lampiran 1 juknis diklat aasd

Upload: weduz-prengus

Post on 12-Jul-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran 1 Contoh Pedoman Mutu Sertifikasi Lembaga Diklat

PANDUAN MUTUSERTIFIKASI LEMBAGA DIKLAT PELATIHAN (LSP AASD) AWAK ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

Dibuat Oleh : Disetujui oleh

Diketehui oleh :

.. Nomor Salinan Status Distribusi

Direktur LSP AASD : PM-LSP AASD/PM1-01 :

Manajer Mutu Revisi 0

1

KATA PENGANTAR

PANDUAN MUTU ini memberikan gambaran tentang sistem manajemen mutu yang diterapkan dalam rangka sertifikasi LSP AASD Awak Angkutan Sungai dan Danau dalam upaya merealisasikan Kebijakan Mutu LSP AASD yaitu: Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan melalui penerapan sistem manajeman mutu sesuai ISI 9000 .

PANDUAN MUTU ini bersifat terbuka, artinya dapat diperbaiki dari waktu ke waktu dengan tetap mengacu pada persyaratan ISI 9000 . Kritik maupun saran terhadap PANDUAN MUTU ini sangat kami harapkan guna penyempurnaan PANDUAN MUTU ini.

Jakarta, ......... 2010 Direktur LSP AASD,

..................................

2

MASTERLIST PANDUAN MUTU

PM-LSP AASD AASD/PM1-01/R0

1 Januari 2010

Kode

Nama Dokumen KATA PENGANTAR

Nomor PM-LSP AASD AASD/PM0/R0 PM-LSP AASD AASD/PM1-01/R0 PM-LSP AASD AASD/PM1-02/R0 PM-LSP AASD AASD/PM1-03/R0 PM-LSP AASD AASD/PM1-04/R0

1.1. MASTERLIST PANDUAN 1.2. CATATAN STATUS MANUAL & REVISI 1.3 ATURAN PENGENDALIAN 1.4. DISTRIBUSI DOKUMENII. ORGANISASI 2.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN UMUM LSP AASD AASD 2.2. JOB DESCRIPTION 2.3. STRUKTUR ORGANISASI LSP AASD AASD 3.1. RUANG LINGKUP & PENGECUALIAN 3.2. VISI & MISI 3.2. KEBIJAKAN & SASARAN MUTU 3.4. PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI 3.5. KETENTUAN / PERSYARATAN PROSES UJI KOMPETENSI & LISENSIIV. PANDUAN PERSYARATAN SISTEM

PM-LSP AASD AASD/PM2-1/R0 PM-LSP AASD AASD/PM2-2/R0 PM-LSP AASD AASD/PM2-3/R0 PM-LSP AASD AASD/PM3-01/R0 PM-LSP AASD AASD/PM3-02/R0 PM-LSP AASD AASD/PM3-03/R0 PM-LSP AASD AASD/PM3-04/R0

PM-LSP AASD AASD/PM3-05/R0

MANAJEMEN MUTU LSP AASDV. PANDUAN TANGGUNG JAWAB

PM-LSP AASD AASD/PM4/R0

MANAJEMENVI. PANDUAN PENGENDALIAN

PM-LSP AASD AASD/PM5/R0

SUMBERDAYAVII. VIII.

PM-LSP AASD AASD/PM6/R0 PM-LSP AASD AASD/PM7/R0 PM-LSP AASD AASD/PM8/R0 PM-LSP AASD AASD/PM9/R0 PM-LSP AASD AASD/PM10/R0 PM-LSP AASD AASD/PM11/R0

PANDUAN SERTIFIKASI PROFESI

PANDUAN PENGUKURAN, ANALISA DAN IMPROVEMENT

IX. SKEMA PROSES LSP AASD AASD X. TERMINOLOGI XI. ACUAN OPERASIONAL LSP AASD DAN

DITJEN HUBDAR 201 & 202XII.

MATRIK ACUAN DOKUMENTASI LSP AASD DAN DITJEN HUBDAR 201 & 202

PM-LSP AASD AASD/PM12/R0

Perhatian

: Dokumen ini tidak boleh disalin/dikopi atau digunakan untuk keperluan komersial atau tujuan lain baik seluruhnya maupun sebagian tanpa ijin sebelumnya dari Ketua LSP AASD-AASD.

3

CATATAN STATUS MANUAL & REVISI

PM-LSP AASD AASD/PM102/R0

1 Januari 2010

Kode

Nama Dokumen

Nomor

Tgl Revisi

Catatan Perubahan

4

ATURAN PENGENDALIAN

PM-LSP AASD AASD/PM103/R0

1 Januari 2010

1.5.1.

Penerbitan dan Distribusi

1.5.1.1. Quality Manual dikompilasi oleh ADM Officer, diperiksa oleh Management Representative (MR) atau Person In Charge (PIC) yang terkait untuk kemudian disetujui oleh Direktur sebelum diterbitkan. 1.5.1.2. Salinan Manual yang terkendali diparaf oleh ADM officer pada setiap halaman. Dokumen hardcopy asli disimpan oleh ADM Officer. Dokumen Asli-1 : untuk Direktur LSP AASD AASD Dokumen Asli 2 : untuk Management Representative Salinan lainnya sesuai daftar distribusi dan persetujuan Direktur LSP AASD AASD

1.5.1.3. Management Representative dibantu oleh ADM Officer, bertangungjawab untuk memastikan bahwa manual dengan status revisi terakhir terdistribusi kepada pemegangnya 1.5.2. Revisi dan Penerbitan Ulang 1.5.2.1. Revisi dan penerbitan ulang Manual dibuat oleh ADM Officer bekerja sama dengan Person In Charge (PIC) terkait, dan diperiksa oleh Management Representative. 1.5.2.2. ADM Officer bertanggungjawab untuk mendistribusikan halaman yang direvisi setelah perubahannya disetujui oleh MR dan menarik semua halaman yang kadaluarsa. 1.5.2.3. Revisi dilakukan dengan mengganti halaman yang direvisi, dengan identifikasi perubahan nomor revisi dan tanggal revisi. Catatan perubahan ini dituliskan di form F-LSP AASD AASD/REV/Rx 1.5.3. Ketentuan Umum Kerahasiaan Dokumen dan Informasi 1.5.3.1. 1.5.3.2. 1.5.3.3. Kerahasiaan Dokumen Assessment Kerahasiaan Informasi Assessment Kerahasiaan Informasi dan Dokumen Operasional LSP AASD

1.5.4. Lain-lain 1.5.4.1. Dokumen Sistem Manajemen Mutu kadalurasa dapat langsung diberi tanda silang ( X) pada setiap halaman sebagai tanda dokumen tersebut tidak dapat dipakai lagi. . Khusus untuk dokumen yang bersifat rahasia (kode RHS) dan kadaluarsa , langsung dimusnahkan atau dihancurkan setelah mendapat approval dari Direktur LSP AASD AASD. 1.5.4.2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu yang tidak ada cap salinan terkendali dan paraf ADM Officer, dianggap sebagai dokumen tidak terkendali dan tidak dapat digunakan sebagai acuan kerja 1.5.4.3. Dokumen Sistem Manajemen Mutu yang berupa softcopy dikendalikan aksesnya oleh ADM Officer dibantu Staf/PIC untuk IT, sehingga karyawan dapat melihat Manual sebagai bentuk read-only

DISTRIBUSI DOKUMEN

PM-ISO/PM1-04/R0

1 Januari 2010

5

1. Distribusi PANDUAN MUTU Terkendali

Distribusi PANDUAN MUTU Terkendali diatur sebagai berikut: Identifikasi Dokumen MASTER DOC COPY MASTER -1 COPY MASTER -2 COPY MASTER-3 COPY MASTER-4 Penerima Master disimpan oleh Manajer Mutu Ketua LSP AASD-AASD Kepala Bidang Standardisasi Kepala Bidang Sertifikasi DITJEN HUBDAR

Dokumen terkendali ditandai dengan tandatangan Asli dari personel LSP AASD AASD yang ditetapkan pada halaman depan dokumen Panduan. Dalam hal dibutuhkan salinan lainnya, harus diusulkan sesuai dengan procedur Dokumentasi dan Record2. Distribusi Dokumen PANDUAN MUTU Tidak Terkendali Dokumen PANDUAN MUTU Tidak Terkendali merupakan copy atau salinan dari Master Document dengan ada tandatangan dari Penanggungjawab Dokumen pada halaman depan dan dicap tidak terkendali.

6

PROSEDUR PERENCANAAN SERTIFIKASI

DOCUMENT LEVEL

(DOKUMEN TINGKAT)DOCUMENT NO.

: : :

2 PM-LSP AASD AASD/PRO2/R0 0

(DOKUMEN NO.)REVISION NO.

(REVISI NO.)

NAME

SIGNATURE

(NAMA)Prepared By :

(TANDA TANGAN)

DATE

(TANGGAL)

(Disiapkan Oleh)REVIEWED BY: APPROVED BY:

(Ditinjau Ulang Oleh)POSITION:

(Disetujui Oleh)Direktur

(Jabatan)NAME:

Kepala Bidang Mutu

(Nama)SIGNATURE:

(Tanda Tangan)DATE:

(Tanggal)STATUS :

(Draft untuk ditinjau ulang)

7

DOCUMENT REVISION PAGE

(DOKUMEN PERUBAHAN HALAMAN)SUBSEC. CHANGE REQUEST # ISSUED DATE

REV.

SECTION

AUTHORIZED BY

(Bagian) (SubBagian)-

PARAGRAPH

(Permintaan Perubahan)New Document

(Tanggal Penerbitan)

(Wewenang oleh)

Draft

-

8

DOCUMENT DISTRIBUTION LIST

(DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN)

DOCUMENT DISTRIBUTION This procedure is only distributed to the personnel whose name is written in the distribution list.

DISTRIBUSI DOKUMEN Prosedur ini hanya didistribusikan kepada yang namanya ditulis dalam daftar distribusi ini.

Distribution No.

