lampiran 1: pedoman wawancara kepala sekolah
TRANSCRIPT
83
Lampiran 1: Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Hari/tanggal : _____________
Waktu : _____________
Tempat : _____________
1. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan program
kelas bilingual?
2. Apa tujuan diadakannya program kelas bilingual di
SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?
3. Apa yang menjadi kebutuhan sekolah sehingga
sekolah mengadakan program kelas bilingual?
4. Bagaimana bentuk program kelas bilingual yang ada
di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?
5. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam
program kelas bilingual?
6. Bagaimana materi yang diajarkan dalam
pembelajaran di kelas bilingual?
7. Bagaimana proses penerimaan peserta didik yang
mengikuti program kelas bilingual?
8. Bagaimana kemampuan guru yang mengajar di
kelas bilingual?
9. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
10. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas
bilingual?
11. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan
dalam program kelas bilingual?
12. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas
bilingual?
84
13. Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-
belajaran di kelas bilingual?
14. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di
kelas bilingual?
15. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta
didik di kelas bilingual?
16. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
17. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama
pelaksanaan program kelas bilingual?
18. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharapkan?
85
Lampiran 2: Pedoman Wawancara Guru
Hari/tanggal : _____________
Waktu : _____________
Tempat : _____________
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam
program kelas bilingual?
2. Bagaimana materi yang diajarkan dalam
pembelajaran di kelas bilingual?
3. Bagaimana kemampuan awal peserta didik ketika
mengikuti program kelas bilingual?
4. Bagaimana perekrutan guru yang mengajar di kelas
bilingual?
5. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk
meningkatkan kemampuan guru yang mengajar di
kelas bilingual?
6. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
7. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas
bilingual?
8. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan
dalam program kelas bilingual?
9. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas
bilingual?
10. Bagaimana metode yang digunakan dalam
pembelajar-an di kelas bilingual?
11. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di
kelas bilingual?
86
12. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta
didik di kelas bilingual?
13. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
14. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama
pelaksanaan program kelas bilingual?
15. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharapkan?
87
Lampiran 3: Pedoman Wawancara Orang Tua
Hari/tanggal : _____________
Waktu : _____________
Tempat : _____________
1. Apakah menurut ibu, program kelas bilingual di SD
Kristen 3 Eben Haezer Salatiga diperlukan?
2. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
3. Bagaimana guru menyampaikan bentuk persiapan
pembelajaran kepada siswa dan orang tua?
4. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
5. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan?
88
Lampiran 4: Hasil Wawancara Kepala SD Kristen 3
Eben Haezer Salatiga.
Hari/tanggal : Rabu, 14 Januari 2015
Waktu : 09.00 – 10.00
Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer
Salatiga
1. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan program
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Awalnya ada tawaran dari pihak yayasan bagaimana
kalau SD Kristen 3 membuka kelas bilingual karena
kita perlu ciri khas yang menjadi unggulan sekolah.
Pihak yayasan memandang perlunya program
unggulan sekolah yang berbeda dengan sekolah-
sekolah dasar yang lain sehingga ke depan SD
Kristen 3 mampu bersaing dan bisa menjadi sekolah
tujuan. Setelah itu saya minta pertimbangan dari
rekan-rekan guru dan orang tua dan respon mereka
positif lalu kami memutuskan untuk membuat
program kelas bilingual di tahun pelajaran
2003/2004.
2. Apa tujuan diadakannya program kelas bilingual di
SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?
Hasil wawancara:
Tujuan diadakannya program kelas bilingual adalah
membekali siswa dengan kemampuan Bahasa
Inggris tidak hanya dari segi komunikasi tetapi juga
konten pelajaran sains dan matematika. Selain itu
89
juga mempersiapkan mereka agar mampu bersaing
dalam persaingan global.
3. Apa yang menjadi kebutuhan sekolah sehingga
sekolah mengadakan program kelas bilingual?
