kuliah 3 pengeringan padi dan mutu gabah

Upload: tri-yulni

Post on 25-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    1/46

    Kuliah

    Teknik Pascapanen Tanaman Pangan

    Oleh:Dr.Ir. Rokhani Hasbullah, M.Si.

    DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    2/46

    PENGERINGAN

    Keuntungan

    biaya murah

    mudah

    Kualitas relatif lebih baik

    Kerugian:

    Tergantung cuaca

    Kondisi pengeringan tidakbisa dikontrol

    Susut tinggi

    Pengeringan Alami

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    3/46

    Dep. TMB IPB

    Pengeringan Alami

    Memanfaatkan energy surya penjemuran

    Dilakukan pada lantai jemur (lamporan) dibuat

    dari bata dan campuran semen-pasir.

    Bentuk lamporan dibuat bergelombang bertujuansupaya air hujan tidak tergenang di tengah lamporandan air pada lamporan cepat kering.

    Penjemuran dilakukan pada saat cuaca cerah dandimulai dari jam 06.00 pagi sampai 17.00 sore.

    Pengeringan Alami

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    4/46

    Faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan:

    Kadar air awal

    Cuaca Cerah: 1-2 hari, Mendung: 3-4 hari

    Ketebalan tumpukan gabah 3-5 cm

    Frekuense pembalikan setiap 2 jam

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    5/46

    Dep. TMB IPB

    Ketebalan (cm) Lama penjemuran

    (jam)

    1 4.53 10.5

    5 14.0

    7 16.0

    Hubungan antara ketebalan gabah dengan lamapenjemuran pada kadar air awal 21 % dan kadar

    air akhir 14 %.

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    6/46

    Penjemuran gabah oleh petani di Kab Subang

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    7/46

    Susut pengeringan akibat gangguan hewan

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    8/46

    Pengering buatan bak pengering

    pemanas (heater)

    kipas/blower.

    Faktor pengeringan:

    (1) suhu udara pengering

    (2) kelembaban udara pengering

    (3) laju aliran udara pengering

    (4) kadar air awal dan akhir gabah

    Mesin Pengering (Dryer)

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    9/46

    Proses pengeringan:

    Tahap 1: KA 20 % KA 18 %

    Tahap 2: KA 18 % KA 14 %

    Susut Pengeringan:

    Dryer : 2,30 %Penjemuran : 2,98 %

    Flat bed dryer Recirculation dryer

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    10/46

    10

    Pengering mekanis dapat digolongkan menurut beberapaaspek seperti berikut ini:

    Suhu pengeringan suhu udara bebas, suhu rendah, suhu

    tinggi

    Aliran bahan batch, automatic batch, dan continuous flow

    Ruang pengeringan in-bin dan column atau self-contained

    Aliran udara (pada tipe continuos) cross-flow, counter-flow,

    and concurrent-flow.

    Jenis-jenis Pengering Mekanis

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    11/46

    11

    Pengeringan dengan Suhu Udara Bebas/Suhu Rendah

    Pengeringan tanpa atau sedikit penambahan panas, biasanya

    pengeringan terjadi lebih cepat pada tumpukan yang dekat

    sumber aliran udara.

    Kelebihan:

    Ukuran pengering disesuaikan dengan kapasitas panenUkuran yang tepat mampu mengeringkan lebih ekonomis

    dibanding dengan suhu tinggi

    Kekurangan:Ada batasan KA awal yang dapat dikeringkan secara efektif

    Diperlukan tenaga listrik untuk memutar kipas

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    12/46

    12

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    13/46

    13

    Pengeringan lapisan (alternatif)

    Lapisan ke-n ditambahkan di atas lapisan ke-(n-1) secara peiodik

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    14/46

    14

    Pengeringan dengan Suhu Tinggi

    Pengeringan dengan penambahan panas, biasanya

    pengeringan terjadi lebih cepat pada tumpukan yang dekat

    sumber panas.

