lampiran i surat keputusan direksi - commuterline · pdf filedibidang usaha penyelenggaraan...

13
Lampiran I Surat Keputusan Direksi PT KO Nomor : SK.025/CU/KO/Xl/2016 Tanggal : 1 November 2016 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT KAI Commuter Jabodetabek disingkat (PT KO) adalah Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kereta Api Indonesia (Persero) disingkat PT KAI (Persero) yang bergerak dibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di wilayah Jabodetabek. Dalam menjalankan operasionalnya Perusahaan harus tunduk pada semua ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dibidang perseroan, transportasi, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada peraturan lnduk Perusahaan yang relevan untuk diratifikasi. Ketentuan mengenai gratifikasi dalam peraturan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia tercantum dalam Pasal 12 B ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa "setiap gratifikasi kepada Pegawai negeri atau penyelenggara Negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya". Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat-pejabat struktural lainnya harus terbebas dari perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sebagaimana tercantum di dalam penjelasan Pasal 2 angka 7 UndangUndang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Disadari bahwa PT KO adalah Anak Perusahaan BUMN PT KAI (Persero) yang mempunyai banyak stakeholders. Dalam bidang usahanya sering sekali menjalin hubungan kerja dengan Pihak Lain, baik pelanggan, pemerlntah, dan mitra kerja yang mana seringkali bersinggungan dengan Praktik-Praktik Gratifikasi, sehingga diperlukan Pedoman untuk mengendalikan praktik tersebut. Hal ini dilakukan untuk membentuk pemahaman yang sama tentang perlakuan terhadap gratifikasi serta membantu lnsan Perusahaan untuk tidak terjerat ke dalam Praktik Gratifikasi yang termasuk tindak pidana suap. Pedoman pengendalian gratifikasi yang dimaksud di atas merupakan suatu rangkaian dokumen yang memuat komitmen Perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability), Pertanggungjawaban (responsibility), Kemandirian (independency}, Kewajaran (fairness) dalam rangka memenuhi kepentingan stakeholders dan untuk menegakkan budaya integritas baik di lingkungan kerja maupun pada diri setiap lnsan Perusahaan. Page 4 of 16 StasJun Juanda, JI. Ir. H. Juanda I, Phone : •62 21 345 3535 Faa : +62 21 348 34084 Email : commuter.care@kr'l.,o.id Jakarta Pusat. 10120, INDONESIA Facebook : informasl commuter line TWttter : @commuterllne lnstalsnm : @kr1commuterllne ' BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT , ,,

Upload: hanhi

Post on 02-Mar-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

Lampiran I

Surat Keputusan Direksi PT KO

Nomor : SK.025/CU/KO/Xl/2016

Tanggal : 1 November 2016

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT KAI Commuter Jabodetabek disingkat (PT KO) adalah Anak Perusahaan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) PT Kereta Api Indonesia (Persero) disingkat PT KAI (Persero) yang bergerak

dibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di wilayah Jabodetabek. Dalam

menjalankan operasionalnya Perusahaan harus tunduk pada semua ketentuan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku dibidang perseroan, transportasi, termasuk Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dan pada peraturan lnduk Perusahaan yang relevan untuk diratifikasi.

Ketentuan mengenai gratifikasi dalam peraturan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia

tercantum dalam Pasal 12 B ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang

menyatakan bahwa "setiap gratifikasi kepada Pegawai negeri atau penyelenggara Negara dianggap

pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban

dan tugasnya".

Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat-pejabat struktural lainnya harus terbebas dari perilaku Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme sebagaimana tercantum di dalam penjelasan Pasal 2 angka 7 Undang•

Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme.

Disadari bahwa PT KO adalah Anak Perusahaan BUMN PT KAI (Persero) yang mempunyai banyak

stakeholders. Dalam bidang usahanya sering sekali menjalin hubungan kerja dengan Pihak Lain, baik

pelanggan, pemerlntah, dan mitra kerja yang mana seringkali bersinggungan dengan Praktik-Praktik

Gratifikasi, sehingga diperlukan Pedoman untuk mengendalikan praktik tersebut. Hal ini dilakukan

untuk membentuk pemahaman yang sama tentang perlakuan terhadap gratifikasi serta membantu

lnsan Perusahaan untuk tidak terjerat ke dalam Praktik Gratifikasi yang termasuk tindak pidana

suap.

Pedoman pengendalian gratifikasi yang dimaksud di atas merupakan suatu rangkaian dokumen

yang memuat komitmen Perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability),

Pertanggungjawaban (responsibility), Kemandirian (independency}, Kewajaran (fairness) dalam

rangka memenuhi kepentingan stakeholders dan untuk menegakkan budaya integritas baik di

lingkungan kerja maupun pada diri setiap lnsan Perusahaan.