Manual Holders

(Distribusi No.)00 01 02 03 04 05

(Pemegang Buku)Pengontrol Dokumen Mutu Direktur Kepala Bidang Sertifikasi Kepala Bidang Mutu Assessor Kebutuhan Internal jika disetujui Direktur

Status Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Uncontrolled

(Tidak Terkendali)

9

1. Tujuan. Mempersiapkan pelaksanaan awal sertifikasi agar proses uji kompetensi dapat dipersiapkan dengan optimal dan proses uji kompetensi berlangsung dengan efektif dan efisien sesuai dengan kaidah pengujian kompetensi 2. Lingkup. 2.1. Prosedur Rencana Sertifikasi ini berlaku bagi seluruh kegiatan perencanaan uji personel terkait dengan sertifikasi kompetensi personel yang bekerja di bidang angkutan sungai dan danau , maupun pada proses sertifikasi terkait dengan pemberian lisensi Tempat Uji Kompetensi. 2.2. Semua pelaksana kegiatan asessment terkait dengan proses sertifikasi wajib menerapkan kegiatan perencanaan ini sebagai persiapan asesmen. 3. Acuan 3.1. Keputusan Menteri ................... tanggal .............. tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga 3.2. Pedomen Mutu Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personil LSP AASD-AASD 3.3. Surat keputusan Ketua LSP AASD-AASD, tentang Persyaratan Proses Sertifikasi terkait dengan asesment uji kompetensi 4. Definisi. 4.1. Sertifikasi Kompetensi adalah, pemberian Sertifikat Kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji-kompetensi yang mengacu kepada Standar-KompetensiKerjaNasional-Indonesia dan/atau Internasional. 4.2. Proses Sertifikasi adalah, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP AASD untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. 4.3. Skema Sertifikasi adalah, persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. 4.4. Sistem Sertifikasi adalah, kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya. 4.5. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), adalah rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang diterapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4.6. Sertfikat Kompetensi adalah, tanda bukti pengakuan kemampuan kerja terhadap seseorang sesuai dengan pelaksanaan tugas dan jabatannya. 4.7. Kompetensi adalah, kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. 4.8. Kompeten (C) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang telah-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. 4.9. Belum Kompeten (NYC) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang belum-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. 4.10. Assesmen adalah, kegiatan pengujian terhadap seseorang yang memberikan penilaian kemampuan kerjanya dengan mengacu pada SKKNI. 4.11. Asesor Kompetensi adalah, seseorang yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai seorang Asesor untuk melakukan asesmen kompetensi sesuai dengan standar yang diberlakukan.

10

4.12. Asesi adalah, peserta asesmen yang telah memenuhi persyaratan mengikuti asesmen kompetensi sesuai dengan yang dimohon. 4.13. Institusi adalah suatu badan usaha tertentu tempat bekerja asesi. 5. Tanggung Jawab : No Uraian Direktur LSP AASD Sekum LSP AASD Tim/Kom Teknis Tim Assessor

1

Mem-verifikasi Unit kompetensi yang akan diujikan sesuai standar. Merencanakan metode dan rencana materi asesmen yang akan diterapkan.

X

2

X

X

3

Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan asesmen.

X

4

Menetapkan Tim Asesor.

X

5

Mengkonfirmasi ke peserta asesmen (Asesi) dan Institus

X

X

6. Prosedur. 6.1. Divisi sertifikasi menerima pemberitahuan pemehunan persyaratan administrai uji kompetensi dari sekretaris LSP AASD untuk ditindak lanjuti dalam proses assessment. 6.2. Divisi-Sertifikasi bekerja sama dengan Tim Teknis melaksanakan persiapan asesmen dengan persyaratan pada unit-unit kompetensi assessor dalam proses perencanaan. Hal ini dapat meliputi : 6.2.1. Memilih Standar-Kompetensi yang diberlakukan dan yang mutahir, sebagai acuan penilaian dalam proses asesten. 6.2.2. Merencanakan tempat dan waktu asesmen yang memenuhi keperluan seluruh pelaksanaan asesmen. 6.2.3. Menyiapkan acuan materi asesmen (bank-soal) sesuai dengan kompetensi yang akan di asesmen-kan. 6.2.4. Merencanakan Tim-asesor dan menentukan ketua tim asessor yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kompetensi yang akan diujikan. 6.2.5. Memilih metoda uji sesuai dengan ketentuan LSP AASD AASD. 6.3. Tim Teknis beserta Ketua Tim Assessor mengadakan rapat untuk mendesain rencana kegiatan assessment dengan sasaran rapat, minimal sebagai berikut; 6.3.1.Menetapkan Standar-Kompetensi yang dijadikan acuan asesmen. 6.3.2.Menetapkan tempat, tanggal dan waktu pelaksanaan asesmen. 6.3.3.Menetapkan Tim Asesor.

11

6.3.4. 6.3.5.

Bila dianggap perlu, menetapkan seorang Pengawas Asesmen untuk memantau jalannya proses asesmen. Menetapkan biaya asesmen yang dibutuhkan.

6.4. Sekretaris Umum memberikan informasi kepada pemohon sertifikasi atau calon peserta asesmen mengenai hal berikut; 6.4.1.Rencana pelaksanaan asesmen. 6.4.2.Tim Asesor yang akan melakukan asesmen. 6.4.3.Biaya asesmen. 6.4.4. Memberikan kesempatan kepada calon peserta asesmen untuk memberikan persetujuan dan atau keberatannya. Jika tidak disetuji, maka Sekretaris LSP AASD mengkoordinasikan pemohon dan pelaksana untuk dicapai kesepakatan uji kompetensi. 6.5. Jika setuju, maka diteruskan dengan proses assessment sesuai dengan Prosedur Pelaksanaan Assessment.

12

Mulai

Data Pemohon (6.1) Evaluasi Data Awal Asessment (6.2)

Membuat Rencana Kegiatan Assessment (6.3)

Koresponden Persetujuan Rencana Kegiatan Assessment (6.4)Tidak

Setuju?

ya

6.5. PRO2: Pelaksanaan Assessment

Selesai

BAGAN PROSEDUR : PERSIAPAN PELAKSANAAN ASESMEN

13

PROFIL DAN KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI

PM-LSP AASD AASD/PM201/R0

1 Januari 2010

PM2-02-01 LSP AASD dipersiapkan pembentukannya oleh suatu Panitia Kerja yang dibentuk oleh dan dengan dukungan DITJEN HUBDAR dan wakil asosiasu lembaga Diklat. PM2-02-02 Struktur LSP AASD LAASD dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan kepercayaan kepada pihak terkait atas kompetensi, ketidakberpihakan dan integritasnya. . PM2-02-03 Susunan Panitia Kerja terdiri atas fungsi Ketua, Sekretaris dan beberapa orang anggota. Personil panitia mencakup unsur asosiasi profesi, instansi teknis terkait, dan unsur pakar. Penamaan fungsi tersebut ditetapkan dalam rapat Pimpinan LSP AASD AASD. PM2-02-04 Panitia kerja memiliki tugas yang meliputi: a. Menyiapkan badan usaha, b. Menyusun organisasi dan personil, c. Mendapatkan dukungan dari industri dan instansi terkait. PM2-02-05 Secara khusus, menetapkan kebijakan bahwa LSP AASD-AASD : a) adalah independen dan tidak memihak dalam kaitannya dengan pemohon, calon dan profesi yang disertifikasi, termasuk dengan pemilikan dan pelanggannya dan harus mengambil langkah yang dapat menjamin operasi yang layak; b) bertanggung jawab atas keputusannya berkaitan dengan pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, penundaan dan pencabutan sertifikasi serta perluasan/pengurangan ruang lingkup yang diajukan. c) mengidentifikasi struktur oreganisasi yang memiliki tanggung jawab menyeluruh untuk: 1) evaluasi, sertifikasi dan survailen sebagaimana ditetapkan dalam pedoman ini, dalam persyaratan kompetensi dan dalam dokumen relevan lain yang berlaku. 2) perumusan kebijakan operasi LSP AASD, yang berkaitan dengan sertifikasi profesi. 3) keputusan sertifikasi, 4) penerapan kebijakan dan prosedurnya 5) keuangan lembaga sertifikasi, dan 6) pendelegasian kewenangan kepada beberapa komite atau perorangan untuk melakukan kegiatan yang ditetapkan atas namanya. d) memiliki dokumen legalitas hukum atau bagian dari legalitas hukum PM2-02-06 LSP AASD-AASD menetapkan struktur terdokumentasi yang menjaga ketidakberpihakan termasuk ketentuan yang menjamin ketidakberpihakan pengoperasian LSP AASD. Struktur ini melibatkan melibatkan partisipasi semua pihak penting yang terkait dalam pengembangan kebijakan dan prinsipprinsip tentang substansi dan fungsi sistem sertifikasi, tanpa adanya pihak yang mendominasi. Bentuk organisasi LSP AASD-AASD adalah sesuai dengan hasil keputusan rapat Pimpinan LSP AASD AASD (terlampir). PM2-02-07

14

Organisasi LSP AASD-AASD terdiri unsur pengarah (board) dan unsur pelaksana. Unsur pengarah terdiri atas ketua merangkap anggota dan anggota yang berasal dari asosiasi profesi dan/atau asosiasi industri, sedangkan unsur pelaksana terdiri atas Ketua bidang administrasi, dan bidang-bidang Standardisasi, Sertifikasi dan Manajemen Mutu. PM2-02-07 Pengarah mempunyai tangggung jawab atas keberlangsungan LSP AASD dengan menetapkan Visi, misi dan tujuanLSP AASD, program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan pengurus LSP AASD, komunikasi dengan stakeholder dan mobilisasi sumber daya. PM2-02-08 Unsur Pelaksana LSP AASD-AASD memiliki fungsi sebagi pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh pengarah, dengan tugas-tugas sebagai berikut: a) melaksanakan program kerja LSP AASD, b) melakukan monitoring dan evaluasi, c) menyiapkan rencana program dan anggaran, d) memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Pengarah. PM2-02-09 LSP AASD-AASD membentuk bidang sertifikasi dalam bentuk Bidang Sertifikasi, yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi untuk setiap jenis sertifikasi yang dipertimbangkan. Bidang Sertifikasi diketuai oleh kepala bidang. Jika ada skema sertifikasi yang dikembangkan oleh organisasi selain lembaga sertifikasi, maka pengembangan skema tersebut harus mengikuti prinsip-prinsip yang sama dan diverifikasi oleh Bidang Sertifikasi. PM2-02-10 LSP AASD-AASD: a) memiliki sumber keuangan yang diperlukan untuk operasi sistem sertifikasi dan untuk membiayai pertanggunggugatan (liability) yang mungkin timbul. b) menetapkan kebijakan dan prosedur yang membedakan antara sertifikasi profesi dan kegiatan lainnya c) menjamin bahwa kegiatan lembaga yang terkait tidak mengkompromikan kerahasiaan objektivitas dan ketidakberpihakan dari sertifikasinya. PM2-02-11 LSP AASD-AASD tidak menawarkan atau memberikan pelatihan atau membantu pihak lain dalam penyiapan jasa tersebut. PM2-02-12 LSP AASD-AASD menetapkan kebijakan dan prosedur untuk penyelesaian banding dan keluhan yang diterima dari pemohon, calon, profesi yang disertifikasi dan atasan/institusi tempat profesi yang disertifikasi bekerja serta dari pihak lain mengenai proses kriteria sertifikasi, termasuk kebijakan dan prosedur untuk kinerja profesi yang disertifikasi. Kebijakan dan prosedur tersebut harus menjamin bahwa banding dan keluhan diselesaikan secara independen, tegas dan tidak berpihak. PM2-02-13 LSP AASD-AASD hanya memperkerjakan personil tetap atau personil kontrak dalam jumlah yang memadai dengan pendidikan, pelatihan, pengetahuan teknis dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi sertifikasi sesuai dengan jenis, rentang dan volume pekerjaan yang dilakukan di bawah tanggung jawab manajemen.JOB DESCRIPTION PM-LSP AASD AASD/PM2-2/R0 1 Januari 2010