Seperti yang saya ungkapkan kalau sekolah kita
membutuhkan ciri khas yaitu dengan program
unggulan. Maka kami membutuhkan program yang
berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain. Sekolah
kita unggul dalam IPA karena dinas sering
menunjuk kita untuk mengikuti lomba sains dan
matematika. Siswa kita sering maju olimpiade dan
sering menang. Kita menganggap bahwa kita punya
ciri khas dalam bidang sains dan harus
mengembangkan itu. Salah satu aspek yang penting
adalah Bahasa Inggris untuk sains. Itulah mengapa
kita mengadakan pembelajaran bilingual agar
melengkapi siswa dengan kemampuan Bahasa
Inggris karena soal-soal yang ada di lomba sains
terkadang menggunakan Bahasa Inggris.
4. Bagaimana bentuk program kelas bilingual yang ada
di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?
Hasil wawancara:
Program kelas bilingual sama dengan kelas reguler
tidak ada bedanya. Khusus untuk mapel
matematika dan IPA disampaikan dengan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris
90
5. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam
program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Kurikulum kami memakai acuan dari pusat tapi
kami sesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan
siswa. Kami menggunakan kurikulum KTSP dan
silabus yang digunakan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan sekolah dan disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik.
6. Bagaimana materi yang diajarkan dalam
pembelajaran di kelas bilingual?
Hasil waancara:
Materi kami sesuaikan dengan silabus dari
pemerintah dan untuk materi sains dan matematika
kami pilih materi yang sesuai dengan kemampuan
siswa. materi yang dipilih biasanya berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah
untuk dipahami.
7. Bagaimana proses penerimaan peserta didik yang
mengikuti program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Kami tidak mengadakan seleksi untuk peserta didik
yang masuk kelas bilingual. Kelas bilingual
diperuntukkan dari siswa kelas satu sampai kelas 6.
Jadi pada saat penerimaan peserta didik baru kami
terima semua selama kuota jumlah siswa masih
tersedia.
91
8. Bagaimana kemampuan guru yang mengajar di kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Guru yang mengajar bilingual dipilih berdasarkan
latar belakang pendidikan dan mampu
berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sehingga
memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk
mengajar di kelas bilingual. Misal guru yang berlatar
pendidikan IPA akan didampingi guru yang kuat
dalam Bahasa Inggris lalu kita buat team teaching
sehingga bisa saling melengkapi. Team teaching di
setiap tingkatan untuk mapel sains dan
matematika. Guru dalam team teaching saling
melengkapi. Salah satu guru kuat dalam Bahasa
Inggris yang satu kuat dalam konsep. Mereka
bertugas mempersiapkan materi, alat peraga, soal-
soal atau tugas, dan memberikan tambahan
pelajaran buat peserta didik yang nilainya masih
dibawah KKM dan membutuhkan tambahan
pemahaman. Guru team teaching mengatur semua
itu dan membuat jadwal bersama. Kami juga
melakukan pelatihan bagi guru-guru yang tidak
memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris agar
kemampuan Bahasa Inggris mereka meningkat.
9. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Sarana dan prasarana yang kita miliki sudah cukup
lengkap dan memadai. Di ruang kelas sekarang
sudah disediakan televisi dan kelengkapan audio
92
visual sehingga dapat menunjang pelaksanaan
pembelajaran. Selain itu ada ruang multimedia, lab
IPA, lab bahasa, lab komputer, perpustakaan, ruang
musik dan beberapa sarana lainnya. Namun untuk
penggunaan laboratorium bahasa masih belum bisa
dimaksimalkan karena masih ada kerusakan
headset. Dulu kami sudah ajukan ke yayasan dan
sudah diperbaiki bahkan biayanya hampir enam
juta untuk memperbaikinya tapi sekarang rusak lagi
jadi kami jarang memakainya.
10. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Untuk biaya termasuk dalam kegiatan pembelajaran
reguler biasa jadi ada pos-pos anggaran yang kami
dapatkan dari dana BOS, yayasan dan juga dari
orang tua. Sebagai contoh untuk kelengkapan
sarana prasarana audio visual di kelas, kami
peroleh dana nya dari yayasan dan BOS karena
sudah kami anggarkan dalam RKAS. Buku-buku
penunjang juga kami dapatkan dari dana BOS.
Sedangkan dana untuk membeli buku-buku teks
bilingual dari siswa, kami serahkan kepada orang
tua untuk ikut berpartisipasi.
11. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan
dalam program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Buku yang dipakai untuk pelajaran bilingual
sekarang disediakan oleh salah satu penerbit. Tapi
93
pada waktu pertama kali kami melaksanakan kelas
bilingual belum ada buku teks yang bilingual. Pada
waktu itu, semuanya dibuat oleh guru kami
menggunakan Bahasa Inggris dan beberapa orang
tua mempunyai kesulitan untuk mengartikan dan
membantu anak mereka dalam belajar jadi orang
tua mengusulkan bagaimana jika ditulis pakai
Bahasa Indonesia juga. Karena anak-anak juga
kesulitan belajar kalau materinya semua full dalam
Bahasa Inggris. Akhirnya kami menghubungi salah
satu penerbit dan mereka membuat buku-buku teks
dalam dua bahasa untuk mapel sains dan
matematika.
12. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Guru-guru kami membuat rencana pembelajaran di
setiap awal tahun baru. Mereka mempersiapkan
pembelajaran mulai dari RPP, silabus, prota atau
promes yang dirancang untuk proses pembelajaran
selama satu tahun. Selain itu guru juga membuat
rencana mingguan yang berisi materi yang akan
diajarkan selama satu minggu ke depan.
13. Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-
belajaran di kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Metode pengajaran yang digunakan bervariasi. Kita
tidak terpacu hanya menggunakan satu metode saja
tetapi untuk guru-guru menggunakan metode yang
94
bermacam-macam supaya peserta didik mudah
memahami dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
14. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Penilaian hasil belajar dilakukan dari nilai ulangan,
tugas-tugas, UTS dan UAS. Untuk ulangan dan tes-
tes baik itu UTS dan UAS kami menggunakan
Bahasa Inggris. Jadi apa yang diajarkan dalam
Bahasa Inggris juga kami teskan dalam Bahasa
Inggris. Soal-soal bisa dilihat di perpustakaan. Bah-
kan sekolah RSBI belum membuat soal-soal model
seperti itu, tapi kami sudah membuat soal dengan
menggunakan Bahasa Inggris.
15. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta
didik di kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Sebagian besar peserta didik nilainya bagus, diatas
KKM yang ditentukan sekolah. Untuk KKM sendiri
kami sudah cukup tinggi dan mereka bisa mencapai
nilai tersebut. Jadi untuk pencapaian standar kom-
petensi saya kira sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan.
16. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Saya rasa selama ini sikap mereka positif. Mereka
mampu mengikuti pembelajaran bilingual dengan
95
baik dan mereka senang dengan materi
pembelajaran yang disampaikan di kelas bilingual.
17. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama
pelaksanaan program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
prestasi yang sudah diraih antara lain lomba
olimpiade sains tingkat kota. Kita pernah menang
beberapa kali. Namun yang menjadi puncak prestasi
kita yaitu pada tahun 2010. Siswa kami Rio Nevin
menjadi perwakilan kota Salatiga untuk lomba
olimpiade sains dan masuk 3 besar tingkat nasional
dan berhasil maju ke tingkat internasional yang
diadakan di Bali. Di tingkat internasional tersebut
Rio berhasil mendapatkan medali perak.
18. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharap-
kan?
Hasil wawancara:
Ya….menurut saya sudah terlaksana dengan baik
dan sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun
pasti masih terdapat kendala tapi hal tersebut
masih dapat teratasi.