Page 4 of 16

StasJun Juanda, JI. Ir. H. Juanda I, Phone : •62 21 • 345 3535 Faa : +62 21 • 348 34084 Email : commuter.care@kr'l.,o.id

Jakarta Pusat. 10120, INDONESIA Facebook : informasl commuter line TWttter : @commuterllne lnstalsnm : @kr1commuterllne

' BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT · , ,, • •

Page 2: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

B. Tujuan

1. Memberikan Pedoman, pemahaman, dan sikap yang sama terhadap Praktik-Praktik Gratifikasi di

lingkungan Perusahaan;

2. Menegakkan prinsip-prinsip GCG dan budaya lntegritas Perusahaan;

3. Mewujudkan Perusahaan yang bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

C. Ruang Ungkup

Pedoman lnl mengatur pengendalian Gratifikasi antara lnsan Perusahaan dengan pihak-pihak

terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan.

D. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari

Korupsi, dan Nepotisme (KKN};

2. Undang-Undang Nornor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

3. Undang-Undang Nomor 30Tahun 2002 tentang Kornisi Pemberantasan Korupsi (KPK);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Mllik Negara (Lembaran negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4297};

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas

(lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 106, tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4756);

6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tentang

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN yang

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli

2012;

7. Surat Keputusan Direksi Nomor: SK.029/CU/KO/Vll/2014 tanggal 14 Jull 2014 tentang Kode Etik

PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KO);

8. Surat Keputusan Direksi Nomor: SK.024/CU/KCJ/X/2016 tanggaJ 25 Oktober 2016 tentang

Pemberlakuan Pedornan Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) di lingkungan

PT KAI Commuter Jabodetabek;

9. Surat Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero} Nomor: KEP.U/KC.202/IX/1/KA-2016

tanggal 27 September 2016 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi.

Page 5 of 16

Stasfun Juandi, JI. Ir. H. Juandi I, Phone : +62 21 • 345 3535 Fax : +62 21·34834084 Emell : [email protected]

Jakarta Pusat • 10120, INDONESIA hcebook : informasi commuter line Twitter : @)commuter11ne lnstalsram: @krlcommute.rlln•

BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT ;, .·•. , , •

Page 3: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

E. Pengertlan

1. lnduk Perusahaan adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) disingkat PT KAI (Persero).

2. Perusahaan adalah PT KAI Commuter Jabodetabek disingkat PT KCJ.

3. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat

(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan

wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya balk yang diterima di dalam maupun di

luar Negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronlk atau tanpa sarana

elektronik.

4. Praktik Gratifikasi adalah tindakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pemberian, penolakan,

dan penerimaan Gratifikasi.

5. Benda Gratiflkasi adalah segala bentuk Gratifikasi yang berwujud.

6. Hadiah/Cinderamata adalah setiap pemberian dan/atau permintaan dalam bentuk uang, setara

uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas

penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilltas lainnya.

7. Hlburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat

menjadi penghibur dan menyenangkan bagi seseorang, yang meliputi namun tidak terbatas

pada undangan makan, musik, film, outbond, opera, drama, pesta, atau permainan, olahraga,

wisata dan lainnya.

8. lnsan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) yang selanjutnya disebut lnsan Perusahaan

adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pekerja Perusahaan termasuk pekerja yang

ditugaskan di lnduk Perusahaan dan instansi lainnya dan/atau pekerja lnduk Perusahaan yang

dipekerjakan di Perusahaan, serta pekerja lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung

bekerja untuk dan atas nama Perusahaan.

9. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) adalah situasi atau kondisi dimana lnsan

Perusahaan yang karena jabatan/posisinya, patut diduga memiliki kepentingan pribadi dan

dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas atau kewenangannya secara tidak patut yang dapat

merugikan bagi Perusahaan.

10. Pedoman adalah Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan berdasarkan Keputusan ini.

11. Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris Perusahaan.

12. Dlreksi adalah Direksi Perusahaan.

13. Pegawai adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja secara langsung dengan

Perusahaan.

Page 6 of 16

Staslun Juanda, JI. tr. H. Juanda � Phone : +62 21- 345 3535 Fax : +62 21 • 348 34084 Ematl : [email protected]

Jalcalta Pusat • 10UO, INDONESIA Facebook : lnformasi commuter line Twltttt : @commuterline lnstalaram: @krlcommuterllne

BEST CHOICE fOR URBAN TRANSPORT , · · ,

Page 4: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

14. Keluarga adalah suami/istri, orang tua, mertua, adik, kakak, anak-anak dari lnsan Perusahaan

termasuk pula anggota keluarga lainnya dan/atau Pihak Lain yang tinggal serumah dengan lnsan

Perusahaan.

15. Wajib Lapor Gratifikasi adalah lnsan Perusahaan yang wajlb melaporkan atas penerimaan dan

penolakan Gratiflkasl yang dlalaminya.