15

Berkaitan dengan operasionalisasi LSP AASD AASD, ditunjuk personil untuk memimpin fungsifungsi utama dari organisasi LSP AASD. Tugas pokok dari tiap fungsi secara umum diatur dalam ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi yang berlaku seperti tertuang dalam PM2-02-08 dalam Profile Organisasi pada Panduan Mutu. Sedang untuk peran dan tanggungjawab lainnya dari fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

Bagian standarisasi o Memfasilitasi kegiatan identifikasi kebutuhan jenis kompetensi tenaga dan industri o Memfasilitasi kegiatan pengembangan standar kompetensi o Memfasilitasi pengusulan standar kompetensi baru untuk diusulkan menjadi SKKNI kepada pihak terkait dan berwenang Bagian Sertifikasi o Memfasilitasi penyusunan materi uji kompetensi dan kualifikasi o Melaksanakan kegiatan assessment o Melaksanakan verifikasi TUK o Melakukan recruitment assessor serta memelihara kompetensi assessor (assessor mutu dan assessor kompetensi) Bagian Manajemen mutu o Mengembangkan penerapan QMS LSP AASD o Memelihara kesesuaian penerapan pada pedoman o Melakukan audit internal dan kaji ulang LSP AASD Bagian Administrasi o Memfasilitasi kegiatan LSP AASD o Melakukan ke-tata usaha organisasi LSP AASD

16

STRUKTUR ORGANISASI LSP AASD AASD

PM-LSP AASD AASD/PM23/R0

1 Januari 2010

DEWAN PENGARAH

DIREKTUR EXECUTIVE

BAGIAN ADMINISTRASI

BIDANG STANDARISASI

BIDANG SERTIFIKASI

BIDANG MANAJEMEN MUTU

KELOMPOK ASSESSOR

17

PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT KOMPETENSI

DOCUMENT LEVEL

(DOKUMEN TINGKAT)DOCUMENT NO.

: : :

2 PM-LSP AASD AASD/PRO3/R0 0

(DOKUMEN NO.)REVISION NO.

(REVISI NO.)

NAME

SIGNATURE

(NAMA)Prepared By :

(TANDA TANGAN)

DATE

(TANGGAL)

(Disiapkan Oleh)REVIEWED BY: APPROVED BY:

(Ditinjau Ulang Oleh)POSITION:

(Disetujui Oleh)Direktur Eksekutif

(Jabatan)NAME:

Kepala Bidang Mutu

(Nama)SIGNATURE:

(Tanda Tangan)DATE:

(Tanggal)STATUS :

(Draft untuk ditinjau ulang)

18

DOCUMENT REVISION PAGE

(DOKUMEN PERUBAHAN HALAMAN)SUBSEC. CHANGE REQUEST # ISSUED DATE

REV.

SECTION

AUTHORIZED BY

(Bagian) (SubBagian)-

PARAGRAPH

(Permintaan Perubahan)New Document

(Tanggal Penerbitan)

(Wewenang oleh)

Draft

-

19

DOCUMENT DISTRIBUTION LIST

(DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN)

DOCUMENT DISTRIBUTION This procedure is only distributed to the personnel whose name is written in the distribution list.

DISTRIBUSI DOKUMEN Prosedur ini hanya didistribusikan kepada yang namanya ditulis dalam daftar distribusi ini.

Distribution No.

Manual Holders

(Distribusi No.)00 01 02 03 04 05

(Pemegang Buku)Pengontrol Dokumen Mutu Direktur Kepala Bidang Sertifikasi Kepala Bidang Mutu Assessor Kebutuhan Internal jika disetujui Direktur

Status Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Uncontrolled

(Tidak Terkendali)

CATATAN PERUBAHAN

No.

Tanggal

Catatan Perubahan

7. Tujuan. Prosedur Asesmen ini dimaksudkan untuk menjamin efektifitas dan efesiensi pelaksanaan proses Asesmen sesuai dengan kaidah assessment kompetensi DITJEN HUBDAR dan menjamin agar asesmen dapat dipercaya, fleksible, adil dan valid. 8. Lingkup. Prosedur Pelaksanaan Asesmen ini berlaku bagi seluruh kegiatan Asesmen AASD yang berhubungan dengan proses Sertifikasi Kompetensi Personel. Semua lini organisasi dan asesor yang terlibat langsung dengan persiapan dan pelaksanaan asesmen. 9. Acuan Keputusan Menteri ................... tanggal .............. tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Permenaker Nol 5/ 1996 tentang....... Pedoman Mutu Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personil LSP AASD-AASD Surat keputusan Ketua Umum LSP AASD-AASD, tentang Persyaratan Proses Sertifikasi terkait dengan asesment uji kompetensi 10. Definisi. 10.1. Sertifikasi Kompetensi adalah, pemberian Sertifikat Kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji-kompetensi yang mengacu kepada Standar-KompetensiKerjaNasional-Indonesia dan/atau Internasional. 10.2. Proses Sertifikasi adalah, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP AASD untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. 10.3. Skema Sertifikasi adalah, persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. 10.4. Sistem Sertifikasi adalah, kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya. 10.5. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), adalah rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang diterapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10.6. Sertfikat Kompetensi adalah, tanda bukti pengakuan kemampuan kerja terhadap seseorang sesuai dengan pelaksanaan tugas dan jabatannya. 10.7. Kompetensi adalah, kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. 10.8. Kompeten (C) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang telah-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. 10.9. Belum Kompeten (NYC) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang belum-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. 10.10. Assesmen adalah, kegiatan pengujian terhadap seseorang yang memberikan penilaian kemampuan kerjanya dengan mengacu pada SKKNI. 10.11. Asesor Kompetensi adalah, seseorang yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai seorang Asesor untuk melakukan asesmen kompetensi sesuai dengan standar yang diberlakukan. 10.12. Asesi adalah, peserta asesmen yang telah memenuhi persyaratan mengikuti asesmen kompetensi sesuai dengan yang dimohon. 10.13. Institusi adalah suatu badan usaha tertentu tempat bekerja asesi.

11. Keterlibatan Personil Sekum LSP AASD X Tim Asesor X X X X X Institusi/ TUK

No

Uraian Re-Verifikasi dan Re-Validasi administrasi Pemohon Menentukan metoda teknis assessment Menyediakan sarana dan prasarana pelaksanaan asesten Melaksanakan asesmen. Menyampaikan rekomendasi hasil asesmen dan melaporkan ke LSP AASD.

Asesi

1 2 3 4

5

X

12. Prosedur.

12.1. Persiapan asesmen. 12.1.1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan untuk konteks yang akan diujikan 12.1.2. Mengembangkan mengembangkan metode pengujian yang sesuai . Metoda uji yang diterapkan adalah Uji-Tertulis, Uji Lisan (Wawancara), Uji Praktek (Observasi), Simulasi/role-play/case-study, Portofolio. 12.1.3. Menetapkan instrumen uji asesmen yang sesuai 12.1.3.1. Mengidentifikasi kontekstual untuk instrument asesmen/uji 12.1.3.2. Mengidentifikasi potensi intrumen asesmen yang tersedia. 12.1.3.3. Membuat draf instrumen sesuai dengan rencana 12.1.3.4. Uji coba instrument asesmen/uji untuk melihat efekfitias dan aplikasi metoda tes 12.1.4. Mendokumentasikan prosedur asesten. Membuat matrik materi uji.

12.2. Melaksanakan Asesmen 12.2.1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks assesmen 12.2.2. Membuat perencanaan untuk memperoleh bukti-bukti 12.2.3. Mengorganisasi asesmen 12.2.3.1. Tim Asesor harus melakukan penilaian secara objektif, jujur dan taat asas terhadap kelayakan kemampuan orang perorangan/tenaga teknik dengan memperhatikan pedoman dan ketentuan ketentuan yangh berlaku. 12.2.3.2. Berdasarkan pada materi uji, sistem dan metoda evaluasi, kualitas yang dinilai, selanjutnya Tim Asesor melaksanakan penialaian Asesi termasuk; Penilaian pengetahuan dan peraturan kerja.

Penilaian metoda pengorganisasian dan langkah-langkah kerja dalam melaksanakan tugas. Penilaian dalam menghadapi dan mengatasi keadaan yang berbeda (ab-normal) serta permasalahan yang mungkin timbul / gangguan pada saat melaksanakan pekerjaan. 12.2.4. Masing-masing Asesor membuat catatan-catatan penilaian dari masingmasing asesi dan kesimpulan hasil penilaian. 12.2.5. Mengumpulkan dan mengkompilasi bukti-bukti 12.2.6. Merekam hasil asesmen 12.2.7. Memberikan umpan balik kepada asesi 12.2.8. Menyampaikan masalah asesmen kepada pihak yang berkepentingan dan berwenang 12.2.9. Membuat keputusan (sementara) dari kegiatan assessment Tim Asesor melakukan sidang/rapat hasil penilaian asesmen yang meliputi; Penjelasan tata cara rapat oleh Ketua Tim Asesor. Penyampaian hasil penilaian dari masing-masing Asesor terhadap masing-masing asesi. Pembahasan hasil penilaian terhadap masing-masing peserta, dan membuat kesimpulannnya. Bila terdapat keraguan, dapat melakukan klarifikasi dan verifikasi lepada atasan/pembina peserta asesmen. Menyimpulkan hasil penilaian bagi peserta dan atau seluruh peserta. Membacakan kembali hasil penilaian akhir terhadap masing-masing peserta serta rekomendasi yang diusulkan oleh Tim Asesor yang kemudian ditanda tangani oleh seluruh Anggota Tim Asesor. Dalam rangka keterbukaan Tim Asesor menyampaikan hasil penilaian akhir dan catatan-catatannya, serta rekomendasi bagi masing-masing peserta asesmen. Peserta harus diberi kesempatan untuk memberikan komentar dan sanggahannya, serta masukan bagi Tim Asesor maupun LSP AASDP AASD Untuk keabsahan dan bukti kesepakatan terhadap hasil akhir dan catatan-catatannya, setiap lembar penilaian hasil-akhir ditandatangai bersama oleh Ketua Tim Asesor dan masing-masing Peserta Asesmen. 12.2.10. Membuat Laboran Assessment dan rekomendasi hasil assessment kepada LSP AASD AASD disampaikan lepada Ketua Umum sebagai bahan kajianlebih lanjut oleh Divisi Sertifikasi/Komisi Uji/Komisi Teknik paling lambat 5(lima) hari kerja setelah selesai pelaksanaan asesmen.

RUANG LINGKUP

PM-ISO/PM3-01/R0

1 Januari 2010

RUANG LINGKUP SISTEM MUTU LSP AASDRuang lingkup sistem manajemen mutu yang diterapkan di LSP AASD AASD kantor pusat dan perwakilan mengacu pada DITJEN HUBDAR 201-202 dan ISO 9001:2000 dan standar lain yang terkait dengan proses sertifikasi dan akreditasi yang dipersyaratkan oleh DITJEN HUBDAR dan/atau Pemerintah Sistem Manajemem Mutu (SMM) bertujuan meningkatkan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan SMM secara efektif, termasuk proses perbaikan dan peningkatan berkelanjutan dari sistemnya.