96
Lampiran 5: Hasil Wawancara Guru SD Kristen 3
Eben Haezer Salatiga.
Hari/tanggal : Senin, 19 Januari 2015
Waktu : 12.30 – 13.30
Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer
Salatiga
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Kita memakai kurikulum KTSP dan untuk jam
belajar ada penambahan dari jam yang sudah di-
tetapkan oleh pemerintah. Silabus kami juga me-
ngacu pada acuan pemerintah tetapi kami mengem-
bangkan sendiri untuk materi yang diajarkan pada
mata pelajaran IPA dan matematika.
2. Bagaimana materi yang diajarkan dalam
pembelajaran di kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Materi yang dipilih berdasarkan tingkatan kemam-
puan peserta didik dan mudah ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk sains mereka
belajar tentang jenis-jenis gerak, energi yang bisa
mereka temui setiap hari. Jadi anak tidak kesulitan
untuk mempelajarinya.
3. Bagaimana kemampuan awal peserta didik ketika
mengikuti program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
97
Kemampuan peserta didik beragam. Tidak ada proses
seleksi untuk kelas bilingual. Peserta didik yang
masuk memiliki kemampuan yang berbeda-beda
sehingga itu terkadang menjadi masalah ketika ada
peserta didik yang lemah dalam menguasai materi
yang diajarkan. Namun sebagian besar mampu
mengikuti proses pembelajaran di kelas bilingual.
4. Bagaimana perekrutan guru yang mengajar di kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Kepala sekolah mengadakan seleksi guru untuk
mengajar di kelas bilingual. Pada waktu itu saya
mengikuti tes sebanyak tiga kali. Satu tes wawancara
biasa, kemudian tes teori tentang sains dan yang
ketiga saya disuruh mikro teaching untuk mengajar
dalam Bahasa Inggris. Jadi semua harus lewat proses
seleksi.
5. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk
meningkatkan kemampuan guru yang mengajar di
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Untuk membekali Bahasa Inggris sekolah pernah
mengadakan pelatihan. Tetapi itu sudah lama ketika
awal saya mengajar di sini. Mungkin hanya
dilaksanakan dua atau tiga kali. Setelah itu tidak ada
follow up lagi… jadi kami belajar Bahasa Inggris
sendiri dan kadang sering bertanya dengan guru
yang mengajar Bahasa Inggris. Mungkin kami lebih
membutuhkan pelatihan untuk conversation.
98
6. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Sarana dan prasarana kami cukup lengkap. Ada lab
IPA dan bahasa, ruang musik, ruang multimedia,
perpustakaan, lab komputer, tiap kelas sudah di-
lengkapi televisi dan speaker untuk proses pem-
belajaran. Selain itu juga terdapat jaringan internet
dan wifi yang bisa diakses guru-guru dan siswa
untuk mencari materi pembelajaran.
7. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Untuk pembiayaan selama ini kami tidak mengalami
kesulitan. Sumber dana yang ada kami peroleh dari
yayasan dan juga dana bos. Kebutuhan yang kami
perlukan untuk menunjang orises belaar dapat
terpenuhi.
8. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan
dalam program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Ya…Pada awalnya kami sendiri yang membuat buku-
buku teks dalam Bahasa Inggris. Pada waktu itu
belum ada penerbit yang menulis buku sains dan
matematika untuk bilingual jadi kami membuat
sendiri sesuai dengan materi yang kami ajarkan.
99
9. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas
bilingual?
Hasil wawancara:
Persiapan guru kami lakukan dalam team teaching.
Team teaching sering mengadakan pertemuan yang
sewaktu-waktu dilakukan. Karena kita berada dalam
satu kantor jadi kami tidak mengalami kesulitan
untuk berkoordinasi. Misal ada materi yang tidak
paham atau tidak tahu tentang Bahasa Inggris dari
konsep-konsep tertentu kami disku-sikan. Selain itu
jika ada siswa yang masih kurang dalam menguasai
materi dan nilainya belum sampai KKM kami buat
jadwal untuk memberikan tambahan pelajaran
sepulang sekolah satu minggu satu kali.
