun 1977/78. Hasil fisik yang dicapai meningkat pula secara berarti. Jalan desa yang telah dijperbaiki/dibangun pada tahun 1974/75 tercatat sepanjang 415 km; dalam tahun 1977/78 menjadi 2.448 km.Demikian pula kegiatan-kegiatan proyek lainnya seperti pembuatan/perbaikan saluran pengairan tersier, penghijauan dan terasering, pengembangan usaha non-pertanian, pengembangan kredit desa, dan bantuan pembangunan daerah tingkat II. Semua kegiatan di atas menunjukkan angka-angka yang semakin menaik selama 4 tahun pelaksanaan Pelita II.

b. Program Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja. Program ini meliputi beberapa kegiatan yaitu Proyek Pengerahan Tenaga Kerja Sukarela-BUTSI, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Pemanfaatan Anggota ABRI/POLRI, Pembinaan Pengusaha Lemah, Pembatasan Tenaga Asing, Informasi Pasar Kerja dan Antar Kerja serta Perencanaan Tenaga Kerja. Selama pelaksanaan Pelita II telah berhasil dikerahkan sejumlah 4.370 orang TKS-BUTSI dan 12.665

Page 100: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

53

Page 101: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

orang dalam rangka KKN yang terdiri dari mahasiswa dari per-guruan-perguruan tinggi negeri. Kegiatan-kegiatan lainnya juga nampak meningkat selama periode 4 tahun Pelita II.

c. Program Pendidikan Tenaga Kerja. Selama 4 tahun pelaksanaan Pelita II kegiatan-kegiatan dalam rangka pragram ini terus meningkat. Peningkatan ini diwujudkan dalam berituk perluasan dan perbaikan fasilitas dan daya-tampung, dari Pusat-Pusat Latihan Kerja (PLK). Daya tampung dari PLK Industri dan PLK Pertanian di Jawa telah meningkat menjadi 700 arang untuk setiap giliran. Dalam usaha pengklasifikasian pekerjaan, selama 4 tahun Pelita II, telah berhasil dianalisa sebanyak 4.762 jabatan.

d. Program Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja. Peningkatan yang yang dilakukan pada program ini antara lain adalah perbaikan peraturan dan pelaksanaan pengupahan dengan menetapkan upah minimum. Dalam hubungan, ini telah dapat di tetapkan upah minimum regional untuk 3 proppinsi dan upah minimuan sektoral di 10 propinsi. Kegiatan dalam bidang perlin-dungan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja selama periode 1973/74 sampai 1977/78 meningkat pula. Jumlah perjanjian kerja bersama (PKB) dan banyaknya perusahaan yang tercakup bertambah masing-masing dari 13 dan 20 dalam tahun 1973/74 menjadi 154 dan 1.300 dalam tahun 1977/78. Demikian pula tentang jaminan sosial dan keluanga berencana di perusahaan-perusahaan terlihat adanya perluasan dan peningkatan kegiatan.

Penyebaran penduduk dan tenaga kerja yang tidak seimbang antara pulau Jawa, Bali dan Lombok dengan pulau-pulau lainnya telah mengakibatkan pemanfaatan sumber-sumber daya alam dan manusia tidak mencapai keadaan yang

Page 102: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

optimal.Garis-garis Besar - Haluan Negara telah

menggariskan bahwa transmigrasi merupakan usaha pemanfaatan potensi-potensi ekonomi yang sangat luas dan membuka kesempatan kerja yang lebih besar.

Bertolak dari landasan tersebut maka dalam Repelita II transmigrasi diarahkan kepada ikhtiar memperluas kesempatan kerja bagi petani yang tidak/sedikit memiliki tanah, memperluas areal tanaman

Page 103: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

54

Page 104: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pangan dan ekspor. Upaya ini dimaksudkan untuk mendorong pembangunan daerah melalui pembentukan pusat-pusat pembangunan baru yang selanjutnya dapat memperkokoh ketahanan dan keamanan nasional serta meningkatkan pembinaan kesatuan bangsa.

Kebijaksanaan penyelenggaraan transmigrasi dalam Repelita II adalah meningkatkan intensitas pelaksanaan secara keseluruhan baik di daerah asal maupun di daerah penerima. Peningkatan intensitas ini selain untuk memperbaiki kwalitas pelaksanaan juga untuk bisa melayani jumlah transmigran yang lebih besar.

Selama pelaksanaan PELITA II, dari tahun ke tahunnya, telah berhasil dipindahkan sejumlah 36.706 KK dalam tahun 1974/75, 2.949 KK tahun 1975/76, 16.697 KK tahun 1976/77 dan 8.112 KK tahun 1977/78.

Dalam rangka penyediaan areal, selama 4 tahun PELITA II, telah dilaksanakan survei identifikasi calon lokasi seluas kurang lebih 13.349.900 Ha.

Persiapan fisik di daerah penerima, dari tahun ke tahun selama Repelita II, terus meningkat. Pembangunan jalan untuk setiap 1.000 KK atau untuk setiap 2 unit desa rata-rata 49 km, 110 km, 100 km dan 88,9 km berturut-turut untuk tahun 1974/75, 1975/76, 1976/ 77 dan 1977/78. Pembangunan poliklinik meningkat dari 2 unit untuk setiap 1.000 KK menjadi 2,7 unit dalam tahun 1977/78. Demikian pula pembangunan gedung sekolah, BUUD /KUD, rumah ibadah dan lain-lainnya.

Pembinaan usaha-tani transmigran semakin diintensifkan, se-hingga memberikan kenaikan dalam tingkat produktifitasnya. Produksi padi di daerah non-pasang-surut meningkat dari 1,15 ton/Ha tahun 1974/75 menjadi 1,50 ton/Ha dalam tahun 1975/76; selanjutnya,meningkat lagi menjadi 1,95

Page 105: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

ton/Ha dan 2,88 ton/Ha dalam tahun 1976/77 dan 1977/78. Di daerah pasang-surut produksi padi dalam tahun 1974/75; 1975/76; 1976/77 dan 1977/78 masing-masing tercatat 1,30 ton/Ha; 1,80 ton/Ha; 1,92 ton/Ha dan 1,75 ton/Ha. Demikian pula produksi tanaman keras, tanaman palawija dan ternak pada umumnya memperlihatkan adanya perbaikan.

55

Page 106: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian diselenggarakan dengan berpedoman pada Keputusan Presiden No. 29 tahun 1974, tentang pembentukan Badan Pengembangan, Pembina, dan Pelaksana Pembangunan Daerah Transmigrasi. Mekanisme kerja dari Badan ini selama berlangsungnya Pelita II, secara bertahap terus diperluas, diperbaiki dan disempurnakan. Kesemuanya itu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja secara menyeluruh dan terpadu.

Kebijaksanaan dan program-program pembangunan daerah, pedesaan dan kota dalam 5 tahun terakhir ini benar-benar ditujukan untuk mendukung terselenggaranya tujuan pembangunan, baik mengenai peningkatan pertumbuhan, pemerataan maupun stabilitas nasional. Kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pembangunan yang telah dilaksanakan semenjak Repelita I dilanjutkan dan ditingkatkan dalam Repelita II. Peningkatan pembangunan secara sektoral yang tersebar diseluruh daerah Wilayah Indonesia ini dikaitkan dan diserasikan dengan usaha pembangunan daerah. Hal itu ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang mendesak maupun untuk mengembangkan sumber potensiil yang terdapat di dalam lingkungan masing-masing daerah. Keserasian usaha ini diselenggarakan melalui konsultasi-konsultasi regional maupun konsultasi nasional. Hasil-hasil pembangunan di daerah-daerah menampakkan kemajuan-kemajuan yang cukup menggembirakan.

Selama tahun 1973/74 s/d 1977/78 usaha pembangunan daerah, pedesaan dan kota telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berbagai proyek-proyek di bidang ekonomi maupun sosial-budaya tersebar dan merata keseluruh tanah air melalui pelaksanaan programprogram dan proyek-proyek, baik sektoral, regional maupun program-

Page 107: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

program Inpres. Berbagai usaha itu telah menaikkan taraf hidup masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Demikian pula diusahakan keselarasan laju pertumbuhan dan perkembangan antar daerah serta pemerataan kegiatan-kegiatan pembangunan.

Bantuan pembangunan daerah tingkat I dalam tahun pelaksanaan yang pertama yaitu pada tahun 1974/75 berjumlah Rp. 43,950 milyar dengan jumlah bantuan minimum sebesar Rp. 500 juta. Pada tahun

56

Page 108: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

1977/78 jumlah ini meningkat menjadi Rp. 75 milyar dengan bantuan minimum sebesar Rp. 1,5 milyar. Sejak tahun 1973/74 s/d, 1977/78 jumlah seluruh bantuan pembangunan daerah tingkat I adalah sebesar Rp. 231,687 milyar. Proyek-proyek yang dilaksanakan dalam rangka ini berjumlah 8.039 buah.

Pembangunan daerah Irian Jaya yang telah dilaksanakan selama lima tahun (1973/74 - 1977/78), telah berhasil menaikkan kesejahteraan hidup penduduk di Irian Jaya, sehingga berangsur-angsur meningkat setaraf dengan penduduk di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Dari tahun 1973/74 s/d 1977/78, anggaran yang disediakan untuk pembangunan daerah Irian Jaya adalah sebesar Rp 34,651 milyar, yang terdiri dari anggaran sektoral sebesar Rp 23,5 milyar dan Bantuan Inpres sebesar Rp 11,151 milyar.

Pembangunan daerah Timor Timur yang telah dimulai sejak tahun 1976/77 dilanjutkan dalam tahun 1977/78. Selama dua tahun anggaran yang disediakan seluruhnya berjumlah Rp 7,664 milyar, yang terdiri dari anggaran sektoral sebesar Rp 4,65 milyar dan Bantuan Inpres sebesar Rp 3,014 milyar. Dengan dana tersebut telah dapat dibangun dan direhabilitir berbagai proyek terutama di bidang pendi-dikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan prasarana fisik lainnya antara lain bidang pekerjaan umum dan perhubungan.

Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II yang telah dilaksanakan selama Repelita I dilanjutkan dan ditingkatkan dalain Repelita II. Pada tahun 1973/74 besarnya bantuan ialah Rp 150,- per kapita serta bantuan minimum adalah sebesar Rp 12 juta. Dalam tahun 1977/ 78 jumlah bantuan telah naik menjadi Rp 450, per kapita serta bantuan minimum adalah sebesar Rp 40 juta. Selama lima tahun (1973/74 -

Page 109: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

1977/78) seluruh Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II berjumlah Rp 252,9 milyar.

Proyek-proyek yang dilaksanakan selama jangka waktu tersebut seluruhnya berjumlah 20.758 buah, terdiri dari pembangunan/rehabilitasi jalan, jembatan, pengairan serta proyek-proyek lainnya yang dianggap penting oleh Daerah Tingkat II.

57

Page 110: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Demikian pula halnya dengan pembangunan daerah pedesaan. Jumlah Bantuan. Pembangunan Desa yang pada tahun 1973/74 ber-jumlah Rp. 100.000,- per desa, telah meningkat menjadi Rp. 350.000,-- pada tahun 1977/78. Selama lima tahun (1973/74 -- 1977/78) seluruh Bantuam Pembangunan Desa berjumlah Rp. 75,997 milyar. Proyek-proyek yang dilaksanakan seluruhnya berjumlah 280.365 buah meliputi prasarana produksi, perhubungan, pemasaran dan prasarana sosial lainnya

Kegiatan lainmya seperti pembetrtukan dan pembisraan Unit Dae -rah Kerja Pembangunan (UDKP) dan Lembaga Sosial Desa (LSD), resettlement desa, pemugaran perumahan desa dan lingkungan desa, terus dilanjutkan.