16. Pember! adalah pihak yang memberi Gratifikasi.

17. Penerima adalah lnsan Perusahaan dan Keluarga yang menerima Gratifikasi.

18. Tindak Pldana Korupsi adalah tindak pldana sebagaimana diatur di dalam Peraturan Perundang•

undangan tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang berlaku di Negara Republik

Indonesia.

19. Komis! Pemberantas Korupsi yang selanjutnya disingkat KPK adalah Lembaga Negara

sebagaimana dlmaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

20. Unit Pengendalian Gratifikasi yang selanjutnya dlsebut UPG adalah Unit yang melaksanakan

program pengendalian Gratifikasi di Perusahaan, dalam hal ini dilaksanakan oleh Unit

Kepatuhan Perusahaan.

21. Pihak Lain adalah orang perseorangan dan/atau badan usaha yang memiliki atau tidak memiliki

ikatan bisnis dengan Perusahaan.

22. Laporan Gratlfikasi adalah dokumen yang berisi informasi lengkap penerimaan atau penolakan

Gratifikasi yang dituangkan dalam formulir pelaporan Gratifikasi oleh Wajib lapor Gratifikasi.

23. Kedlnasan adalah seluruh aktivitas resmi pejabat/Pegawai yang patut diduga memiliki

kepentingan pribadi dan dapat mernpengaruhi pelaksanaan tugas atau kewenangannya secara

tidak patut.

24. Berlaku Umum adalah suatu kondisi bentuk pemberian yang diberlakukan sama dalam hat

sejenis, bentuk, persyaratan atau nilai untuk semua peserta dan memenuhi prinsip kewajaran.

v C3 I VPlt. cz 1 � Pit. ci I

Page 7 of 16

Staslun Juanda, JI, Ir. H. Juanda I, Phone : +62 21 • 345 3535 fu : +62 21 • 348 34084 Email : [email protected]

Jakarta Pusat - tOUO, INDONESIA facebook : lnformasl commuter line Twitter : @commuterllne lnstalcram: @krlcommuterline

llfST CHOICE FOR URSA/II TIIA/1/SPORT • ·. • • I I

Page 5: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

BAB II PRINSIP

DASAR

Prinsip dasar dalam pelaksanaan pengendalian Gratifikasi adalah:

1. Setiap lnsan Perusahaan beserta Keluarganya WAJIB MENOLAK GRATIFIKASI yang diketahui atau

patut diduga berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban/tugasnya,

meliputi:

a. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat diluar penerimaan yang sah;

b. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran diluar penerimaan yang sah;

c. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring, inspeksl dan evaluasi diluar

penerimaan yang sah;

d. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas diluar penerimaan yang sah dari Pihak Lain;

e. Dalam proses penerimaan/mutasi Pegawai;

f. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan Pihak Lain terkait dengan

pelaksanaan tugas dan kewenangannya;

g. Sebagai akibat dari perjanjian/kontrak/kesepakatan dengan Pihak Lain;

h. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses pengadaan barang

dan/atau jasa;

i. Merupakan Hadiah atau souvenir bagi Pegawai/pengawas/tamu selama kunjungan dinas;

j. Merupakan fasilitas entertainment, fasilitas wisata, voucher oleh pejabat/Pegawai dalam

kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajibannya dengan Pemberi Gratifikasi

yang tidak relevan dengan penugasan yang diterima;

k. Dalam rangka mempengaruhi kebijakan/keputusan/perlakuan pemangku kewenangan;

I. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan

kewajiban/tugas pejabat/Pegawai.

2. Setiap lnsan Perusahaan beserta Keluarganya yang karena jabatannya, DILARANG MENERIMA

ATAU MEMINTA GRATIFIKASI baik secara langsung atau tidak langsung dari Plhak Lain, yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan

Perundang-Undangan dan peraturan Perusahaan yang berlaku atau untuk mempengaruhi lnsan

Perusahaan.

3. Setiap lnsan Perusahaan DILARANG baik secara langsung maupun tidak langsung MENJANJIKAN

MEMBERI dan/atau MEMBERIKAN GRATIFIKASI kepada Pihak Lain yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan Perundang•

undangan dan peraturan Perusahaan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud

untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hat berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

4. Setiap lnsan Perusahaan apabila diminta untuk memberikan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan

(entertainment) hendaknya MENOLAK SECARA SOPAN DAN SANTUN dengan memberikan

penjelasan mengenai kebijakan dan aturan terkait Gratifikasi yang berlaku di Perusahaan kepada

Peminta Gratifikasi tersebut.