RUANG LINGKUP STANDAR KOMPETENSI AASDRuang lingkup sistem sertifikasi profesi AASD menyangkut unit-unit kompetensi sesuai dengan SKKNI Permenaker No.. terkait dengan profesi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di industri. Daftar unit-unit kompetensi yang dimaksud dituangkan dalam Daftar Unit unit Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

VISI & MISI

PM-LSP AASD AASD/PM3-02/R0

1 Januari 2010

3.2.1. VISI Terwujudnya Lembaga Sertifikasi Profesi yang independen, bertaraf internasional, guna mewujudkan peningkatan kompetensi tenaga kerja bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka : - mendukung penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing di pasar lokal dan global - mendukung upaya penyetaraan pengakuan (mutual recognition) di tingkat regional dan internasional - meningkatkan citra Tenaga Kerja Indonesia ditingkat nasional dan internasional

3.2.2. MISI 1. LSP AASD menetapkan kebijakan, dan menerapkan pedoman DITJEN HUBDAR secara menyeluruh tanpa pengecualian; 2. LSP AASD Tenaga professional yang kompeten dalam mengoperasikan LSP AASD. 3. Manajemen LSP AASD memberikan pelayanan uji kompetensi yang mengutamakan

mutu dan kepuasan pelanggan serta menjamin bahwa pekerjaan pengujian dilaksanakan dengan kejujuran teknik, teliti, cepat, tepat dan akurat serta efisien dalam menggunakan sumber daya. 4. Menetapkan Kebijakan, prosedur, dan administrasi lembaga sertifikasi harus terkait dengan kriteria sertifikasi, harus jujur dan wajar terhadap seluruh calon dan harus memenuhi semua persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. LSP AASD tidak boleh menggunakan prosedur yang menghambat dan menghalangi akses oleh pemohon dan calon, kecuali yang ditetapkan dalam pedoman ini.

KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU

PM-LSP AASD AASD/PM3-03/R0

1 Januari 2010

KEBIJAKAN MUTU

SASARAN MUTU :

Pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi

PM-LSP AASD AASD/PM304/R0

1 Januari 2010

PM3-04-01 LSP AASD-AASD menetapkan metode dan mekanisme untuk digunakan dalam mengevaluasi kompetensi calon dan menetapkan kebijakan dan prosedur yang sesuai untuk pengembangan awal dan pemeliharaan berkelanjutan dari metode dan mekanisme tersebut. PM3-04-01 LSP AASD-AASD menetapkan suatu proses pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi yang mencakup kaji ulang dan validasi skema yang dilakukan oleh bidang sertifikasi PM3-04-01 LSP AASD segera memberikan informasi mengenai setiap perubahan di dalam persyaratan kepada pihak terkait. LSP AASD mempertimbangkan pendapat yang disampaikan oleh pihak terkait sebelum memutuskan bentuk perubahan yang tepat dan tanggal efektif berlakunya perubahan. Setelah pengambilan keputusan dan publikasi mengenai perubahan persyaratan, LSP AASD memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dan profesi yang disertifikasi. LSP AASD memverifikasi bahwa setiap profesi yang disertifikasi memenuhi persyaratan yang diubah dalam periode waktu, yang penetapannya harus mempertimbangkan pendapat bidang sertifikasi. PM3-04-01 Kriteria kompetensi profesi yang dievaluasi ditetapkan oleh LSP AASD sesuai dengan pedoman ini dan dokumen relevan lainnya. Jika diperlukan penjelasan untuk penerapan dokumen tersebut terhadap skema sertifikasi yang spesifik, maka penjelasan tersebut harus dirumuskan oleh para ahli, disahkan oleh Bidang Sertifikasi dan dipublikasikan oleh lembaga sertifikasi. PM3-04-01 Sertifikasi tidak boleh dibatasi atas dasar keuangan atau kondisi lain yang tidak semestinya, seperti keanggotaan dalam asosiasi atau kelompok. Sertifikat kelulusan suatu lembaga pelatihan yang diakui dapat menjadi persyaratan skema sertifikasi. Pengakuan atau persetujuan tersebut oleh LSP AASD, tidak boleh dilakukan dengan mengkompromikan ketidakberpihakan atau mengurangi bobot persyaratan evaluasi dan sertifikasi. PM3-04-01 LSP AASD-AASD mengevaluasi metode ujian calon. Penyelenggaraan ujian harus jujur, absah dan dapat dipertanggungjawabkan. Minimum 1 tahun sekali, metodologi dan prosedur yang tepat (seperti pengumpulan dan pemeliharaan data statistik) harus ditetapkan untuk menegaskan kembali kejujuran, keabsahan, kepercayaan dan kinerja umum setiap ujian dan semua perbaikan perbedaan yang teridentifikasi.

KETENTUAN / PERSYARATAN PROSES UJI KOMPETENSI

PM-LSP AASD AASD/PM3-05/R0

1 Januari 2010

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab LSP AASD AASD dalam proses sertifikasi kompetensi, berikut ini adalah ketentuan-ketentuan umum dalam proses uji kompetensi.

KETENTUAN UMUM UJI KOMPETENSI PROFESI

PM3-05-01A

PM3-05-02A PM3-05-03A.

KETENTUAN UMUM UJI KOMPETENSI LISENSI TUK

PM3-05-01B

PM3-05-02B PM3-05-03B.

PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN MUTU

PM-LSP AASD AASD/PM4/R0

1 Januari 2010

4.1. UmumLSP AASD mengembangkan, mendokumentasikan, menerapkan sistem manajemen yang didokumentasikan dan mencakup semua persyaratan pedoman ini serta menjamin efektifitas penerapan persyaratan tersebut termasuk pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi Profesi, melalui :

4.1.1. Identifikasi proses yang dibutuhkan dan interaksi dari proses

tersebut sebagaimana terlihat pada Model Proses terdapat pada Panduan Mutu Bagian 9.

yang

4.1.2. Menetapkan Kriteria dan Metoda yang dibutuhkan untuk keefektifan proses operasional dan proses pengendalian dari kegiatan sertifikasi profesi AASD 4.1.3. Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi untuk mendukung proses operasional dan proses pengendalian. 4.1.4. Menetapkan dan mengendalikan prosedur yang digunakan untuk memantau, mengukur dan menganalisa prosesnya 4.1.5. Menetapkan dan mengendalikan prosedur yang digunakan untuk perencanaan dan memonitor pencapaian hasil pelaksanaannya, serta peningkatan yang berkesinambungan dari prosesLSP AASD menjamin bahwa:

4.1.6. Sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara sesuai dengan pedoman ini, dan 4.1.7. Sistem manajemennya dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat organisasi.

4.2. Persyaratan Dokumentasi4.2.1. UmumLSP AASD mempunyai sistem pengendalian dokumen dan audit internal serta kaji ulang manajemen yang sudah diterapkan termasuk ketentuan untuk perbaikan berkelanjutan, tindakan koreksi dan pencegahan ; LSP AASD melakukan tindakan perbaikan terhadap semua temuan audit yang menimbulkan keraguan pada keabsahan hasil pengujian. LSP AASD merekam kegiatan audit, temuan audit dan tindakan perbaikan yang dilakukan. LSP AASD melakukan verifikasi tindak lanjut audit dan merekam efektifitas dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan. LSP AASD melakukan kaji ulang manajeman dan dilakukan sekurang-kurangnya 1 x

dalam setahun untuk memastikan kesinambungan, kecocokan dan efektifitas sistem mutu yang diterapkan. Pelaksanaan kaji ulang manajemen menggunakan Prosedur Kaji Ulang Manajemen.

Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu LSP AASD terstruktur dalam tingkatan dokumen sebagai berikut:4.2.1.1. Pernyataan terdokumentasi sebuah Kebijakan Mutu (Quality Policy) dan Sasaran Mutu (Quality Objective) yang tercakup dalam Panduan Mutu (Quality Manual) 4.2.1.2. Prosedur terdokumentasi yang memastikan efektifitas perencanaan, pengendalian proses dibutuhkan untuk pelaksanaan dan

4.2.1.3. Instruksi Kerja, Blanko isian, Gambar dan lainnya sebagai pendukung prosedur 4.2.1.4. Catatan kegiatan LSP AASD (Record) yang dibutuhkan untuk rekaman

4.2.2. Panduan Mutu LSP AASD mengembangkan dan memelihara Quality Manual yang meliputi :4.2.2.1. Ruang lingkup dari Sistem Manajemen Mutu 4.2.2.2. Prosedur terdokumentasi yang dikembangkan untuk sistem manajemen mutu. 4.2.2.3. Penjelasan dari interaksi antar proses-proses Sistem Manajemen Mutu sebagaimana terdapat pada Panduan Mutu dan Skema Korelasi Panduan Mutu LSP AASD dengan BSNP 201 & 202.

4.2.3. Pengendalian DokumenLSP AASD mengembangkan dan memelihara Prosedur terdokumentasi untuk menentukan pengendalian yang dibutuhkan sesuai tujuan dan persyaratan dokumentasi yang tertuang dalam Prosedur Pengendalian Dokumen dan Record.

4.2.4. Pengendalian RecordLSP AASD mengembangkan dan memelihara Prosedur terdokumentasi bagi catatan (record) sebagai bukti kesesuaian persyaratan dan keefektifan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan Prosedur Pengendalian Dokumen dan Record.

PROSEDUR SURVEILEN

DOCUMENT LEVEL

(DOKUMEN TINGKAT)DOCUMENT NO.

: : :

2 PM-LSP AASD/PRO5/R0 0

(DOKUMEN NO.)REVISION NO.

(REVISI NO.)

NAME

SIGNATURE

(NAMA)Prepared By :

(TANDA TANGAN)

DATE

(TANGGAL)

(Disiapkan Oleh)REVIEWED BY: APPROVED BY:

(Ditinjau Ulang Oleh)POSITION:

(Disetujui Oleh)Direktur Eksekutif

(Jabatan)NAME:

Kepala Bidang Mutu

(Nama)SIGNATURE:

(Tanda Tangan)DATE:

(Tanggal)STATUS :

(Draft untuk ditinjau ulang)

DOCUMENT REVISION PAGE

(DOKUMEN PERUBAHAN HALAMAN)SUBSECTION SEC. CHANGE REQUEST # ISSUED DATE AUTHORIZED BY

REV.

(Bagian) (SubBagian)-

PARAGRAPH

(Permintaan (Tanggal (Wewenang Perubahan) Penerbitan) oleh)New Document

Draft

-

DOCUMENT DISTRIBUTION LIST

(DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN)

DOCUMENT DISTRIBUTION This procedure is only distributed to the personnel whose name is written in the distribution list.

DISTRIBUSI DOKUMEN Prosedur ini hanya didistribusikan kepada yang namanya ditulis dalam daftar distribusi ini.

Distribution No.