Untuk menunjang kegiatan pembangunan daerah-daerah tersebut dausahakan peningkatan kemanpuan perencanaan BAPPEDA dan apa- ratur Pemerintah Daerah lainnya melalui pendidikan dan latihan dan penyempurnaan berbagai Peraturan Daerah. Demikian pula diberikan bantuan bagi pembanguman kantor Kabupaten, Kecamatan, Agraria, rumah jabatan Bupati dan Camat.

Dalam rangka usaha terselenggaranya tata ruang yang teratur dan tertib dilanjutkan kegiatan tata guna tanah, tata kota dan daerah dan tata agraria. Mengenai hal terakhir menyangkut pendaftaran tanah dan penerbitan pengurusan hak-hak aras tanah.

Guna menunjang pembangunan daerah, pedesaan dan kota dilakukan pula berbagai penelitian regional dan daerah seperti penelitian pola tata desa, pengembangan hukum pertanahan dan resettlement desa. Demikian pula berbagai studi pengembangan regional.

Berbagai program Inpres lain seperti program Inpres SD, Inpres Samijaga, Inpres Pasar dan lain lain telah memberi sumbangan yang berarti dalam

Page 111: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pembangunan daerah dan pedesaan.Di bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap

Tuhan Yang Maha esa, selama lima tahun ditingkatkan terus berbagai kegiatan pembangunan di bidang bimbingan dan penerangan agama. Sejak Repelita II telah diusahakan pengintegrasian dan penyerasian kegiatan penerangan agama dengan kegiatan penerangan pada umumnya, seperti usaha

58

Page 112: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pemanfaatan mass-media, seni budaya, kepramukaan dan lain seba-gainya. Untuk menemukan metode dan sistem penerangan agama yang sesuai bagi pembinaan suku terasing dan transmigran serta para remaja, telah dilakukan pula studi khusus di berbagai daerah.

Antara tahun 1973/74 s/d tahun 1977/78 telah diberi bimbingan agama Islam kepada 1.787 kelompok karyawan dan 1.412 kelompok lainnya terdiri dari suku terasing, transmigran dan kelompok remaja serta kelompok khusus, di samping penyediaan buku/brosur agama sebanyak 7,5 juta eksemplar dan 43.380 buah paket dakwah. Demikian pula telah disediakan berbagai jenis peralatan penerangan audio-visuil.

Kegiatan penerangan dan dakwah agama Kristen Protestan diarahkan untuk lebih meluaskan pengetahuan agama bagi mereka yang telah mendapat bimbingan dan penyuluhan sebelumnya. Antara tahun 1973/74 s/d 1977/78 telah dilaksanakan bimbingan agama kepada 119 kelompok suku terasing dan transmigran serta penyediaan 155.000 brosur agama serta 11.838 buah paket dakwah.

Kegiatan penerangan agama Katolik meliputi usaha bimbingan agama kepada 74 kelompok suku terasing dan transmigran di samping penyediaan sejumlah buku penuntun agama sebanyak 154.000 buku penuntun agama dan 4.340 buah paket dakwah.

Dalam rangka mendorong kegairahan penghayatan kehidupan beragama, telah diselenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) secara berkala, yang terakhir telah diselenggarakan di Menado dalam tahun 1977.

Penyelenggaraan mimbar-mimbar Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa di TV sangat bermanfaat sebagai usaha penerangan dan

Page 113: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bimbingan agama untuk berbagai golongan umat ber-agama, termasuk bagi para pemuda dan remaja.

Bantuan pembangunan atau rehabilitasi tempat-tempat peribadatan terutama diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang lemah keadaan sosial ekonominya sehingga tidak dapat menyediakan sarana atau tempat peribadatan yang layak. Dalam lima tahun terakhir telah diberikan bantuan kepada sekitar 360 buah sarana/tempat peribadatan.

59

Page 114: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam 4 tahun Repelita II telah diberikan bantuan untuk melanjutkan perluasan atau perbaikan kembali 823 buah tempat peribadatan yang terdiri dari 697 mesjid, 45 gereja Kristen Protestan 43 gereja Katolik dan 38 Pura Wihara/Budha.

Pembangunan mesjid Istiqlal terus dilanjutkan dan pada bulan Pebruari 1978 telah diresmikan penggunaannya untuk tempat peribadatan dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.

Pembangunan Balai Nikah dan Balai Sidang Pengadilan Agama ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, dan untuk menyelesaikan perkara-perkara nikah talak, rujuk dan perceraian di kalangan masya-rakat Islam.

Usaha-usaha pengadaan kitab suci dalam rangka pembangunan dibidang agama, kecuali untuk membantu, masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan kitab suci, juga dimaksudkan untuk merangsang dan memberikan bimbingan kepada masyarakat, khususnya para ahli dan penerbit, untuk senantiasa mengembangkan metode penafsiran kitab suci yang dapat memudahkan dan menarik perhatuan masyara-kat dalam mempelajari ajaran agama masing-masing.

Dalam tahun 1974/75 s/d tahun 1978/79 telah disediakan dan disebarkan, sejumlah 2.983325 buah kitab suci dari berbagai golongan agama, terdiri dari :(a) Kitab suci umat Islam 2.441.170 buah;(b) Kitab suci umat Kristen Protestan sebanyak 192.555 buah;(c) Kitab suci umat Katholik sebanyak 233.600 buah dan(d) Kitab suci umat Hindu/Budha sebanyak

Page 115: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

116.000 buah.Penyempurnaan pemberian fasilitas dalam

rangka peningkatan pelayanan perjalanan haji antara lain dilakukan melalui pemberian bantuan pembangunan sarana haji, yang dari tahun ke tahun ditingkatkan.

Untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan para jemaah haji, setiap tahun diteibitkan buku-buku/pedoman tata cara ibadah haji, di samping diberikan bimbingan ibadah haji sebelum meninggalkan

60

Page 116: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

daerah dan tempat tinggal masing-masing ke kota-kota pelabuhan tempat pemberangkatan jemaah haji menuju Tanah Suci Mekkah.

Usaha-usaha pembangunan untuk meningkatkan suasana kerukunan hidup antara umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa dari berbagai golongan agama dan penga-nut kepercayaan, terutama dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Mengadakan dialog antara pemuka-pemuka agama dari berbagai golongan agama dan penganut kepercayaan di daerah yang bersangkutan dan telah pula diberikan bantuan kepada sejumlah lembaga keagamaan swasta dan sekaligus usaha-usaha mereka di arahkan kepa-da kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang terciptanya suasana ke-rukunan hidup di antara para pemeluk agama dan penganut keper-cayaan serta usaha-usaha bimbingan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa terus ditingkatkan untuk mengarahkannya kepada tata hidup dan sikap yang sesuai dengan tujuan pembangunan.

Pembinaan pendidikan agama di semua tingkat terutama di arahkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan perguruanperguruan agama.

Dalam lima tahun terakhir ini telah direhabilitasi 103 madrasah ibtidaiyah (termasuk madrasah ibtidaiyah percontohan). Di samping itu telah diperbaiki kembali 8.380 madrasah ibtidaiyah swasta dalam rangka Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar.

Dalam lima tahun antara tahtm 1973/74 s/d 1977/78 telah diperbaiki kembali 79 buah madrasah tsanawiyah (termasuk madrasah percontohan) yang tersebar di beberapa Propinsi dan meliputi 344 ruang kelas.

Page 117: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Untuk peningkatan mutu madrasah aliyah negeri, telah dibangun/ direhabilitasi 42 madrasah aliyah (termasuk madrasah aliyah percontohan).

Di samping itu telah pula direhabilitasi 167 PGAN (162 PGAN ISLAM, 2 PGAN HINDU dan 3 PGAN KRISTEN) yang meliputi 650 ruang belajar juga telah disediakan 125.000 buku-bukti pedoman bagiguru dan murid.

61

Page 118: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka pengembangan pondok pesantren telah dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain menatar dan melatih 1.736 tenaga pem-bina pondok pesantren selama tahun 1973/74 s/d 1977/78.

Demikian pula diberikan bantuan pembinaan berupa 595 unit alat-alat ketrampilan, terdiri dari alat-alat ketrampilan pertanian, per- tukangan, kesehatan, jahit menjahit dan lain-lain sebagainya yang telah dibagikan kepada 241 pondok pesantren. Kecuali itu juga bantuan pembangunan ruang workshop, rehabilitasi gedung dan asrama, alat-alat praktek ketrampilan, buku-buku motivasi umum dan pengetahuan ketrampilan.

Peningkatan pembinaan perguruan tinggi agama dilakukan antara lain melalui pengaturan kembali jumlah fakultas di lingkungan IAIN yang semula berjumlah 104 buah yang berinduk pada 14 IAIN. Sejak dilakukannya pengaturan kembali tersebut jumlah fakultas menjadi 82 buah. Usaha pembinaan lainnya adalah peningkatan mutu staf pengajar, di samping usaha secara bertahap melengkapi sarana dan fasilitas yang dibutuhkan.

Selama periode lima tahun terakhir ini telah diusahakan penanganan yang lebih mendasar dari masalah-masalah pendidikan yang dihadapi, antara lain dengan menggariskan serangkaian kebijaksanaan pokok sebagai penjabaran kebijaksanaan dasar yang telah ditetapkan dalam GBHN yaitu perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, Pemeliharaan dan, peningkatan mutu pendidikan, pengembangan sistem pendidikan yang lebih mendukung bagi pembangunan, peman-tapan pendidikan di luar sekolah dan perluasan partisipasn generasi muda dalam proses pembangunan.

Dalam rangka memperluas dan meratakan kesempatan belajar pada SD usaha yang telah dilakukan sejak akhir 1973/74 sampai dengan tahun

Page 119: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

1977/78 melalui Program. Bantuan Pembangunan Se-kolah Dasar (Inpres SD) ialah pembangunan 16.000 buah gedung SD baru yang masing-masing terdiri, dari 6 ruang kelas dan satu ruang guru (unit I dan unit II) dengan setiap ruang kelas 40 tempat belajar. Kemudian 15.000 gedung SD unit I (tiga ruang kelas dan satu ruang guru), yang masih- akan dilanjutkan dalam tahun 1978/79 dengan

62

Page 120: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pembangunan 15.000 unit 11 (tiga ruang kelas). Di samping itu masih dibangun 15.000 ruang kelas tambahan pada SD-SD yang ada. Dengan Pembangunan SD seperti itu maka akan terbuka tambahan, kesempatan belajar pada SD untuk 8 juta anak pada akhir Repelita II. Hal ini dirangsang pula pemanfaatannya melalui penghapusan SPP sejak tahun 1977 untuk kelas I s/d kelas III SD.

Di samping pembangunan gedung SD baru juga dilakukan perbaikan kembali (rehabilitasi) gedung-gedung sekolah yang lama. Sejak tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah diperbaiki kembali sejumlah 41.017 gedung sekolah, yaitu 28.467 SD Negeri, 4.170 SD Swasta dan 8.380 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). Untuk tahun 1978/79 akan diperbaiki sejumlah 15.000 gedung sekolah. Sehingga sampai dengan Repelita II akan diperbaiki sejumlah 56.017 sekolah.

Sejak tahun 1973/74 telah dilaksanakan pengangkatan guru-guru dan tenaga lainnya. Selama Repelita II telah dilaksanakan pengang-katan 224.000 guru SD termasuk 31.000 guru agama.

Selama Repelita II akan diberikan penataran terhadap 634.000 guru SD.

Jumlah buku pelajaran pokok (Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Indonesia) yang telah dicetak dan dibagikan pada semua SD (Negeri dan Swasta) antara tahun 1973/74 satrkpai dengan 1977/78 telah mencapai 193,2 juta. Dalam tahun 1978/79 akan dicetak sebanyak 55,6 juta buku. Hingga pada akhir Repelita II akan tersedia 248,8 juta buku.