    Kelebihan:

    Ruang pengering dapat digunakan sbg tempat penyimpanansetelah pengeringan selesai

    Tidak ada batasan KA awal, semua dapat dikeringkan

    Kekurangan:KA akhir hasil pengeringan mungkin tidak merata

    Ada kemungkinan bahan rusak karena pengadukan

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    15/46

    15

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    16/46

    16

    Pengering kolom

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    17/46

    17

    Aliran udaracross-flow

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    18/46

    18

    Pengeringan dan PenyimpananProses pengeringan yang dilanjutkan dengan pendinginan dan

    penyimpanan

    Kelebihan:

    Meningkatkan laju pengeringan hingga 60% dan laju

    pendinginan hingga 30%Meningkatkan efisiensi

    Kekurangan:Memerlukan kipas untuk pendinginan dan bin

    Memerlukan penanganan lebih

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    19/46

    19

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    20/46

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    21/46

    Susut Pengeringan (SK)

    100%xBKGb

    BKGk-BKGbSK=

    BGKPx100

    KAb-100BKGb =

    BGKGx100

    KAk-100BKGk=

    %100xKAk-100

    KAb-100

    nPengeringaKonversi =

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    22/46

    22

    Kadar air biasadinyatakandalampersen, sedangkan

    perhitungannyadapat berdasarkanbasis basah(bb) danbasiskering(bk)

    PersamaanKA basis basahm = kadar air (% bb)

    Wm = berat air (g)

    Wd = berat padatan(g)

    PersamaanKA basis kering

    M = kadar air (% bk)Wm = berat air (g)

    Wd = berat padatan(g)

    %100=WdWmM

    %100+

    =

    WdWm

    Wmm

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    23/46

    23

    Hubungan bb dan bk( )

    Mm

    m

    mM

    WdWm

    W

    WdWmmM

    WdWmmWdM

    WdMWmWd

    WmM

    WdWmmWmWdWm

    Wm

    m

    +

    =

    =

    =+

    +=

    +=

    ==

    +=

    +

    =

    1dan

    1

    :maka,1karena

    )(:sehingga

    )(

    :maka

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    24/46

    24

    Perhitungan Harga

    GKP dengankadar air 23 % dibeli olehkoperasi sehargaRp5000/kg. Kemudiangabahdikeringkanhinggakadar air menjadi

    14% denganbiayapengeringanRp50/kg GKP. Berapaharga

    jual GKG termuraholehkoperasi agar tidakmerugi?

    23 %Wm=0.23 kg, Wd=0.77 kg

    14%Wm= ? kg, Wd=0.77 kg

    Wm/(0.77+Wm) =0.14Wm=0.12+0.14Wm

    0.86Wm=0.12Wm=0.14 kg

    Berat gabah setelah dikeringkan = 0.77+0.14 =0.91kg

    Hargajual minimum agar tidak merugi

    (Rp5000+ Rp50)/0.91 kg = Rp5.550 / kg

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    25/46

    MUTU GABAH

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    26/46

    Mutu (kualitas) dan standard mutu. Mutuditentukan berdasarkan penilaian terhadap karakteristik-

    karakteristik tertentu. Tututan terhadap karakteristiktersebut dibakukan dan dituangkan dalam suatu standard

    mutu, yang mumumnya dinyatakan dalam suatu selang

    (toleransi)

    PENDAHULUAN

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    27/46

    MUTU

    Tuntutan Konsumen

    Produsen (Persainganketat)

    Produk

    bermututinggi (defectfree)

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    28/46

    Standar: ketententuan dan spesifikasiteknis yang dirumuskan dan disepakati oleh(perwakilan) produsen, konsumen, regulator

    dan pakar sebagai referensi transaksiperdagangan yang bersifat sukarela,meliputi:

    Kualitas barang atau jasa, ditinjau dari berbagai aspek Keseuaian produk untuk tujuan tertentu