Manual Holders

(Distribusi No.)00 01 02 03 04 05

(Pemegang Buku)Pengontrol Dokumen Mutu Direktur Kepala Bidang Sertifikasi Kepala Bidang Mutu Assessor Kebutuhan Internal jika disetujui Direktur

Status Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Controlled

(Terkendali)Uncontrolled

(Tidak Terkendali)

CATATAN PERUBAHAN

No.

Tanggal

Catatan Perubahan

Tujuan. Prosedur Survailen ini dimaksudkan untuk menjamin efektifitas dan ketaatasasan pelaksanaan pemantauan guna pemenuhan profesi dan kompetensi yang disertifikasi sesuai yang disyaratkan. 13. Lingkup. Prosedur Survailen ini berlaku bagi seluruh kegiatan monitoring yang dilakukan secara periodik terhadap uji kompetensi yang berhubungan dengan proses Sertifikasi Kompetensi Semua lini organisasi dan asesor LSP AASD AASD terlibat langsung dengan persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan keputusan asesmen. 14. Acuan Keputusan Menteri ................... tanggal .............. tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Permenaker Nol 5/ 1996 tentang....... Pedomen Mutu Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personil LSP AASD-AASD Surat keputusan Ketua Umum LSP AASD-AASD, tentang Persyaratan Proses Sertifikasi terkait dengan asesment uji kompetensi 15. Definisi. 15.1. Sertifikasi Kompetensi adalah, pemberian Sertifikat Kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji-kompetensi yang mengacu kepada Standar-Kompetensi-KerjaNasional-Indonesia dan/atau Internasional. 15.2. Proses Sertifikasi adalah, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP AASDATKI untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. 15.3. Skema Sertifikasi adalah, persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. 15.4. Sistem Sertifikasi adalah, kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya. 15.5. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), adalah rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang diterapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 15.6. Sertfikat Kompetensi adalah, tanda bukti pengakuan kemampuan kerja terhadap seseorang sesuai dengan pelaksanaan tugas dan jabatannya.

15.7.

15.8.

15.9.

15.10. 15.11.

15.12. 15.13.

Kompetensi adalah, kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. Kompeten (C) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang telah-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. Belum Kompeten (NYC) adalah, pernyataan yang diberikan kepada seseorang atas kemampuan kerjanya yang belum-sesuai dengan standar kerja yang diberlakukan. Assesmen adalah, kegiatan pengujian terhadap seseorang yang memberikan penilaian kemampuan kerjanya dengan mengacu pada SKKNI. Asesor Kompetensi adalah, seseorang yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai seorang Asesor untuk melakukan asesmen kompetensi sesuai dengan standar yang diberlakukan. Asesi adalah, peserta asesmen yang telah memenuhi persyaratan mengikuti asesmen kompetensi sesuai dengan yang dimohon. Institusi adalah suatu badan usaha tertentu tempat bekerja asesi.

16. Tanggung Jawab (Pihak terkait) Ketum LSP AASD Sekum LSP AASD Div Sertif / Tim Teknis X Tim Asesor

No

Uraian

1

Verifikasi dan Validasi Laporan Monitoring

2

Evaluasi Laporan Monitoring.

X

4

Keputusan untuk : Penerbitan, Penundaan, Pembatalan/Pembekuan, dan Perpanjangan Registrasi, Penerbitan, Penyerahan atau Penarikan Sertifikat

X

X

5

X

X

X

17. Prosedur. 17.1. Evaluasi validitas sertifikat 17.1.1. Minimal setiap tengah semester, Administrator IT memeriksa validitas sertifikat yang sudah dikeluarkan paling tidak sampai 5 tahun terakhir dan membuat laporan status sertifikat yang masih valid dan yang

sudah tidak valid. Data pemegang sertifikat yang sudah tidak valid dikeluarkan dari database sertifikat aktif. 17.1.2. Berdasarkan data tersebut, sekretariat memberitahukan kepada pemegang sertifikat yang sudah validitas sertifikat kurang dari 1 tahun, untuk disarankan melakukan re-sertifikasi kembali pada tahun berikutnya. 17.2. Merencanakan surveilen 17.2.1. Berdasarkan data sertifikat yang masih valid, dibuat perencanaan surveilence, yang dilakukan dalam 2 cara : 17.2.1.1. Secara acak dari daftar 17.2.1.2. Secara langsung pada pemegang sertifikat yang tidak memenuhi persyaratan pasca sertifikasi untuk memberikan informasi current competency 17.2.2. Surveillance dapat dilakukan dengan salah satu atau gabuangan dari metoda berikut : 17.2.2.1. Interview User 17.2.2.2. Interview Pemegang sertifikat 17.2.2.3. Meminta pemegang sertifikat untuk melengkapi form monitoring current competency setiap tahun semester atau minimal 1 tahun sekali. 17.2.3. Hasil surveilen dimasukan ke dalam data base dan hal-hal penting disampaikan secara tertulis untuk dibahas dalam rapat pimpinan LSP AASD Penanganan Pelanggaran Ketentuan sertifikasi. 17.3.1. Hasil surveilen yang merupakan bentuk pelanggaran proses sertifikasi dilaporkan kepada pimpinan untuk ditentukan bentuk sanksi 17.3.2. Hal hal lain diluar program surveilen dan merupakan pelanggaran dimasukan dalam laporan tersediri untuk diagendakan dalam rapat manajemen 17.3.3. Keputusan sertifikasi yang bersifat atau berbentuk pemberian, penundaan, pembatalan/pembekuan dan perpanjangan SertifikatKompetensi diputuskan, diterbitkan dan dikeluarkan oleh LSP AASD AASD sebagai Lembaga sertifikasi Kompetensi Personel dalam Rapat Pimpinan / Majelis dipimpin langsung oleh Direktur LSP AASD AASD 17.3.4. Bentuk-bentuk sanki dapat ditentukan tersendiri oleh rapat manajemen tetapi tidak kurang dari ketentuan berikut 17.3.5. Calon Peserta Uji memberikan data dan informasi yang tidak valid, maka kepada yang bersangkutan ditunda proses uji kompetensinya atau ditunda atau dibatalkan pemberian sertifikat 17.3.6. Sertifikat aktif, tetapi tidak memberikan informasi current competency lebih dari 4 kali maka diberikan surat peringatan bahwa data yang bersangkutan akan ditarik dari daftar aktif pemegang kompetensi 17.3.7. Sertifikat tidak akfit sampai 1 tahun, diberikan surat peringatan bahwa data yang bersangkutan akan ditarik dari daftar aktif pemegang kompetensi 17.3.8. Sertifikat tidak aktif lebih dari 1 tahun, maka diberikan pemberitahuan bahwa sertifikat sudah tidak valid dan disarankan untuk re-sertifikasi lagi paling lama 1 tahun ke depan.

17.3.

17.3.9. Semua data sertifikat yang tidak valid setelah tahun ke 5 sejak uji kompetensi, dikeluarkan dari database aktif dan diumumkan minimal di kantor sekretariat bahwa yang terdaftar ini dinyatakan sertifikatnya sudah tidak berlaku lagi. 17.3.10. Sekretaris Umum menindak lanjuti keputusan sidang Majelis, antara lain meliputi hal-hal berikut; a. Membuat Berita-Acara hasil keputusan. b. Menerbitkan atau membuat surat keputusan sanksi yang ditetapkan c. Menyerahkan sertifikat kepada masing-masing pemohon sertifikasi sesuai ketentuan yang diberlakukan atau melaksanakan sanksi sesuai keputusan rapat

TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

PM-LSP AASD AASD/PM5/R0

1 Januari 2010

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1. Komitmen Manajemen Manajemen LSP AASD menyatakan komitmennya dengan cara : 5.1.1. Merumuskan arah dan kebijakan dan sasaran mutu LSP AASD sesuai dengan ketentuan berlaku 5.1.2. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan LSP AASD tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan / perundangan yang berlaku dan membuat prosedur-prosedur yang menjelaskan proses untuk memenuhi persyaratan dan kepuasan stakeholder. 5.1.3. Menjamin penerapan prosedur-prosedur yang mementingkan persyaratan skema sertifikasi dan kepuasan pelanggan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku 5.1.4. Mendefinisikan pembagian tanggung jawab dan wewenang fungsi operasionalisasi LSP AASD, fungsi-

5.1.5. Menunjuk seorang Management Representative dan seorang ADM Officer. 5.1.6. Melakukan tinjauan kegiatan operasional perusahaan secara berkala. seperti : 5.1.6.1. Melakukan laporan kegiatan operasional setiap tiga bulanan.

5.1.6.2. Melakukan evaluasi kinerja operasional bulanan oleh kepala bagian untuk disampaikan dalam Rapat Tinjauan Manajemen 5.1.6.3. Melakukan Rapat Tinjauan Operasional dilakukan setiap semesteran dipimpin oleh .............. Agenda rapat ini dapat menyangkut : 5.1.6.3.1. Hasil rapat kuartalan antar bagian 5.1.6.3.2. Hasil laporan proses sertifikasi jika ada 5.1.6.3.3. Briefing lainnya sesuai dengan topik yang dibahas. 5.1.6.4. Memastikan ketersediaan sumberdaya

5.2. Fokus terhadap Pelanggan 5.2.1. Personil Bagian Kesekrateriatan selalu berusaha mengidentifikasi persyaratan Pelanggan terhadap permintaan produk maupun pelayanan LSP AASD 5.2.2. Untuk menunjang komitmen dan meningkatkan jasa pelayanan manajemen dilakukan Pengukuran Kepuasan Pelanggan minimal 1 kali setahun. 5.3. Quality Policy 5.3.1. Direksi LSP AASD melalui Management Representative menetapkan Kebijakan Mutu (quality policy) yang berhubungan dengan sasaran LSP AASD, harapan, kebutuhan, kepuasan dan perbaikan pelanggannya. 5.3.2. Kebijakan Mutu yang terdapat pada bagian 3.3. Manual ini, mendefinisikan komitmen LSP AASD L3 terhadap tujuan akhir dari proses sertifikasi profesi, selain untuk untuk selalu meningkatkan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu LSP AASD 5.3.3. Kebijakan Mutu harus dipahami oleh seluruh jajaran LSP AASD. Untuk mengkomunikasikan Kebijakan Mutu minimal ditempuh cara berikut: a) Dikomunikasikan pada secara berkala melalui presentasi skema sertifikasi pada saat breifing/manajemen meeting dengan anggota rapat yang baru terhadap proses sertifikasi dan proses briefing sebelum assessment b) Kebijakan Mutu ditempatkan sedemikian sehingga dilihat oleh semua karyawan. c) Menggunakan alat-alat komunikasi lainnya 5.3.4. Evaluasi kesesuaian Kebijakan Mutu dan penerapan prosedurprosedur sertiffikasi terhadap persyaratan pelanggan dipastikan dengan tinjauan manajemen terhadap umpan balik dari pelanggan 5.3.5. Mengalokasikan sumber daya LSP AASD untuk mengoptimalkan poses sertifikasi profesi sesuai dengan sasaran dan kebijakan LSP AASD. Dalam hal ini termasuk pendelegasian kewenangan kpd komite atau perorangan untuk melakukan kegiatan yang ditetapkan atas namanya mudah