Demikian pula antara tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah disediakan 36,7 juta buku bacaan untuk setiap SD (termasuk SD Inpres yang sudah ada kelas IV) rata-rata 500 judul untuk setiap-SD. Tahun 1978/79 akan disediakan lagi sebanyak 8,5 juta buku, sehingga akhir Repelita II akan

Page 121: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

tersedia 45,2 juta buku.Untuk pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB)

telah disiapkan naskah kurikulum sebanyak 33 buah dan 59 buah pedoman guru, penataran guru dan pembina, dan penyediaan alat-alat pendidikan serta telah direhabilitasi 39 Sekolah Luar Biasa (SLB) di samping dibangun sebuah SLB baru.

63

Page 122: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Perluasan daya tampung pada SMP terutama dilakukan melalui pembangunan gedung baru SMP sejumlah 352 buah (dengan rata-rata 10 ruang kelas) di samping pertambahan 4.450 ruang kelas baru. Sebagai usaha pemantapan fasilitas belajar yang telah ada telah pula diperbaiki kembali 1.526 gedung SMP.

Perluasan kesempatan belajar pada SMP telah ditunjang dengan pengangkatan guru baru sebanyak 24.000 orang.

Peningkatan mutu pendidikan SMP terutama telah diusahakan melalui penataran guru, penyediaan buku peiajaran pokok dan secara khusus dengan melengkapi semua SMP dengan ruang-ruang laboratorium IPA beserta peralatannya.

Sejak tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah ditatar 11.770 guru SLTP termasuk 1.409 kepala sekolah dan 1.457 guru SMP terutama IPA dan Matematika. Jumlah buku pelajaran pokok yang telah disediakan mulai tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 adalah 18.392.Peningkatan mutu-SLTP telah pula dimantapkan dengan berlakunya kurikulum 1975 yang telah disebar-luaskan sejumlah 12.792 set.

Untuk mempercepat perluasan kesempatan belajar pada SMA maka selama lima tahun telah dibangun 45 sekolah dan 783 ruang kelas baru. Tahun 1978/79 akan dibangun lagi 31 sekolah dan 300 ruang kelas baru.Selain membangun gedung sekolah dan ruang kelas baru telah pula-dilakukan rehabilrtasi sebanyark 460 sekolah. Tahun 1978/79 akan direhabilitasi 100 sekolah.

Pengadaan buku pelajaran telah dilakukan meliputi jumlah 11.341.500 eksemplar. Selanjutnya untuk meningkatan mutu pendidikan telah dibangun ruang laboratorium beserta peralatannya untuk 430 sekolah.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan

Page 123: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

memantapkan daya tampung pendidikan teknik telah dilakukan usaha untuk mengembangkan dan merehabilitasi fasilitas pendidikan yang meliputi bangunan, peralatan dan perlengkapan pendidikan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap 8 buah STM Pembangunan (4 tahun)

64

Page 124: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dan 5 Pusat LatJhan Pendidikan Teknik (PLPT), 45 STM, 6 buah SMTK dan 4 buah SMT khusus (pertanian, grafika dan penerbangan). Di samping itu dilakukan juga penambahan ruang sebanyak 367 ruang.

Untuk keperluan penataran guru telah ditingkatkan Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi tingkat nasional di Bandung sedangkan untuk tahun 1978/79 direncanakan pengembangan 3 Balai Pena-taran Guru tingkat regional. Jumlah guru teknologi yang telah ditatar adalah 1.800 tenaga.

Dalam rangka pembinaan sekolah menengah kejuruan telah dikembangkan, dan direhabilitasi 45 SMEA Pembina, 22 SMKK, 7 SMTK, 9 SMPS, 2 SMIK, 6 SMSR, 14 SMKI dan 4 SMM.

Juga dilakukan pengadaan buku pelajaran bagi SMEA sebanyak 2.037.000 eksemplar. Bagi sekolah kejuruan lainnya pengadaan buku selama lima tahun telah mencapai sebanyak 812.450 eksemplar.

Dalam rangka pembinaan pendidikan guru, telah direhabilitasi dan diperluas SPG beserta asrama sejumlah 101 SPG, 3 SGPLB dan 6 SGO.

Selanjutnya diterbitkan buku pelajaran pokok sobanyak 2.145.000 eksemplar.

Pembinaan kurikulum ditingkatkan sejak tahun 1976/77 baik untuk SPG, SGO maupun IKIP.

Selama lima tahun terakhir ini telah diadakan perluasan fasilitas belajar pada 39 Uriwversitas/Institut Negeri lebih dari 185 ribu m² ruang kuliah/kantor 87 ribu m2 ruang laboratorium dan 21 ribu m² ruang perpustakaan sehingga seluruh perluasan fasilitas belajar mencapai 293.800 m2. Perhatian khusus diberikan pada kelengkapan peralatan laboratorium, baik untuk keperluan pengajaran pada mahasiswa maupun untuk penelitian oleh dosen. Di samping itu telah di-

Page 125: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bangun perumahan dosen sebanyak 892 buah.Selama lima tahun disediakan buku pelajaran

pokok sebanyak 147 ribu buku, diktat 1.145 judul, dan buku perpustakaan yang disediakan berjumlah 89.125 buah.

65

Page 126: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Selama lima tahun telah ditatar dosen-dosen sebanyak 5,635 orang yang terdiri dari 2.128 orang dalam bidang-bidang ilmu per-tanian, science dan teknologi serta ilmu kedokteran, 1.818 orang dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya; 952 orang dalam ilmu pendidikan keguruan serta 737 orang tenaga teknis.

Kuliah Kerja Nyata telah diikuti oleh mahasiswa sebanyak 12.665 orang.

Dalam rangka pembinaan pendidikan luar sekolah sejak tahun 1973/74 s/d tahun 1977/78 telah dilakukan kursus untuk 844.115 peserta, diantaranya terdapat 426.405 orang yang mengukuti Kursus Pengetahuan Dasar, 59.700 orang yang mengikuti Kursus Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 52.360 orang mengikuti berbagai jenis kursus kejuruan dan 305.650 orang yang mengikuti pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat dalam berbagai jenis kejuruan. Di samping itu dilakukan penataran terhadap 59.810 pamong kelompok belajar dan 3.774 pegawai.

Berbagai sarana pendidikan dalam bentuk buku, majalah, bulletin dan lain-lain telah diterbitkan sebanyak 3.342.111 eksemplar selama periode lima tahun terakhir ini.

Prasarana fisik ditingkatkan dengan memperluas pusat-pusat latihan pendidikan masyarakat.

Melalui program pembinaan bakat dan prestasi beasiswa diberi-kan kepada siswa SD (kalas V dan VI), SLTP (kelas II dan III), SLTA (kelas II dan III) dan mahasiswa (tingkat I sampai dengan tingkat V), khususnya siswa dan pelajar yang menunjukkan prestasi tinggi dengan memperhitungkan keadaan sosial-ekomomi orang tua mereka.

Dalam pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda maka selama lima tahun terakhir ini telah dilaksanakan pembentukan unit kerja produktif yang mengikut-sertakan 22.702 orang penataran pem-

Page 127: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bina pemuda/pimpinan organisasi sebanyak 4.161 orang. Secara menyeluruh pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda ini meng-ikut-sertakan sebanyak 27.379 orang selama jangka waktu lima tahun.

66

Page 128: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Bantuan kepada Pramuka diberikan dalam bentuk pembangunan sejumlah 15 buah Pusat Kegiatan Latihan Pramuka (Cadika). Di samping itu dilakukan kursus/seminar yang diikuti 2.150 orang dan pengadaan buku pegangan sebanyak 2.500 eksemplar.

KNPI yang dibentuk di tingkat Pusat dan Daerah dalam tahun 1974 terus dibantu dalam berbagai bentuk kegiatan ,antara lain mengadakan rapat kerja yang mengikut-sertakaai 685 orang cari 26 propinsi, lokakarya/seminar sebanyak 90 orang pendidikan/penataran sebanyak 12.220 orang serta kegiatan internasional sebanyak 35 orang.

Dalam pembinaan pendidikan olah-raga telah dilakukan pengintegrasian SMOA ke dalam pendidikan kejuruan menjadi SGO. Demikian juga STO diintegrasikan menjadi Fakultas Keguruan Ke-olahragaan pada IKIP.

Selama periode lima tahun terakhir telah direhabilitasi sebanyak 11 STO dan 33 SMOA dan telah ditatar 2.338 orang guru SMOA. Pertandingan pelajar/mahasiswa melibatkan 116.430 orang selama lima-tahun ini

Bantuan kepada KONI diberikan antara lain dalam bentuk penataran pelatih olah-raga sebanyak 1.612 orang, penyelenggaraan pemusatan persiapan Asian Games VIII dalam 7 cabang olah-raga, pengiriman pelatih olah-raga sebanyak 41 orang ke 1uar negeri, pertandingan olah-raga nasional/internasional sebanyak 25 kegiatan dan penyelenggaraan ceramah/workshop/seminar/simposium sebanyak 4 kegiatan.

Dalam rangka pengembangan sistim pendidikan telah dilakukan usaha untuk membina sistem data informasi yang lebih efisien dengan standardisasi laporan, koordinasi pengumpulan data, penggunaan komputer dalam pengolahan analisa data serta berbagai penataran dalam data informasi.

Page 129: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam usaha/meningkatkan pembinaan dan pemeliharaan Kebudayaan Nasional untuk memperkuat kepribadian Bangsa, kebanggaan Nasional dan kesatuan Nasional telah diadakan penggalian kembali dari berbagai unsur sejarah tradisi di berbagai daerah Indonesia untuk mengembangkan suatu corak kepribadian kepada Kebudayaan Nasi-

67

Page 130: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

onal. Dalam tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 antara lain telah diadakan pemugaran sebanyak 305 lokasi terdiri dari pe-ninggalan-peninggalan sejarah nasional berupa kompleks candi, kraton/puri, mesjid/pura, rumah adat, makam, gedung bersejarah. Demikian pula dibina 23 museum. dan 4 balai penyimpanan benda purba-kala, 23 pusat kebudayaan dan 9 Sasana Budaya di berbagai propinsi Indonesia.

Selain itu telah diadakan berbagai penelitian sosial budaya dan adat serta ceritera rakyat yang meliputi 26 propinsi dan telah menyele-saikan 503 naskah yang terdiri dari naskah-naskah, monografi daerah, ceritera rakyat, album seni budaya, biografi pahlawan dan dokumen-tasi kebudayaan, yang semuanya mencerminkan nilai-nilai Indonesia yang masih hidup di kalangan masyarakat dari berbagai daerah.

Pengembangan Bahasa Indonesia telah diusahakan melalui pengadaan berbagai penataran bahasa Indonesia yang meliputi dialektologi, leksikologi, penterjemahan, sosiolinguistik, sayembara karangan untuk para guru maupun murid SD, SLP dan SLA dan penerbitan Majalah Bahasa dan Sastra serta berbagai hasil penelitian.

Usaha penanggulangan pengaruh-pengaruh negatif kebudayaan asing dilakukan melalui suatu panitia inter-departemen yang menilai antara lain pementasan-pementasan umum yang diadakan oleh artis-artis asing, maupun penilaian dari film-film yang akan beredar.

Untuk mengimbangi pengaruh dari luar negeri, telah ditingkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya, sendiri, yang meliputi bidang seni musik, seni tari dan drama serta seni kriya lainnya, dengan sasaran utama para remaja dan ibu-ibu.

Kegiatan usaha di bidang pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan peningkatan

68

Page 131: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

derajat kesehatan rakyat. Hal ini dilaksanakan melalui peningkatan pelayartan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, peningkatan nilai gizi makanan rakyat, penyu-luhan kesehatan, pengamanan obat-obatan, makanan dan sebagainya, penelitian dan pengembangan kesehatan, pendidikan dan pendaya-gunaan tenaga kesehatan, dan peningkatan efisiensi sarana dan ketata-laksanaan.