    Keseragaman produk

    Sistem manajemen

    Kompetensi personel

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    29/46

    RegulasiTeknis

    PASAR

    Supply-Demand

    Standard IndustriSNI sukarela

    Referensi

    Pasar

    SNI Wajib

    PersyaratanPasar

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    30/46

    Elemen Standard Mutu:

    KEBIJAKAN

    STANDARDISASI

    PengembanganStandard Mutu

    Pemberlakua

    n StandardMutu

    Penilaian

    Kesesuaian

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    31/46

    Norma Standardisasi:KEBIJAKAN STANDARDISASI NASIONAL

    PerumasanStandard:

    Concesus-based

    Impartial

    Voluntary

    Internationallyharmonised

    PenilaianKesesuaian:

    Competence based

    Independent

    Transparent

    Traceable

    Internationally

    recognition

    Regulasi Teknis:Authority-based

    Mandatory

    Applicable

    Non discrimination

    Notified to WTO

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    32/46

    Standar Mutu sbg Faktor Pasar:

    Standar mutu dapat digunakan sebagaireferensi atau persyaratan pasar yang

    efektif, dan berpotensi sebagai faktor yang

    dapat digunakan untuk: Meningkatkan kepastian pasar, termasuk kesehatan dan keamanan

    Miningkatan kepuasan pasar

    Mengurangi keragaman produk

    Meningkatkan efisiensi transaksi

    Mempermudah pembentukan supply chain

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    33/46

    MUTU GABAH (SNI 02241987-0)

    Gabah adalah butir padi yang telah terlepas dari malainya

    Gabah digolongkan menjadi 3 tingkat mutu: Mutu I, MutuII, dan Mutu III

    Pesyaratan Mutu:

    Persyaratan kualitatif:

    Bebas hama dan penyakit

    Bebas bau busuk, bau asam dan bau-bau lainnya

    Bebas dari sisa pupuk, insektisida, fungisida, danbahan kimia lainnya

    Gabah tidak boleh panas

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    34/46

    Persyaratan kuantitatif:No Komponen Mutu Kualitas

    I II III

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    Kadar air (% maks.)Gabah hampa (% maks.)

    Butir rusak + butir kuning (% maks)

    Butir mengapur dan gabah muda (%maks)

    Butir merah (% maks)

    Butir benda asing (% maks)

    Butir varietas lain (% maks)

    14,01,0

    2,0

    1,0

    1,0

    -

    2,0

    14,02,0

    5,0

    5,0

    2,0

    0,5

    5,0

    14,03,0

    7,0

    10,0

    4,0

    1,0

    10,0

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    35/46

    PERSYARATAN KUALI TAS GABAH

    PENGADAAN DALAM NEGERI

    Ref: SKB DEPTAN dan BULOG (2003)

    I. Persyaratan Umum :

    1. Bebas hama dan penyakit yang hidup

    2. Bebas bau busuk, asam atau bau-bau asing

    lainnya3. Bebas dari tanda-tanda adanya bahan kimia

    yang membahayakan baik secara visual

    maupun secara organoleptik

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    36/46

    Persyaratan Khusus :

    No. Komponen Mutu GKG

    1. Kadar air Maksimum (%) 14

    2. Butir hama/kotoran Maksimum (%) 3

    3. Butir kuning /rusak Maksimum (%) 3

    4. Butir hijau/mengapur Maksimum (%) 5

    5. Butir merah Maksimum (%) 3

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    37/46

    Definisi:

    Hama dan Penyakit: Ada/tidaknya kehadiran hama (serangga hama,

    ulat dsb) dan/atau penyakit (cendawan dsb) yang hidup dan terdapatpada contoh gabah yang diperiksa. Bebas hama/penyakit berarti secaravisual tidak ditemui hama/penyakit yang hidup dalam contoh gabahyang diperiksa (contoh primer). Bangkai serangga hama dikategorikansebagai kotoran

    Bau. Menyangkut bau yang dapat ditangkap oleh indra penciuman(hidung) pada contoh gabah yang diperiksa. Bau yang ditolak adalah

    bau busuk, asam atau bau-bau asing lainnya yang jelas berbeda denganbau gabah yang sehat.