5. Setiap lnsan Perusahaan WAJIB MELAPORKAN Praktik Gratifikasi yang berupa penolakan dan

penerimaan Gratifikasi kepada UPG Perusahaan melalui email [email protected] yang kemudian

Page 8 of16

Swlun Juanda, JI. Ir, H. Juanda I, Phone : +62 21 • 345 3535 Fu : +62 21 • 348 34084 Email : [email protected]

Jabrta Pusat -10120, INDONESIA Facebook : informasi commuter line Twitter : @commuterlint lnstal1nm: @krtcommuterllne

Bf51 CHOICE FOR URBAN TRANSPORT , , ,' •

Page 6: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

akan dilaporkan kepada UPG lnduk Perusahaan setiap triwulan, paling lambat 10 (sepuluh) hari

kerja setelah berakhirnya periode triwulan yang bersangkutan dan untuk kemudian dilaporkan

kepada UPG lnduk Perusahaan melalui email [email protected]

6. Dalam hal lnsan Perusahaan menerima Gratifikasi disebabkan karena kondisi sebagai berikut:

a. Gratifikasi tidak diterima secara langsung;

b. Pemberi tidak diketahui;

c. Penerima ragu dengan kualifikasi Gratifikasi yang diterima;

d. Gratifikasi diberikan dalam rangka kegiatan adat istiadat atau upacara keagamaan; dan/atau

e. Adanya kondisi tertentu yang tidak mungkin ditolak, yaitu: penolakan yang dapat

mengakibatkan rusaknya hubungan baik institusi, membahayakan Penerima dan/atau

mengancam jiwa/harta atau pekerjaan pejabat/Pegawai.

Wajib melaporkan Gratifikasi tersebut kepada UPG Perusahaan dan akan diserahkan kepada UPG

lnduk Perusahaan untuk kemudian dilaporkan kepada KPK sebagaimana mekanisme yang diatur

dalam Pedoman ini.

7. Dalam hal pejabat/Pegawai menerima Gratifikasi yang tidak dapat ditolak sebagaimana dimaksud

pada angka 6, berupa makanan yang mudah busuk atau rusak, Penerima Gratifikasi wajib

menyampaikannya kepada UPG Perusahaan untuk ditetapkan pemanfaatannya ke pant! asuhan,

panti jompo, atau peruntukan penyaluran bantuan sosial lainnya dan dilaporkan kepada KPK.

BAB Ill

KEWAJIBAN MELAPORKAN GRATIFIKASI DAN PENGECUALIANNYA

lnsan Perusahaan wajib melaporkan setiap Gratifikasi yang ditolak atau diterimanya kepada UPG

Perusahaan yang akan diteruskan pelaporannya kepada UPG lnduk Perusahaan untuk kemudian

dilaporkan kepada KPK, sebagaimana mekanisme yang diatur pada Pedoman ini, kecuali:

1. Gratifikasi yang diperoleh dari Perusahaan dalam bentuk gaji/take home pay, kompensasi, fasilitas,

peralatan, perlengkapan kerja, dan pendapatan resmi sebagaimana telah ditetapkan di dalam

standard biaya, sepanjang tidak terdapat Benturan Kepentingan serta tidak melanggar

peraturan/kode etik Pegawai;

2. Gratifikasi yang diperoleh dari Perusahaan dalam bentuk Hadiah, doorprtze, yang terkait kegiatan

event, lomba, gathering, yang diselenggarakan oleh Perusahaan;

3. Gratifikasi dalam bentuk karangan bunga dengan nilai wajar;

4. Gratifikasi yang diperoleh dari rekan kerja terkait penyelenggaraan pesta kelahiran, ulang tahun,

pembaptisan, khitanan, potong gigi, upacara atau hari besar keagamaan/adat/tradisi lalnnya,

dengan nilai paling banyak Rp.1.000.000,- (Satu juta Rupiah) per orang per kegiatan;

Page 9 of 16

stulun Juanda, JI, Ir. H. Juenda 1, Phone : •62 21. 345 3535 Fa• : +62 21 • 348 34084 £mill : [email protected]

Jakarta Pusat - 10110, INDONESIA Facebook : lnformasl commuter line lwltter : @commuterllne lnstalcram: @krlcommuterllne

I

8C51 I /101( L fOH VRllAN 1RAN\PORI '

Page 7: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

5. Gratifikasi terkait penyelenggaraan pesta pernikahan dan/atau keJadian musibah/bencana yang

dialami lnsan Perusahaan, suami, lstri, anak, bapak, lbu, mertua, dan/atau menantu dengan nilai

paling banyak Rp.1.000.000,- (Satu juta Rupiah) per orang per kegiatan;

6. Gratifikasi yang diperoleh dari rekan kerja dalam rangka pensiun tidak dalam bentuk uang atau alat

tukar lainnya paling banyak Rp.300.000,- (Tiga ratus ribu Rupiah) per pemberian per orang dengan

total pemberian Rp.1.000.000,- (Satu juta Rupiah) dalam 1 (satu) tahun darl Pemberi yang sama;

7. Gratiflkasi yang diperoleh dari rekan kerja yang leblh tinggl jabatannya selama tidak melanggar

peraturan/kode etik Pegawai;

8. Gratifikasi yang diperoleh dari rekan kerja yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya

paling banyak Rp.200.000,- (Dua ratus ribu Rupiah) per pemberian per orang dengan total

pemberian paling banyak Rp.1.000.000,- (Satu juta Rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari Pemberi yang

sama, sepanjang tidak diberikan oleh bawahan ke atasan;