68

Page 132: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka usaha peningkatan pelayanan kesehatan diusaha-kan supaya seluruh sarana pelayanan kesehatan berada dalam suatu sistim jaringan hubungan yang serasi. Usaha ini dilaksanakan melalui Puskesmas, BKIA, BP, UKS, Rumah Sakit, kesehatan gigi, kesehatan jiwa, pelayanan medis KB, laboratorium dan peningkatan obat-obatan serta alat-alat kesehatan.

Puskesmas sebagai sarana pelayapan terdekat dengan masyarakat ditingkatkan fungsi maupun jumlahnya. Hal ini mencerminkan pula adanya pemerataan dalam pembangunan kesehatan yaitu pemerataan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Dalam rangka program Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan, dari tahun 1974/75 sampai dengan 1977/78 telah disediakan bantuan pembangunan untuk 1.374 buah Puskesmas masing-masing terdiri dari gedung Puskesmas lengkap dengan peralatan non, medis, alat medis sederhana, obat-obatan serta rumah dokter dan dua buah rumah staf, penempatan dokter dan tenaga para medis. Di samping itu bagi Puskesmas yang telah ada ditingkatkan mutu maupun fungsinya. Dalam rangka ini dari tahun 1975/76 sampai dengan 1977/78 telah diperbaiki lebih 3.000 buah Puskesmas, serta tahun 1976/77 dan 1977/78 pembangunan rumah dokter lebih 1.300 buah dan dalam tahun 1976/77 dan tahun 1977/ 78 disediakan sejumlah 1.774 set peralatan-peralatan medis sederhana bagi Puskesmas yang dianggap membutuhkan.

Di setiap kecamatan di seluruh wilayah Tanah Air kini sudah ada Puskesmas. Namun pembangunan Puskesmas tetap dilanjutkan dengan sasaran agar kecamatan-kecamatan yang wilayahnya luas dapat memiliki lebih dari satu Puskesmas.

Di bidang tenaga medis telah terdapat kemajuan-kemajuan yang menggembirakan. Apabila pada tahun 1974 dari 2.343 Puskesmas, baru 796 buah yang dipimpin dokter atau sekitar 34%, maka pada tahun 1977 dari 4.029 buah seiumlah 2.946 buah telah

Page 133: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dipimpin dokter atau sekitar 73 %. Dalam usaha peningkatan efisiensi pelayanan usaha integrasi BKIA dan BP diteruskan. Kecuali itu dilakukan pula Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Dalam rangka pengembangan rumah sakit, kegiatan diarahkan untuk melaksanakan rehabilitasi gedung maupun penyediaan peralatan medis dan non medis.

69

Page 134: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Selain itu ditingkatkan pembinaan dan penyempurnaan or-ganisasi/manajemen, kemampuan pimpinan dan staf serta pengem-bangan sistim rujukan dalam pelayanan kesehatan. Di samping itu bantuan obat-obatan diberikan kepada Rumah-rumah Sakit baik ver-tikal maupun Rumah Sakit yang dikelola oleh propinsi. Untuk peningkatan pelayanan kesehatan jiwa diusahakan integrasi pelayanan melalui Puskesmas. Demikian pula diadakan rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa serta pembangunan/rehabilitasi bengkel kerja untuk penderita.

Kegiatan-kegiatan dalam pemberantasan penyakit menular terutama diarahkan pada usaha-usaha yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan masyarakat termasuk perbaikan lingkungan hidup sehingga dapat menunjang usaha-usaha pembangunan, pertanian, transmigrasi, industri dan lain-lain. Pemberantasan penyakit menular diarahkan antara lain kepada pemberantasan penyakit malaria, demam berdarah, TBC paru-paru,dan kholera.

Pemberantasan penyakit, malaria terjadi penurunan penderita di jawa-Bali dari 229.639 pada tahun 1973/74 menjadi 97.093 pen-derita pada tahun 1977/ 78

Sedangkan di luar Jawa-Bali dari 106,314 menjadi 69.170 penderita. Pemberantasan kholera ditujukan kepada usaha pemberantasan dan penanggulangan epidemi serta mencegah kematian karena kholera. Untuk menghindari terjangkitnya,kholera tersebut diusahakan peningkatan hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan masyarakat terutama di daerah pedesaan dengan pembangunan air minum pedesaan, pem-bangunan jamban keluarga dan usaha pencegahan terhadap pence-maran lingkungan. Melalui program Inpres Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan dari tahun 1974/75 sampai dengan 1977/78 telah disediakan bantuan untuk membangun 542 buah penampung mata air dengan perpipaan 138 buah

Page 135: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sumur artesis, 1.608 buah penam-pungan air hujan, 591 perlindungan mata air, 56.621 sumur pompa tangan dangkal dan mulai tahun 1977/78 disediakan bantuan pembangunan 1.061 buah sumur pompa tangan dalam. Begitu pula telah disediakan bantuan untuk pembuatan jamban keluarga 850.000 buah. Agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat terlaksana dengan lan-car disediakan pula bantuan untuk pengadaan alat-alat bor.

70

Page 136: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam peningkatan nilai gizi makanan rakyat diutamakan usaha mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamitl A. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), dan pencegahan penyakit gondok akibat ke-kurangan garam yodium.

Di samping itu penyuluhan kesehatan juga secara terus menerus mendapat perhatian dan peningkatan.

Dalam pengawasan obat, makanan dan sebagainya telah dilakukan pengawasar bimbingan terhadap obat-obatan, makanan dan kosmetika yang beredar, sehingga tidak membahayakan keselamatan pemakainya.

Di samping itu kebijaksanaan dalam bidang produksi obat-obatan diprioritaskan kepada impor bahan baku dan nengurangi impor bahan jadi, serta memperbanyak bahan-bahan produksi.

Dalam usaha pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan, dititik beratkan pada pengembangan sistem pindidikan di bidang ke-sehatan, penyempurnaan organisasi, kurikulum dan peningkatan sarana fasilitas pendidikan. Pendayagunaan tenaga kesehatan dititik beratkan pada kebijaksanaan penyebaran tenaga kesehatan ke daerah-daerah termasuk dokter-dakter spesialis.

Program keluarga berencana dilakukan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonoini dan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat melalui usaha perencanaan dan pengendalian pertumbuhan penduduk agar terdapat keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertumbuhan pendnduk dengan pertumbuhan di bidang pembangunan produksi dan jasa-jasa.

Kebijaksanaan ditujukan untuk mengifrtensifkan dan meningkatkan pelaksanaan program keluarga berencana di pulau Jawa dan Bali, khususnya ke daerah-daerah pedesaan, mengembangkan program ini ke 10 propinsi di luar Jawa dan Bali set -ta melakukan penjajagan pengembangan di propinsi-

Page 137: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

propinsi lainnya. Kecuali itu kegiatan pembinaan para akseptor terus ditingkatkan agar mereka tetap melaksanakan keluarga berencana.

Dalam tahun 1974/75 peserta di jawa dan Bali berjumlah 1.475.016 6 sedang dalam tahun 1977 sudah berjumlah 7.054.290. Di

71

Page 138: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

luar Jawa dan Bali jumlah akseptor dalam tahun 1974 adalah 117.875 dan pada tahun 1977 adalah sebanyak 724.994.

Pelaksanaan pencapaian sasaran akseptor tersebut sampai dengan tahun 1978/79 diperkirakan akan dapat melebihi sasaran Repelita II yang berjumlah sedikit-dikitnya 9 juta akseptor.

Usaha pembinaan peserta keluarga berencana terus ditingkatkan melalui perbaikan-perbaikan cara-cara penerangan, cara-cara pelayanan kepada, masyarakat, mengikut sertakan masyarakat secara langsung sehingga kegiatan pelaksanaan program dirasakan lebih dekat kepada masyarakat. Sampai dengan bulan Desember 1977, pembinaan peserta program keluarga berencana ini diperkirakan mencapai 4,31 juta orang. Dari jumlah tersebut 3,9 juta terdapat di Jawa dan Bali dan 416,8 , ribu dari daerah lain.

Dari segi pemakaian kontrasepsi keadaan menunjukkan bahwa akseptor baru yang memilih pil merupakan bagian terbesar dari peserta keluarga berencana yang diperkirakan berjumlah rata-rata sekitar 68% selama tahun 1974/75 s/d 1977/78. Akseptor baru yang mem-pergunakan IUD rata-rata berjumlah 15%.

Dari segi umur, sebagian terbesar peserta terdiri dari kelompok umur muda di bawah 30. tahun Hal ini merupakan keadaan baik yang akan membawa pengaruh kepada usaha menurunkan angka kelahiran.

Apabila dilihat dari segi lapangan pekerjaan, golongan petani di pedesaan merupakan bagian terbesar dari peserta keluarga berencana yaitu rata-rata sekitar 70% dari seluruh peserta keluarga be-rencana.

Hal-hal tersebut antara lain disebabkan karena usaha pengem-bangan dan peningkatan unsur

Page 139: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pelaksana dan unsur penunjang selama 5 tahun terakhir. Kegiatan penerangan dan motivasi lebih diarahkan kepada penerangan pedesaan melalui penerangan kelompok oleh suatu team penerangan pedesaan yang terpadu dengan unsur-unsur pene-rangan lainnya.Kecuali itu dilakukan perbaikan sistim penerangan yang lebih bersifat komunikatif dan edukatif.

72

Page 140: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Pelayanan keluarga berencana selama masa lima tahun terakhir terus ditingkatkan dengan mengembangkan jumlah klinik keluarga berencana. Jumlah klinik keluarga berencana pada tahun 1973/74 baru berjumlah 2.235 buah, pada bulan Desember 1977, telah berjumlah 3.763 buah. Demikianpula di dalam usaha melayani daerahdaerah pedesaan dan yang terpencil telah dikembangkan pelayanan keluarga berencana oleh Team Medis Keliling. Jumlah Team Medis Keliling pada tahun 1973/74 berjumlah 300 team dengan 6.000 gerak pelayanan pada tahun 1977/78 telah berjumlah 2.279 team dengan jumlah pelayanan 90.960 kali gerak.

Selanjutnya diusahakan pula peningkatan jumlah maupun mutu tenaga-tenaga pelayanan program keluarga berencana. Dalam tahun 1973 /74 jumlahnya adalah sebanyak 7.356 tenaga dan dalam tahun 1977/78 telah tersedia tenaga untuk melayani masyarakat sejumlah 13.709 tenaga yang terdiri dari tenaga dokter, bidan, pembantu bidan dan tenaga tata usaha. Peningkatan mutu dilakukan melalui program pendidikan dan latihan.

Kegiatan pendidikan dan latihan tidak hanya diarahkan kepada pendidikan tenaga pelaksana tetapi juga diarahkan kepada penyedi-an tenaga-tenaga pendidikan kependudukan yang akan meliputi tenaga guru SD, SLP, SLA, tenaga guru pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi. Sampai pada bulan Desember 1977 telah tersedia tenaga guru dari berbagai jenis pendidikan sejumlah 17.451 orang. Demikian pula kurikulum pendidikan kependudukan telah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formil dan pendidikan luar sekolah.

Di dalam usaha menghindarkan ketergantungan penyediaan alat-alat kontrasepsi dari luar negeri dalam masa REPELITA II, telah mulai dibangun pabrik perakitan pil keluarga berencana yang akan

Page 141: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

mulai produksi pertamanya dalam tahun 1978.Sementara ini berdasarkan hasil penelitian

Survey Penduduk antar Sensus, program keluarga berencana telah menampakkan hasilnya. Berdasarkan laporan sementara hasil penelitian tersebut diperkirakan bahwa rata-rata tingkat kesuburan selama lima tahun terakhir dibanding dengan rata-rata pertahun dalam periode 1967-

73

73

Page 142: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

1971 telah rnenunjukkan penurunan, yaitu di Jakarta menurun sebesar 16,7%, Jawa Barat 11,7%, JawaTengah 17,0%, Di Yogyakarta 6,4%, Jawa Timur 15,2% dan Bali 34,5%. Untuk seluruh Jawa dan Bali terjadi penurunan sebesar 15,1%.

