lampiran 2
DESCRIPTION
lampiranTRANSCRIPT
Lampiran 2
OBAT ANTIVIRUS UNTUK HERPES
Obat-obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimetabolit yang
mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus untuk membentuk senyawa
yang dapat menghambat DNA polimerase virus.
Tabel profil faramakokinetik anti virus herpes
1. ASIKLOVIR
Asiklovir [9-(2-hidroksietoksimetilguanin)] merupakan obat sintetik jenis analog
nukleosida purin. Sifat antivirus asiklovir terbatas pada kelompok virus herpes.
1
Farmakokinetik
Asiklovir bersifat mengikuti model du kompartment; volume distribusi taraf mantap
kira-kira sama dengan volume cairan tubuh. Kadar plasma taraf mantap setelah dosis oral
ialah 0,5 ug/ml setelah dosis 200 mg dan 1,3 ug/ml setelah dosis 600 mg. Pada pasien
dengan fungsi ginjal normal, waktu paruh eliminasi kira-kira 2,5 jam pada orang dewasa
dan 4 jam pada neonatus serta 20 jam pada pasien anuria. Kadar obat juga dapat diukur di
saliva, cairan lesi dan sekret vagina. Kadar cairan serebrospinal mencapai setengah kadr
plasma. Lebih dari 80% dosis obat dieliminasi melalui filtrasi glomerulus ginjal dan
sebagian kecil melalui sekresi tubuli. Hanya sekitar 15% dosis obat yang diberikan dapat
ditemukan kembali diurin sebagai metabolit inaktif.
Mekanisme Kerja
Asiklovir merupakan analog 2’-deoksiguanosin. Asiklovir adalah suatu prodrug
yang baru memiliki efek antivirus setelah dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat
Langkah yang penting dari proses ini adalah pembentukan asiklovir monofosfat
yang dikatalisis oleh timidin kinase pada sel hospes yang terinfeksi oleh virus herpes atau
varicella zooster atau oleh fosfotransferase yang dihasilkan oleh sitomegalo virus,
kemudian enzim seluler menambahkan gugus fosfat untuk membentuk asiklovir difosfat
dan asiklovir trifosfat. Asiklovir trifosfat menghambat sintesis DNA virus dengan cara
kompetisi dengan 2’-deoksiguanosin trifosfat dengan substrat DNA polimerase virus. Jika
asiklovir (bukan 2’-deoksiguanosin) yang masuk ketahap replikasi DNA virus, sintesis
berhenti. Inkorporasi asiklovir monofosfat ke DNA virus bersifat ireversibel karena enzim
eksonuklease tidak dapat memperbaikinya. Pada proses ini, DNA polimerase virus menadi
inaktif.
2
Resistensi
Resistensi terhadap asiklovir disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus
atau pada gen DNA polimerase.
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 bauk lokal maupun sistemik (termasuk keratitis herpetik,
herpetik ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonatal dan herpes labialis) dan infeksi VZV
(varisela dan herpes zooster). Karena kepekaan asiklovir terhadap VZV kurang
dibandingkan dengan HSV, dosis yang diperlukan untuuk terapi kasus varicella dan
zooster jauh lebih tinggi daripada terapi infeksi HSV.
Tabel protein virus mengalami mutasi, penyebab resistensi terhadap antivirus
Dosis
Untuk herpes genitalia ialah 5 kali sehari 200 mg tablet, sedangkan untuk herpes
zooster ialah 4 kali sehari 400 mg. Penggunaan topikal untuk keratitis herpetik adalah
3
dalam bentuk krim ophthalmic 30% dan krim 5% untuk herpes labialis. Untuk herpes
ensefalitis, HSV berat lainnya dan infeksi VZV digunakan asiklovir intravena 30mg/kg
BB perhari.
Efek Samping
Asiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Asiklovir topikal dalam
pembawa polietilen glikol dapat menyebabkan iritasi mukosa dan rasa terbakar dan
sifatnya sementara jika dipakai pada luka genitalia. Asikoovir oral, walaupun jarang dapat
menyebabkan mual, diare, ruam dan sakit kepala; dan sangat harang dapat menyebabkan
insufisiensi renal dan neurotoksitas.
2. VALASIKLOVIR
Valasiklovir merupakan ester L-valil dari asiklovir dan hanya terdapat dalam
formulasi oral. Setelah ditelan, vasiklovir dengan cepat diubah menjadi asiklovir melalui
enzim vasiklovir hidrolase di saluran cerna dan hati.
Farmakokinetik
Bioavailabilitas oralnya 3 hingga 5 kali asiklovir (54%) dan waktu paruh
eliminasinya 2-3 jam, waktu paruh intraselnya 1-2 jam. Kurang dari 1% dari dosis
valasiklovir ditemukan di urine selebihnya dieliminasi sebagai asiklovir.
Mekanisme kerja dan resistensi
Sama dengan asiklovir
4
Indikasi
Valasiklovir terbukti efektif dalam terapi infeksi yang diebabkan oleh virus herpes
simpleks, virus varicella zoozter dan sebagai profilaksis terhadap penyakit yang
disebabkan oleh sitomegalo virus.