9. Gratifikasi dalam bentuk hldangan atau sajian yang Berlaku Umum;

10. Gratifikasi dari Hadiah langsung/undian, discount/rabat, Hadiah/voucher, angkat reward atau

souvenir yang berlaku secara urn um atau tidak berhubungan dengan Kedinasan;

11. Gratifikasi yang diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis

(kejuaraan/perlombaan/kompetisi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan Kedinasan;

12. Gratiflkasi yang dlperoleh dari keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi, kepemilikan

saham pribadi, keanggotaan koperasi atau organisasl sejenis yang berlaku secara umum sepanjang

tidak terdapat Benturan Kepentingan serta tidak melanggar peraturan/kode etik Pegawai;

13. Gratifikasi dengan nilai paling banyak Rp.3.000.000,- (Tiga juta Rupiah) yang diperoleh dari

kompensasi atas profesi, pernbicara, narasumber, pemateri di luar lingkungan Perusahaan

sepanjang tidak terdapat Benturan Kepentingan dan tidak rnelanggar peraturan/kode etik Pegawai.

Selain itu kegiatan dilakukan diluar jam kerja dan/atau dengan seizin resmi dari atasan langsung

(cutl);

14. Gratifikasi yang diperoleh dari pendapatan yang sah (bukan hasil pencucian uang) atas kegiatan

usaha yang dilakukan lnsan Perusahaan dan Keluarganya sepanjang tidak terdapat Benturan

Kepentingan serta tidak melanggar peraturan/kode etik Pegawai;

15. Gratifikasi yang diperoleh dari bank atau lembaga keuangan lainnya dalam bentuk pinjaman yang

Berlaku Umum atau diperoleh karena adanya kerjasama resmi dengan Perusahaan;

16. Gratifikasi berupa honorarium, akomodasi, transportasi yang diperoleh dari kontrak dan/atau

perjanjian resmi antara Pihak Lain dengan Perusahaan sepanjang tldak terdapat Benturan

Kepentingan, tidak terdapat pembiayaan ganda, dan tidak melanggar peraturan/kode etik Pegawai;

Page 10 of 16

Stulun Ju1nd1, JI. Ir. H. Ju1nda I, Phone : +62 21 • 345 3535 Fax : +62 21 • 34ll 34084 Emili : [email protected]

Jaurta Pusat. 10120, INOONESIA faoeboolc : lnformasl commuter line Twitter : @commuterllne lnst11l1r1m: @kr1commuterllne

B[ST CHOICC fCJH IJHIIAN IHIIIV�PORI '

Page 8: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

17. Gratifikasi yang diperoleh dari hubungan keluarga yaitu bapak/ibu/mertua/ kakek/nenek/cucu/,

suami/istri, anak/menantu, kakak/adik/lpar, paman/bibi, besan, sepupu, dan keponakan sepanjang

tidak terdapat Benturan Kepentingan;

18. Gratifikasi tidak dalam bentuk uang seperti fasilitas transportasi, akomodasi, door prize, seminar

kit, plakat, sertlflkat, Hlburan, souvenlr/Clnderamata Berlaku Umum terkait kegiatan seminar/

pelatihan/konferensi/workshop/loka karya, benchmark dan kegiatan sejenis;

19. Gratifikasi dalam bentuk Hadiah/Cinderamata yang mencantumkan logo/nama Perusahaan

Pemberi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan/promosi Perusahaan

Pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi Perusahaan;

BABIV

MEKANISME PENGENDALIAN DAN PELAPORAN GRATIFIKASI

A. Penyelenggaraan Pengendalian Gratifikasi

1. Pengendalian Gratifikasi

Pada prinsipnya penanggung jawab pengendalian Praktik Gratifikasi yang terjadi di lingkungan

Perusahaan adalah Direktur Utama. Dalam penyelenggaraannya proses pengendalian tersebut

dilakukan oleh UPG Perusahaan.

2. Kewajiban Pelaporan Gratifikasl

a. Seluruh lnsan Perusahaan wajib melaporkan Praktik Gratifikasi yang berupa penolakan atau

penerimaan Gratifikasi yang dialami pribadl dan/atau Keluarga lnsan Perusahaan melalui

UPG Perusahaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadinya Praktik Gratifikasi

tersebut. Dalam hai telah melebihi Jangka waktu yang telah ditentukan, maka tidak

menghllangkan kewajiban untuk melaporkan;

b. Selain melalui UPG Perusahaan, lnsan Perusahaan dapat melakukan pelaporan melalui

email [email protected]

3. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Perusahaan:

a. Menyiapkan aturan terkait pengelolaan dan pengendalian Praktik Gratifikasi;

b. Menyiapkan perangkat kerja dan fasilitas terkait pengendalian Praktik Gratifikasi, balk dari

penerimaan Laporan Gratifikasi sampai dengan pengiriman Surat Ketetapan Gratifikasi

kepada Wajib lapor Gratlfikasi;

c. Menyiapkan tempat penyimpanan bukti penyetoran uang yang diterima dari Gratifikasi

apabila ditetapkan UPG lnduk Perusahaan/KPK menjadi milik Perusahaan/Negara;

d. Mendeseminasikan/sosialisasi/internalisasi kebijakan pengendalian Praktik Gratifikasi

kepada lnsan Perusahaan, Pihak Lain, dan stakeholders;

e. Menerima laporan, menyimpan Benda Gratifikasi, memilah kategori Gratifikasi, memproses,

dan menetapkan pemanfaatan Laporan Gratifikasi;

f. Melaporkan kegiatan UPG Perusahaan kepada penanggung jawab (Direktur Uta ma) setlap

triwulan, paling lambat 10 (sepuluh) hart kerja setelah berakhirnya periode triwulan yang

bersangkutan dan untuk kemudian dilaporkan kepada UPG lnduk Perusahaan;

Page 11 of 16

staslun Juanda, JI. Ir. H. Juanda I, Phone : +62 21- 345 3535 Fax : +62 21 - 348 34084 Emall : [email protected]

Jakarta Pusat. 10UO, INDONESIA Facebook : lnformasl commuter line '!witter : @commuterllne lnstal1nm: @krlcommuterllne

BfH C/10/(L fOR URIJAN 1/MN\l'lJRT '

Page 9: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

g. UPG Perusahaan memetakan area risiko Praktik Gratifikasi sesuai hasil evaluasi

pengendalian internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal Perusahaan/lnternal

Control;

h. Melakukan evaluasi bersama dengan UPG lnduk Perusahaan atas efektivitas dari kebijakan

terkait Gratifikasi dan pengendaliannya di lingkungan Perusahaan.

8. Mekanisme Pelaporan Gratifikasi

1. Laporan Praktik Gratifikasi yang berupa penolakan atau penerimaan Gratifikasi melalui UPG

Perusahaan atau email [email protected] yang kemudian akan dilaporkan kepada UPG lnduk

Perusahaan setiap triwulan, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya periode

triwulan yang bersangkutan dan untuk kemudian dilaporkan kepada UPG lnduk Perusahaan

melalui email [email protected]

2. Laporkan Praktik Gratifikasi yang berupa penolakan atau penerimaan Gratifikasi melalui UPG

Perusahaan atau email yang memuat sekurang-kurangnya :

a. ldentitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, tanggal lahir, Nomor KTP, Nomor identitas

Pegawai, jabatan, unit kerja, a lam at email, dan nomor telepon;

b. Jenis Praktik Gratifikasi yang telah dialami, yaitu penolakan atau penerimaan Gratifikasi;

c. Bentuk Gratifikasi yaitu wujud Benda Gratifikasi, contoh: uang, logam mulia, perhlasan,

telepon genggam, dan lain-lain;

d. Perkiraan nilai Benda Gratifikasi;

e. Waktu/kegiatan dan tempat terjadinya Praktik Gratifikasi;

f. Nama pihak/lembaga Pemberi;

g. Lampiran dokumen pendukung, antara lain foto, surat/undangan terkait Kedinasan, daftar

Benda Gratifikasi, dokumen lainnya yang relevan dalam bentuk soft copy.

3. UPG lnduk Perusahaan mengklarifikasi semua laporan Praktik Gratifikasi kedalam kategori

penolakan atau penerimaan Gratifikasi.

4. Paling lambat 3 (tiga) harl kerja sejak laporan diterima lengkap oleh UPG lnduk Perusahaan,

UPG induk Perusahaan memutuskan status pemanfaatan/penanganan laporan penerimaan

Gratifikasi.

5. Apabila penanganan laporan penerimaan Gratifikasi diputuskan diproses oleh UPG lnduk

Perusahaan maka UPG lnduk Perusahaan menetapkan status pemanfaatan Benda Gratifikasi

dalam jangka waktu paling lambat 4 (empat) harl kerja sejak Laporan Gratifikasl diputuskan

penangananlaporannya.

6. Apabila penanganan laporan penerimaan Gratifikasi diputuskan diproses oleh KPK maka UPG

lnduk Perusahaan meneruskan laporan yang diterimanya kepada KPK dafam jangka waktu 14

(empat belas) hari kerja sejak Laporan Gratifikasi diterima fengkap dari Wajib Lapor Gratiflkasi.

7. Paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak laporan diterima lengkap oleh KPK, UPG lnduk

Perusahaan berkoordinasl dengan KPK terkait proses dan penetapan status fcepemilikan Benda

Gratifikasi.