Di samping kegiatan-kegiatan tersebut di atas, selama masa tahun 1973/74 sampai dengan Desember 1977, terus dilakukan penyempurnaan-penyempunaan dalam bidang perencanaan, pencatatan dan pelaporan, sistim distribusi dan pergudangan logistik, penyem-purnaan organisasi dan administrasi serta sarana fisik untuk menunjang pelaksanaan program- keluarga berencana secara keseluruhan.

Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial terutama dituju-kan kepaada anggota masyarakat yang mengalami berbagai hambatan sosial. Di dalam penyelenggaraannya kebijaksanaan diarahkan untuk mendorong perkembangan, kesadaran, rasa tanggung jawab dan ke-mampuan yang diperlukan, agar mereka secara bersama ataupun perorangan dapat mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi guna mencapai kehidupan yang lebih wajar.

Dengan kebijaksanaan ini diharapkan mereka sekurang-kurangnya bisa menolong diri mereka sandiri, dan lebih lanjut lagi dikembangkan ke arah usaha produktip sahingga dapat menunjang kegiatan pembangunan.

Pelayanan-pelayanan di bidang Kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan dalam masa tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 meliputi antara lain bimbingan dan pengembangan kesejahteraan yang ditujukan kepada sejumlah 20.216 Kepala Keluarga anggota masyarakat yang berpenghasilan rendah, yakni berupa usaha untuk mendorong perubahan sikap serta mengembangkan kemampuannya guna memenuhi keperluan hidupnya secara layak.

Page 143: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Terhadap anggota, masyarakat yang hidup terasing jauh di pedalaman, telah, pula dilakukan pendekatan-pendekatan dalam bentuk bimbingan sosial dan penyediaan prasarana dasar untuk per-kampungan yang menetap agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan tata dingkungan serta kehidupamn yang lebih manusiawi. Selama tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dijangkau

74

Page 144: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pelayanan kepada 55.888 kepala Keluarga masyarakat terasing sedangkan sebanyak 11 lokasi proyek telah dapat diserahkan pem-binaannya kepada Pemerintah Daerah setempat, karena telah me-menuhi syarat sebagai masyarakat yang hidup menetap dan bermata pencaharian layak dalam suatu perkampungan.

Untuk membina kesejahteraan para keluarga Pahlawan, telah diberikan bantuan sosial dan pembangunan sebuah wisma bagi para putra pahlawan yang akan melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Di samping itu juga telah dilakukan pemugaran berbagai Taman Makam Pahlawan yang keadaannya, telah sangat mendesak, agar ge-nerasi penerus dapat menghargai dan melanjutkan cita dan pengorbanan pahlawannya.

Kemudian terhadap 114.642 anak-anak terlantar dan terhambat perkembangannya, telah dilakukan penanggulangan melalui asuhan dan perawatan dalam panti, maupun melalui pelayanan di luar panti. Untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari bagi anak-anak tersebut serta untuk melatih kebiasaan bekerja, secara produktip, kepada panti-panti asuhan telah disediakan bantuan berupa sarana ketrampilan, misalnya, alat kerajinan/pertukangan, peternakan dan lain se-bagainya.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada orang yang telah lanjut usia yang lemah fisik dan dalam keadaan terlantar, telah dibangun 12 buah Panti Werdha sebagai tempat penampungan dan perawatan mereka. Pelayanan bantuan kepada orang yang lanjut usia dalam Panti maupun ,di luar Panti berjumlah 13.603 orang. Demikian pula telah dilaksanakan pelayanan bagi 26.200 para penderita cacat, baik cacat tubuh, cacat mental-maupun tuna netra, terutama berupa usaha untuk melengkapi dan menyempurnakan bangunan sarana serta perlengkapan kerja. Di dalam usaha melayani

Page 145: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

para korban bencana alam dan orang terlantar/gelandangan, telah diberikan pendidikan dan latihan kerja untuk kemudian disalurkan ke daerah-daerah pertanian bersama program transmigrasi ataupun penyaluran secara lokal. Bagi para korban bencana alam diberikan bantuan dalam bentuk penyediaan pangan, sandang dan tempat tinggal sementara.

75

Page 146: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

7b;

Pelayanan-pelayanan sosial juga telah dilakukan kepada anak-anak yang menjadi korban penyalah gunaan narkotika, maupun penyantunan terhadap wanita yang menderita akibat kegoncangan per-ubahan sosial yang cepat yang mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang tak wajar.

Dilihat dari sasaran-sasaran pelayanan yang telah disebutkan di atas, dapat dikemukakan bahwa pembangunan yang kita seleng-garakan diperuntukkan kepada semua golongan masyarakat. Ke-nyataan yang baik adalah bahwa kalangan masyarakat sendiri telah banyak membantu menangani masalah penyantunan sosial ini.

Di bidang perumahan rakyat sampai tahun 1972/73, usaha Pemerintah masih merupakan usaha-usaha perintisan dan persiapan untuk penyelenggaraan program perumahan secara nasional. Sejak tahun 1973/74, Pemerintah mulai ikut serta secara terbatas melaksanakan pembangunan fisik perumahan.

Dalam tahun 1973/74, Pemerintah mulai mengambil langkah untuk membantu peningkatan,dan mempercepat pelaksanaan perbaikan kampung di DKI dan meluaskan pelaksanaan perbaikan kampung ke kota-kota lain dengan mengusahakan sistim pembiayaan dalam ben-tuk pinjaman jangka panjang. Dengan sistim pembiayaan ini, selama tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dapat diselesaikan perbaikan kampung di DKI Jaya seluas 4 789 Ha yang memberikan pelayaan kepada 4.810.267 orang penduduk, di Surabaya seluas 186 Ha yang memberikan, pelayanan kepada 100.000 orang penduduk. Di samping itu telah dipersiapkan pelaksanaan perbaikan kampung untuk kota-kota Cirebon, Bogor, Tanggrang dan Bekasi.

Untuk menunjang usaha pembangunan perumahan, Pemerintah dalam tahun 1974 membentuk sarana

Page 147: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

kelembagaan yaitu Badan Kebi-jaksanaan Perumahan Nasional (BKPN) untuk merumuskan kebijaksanaan dan peraturan pembangunan perumahan nasional, Perusahaan Umum Pernbangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS) untuk me-nangani pelaksanaan pembangunan perumahan rakyat di daerah per-kotaan dan menetapkan Bank Tabungan Negara (BTN) berfungsi sebagai Bank Hipotek Perumahan(BHP).

76

Page 148: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam tahun 1974/75, Pemerintah melalui PERUMNAS mulai mempersiapkan pelaksanaan pembangunan rumah inti dan rumah sederhana antara lain dengan melaksanakan pembebasan/pembelian tanah. Sampai akhir tahun 1977/78 telah dapat diselesaikan pembangunan 23,126 unit yaitu 10.474 rumah inti dan 12.652 unit rumah sederhana yang tersebar di Jakarta (Klender). Depok, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, Kamal, Medan, Padang dan Samarinda.

Sejak tahun 1976 Bank Tabungan Negara (BTN) yang ditetapkan Pemerintah sebagai Bank Hipotek Perumahan (BHP) mulai memberikan kredit pemilikan rumah kepada masyarakat. Sampai akhir tahun 1977 BTN telah menyiapkan kredit pemilikan rumah untuk pembangunan 1.699 unit rumah yang tersebar dibeberapa kola yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Purwokerto, Grobogan, Ujung Pandang, Medan, Banjarrnasin, Balikpapan, Palu dan Bengkulu. Di samping itu BTN juga telah memberikan kredit pemilikan rumah kepada 42.913 kepala keluarga para korban bencana gempa bumi yang terjadi di Bali pada tahun 1976.

Penyelenggaraan pemugaran perumahan pedesaan didasarkan pada usaha-usaha swadaya gotong royong masyarakat dengan pengarahan, bimbingan dan bantuan Pemerintah. Pelaksanaan pemugaran perumahan pedesaan dimulai tahun 1973/74 dan diteruskan serta ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya hingga pada akhir tahun 1977/78 akan dapat diselesaikan pemugaran 525 desa yang tersebar di 24 propinsi.

Dalam rangka usaha meningkatkan, produksi bahan bangunan yang bermutu baik dan terjangkau daya beli masyarakat, Pemerintah terus meningkatkan kegiatan penelitian. Dalam hubungan ini sejak tahun 1973/74 sarnpai dengan 1977/78 telah diselesaikan pembangunan pabrik perintis papan buatan beserta elemen bangunan rumah di

Page 149: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Cibadak (Sukabumi), pabrik percontohan (pilot plant) elemen perumahan dari beton ringan di Cibadak, pabrik percontohan bahan bangunan berkapur di Mranggen (Jawa Tengah) dan unit-unit produksi di Surabaya, Sukabumi, Jakarta, Medan dan Yogyakarta.

Pembentukan dan pembinaan Pusat Informasi Teknik Bangunan (PITB) yang menangani usaha-usaha penyuluhan dan bimbigan

77

Page 150: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

teknik pembangunan perumahan secara intensif dan terarah semakin dititigkatkan. Sampai tahun 1977/78 telah dibentuk PITB di 21 kota ibukota propinsi,

Pelaksanapn pembangunan fasilitas penyedian air minum, selama tahun 1973/74 sampai tahun 1977/78 dapat menyelesaikan tambahan kapasitas produksi sebanyak, 4.164,5 liter/detik yang ter-sebar di 8, kota, sehingga jumlah kapasitas produksi air minum pada akhir tahun 1977/78 menjadi 18.789 liter/detik. Disamping itu juga banyak dilakukan perbaikan,dan perluasan jaringan distribusi sampai sambungan ke rumah-rumah

Dalam usaha memperbaiki dan menyempurnakan pengelolaan air minum sejak tahun 1974/75 telah mulai dirintis perubahan status pengelolaan, air minum di daerah-daerah dari bentuk dinas/jawatan (atau-lain-lainnya) menjadi perusahaan daerah. Sampai tahun 1977/78 sudah terbentuk 38 Perusahaan Daerah pengelolaan air minum.

Di bidang assainering, yaitu sistim saluran pembuangan air buangan dan air hujan, sejak tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dilakukan pembangunan fisik secara terbatas kepada pekerja-an-pekerjaan yang mendesak di kota-kota Surabaya, Sibolga, Jakarta, Bandung, Madiun dan Semarang. Selain pekerjaan fisik tersebut juga telah, dilaksanakan survey dan studi dalam bidang assainering dan pembuangan sampah di kota-kota Bandung, Pontianak, Ujung Pan-dang, Medan, Jakarta, ,Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Cirebon, Bengkulu, Sibolga, Menado, Pakanbaru, Jember dan Padang.

Kebijaksanaan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan kepada pengembangan kemampuan nasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan ilmu pengetahuan dan

Page 151: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

teknologi untuk pembangunan.Untuk jangka pendek, perhatian dipusatkan

kepada prioritasprioritas penelitian di tiga sektor, utama yang menonjol, yaitu sektor pertanian, sektor industri dan sektor pertambangan. Penelitian di tiga sektor tersebut harus ditunjang oleh penelitian yang bersifat lintassektaral yang meliptit antara lain bidang transportasi-komunikasi,

78

Page 152: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

sosial, agama pendidikan, kesehatan, perdagangan, kependudukan, tenaga kerja dan lain-lain.