5.4. Perencanaan 5.4.1. Dewan Direksi melalui Management Representative menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai dalam satu tahun, yang ditetapkan dalam Sasaran Mutu (Quality Objective). 5.4.2. Quality Objective di tinjau secara periodik dan akan di perbaiki setiap tahun sekali 5.4.3. Integritas dari Sistem Manajemen Mutu dipelihara sewaktu perubahan terhadap Sistem Manajemen Mutu direncanakan dan diterapkan 5.5. Tanggung jawab dan wewenang 5.5.1. Wewenang dan tanggung jawab yang terdefinisi dari masing-masing jabatan yang mengelola, melaksanakan dan memverifikasi pekerjaan yang mempengaruhi mutu, dapat ditemukan dalam Job Description, Prosedur atau dokumen lain yang sesuai. Sedangkan hubungan fungsional antar bagian dapat ditemukan pada Struktur Organisasi yang terdapat pada bagian 2.3. Manual ini. 5.5.2. Bila personil pemegang jabatan tertentu berhalangan, pejabat yang bersangkutan meminta personil lain untuk memegang tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam hal tidak ada penunjukan, tanggung jawab dan wewenang secara otomatis dilimpahkan kepada atasan langsung sesuai dengan struktur organisasi. 5.5.3. General Manager ditunjuk oleh Direktur sebagai Management Representative untuk Sistem Manajemen Mutu, yang memiliki tanggung jawab dan wewenang tertinggi untuk menyelesaikan permasalahan mutu. 5.5.4. Dalam melaksanakan fungsinya, Management Representative bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan dibantu oleh ADM Officer sebagai administrator implementasi dan pengendali dokumen. Tugas ADM Officer sebagai Pengendali dokumen sesuai dengan Prosedur Pengendalian Dokumen dan Record. 5.5.5. Management Representative bertanggung jawab untuk: a) memastikan Sistem Manajemen Mutu diterapkan dan berjalan secara efektif. b) memastikan bahwa Sistem Manajemen persyaratan dan standar Proses dalam kompetensi. Mutu memenuhi sistem sertifikasi

c) mengendalikan penerbitan dan distribusi Quality Manual. d) memastikan efektivitas tindak lanjut hasil audit sistem mutu. e) Mempromosikan kesadaran akan pentingnya Kepuasan Pelanggan kepada seluruh tingkatan organisasi f) Melaporkan unjuk kerja sistem manajemen mutu kepada Direktur, yang akan digunakan sebagai dasar improvement. g) Mewakili LSP AASD AASD dalam hubungannya dengan pihak diluar perusahaan untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

5.5.6. PIC Information technologi ( IT ) bertugas mengidentifikasi dan mengendalikan alat-alat komunikasi internal yang digunakan untuk mengkomunikasikan efektifitas sistem manajemen mutu 5.6. Tinjauan Manajemen 5.6.1. Management Representative harus melaksanakan Tinjauan Manajemen Sistem Mutu yang di adakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu tahun untuk melaporkan hasil penerapan Sistem Manajemen Mutu. 5.6.2. Hasil dari Tinjauan Manajemen adalah keputusan-keputusan dan aktifitas yang terkait untuk :a) b) c) d)

Peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu dan prosesprosesnya Peningkatan mutu produk dalam hubungannya kepuasan pelanggan ataupun perbaikan pelanggan Sumberdaya yang dibutuhkan Persyaratan sumber daya internal yang memadai dan sesuai akan diidentifikasikan dan disediakan, untuk memastikan bahwa persyaratan yang ditentukan dapat dipenuhi dan dipertahankan Minutes of Meeting tinjauan disimpan sebagai catatan. dengan

e)

PENGENDALIAN SUMBER DAYA

PM-LSP AASD AASD/PM6/R0

1 Januari 2010

6. MANAJEMEN SUMBERDAYA 6.1. Penyediaan Sumberdaya 6.1.1. LSP AASD mengidentifikasi, menetapkan dan menyediakan kebutuhan sumber daya pada tinjauan manajemen dan proses assessment 6.1.2. Sumberdaya LSP AASD digunakan semaksimal mungkin untuk menerapkan, memelihara dan secara terus menerus meningkatkan efektifitas Sistem Manajemen Mutu LSP AASD

6.2. Sumberdaya Manusia Bidang Manajemen Mutu di LSP AASD menjaga dan meningkatkan mutu sertfifikasi yang dihasilkan melalui:

6.2.1. Mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi yang diperlukan bagi personil yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu berdasarkan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman 6.2.2. Menyediakan pelatihan atau tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut 6.2.3. Mengevaluasi efektifitas dari tindakan yang diambil 6.2.4. Memastikan bahwa personil terkait dalam operasionalisasi LSP AASD memperhatikan keterkaitan dan pentingnya aktifitas mereka serta bagaimana kontribusi mereka dalam mencapai Sasaran Mutu 6.2.5. Memelihara catatan pendidikan, ketrampilan dan pengalaman pelatihan,

LSP AASD menetapkan persyaratan kompetensi bagi personil permanen atau yang dikontrak yang terlibat dalam proses sertifikasi. LSP AASD mewajibkan personil tetap atau yang dikontrak untuk menandatangai dokumen yang menyatakan komitmennya untuk memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kerahasiaan dan kebebasan dari pengaruh komersial dan

pengaruh lainnya dari setiap hubungan sebelum dan/atau saat ini dengan profesi yang diuji yang dapat mengkompromikan kenetralannya. Uraian tugas dan tanggung jawab yang terdokumentasi dengan jelas harus tersedia bagi setiap Profesi permanen atau yang dikontrak. Mereka harus dilatih sesuai dengan bidang tugasnya, sehingga yang bersangkutan menyadari pentingnya sertifikasi yang ditawarkan. Semua personil yang terlibat dalam setiap aspek kegiatan sertifikasi harus memiliki kualifikasi pendidikan, pengalaman dan keahlian teknis yang sesuai dengan kriteria kompetensi untuk tugas yang ditetapkan LSP AASD membuat dan memelihara dokumentasi mutakhir mengenai kualifikasi setiap personil. Informasi tersebut harus mudah diakses oleh personil permanen atau yang dikontrak dan harus mencakup: a) nama dan alamat; b) organisasi dan jabatannya; c) pendidikan, jenis dan status personil; d) pengalaman dan pelatihan yang relevan dengan bidang tugasnya; e) tanggung jawab dan kewajibannya dalam lembaga sertifikasi; f) penilaian kinerja; g) tanggal pemuktakhiran rekaman h) tanggal pemutakhiran rekaman

6.3.

Subkontrak

6.3.1. Jika LSP AASD memutuskan untuk mensubkontrakkan pekerjaan yang berkaitan dengan asesmen kepada asesor subkontrak, maka perjanjian terdokumentasi yang mencakup pengaturan, termasuk kerahasiaan dan pencegahan konflik kepentingan harus dituliskan. Keputusan sertifikat tidak boleh disubkontrakkan. 6.3.2. LSP AAS menyatakan:a) bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang disubkontrakkan dan tetap bertanggung jawab atas pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan dan pengurangan ruang lingkup, penundaan atau pencabutan sertifikasi. menjamin bahwa subkontraktor tersebut kompeten dan memenuhi ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini, dan tidak terlibat baik secara langsung atau melalui atasannya dengan pelatihan atau pemeliharaan sertifikasi personel sedemikian rupa sehingga kerahasiaan dan kenetralan dapat dikompromikan.

b)

c)

memelihara daftar subkontraknya dan menilai serta memantau kinerjanya sesuai prosedur yang didokumentasikan.

6.4. Persyaratan Asesor Kompetensi Asesor kompetensi harus memenuhi persyaratan LSP AASD berdasarkan persyaratan kompetensi yang berlaku dan dokumen relevan lainnya. Dalam proses pemilihan asesor yang ditugaskan untuk suatu ujian atau bagian dari suatu ujian harus dijamin bahwa asesor kompetensi tersebut minimal: a) mengerti skema sertifikasi yang relevan; b) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian dan dokumen ujian yang relevan; c) memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang akan diuji; d) mampu berkomunikasi dengan efektif baik secara lisan maupun tulisan dalam bahasa yang digunakan dalam ujian, dan e) bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian (asesmen) dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif. Jika seseorang asesor kompetensi mempunyai potensi konflik kepentingan dalam ujian dengan calon, LSP AASD akan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa kerahasiaan dan kenetralan ujian tidak dikompromikan. Langkah-langkah tersebut direkam pada Laporan.

6.5.

Rekaman

6.5.1. LSP AASD-AASD memelihara sistem rekaman sesuai dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan, termasuk cara-cara untuk mengkonfirmasikan status profesi yang disertifikasi. Rekaman membuktikan bahwa proses sertifikasi telah dipenuhi secara efektif, khususnya yang berkaitan dengan formulir permohonan, laporan evaluasi, kegiatan survailen, dan dokumen lain yang terkait dengan pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan, pengurangan, penundaan dan pencabutan sertifikasi. 6.5.2. Rekaman diidentifikasi, diatur dan dimusnahkan dengan cara yang sesuai untuk menjamin integritas proses dan kerahasiaan informasi tersebut. Rekaman disimpan selama periode waktu masa sertifikat kompetensi ditambah 1 tahun untuk memberikan jaminan kepercayaan berkelanjutan, minimal satu siklus sertifikasi penuh, atau sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian pengakuan, kontrak, hukum dan kewajiban lainnya.

6.6.

Kerahasiaan Sumber Daya Informasi dan Dokumen

LSP AASD menjaga kerahasiaan semua informasi yang diperoleh selama proses kegiatannya, melalui komitmen terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen tersebut dilaksanakan oleh semua individu/personil yang bekerja di lembaga sertifikasi, termasuk anggota komite dan lembaga atau individu dari luar yang bekerja atas namanya. Informasi tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak yang tidak berwenang tanpa persetujuan tertulis dari organisasi atau individu dari mana informasi diperoleh, kecuali bila perundang-undangan mensyaratkan informasi tersebut harus diungkapkan. Bila lembaga sertifikasi disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk mengumumkan informasi tersebut, organisasi atau individu yang bersangkutan harus diberitahu sebelumnya tentang informasi yang diberikan.

6.7.