10.Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-
belajaran di kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Kami menggunakan berbagai macam metode
pembelajaran. Dalam satu topik bahasan bisa
menggunakan beberapa metode tergantung pada
kebutuhan. Misalnya ada game, experiment untuk
melakukan percobaan, diskusi, ceramah ada juga
demonstrasi misalnya untuk menunjukkan cara
kerja suatu alat pada mapel sains. Yang paling
diminati siswa adalah dengan games karena peserta
didik mendapat stiker jika berhasil memperoleh poin
terbanyak. Kami menyediakan piagam dan dibagikan
ke peserta didik setiap akhir semester. Jadi mereka
terdorong untuk aktif selama proses pembelajaran.
100
11. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Untuk penilaian peserta didik diambil dari tugas-
tugas,lalu keaktifan mereka di kelas, ulangan harian,
UTS dan UAS. Bentuk tugasnya juga bermacam-
macam ada yang dikerjakan di sekolah seperti
latihan-latihan ada juga dirumah seperti PR,
membuat presentasi tentang materi yang diajarkan.
Bahkan untuk presentasi mereka siap
mempresentasikan dalam Bahasa Inggris. Nah,dari
situ penilaian juga diambil bagaimana cara mereka
mempresentasikan menggunakan Bahasa Inggris
meskipun belum seratus persen menggunakannya
tapi peserta didik sudah mampu menggunakan
istilah-istilah dalam Bahasa Inggris dan memahami
materi yang diajarkan.
12. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta
didik di kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Untuk pencapaian standar kompetensi pelajaran
bilingual sudah baik karena hampir sebagian besar
ya bisa dikatakan sekitar 80% nilai dari peserta didik
sudah di atas KKM. Meskipun masih ada yang belum
tercapai KKM nya tapi nilainya tidak terlalu banyak
dibawah KKM. Jadi sebagian besar sudah mampu
memenuhi standar kompetensi yang ada.
101
13. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Anak-anak sangat antusias dan sikap mereka
sangat positif dengan pembelajaran bilingual.
Bahkan ketika dirumah mereka mempraktekkan
apa yang sudah dipelajari dan ada dari mereka yang
bahkan mengajari orang tua mereka. Jadi orang tua
sangat senang dengan perkembangan mereka.
14. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama
pelaksanaan program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Kalau prestasi kita pernah meraih juara olimpiade
sains dan matematika di tingkat kota Salatiga. Kami
sudah sampai tingkat internasional pada waktu Rio
Nevin untuk lomba olimpiade sains.
15. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan?
Hasil wawancara:
Kalau seratus persen ya belum tapi sebagian besar
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan sekolah.
102
Lampiran 6: Hasil Wawancara orang tua.
Hari/tanggal : Rabu, 21 Januari 2015
Waktu : 16.30 – 17.30
Tempat : Kediaman rumah orang tua
peserta didik
1. Apakah menurut ibu, program kelas bilingual di SD
Kristen 3 Eben Haezer Salatiga diperlukan?
Hasil wawancara:
Program kelas bilingual menurut saya memang
diperlukan karena menurut saya sekarang jamannya
semua serba canggih. Hampir semua siswa
mengetahui informasi teknologi dengan baik lewat
internet. Ilmu pengetahuan juga semakin maju dan
mereka membutuhkan kemampuan Bahasa Inggris
yang baik agar ke depan mereka tidak tertinggal
sehingga mampu bersaing. Jadi di kelas bilingual,
mereka bisa mendapatkan pengetahuan matematika
dan IPA dalam Bahasa Inggris dan anak-anak
memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik.
2. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang program kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Menurut saya sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah cukup bagus dan lengkap. Sekolah sudah
dilengkapi dengan media pembelajaran di setiap
ruang kelas seperti televisi dan media
3. Bagaimana guru menyampaikan bentuk persiapan
pembelajaran kepada siswa dan orang tua?
103
Hasil wawancara:
Guru memberikan rencana mingguan Rencana
mingguan yang dibagikan oleh guru biasanya setiap
hari Sabtu. Dalam rencana mingguan ada materi apa
saja yang akan dipelajari untuk minggu depan. Misal
ada tugas atau ulangan juga sudah diberitahu di
rencana tersebut. Materi apa yang akan diadikan
ulangan lalu diambil dari halaman berapa, semuanya
sudah tertulis disana. Jadi itu sangat membantu
kami untuk menyiapkan anak kami dalam belajar
4. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program
kelas bilingual?
Hasil wawancara:
Menurut saya sikap peserta didik baik karena seperti
anak saya. Pengetahuan mereka dalam konsep-
konsep IPA dan matematika mengalami perkem-
bangan dan juga mereka tambah pengetahuan dalam
Bahasa Inggris. Jika dibanding dengan anak-anak
dari SD lain ya kemampuan Bahasa Inggrisnya lebih
bagus yang mempelajari bilingual.
5. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas
bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharapkan?
Hasil wawancara:
Ya menurut saya untuk kelas bilingual sudah
berjalan dengan baik dan sekolah sudah
menyediakan sarana prasarana yang memadai. Siswa
juga saya lihat memiliki perkembangan Bahasa
Inggris yang baik.
104
Lampiran 7: Hasil Focus Group Discussion (FGD)
Hari/tanggal : Sabtu, 31 Januari 2015
Waktu : 10.30 – 12.00
Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer
Salatiga
1. PROSES FGD
FGD dimulai tepat pukul 10.30 dan dihadiri oleh
kepala sekolah, guru serta orang tua peserta didik
sebagai nara sumber dalam penelitian yang dilakukan
di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga. Adapun susunan
acara FGD adalah sebagai berikut:
1. Doa Pembukaan
2. Pengantar Peneliti
3. Nara Sumber ( Dosen Pembimbing)
4. Penyajian Peneliti
5. Diskusi (koreksi data, tambahan, pengembangan
dan usulan problem solving)
2. KESIMPULAN
1. Secara garis besar hasil penelitian yang disajikan
sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Pelaksanaan program kelas bilingual di SD Kristen 3
sudah berjalan dengan baik
2. Guru mengadakan tambahan pelajaran satu kali
dalam satu minggu untuk mengatasi kemampuan
siswa yang beragam agar bisa mengikuti
pembelajaran di kelas bilingual
3. Persiapan guru dilakukan dengan membuat RPP,
silabus, prota dan promes pada setiap awal
105
semester serta rencana mingguan yang dibagikan ke
siswa setiap satu minggu.
4. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan ulangan
harian, tugas, keaktifan siswa, UTS dan UAS. Soal-
soal yang digunakan ditulis dengan menggunakan
Bahasa Inggris.
5. Sikap siswa terhadap pembelajaran sains dan
matematika di kelas positif dan mereka merasa
senang dengan pembelajaran bilingual karena
materi sesuai dengan kemampuan mereka dan
disampaikan dengan menyenangkan oleh guru.
6. Hampir sebagian siswa mampu mengikuti
pembelajaran di kelas bilingual dan mencapai
standar kompetensi yang ditetapkan oleh sekolah.
3. SARAN:
1. Dari kepala sekolah menyarankan penambahan
Eben Haezer pada nama sekolah dalam penelitian.
2. Dari peserta FGD menyarankan adanya lingkungan
yang mendukung pembelajaran bilingual tidak
hanya di dalam kelas namun juga di luar kelas
untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris
siswa, misal dengan English Day.
3. Bagi guru diharapkan mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan di kelas
bilingual.