Untuk jangka panjang perhatian dipusatkan kepada penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang untuk mendapatkan gambaran yang lebih,mantap dan kwantitatif mengenai perkembangan unsur-unsur sumber daya manusia, sumber daya alam dan perkembangan teknologi serta interaksi antara unsur-unsur tersebut, demiki-an pula pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat Indonesia hingga tahun 2000.

Pengembangan nasional dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama menitik beratkan pengembangan mutu serta jumlah peneliti (dalam tingkat sarjana maupun sarjana muda), melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Demikian pula telah dikembangkan melalui-program Panca Sarjana suatu usaha untuk meningkatkan mutu dan pengetahuan penelitian tingkat Purna Sarjana dengan memungkinkan pencapaian gelar doktor oleh peneliti yang bersangkutan.

Bagi ke-empat lembaga penelitian non departemen LIPI, BATAN, LAPAN dan BAKOSURTANAL jumlah tenaga peneliti yang dididik di dalam negeri berjumlah 1.458 orang, sedangkan yang menikmati pendidikan di luar, negeri berjumlah 397 orang sampai dengan akhir tahun 1977.

Untuk meningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembanguanan antara telah di terbitkan berbagai majalah penetahuan secara populer dan ilmiah denagan jumlah 349.125 eksemplar majalah spesialisasi ilmu pengetahuan,dan 1.502.704 eksemplar terbitan pengetahuan populer. Selain itu diadakan pula berbagi kegiatan popularisasi ilmu penge-tahuan dan teknologi melalui ceramah-ceramah ilmiah,maupun cera-mah populer dimuka televisi,ataupun diadakan pembinaan terhadap 231 Himpunan Ilmiah Remaja yang tersebar

Page 153: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

di enam propinsi dan DKI jakrta.Dalam usaha peningkatan peranan ilmu

pengetahuan dan teknologi jhususnya bagi sektor pertanian,sektor industri dan sektor

79

Page 154: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pertambangan telah dilakukan misalnya penelitian masalah protein, peningkatan mutu bibit tumbuh-tumbuhan maupun ternak, penemuan beberapa prototipe peralatan elektronika untuk bidang industri dan penemuan sumber-sumber kekayaan alam baru seperti nuklir dalam bidang pertambangan.

Guna menunjang kegiatan-kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian telah dilakukan berbagai penyempur-naan. institusionil, yaitu pembagian tugas penelitian yang lebih jelas antara lembaga penelitian non departemen, lembaga penelitian departemen dan lembaga penelitian perguruan tinggi.

Pada tahun 1976 dengan Keputusan Presiden No. 43 tahun 1976 dibentuk Pusat Penelitian ilmu Pengetahuan dan Teknolagi di Ser-pong, yang mempunyai fungsi-fungsi:(a) Meningkatkan perencanaan dan

pemgembangan yang, terarah dalam masalah tenaga ilmiah di bidang penelitian, ilmu penge-tahuan dan teknologi.

(b) Mengadakan pengawasan tnengenai pengembangan penelitia, ilmu pengatahuan dari teknologi di dunia, serta penyarigan tek-nologi agar menjadi teknologi yang tepat bagi kondisi Indonesia.

(c) Berfungsi sebagai wahana konsultast dan pusat pemikiran berbagaibidang ilmu pengetahuan.

(d) Berfungsi sebagai pusat pengampulan pengolahan serta pelayanan ilmiah dan teknologi yang diperlukan oleh dunia usaha maupun masyarakat luas.Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan-

kebijaksanaan tersebut telah dilakukan berbagai penelitian di bidang-bidang sosial ekonomi, industri dan teknologi, sumber daya energi, geologi dan

Page 155: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pertambangan, tenaga atom, pemetaan dasar dan inventarisasi sumber daya alam, penerbangan, dan antariksa dan oceanologi.

Kecuali itu ditingkatkan terus usaha-usaha pengembangan sistem jarimgan nasianal untuk dokumentasi dan informasi, sistem nasional untuk standardisasi dan pengawasan mutu serta pengemibangan sistem nasional untuk induk standardisasi dan kalibrasi, instrumentasi dan metrologi (SKIM).

80

Page 156: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Untuk penyusunan kebijaksanaan umum, sektoral maupun regional, di bidang ekonomi,maupun sosial-budaya dan untuk penyusunan program-program yang diarahkan kepada tujuan-tujuan Repelita, diperlukan adanya landasan analisa yang kuat dan terpercaya. Landasan yang dimaksudkan itu adalah antara lain suatu sistim statistik yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang perekonomian dan keadaan sosial, maupun gambaran yang terperinci di berbagai lapangan. Statistik-statistik itu harus disajikan sedemikian rupa, sehingga dari padanya dapat dilihat hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain.

Dengan makin meningkatnya kegiatan pembangunan, meningkat pula keperluan akan data statistik yang lebih beraneka ragam, lebih terperinci dan lebih menunjukkan hubungan antara statistik-statistik tersebut. Hal ini berarti, bahwa semua statistik perlu dikerjakan dan dikembangkan secara simultan, dan sistim statistik perlu disesuaikan dan diarahkan kepada keperluan serta perubahan perubahan dalam keperluan akan data statistik.

Karena banyaknya macam statistik yang diperlukan, dan terbatasnya sumber-sumber keuangan, material dan tenaga trampil yang tersedia, maka perlu diusahakan pengurangan terjadinya pengusahaan dua kali untuk mendapatkan data yang sama. Sehubungan dengan itu diadakan pembinaan koordinasi dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian data sedemikian rupa, sehingga data yang sama dapat memenuhi keperluan berbagai instansi atau berbagai pihak pemakai.

Dalam rangka koordinasi ini diadakan peanbinaan suatu sistim pengumpulan data yang sesuai dengan keadaan di Indonesia. Pembinaan serta penyesuaian itu memerlukan perbaikan secara terus menerus dalam sistim perstatistikan dan dalam kwalifikasi tenaga. Tenaga yang diperlukan adalah tenaga yang mampu mengintegrasikan semua tahap kegiatan statistik dari perencanaan sampai kepada analisa

Page 157: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

hasilnya.Untuk pengembangan ini disusun program kerja

jangka panjang, secara berkala disesuaikan dengan prioritas jangka pendek. Penyesuaian secara berkala ini dapat berupa perubahan dalam frekwensi penyajian data, perluasan ruang lingkup, atau pengadaan data baru. Dalam hal ini diusahakan supaya semua keperluan tersebut da-

81

Page 158: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pat dilayani sejauh mungkin tanpa diadakan perubahan yang besar dalam, pragram yang sudah disusun.

Kegiatan dibidang perstatistikan dalam lima tahun terakhir, sampai dengan tahun 1977/78 meliputi Statistik Penduduk, Statistik Pertanian, Statistik Industri, Statistik Harga-harga, Statistik Perdagangan, Statistik Perhubungan, Statistik Sosial, Statistik Pendapatan Nasional dan Regional, serta kegiatan Pengembangan Sistim Perstatistikan Nasional.

Pembangunan bidang hukum ditujukan untuk menunjang perkembangan masyarakat khususnya di bidang ekonomi dan sosial. Sejak tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 rancangan undang-undang yang sudah disyahkan menjadi undang-undang berjumlah 36 buah. Rancangan perundang-undangan yang telah selesai disusun berjumlah 58 buah rancangan undang-undang (RUU) dan 45 buah rancangan peraturan pemerintah (RPP).

Di samping inu telah disusun,bahan-bahan hasil kerjasama dengan dunia universitas dan tenaga ahli tentang berbagai masalah pokok yang perlu disusun perundang-undangannya sejumlrah 25 buah (naskah akademis).

Dalam rangka pembinaan hukum telah dilaksanakan 56 buah penelitian dalam berbagai bidang masalah hukum sebagai hasil kerjasama dengan berbagai universitas dan badan-badan penelitian lainnya.

Pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium) di berbagai bidang hukum telah diselenggarakan sebanyak 32 kali.

Usaha-usaha inventarisasi yurisprudensi, dilakukan, sejak tahun 1974 dengan mengadakan kerjasama antara pangadilan-pengadilan tinggi

Page 159: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dengan 14 fakultas hukum negeri setempat.Melalui kerjasama yang dimulai tahun 1973/74

sampai dengan 1977/78 itu telah berhasil dikumpulkan dan dihimpun 3.464 putusan pengadilan perkara perdata dan 2.586 putusan pengadiian perkara pidana, penjilidan yurisprudensi 14,550 eksemplar buku perkara perdata dan 14.530 eksemplar buku perkara pidana serta pencetakan 41.000 kartu indeks.

82

Page 160: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Mengenai hukum laut, usaha-usaha telah dilakukan dalam rangka melanjutkan perjuangan dan kemantapan pengakuan Wawasan Nusantara di forum-forum regional dan internasional serta pengisian Wawasan Nusantara dengan pengetrapan prinsip-prinsipnya ke dalam tata hukum nasional.

Kegiatan-kegiatan pembangunan khususnya di bidang penegakan hukum terus ditingkatkan melalui kerjasama yang lebih mantap dengan koordinasi yang lebih baik antara semua unsur aparat pemerintah di bidang pembinaan tertib hukum.

Di samping itu penindakan terhadap perbuatan-perbuatan subversi telah makin ditingkatkan. Dalam rangka usaha tersebut telah dilakukan penataran yang bertujuan meningkatkan ketrampilan aparat keamanan dan penegakan hukum dalam menanggulangi usaha subversi.

Selanjutnya untuk menanggulangi tindak penyelundupan yang dipandang dapat membahayakan kehidupan parekonomian bangsa dan negara pada umumnya dan pertumbuhan perdagangan serta perindustrian dalam negeri khususnya, telah dibentuk Team dan dilancar-kan oparasi yang dinamakan Operasi 902 sejak tanggal 13 Pebruari 1976.

Tindakan tegas terhadap para pelaku penyelundupan tersebut ternyata telah memberi pengaruh secara berarti terhadap penerimaan negara dari sektor bea masuk barang-barang eks impor.

Usaha peningkatan pemberantasan korupsi terus ditingkatkan. Prosedur kerja telah disederhanakan, hal ini dimaksudkan untuk lebih mempercepat penyelesaian perkara. Mengenai perkara korupsi setiap tahunnya rata-rata sekitar 300 perkara berhasil diusut, dituntut dan dijatuhi hukuman.

Masalah kenakalan remaja telah ditangani secara terkoordinir dengan mengambil langkah-langkah penanggulangan di bidang preventip (antara lain kampanye, bimbingan dan penyuluhan), represip

Page 161: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

(antara lain prioritas dalam penyelesaian kenakalan remaja dan upgrading petugas hukum) dan pembinaan khusus.

Usaha-usaha penanggulangan masalah uang palsu dan penyebarannya telah ditingkatkan antara lain dengan mempererat hubungan ker-

83

Page 162: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

jasama dengan aparat penegak hukum negara-negara tetangga dan negara-negara yang diperkirakan sebagai sumber pemalsuan.

Penanggeilangan penyalah-gunaan narkotika dilakukan terutama dengan cara pencegahan (preventip) dalam bentuk kegiatan penerangan, penyuluhan, pendidikan, kampanye, dengan tujuan menimbulkan kesadaran dan tercapainya partisipasi aktip masyarakat dalam pemberantasan. Kemudian dengan penindakan (represip) yaitu penindakan hukum dengan memberikan hukuman yang berat serta melalui penyembuhan (rehabilitasi) yang ditujukan kepada korban penyalahgunaan narkotika.

Di samping hal tersebut di atas antara tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah ditangani berbagai kejadian yang merupakan gangguan terhadap stabilitas politik maupun ekonomi.