I Page 12 of 16

Stulu11 iuanda, JI, Ir. H. Juanda 1, Phone : +62 21 • 345 3535 Fax : +62 21 • 348 34084 Email ; commuter.can,@krl.co.id

Jakarta Pusat. 10120, INDONESIA Facebook : lnformasl commuter line rwtner : @commutertlne lnstalrram : @krltommuter11ne

11£51 CHOICE FOR URHAN IIUINSPORI '

Page 10: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

8. Dalam hal KPK menetapkan status kepemilikan Benda Gratifikasi menjadl milik Negara, maka

Benda Gratlfikasl tersebut wajib diserahkan Wajib Lapor gatifikasi melalui UPG lnduk

Perusahaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya surat penetapan dari KPK.

9. Dalam hal KPK menetapkan status kepemilikan Benda Gratiflkasl tersebut menjadi milik

Perusahaan, maka UPG lnduk Perusahaan menetapkan pemanfaatannya paling lambat 2 (dua)

hari kerja sejak diterimanya surat penetapan dari KPK.

10. Dalam hal KPK menetapkan status kepemilikan Benda Gratifikasi tersebut menjadi milik

pelapor/Penerima maka terhitung tanggal surat penetapan, benda tersebut sah menjadi milik

pelapor/Penerima.

11. UPG lnduk Perusahaan akan menyampaikan seluruh data pelaporan Praktik Gratlfikasi yang

dlterima kepada KPK setiap semester kepada UPG Perusahaan.

12. Distribusi Benda Gratifikasi

a. Apabila Benda Gratifikasi berbentuk uang maka pelapor/Penerima menyimpan benda

tersebut selama proses penetapan laporan penerimaan Gratifikasi dan mengirimkan ke Kas

Negara paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditetapkan KPK menjadi mllik Negara;

b. Apabila Benda Gratiflkasi berbentuk selain uang maka wajib diserahkan oleh

pelapor/Penerlma kepada UPG beserta dokumen pendukung lainnya yang relevan.

13. Ketentuan lainnya:

a. Dalam hal diperlukan, pelapor wajib memenuhi undangan UPG lnduk Perusahaan dan/atau

KPK jika menurut pertimbangan UPG lnduk Perusahaan dan/atau KPK diperlukan informasi

lebih lanjut terkait Praktik Gratifikasi yang telah dilaporkannya. Tujuan undangan tersebut

adalah klarifikasi pemetaan Praktik Gratifikasi yang terjadi di lingkungannya;

b. KPK akan menerbitkan surat penetapan mengenai kepemilikan Benda Gratifikasi sesuai

dengan kewenangannya dan Wajib Lapor Gratifikasi diwajibkan patuh terhadap ketetapan

tersebut;

c. Wajib Lapor Gratifikasi yang telah menyampaikan Laporan Gratifikasi sesual ketentuan

berdasarkan Pedoman ini (yang tidak sedang dllakukan penyelidikan, penyidikan, dan

penuntutan Tindak Pidana Korupsi serta tidak terkait temuan pengawas Internal), tldak

dikenakan ancaman tindak pidana sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Koruspi, kecuali jika diatur lain.

BABV

PERUNDUNGAN, PENGHARGAAN DAN IMPLEMENTASI

A. Pertfndungan Hukum

1. Pelapor Gratifikasi berhak mendapatkan perlindungan hukum yaitu:

a. Perlindungan dari tindakan balasan atau perlakuan yang bersifat admlnistratif kepegawalan

yang tidak obyektif dan merugikan pelapor, namun tidak terbatas pada penurunan perlngkat

Page 13 of16

stulun iuanda, 11. tr. H. iuanda 1, Phone : +62 21 • 345 3535 f•• . +62 21 • 341 34084 fm1II : [email protected]

Jeltlru Pus1t. 10120, INDONESIA F1cebook : lnformasl commuter line Twitter : ecommuterllne 1nsul1nm: @krlcommuterline

Page 11: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

jabatan, penurunan penllaian kinerja Pegawai, usulan pemindahan tugas/mutasi atau

hambatan karir lainnya;

b. Pemindahan tugas/mutasi bagi pelapor dalam hal timbul intimidasi atau ancaman fislk;

c. Bantuan hukum sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Perusahaan;

d. Kerahasiaan identitas.

2. Direktur utama selaku penanggung jawab pengendalian Gratifikasi di Perusahaan wajib

memberikan perlindungan terhadap lnsan Perusahaan yang menyampalkan Laporan Gratifikasl

sebagaimana angka 1.

3. Setiap lnsan Perusahaan dilarang memberl perlakuan diskriminatif atau tindakan yang

merugikan lnsan Perusahaan lainnya karena melaporkan Praktik Gratifikasi.

4. Dalam hal terdapat ancaman fisik dan/atau psikis kepada lnsan Perusahaan karena melaporkan

Praktik Gratiflkasi, maka yang bersangkutan dapat meminta perlindungan kepada Lembaga

Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) atau instansi lain yang berwenang berdasarkan peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

5. Dalam hal terdapat ancaman fisik dan/atau psikis kepada lnsan Perusahaan sebagaimana

dimaksud pada angka 4, Wajib Lapor Gratifikasi menyampalkan permohonan secara tertulis

kepada Direktur Utama selaku penanggung Jawab melalui UPG dengan tembusan KPK guna

mendapatkan perlindungan hukum.