Keamanan Sumber Daya Material Assessment

Seluruh soal-soal ujian dan bahan-bahan yang terkait harus dipelihara dalam suatu lingkungan yang aman oleh LSP AASD, atau subkontraktornya untuk melindungi kerahasiaan bahan-bahan tersebut selama masa pakainya. 6.8. Infrastruktur (Sarana) 6.8.1. Bagian Administrasi / Kesekretariatan mengendalikan infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk meliputi : 6.8.1.1. Identifikasi infrastruktur dan fungsinya Ketersediaan infrastruktur 6.8.1.2. Perawatan dan perbaikan yang dibutuhkan 6.8.1.3. Evaluasi kondisi infrastruktur 6.8.1.4. Peningkatan proses dan metode perawatan infrastruktur 6.8.1.5. Infrastruktur meliputi : 6.8.1.6. Ruang kerja dan utilities yang terkait 6.8.1.7. Peralatan proses (perangkat keras dan perangkat lunak) 6.8.1.8. Jasa pendukung lainnya 6.8.2. Mengelolaan lingkungan kerja meliputi Lay out ruang kerja Kesehatan dan keselamatan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk meliputi : 6.8.2.1. Identifikasi kebutuhan lingkungan kerja 6.8.2.2. Penyediaan lingkungan kerja yang dibutuhkan 6.8.2.3. Perawatan Lingkungan Kerja 6.8.3. Ketersediaan infrastruktur 6.8.3.1. Perawatan dan perbaikan yang dibutuhkan 6.8.3.2. Evaluasi kondisi infrastruktur 6.8.3.3. Peningkatan proses dan metode perawatan infrastruktur 6.8.4. Infrastruktur meliputi : 6.8.4.1. Ruang kerja dan utilities yang terkait

6.8.4.2. 6.8.4.3.

Peralatan proses (perangkat keras dan perangkat lunak) Jasa pendukung lainnya

6.8.5. Mengelolaan lingkungan kerja meliputi Lay out ruang kerja Kesehatan dan keselamatan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk meliputi : 6.8.5.1. Identifikasi kebutuhan lingkungan kerja 6.8.5.2. Penyediaan lingkungan kerja yang dibutuhkan 6.8.5.3. Perawatan Lingkungan Kerja

SERTIFIKASI PROFESI DAN LISENSI

PM-LSP AASD AASD/PM7/R0

1 Januari 2010

REALISASI SERTIFIKASI 7.1 Permohonan Assessment 7.1.1 Berdasarkan permintaan pemohon, LSP AASD memberikan uraian rinci yang mutakhir mengenai proses sertifikasi untuk setiap skema sertifikasi yang sesuai (termasuk biaya). Di samping itu LSP AASD memberikan dokumen yang memuat persyaratan sertifikasi, hak pemohon, serta kewajiban profesi yang disertifikasi termasuk kode etik profesi. LSP AASD mensyaratkan kelengkapan permohonan, yang ditandatangi oleh pemohon yang meminta sertifikasi dan mencakup: a) lingkup sertifikasi yang diajukan; b) pernyataan bahwa profesi yang bersangkutan setuju memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk evaluasi; c) rincian kualifikasi yang relevan didukung dengan bukti dan rekomendasi; d.) informasi umum pemohon, seperti nama, alamat dan informasi lain yang disyaratkan untuk identifikasi Profesi

7.1.2

7.2. Perencanaan Assessment 7.2.1. Sebelum mendesain assessment , LSP AASD mengidentifikasi kebutuhan pelanggan agarproses assessment sesuai dengan sasaran yang diharapkan

7.2.2. LSP AASD merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang diperlukan untukrealisasi proses assessment dalam suatu prosedur terdokumentasi

7.2.3. Perencanaan realisasi Assessment meliputi : Penetapan sasaran mutu dan assessment yang akan dicapai pada setiap tahapan proses Review atas Persyaratan yang ditetapkan oleh standar assessment, baik assessment kompetensi maupun assessment lisensi Review kebutuhan untuk mengembangkan proses, dokumen, dan menyediakan sumberdaya untuk Assessment Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi dan test yang diperlukan untuk Assessment, dan kriteria keberterimaan Assessment Identifikasi catatan yang diperlukan untuk membuktikan bahwa proses realisasi dan hasil Assessment memenuhi persyaratan.

7.2.4. Penetapan persyaratan Assessment dilakukan secara tertulis sebelum melakukanperencanaan realisasi Assessment, dan sekurang-kurangnya mencakup :

Persyaratan atau kebutuhan assesment yang dinyatakan oleh Pelanggan Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh Pelanggan tetapi perlu untuk penggunaan Persyaratan perundangan dan peraturan yang terkait

7.2.5. Pernyataan persyaratan pelanggan yang tidak tertulis harus dikonfirmasikan lebih dulusebelum diterima

7.2.6. Melakukan Tinjauan terhadap persyaratan Assessment sebelum menyatakan komitmenuntuk menyediakan Assessment kepada pelanggan. Tinjauan ini dilakukan untuk: Memastikan bahwa persyaratan Assessment telah ditetapkan Memastikan bahwa persyaratan yang berbeda dari yang sebelumnya harus diselesaikan Memastikan bahwa LSP AASD mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

7.2.7. Perubahan terhadap persyaratan Assessment harus di informasikan kepada personil terkaitdan dokumen yang relevan juga harus di rubah.

7.2.8. LSP AASD menetapkan perencanaan Komunikasi dengan Pelanggan yang dilakukanlangsung dengan bagian terkait, meliputi : Informasi Assessment jasa LSP AASD Penanganan permintaan, kontrak atau pesanan, termasuk perubahan Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan

7.3.

Desain dan Pengembangan

7.3.1. LSP AASD harus melakukan Perencanaan Desain dan Pengembangan yang dilakukan sebelum proses desain dan pengembangannya dimulai untuk memastikan komunikasi yang efektif dan kejelasan pembagian tanggung jawab. Proses perencanaan desain dan pengembangan meliputi : Penetapan tahapan desain dan pengembangan beserta hasil dari setiap tahapan Peninjauan, verifikasi dan validasi proses desain dan pengembangan Penetapan penanggung jawab dan wewenang pada setiap tahapan 7.3.2. Persyaratan pelanggan atas suatu Assessment menjadi masukan dalam proses desain, dan sekurang-kurangnya mencakup : Tujuan ataupun alasan diadakannya Assessment yang diminta, termasuk problem yang dihadapi pelanggan saat ini Target yang ingin dicapai melalui Assessment yang diminta Persyaratan perundangan dan peraturan terkait Informasi yang berasal dari desain sejenis sebelumnya

7.3.3. Keluaran Desain berbentuk dokumen dan harus disetujui lebih dulu sebelum dikeluarkan. Persyaratan Keluaran Desain sekurang-kurangnya : Memenuhi persyaratan masukan desain Menyediakan informasi yang tepat untuk pembelian dan penyediaan pelayanan Mengacu pada kriteria penerimaan Assessment 7.3.4. Tinjauan Desain dilakukan sekurang-kurangnya satu kali sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam perencanaan desain dengan tujuan : Mengevaluasi kemampuan hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratan pelanggan Mengidentifikasi setiap masalah dan tindakan perbaikan yang diperlukan 7.3.5. Verifikasi Desain dilakukan dengan melihat kesesuaian pelaksanaan desain dengan perencanaan desain pada waktu yang telah ditetapkan dalam perencanaan desain oleh Unit terkait yang melakukan desain 7.3.6. Validasi Desain dilakukan dengan melihat kemampuan keluaran desain dalam memenuhi tujuannya sebelum Assessment diserahkan kepada pelanggan. 7.3.7. Pengendalian atas Perubahan Desain dan Pengembangan dilakukan sebagaimana halnya perubahan dokumen karena Keluaran Desain dan Pengembangan berupa dokumen, termasuk dampak atas Assessment yang sudah terlanjur diserahkan. Tinjauan, verifikasi, validasi dan persetujuan atas Perubahan Desain dan Pengembangan dilakukan sebelum penerapannyan, dan semua catatan dan tindak lanjut dari kegiatan desain dan pengembangan harus disimpan. 7.4 Evaluasi

7.4.1 LSP AASD mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa: a) LSP AASD mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang lingkup yang diajukan; b) LSP AASD menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya; c) pemohon mempunyai pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang disyaratkan dalam skema. 7.4..2 LSP AASD-AASD menguji kompetensi profesi berdasarkan persyaratan skema melalui satu atau lebih metode seperti tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau cara lain.

7.4.3 Ujian direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon. 7.4.4 LSP AASD-AASD membuat prosedur pelaporan yang menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil ujian, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti.

7.5.

Pengendalian Assessments dan Pelayanan Selama proses assessment atau dalam melakukan kegiatan rutinnya, LSP AASD berkewajiban memelihara komunikasi dengan calon atau pengguna jasa mengenai kegiatan jasa LSP AASD, dan keterbukaan informasi pada batas-batas yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan ketentuan pengendalian dan pelayanan LSP AASD.

7.5.1. Kegiatan pelayanan setelah pemberian/penyerahan jasa yang dilakukan LSP AASD meliputi : Ketersediaan informasi tentang jasa yang tersedia Ketersediaan Instruksi Kerja yang dibutuhkan Ketersediaan dan penggunaan peralatan monitoring dan pengukuran Penerapan dari pengukuran dan monitoring 7.5.2. Pasal tentang Validasi Proses diterapkan karena LSP AASD melalui oleh authorized person yang sudah ditentukan. 7.5.3. Identifikasi, status dan mampu telusur Assessment terdapat pada Assessment tersebut 7.5.4. Identifikasi dan verifikasi Milik Pelanggan berupa dokumen dan barang yang digunakan dalam merealisasikan Assessment dikelola dalam suatu prosedur terdokumentasi untuk menjaga dan melindunginya 7.5.5. Perlindungan terhadap Assessment-Assessment jasa LSP AASD dilakukan sama seperti perlindungan yang dilakukan terhadap dokumen, meliputi : identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan

7.6. 7.61.

Keputusan sertifikasi Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk seorang calon oleh LSP AASD berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan calon.

7.6.2. LSP AASD memberikan sertifikat kepada semua Profesi yang disertifikasi. LSP AASD memelihara kepemilikan sertifikat. Sertifikat tersebut dalam bentuk surat, dan kartu, yang ditandatangi atau disahkan oleh Ketua LSP AASD yang bertanggung jawab. 7.6.3. Sertifikat tersebut memuat informasi berikut: a) nama Personel yang disertifikasi dan nomor sertifikat; b) nama lembaga sertifikasi; c) acuan persyaratan kompetensi atau dokumen relevan lain, termasuk halhal yang menjadi dasar dalam sertifikasi; d) ruang lingkup sertifikasi termasuk batasannya; e) tanggal efektif sertifikasi dan masa berlaku; 7.7. Survailen

7.7.1. LSP AASD menetapkan proses survailen untuk memantau pemenuhan profesi yang disertifikasi dengan persyaratan skema sertifikasi yang relevan. 7.7.2. LSP AASD harus memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi. Aturan tersebut termasuk frekuensi dan cakupan kegiatan survailen disahkan oleh Bidang Sertifikasi. Aturan tersebut harus cukup menjamin adanya evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi Personel yang disertifikasi. 7.8. Sertifikasi ulang

7.8.1. LSP AASD menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan kompetensi dan dokumen relevan lain untuk menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir. 7.8.2. LSP AASD memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan sertifikat sesuai dengan skema sertifikasi. Aturan tersebut termasuk frekuensi dan cakupan kegiatan sertifikasi ulang harus disahkan oleh bidang sertifikasi. Aturan tersebut menjamin adanya evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi profesi yang disertifikasi. 7.9. Penggunaan sertifikat

7.9.1. LSP AASD mensyaratkan bahwa profesi yang disertifikasi menandatangani persetujuan untuk: a) memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan; b) menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan;

c) tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP AASD dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP AASD dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah; d) menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP AASD setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP AASD yang menerbitkannya, dan e) tidak menyalahgunakan sertifikat. 7.9.2. Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dll, ditangani oleh LSP AASD dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan, jika perlu tindakan hukum lainnya.