Untuk menunjang kelancaran tugas penegak hukum, prasarana fisik Kejaksaan telah ditingkatkan. Antara tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan gedung Kejaksaan Negeri 87 buah dan Kejaksaan Tinggi 4 buah serta dilaksanakan perluasan Kejaksaan Agung; rehabilitasi 13 Kejaksaan Negeri dan 3 Kejaksaan Tinggi, serta telah dipenuhi kabutuhan SSB di Kejaksaan Agung dan di 6 Kejaksaan Tinggi (Ambon, Menado, Pontianak, Kupang, Pekanbaru dan Balikpapan).

Mengenai kelembagaan peradilan, maka dewasa ini telah ada sebanyak 261 Pengadilan Negeri dan 14 Pengadilan Tinggi Pambentukan, pengadilan dilakukan secara bertahap dengan mendasarkan pada urgensi dan prioritas. Dalam tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 sebanyak 25 pengadilan negeri baru telah dibentuk.

Dalam rangka pembinaan personil peradilan maka untuk men-jamin obyektifvitas dan pembinaan karier hakim telah diadakan pe-mutasian hakim secara regional maupun nasional. Untuk memenuhi kekurangan tenaga hakim sejak 1973/74 sampai

Page 163: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

dengan 1973/74 telah diangkat 431 orang hakim baru.

Mengenai sarana fisik pengadilan antara tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 dilaksanakan pembangunan gedung Pengadilan Negeri 67 buah dan gedung Pengadilan Tinggi 8 buah; rehabilitasi/

84

Page 164: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

perluasan gedung Pengadilan Negeri 53 buah dan gedung Pengadilan Tinggi 5 buah; pembangunan rumah hakim Pengadilan Negeri 309 buah dan hakim Pengadilan Tinggi 91 buah. Demikian pula telah dibangun 36 buah rumah dan disediakan 39 buah kendaraan bagi Hakim Agung dan Asisten Hakim Agung.

Dalam hubungannya dengan usaha penanggulangan penyelundupan dan perkara subversi telah ditetapkan 46 Hakim yang khusus ditugaskan menangani perkara-perkara tersebut di seluruh Indonesia.

Untuk mengatasi masalah pembangunan lembaga pemasyarakatan maka dari tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan kembali 14 buah gedung lembaga pemasyarakatan, rehabilitasi 49 buah lembaga pemasyarakatan yang sudah tua dan rusak berat, pembangunan 92 buah rumah dinas petugas lembaga, serta pengadaan 158 buah kendaraan (termasuk 5 buah truk dan 87 buah kendaraan narapidana).

Di samping Lembaga Pemasyarakatan terdapat Balai-balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Balai BISPA) sebanyak 28 buah di kota-kota besar, 23 buah diantaranya telah mempunyai gedung kantor baru.

Kekurangan tenaga pemasyarakatan yang memenuhi persyaratan diusahakan untuk diatasi dengan penempatan lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan yang hingga tahun 1977 mencapai 400 orang. Peningkatan mutu personil dilakukan secara terus menerus melalui penataran-penataran.

Untuk lebih meningkatkan pelaksanaan tugas keimigrasian dan fasilitas pelayanan terhadap masyarakat telah diadakan peningkatan beberapa Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi Kantor Wilayah dan peningkatan Kantor Resort menjadi

Page 165: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi serta pembukaan kantor-kantor baru.

Pada waktu ini terdapat 12 Kantor Wilayah, 40 Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi dan 15 Kantor Resort yang berada di tempat-tempat yang strategis letaknya dilihat dari sudut imigrasi.

Dalam tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan gedung-gedung kantor imigrasi baru 37 buah, per-

85

Page 166: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

luasan dan penambahan asrama imigrasi 9 buah, pembangunan perumahan dinas 123 buah, serta pengadaan kendaraan bermotor 68 buah.

Adapun pendidikan para penegak hukum dan pelaksana hukum dilakukan melalui penataran-penataran. Berbagai jenis penataran telah dilaksanakan antara lain penataran bagi hakim, panitera pengadilan, pejabat teknis pemasyarakatan, , keimigrasian dan pelaksana teknis bidang hukum.

Penyebar luasan bahan hukum dan perundang-undangan maupun penaturan-peraturan telah dilaksanakan secara bertahap sebagai salah satu kegiatan penyuluhan hukum.

Pada dasarnya pembinaan kesadaran hukum dapat dilakukan dengan penyuluhan, bimbingan, pendidikan dan bantuan hukum. Antara tahun ,1973/74 1977/78 telah , diselenggarakan pendidikan/ penataran 2.313 orang tenaga kehakiman, sedangkan di bidang pen-didikan kejaksaan telah dilaksanakan pendidikan pembentukan Jaksa sebanyak 360 orang, pendidikan sandi 35 orang, pendidikan karier 80 orang. Dentikian pula diadakan pendidikan dan penyuluhan Pembantu Jaksa untuk berbagai Departemen-Departemen.

Pelaksanaan kebijaksanaan dan kegiatan usaha di bidang pene-rangan dan komunikasi sosial ditujukan, untuk meningkatkan tang–gapan, pengertian, kesadaran, keterlibatan dan partisipasi masyara-kat dalam proses pembangunan. Untuk hal ini dikembangkan sistem komunikasi dua arah. Kebijaksanaan tersebut terutama di arahkan kepada perhatian terhadap penduduk pedesaan. Dalam usaha ini telah dilakukan antara lain dengan meningkatkan jumlah Kelompok Pendengar Siaran Pedesaan dari 8.980 kelampok pada tahun 1972/ 73 menjadi 19.818 kelompok pada akhir 1977. Jumlah oplah koran masuk desa telah mencapai 525.000 eksemplar per tahun.

Page 167: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Peningkata komunikasi antara masyarakat, dengan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat antara lain dilaksanakan dengan Dengar Pendapat serta kunjungan-kunjungan anggota lembaga perwakilan maupun petugas/pejabat Pemerintah ke daerah-daerah. Kecuali itu juga melalui penelitian genelitian yang telah dilakukan oleh berbagai

86

Page 168: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

departemen. Penelitian tersebut pada umumya dilaksanakan oleh berbagai universitas maupun lembaga penelitian non departemen.

Dalam menghadapi Pemilu 1977 telah ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sebanyak mungkin hak pilihnya, hal mana ternyata dengan jumlah anggota masyarakat yang telah memberi suara/menggunakan hak pilih tersebut yang mencapai lebih dari 90% dari seluruh jumlah pemilih atau 67.948.153 orang dari jumlah pemilih 70.662.155 orang.

Pembinaan Pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab antara tahun 1973/74 s/d tahun 1977/78 telah diusahakan dengan membentuk pembinaan kewartawanan dalam bidang ketrampilan jurnalistik melalui 11 penataran/lokakarya yang telah melibatkan 457 orang wartawan/peserta. Berbagai judul pembahasan utama telah ditelaah, antara lain tugas pers dalam pembangunan, bidang teknis jurnalistik, hukum dan pers dan lain-lain. Hal ini dilakukan antara laim dengan harapan peningkatan kemampuan pers memahami masyarakat dan permasalahannya sebagai pemberi penerangan kepada masyarakat luas secara obyektif maupun sebagai saluran konstruktifdari pendapat rakyat.

Dalam usaha meningkatkan komunikasi antara Pemerintah dengan rakyat, telah pula dikembangkan sarana dan jaringan televisi maupun radio. Dalam tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan dan pengudaraan 49 buah pemancar baru di 44 lokasi, dengan peningkatan kapasitas dari 360 kw pada akhir Pelita I menjadi 2.196 kw pada tahun 1977/78 melalui 180 pemancarnya. Dalam pertelevisian perluasan jangkauan sebesar 72.100 km2 pada tahun 1973/74 telah meningkat menjadi 212.000 km² pada akhir tahun 1977. Dalam usaha pemerataan siaran televisi telah disebarkan secara bertahap televisi-

Page 169: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

televisi umum untuk desa-desa yang telah dapat dijangkau oleh siaran televisi. Selama tahun 1973/74 sampai dengan 1977/ 78 telah disebarkan 3.840 televisi umum.

Pembinaan dan pengarahan dunia perfilman nasional, menunjukkan hasil perkembangan yang makin meningkat. Pada tahun

87

Page 170: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

1973 / 74 jumlah produksi film nasional berjumlah 77 judul, pada akhir tahun 1977 jumlahnya meningkat menjadi 116 judul.

Untuk memungkinkan komunikasi terintegrasi telah dirintis pengadaan Pusat-pusat Penerangan Masyarakat untuk memungkinkan fasilitas penerangan secara bersama oleh berbagai instansi pemerintah ditingkat kabupaten, maupun sebagai simpul penampungan informasi dari rakyat kepada Pemerintah. Antara tahun 1975/76 sampai dengan 1977/78 telah dibangun sebanyak 88 buah Puspenas diberbagai Kabupaten dan Kotamadya.

Usaha penyempurnaan administrasi dan aparatur pemerintah mencakup antara lain usaha penyempurnaan untuk peningkatan pelaksanaan fungsi Lembaga-lembaga Negara Tertinggi/Tinggi sesuai dengan ketentuan UUD 1945, peningkatan kemampuan administrasi dan aparatur pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah, pembinaan lembaga-lembaga ekonomi keuangan, perbaikan di bidang kepegawaian, penyempurnaan tata hubungan kerja antar lembaga, penyempurnaan tata kerja, peningkatan pengawasan dan penertiban-penertiban administrasi serta penertiban perusahaan-perusahaan negara.

Dalam bidang Lembaga-lembaga Negara Tertinggi/Tinggi dapat dikemukakan telah dapat ,dilangsungkannya pemilihan umum anggota-anggota. Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1977 sehingga untuk kedua kali telah dapat dibentuk MPR dan DPR hasil peniilihan rakyat.

Mengenai bidang organisasi pemerintah pusat maka penyempurnaan yang cukup berarti adalah dituangkannya, pokak-pokok organisasi departemen dan susunan organisasi departemen dalam Keppres No. 44 dan 45 tahun 1974. Di samping

Page 171: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

penyempurnaan organisasi departemen telah pula dilakrrkan, perubahan-perubahan organisasi beberapa lembaga pemerintah non departemen yang diperlukan untuk menampung perkembangan tugas lembaga-lembaga yang bersangkutan.

Pengaturan kembali tugas pokok, fungsi, organisasi dan lain-lain daripada lembaga-lembaga pemerintah non departemen sedang di-

88

Page 172: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

lakukan. Penyempurnaan-penyempurnaan penting yang dilakukan terhadap lembaga-lembaga pemerintah non departemen ini ialah antara lain BAPPENAS, LAPAN, Arsip Nasional, BAKIN dan BKPM.

Penyempurnaan-penyempurnaan lain yang penting ialah perumusan organisasi kantor-kantor Menteri Negara, pembaharuan organisasi Kejaksaan Agung, pembentukan Badan Kebijaksanaan Perumahan Nasional, pembentukan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pembentukan Badan Urtisan Piutang Negara, pe-nyempurnaan Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional, pembentukan Dewan Stabilisasi Politik dan Keamanan Nasional, penyempurnaan Dewan Telekomunikasi, pembentukan lembaga Inspektur Jenderal Pembangunan dan Pengaturan Pelayanan Administratif Wakil Presiden. Demikian pula organisasi perwakilan Republik Indonesia di luar negeri mengalami penyempurnaan-penyempurnaan.

Usaha-usaha perbaikan telah pula dilakukan dalam bidang tata hubungan kerja, terutama hubungan kerja antara lembaga yang menyangkut koordinasi institusionil dan keserasian prosedur-prosedur. Hubungan kerja dan koordinasi ini merupakan bidang yang cukup penting oleh karena dalam pelaksanaan tugas-tugas pembangunan terlibat beberapa badan/lembaga pemerintah. Usaha-usaha perbaikan telah dilakukan antara lain dalam rangka pelaksanaan hubungan kerja dan koordinasi di bidang kegiatan-kegiatan perdagangan luar negeri, program keluarga berencana, proses aplikasi dan perizinan penanaman modal, peningkataan ,produksi pangan, administrasi bantuan luar negeri, transmigrasi dan lain-lain. Demikian pula dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan pembiayaan pembangunan.