B. Penghargaan

1. insan Perusahaan yang mematuhi ketentuan pengendalian Gratifikasi dapat diperhitungkan

menJadi faktor penambah dalam penllaian kinerja dan pertimbangan kebijakan promosi Pegawai

atau pemberian insentif.

2. Pelaksanaan penilaian kinerja sebagalmana dimaksud pada angka 1 (satu) dilaksanakan sesuai

dengan peraturan yang mengatur penilaian kinerja dan disiplin Pegawai yang berlaku di

Perusahaan.

C. lmplementasl Pengendallan Gratifika.si

Untuk memastikan bahwa Pedoman inl diketahui oleh seluruh lnsan Perusahaan dan Plhak Lain

maka:

1. UPG Perusahaan mencantumkan himbauan larangan pemberian/penerimaan Gratlfikasi di

lingkungan Perusahaan.

2. Dalam proses perJanJlan pengadaan barang dan jasa mewajibkan kepada pejabat yang

menandatanganl surat pernyataan (bermeterai) tidak memberlkan atau menerima Gratiflkasi

dalam bentuk apapun, dan pelaksanaannya pada saat penandatanganan perjanjian.

Page 14 of 16

Stulun Ju1nd1, JI. Ir. H. Ju1nda I, I J1brta PUNIC· 10120, INDONESIA

Phone : +62 21 • 345 3535

F1cebook : informasl commuter line

fllN : +62 21 · 348 34084

Twitter : Ocommuterllne

£m1II : [email protected]

lnst1l1nm: (!lkrlcommuterllne

Page 12: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

3. Unit Publik Relation memberikan informasi tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini

kepada seluruh stakeholders atau Corporate Comunication.

V3 I V't.C2 1

�Pit.Cl

I

Page 15 of16

SWlun Juanda, JI. Ir. H. Juanda I,

Jakarta Punt· 10120, INDONESIA

Phone : +62 21- 345 3535

Facebook : informasl commuter llne Fax : +62 21 - 348 34084

Twltur : @commuterlln@ Email : [email protected]

lnmla,am: @krlcommuterlin•

Page 13: Lampiran I Surat Keputusan Direksi - Commuterline · PDF filedibidang usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian di ... Dewan Komisaris ad l hD ew nKom isa rs P usa . 12. Dl ... berupa

llmphn II

�t KeputuAn Direlui PT l(CJ

Hornor: SK.025/tu/KCJ/)G/2016

Tanp : 1 tmember 2016

FORM SURAT PERNYATAAN

( Kop Surat Perusahaan ) SURAT PERNYATAAN

Sehubungan dengan kegiatan [nama kegiatan] dengan [namo Perusahaan] dan sebagai pelaksanaan

Code of Conduct (Coe) di PT KAI Commuter Jabodetabek dengan ini kami tegaskan:

1. Kami seluruh jajaran karyawan dan pimpinan PT KAI Commuter Jabodetabek:

a. Tidak meminta dan menerlma pemberlan, dalam bentuk apapun baik uang maupun barang,

terkait dengan (nama kegiatan] yang dituangkan dalam suatu perjanjian dan akan

ditandatangani berikut dengan segala perubahan, penambahan, maupun perpanjangan yang

ada dikemudian hari;

b. Menghimbau dan melarang kepada Bapak/lbu untuk memberikan pemberian dalam bentuk

apapun, baik berupa uang maupun barang terkait [nama kegiatan]

2. Kami seluruh jajaran karyawan dan pimpinan [namo Perusahaan] tldak memberlkan apapun baik

uang maupun barang, terkait dengan [namo kegiaton] yang dituangkan dalam suatu perjanjian dan

akan ditandatangani berikut dengan segala perubahan, penambahan, maupun perpanjangan yang

ada dikemudian hari.

Demikian surat pernyataan lni dibuat dan digunakan sebagaimana mestinya.

[kota, tanggal-bulan-tahun]

PT KAI Commuter Jabodetabek

................. [nama) .

[Jabatan]

[nama Perusahoon/perseorangan]

.................. (nama) .

[Jabatan]

Ditetapkan di

Pada tanggal

: JAKARTA

: 1 November 2016

a.n DIREKSI PT KAI COMMUTER JABODETABEK

DIREKTUR UTAMA

Page 16 of 16

Stulun Juanda, JI. Ir. H. Ju1nd1 I, I Ju.artl Pusat • 10UO, INOONESIA

Phone : +62 21 • 345 3535 F1tebook · lnformasl commutu line

fill : +62 21 • 348 34084 Twitter : Ocommutetllne

£mall : commuter.care�ktl co.id

lnstalsram: Okrlcommuterllne