7.10. Pengendalian Peralatan untuk Pengukuran dan Monitoring7.10.1. Dalam hal proses assessment memerlukan alat ukur teknis maupun lainnya, dituangkan dalam perencanaan assessementu untuk dapat disediakan LSP AASD dan badan lain yang terkait demi kelancaran dan keberhasilan assessment. 7.10.2. Pemeliharaan peralatan ukur yang dimiliki LSP AASD dilakukan sesuai dengan manual dan standar praktis pemeliharaan 7.10.3. Pemeliharaan peralatan ukur yang dirental harus dijamin validitas dan keakuratan alat ukur

PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN

PM-LSP AASD AASD/PM8/R0

1 Januari 2010

8.1.

Umum LSP AASD menetapkan suatu prosedur terdokumentasi yang berisi metodologi dalam melakukan pemantauan, pengukuran, analisa dan peningkatan untuk :

Menunjukkan kesesuaian Assessment Memastikan kesesuaian Sistem Manajemen Mutu, Secara terus menerus meningkatkan efektifitas Sistem Manajemen Mutu LSP AASD dan Proses Assessment

8.2.

Pemantauan dan Pengukuran 8.2.1. Pengukuran Kepuasan Pelanggan dilakukan sebagai evaluasi terhadap jasa Assessment setelah suatu Assessment dilakukan minimal 1 tahun sekali secara random pada pengguna LSP AASD. Pengukuran tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan LSP AASD dalam memuaskan atau memenuhi persyaratan pelanggan sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu 8.2.2. Internal Audit dilakukan minimal 1 kali dalam setahun oleh Auditor terpilih yang memenuhi kriteria. Internal Audit dilakukan dengan tujuan :

Melihat apakah Sistem Manajemen Mutu sudah sesuai dengan Standar Mutu LSP AASD yang telah ditetapkan Melihat apakah Sistem Manajemen diterapkan dan dipelihara secara efektif Mutu telah

Memverifikasi efektifitas tindak lanjut hasil audit sebelumnya Metode, kriteria dan ruang lingkup Internal audit ditetapkan dalam sebuah prosedur terdokumentasi. Pemantauan dan Pengukuran Proses Pemantauan proses dilakukan atas dasar kesesuaian langkah pada setiap tahapan proses dan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali pada saat audit internal.

8.2.3.

8.2.4.

Pemantauan dan Pengukuran Assessment Jasa Hasil dari setiap tahapan proses membutuhkan verifikasi dengan menginformasikan kembali secara lisan kepada pelanggan (the next process) untuk memastikan bahwa persyaratan Assessment telah terpenuhi. Penyerahan Assessment dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari penanggung jawab terkait sesuai dengan prosedur assessment. Pemantauan dan pengukuran terhadap Assessment dilakukan dengan Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pelaksanaan suatu kebijakan perusahaan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari LSP AASD Board.

8.2.5.

Pengendalian Ketidaksesuaian

LSP AASD menetapkan sebuah prosedur terdokumentasi yang berisi uraian pengendalian, tanggung jawab dan wewenang dalam penanganan ketidaksesuaian untuk mencegah penggunaan atau pengiriman Assessment yang tidak diinginkan. Pengendalian tersebut meliputi :

Identifikasi Assessment yang tidak sesuai dengan persyaratan Identifikasi ketidaksesuaian yang terjadi terhadap Assessment yang masih dalam proses Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menghilangkan atau memperbaiki ketidaksesuaian yang di temukan Verifikasi atas efektifitas tindakan perbaikan yang dilakukan Keluhan Peserta Uji Kompetensi atau Calon TUK terhadap proses assessment, termasuk naik banding

8.2.6.

Analisa Data menetapkan dan menganalisa data yang

8.2.6.1. LSP AASD bertujuan untuk :

Mendemonstrasikan kesesuaian efektifitas Sistem Manajemen Mutu

dan

Mengevaluasi dan mengidentifikasi peningkatan berkesinambungan dari efektifitas Sistem Manajemen Mutu

8.2.6.2. Analisa data / informasi minimal harus menyediakan informasi tentang :

Kepuasan pelanggan yang diperoleh dari Pengukuran Kepuasan Pelanggan Kesesuaian dan Manajemen Mutu Internal Audit efektifitas Sistem yang diperoleh dari

Kesesuaian dengan persyaratan Assessment yang diperoleh dari pemantauan dan pengukuran yang dilakukan, baik terhadap proses maupun Assessment Evaluasi Pemasok termasuk principle terhadap kesesuaian Assessment yang dipasok dengan persyaratan yang telah ditentukan. Peluang untuk tindakan pencegahan

8.2.7.

Peningkatan / Improvement

8.2.7.1. LSP AASD melakukan peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu melalui :

Kebijakan Mutu (Quality Policy) Sasaran Mutu (Quality Objective) Hasil Analisa Data baik data proses assessment maupun data keluhan pelanggan (Peserta Uji Kompetensi atau TUK) Tindakan perbaikan dan pencegahan Tinjauan Manajemen

8.2.7.2. Tindakan perbaikan ditetapkan dalam sebuah prosedur terdokumentasi untuk memastikan hilangnya penyebab ketidaksesuaian dan ketidak sesuaian yang sama tidak terjadi lagi. Tindakan perbaikan yang diambil diverifikasi untuk melihat efektifitasnya. 8.2.7.3. Tindakan pencegahan ditetapkan dalam sebuah prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, menetapkan dan menerapkan tindakan yang diambil untuk menghilangkan dan mencegah penyebab potensial ketidaksesuaian.

SKEMA PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI LISENSI

PM-LSP AASD AASD/PM901/R0

1 Januari 2010

(1)

SKEMA PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSIDIREKSI LSP QQ. BAGIAN SERTIFIKASI 3 Menunjuk Tim Assessor 6 Evaluasi Keputusan 7 Keputusan

5 Laporan

TIM ASSESSOR

KOMITEE ASSESSME NT 8 9 Pemberitahuan Surveilen Hasil

1 Mengajukan Permohonan

4 Evaluasi/ Proses Assessment

PESERTA Di TUK

2 Memilih TUK

PEMOHON UJI KOMPETENSI /PROFESI

(2) SKEMA PROSES SERTIFIKASI LISENSI TUKDIREKSI LSP QQ. BAGIAN SERTIFIKASI 2 5 Menunjuk Tim Assessor Laporan Awal 9 8 Laporan Verifikasi akhir Rekomendasi 6 Pemberitahuan Hasil Awal VERIFIKASI AKHIR 8 Pemberitahuan Hasil Sertifikasi KOMITEE ASSESSMENT 6 Evaluasi Keputusan 7 Keputusan

ASSESSOR LISENSI

1 Mengajukan Permohonan

3 Evaluasi Awal

VERIFIKASI AWAL

4 Mengirim Dokumen

7 Melengkapi kebutuhan sertifikasi

PERMOHONAN UJI LISENSI TUK

SKEMA OPERASIONALISASI SERTIFIKASI LSP AASD AASDPANDUAN MUTU & SOP

PROSES SERTIFIKASI

PERMOHONAN ASSESSMENT

PROSEDUR PERMOHONAN SERTIFIKASI (PRO1)

PROSEDUR PERENCANAAN ASSESSMENT (PRO2)

PROSEDUR MANAJEMEN REVIEW

PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT (PRO3)

PROSEDUR EVALUASI DAN KEPUTUSAN ASSESSMENT (PRO4)

PROSEDUR SURVEILEN (PRO5)

Melanggar?

ya

PROSEDUR SANKSI (PRO5)

tidak

SERTIFIKASI ULANG (7.8)

SERTIFIKAT AKTIF

end

TERMINOLOGI

PM-LSP AASD AASD/PM1-03/R0

1 Januari 2010

Sertifikasi Kompetensi Kerja Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan objectif melalui uji kompetensi kerja nasional Indonesia dan/atau internasional. Kompetensi Kerja Adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (selanjutnya disebut SKKNI) Adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (selanjutnya disebut BNSP) Badan independen yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP AASD yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan BNSP. Lembaga Sertifikasi Profesi (selanjutnya disebut LSP AASD) Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang mendapatkan lisensi dari DITJEN HUBDAR.dan BNSP Tempat Uji Kompetensi (selanjutnya disebut TUK) Suatu tempat kerja profesi atau tempat yang memiliki sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi yang diverifikasi oleh LSP AASD untuk menjadi tempat uji kompetensi. Lisensi Proses pendelegasian wewenang sertifikasi profesi dari DITJEN HUBDAR kepada LSP AASD melalui proses akreditasi. Akreditasi Kesuluruhan proses pemberian pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu LSP AASD telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan kegiatan uji kompetensi profesi. Proses Sertifikasi Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP AASD/DITJEN HUBDAR untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat. Sistem Sertifikasi

Kumpulan prosedur dan sumberdaya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya. Assessor Kompetensi Seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan/atau asesmen/penilaian kompetensi. Assessor Lisensi Seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan/atau asesmen sistem manajemen mutu DITJEN HUBDAR, LSP AASD, TUK Peserta Uji Kompetensi (selanjutnya disebut PUK) Pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi Peserta Uji Kompetensi Pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi. Proses sertifikasi Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP AASD untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. Skema sertifikasi Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama Sistem sertifikasi Kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya Banding Permintaan dari pemohon, kandidat atau profesi yang disertifikasi untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang merugikan yang dibuat oleh LSP AASD terkait dengan status sertifikasi yang diajukan oleh yang bersangkutan. Kompetensi Kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. Keluhan Permintaan penilaian kesesuaian selain banding, oleh suatu organisasi perorangan terhadap LSP AASD, untuk melakukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kegiatan LSP AASD atau

pelanggannya. Evaluasi Proses penilaian profesi terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi untuk mengambil keputusan sertifikasi Ujian Mekanisme yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi calon dan menggunakan satu atau lebih metode misalnya metode tertulis, lisan, praktek dan pengamatan. Asesor kompetensi Seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai ujian. Kualifikasi Peragaan dari atribut personal, pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman kerja Profesi Metode pengujian Prosedur teknis tertentu untuk melaksanakan pengujian Verifikasi Konfirmasi melalui pengujian dan penyajian bukti bahwa persyaratan yang telah ditetapkan terpenuhi Sistem mutu Struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber untuk menerapkan manajemen, pengelolaan mutu Panduan mutu Suatu dokumen yang berisi kebijakan mutu, sistem mutu, dan pelaksanaan mutu dalam suatu organisasi. Panduan mutu dapat juga membuat dokumen lain yang berhubungan dengan pengaturan mutu LSP AASD