Mengenai administrasi dan aparatur pemerintah tingkat daerah telah diletakkan dasar bagi

Page 173: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

pelaksanaan sistim dekonsentrasi, sertatantra dan desentralisasi yang lebih serasi serta lebih sesuai dengan Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah sebagai pengganti Undang-undang No. 18 tahun 1965. De-mikian pula untuk kedua kali dalam masa Orde Baru telah dapat terbentuk DPRD hasil pemilihan umum pada tahun 1977.

89

Page 174: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Dalam rangka usaha mernperkuat unit perencanaan pada pemerintah daerah tingkat I maka dengan Keppres No. 15 tahun 1974 telah dibentuk BAPPEDA.

Usaha penyempurnaan dilakukan pula dalam bidang administrasi keuangan daerah, sedangkan program bantuan pembangunan kepada daerah telah mendapat perluasan dan peningkatan. Kemudian untuk mempercepat pengembangan desa telah diadakan sistim Unit Daerah Kerja Pembangunan sebagai sistim perlembagaan desa.

Selanjutnya penertiban dan perbaikan terhadap perusahaan-perusahaan negara terus dilaksanakan. Antara lain kegiatan usaha yang utama adalah dalam rangka pengalihan PN-PN menjadi PER-SERO. Sampai akhir tahun 1977 perusahaan negara yang berstatus PERSERO berjumlah 83 buah. Langkah-langkah kegiatan lainnya di bidang lembaga-lembaga ekonomi keuangan yang penting ialah penyempurnaan administrasi penanaman modal, pembinaan dunia usaha khususnya untuk,mendorong peningkatan ekspor serta pengem-bangan. pasar uang dan modal.

Dalam rangka usaha pengawasan dan penertiban di bidang organiasi perangkat pengawasan telah dimantapkan dengan dibentuknya forum koordinasi di bawah pimpinan Wakil presiden. Demikian pula sistim pemeriksaan, sistim pelaporan dan sistim penilaian telah mendapat perbaikan sehingga aparat pengawasan telah meningkat baik secara kwantitatif maupun kwalitatif.

Satu langkah penertiban kelembagaan dan penertiban operasionil yang penting adalah mengenai Pertanian. Pokok masalah yang di-hadapi oleh Pertamina adalah kesulitan-kesulitan keuangan yang telah menimpa perusahaan penting milik negara itu. Kesulitan itu berpangkal pada hutang-hutang Pertamina yang meliputi jumlah-jumlah yang sangat besar.

Page 175: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Pemerintah setelah mengetahui parahnya keadaan Pertamina, telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan keuangan negara, menyelamatkan Pertamina dari kebangkrutan dan menertibkan secara keseluruhan manajemen dan administrasi Pertamina.

90

Page 176: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Rangkaian langkah-langkah Pemerintah untuk membantu mengatasi kesulitan-kesulitan Pertamina meliputi tiga hal, yakni : (1) bantuan keuangan Pemerintah kepada Pertamina untuk memenuhi kewajiban pembayaran kembali pinjaman-pinjaman dalam negeri dan luar negeri; (2) penelitian kembali secara menyeluruh program investasi Pertamina dalam proyek-proyek diberbagai bidang; (3) usaha penertiban dalatn bidang administrasi keuangan dalam rangka meningkatkan kemampuan administrasi perusahaan.

Usaha-usaha tersebut sekarang ini sebagian besar telah dapat diselesaikan dan telah mencapai hasil-hasil yang menggembirakan. Dari jumlah beban hutang Pertamina yang tercatat semula dalam tahun 1975 sekitar 10,5 milyar dollar Amerika, kini berkat langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemerintah telah berkurang menjadi sekitar 3,4 milyar dollar Amerika yang umumnya terdiri dari hutang jangka panjang untuk pembangunan proyek-proyek yang produktif, seperti: Kalang Minyak Cilacap, LNG, pipa distribusi gas, eksploitasi dan eksplorasi minyak. Dengan demikian beban hutang 3,4 milyar dollar Amerika tersebut akan dapat dibayar dari hasil-hasil proyek yang bersangkutan. Sementara itu penertiban atas tubuh Pertamina akan terus dilaksanakan termasuk tindakan hukum terhadap yang bersalah dalam peristiwa krisis Pertamina ini.

Telah banyak dilakukan usaha penyempurnaan di bidang admi-nistrasi Pemerintah baik di bidang kelembagaan, kepegawaian maupun di bidang ketata laksanaan, namun demikian belum secara mantap diimbangi, atau diikuti oleh langkah-langkah penertiban operasionil pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada aparatur Pemerintah.

Namun demikian masih terdapat kelemahan-kelemahan yang masih melekat pada tubuh aparatur kita. Penyalahgunaan jabatan, komersialisasi jabatan,

Page 177: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

korupsi, pemborosan-pemborosan, pungutan liar dan lain-lain yang tercela masih ada. Karena itu pada tahun yang lalu Pemerintah melancarkan Operasi Tertib dengan diterbitkannya Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977. Ini adalah tindak lanjutan dari penyempurnaan, pendayagunaan dan penertiban aparatur negara.

Operasi Tertib adalah suatu program dan tindak penertiban operasionil terhadap pelaksanaan tugas oleh pegawai negeri atau peja-

91

91

Page 178: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

bat. Operasi Tertib ini dimaksudkan untuk menciptakan momentum guna menghentikan segala bentuk penyalahgunaan wewenang. Mo-mentum itu telah tercapai, ialah timbulnya rasa jera, baik di kalangan aparatur maupun masyarakat untuk meneruskan praktek-praktek yang tercela. Rasa jera atau takut ini hendaknya berkembang menjadi ke-sadaran untuk tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan tugas. Momentum irtu juga tercapai, sebab Operasi Tertib mendapat dukungan masyarakat luas.

Perkembangan pelaksanaan Operasi Tertib di lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah lain sejak bulan Juni 1977 sampai dengan bulan Pebruari 1978 adalah tindakan represif terhadap 2116 orang (pegawai) pejabat dari berbagai instansi, sepenti .Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departeman, Kejaksaan Agung, Bank-bank Pemerintah dan Perusahaan milik Negara dan Pemerintah Daerah.

Usaha pembinaan pegawai negeri, sipil yang dilaksanakan selama periode 1973/74 sampai tahun 1977/78 adalah peningkatan kese-jahteraan dan peningkatan pembinaan pegawai, negeri sipil berdasar-kan sistim karier dan, prestasi kerja. Penyempurnaan yang utama adalah dengan diterbitkannya Undang-undang No. 8 tahun 1974 ten-tang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepegawaian sebagai pengganti Undang-undang No. 18 tahun 1961 yang kemudian secara berturut-turut disusul sejumlah banyak peraturan-peraturan pelaksanaannya yang mencakup antara lain yang terpenting ialah tentang perbaikan penghasilan pegawai negeri sipil, perbaikan pengurusan dan peng-hasilan pensiun pegawai negeri sipil, penyempurnaan, dasar-dasar penyusunan formasi, perbaikan pengadaan, perbaikan tata usaha ke-pegawaian dan pembinaan.

Page 179: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

Mengenai tata usaha kepegawaian dapat dikemukakan bahwa dalam tahun 1974 telah dladakan Pendaftaran Ulang Pegawai . Negeri Sipil. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui data kepegawaian yang lengkap dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai landasan bagi pembinaan selanjutnya. Sejak Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil setiap mutasi kepegawaian yang mengakibatkan perusahaan data kepegawaian dicatat dengan teliti Dengan adanya data kepegawaian yang baik dan lengkap maka penyelesaian urusan kenaikan pangkat,

92

Page 180: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

urusan kenaikan gaji, urusan pensiun, urusan mutasi pegawai dan lain-lainnya dapat diselesaikan dengan lebih lancar. Dengan demikian semakin terjamin ketenangan dan kegairahan bekerja pegawai negeri dan pada gilirannya akan mendorong pegawai negeri untuk bekerja dengan lebih produktif sehingga tugas-tugas pemerintahan dapat berjalan lebih lancar.

Berbagai progranm pendidikan dan latihan untuk pegawai negeri terus diselenggarakan, di antaranya juga untuk pegawai tinggi pada SESPA dan untuk bidang perencanaan pembangunan pada PPN.

Kemudian untuk pembinaan aparatur yang bersih dan berwibawa Pemerintah telah menempuli berbagai kebijaksanaan pembinaan dalam rangka pendayagunaan aparatur negara dan kesederhanaan hidup.

Mengenai sistem pembiayaan pembangunan Pemerintah telah pula diadakan perbaikan-perbaikan, demikian pula hal yang menyangkut kelancaran mekanismenya.

Ponyempurnaan penting dalaan prosedur pelaksanaan anggaran melalui Pedoman Pelaksanaan APBN antara lain meliputi penyederhanaan bentuk SKO, peraturan mengenai berlakunya SIAP, perbaikan tata cara dan penyingkatan waktu pemrosesan revisi DIP, pelaporan serta pengawasan. Penyempurnaan juga tercermin dalam perubahan KBN menjadi Kantor Perbendaharaan Negara dan Kantor Kas Negara serta dibentuknya 11 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran di seluruh Indonesia. Dengan diperbaaiyaknya KBN yang semula berjumlah 67 menjadi 68 KPN dan 86 KKN, demikian pula pembentukan 11 Kanwil DJA dimaksudkan antara lain untuk lebih melancarkan pembiayaan pembangunan. Dalam hubungan ini penting pula dikemukakan usaha yang dilakukan untuk melaksanakan penyedian kas

Page 181: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

di daerah dalam waktu lebih tepat.Di bidang pembiayaan dalam bentuk bantuan

kepada daerah juga terdapat perluasan dan perbaikan.

Khusus mengenai pengawasan keuangan negara telah diadakan penertiban dan Penyempurnaan pada unit-unit pengawasan intern dan ekstern yang ada dalam rangka pengawasan represif, serta penyem-purnaan ketentuan-ketentuan peraturan mengenai pelaksanaan ke-

93

Page 182: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

uangan negara dalam rangka pengawasan preventif. Dalam tata kerja pengawasan telah diusahakan koordinasi yang lebih baik, khususnya antara Ditjen Pengawasan Keuangan Negara dan para Itjen Depar temen. Koordinasi ini meliputi sasaran pemeriksaan, cara pemeriksaan, cara pelaporan, bentuk laporan dan peristilahan yang dipergunakan dalam pemeriksaan sehingga hasil-hasil pemeriksaan saling mengisi dan melengkapi.

Mengenai tindak lanjut pengawasan agar pengawasan lebih dapat dimantapkan maka berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977 tentang Operasi Tertib telah diberikan wewenang kepada inspektorat jenderal departemen untuk melakukan tindakan korektif di lapangan atas nama mentri serta wewenang untuk langsung melaporkan kepada alat-alat penegak hukum bilamana ada tindak-tindak pidana.

Sistem pengendalian yang memungkinkan identifikasi bagi tin-dakan-tindakan penyesuaian dan penyempurnaan telah dapat dirumuskan. Pelaporan dalam rangka pengendalian telah mendapat perbaikan sehingga bersif at seragam secara nasional, sederhana, selektif, lebih berorientasi pada pemecahan masalah, memungkinkan penyempurnaan proyek secara bertahap dan mengikut sertakan unsur-unsur daerah.

Sistem tersebut telah berlaku mulai tahun anggaran 1977/78 bersamaan dengan masih akan dikembangkannya tolok-tolok ukur serta klasifikasi permasalahan dari berbagai program dan proyek pem-bangunan.

Page 183: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewUntuk menjaga agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual maka selama lima tahun

94