Sediaan dan Dosis
Untuk herpes genital per oral 2 kali sehari 500 mg tablet selama 10 hari. Untuk
herpes zooster 3 kali sehari 2tablet 500 mg selama/hari
Efek samping
Sama dengan asiklovir. Valasiklovir dapat menyebabkan mual, diare, ruam dan sakit
kepala; dan sangat harang dapat menyebabkan insufisiensi renal dan neurotoksitas.
3. GANGSIKLOVIR
Gansiklovir berbeda dari asiklovir dengan adanya penambahan gugus hidroksimetil
pada posisi 3’ rantai samping asikliknya. Metabolisme dan mekanise kerjanya sama dengn
asiklovir. Yang sedikit berbeda adalah pada gansiklovir terdapat karbon 3’ dengan gugus
hidroksil, sehingga masih memugkinkan adanya perpanjangan primer dengan template,
jadi gansiklovir bukanlah DNA chain terminator yang absolute seperti asiklovir.
Farmakokinetik
Biovailabilitas oral sangat rendah sehingga gansiklovir diberikan melalui infus
intravena. Obat ini tersebar luas keberbagai jaringan termasuk otak. Kadar di plasma
mencapai diatas kadar hambat minimum (KHM) untuk isolat CMv yakni 0,02-3,0 ug/ml.
Waktu paruh berkisar antara 3-4 jam tetapi menjadi sekitar 30 jam pada penderita gagal
5
ginjal yang hebat. Penelitian pada hewan memperlihatkan bahwa gansiklovir diekskresi
melalui ginjal dalam bentuk utuh.
Mekanisme kerja
Gansiklovir diubah menjadi gansiklovir monofosfat oleh enzim fosfotransferase
yang dihasilkan sel yang terinfeksi sitomegalovirus. Gansiklovir monofosfat merupakan
fosfotransferase yang lebih baik dibandingkan dengan asiklovir. Waktu paruh eliminasi
gansiklovir trifosfat sedikitnya 12 jam, sedangkan asiklovir lebih superior dibandingkan
dengan asiklovir untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh sitomegalovirus.
Resistensi
Sitomegalovirus dapat menjadi resisten terhadap gansiklovir oleh salah satu dari dua
mekanisme. Penurunan fosforilasi gansiklovir karena mutasi pada fosfotransferase virus
yang dikode oleh gen UL97 atau karena mutasi pada DNA polimerase virus. Varian virus
yang sangat resisten pada gansiklovir disebabkan karena mutasi pada keduanya (gen UL97
dan DNA polimerase) dan dapat terjadi resistensi silang terhadap sidofovir atau foskarnet.
Indikasi
Infeksi CMv, terutama pada pasien immunocompromised (misalnya: AIDS), baik
untuk terapi dan pencegahan.
Sediaan dan Dosis
Untuk induksi diberikan IV 10 mg/kg per hari (2x5 mg/kg, setiap 12 jam) selama
14-21 hari, dilanjutkan dengan pemberian maintenance per oral 3000 mg per hari (3 kali
6
sehari 4 kapsul @ 250 mg). Implantasi intraocular (intravitreal) 4,5 mg gansiklovir sebagai
terapi lokal CMV retinitis.
Efek samping
Mielosupresi dapat terjadi pada terapi dengan gansiklovir. Neutropenia terjadi pada
15-40% pasien dan trombositopenia terjadi pada 5-20%. Zidovudin dan obat sitotoksik
lain dapat meningkatkan resiko mielotoksisitas gansiklovir. Probenesid dan asiklovir dapat
mengurangi klirens renal gansiklovir. Recombinant colonystimulating factor (G-CSF;
filgastrim, lenogastrim) dapat menolong dalam penanganan neutropenia yang disebabkan
oleh gabsiklovir.
4. VALGANSIKLOVIR
Valgansiklovir merupakan ester L-valine dari gansiklovir
Mekanisme kerja dan Resistensi
Sama dengan gansiklovir
Indikasi
Infeksi CMv, valgansiklovir oral merupakan sediaan yang diharapkan dapat
menggantikan gansiklovir IV dalam terapi dan pencegahan infeksi dan CMV.
Dosis
Untuk induksi diberikan peroral 2x900 mg perhari ( 2 tablet 450 mg per hari) selama
21 hari, dilanjutkan dengan terapi maintenance 1x900 mg/hari. Dosis harus dikurangi pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
7
Efek samping
Sama dengan gansiklovir. Efek samping lain yang terjadi dengan terapi
valgansiklovir adalah sakit kepala dan gangguan gastrointestinal.
5. PENSIKLOVIR
Struktur kimia pensiklovir mirip dengan gansiklovir. Metabolisme dan mekanisme
kerjanya sama dengan siklovir, namun perbedaannya pensiklovir bukan DNA chain
terminator obligat.
Mekanisme kerja
Pada prinsipnya sama dengan asiklovir
Resistensi
Resistensi terhadap pensiklovir disebabkan oleh mutasi pada timidin kinase atau
DNA polimerase virus. Kejadian resistensi selama pemakaian klinis sangat jarang. Virus
herpes yang resisten terhadap asiklovir juga resisten terhadap pensiklovir.
Indikasi
Infeksi herpes simpleks mokokutan, khususnya herpes labialis rekuren.
Efek samping
Reaksi lokal pada tempat aplikasi, namun jarang terjadi.
8