    Bahan Kimia: Sisa-sisa bahan kimia seperti pupuk, insektisida,fungisida dan bahan-bahan kimia lainnya yang membahayakankesehatan/keselamatan manusia.

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    38/46

    II. Persyaratan Khusus :

    1. Gabah Kering Giling (GKG).

    Hasil tanaman padi (Oryza sativa L) yang telah dilepas

    dari tangkainya dengan cara perontokan, dikeringkan dandibersihkan sampai memenuhi persyaratan kualitas sepertitercantum dalam persyaratan kualitas gabah kering gilingpengadaan dalam negeri.

    2. Kadar Air.

    Jumlah kandungan air didalam butir gabah yangdinyatakan dalam satuan persen dari berat basah (wet

    basis).

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    39/46

    3. Butir Hampa/Kotoran

    a) Butir hampa.Butir gabah yang tidak berkembang sempurna atau akibat seranganhama, penyakit atau sebab lain sehingga tidak berisi butir beraswalaupun kedua tangkup sekamnya tertutup maupun terbuka. Butirgabah setengah hampa tergolong kedalam butir hampa.

    b) Kotoran.

    Segala benda asing lainnya yang tidak tergolong gabah, misalnya:debu,butir-butir tanah, butir-butir pasir, batu-batu kerikil, potongan

    kayu, potongan logam, tangkai padi, biji-biji lain, bangkai seranggahama, dsb.

    Termasuk dalam kategori kotoran adalah butir-butir gabah yang telahterkelupas (beras pecah kulit) dan gabah patah.

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    40/46

    4. Butir kuning/rusak

    a) Butir kuning.Butir beras pecah kulit (setelah gabah dikupas) yang berwarna kuning,coklat atau kekuning-kuningan dan kuning rusak akibat proses

    perubahan warns yang terjadi selama perawatan

    b) Butir rusak

    Butir rusak adalah beras pecah kulit (gabah yang telah dikupas) dengankondisi rusak, termasuk dalam kategori butir rusak adalah butir-butirgabah yang isinya:

    berwarna putih/bening, putih mengapur dan berwarna merahyang mempunyai bintik-bintik warna lain. Biji dengan bintik yang

    bernoktah termasuk butir rusak.

    sedangkan biji dengan bintik kecil tunggal yang tidak

    potensial tergolong butir baik.

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    41/46

    5. Butir hijau/mengapur.

    a) Butir hijau.Butir beras pecah kulit (setelah gabah dikupas) yang berwarnakehijauan dan bertekstur lunak seperti kapur akibat dipanen terialumuda (sebelumproses pemasakan buah sempurna), hal ini ditandaidengan patahnya butirbutir hijau tadi. Butir berwarna hijau yang utuh

    dan keras dikategorikan sebagai butir sehat (bukan butir hijau).

    b) Butir mengapur.

    Butir beras pecah kulit (setelah gabah dikupas) yang berwarna putih

    seperti kapur (chalky) dan bertekstur lunak yang disebabkan olehfaktor fisiologis. Butir berwarna seperti kapur yang utuh dan kerasdimasukan sebagai butir sehat (bukan butir kapur).

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    42/46

    6. Butir merah.Butir beras pecah kulit (setelah gabah dikupas) yang 25%atau lebih permukaannya diselaputi oleh kulit ari yang

    berwarna merah atau seluruh endospermnya berwarnamerah.

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    43/46

    PENGUKURAN SUSUT

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    44/46

    Pemeriksaan Kualitas

    Dep. TMB IPB

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    45/46

    Karakeristik gabahVarietas Jumlah butir per

    malai

    Berat seribu butir

    gabah (gram)

    Ciherang 158.3 29.7

    Hibrida SL 8 SHS 308.0 28.6

    Cibogo 128.7 30.4

    Rokhani dan Riska (2009)

  • 7/25/2019 Kuliah 3 Pengeringan Padi Dan Mutu Gabah

    46/46

    Dep. TMB IPB